PUTUSAN Nomor : 320/Pid.B/2015/PN.Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: IRWAN Als. IWAN.
Tempat lahir
: Tanjung Langkat.
Umur/tanggal lahir : 44 Tahun / 30 Desember 1970. Jenis kelamin
: Laki-laki.
Kebangsaan
: Indonesia.
Tempat tinggal
: Jl. Let. Umar Baki Lk. II Kel. Limau Sundai Kec. Binjai Barat Kota Binjai.
Agama
: Islam.
Pekerjaan
: Juru Parkir.
Pendidikan
: SMA.
Terdakwa ditangkap pada tanggal 14 Juni 2015, berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor : SP.Kap/24/VI/2015/Reskrim;
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan dari : 1. Penyidik, tertanggal 16 Juni 2015, No.Pol : SP.Han/18/VI/2015/Reskrim, sejak tanggal 16 Juni 2015 sampai dengan tanggal 05 Juli 2015; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Kajari Binjai selaku Penuntut Umum, tertanggal 03 Juli 2015, Nomor : KEP-1011/N.2.11/Epp.1/07/2015, sejak tanggal 06 Juli 2015 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2015; 3. Penuntut
Umum,
tertanggal
12
Agustus
2015,
Nomor
:
Prin
-
83/N.2.11/Ep.2/08/2015, sejak tanggal 12 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015; 4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, tertanggal 21 Agustus 2015, Nomor : 420/Pen.Pid/2015/PN.BNJ., sejak tanggal 21 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 19 September 2015; 5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Binjai, tertanggal 31 Agustus 2015, Nomor : 420/Pen.Pid/2015/PN.BNJ., sejak tanggal 20 September 2015 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015; Halaman 1 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan menghadap sendiri di persidangan, meskipun telah disampaikan haknya sebagaimana dimaksud Pasal 56 KUHAP; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca : - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Binjai Nomor : 320/Pid.B/2015/PN.BNJ., tanggal 21 Agustus 2015 tentang Penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 320/Pid.B/2015/PN.BNJ., tanggal 21 Agustus 2015 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, dan keterangan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar Pembacaan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut : 1) Menyatakan Terdakwa IRWAN Als. IWAN, bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian yang dilakukan dengan bersekutu”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 KUHP, dalam Dakwaan Kedua Penuntut Umum; 2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa IRWAN Als. IWAN, berupa pidana penjara selama 1(satu) Tahun, dikurangi selama Terdakwa ditahan dalam Tahanan Sementara dengan perintah Terdakwa tetap ditahan. 3) Menyatakan Barang Bukti berupa : - 1(satu) pasang Loudspeaker Merk King Max; - 1(satu) buah dompet panjang warna hitam Merk Woles; - 1(satu) unit sepeda motor Honda Beat Warna Merah dengan No.Pol. : BK3044-RAB. Dipergunakan dalam perkara FAHRUL AZMI Als. PAYUN. 4) Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000.-(dua ribu rupiah);
Setelah
mendengar
Clementie
dari
Terdakwa
secara
lisan
dipersidangan, yang pada pokoknya menyatakan memohon kepada Majelis Hakim agar kepada Terdakwa dapat diberikan hukuman yang seringanringannya, dengan alasan Terdakwa menyesali perbuatannya serta berjanji Halaman 2 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
tidak mengulangi perbuatannya dikemudian hari dan Terdakwa berdamai dengan korban;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum secara lisan terhadap Clementie Terdakwa, yang pada pokoknya menyatakan tetap pada Tuntutannya semula;
Setelah mendengar pula tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum, yang pada pokoknya menyatakan tetap pada Clementienya semula;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :
DAKWAAN KESATU : Bahwa Ia Terdakwa IRWAN Als IWAN pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekitar pukul 19.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain ditahun 2015, bertempat di Jalan Let. Umar Baki Lk.II Kel. Limau Sundai Kec. Binjai Barat Kota Binjai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, mereka yang sengaja memberi bantuan pada kejahatan dilakukan, pencurian pada waktu malam dalam sebuah rumah atau perkarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikendaki oleh yang berhak, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :-----------------------------------------------------------------------------------------------Pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015, Terdakwa bersama FAHRUL AZMI Als PAYUN (berkas terpisah) sedang melintas hendak mau kerumah terdakwa, lalu FAHRUL AZMI Als PAYUN melihat rumah saksi korban YOPI yang jerjak jendela tersebut terbuat dari kayu bulat sudah lepas/tinggal satu buah dan bisa dimasuki badan orang dewasa, kemudian muncul niat FAHRUL AZMI Als PAYUN untuk mengambil barang yang ada di dalam rumah tersebut. Sampai dirumah Terdakwa lalu FAHRUL AZMI Als PAYUN permisi untuk buang air kecil, selanjutnya FAHRUL AZMI Als PAYUN pergi kerumah saksi korban dan masuk ke dalam rumah tersebut melalui jendela yang sudah dalam Halaman 3 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
