PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 125/Pid.Sus/2014/PN.Bkn

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalamperkara Terdakwa: Nama lengkap

:

RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm).

Tempat lahir

:

Sambas (Kalimantan Barat).

Umur/tanggal lahir

:

38 Tahun / 06 Desember 1976.

Jenis kelamin

:

Laki-laki.

Kebangsaan

:

Indonesia.

Tempat tinggal

:

Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.

Agama

:

Islam.

Pekerjaan

:

Tani.

Pendidikan

:

SMP (Tamat).

Dalam pemeriksaan perkara ini Terdakwa ditangkap dan ditahan dengan penahanan sebagai berikut : -

Ditangkap pada tanggal 25 Desember 2013;

-

Penahanan oleh Penyidik, dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 26 Desember 2013 s/d tanggal 14 Januari 2014.

-

Perpanjangan penahanan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bangkinang selaku Penuntut Umum, dengan jenis penahanan Rutan, sejak tanggal 15 Januari 2014 s/d tanggal 19 Februari 2014.

-

Penahanan oleh Penuntut Umum, dengan jenis penahanan Rutan, sejak tanggal 20 Februari 2014 s/d tanggal 11 Maret 2014;

2

-

Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang, sejak tanggal 12 Maret 2014 s/d tanggal 25 Maret 2014;

-

Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang, sejak tanggal 26 Maret 2014 s/d tanggal 24 April 2014;

-

Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang, sejak tanggal 25 April 2014 s/d tanggal 23 Juni 2014; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut

Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1.

Menyatakan Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan, sebagaimana diatur dalam Pasal 82 Ayat (1) huruf b Undang-undang RI No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, sesuai Dakwaan Alternatif Kedua kami.

2.

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 3 (tiga) Bulan dan Denda sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Subsidair 3 (tiga) Bulan penjara, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

3.

Menetapkan agar barang bukti, berupa : -

22 (dua puluh dua) batang kayu olahan.

-

1 (satu) tual kayu bulat.

Dirampas untuk Negara. -

1 (satu) unit gergaji mesin/chain saw merk New West warna orange putih.

Dirampas untuk dimusnahkan. 4.

Menetapkan supaya Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah).

Disclaimer: Pengadilan Negeri Bangkinang berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen PN Bangkinang untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bangkinang melalui :Email : [email protected] Telp : +62762-20043

3

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: DAKWAAN : PERTAMA : Bahwa ia Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam Bulan Desember 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2013, bertempat di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bangkinang, dengan sengaja, melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan secara tidak sah, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, berawal ketika saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI (masingmasing security PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) sedang melakukan patroli di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR), lalu saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI mendengar suara chain saw/gergaji mesin, dimana atas suara tersebut, saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI kemudian menuju ke tempat suara tersebut berasal, bahwa sesampainya di tempat tersebut, saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI menemukan terdakwa sedang mengolah kayu yang sebelumnya telah terdakwa tebang dengan menggunakan Chain saw/gergaji mesin merk New West warna orange putih miliknya terhadap pohon yang berjarak kurang lebih 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai,


4

dimana kemudian, terdakwa bersama-sama dengan Sdr. SAMHAR, Sdr. SAIPUN dan Sdr. ALI (masing-masing termasuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO) telah melakukan penebangan dan pengolahan kayu dengan jenis terantang, bintangur, kelat dan pisang-pisang yang berdiameter antara 30 s/d 60 cm di lokasi tersebut selama 18 (delapan belas) hari. Mengetahui hal tersebut, selanjutnya terdakwa berikut barang buktinya langsung diamankan dan dibawa ke Polres Kampar guna pengusutan lebih lanjut. - Bahwa terdakwa tidak memiliki izin dari pejabat yang berwenang untuk menebang pohon di dalam kawasan hutan. Selanjutnya kayu-kayu yang berhasil diolah oleh terdakwa di dalam hutan, rencananya akan dibawa ke Simpang Baserah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan untuk dijual. - Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.202/MENHUT-II/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman Kepada PT. SIAKRAYA TIMBER Atas Areal Hutan Produksi seluas + 23.030 (dua puluh tiga ribu tiga puluh) Hektar di Provinsi Riau, Keputusan Menteri Kehutanan Ub. Dirjen Bina Produksi Kehutanan No. SK.283/VI-BPHT/2008 T SK.283/VI-BPHT/2008 tanggal 08 Agustus 2008 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) periode 10 Tahun (2008-2017) dan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.550/MENHUT-II/2012 tanggal 04 Oktober 2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.202/MENHUT-II/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Kepada PT. SIAK RAYA TIMBER atas areal Hutan Produksi seluas + 23.030 (dua puluh tiga ribu tiga puluh) Hektar di Provinsi Riau, maka pihak PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) mempunyai hak untuk menguasai kawasan hutan konsesi PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA(PT. NSR) di Areal Compartemen Q 015 tersebut. - Bahwa berdasarkan Hasil Pengukuran Kayu Tangkapan Polres Kampar No.045.2/


