PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA

PUTUSAN Nomor : 131/Pid.B/2013/PN.Bkn

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama

: ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA

Tempat Lahir

: Bengkalis

Umur / Tanggal lahir : 42 Tahun / 15 Maret 1961 Jenis Kelamin

: Laki-laki

Kebangsaan

: Indonesia

Tempat Tinggal

: Jl.Raya Pasir Putih Gg.Sumber Sehat Bencah Limbat Rt.02 Rw.01 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Wiraswasta

Terdakwa dipersidangan tidak didampingi Penasehat Hukum; Terdakwa ditahan oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 05 Maret 2013 s/d tanggal 24 Maret 2013; 2. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bangkinang sejak tanggal 25 Maret 2013 s/d tanggal 29 April 2013; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 30 April 2013 s/d tanggal 13 Mei 2013; 4. Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang sejak tanggal 14 Mei 2013 s/d tanggal 12 Juni 2013; Pengadilan Negeri tersebut ; - Telah membaca surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini; - Telah membaca surat Penetapan Majelis Hakim tentang penentuan hari sidang pertama; - Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya yang berkaitan;

- Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan; - Telah mendengar Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan ; 1. Menyatakan Terdakwa ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan perbuatan pidana “secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu dengan memakai kekerasan, suatu perbuatan lain muupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain” sebagaimana diatur dan diancam pidana di dalam Pasal 335 Ayat (1) KUHP, sesuai dakwaan kami; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) buah pisau berbentuk tongkat berwarna cokelat; dirampas untuk dimusnahkan 4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untyk membayar braya perkara, masingmasing sebesar Rp 1.000,- (Seribu rupiah); Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut, Terdakwa tidak mengajukan pembelaan secara tertulis akan tetapi hanya mohon keringanan hukuman ; Menimbang bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan karena didakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Bahwa Terdakwa ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA pada hari Jum'at, tanggal 0l Maret 2013 sekira pukul 18.00 w1b atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret tahun 2013, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2013, bertempat di kedai milik Terdakwa di Desa Pandau Jaya,Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar atau pada tempat lain yang termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Bangkinang, sebagai orang yang secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak

Disclaimer: 2 Pengadilan Negeri Bangkinang berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen PN Bangkinang untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bangkinang melalui :Email : [email protected] Telp : +6276220043

melakukan atau membiarkan sesuatu dengan memakai kekerasan, suatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain” yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : Awalnya pada hari Jum'at, tanggal 01 Maret 2013, sekira pukul 17.00 wib, saksi SR Iskandar bersama rekan-rekan saksi bernama saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang dan saki Harlen Hurauruk (masing-masing anggata Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi SR. Iskandar diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI), mengetahui hal itu, saksi SR. Iskandar bersama rekan-rekan saksi lalu mendatangi kedai milik terdakwa. Sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi SR. Iskandar lalu menemui terdakwa yang berada didalam kedai dan lalu menanyakan uang kompensasi dari PT.SDJ, “saya mau mempertanyakan uang kompensasi yang telah diterima PT. SDJ”, mendengar hal tersebut terdakwa langsung memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi SR.Iskandar, sambil berkata “mau mati kau?”, melihat perbuatan terdakwa, saksi SR.Iskandar lalu hanya terdiam karena ketakutan dan tidak lagi menanyakan uang kompensasi dari PT. SDJ, mendengar keributan di kedai, saksi Edward Siatumorang lalu berusaha melerai, dimana kemudian terdakwa mengusir saksi Edward Situmorang sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi SR. Iskandar berhasil melarikan diri; Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 335 Ayat 1 KUHP; Menimbang bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa/Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan; Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan saksi- saksi dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :


1. ST Iskandar Bin Sartowi : - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar; - Bahwa saksi sebagai wakil ketua 3 Serikat Pekerja Transportasi Indonesia, Pimpinan Unit Kerja Siak Hulu; - Bahwa pada hari Jum'at, tanggal 01 Maret 2013, sekitar pukul 17.00 wib, saksi bersama rekan-rekan saksi bernama saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang dan saksi Harlen Hutaruk (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI); - Bahwa kemudian saksi bersama rekan-rekan saksi lalu menuju kedai terdakwa dan sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi lalu menemui terdakwa, dan disuruh masuk untuk mengobrol 4 (empat) mata didalam ruangan yang berada didalam kedai, saksi lalu menanyakan uang kompensasi dari PT.SDJ, “saya mau mempertanyakan uang kompensasi yang telah diterima PT. SDJ", mendengar hal tersebut terdakwa langsung memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi, sambil berkata “mau mati kau?”; - Bahwa melihat perbuatan terdakwa, saksi hanya terdiam karena ketakutan dan tidak lagi menanyakan uang kompensasi dari PT. SDJ; - Bahwa perbuatan terdakwa merupakan perbuatan yang tidak menyenangkan bagi saksi; - Bahwa mendengar keributan di ruangan tersebut, saksi Edward Situmorang berusaha melerai, dimana kemudian terdakwa mengusir saksi Edward Situmorang sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi berhasil melarikan diri;


- Bahwa terdakwa ada juga menyebutkan “Hebat kali kalian, kalian pendatang mau jadi raja, aku anak daerah, asli daerah”; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 2. Edward Situmorang : - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar; - Bahwa saksi sebagai salah satu anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Pimpinan Unit Kerja Siak Hulu, dimana Terdakwa merupakan ketua saksi; - Bahwa pada hari Jum'at, tanggal 0l Maret 2013, sekira pukul 17.00 wib, saksi bersama rekan-rekan saksi bernama saksi ST. Iskandar saksi Edy Hermanto serta saksi Harlen Hurauruk (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTl) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI); - Bahwa saksi bersama rekan-rekan saksi lalu menuju kedai Terdakwa dan sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi lalu menemui terdakwa, dan saksi ST. Iskandar disuruh masuk untuk mengobrol 4 (empat) mata didalam ruangan yang berada didalam kedai, tidak lama kemudian saksi mendengar keributan didalam ruangan dan melihat terdakwa menggenggam pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dimana kemudian berusaha melerai, adapun kemudian terdakwa mengusir saksi sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi ST. Iskandar berhasil melarikan diri; - Bahwa saksi Terdakwa ada juga menyebutkan “Hebat kali kalian, kalian pendatang mau jadi raja, aku anak daerah, asli daerah”; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 3. Edy Hermanto Als Edy Bin H.Hasbulan : - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;


- Bahwa saksi sebagai salah satu anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Pimpinan Unit Kerja Siak Hulu, dimana Terdakwa merupakan ketua saksi; - Bahwa pada hari Jum'at, tanggal 0l Maret 2013, sekira pukul 17.00 wib, saksi bersama rekan-rekan saksi bernama saksi ST. Iskandar saksi Edward Situmorang serta saksi Harlen Hurauruk (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTl) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI); - Bahwa saksi bersama rekan-rekan saksi lalu menuju kedai Terdakwa dan sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi lalu menemui terdakwa, dan saksi ST. Iskandar disuruh masuk untuk mengobrol 4 (empat) mata didalam ruangan yang berada didalam kedai, tidak lama kemudian saksi mendengar keributan didalam ruangan dan melihat terdakwa menggenggam pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dimana kemudian berusaha melerai, adapun kemudian terdakwa mengusir saksi sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi ST. Iskandar berhasil melarikan diri; - Bahwa saksi Terdakwa ada juga menyebutkan “Hebat kali kalian, kalian pendatang mau jadi raja, aku anak daerah, asli daerah”; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 4. Harlen Hutauruk : - Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar; - Bahwa saksi sebagai salah satu anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Pimpinan Unit Kerja Siak Hulu, dimana Terdakwa merupakan ketua saksi; - Bahwa pada hari Jum'at, tanggal 0l Maret 2013, sekira pukul 17.00 wib, saksi bersama rekan-rekan saksi bernama saksi ST. Iskandar saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTl) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari


PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI); - Bahwa saksi bersama rekan-rekan saksi lalu menuju kedai Terdakwa dan sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi lalu menemui terdakwa, dan saksi ST. Iskandar disuruh masuk untuk mengobrol 4 (empat) mata didalam ruangan yang berada didalam kedai, tidak lama kemudian saksi mendengar keributan didalam ruangan dan melihat terdakwa menggenggam pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dimana kemudian berusaha melerai, adapun kemudian terdakwa mengusir saksi sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi ST. Iskandar berhasil melarikan diri; - Bahwa saksi Terdakwa ada juga menyebutkan “Hebat kali kalian, kalian pendatang mau jadi raja, aku anak daerah, asli daerah”; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa Terdakwa pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar; - Bahwa terdakwa menerangkan sebagai Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Pimpinan Unit Kerja Siak Hulu; - Bahwa pada hari Jum'at, tanggal 0l Maret 2013 sekitar pukul 18.00 wib, Terdakwa didatangi oleh saksi ST. Iskandar serta saksi Edward Situmorang, saksi Edy Hermanto dan saksi Harlen Hutahuruk dan terdakwa meminta masuk saksi ST.Iskandar untuk mengobrol 4 (empat) mata didalam ruangan yang berada didalam kedai, saksi ST. Iskandar lalu menanyakan uang kompensasi dari PT. SDJ, dikarenakan seperti menuduh, terdakwa emosi dan langsung memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi, sambil berkata “mau mati kau ?”;


Menimbang, bahwa selain itu oleh Penuntut Umum juga telah diajukan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah pisau berbentuk tongkat berwarna cokelat; barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum, ketika diperlihatkan barang bukti tersebut diakui dan dibenarkan oleh saksi-saksi maupun Terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Jum’at, tanggal 01 Maret 2013, sekitar pukul 17.00 wib, saksi SR Iskandar bersama rekan-rekan saksi bernama saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang dan saki Harlen Hurauruk (masing-masing anggata Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi SR. Iskandar diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI); - Bahwa benar mengetahui hal itu, saksi SR. Iskandar bersama rekan-rekan saksi lalu mendatangi kedai milik terdakwa di Desa Pandau Jaya,Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi SR. Iskandar lalu menemui terdakwa yang berada didalam kedai dan lalu menanyakan uang kompensasi dari PT.SDJ, “saya mau mempertanyakan uang kompensasi yang telah diterima PT. SDJ”, mendengar hal tersebut terdakwa langsung memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi SR.Iskandar, sambil berkata “mau mati kau?”, melihat perbuatan terdakwa, saksi SR.Iskandar lalu hanya terdiam karena ketakutan dan tidak lagi menanyakan uang kompensasi dari PT. SDJ, mendengar keributan di kedai, saksi Edward Situmorang lalu berusaha melerai, dimana kemudian terdakwa mengusir saksi Edward Situmorang sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi SR. Iskandar berhasil melarikan diri;


- Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut saksi SR Iskandar, saksi Edwar Situmorang menjadi ketakutan; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dalam dakwaan melanggar Pasal 335 Ayat (1) ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya antara lain: 1. Setiap orang; 2. Secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu; 3. Dengan mamakai kekerasan suatu perbuatan lain maupun perlakuan lain yang tidak menyenangkan, atau memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain; Ad.1 Unsur Barang Siapa ; Menimbang, bahwa barang siapa disini adalah barang siapa atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana yang dapat diminta pertanggungjawabannya atas segala tindakannya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa sendiri, bahwa Terdakwa ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA adalah orang sebagaimana tersebut dalam identitas surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dimana selama proses persidangan Terdakwa mampu pula menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya, sehingga Majelis Hakim berpendapat unsur “barang siapa” telah terpenuhi; Ad.2 Unsur Secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu; Menimbang, bahwa untuk terpenuhinya unsur ini tidaklah harus memenuhi seluruh sub unsur dalam unsur ini, akan tetapi apabila salah satu sub unsur telah terpenuhi maka unsur ini dianggap telah terpenuhi ;


Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melawan hukum adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut bertentangan dengan hak yang ia miliki ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu adalah adanya rangkaian perbuatan seseorang yang bersifat melawan hukum yang melahirkan akibat yaitu orang lain atau korban tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga terpaksa membiarkan terjadinya sesuatu sedang dia (korban) tidak setuju atau tidak mau terjadinya sesuatu tersebut, baik karena dia tidak suka maupun karena dia tidak membolehkan terjadinya sesuatu tersebut, oleh karena dia tidak mempunyai kemampuan phisik dan psychis untuk menolak, menghalangi, menghindar dari terjadinya perbuatan yang bersifat melawan hukum tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dipersidangan diketahui bahwa pada hari Jum’at, tanggal 01 Maret 2013, sekitar pukul 17.00 wib, saksi SR Iskandar bersama rekan-rekan saksi bernama saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang dan saki Harlen Hurauruk (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) mendatangi PT. SDJ untuk mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ, sesampainya di lokasi tersebut, saksi SR. Iskandar diberitahu oleh pihak PT. SDJ bahwa uang kompensasi tersebut telah diambil oleh terdakwa sebagai Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) dan mengetahui hal itu, saksi SR. Iskandar bersama rekanrekan saksi lalu mendatangi kedai milik terdakwa di Desa Pandau Jaya,Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, sesampainya di kedai milik terdakwa sekira pukul 18.00 wib, saksi SR. Iskandar lalu menemui terdakwa yang berada didalam kedai dan lalu menanyakan uang kompensasi dari PT.SDJ, “saya mau mempertanyakan uang kompensasi yang telah diterima PT. SDJ”, mendengar hal tersebut terdakwa langsung memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi SR.Iskandar, sambil berkata “mau mati kau?”, melihat perbuatan terdakwa, saksi SR.Iskandar hanya terdiam karena ketakutan dan tidak lagi menanyakan uang kompensasi dari PT. SDJ, mendengar keributan di kedai, saksi Edward Situmorang lalu berusaha melerai, dimana kemudian terdakwa mengusir saksi


Edward Situmorang sambil berkata “keluar kau, mati kau”, dimana pada saat yang sama saksi SR. Iskandar berhasil melarikan diri; Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut saksi SR.Iskandar (Sekretaris Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) saksi Edy Hermanto serta saksi Edward Situmorang dan saki Harlen Hurauruk (masing-masing anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI) tidak dapat mengambil uang kompensasi proyek dari PT. SDJ yang telah diterima oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, unsur ini telah pula terpenuhi ; Ad.3 Unsur Dengan mamakai kekerasan suatu perbuatan lain maupun perlakuan lain yang tidak menyenangkan, atau memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memakai kekerasan sesuatu perbuatan lain ataupun dengan ancaman kekerasan akan melakukan sesuatu perbuatan lain atau perlakuan yang tidak menyenangkan dalam unsur ini tidaklah bersifat kumulatif namun bersifat alternatif. Hal ini berarti apabila salah satu sub unsur dalam unsur ini telah terpenuhi, maka unsur ini dianggap telah terpenuhi ; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah membuat seseorang pingsan atau tidak berdaya ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan ancaman kekerasan telah jelas ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perbuatan yang tidak menyenangkan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang, dimana tindakan tersebut berakibat tidak dapat diterima atau tidak disukai oleh pihak lain (korban) sehingga menimbulkan perasaan tidak enak, sakit hati, dongkol, cemas, takut, dan karena adanya keterbatasan fisik ataupun mental sehingga perbuatan tersebut tidak dapat dibalas secara seketika oleh pihak yang merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pada unsur sebelumnya, dimana terdakwa melakukan tindakan memukul meja dan mengambil sebuah pisau berbentuk