keadaan terbuka, setelah masuk ke dalam rumah tersebut FAHRUL AZMI Als PAYUN memastikan bahwa tidak ada orang berada di dalam rumah tersebut. Selanjutnya FAHRUL AZMI Als PAYUN mengambil sepasang loudspeaker yang berada di ruang tengah dan mengeluarkannya dengan cara mengangkat dan meletakkannya ke belakang rumah korban melaui pintu belakang/ dapur rumah korban, dan FAHRUL AZMI Als PAYUN menyerak-nyerakkan pakaian yang berada di atas lemari (bekas lemari) mengambil uang tunai sebesar Rp.950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang berada di dalam dompet warna hitam. Kemudian FAHRUL AZMI Als PAYUN menemui terdakwa dengan mengatakan ayo bang, kita bawa loudspeaker itu udah aku ambil dan ku keluarkan dibelakang rumahnya, lalu Terdakwa mengangkat speaker tersebut dan dibawa dengan menggunakan sepeda motor honda beat warna merah BK-3044-RAB bersama FAHRUL AZMI Als PAYUN, dan saksi korban melihat bahwa terdakwa bersama temannya melihat sedang memeluk loudspeaker di tengah-tengah tempat duduknya, melihat hal tersebut saksi korban spontan berteriak maling,,maling,,. Kemudian terdakwa menjual speaker tersebut kepada UCOK AYAM (DPO) seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan uang tersebut sudah habis dipergunakan untuk membeli rokok dan membeli sabu-sabu. Selanjutnya karena merasa keberatan saksi korban melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polsek Binjai Barat untuk di proses lebih lanjut; Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah mengambil 1 (satu) pasang speaker merk king max milik saksi korban YOPI tanpa seizin dari pemiliknya dan akibat perbuatan Terdakwa bahwa saksi korban YOPI merasa dirugikan sebesar ± Rp.3500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah); Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3, ke-4 Jo. Pasal 56 ke-1 KUHP.
ATAU
KEDUA : Bahwa Ia Terdakwa IRWAN Als IWAN pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekitar pukul 19.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain ditahun 2015, bertempat di Jalan Let. Umar Baki Lk.II Kel. Limau Sundai Kec. Binjai Barat Kota Binjai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, pencurian pada waktu malam dalam Halaman 4 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
sebuah rumah atau perkarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikendaki oleh yang berhak, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :-----------------------------------------------------------------------------------------------Pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015, terdakwa bersama FAHRUL AZMI Als PAYUN (berkas terpisah) sedang melintas hendak mau kerumah terdakwa, lalu FAHRUL AZMI Als PAYUN melihat rumah saksi korban YOPI yang jerjak jendela tersebut terbuat dari kayu bulat sudah lepas/tinggal satu buah dan bisa dimasuki badan orang dewasa, kemudian muncul niat FAHRUL AZMI Als PAYUN untuk mengambil barang yang ada di dalam rumah tersebut. Sampai dirumah Terdakwa lalu FAHRUL AZMI Als PAYUN permisi untuk buang air kecil, selanjutnya FAHRUL AZMI Als PAYUN pergi kerumah saksi korban dan masuk ke dalam rumah tersebut melalui jendela yang sudah dalam keadaan terbuka, setelah masuk ke dalam rumah tersebut FAHRUL AZMI Als PAYUN memastikan bahwa tidak ada orang berada di dalam rumah tersebut. Selanjutnya FAHRUL AZMI Als PAYUN mengambil sepasang loudspeaker yang berada di ruang tengah dan mengeluarkannya dengan cara mengangkat dan meletakkannya ke belakang rumah korban melaui pintu belakang/ dapur rumah korban, dan FAHRUL AZMI Als PAYUN menyerak-nyerakkan pakaian yang berada di atas lemari (bekas lemari) mengambil uang tunai sebesar Rp.950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang berada di dalam dompet warna hitam. Kemudian FAHRUL AZMI Als PAYUN menemui Terdakwa dengan mengatakan ayo bang, kita bawa loudspeaker itu udah aku ambil dan ku keluarkan dibelakang rumahnya, lalu Terdakwa mengangkat speaker tersebut dan dibawa dengan menggunakan sepeda motor honda beat warna merah BK-3044-RAB bersama FAHRUL AZMI Als PAYUN, dan saksi korban melihat bahwa Terdakwa bersama temannya melihat sedang memeluk loudspeaker di tengah-tengah tempat duduknya, melihat hal tersebut saksi korban spontan berteriak maling,,maling,,. Kemudian Terdakwa menjual speaker tersebut kepada UCOK AYAM (DPO) seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan uang tersebut sudah habis dipergunakan unuk membeli rokok dan membeli sabu-sabu. Selanjutnya karena merasa keberatan saksi korban melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polsek Binjai Barat untuk di proses lebih lanjut; Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah mengambil 1 (satu) pasang speaker merk king max milik saksi korban YOPI tanpa seizin dari pemiliknya Halaman 5 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
dan akibat perbuatan Terdakwa bahwa saksi korban YOPI merasa dirugikan sebesar ± Rp.3500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah); Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3, ke-4 KUHP.
Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak berkeberatan (Eksepsi);
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. YOPI dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah korban dalam perkara pencurian ini; - Bahwa kejadian pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai; - Bahwa yang diambil Terdakwa dan temannya di dalam rumah saksi adalah sepasang Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari; - Bahwa barang-barang yang dicuri tersebut adalah milik saksi dan isteri saksi; - Bahwa pada saat kejadian tersebut, saksi sedang berada di jalan dengan menaiki becak mesin bersama isteri saksi, sepulang dari Acara Sukuran Sunatan di Gg. Mawar Desa Cinta Dapat Kec. Selesai; - Bahwa pada saat saksi dan isteri saksi pulang ke rumah turun dari becak, saksi sempat melihat Terdakwa berdiri di depan rumahnya disamping sepeda motor Honda Beat Warna Merah miliknya dan pada saat itu saksi tidak menduga sama sekali kalau rumah saksi telah dimasuki maling sebelum saksi sampai di rumah. Sesampainya saksi di dalam rumah, saksi terkejut setelah melihat sepasang Loudspeaker yang berada di ruang tengah tidak ada, lalu saksi berlari keluar dan menanyakan tetangga, pemilik rumah sewa yang rumahnya saksi tempati dengan sewa, yang mana pada saat itu saksi tidak mengetahui siapa yang mengambil Loudspeaker tersebut, selanjutnya saksi berlari ke samping belakang rumah, namun saat itu saksi terhalang kawat duri dan pada saat itulah saksi melihat Terdakwa sudah berada di belakang rumah mengendarai sepeda motor Beat Warna Merah No.Pol. : BK-3044-RAP miliknya Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
berboncengan dengan temannya memeluk Loudspeaker ditengah-tengah tempat duduk sepeda motor. Melihat hal tersebut, saksi langsung berteriak Maling-Maling berulang kali sekuat suara saksi berteriak; - Bahwa saksi kenal dengan salah satu pencurinya yaitu Terdakwa yang bernama Iwan yang tidak lain adalah tetangga saksi, sedangkan temannya saksi tidak kenal, namun oleh Warga disebut Payun; - Bahwa pelaku pencurian tersebut berjumlah 2(dua) orang, yaitu Terdakwa Iwan dan Payun; - Bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian tersebut adalah Loudspeaker seharga Rp.3.000.000,-(tiga juta rupiah) dan uang tunai sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah); - Bahwa Terdakwa dan temannya tidak ada ijin dari saksi untuk mengambil Loudspeaker dan uang tunai sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) tersebut; Terhadap
keterangan
saksi
tersebut,
Terdakwa
menyatakan
tidak
berkeberatan dan membenarkan keterangan saksi;
2. DICKY ARIANDI dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah tetangga dari saksi korban Yopi yang mengalami pencurian; - Bahwa pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi korban Yopi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai; - Bahwa yang diambil Terdakwa dan temannya di dalam rumah saksi korban adalah sepasang Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari; - Bahwa pelaku pencurian tersebut berjumlah 2(dua) orang, yaitu Terdakwa Iwan dan Payun; - Bahwa barang-barang yang diambil Terdakwa dan temannya Payun adalah milik saksi korban Yopi dan isterinya; - Bahwa pada saat kejadian tersebut, saksi baru saja tiba dirumah sepulang membeli nasi, dan sebelum saksi masuk ke dalam rumah, saksi sempat melihat pelaku Irwan bersama temannya Payun baru tiba dirumahnya Iwan dan saat itu Kami sempat bertatapan muka, dan tidak lama saksi langsung masuk ke dalam rumah dikarenakan saksi merasa lapar hendak memakan Halaman 7 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
nasi yang baru saksi beli, namun berselang 10(sepuluh) menit kemudian, dari luar saksi mendengar suara isteri saksi korban Yopi mengobrol dengan Mertua Laki-laki saksi dan menanyakan keberadaan Loudspeaker miliknya dan tidak lama kemudian saksi mendengar suara teriakan keras “maling-maling”, dan pada saat itu juga saksi mendengar suara start dan suara mesin sepeda motor matic dalam keadaan hidup dan suara yang mengatakan “cepat-cepat berangkat kita”; - Bahwa rumah Mertua saksi dan rumah saksi korban terdapat jalan setapak khusus pejalan kaki dan sepeda motor, dan pada saat itu saksi langsung keluar dari pintu samping yang bisa tembus langsung ke jalan setapak tersebut; - Bahwa saat mendengar teriakan “maling-maling, saksi langsung keluar dari pintu samping dan menuju ke belakang jalan setapak yang mana pada saat menuju ke belakang tersebut, saksi masih sempat meihat pelaku baru saja menjalankan sepeda motornya dan pada saat itu saksi duluan tiba di belakang rumah dari saksi korban; - Bahwa menurut saksi korban, kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian tersebut adalah Loudspeaker seharga Rp.3.000.000,-(tiga juta rupiah) dan uang tunai sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) Terhadap
keterangan
saksi
tersebut,
Terdakwa
menyatakan
tidak
berkeberatan dan membenarkan keterangan saksi;
3. FAHRUL AZMI Als. PAYUN dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah Terdakwa dalam perkara yang sama, yakni perkara pencurian yang Kami lakukan di dalam rumah saksi korban Yopi; - Bahwa pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi korban Yopi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai; - Bahwa barang yang berhasil Kami curi dari dalam rumah saksi korban antara lain : Sepasang Loudspeaker Merk King Max yang mana yang baru berhasil Kami bawa baru satu buah dan satu buah lagi tertinggal, saksi letak di belakang rumah saksi korban, berhubung pada saat itu saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumahnya dan pada saat itu Terdakwa datang menjemput saksi dibelakang rumah saksi korban dan mengatakan “ayo cepat naik”;
