P U T U S A N Nomor : 119/Pid.B/2013/PN.BJ.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana anak pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama
: HENDRIK ALS. AKIA ;
Tempat Lahir
: Binjai;
Umur / Tanggal Lahir
: 17 Tahun / 17 April 1995;
Jenis Kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat Tinggal
: Jalan Jenderal Gatot Subroto Kel. Bandar Senembah Kecamatan Binjai Barat;
Agama
: Budha ;
Pekerjaan
: Mocok-mocok ;
Pendidikan`
: SMP ;
Terdakwa ditahan berdasarkan penetapan penahanan oleh : 1. Penyidik
: sejak tgl 05-3-2013 s/d tgl 24-3-2013;
2. Perpanjangan Penuntut umum 3. Penuntut Umum
: sejak tgl 25-3-2013 s/d tgl 3-4-2013;
: sejak tgl 3-4-2013 s/d tgl 12-4-2013;
4. Hakim Pengadilan Negeri Binjai : sejak tgl 10-4-2013 s/d tgl 24-4-2013; 5. Perpanjangan KPN
: sejak tgl 25-4-2013 s/d tgl 24-5-2013;
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum YUSFANSYAH DODI, SH., yang berkedudukan diwilayah hukum Pengadilan Negeri Binjai secara Cuma-Cuma (prodeo), berdasarkan Surat Penetapan Penunjukan oleh Hakim tertanggal 16 April 2013;
Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca serta mempelajari surat–surat dalam berkas perkara bersangkutan; Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa dipersidangan; Setelah mendengarkan tuntutan penuntut umum yang dibacakan pada tanggal 14 Mei 2013 sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa HENDRIK ALS. AKIA bersalah melakukan tindak pidana Memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang tersebut dalam dakwaan primair; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HENDRIK ALS. AKIA
dengan pidana
penjara selama 3 (tiga) tahun, dipotong selama terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) subsidair 6 (enam) bulan penjara. 3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) paket kecil shabu-shabu seberat 0,46 gram dinyatakan dirampas untuk dimusnahkan. 4. Menetapkan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).
Menimbang, bahwa terhadap Tuntutan Penuntut umum tersebut, Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya mengajukan permohonan secara tertulis pada tanggal 23 Mei 2013 agar dapat diberi keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya; Menimbang, bahwa terhadap permohonan terdakwa tersebut, Penuntut Umum dalam replik yang diajukan secara lisan menyatakan tetap pada tuntutannya dan penasihat hukumnya dalam duplik lisannya menyatakan tetap pada permohonannya tersebut; Menimbang, bahwa di persidangan hadir orangtua terdakwa; Menimbang, bahwa petugas LITMAS dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai dan telah menyampaikan laporan tertulis tentang Penelitian Kemasyarakatan untuk sidang Terdakwa HENDRIK ALS. AKIA tertanggal 13 Maret 2013 dengan kesimpulan antara lain Terdakwa masih berusia muda dan masih dapat dibina serta dibimbing oleh orangtuanya
sehingga
mohon
hukuman
seringan-ringannya
dengan
beberapa
pertimbangan yang selengkapnya termuat dalam laporan Penelitian Kemasyarakatan tersebut ; Menimbang, bahwa terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan alternative subsidaritas sebagai berikut : Primair: Bahwa ia Terdakwa HENDRIK ALS AKIA bersama-sama dengan HENGKI ALS AHONG (berkas perkara terpisah) pada hari Sabtu tanggai 02 Maret 2013 sekira jam 18.00 wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2013 bertempat di Jalan Letnan Umar Baki Kel.Suka Ramai Kec. Binjai Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, dengan tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Nakortika Golongan I bukan tanaman, yang dilakukan secara bersama-sama perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
2