5

DISHUT-PPHH/43 tanggal 01 Januari 2014 yang ditanda tangani oleh Ir. Mhd. Syukur, MMA (Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar) dan Berita Acara Pengukuran Kayu Bulat Tangkapan Polres Kampar, yang ditanda tangani oleh Tim Pengukur, yaitu Sdr. Aswandi, Sdr. Kasful Asrar dan Sdr. Riswan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar, dengan hasil pengukuran, sebagai berikut : I.

Kayu Bulat Kelompok Rimba Campuran -

Mahang

=

1 batang

=

0,14 M3

II. Kayu Gergajian -

Terantang

=

5 keping

=

0,0940 M3

-

Bintangur

=

2 keping

=

0,0400 M3

-

Pisang-pisang

=

1 keping

=

0,0140 M3

-

Kelat

=

14 keping

=

0,2058 M3

=

22 keping

=

0,3548 M3

Jumlah

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Ayat (1) huruf c, Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. ATAU KEDUA : Bahwa ia Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam Bulan Desember 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2013, bertempat di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bangkinang, yang dengan sengaja mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat keterangan sahnya hasil hutan, yang dilakukan oleh terdakwa dengan caracara antara lain sebagai berikut :


6

- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, berawal ketika saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI (masingmasing security PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) sedang melakukan patroli di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR), lalu saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI mendengar suara chain saw/gergaji mesin. Mendengar suara Chain Saw/gergaji mesin tersebut, lalu saksi YUDI ERMAWAN Bin SURIP (Alm), JHONFRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT dan Saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI menemukan terdakwa sedang mengolah kayu jenis terantang, bintangur, kelat dan pisang-pisang yang berdiameter antara 30 s/d 60 cm di lokasi tersebut, dengan cara kayu-kayu yang sudah ditebang lalu terdakwa gergaji tiap sisinya dengan menggunakan Chain Saw/gergaji mesin merk New West warna orange putih miliknya sehingga menjadi balok-balok kayu, dimana kayu-kayu tersebut merupakan hasil hutan dan terdakwa tidak memiliki hak untuk itu. - Bahwa terdakwa tidak memiliki izin dari pejabat yang berwenang untuk menebang pohon di dalam kawasan hutan. Selanjutnya kayu-kayu yang berhasil diolah oleh terdakwa di dalam hutan, rencananya akan dibawa ke Simpang Baserah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan untuk dijual. - Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.202/MENHUT-II/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman Kepada PT. SIAKRAYA TIMBER Atas Areal Hutan Produksi seluas + 23.030 (dua puluh tiga ribu tiga puluh) Hektar di Provinsi Riau, Keputusan Menteri Kehutanan Ub. Dirjen Bina Produksi Kehutanan No. SK.283/VI-BPHT/2008 T SK.283/VI-BPHT/2008 tanggal 08 Agustus 2008 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) periode 10 Tahun (2008-2017) dan