Halaman 8 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
- Bahwa Loudspeaker tersebut adalah milik saksi korban Yopi dan isterinya yang Kami ambil tanpa ada ijin dari saksi korban Yopi dan isterinya; - Bahwa perbuatan tersebut tidak ada direncanakan, dilakukan spontanitas pada saat saksi dan Terdakwa melintas dari belakang rumah saksi korban menuju ke rumah Terdakwa, berhubung jendela rumah saksi korban terbuka pada saat itu; - Bahwa pada saat kejadian tersebut, Kami menggunakan sepeda motor Merk Honda Beat berwarna Merah No.Pol. : BK-3044-RAB milik Terdakwa; - Bahwa Loudspeaker tersebut sudah dijual kepada Ucok Ayam (DPO) seharga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah); - Bahwa dari hasil penjualan Loudspeaker tersebut, Kami bagi berdua masing-masing sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) per orang, yang mana bagian saksi setengahnya saksi pergunakan untuk membeli sabusabu seharga Rp.80.000,-(delapan puluh ribu rupiah) bersama Terdakwa dan sisanya saksi pergunakan membeli rokok; Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak berkeberatan dan membenarkan keterangan saksi;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Terdakwa melakukan pencurian di dalam rumah saksi korban Yopi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi korban Yopi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai; - Bahwa perbuatan tersebut tidak ada direncanakan, dilakukan spontanitas pada saat Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi melintas dari belakang rumah saksi korban menuju ke rumah Terdakwa, berhubung jendela rumah saksi korban terbuka pada saat itu; - Bahwa barang yang berhasil Kami curi dari dalam rumah saksi korban antara lain : Sepasang Loudspeaker Merk King Max yang mana yang baru berhasil Kami bawa baru satu buah dan satu buah lagi tertinggal di belakang rumah saksi korban, berhubung pada saat itu saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumahnya dan pada saat itu Terdakwa datang menjemput Fahrul Azmi dibelakang rumah saksi korban dan mengatakan “ayo cepat naik”; - Bahwa Loudspeaker tersebut adalah milik saksi korban Yopi dan isterinya yang Kami ambil tanpa ada ijin dari saksi korban Yopi dan isterinya; Halaman 9 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
- Bahwa pada saat kejadian tersebut, Kami menggunakan sepeda motor Merk Honda Beat berwarna Merah No.Pol. : BK-3044-RAB milik Terdakwa; - Bahwa Loudspeaker tersebut sudah dijual kepada Ucok Ayam (DPO) seharga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah); - Bahwa dari hasil penjualan Loudspeaker tersebut, Kami bagi berdua masing-masing sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) per orang, yang mana bagian Terdakwa setengahnya Terdakwa pergunakan untuk membeli sabu-sabu seharga Rp.80.000,-(delapan puluh ribu rupiah) dan sisanya Terdakwa pergunakan membeli keperluan rokok dan minyak sepeda motor Terdakwa;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut : -
1(satu) pasang Loudspeaker Merk King Max;
-
1(satu) buah dompet panjang warna hitam Merk Woles;
-
1(satu) unit sepeda motor Honda Beat Warna Merah dengan No.Pol. : BK3044-RAB.
Barang bukti mana telah disita secara sah menurut hukum berdasarkan Penetapan Persetujuan Penyitaan Nomor : 266/Pen.Pid/2015/PN.Bnj., dan didepan persidangan telah diperlihatkan kepada saksi-saksi dan Terdakwa, dimana saksi-saksi dan Terdakwa mengenali barang bukti tersebut dan mengatakan bahwa barang-barang bukti tersebut benar yang disita dari Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan dihubungkan
dengan
keterangan
saksi-saksi,
dan keterangan
Terdakwa diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar Terdakwa bersama saksi Fahrul Azmi telah melakukan pencurian di dalam rumah saksi korban Yopi;
-
Bahwa benar pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi korban Yopi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai;
-
Bahwa benar yang berhasil diambil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi di dalam rumah saksi korban adalah sepasang Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari; Halaman 10 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
-
Bahwa benar Sepasang Loudspeaker Merk King Max, baru berhasil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi bawa satu buah dan satu buah lagi tertinggal, saksi Fahrul Azmi letak di belakang rumah saksi korban, berhubung pada saat itu saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumahnya dan pada saat itu Terdakwa datang menjemput saksi Fahrul Azmi dibelakang rumah saksi korban dan mengatakan “ayo cepat naik”;
-
Bahwa benar pada saat kejadian tersebut, saksi korban Yopi sedang berada di jalan dengan menaiki becak mesin bersama isterinya, sepulang dari Acara Sukuran Sunatan di Gg. Mawar Desa Cinta Dapat Kec. Selesai;
-