Berawal pada hari Sabtu tanggal 02 Maret 2013 sekira jam 16.00 Wib terdakwa bertemu dengan saksi HENGKI ALS AHONG bertempat di kolam pancing di Desa Namuri Kec.Binjai Barat dan berbincang-bincang kemudian terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG sepakat untuk membeli Shabu-shabu seharga Rp. 200.000,(dua ratus ribu rupiah) dan mengumpulkan uang masing-masing sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) akan tetapi karena terdakwa tidak membawa uang sehingga terdakwa berutang dan memakai uang saksi HENGKI ALS AHONG .selanjutnya terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG berangkat ke Limau Sundai Binjai Barat untuk menemui DEDEK (buron) setelah terdakwa bersama saksi HENGKl ALS AHONG bertemu dengan DEDEK terdakwa bersama dengan saksi HENGKI ALS AHONG membeli Shabu-Shabu sebanyak 1 (satu) paket kecil yang dibungkus dengan plastic klip berwama putih dengan harga Rp.200.000,- (dua ratus ribu mpiah) setelah terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG memperoleh Shabu-Shabu tersebut shabu-Shabu tersebut dipegang oleh terdakwa selanjutnya terdakwa bersama saksi pulang kerumah terdakwa didaerah Brahrang namun didalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki di Jalan Letnan Umar Baki Kel.Sukarami Kec.Binjai Barat terdakwa bersama saksi ditangkap Polisi dan pada saat terdakwa bersama dengan saksi ditangkap polisi terdakwa langsung menjatuhkan Shabu-Shabu tersebut kebawah kaki terdakwa akan tetapi polisi melihatnya dan mengambil 1 (satu) paket kecil jenis shabu-shabu yang dibungkus dengan plastic klip wama putih yang termasuk dalam jenis narkotika golongan I bukan tenaman tersebut lalu menyitanya sebagai barang bukti. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika dari Pusat Laboratorium Forensik POLRI Laboratorium Forensik Cabang Medan Nomor.Lab : 1549/NNF/2012 tanggai 08 Maret 2013 , bahwa barang bukti Narkotika yang disita milik terdakwa HENDRIK ALS AKIA dan saksi HENGKI ALS AHONG adalah benar Positif mengandung Metamtetamina (Narkotika) dan terdaftar dalam Gotongan I (satu) Nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Rl. No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,,yang dibuat diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU,S.Si,Apt, pemeriksa Pusat Laboratorium Forensik POLRI Laboratorium Forensik Cabang Medan dan ditandatangani oleh Drs AGUSIRIANTO pada tangga 08 Maret 2013. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Subsidair : Bahwa ia Terdakwa HENDRIK ALS AKIA bersama-sama dengan HENGKI ALS AHONG (beikas perkara terpisah) pada had Sabtu tanggal 02 Maret 2013 sekira jam 18.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2013 bertempat di Jalan Letnan Umar Baki Kel.Suka Ramai Kec.Binjai Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, dengan tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut: Berawal pada hari Sabtu tanggal 02 Maret 2013 sekira jam 16.00 Wib terdakwa bertemu dengan saksi HENGKI ALS AHONG bertempat di kolam pancing di Desa Namuri Kec.Binjai Barat dan berbincang-bincang kemudian terdakwa bersama saksi
3
HENGKI ALS AHONG sepakat untuk membeli Shabu-shabu seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan mengumpulkan uang masing-masing sebesar Rp. 100,000,- (seratus ribu rupiah) akan tetapi karena terdakwa tidak membawa uang sehingga terdakwa berutang dan memakai uang saksi HENGKI ALS AHONG, selanjutnya terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG berangkat ke Limau Sundai Binjai Barat untuk menemui DEDEK (buron) setelah terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG bertemu dengan DEDEK terdakwa bersama dengan saksi HENGKI ALS AHONG membeli Shabu-Shabu sebanyak 1 (satu) paket kecil yang dibungkus dengan plastic klip berwarna putih dengan harga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setelah terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG memperolell Shabu-Shabu tersebut shabu-Shabu tersebut dipegang oleh terdakwa selanjutnya terdakwa bersama saksi pulang kerumah terdakwa didaerah Brahrang namun didalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki di Jalan Letnan Umar Baki KeLSukaramai Kec.Binjai Barat terdakwa bersama saksi ditangkap Polisi dan pada saat terdakwa bersama dengan saksi ditangkap polisi terdakwa langsung menjatuhkan Shabu-Shabu tersebut kebawah kaki terdakwa akan tetapi polisi melihamya dan mengambil I (satu) paket kecil jenis shabu-shabu yang dibungkus dengan plastic klip warna putih yang termasuk dalam jenis narkotika