tongkat berwarna coklat dari balik meja dan mengacungkan pisau tersebut kearah dada saksi SR.Iskandar, sambil berkata “mau mati kau?” karena terdakwa memaksa saksi SR.Iskandar untuk tidak mempertanyakan uang kompensasi yang telah diterima PT. SDJ yang telah diterima oleh Terdakwa sehingga saksi SR.Iskandar merasa ketakutan karena diancam oleh Terdakwa yang mengacungkan pisau berbentuk tongkat berwarna coklat kearah dada saksi SR.Iskandar, sambil berkata “mau mati kau?”; Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa sehingga saksi SR.Iskandar dan anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia/SPTI lainnya tidak menerima uang kompensasi yang telah diberikan PT. SDJ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, unsur ini telah pula terpenuhi ; Menimbang, bahwa karena seluruh unsur dari Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Penuntut Umum telah terpenuhi, maka Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan tersebut; Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan Terdakwa dari pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan kepadanya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana ; Menimbang, bahwa mengenai masa pidana yang akan dijatuhkan pada Terdakwa, Majelis Hakim melakukan pendekatan pada tujuan hukum pidana, dimana penjatuhan pidana tidak hanya bertujuan menjaga ketertiban umum dengan murni menjatuhkan pidana (punishment) atas dasar pembalasan dendam semata-mata, namun penjatuhan pidana kepada seseorang harus pula bertujuan untuk mendidik, memperbaiki, membimbing orangorang yang melakukan kejahatan agar menjadi orang yang baik tabiatnya sehingga


bermanfaat bagi masyarakat. Disamping hal tersebut, Majelis Hakim dalam perkara aquo, memperhatikan pula kapasitas Terdakwa dalam tindak pidana Narkotika, dimana Majelis Hakim melakukan pembatasan dengan mengacu pada perbuatan seseorang yang didakwa melakukan tindak pidana, Oleh karenanya berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana yang dapat mencerminkan rasa keadilan (uitdrukking van de gerechtegheid) yang tidak hanya bersifat pembalasan dendam sematamata namun harus pula bersifat pembinaan ; Menimbang, bahwa disamping itu, berkaitan pula dengan penjatuhan pidana kepada Terdakwa, maka akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Terdakwa yaitu : Hal – hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat sekitarnya; Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan; - Terdakwa belum pernah dihukum ; Menimbang, bahwa dalam perkara ini, terhadap diri Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka masa penahanan tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa 1 (satu) buah pisau berbentuk tongkat berwarna cokelat, maka statusnya akan ditentukan kemudian sebagai tersebut dalam amar putusan di bawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini;


Mengingat Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP serta Peraturan dan Perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini;

MENGADILI :

1. Menyatakan Terdakwa ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PERBUATAN YANG TIDAK MENYENANGKAN” ; 2. Menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan 15 (lima belas) hari; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijatani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Memerintahkan barang bukti berupa : -

1 (satu) buah pisau berbentuk tongkat berwarna cokelat;

dirampas untuk dimusnahkan 6. Mernbebani Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap penjatuhan pidana selama 3 (tiga) bulan dan 15 (lima belas) hari tersebut, Ketua Majelis menyatakan pendapat yang berbeda (Dissenting Opinion), yaitu karena Terdakwa membawa senjata tajam seharusnya Terdakwa juga didakwa membawa senjata tajam tanpa hak dan sepatutnya dijatuhi pidana selama 10 (sepuluh) bulan;

Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang pada hari RABU tanggal 29 MEI 2013 oleh YUNTO SAFARILLO,HT,SH, selaku Ketua Majelis, JOHN PAUL MANGUNSONG,SH dan FAUSI,SH,MH masingmasing selaku Hakim-Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal 30 MEI 2013 oleh Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota, dibantu oleh MHD.MASNUR,SH Panitera


Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri AGUNG IRAWAN,SH,Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bangkinang dan Terdakwa; HAKIM-HAKIM ANGGOTA,

dto JOHN PAUL MANGUNSONG,SH

KETUA MAJELIS,

dto YUNTO SAFARILLO,HT, SH

dto FAUSI,SH,MH PANITERA PENGGANTI, dto MHD.MASNUR,SH


PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : ZULKIFLI Als PANJUL Bin NURDIN KIA

Recommend Documents