Bahwa benar pada saat saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumah turun dari becak, saksi korban Yopi sempat melihat Terdakwa berdiri di depan rumahnya disamping sepeda motor Honda Beat Warna Merah miliknya dan pada saat itu saksi korban Yopi tidak menduga sama sekali kalau rumah saksi korban Yopi telah dimasuki maling sebelum saksi korban Yopi sampai di rumahnya. Sesampainya saksi korban Yopi di dalam rumah, saksi korban Yopi terkejut setelah melihat sepasang Loudspeaker yang berada di ruang tengah tidak ada, lalu saksi korban Yopi berlari keluar dan menanyakan tetangga, pemilik rumah sewa yang rumahnya saksi korban Yopi tempati dengan sewa, yang mana pada saat itu saksi korban Yopi tidak mengetahui siapa yang mengambil Loudspeaker tersebut, selanjutnya saksi korban Yopi berlari ke samping belakang rumah, namun saat itu saksi korban Yopi terhalang kawat duri dan pada saat itulah saksi korban Yopi melihat Terdakwa sudah berada di belakang rumah mengendarai sepeda motor Beat Warna Merah No.Pol. : BK-3044-RAP miliknya berboncengan dengan temannya memeluk Loudspeaker ditengah-tengah tempat duduk sepeda motor. Melihat hal tersebut, saksi korban Yopi langsung berteriak Maling-Maling berulang kali sekuat suara berteriak;
-
Bahwa benar saksi korban Yopi kenal dengan salah satu pencurinya yaitu Terdakwa yang bernama Iwan yang tidak lain adalah tetangga saksi korban Yopi, sedangkan teman Terdakwa, saksi korban Yopi tidak kenal, namun oleh Warga disebut Payun;
-
Bahwa benar Loudspeaker tersebut adalah milik saksi korban Yopi dan isterinya;
-
Bahwa benar pada saat kejadian tersebut, Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi menggunakan sepeda motor Merk Honda Beat berwarna Merah No.Pol. : BK-3044-RAB milik Terdakwa;
Halaman 11 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
-
Bahwa benar Loudspeaker tersebut sudah dijual kepada Ucok Ayam (DPO) seharga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah);
-
Bahwa benar dari hasil penjualan Loudspeaker tersebut, Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi bagi berdua, masing-masing sebesar Rp.100.000,(seratus ribu rupiah) per orang, yang mana bagian Terdakwa setengahnya Terdakwa pergunakan untuk membeli sabu-sabu seharga Rp.80.000,(delapan puluh ribu rupiah) dan sisanya Terdakwa pergunakan membeli keperluan rokok dan minyak sepeda motor Terdakwa;
-
Bahwa benar kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian tersebut adalah Loudspeaker seharga Rp.3.000.000,-(tiga juta rupiah) dan uang tunai sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);
-
Bahwa benar Terdakwa dan saksi Fazhrul Azmi tidak ada ijin dari saksi korban Yopi dan isterinya untuk mengambil Loudspeaker dan uang tunai sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) tersebut;
Menimbang,
bahwa
selanjutnya
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
DAKWAAN
Kesatu
: Sebagaimana diatur dan diancam melanggar ketentuan Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 Jo. Pasal 56 Ke-1 KUHPidana;
ATAU Kedua
:
Sebagaimana diatur dan diancam melanggar ketentuan Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 KUHPidana;
Menimbang, bahwa Dakwaan Penuntut Umum berbentuk Alternatif. Dakwaan Alternatif adalah dakwaan yang satu dengan dakwaan yang lainnya “saling mengecualikan“. Dakwaan yang ditempatkan pada urutan pertama jika telah terbukti, mengecualikan dakwaan berikutnya atau selebihnya. Dengan kata lain, dakwaan yang satu menjadi “pengganti“ dakwaan yang lainnya (one that substitutes for another); Menimbang, bahwa Terdakwa dalam perkara a quo, didakwa oleh Penuntut Umum dengan Dakwaan Alternatif, karena Penuntut Umum merasa Halaman 12 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
agak
kesulitan
dalam
menentukan
fakta-fakta
yang
tepat
untuk
mempertanggungjawabkan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa. Oleh karena itu, Penuntut Umum mengajukan Dakwaan Alternatif, yang pada hakekatnya menawarkan pilihan (option) kepada Majelis Hakim untuk mengambil mana diantara dakwaan yang diajukan dianggap tepat untuk mempertanggungjawabkan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada perbedaan pendapat antara Penuntut Umum dengan Majelis Hakim tentang Dakwaan Alternatif mana yang terbukti, maka demi efisiennya Putusan a quo, Majelis Hakim langsung membahas dan mempertimbangkan Dakwaan Alternatif yang dianggap tepat untuk membuktikan perbuatan Terdakwa, yakni Dakwaan Kedua melanggar ketentuan Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 KUHPidana; Menimbang, bahwa agar Terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 KUHPidana, harus dipenuhi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Barang siapa; 2. Mengambil sesuatu barang; 3. Sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain; 4. Dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hak; 5. Dilakukan pada malam hari dalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada disitu tiada dengan setahunya atau bertentangan dengan kemampuannya orang yang berhak; 6. Dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsur-unsur tersebut berturut-turut sebagai berikut : 1. Barangsiapa; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barangsiapa, yaitu siapa saja manusia (natuurlijke person) sebagai subjek hukum yang dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan pidana yang telah dilakukannya sebagaimana dirumuskan didalam surat dakwaan; Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam perkara ini telah mengajukan Terdakwa
IRWAN
Als.