golongan I bukan tenaman tersebut lalu menyitanya sebagai barang bukti. Bahwa benar terdakwa membeli narkotika golongan I jenis Shabu-shabu tersebut terdakwa peroleh dengan cara membeli kepda DEDEK di Limau Sundai Binjai Barat seharga Rp.200.000,- (duaratus ribu rupiah) yang rencananya akan terdakwa dan saksi pergunakan sendiri dan sebagian dari Narkotika jenis Shabu-Sabu yang terdakwa da saksi beli tersebut telah terdakwa isap dengan cara saksi HENDKI ALS AHONG menyiapkan 1 (satu) botol yang terbuat dari plastic atau kaca yang tertutup yang berisi air ,kemudian saksi sambungkan dengan pipet plastic dan pirek kaca selanjutnya shabu-shabu tersebut saksi masukkan kedalam pirek kaca lalu saksi bakar dan asap shabu-shabu yang dibakar oleh saksi tersebut saksi isap bersama-sama dengan terdakwa secara bergantian Narkotika tersebut tersebut habis terbisap selanjutnya setelah mengisap Shabu-shabu tersebut terdakwa merasa nikmat dan melayang-layang. Dan terdakwa dalam menghisap Shabushabu tersebut tidak ada izin dari pihak yang berwewenang selanjutnya terdakwa dibawa ke Polres Binjai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika dari Pusat Laboratorium Forensik POLRI Laboratorium Forensik Cabang Medan Nomor Lab : 1549/NNF/2012 tanggal 08 Maret 2013 , bahwa barang bukti Narkotika yang disita milik terdakwa HENDRIK ALS AKIA dan saksi HENGKI ALS AHONG adalah benar Positif mengandung Metamfetamina (Narkotika) dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor unit 61 Lampiran I Undang -Undang RI. No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika,,yang
4
dibuat diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU,S.Si,Apt, pemeriksa Pusat Laboratorium Forensik POLRI Laboratorium Forensik Cabang Medan dan ditandatangani oleh Drs AGUS IRIANTO pada tangga 08 Maret 2013. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan penuntut umum, Terdakwa dan Penasihat Hukumnya menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan/eksepsi sehingga pemeriksaan dilanjutkan dengan pembuktian; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaan, penuntut umum telah menghadirkan saksi-saksi dipersidangan sebagai berikut : Saksi ke-1
: FAHRIZAL HASIBUAN,
dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan senbagai berikut: Bahwa pada hari Sabtu tanggai 2 Maret 2013 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jl. Lentan Umar Baki Kel.Sukaramai Kec.Binjai Barat telah terjadi Tindak Pidana memiliki Narkotika golongan I bukan tanaman berupa shabu-shabu yang dilakukan oleh terdakwa HENDRIK Als AKIA bersama saksi HENGKI Als AHONG; Bahwa saksi telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa dimana pada saat itu terdakwa bersama saksi HENGKI sedang berjalan kaki sepulang membeli shabushabu. Bahwa saksi melakukan penangkapan tersebut bersama-sama dengan teman saksi yakni BRIPTU NOPRIKO; Bahwa saksi bersama anggota yang lainnya mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jl. Lentan Umar Bald Kel.Sukaramai Kec.Binjai Barat terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG sedang berjalan kaki dan memiliki narkotika jenis Shabu-shabu yang terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG beli dari ADE selanjutnya ketika sampai ditempat tersebut saksi melihat terdakwa dan HENGKI ALS AHONG sedang berjalan kaki dan langsung mendekatinya dan melihat kedatangan saksi terdakwa langsung membuang narkotika jenis shabu-shabu yang ada dikantong terdakwa kebawah kaki sebelah kiri terdakwa, melihat hal tersebut saksi bersama temannya langsung menangkap terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG serta mengambil balutan plastic hitam tersebut dan kami buka didepan mereka, ternyata 1 paket kecil sabu-sabu dibungkus plastic warna putih, lalu terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG mengaku bahwa sabu-sabu tersebut adalah milik terdakwa bersama HENGKI Als AHONG yang dibeli dari DEDEK seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
5
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) amp/bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,46 Gram.