7

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.550/MENHUT-II/2012 tanggal 04 Oktober 2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.202/MENHUT-II/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Kepada PT. SIAK RAYA TIMBER atas areal Hutan Produksi seluas + 23.030 (dua puluh tiga ribu tiga puluh) Hektar di Provinsi Riau, maka pihak PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) mempunyai hak untuk menguasai kawasan hutan konsesi PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA(PT. NSR) di Areal Compartemen Q 015 tersebut. - Bahwa

berdasarkan

Hasil

Pengukuran

Kayu

Tangkapan

Polres

Kampar

No.045.2/DISHUT-PPHH/43 tanggal 01 Januari 2014 yang ditanda tangani oleh Ir. Mhd. Syukur, MMA (Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar) dan Berita Acara Pengukuran Kayu Bulat Tangkapan Polres Kampar, yang ditanda tangani oleh Tim Pengukur, yaitu Sdr. Aswandi, Sdr. Kasful Asrar dan Sdr. Riswan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar, dengan hasil pengukuran, sebagai berikut : I.

Kayu Bulat Kelompok Rimba Campuran =

1 batang

=

0,14 M3

- Terantang

=

5 keping

=

0,0940 M3

- Bintangur

=

2 keping

=

0,0400 M3

- Pisang-pisang

=

1 keping

=

0,0140 M3

- Kelat

=

14 keping

=

0,2058 M3

Jumlah

=

22 keping

=

0,3548 M3

- Mahang II. Kayu Gergajian

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Ayat (1) huruf b, Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Setelah membaca:


8

- PenetapanKetua Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor 125/Pen.Pid/2014/PN.Bkn, tanggal 26 Maret 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 125/Pen.Pid/2014/PN.Bkn, tanggal 26 Maret 2014 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Menimbang, bahwa atas Dakwaan dari Penuntut Umum tersebut, Terdakwa di persidangan menyatakan tidak mengajukan keberatan/eksepsi; Menimbang, bahwa guna membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang sebelum didengar keterangannya telah disumpah terlebih dulu sesuai dengan Agama-nya. Di persidangan saksi-saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Saksi YUDI ERMAWAN Bin (Alm) SURIP, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan : - Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan dengan sebenarnya. - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian dan keterangan saksi tersebut adalah benar. - Bahwa saksi adalah humas pada PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR). - Bahwa saksi menjelaskan telah dilakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar. - Bahwa pada saat penangkapan terhadap terdakwa dijumpai tumpukan kayu yang telah diolah. - Bahwa jenis kayu yang dimiliki oleh terdakwa adalah jenis kayu alam yang berada di kawasan hutan milik PT. NSR dan kayu tersebut telah diolah menjadi bahan jadi dengan ukuran panjang kurang lebih 4 M (empat meter).


9

- Bahwa saksi tidak tahu siapa yang telah menyuruh terdakwa bekerja di dalam kawasan hutan tersebut. - Bahwa kayu yang telah diolah oleh terdakwa tersebut untuk dibawa keluar kawasan hutan. - Bahwa pihak PT. NSR dalam menguasai kawasan hutan tersebut dengan memiliki izin yaitu Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (RKTUPHHKHTI). - Bahwa luas keseluruhan kawasan hutan milik PT. NSR yang termasuk dalam izin Menteri Kehutanan RI adalah 23.030 Ha. - Bahwa luas diameter kayu yang telah ditebang oleh terdakwa berdiameter 30-60 cm. - Bahwa saksi tidak mengetahui berapa jumlah kerugian yang dialami oleh pihak PT. NSR akibat dari perbuatan terdakwa tersebut. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya; 2. Saksi DODI SAPUTRA Als DODI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan: - Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan dengan sebenarnya. - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian dan keterangan saksi tersebut adalah benar; - Bahwa saksi adalah Askep Planning. - Bahwa saksi menjelaskan telah dilakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar. - Bahwa terdakwa ditangkap karena telah melakukan penebangan, memanen atau memungut hasil hutan di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR).