IWAN
kepersidangan,
dimana
identitasnya
dipersidangan bersesuaian dengan yang tercantum dalam surat dakwaan, dan selama proses persidangan berlangsung ternyata tidak ada orang lain lagi selain Terdakwa IRWAN Als. IWAN, yang diajukan sebagai Terdakwa yang Halaman 13 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
akan dibuktikan perbuatannya, sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (Error In Persona) yang diajukan kemuka persidangan; Menimbang, bahwa mengenai apakah benar Terdakwa IRWAN Als. IWAN telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum, dan apakah perbuatan tersebut merupakan tindak pidana atau bukan, akan dipertimbangkan dalam pembahasan unsur selanjutnya, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur barangsiapa telah terpenuhi;
2. Mengambil sesuatu barang; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “mengambil” menurut Profesor Van Bemmelen dean Profesor Van Hattum adalah “setiap tindakan yang membuat sebagian harta kekayaan orang lain menjadi berada dalam penguasaannya tanpa bantuan atau tanpa seizin orang lain tersebut, ataupun untuk memutuskan hubungan yang masih ada antara orang lain itu dengan bagian harta kekayaan yang dimaksud”. (Delik-Delik Khusus KejahatanKejahatan Terhadap Harta Kekayaan, Drs.PAF.Lamintang.,SH, Hal.14 ); Menimbang, bahwa tentang pengertian “benda” menurut Profesor Simons yang dapat menjadi obyek tindak pidana pencurian adalah “segala sesuatu yang merupakan bagian dari harta kekayaan (seseorang) yang dapat diambil (oleh orang lain)” (Delik-Delik Khusus Kejahatan-Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan, Drs.PAF.Lamintang.,SH, Hal.21 ); Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka mengambil sesuatu barang maksudnya sewaktu diambil atau dipindahkan, barang tersebut belum ada dalam kekuasaan sipelaku; Menimbang, bahwa dari uraian diatas dan dihubungkan dengan faktafakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata benar pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2015 sekira pukul 19.30 Wib, bertempat di dalam rumah saksi korban Yopi di Jl. Let. Umar Baki No. Lk. II Kel. Limau Sunde Kec. Binjai Barat Kota Binjai; Menimbang, bahwa benar yang berhasil diambil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi di dalam rumah saksi korban adalah sepasang Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari; Menimbang,
bahwa
Perbuatan
Terdakwa
mengambil
sepasang
Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari, adalah perbuatan mengambil sebagaimana dimaksud unsur kedua diatas, Halaman 14 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti oleh perbuatan Terdakwa;
3. Sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “kepunyaan orang lain” menurut Profesor Simons tidaklah perlu bahwa orang lain tersebut harus diketahui secara pasti, melainkan cukup jika pelaku mengetahui bahwa bendabenda yang diambilnya tersebut bukan kepunyaan pelaku (Delik-Delik Khusus Kejahatan-Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan, Drs.PAF.Lamintang.,SH, Hal.22); Menimbang, bahwa dari uraian diatas dan dihubungkan dengan faktafakta
hukum
yang
terungkap
dipersidangan
ternyata
benar
sepasang
Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang diambil dari lipatan kain yang berada diatas lemari adalah milik saksi korban Yopi dan Isterinya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini juga telah terpenuhi dan terbukti oleh perbuatan Terdakwa;
4. Dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hak; Menimbang, mengatakan
bahwa
bahwa
HOGE
menguasai
RAAD
benda
dalam
secara
berbagai
melawan
arrest-nya
hukum
(zich
toeeigenen) berarti penguasaan secara sepihak oleh pemegang sebuah benda seolah-olah ia adalah pemiliknya, bertentangan dengan hak yang membuat benda tersebut berada padanya (Delik-Delik Khusus Kejahatan-Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan, Drs.PAF.Lamintang.,SH, Hal.24); Menimbang, bahwa hal itu berarti bahwa karena pelaku bukan merupakan pemilik dari benda yang telah diambilnya dari orang lain, dengan sendirinya ia tidak berhak untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang berkenaan dengan benda tersebut seolah-olah ia adalah pemiliknya, misalnya dengan menjual (Delik-Delik Khusus Kejahatan-Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan, Drs.PAF.Lamintang.,SH, Hal.28 ); Menimbang, bahwa dari uraian diatas dan dihubungkan dengan faktafakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata benar dari Sepasang Loudspeaker Merk King Max, baru berhasil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi bawa satu buah dan satu buah lagi tertinggal, saksi Fahrul Azmi letak di belakang rumah saksi korban, berhubung pada saat itu saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumahnya dan pada saat itu Terdakwa datang menjemput Halaman 15 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