Bahwa terdakwa memperoleh sabu-sabu tersebut menurut pengakuannya dengan cara membeli di Limau sundai Kec.Binjai dengan harga Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah); Saksi ke-2
: NOPRIKO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut: -
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 sekirapukul 18.00 Wib bertempat di Jl. Lentan Umar Baki Kel.Sukaramai Kec.Binjai Barat telah terjadi Tindak Pidana memiliki Narkotika golongan I bukan tanaman berupa shabu-shabu yang dilakukan oleh terdakwa HENDRIK Als AKIA bersama saksi HENGKI Als AHONG;
-
Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa dimana pada saat itu terdakwa bersama saksi HENGKI sedang berjalan kaki sepulang membeli shabushabu;
-
Bahwa saksi melakukan penangkapan tersebut bersama-sama dengan teman saksi yakni BRIGADIR FAHRIZAL HASIBUAN;
-
Bahwa saksi bersama anggota yang lainnya dipimpin Polres Binjai mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jl. Lentan Umar Baki Kel.Sukaramai Kec.Binjai Barat terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG sedang berjalan kaki dan memiliki narkotika jenis Shabu-shabu yang baru terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG beli dari DEDEK selanjutnya ketika sampai ditempat tersebut saksi melihat terdakwa dan HENGKI ALS AHONG sedang berjalan kaki dan langsung mendekatinya dan melihat kedatangan saksi terdakwa langsung membuang narkotika jenis shabu-shabu yang ada dikantong terdakwa kebawah kaki sebelah kiri terdakwa melihat hal tersebut saksi bersama temannya langsung menangkap terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG serta mengambil plastic hitam tersebut dan kami buka didepan mereka, ternyata 1 paket kecil sabo-sabu dibungkus plastic wama putih lalu terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG mengaku bahwa sabu-sabu tersebut adalah milik terdakwa bersama HENGKI Als AHONG yang dibeli dari DEDEK seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
-
Bahwa setelah diperiksa dari kantong plastik hitam milik tersdakwa saksi temukan 1 (satu.) am/bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,46 Gram.
-
Bahwa terdakwa memperoleh sabu-sabu tersebut menurut pengakuan terdakwa dengan cara membeli di Limau sundai Kec.Binjai dengan harga Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah).