10

- Bahwa setelah dilakukan penangkapan terhadap terdakwa, lalu saksi langsung melakukan pengecekan di lapangan guna mengambil titik koordinat. Setelah titik koordinat didapatkan, lalu di overlaykan dengan peta izin yang dimiliki oleh PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR). Dari hasil titik koordinat didapatkan hasil bahwa lokasi hutan yang terdakwa tebang adalah kawasan hutan yang berada di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR). - Bahwa alat yang saksi gunakan untuk menentukan titik koordinat tersebut adalah GPS

merk Garmin dengan titik koordinat 101028`55,1”E (bujur timur) dan

008`10,9” E (lintang utara). - Bahwa luas lahan yang telah ditebang oleh terdakwa adalah seluas kurang lebih 6 Ha dengan diameter pohon sekitar 30-60 cm. - Bahwa luas keseluruhan kawasan hutan milik PT. NSR yang termasuk dalam izin Menteri Kehutanan RI adalah 23.030 Ha. - Bahwa luas lahan yang dimanfaatkan atau sengaja dijadikan hutan sebagai penyangga sungai seluas 3.300 Ha atau 14% (empat belas persen) dari luas areal izin yang dimiliki PT. NSR. - Bahwa kayu yang diolah oleh terdakwa dan teman-teman terdakwa masih berada di dalam areal hutan milik PT. NSR. - Bahwa kayu yang telah diolah oleh terdakwa dan teman-teman terdakwa dengan panjang kayu sekira 4 M (empat meter). - Bahwa jumlah kayu yang telah ditebang oleh terdakwa, saksi tidak mengetahuinya. - Bahwa saksi tidak mengetahui berapa jumlah kerugian yang dialami oleh pihak PT. NSR akibat dari perbuatan terdakwa tersebut. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan; 3. Saksi Ahli LUKMANNUL HAKIM, S.E, dibawah sumpah

pada pokoknya

menerangkan :


11

- Bahwa ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan dengan sebenarnya. - Bahwa ahli pernah memberikan keterangan di Kepolisian dan keterangan saksi tersebut adalah benar; - Bahwa ahli adalah Kepala Seksi Peredaran Hasil Hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar, yang bertugas memberikan pelayanan dokumen angkutan hasil hutan. - Bahwa kayu olahan/gergajian hasil tangkapan Polres Kampar sebanyak 22 (dua puluh dua) keping tersebut termasuk dalam kategori kayu gergajian jenis kelompok campuran. - Bahwa dalam hal kepemilikan dan atau pengangkutan hasil hutan jenis kayu gergajian perlu dilengkapi bersama-sama dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO) yang berasal dari hutan negara dan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) yang berasal dari hutan hak, yang mana telah diatur dalam peraturan Menteri Kehutanan RI No. P.55/Menhut-II/2006, tanggal 29 Agustus 2006 Pasal 13 Ayat (7) sedangkan untuk hasil hutan hak diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 17 Juli 2012 Pasal 04 Ayat (2) terbagi menjadi 3 yaitu Nota Angkutan, Nota Angkutan Penggunaan Sendiri dan SKAU (Surat Keterangan Asal Usul). - Bahwa berdasarkan Pasal 25 Permenhut Nomor : P.55/Menhut-II/2006 tentang penatausahaan hasil hutan yang berasal dari hutan negara bahwa penerbit FAKO adalah petugas perusahaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi, dengan persyaratan telah memiliki kartu penguji yang masih berlaku dan yang masih memiliki nomor register serta diangkat oleh Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP). - Bahwa ahli menerangkan jenis kayu olahan yang perlu dilengkapi bersama-sama dengan Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO) untuk hasil hutan yang berasal dari hutan Negara, antara lain :


12

1.

Kelompok Meranti.

2.

Kelompok Campuran.

3.

Kelompok Kayu Indah.

Jenis kayu hasil hutan hak, dokumen yang dipergunakan sesuai dengan Permenhut RI No. P.30/Menhut-II/2012 tanggal 17 Juli 2012, antara lain : 1.

Nota Angkutan, yang meliputi cempedak, dadap, duku, jambu, jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis, melinjo, nangka, rambutan, randu, sawit, sawo, sukun, trembesi, waru, karet, jabon, sengon dan petai.

2.

Nota Angkutan Penggunaan Sendiri, digunakan untuk setiap angkutan hasil hutan hak selain kriteria penggunaan nota angkutan dan nota angkutan penggunaan sendiri.