saksi Fahrul Azmi dibelakang rumah saksi korban dan mengatakan “ayo cepat naik”; Menimbang, bahwa benar pada saat kejadian tersebut, saksi korban Yopi sedang berada di jalan dengan menaiki becak mesin bersama isterinya, sepulang dari Acara Sukuran Sunatan di Gg. Mawar Desa Cinta Dapat Kec. Selesai; Menimbang, bahwa benar pada saat saksi korban Yopi dan isterinya pulang ke rumah turun dari becak, saksi korban Yopi sempat melihat Terdakwa berdiri di depan rumahnya disamping sepeda motor Honda Beat Warna Merah miliknya dan pada saat itu saksi korban Yopi tidak menduga sama sekali kalau rumah saksi korban Yopi telah dimasuki maling sebelum saksi korban Yopi sampai di rumahnya. Sesampainya saksi korban Yopi di dalam rumah, saksi korban Yopi terkejut setelah melihat sepasang Loudspeaker yang berada di ruang tengah tidak ada, lalu saksi korban Yopi berlari keluar dan menanyakan tetangga, pemilik rumah sewa yang rumahnya saksi korban Yopi tempati dengan sewa, yang mana pada saat itu saksi korban Yopi tidak mengetahui siapa yang mengambil Loudspeaker tersebut, selanjutnya saksi korban Yopi berlari ke samping belakang rumah, namun saat itu saksi korban Yopi terhalang kawat duri dan pada saat itulah saksi korban Yopi melihat Terdakwa sudah berada di belakang rumah mengendarai sepeda motor Beat Warna Merah No.Pol. : BK-3044-RAP miliknya berboncengan dengan temannya memeluk Loudspeaker ditengah-tengah tempat duduk sepeda motor. Melihat hal tersebut, saksi korban Yopi langsung berteriak Maling-Maling berulang kali sekuat suara berteriak; Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa yang berhasil membawa satu buah Loudspeaker Merk King Max, dan satu buah lagi tertinggal dari sepasang Loudspeaker yang Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi ambil dari rumah saksi korban adalah kualifikasi dari perbuatan dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hak. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur inipun telah terpenuhi dan terbukti oleh perbuatan Terdakwa;
5. Dilakukan pada malam hari dalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada disitu tiada dengan setahunya atau bertentangan dengan kemampuannya orang yang berhak; Menimbang, bahwa yang dikatakan malam, yaitu masa diantara matahari terbenam dan matahari terbit, sedangkan rumah (woning) artinya tempat yang Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
dipergunakan untuk berdiam siang malam. Dan pekarangan tertutup adalah suatu pekarangan yang sekelilingnya ada tanda-tanda batas yang kelihatan nyata; Menimbang, bahwa dilakukan pada malam hari dalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya maksudnya pencuri itu harus betul-betul masuk ke dalam rumah atau pekarangan pada malam hari dan melakukan pencurian disitu; Menimbang, bahwa dari uraian diatas dan dihubungkan dengan faktafakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata benar kejadian pencurian tersebut terjadi pada malam hari, yakni sekira pukul 19.30 Wib, didalam rumah saksi korban Yopi dan dilakukan tanpa sepengetahuan dan ijin dari saksi korban Yopi dan Isterinya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini juga telah terpenuhi dan terbukti oleh perbuatan Terdakwa;
6. Dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih; Menimbang, bahwa dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih maksudnya bahwa pelaku yang terdiri dari 2(dua) orang atau lebih itu harus kesemuanya bertindak sebagai pembuat atau turut melakukan artinya bersamasama melakukan suatu perbuatan yang sama dan pada waktu yang sama; Menimbang, bahwa dari uraian diatas dan dihubungkan dengan faktafakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata benar Terdakwa bersama saksi Fahrul Azmi telah melakukan pencurian di dalam rumah saksi korban Yopi; Menimbang, bahwa benar yang berhasil diambil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi di dalam rumah saksi korban adalah sepasang Loudspeaker Merk. King Max dan uang sebesar Rp.950.000,-(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah); Menimbang, bahwa benar dari Sepasang Loudspeaker Merk King Max, baru berhasil Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi bawa satu buah dan sudah dijual kepada Ucok Ayam (DPO) seharga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah), dimana dari hasil penjualan Loudspeaker tersebut, Terdakwa dan saksi Fahrul Azmi bagi berdua, masing-masing sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) per orang, yang mana bagian Terdakwa setengahnya Terdakwa pergunakan untuk membeli sabu-sabu seharga Rp.80.000,-(delapan puluh ribu rupiah) dan sisanya Terdakwa pergunakan membeli keperluan rokok dan minyak sepeda motor Terdakwa;
Halaman 17 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
Menimbang, bahwa dari apa yang telah diuraikan diatas, unsur keenam ini juga telah terpenuhi dan terbukti oleh perbuatan Terdakwa, dimana Terdakwa melakukan pencurian tersebut bersama-sama dengan saksi Fahrul Azmi; Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam Dakwaan Kedua telah terbukti dan terpenuhi seluruhnya oleh perbuatan Terdakwa, oleh karena itu, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur didalam Dakwaan Kedua, melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3, Ke-4 KUHPidana;
Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum disusun berbentuk Alternatif, maka dengan telah terbuktinya Dakwaan Kedua diatas, maka terbuktilah Dakwaan dari Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa oleh karena sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana dan selama dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini secara mutatis mutandis, dianggap telah termuat seluruhnya dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP, Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP Jo. Pasal 33 ayat (1) KUHP;
Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan sesuai dengan ketentuan Pasal 193 ayat (2) huruf b KUHAP;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa : -
1(satu) pasang Loudspeaker Merk King Max;
-
1(satu) buah dompet panjang warna hitam Merk Woles;
-
1(satu) unit sepeda motor Honda Beat Warna Merah dengan No.Pol. : BK-3044-RAB.
Dipertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa Pasal 39 ayat (1) KUHP menyebutkan : “Barangbarang kepunyaan terpidana yang diperoleh dari kejahatan atau sengaja dipergunakan untuk melakukan kejahatan dapat dirampas“; Menimbang, bahwa dalam Penjelasan Pasal 39 KUHP, R. SOESILO menguraikan bahwa barang-barang yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan dapat dirampas sepanjang barang tersebut adalah barang-barang milik Terdakwa, sedangkan apabila barang tersebut bukan milik Terdakwa tidak boleh dirampas; Menimbang, bahwa dalam Pasal 46 ayat (2) KUHAP menguraikan : “Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan dikembaikan kepada orang atau kepada mereka yang disebut dalam putusan tersebut, kecuali jika menurut putusan Hakim, benda itu dirampas untuk negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain”; Menimbang, bahwa oleh karena barang-barang bukti tersebut merupakan barang-barang bukti juga didalam perkara lainnya, yakni perkara An. Fahrul Azmi Als. Payun, maka berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2) KUHAP, status barang bukti tersebut harus dinyatakan dipergunakan dalam perkara Fahrul Azmi Als. Payun;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum tentang beratnya pidana penjara yang dituntut oleh Penuntut Umum yakni Tuntutan Pidana Penjara selama 1(satu) tahun, karena hal tersebut telah mencerminkan rasa keadilan;
Halaman 19 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan bukanlah semata-mata sebagai pembalasan atas perbuatan Terdakwa, melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik Terdakwa agar menyadari serta menginsafi kesalahannya, dan juga memperhatikan pendapat dari Gustav Radbruch bahwa tujuan utama dari hukum adalah Keadilan yang harus selalu diproritaskan daripada Kemanfaatan Hukum dan Kepastian Hukum, dan Keadilan tersebut haruslah selalu lebih dahulu diproritaskan secara berurutan kemudian Kemanfaatan Hukum dan selanjutnya Kepastian Hukum (Varia Peradilan No. 254, Januari 2007, hal. 34 dan Varia Peradilan No. 268, Maret 2008, hal. 73), maka dengan memperhatikan Teori “retributive murni” (the pure retributivist) yaitu “pidana harus cocok dan sepadan dengan kesalahan si pembuat” (Varia Peradilan No. 268, Maret 2008, hal. 94). Oleh karenanya, Majelis Hakim akan menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Terdakwa, yang lamanya sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal di atas, menurut Majelis Hakim, pidana yang akan dijatuhkan pada diri Terdakwa berikut ini adalah layak dan adil serta diharapkan dapat menjadi prevensi khusus (bagi Terdakwa menjadi sarana pembinaan, bimbingan, agar menjadi insyaf dan menjadi anggota masyarakat yang berbudi baik serta berguna) dan juga diharapkan dapat menjadi prevensi umum (mencegah terjadinya tindak pidana serupa yang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya);
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan, yaitu sebagai berikut : Keadaan yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
-
Perbuatan Terdakwa telah merugikan saksi korban Yopi.
Keadaan yang meringankan : -
Terdakwa belum pernah dihukum;
-
Terdakwa bersikap sopan selama persidangan;
-
Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan;
-
Terdakwa mengakui kesalahannya, dan berjanji tidak akan mengulanginya dikemudian hari;
-
Terdakwa merupakan Tulang Punggung Keluarga; Halaman 20 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
-
Terdakwa telah berdamai dengan saksi korban Yopi.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara, sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1) KUHAP;
Memperhatikan, Pasal 363 ayat (1) Ke-3, Ke-4 KUHPidana dan Undangundang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa IRWAN Als. IWAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian dalam keadaan memberatkan”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IRWAN Als. IWAN oleh karena itu, dengan pidana penjara selama 8(delapan) bulan; 3. Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menyatakan barang bukti berupa : -
1(satu) pasang Loudspeaker Merk King Max;
-
1(satu) buah dompet panjang warna hitam Merk Woles;
-
1(satu) unit sepeda motor Honda Beat Warna Merah dengan No.Pol. : BK-3044-RAB.
Dipergunakan dalam perkara Fahrul Azmi Als. Payun. 6. Membebankan
Terdakwa
untuk
membayar
biaya
perkara
sejumlah
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Demikianlah
diputuskan
dalam
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Negeri Binjai pada hari Senin, tanggal 19 Oktober 2015, oleh kami : MAHFUDIN, SH.MH., sebagai Hakim Ketua Majelis, ASRARUDDIN ANWAR, SH.MH., dan DIANA FEBRINA LUBIS, SH.M.Kn., masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015, dalam persidangan yang terbuka untuk umum, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh BENYAMIN TARIGAN, SH.MH., Panitera Pengganti pada Halaman 21 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ
Pengadilan Negeri tersebut dihadapan ABEN BM.SITUMORANG, SH., Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai, dengan dihadiri oleh Terdakwa.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS
ASRARUDDIN ANWAR, SH.MH.
MAHFUDIN, SH.MH.
DIANA FEBRINA LUBIS, SH.M.Kn. PANITERA PENGGANTI
BENYAMIN TARIGAN, SH.MH.
Halaman 22 dari 22 Putusan Nomor 320/Pid.B/2015/PN.BNJ