6
Saksi ke-3
: HENDRIK ALS AHONG, BAP dibacakan dipersidangan atas
persetujuan terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jalan Letnan Umar Baki Kel.Sukaramai Kec. Binjai Barat terdakwa HENDRIK ALS AKIA dan saksi ditangkap;
-
Bahwa saksi bersama terdakwa telah ditangkap oleh polisi ketika saksi dan terdakwa sedang berjalan kaki yaitu berdampingan sehabis membeli shabu-shabu dari DEDEK seharga Rp.200.000,- ( dua ratus ribu rupiah ) secara bersama-sama dan masingmasing mengumpulkan uang sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 1 (satu) paket kecil yang dibungkus dengan plastic klip berwarna putih ;
-
Bahwa saksi tidak ada ijin memiliki narkotika;
Menimbang, bahwa terdakwa HENDRIK ALS. AKIA dipersidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa terdakwa pernah diperiksa dipolisi dan membenarkan keterangannya;
-
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jalan Letnan Umar Baki Kel.Sukaramai Kec.Binjai Barat terdakwa bersama dengan saksi HENGKI ALS AHONG ditangkap;
-
Bahwa terdakwa bersama saksi telah ditangkap oleh polisi ketika terdakwa dan saksi sedang berjalan kaki yaitu berdampingan sehabis membeli shabu-shabu dari DEDEK seharga Rp.200.000,- ( dua ratus ribu rupiah ) secara bersama-sama dan masingmasing mengumpulkan uang sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).;
-
Bahwa terdakwa mengetahui kalau Dedek menjual shabu-shabu dari Yudi teman terdakwa;
-
Bahwa terdakwa baru 1 (satu) kali beli shabu-shabu dari Dedek;
-
Bahwa Terdakwa sudah 3 (tiga) kali memakai shabu-shabu bersama saksi Ahong;
-
Bahwa terdakwa sudah 3 (tiga) bulan memakai shabu-shabu;
-
Bahwa terdakwa menyesali perbuatan terdakwa dan berjanji tidak mengulangi perbuatan terdakwa;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah dibacakan bukti surat berupa : Berita acara analisis laboratorium barang bukti No.Lab. 1548/NNF/2013 sebagaimana terlampir dalam berkas perkara dan dipersidangan telah diajukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastic klip warna putih, yang telah disita secara hokum sehingga sah sebagai bukti dipersidangan;
7
Menimbang, bahwa untuk menentukan terdakwa bersalah melakukan suatu tidak pidana, maka harus terlebih
dahulu diteliti apakah fakta-fakta hukum yang telah
terungkap tersebut, telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana seperti dalam dakwaan Penuntut Umum; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif subsidaritas maka Hakim akan mempertimbangkan dakwaan primair lebih dahulu dan bila terbukti maka dakwaan subsdiair tidak perlu dipertimbangkan lagi dan harus dikesampingkan. Sebaliknya jika dakwaan primair tidak terbukti maka Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan dakwaan subsidair; Menimbang, bahwa dakwaan primair penuntut umum adalah melanggar Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut : Unsur ke-1
: Setiap Orang;
Menimbang, bahwa yang dimaksud “setiap orang” adalah siapa saja orang perseorangan
atau korporasi yang berkedudukan sebagai subyek hukum sebagai
pendukung hak dan kewajiban dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab (toerekenings vaanbaarheid) atas segala perbuatan yang telah dilakukannya ; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah menghadapkan terdakwa bernama HENDRIK ALS. AKIA yang mana setelah melalui pemeriksaan pendahuluan di tingkat penyidikan dan pra penuntutan dinyatakan sebagai terdakwa, dan ternyata pula dipersidangan atas pertanyaan Majelis Hakim, dirinya menyatakan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta mengakui dan membenarkan identitasnya yang tertera dalam berkas perkara maupun dalam surat dakwaan Penuntut Umum adalah benar sebagai identitas dirinya, sehingga Terdakwa adalah benar orang yang dituju dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi dan terbukti ;
Unsur ke-2
: tanpa hak dan melawan hukum Memiliki, menyimpan, menguasai