Tidak ada aturan yang mengatur yang memperbolehkan untuk mengangkut kayu olahan tanpa dokumen dengan maksud setiap pengangkutan kayu olahan berupa kayu gergajian untuk hasil hutan yang berasal dari hutan Negara wajib disertai dengan dokumen FAKO. - Bahwa ahli menerangkan jika pelaku tidak dapat membuktikan bahwa hasil hutan yang diangkut tersebut berasal dari hutan hak patut diduga hasil hutan tersebut adalah berasal dari hutan negara yang dipungut secara tidak sah, maka pengangkutannya dapat dikenakan sebagai mana yang dimaksud dalam rumusan Pasal 83 Ayat 91) huruf b UU RI No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi ahli tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan; 4. Saksi Ahli IRWANSYAH, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan : - Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serat bersedia memberkan keterangan dengan sebenarnya. - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian dan keterangan saksi tersebut adalah benar;


13

- Bahwa ahli adalah staf pada seksi perizinan dan penataan kawasan hutan pada bidang penataan dan perlindungan hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar. -

Bahwa ahli telah mengambil 2 (dua) titik koordinat, tempat dimana para terdakwa telah mengambil kayu dengan menggunakan GPS (Global Positioning Systim) dan titik koordinat yang telah diambbil N 00 0 07’ 46,9” LU dan E 101 0 29’ 16,7” BT = R14. Lahan tersebut masuk dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Tesso Nillo dan juga masuk ke dalam areal izin IUPHHK-HT (HTI) PT. SIAK RAYA TIMBER. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 202/Menhut-II/2007 tanggal 16 Mei 2007. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.550/Menhut-II/2012 tanggal 04 Oktober 2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.202/Menhut-II/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman kepada PT. SIAK RAYA TIMBER atas areal hutan produksi seluas + 23.030 Ha di Propinsi Riau dengan lampiran sebagai berikut : 1. Menyangkut nama badan hukum perusahaan yang semula atas nama PT. SIAK RAYA TIMBER menjadi PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA. 2. Semua hak dan kewajiban yang semula tanggung jawab PT. SIAK RAYA TIMBER menjadi tanggung jawab PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA.

- Bahwa setelah titik koordinat diambil, selanjutnya titik koordinat tersebut dimasukkan ke dalam data peta yang ada di Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar dan didapat bahwa lokasi tersebut diatas masuk dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HTP) Tesso Nilo dan juga masuk dalam areal izin IUPHHK-HT PT. SIAK RAYA TIMBER. - Bahwa jika Terdakwa telah mengambil kayu dari dalam kawasan hutan negara yang tidak memiliki izin yang sah, maka sanksi hukumnya dapat dipidana. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi ahli tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan;


14

Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi dan saksi-saksi ahli sebagaimana diuraikan di atas adalah keterangan yang diberikan di bawah sumpah, oleh karenanya maka berdasarkan ketentuan Pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana keterangan saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah dalam pemeriksaan perkara aquo; Menimbang, bahwa selain menghadirkan saksi-saksi dan saksi-saksi ahli, dalam perkara ini Penuntut Umum juga mengajukan Barang Bukti berupa : - 22 (dua puluh dua) batang kayu olahan; - 1 (satu) tual kayu bulat; - 1 (satu) unit gergaji mesin/chain saw merk New West warna orange putih; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Terdakwa menyatakan tidak mengajukan saksi yang meringankan (a de charge), meskipun mengenai haknya tersebut telah dijelaskan kepada Terdakwa di persidangan; Menimbang, bahwa di persidangan, Terdakwa yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm) : - Bahwa terdakwa pernah diperiksa di kepolisian dan membenarkan keterangan terdakwa sebagaimana dimuat di dalam BAPnya. - Bahwa terdakwa yang telah mengambil hasil hutan berupa kayu pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar. - Bahwa terdakwa tidak tahu siapa pemilik kayu yang telah terdakwa ambil tersebut. - Bahwa saksi mengambil hasil hutan tersebut dengan cara ditebang. Setelah pohon ditebang lalu diolah menjadi balok kayu dengan menggunakan chain saw. - Bahwa pohon yang berhasil ditebang sebanyak 4 (empat) batang dan yang telah diolah menjadi balok kayu sebanyak 4 (empat) kubik. - Bahwa kayu tersebut diolah untuk terdakwa bawa ke Simpang Baserah untuk dijual.


15

- Bahwa yang menyuruh terdakwa mengambil kayu di lokasi tersebut adalah Sdr. TINO. - Bahwa terdakwa telah menebang hutan di lokasi tersebut selama 18 (delapan belas) hari. - Bahwa setelah berhasil mengumpulkan kayu dari lokasi tersebut sebanyak kurang lebih 22 (dua puluh dua) batang, terdakwa langsung diamankan oleh security PT. NSR. Menimbang, bahwa setelah seluruh rangkaian pembuktian dalam pemeriksaan perkara ini telah selesai, maka Penuntut Umum telah mengajukan Tuntutan terhadap Terdakwa yang selengkapnya sebagaimana telah diuraikan pada bagian awal putusan ini; Menimbang, bahwa atas tuntutan Penuntut Umum tersebut, Terdakwa mengajukan pembelaan yang pada pokoknya memohon keringanan hukuman kepada Majelis Hakim. Atas pembelaan Terdakwa tersebut,

Penuntut Umum dalam Repliknya secara lisan

menyatakan tetap pada tuntutannya, demikian sebaliknya atas Replik dari Penuntut Umum tersebut, Terdakwa dalam Dupliknya secara lisan menyatakan tetap pada pembelaannyanya; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, saksi ahli dan keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam perkara ini, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm) pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar. - Bahwa terdakwa telah mengambil kayu untuk diolah menjadi kayu olahan sebanyak 22 (dua puluh dua) keping. - Bahwa mengetahui kayu-kayu yang terdakwa kuasai tersebut berasal dari hasil hutan di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR). Selanjutnya terdakwa berikut barang buktinya langsung diamankan oleh saksi YUDI ERMAWAN Bin (Alm) SURIP, saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI dan saksi JHON FRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT (masing-


16

masing security pada PT. NSR) dan membawa terdakwa berikut barang buktinya ke Polres Kampar guna pengusutan lebih lanjut. Menimbang, bahwa dengan berdasar kepada fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan

sebagaimana

diuraikan

di

atas,

selanjutnya

Majelis

Hakim

akan

mempertimbangkan bahwa apakah Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah didakwa Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif, maka Majelis Hakim memilih akan mempertimbangkan dakwaan Kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Ayat (1) huruf b Undang-undang RI No. 18 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pembarantasan Perusakan Hutan, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1.

Setiap Orang;

2.

Dengan sengaja mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan;

Ad. 1. Unsur "Setiap Orang"; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” dalam perkara ini adalah setiap individu/pribadi atau secara umum disebut sebagai subyek/pelaku tindak pidana yang kepadanya perbuatan tersebut dapat dimintakan pertanggung jawaban; Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang menjadi subyek/pelaku yang didakwa oleh Penuntut Umum telah melakukan perbuatan pidana adalah Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), yang mana selama pemeriksaan perkara ini dapat mengikuti seluruh rangkaian persidangan dengan baik dan Terdakwa mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim. Hal ini membuktikan bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun psikis oleh karenanya Terdakwa dapat dikategorikan sebagai orang/pribadi yang dapat bertanggung jawab atas perbuatannya;


17

Menimbang, berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “setiap orang” telah terbukti dan terpenuhi; Ad. 2. Unsur “Dengan sengaja mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan”; Menimbang, bahwa dalam unsur ini perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut tidaklah harus memenuhi seluruh kualifikasi sebagaimana yang disebutkan dalam unsur ini, akan tetapi apabila asalah satu kualifikasi sebagaimana tersebut dalam unsur ini telah terpenuhi, maka unsur ini dianggap pula telah terpenuhi ; Menimbang, bahwa menurut Memorie Van Toelichting (MvT) yang dimaksud dengan sengaja adalah “Willen En Wetens”, yang berarti bahwa seorang pembuat pidana haruslah menghendaki melakukan perbuatan tersebut, serta mengetahui akan arti akibat perbuatannya tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan terungkap bahwa pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR) Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar terdakwa telah mengambil kayu untuk diolah menjadi kayu olahan sebanyak 22 (dua puluh dua) keping. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan terungkap bahwa Terdakwa mengetahui kayu-kayu yang terdakwa kuasai tersebut berasal dari hasil hutan di Areal Compartemen Q 015 PT. NUSANTARA SENTOSA RAYA (PT. NSR). Selanjutnya terdakwa berikut barang buktinya langsung diamankan oleh saksi YUDI ERMAWAN Bin (Alm) SURIP, saksi M. RUDI GUNAWAN Als RUDI Bin JUMADI dan saksi JHON FRIDO HUTABARAT Bin MERDEKA HUTABARAT (masing-masing security pada PT. NSR) dan membawa terdakwa berikut barang buktinya ke Polres Kampar guna pengusutan lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas pula, maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti dengan sengaja melakukan