atau menyediakan Narkotika golongan I Bukan Tanaman; Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa elemen alternatif, sehingga apabila salah satu elemen unsur terpenuhi maka unsur ini dianggap telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan menurut keterangan saksisaksi dan diakui oleh terdakwa bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jalan Letnan Umar Baki Kel. Sukaramai Kec. Binjai Barat terdakwa HENDRIK Als AK.IA bersama saksi HENGKI Als AHONG ditangkap karena
8
memiliki narkotika jenis shabu-shabu. Barang mana diperoleh dengan cara berawal pada hari Sabtu tanggal 02 Maret 2013 .jam 16.00 Wib terdakwa bertemu dengan saksi HENGKI ALS AHONG bertempat di kolam di Desa Namuri Kec.Binjai Barat dan berbincang-bincang kemudian terdakwa bersama HENGKI ALS AHONG sepakat untuk membeli Shabu-shabu seharga Rp.200.000,- (dua ribu rupiah) dan mengumpulkan uang masing-masing sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu), akan tetapi karena terdakwa tidak membawa uang sehingga terdakwa berutang kepada saksi HENGKI ALS AHONG, selanjutnya terdakwa bersama saksi HENGKI ALS AHONG berangkat ke Limau Sundai Binjai Barat untuk menemui DEDEK (DPO) dan membeli membeli Shabu-Shabu sebanyak 1 (satu) paket kecil yang dibungkus dengan plastic klip berwarna putih dengan lalu shabu-shabu tersebut dipegagng oleh terdakwa selanjutnya terdakwa bersama saksi pulang kerumah mereka di daerah Brahrang namun didalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki di Jalan Letnan Urnar Baki Kel. Sukarami Kec.Binjai Barat terdakwa bersama saksi ditangkap Polisi dimana terdakwa langsung menjatuhkan Shabu-shabu tersebut kebawah kaki terdakwa akan tetapi polisi melihatnya dan mengambil 1 (satu) paket narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus dengan plastic klip warna putih yang mengandung metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor urut 61 Lampiran I Undang -Undang RI. No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana Berita Acara Laboratorium Forensik Cabang Medan Nomor.Lab : 1549/NNF/2013 tanggal 08 Maret 2013, yang dibuat diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU,S.SiApt. perbuatan mana dilakukan terdakwa tanpa ijin dari pihak yang berwenang. Dengan demikian elemen unsur memiliki dalam unsure ke-2 ini telah terpenuhi dan terbukti; Unsur ke-3
: secara bersama-sama;
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
keterangan
saksi-saksi
dan
terdakwa
dipersidangan bahwa terdakwa ditangkap bersama saksi HENGKI Als AHONG karena memiliki narkotika Golongan I jenis shabu-shabu, barang mana diperoleh keduanya dengan membeli dari Dedek dengan menggunakan uang bersama dan membeli barang tersebut secara bersama-sama untuk digunakan bersama keduanya. Dengan demikian unsure ini telah terbukti dan terpenuhi; Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair telah terbukti maka terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama-sama memiliki Narkotika Golongan I bukan Tanaman” sebagaimana dakwaan alternatif primair Penuntut Umum;
9
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam dakwaan primair tersebut di atas telah terpenuhi dalam diri dan perbuatan Terdakwa, maka dakwaan subsdair tidak perlu dipertimbangkan lagi dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa dipersidangan tidak ada alasan yang dapat menghapuskan sifat
melawan
hukumnya
perbuatan
terdakwa
sehingga
terdakwa
dapat
dipertanggungjawabkan dalam perbuatannya dan terdakwa haruslah dipidana yang adil dan sepadan dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa sebagai dasar penjatuhan pidana pada terdakwa perlu dipertimbangkan hal-hal memberatkan dan meringankan pada diri terdakwa tersebut: Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas narkotika;
Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa mengaku terus terang dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan melakukan lagi perbuatan yang melawan hukum ;
- Terdakwa belum pernah dihukum; - Terdakwa masih tergolong anak-anak ; Menimbang, bahwa dalam Pengadilan Anak pada dasarnya juga untuk melakukan koreksi, dan rehabilitasi sehingga cepat atau lambat, anak sebagai terdakwa dapat kembali ke
kehidupan masyarakat normal dan bukan untuk
mengakhiri harapan dan potensi masa depan anak tersebut, penjatuhan pidana atau tindakan