18

pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan, dengan demikian unsur Ad.2 telah terpenuhi; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur pasal dakwaan Kesatu yang didakwakan kepada Terdakwa telah terpenuhi semuanya ditambah dengan keyakinan Majelis Hakim maka Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengangkut Hasil Hutan tanpa dilengkapi Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKHH) oleh karena itu terdakwa harus dihukum sesuai dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara ini Terdakwa ditangkap dan ditahan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP, masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa, maka adalah beralasan hukum apabila Terdakwa diperintahkan untuk tetap ditahan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman, maka sesuai dengan Pasal 222 ayat (1) KUHAP, Terdakwa haruslah pula dibebani untuk membayar biaya perkara ini; Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Terdakwa; Hal-hal yang memberatkan: -

Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang giat-giatnya melakukan pemberantasan illegal logging;

Hal-hal yang meringankan: -

Terdakwa belum pernah dihukum;

-

Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga memperlancar jalannya persidangan;

-

Terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulangi lagi;


19

-

Terdakwa berlaku sopan di persidangan; Menimbang, bahwa dalam rangka penegakan hukum, pemidanaan bukanlah semata-

mata bertujuan sebagai upaya pembalasan terhadap Terdakwa atas perbuatannya, melainkan lebih kepada upaya untuk memberikan pelajaran kepada Terdakwa agar menyadari dan menginsyafi bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang sehingga di waktu yang akan datang diharapkan Terdakwa tidak mengulangi lagi perbuatannya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka diharapkan bahwa pidana atau hukuman yang akan dijatuhkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini telah sesuai dengan rasa keadilan; Mengingat ketentuan Pasal 82 Ayat (1) huruf b Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana serta ketentuan hukum lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; M E N G A D I LI : 1.

Menyatakan Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm), telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengangkut Hasil Hutan tanpa dilengkapi Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKHH);

2.

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa RUDI HARTONO Bin JIMOT (Alm) dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan pidana denda sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana penjara selama : 1 (satu) bulan;

3.

Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4.

Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

5.

Menetapkan agar barang bukti berupa : -

22 (dua puluh dua) batang kayu olahan;


20

-

1 (satu) tual kayu bulat;

Dirampas untuk Negara; -

1 (satu) unit gergaji mesin/chain saw merk New West warna orange putih;

Dirampas untuk dimusnahkan; 6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah). Demikianlah diputuskan pada hari : KAMIS, tanggal 08 MEI 2014, dalam rapat musyawarah Majelis Hakim oleh kami ARIE ANDHIKA ADIKRESNA, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, HENDRA HUTABARAT, S.H., dan AGUNG BUDI SETIAWAN, S.H., M.H., masing-masing

sebagai Hakim Anggota, putusan mana

diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari SENIN, tanggal 12 MEI 2014, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh NURLISMAWATI, S.H., sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Bangkinang, dihadiri oleh SRI HARIYATI, S.H.,Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bangkinang serta dihadiri oleh Terdakwa; Hakim-Hakim Anggota,

Ketua Majelis Tsb,

HENDRA HUTABARAT,SH

ARIE ANDHIKA ADIKRESNA,SH,MH

AGUNG BUDI SETIAWAN,SH,MH Panitera Pengganti,

NURLISMAWATI,SH


PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Recommend Documents