adalah
suatu penjatuhan sanksi yang harus dapat dipertanggungjawabkan
secara vertikal (kepada Tuhan Yang Maha Esa) dan horizontal (bagi terdakwa, korban dan Negara) dan kiranya dapat bermanfaat bagi terdakwa dalam peradilan pidana anak; Menimbang, bahwa perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh anak / Undangundang menyebutnya sebagai Anak Nakal, pada umumnya sangat dominan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari kondisi lingkungan dimana ia berada, maka penjatuhan berupa sanksi atas prilaku menyimpang itu tidak sepenuhnya harus dibebankan kepada anak sebagai pelaku, melainkan harus dipikul juga oleh orang tuanya dalam lingkup yang kecil dan kondisi lingkungan secara luas, termasuk dalam hal ini tanggung jawab orang tua saksi korban untuk menjaga dan membimbing anak-nya, seperti ditegaskan dalam instrument Internasional SMR-JJ Beijing Rule; Menimbang, bahwa oleh karena itu, penilaian Anak Nakal tidak sepatutnya hanya dibatasi pada kualitas kemampuan rohaniah dan psikis pada anak tersebut, karena
10
kemampuan rohaniah maupun psikis si anak terbentuk selain dari peran serta keluarga juga dari lingkungan tempat anak tersebut bergaul, sehingga untuk menjatuhkan saksi pada anak nakal harus diseimbangkan antara keseriusan tindak pidana yang dilakukan dengan keadaan dan kebutuhan si anak serta kemampuan si anak untuk menerima sanksi yang dijatuhkan hal mana harus dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat dan secara arif dan bijaksana menjatuhkan sanksi yang
diusahakan tidak menimbulkan korban,
penderitaan, kerugian mental dan fisik serta hubungan sosial yang terganggu; Menimbang, bahwa dalam Pasal 66 UURI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM menentukan dalam ayat (4) bahwa “ penangkapan, penahanan, atau pidana penjara hanya boleh dilakukan sesuai hukum yang berlaku dan hanya dapat dilaksanakan sebagai upaya hukum yang terakhir (ultimum remedium) dan dalam ayat (7) ditegaskan bahwa setiap anak yang dirampas kebebasannya (in casu terdakwa ditahan dalam tahanan rutan) berhak untuk membela diri dan memperoleh keadilan di depan Pengadilan Anak yang objektif dan tidak memihak…dst” Menimbang, bahwa disamping mendengar pendapat dan permohonan orang tua dari terdakwa bahwa orang tua terdakwa sangat mengharapkan terdakwa dapat dikembalikan kepada mereka untuk dibimbing dengan baik oleh orang tuanya, Hakim juga memperhatikan pendapat dari Pembimbing Kemasyarakatan dengan Risalah Singkat Penelitian Kemasyarakatan (Anak) sebagaimana terlampir dalam berkas perkara, yang memberi kesimpulan bahwa terdakwa sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi melakukan perbuatan yang melanggar hukum, maka disarankan dan dimohonkan pada pokoknya agar terdakwa yang masih muda (anak-anak), sebaiknya diberikan hukuman yang seringan-ringannya ; Menimbang, bahwa Terdakwa adalah masih berusia 17 tahun yang tergolong masih anak-anak sesuai dengan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sehingga pidana yang dijatuhkan haruslah lebih ringan daripada pidana yang dijatuhkan bagi orang dewasa; Menimbang, bahwa karena terdakwa berada dalam tahanan selama ini maka masa penahanan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan (Vide pasal 22 ayat 4 KUHAP); Menimbang, bahwa karena hukuman yang akan dijatuhkan lebih lama dari lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dan tidak ditemukannya urgensi pengalihan jenis penahanan atas diri terdakwa, maka terdakwa diperintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana, maka terdakwa harus dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
11
Mengingat, Pasal 112 (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan hukum lain yang bersangkutan;
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa
HENDRIK ALS. AKIA telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama-sama memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman”. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 8.000.000.000,- (delapan milyar rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar diganti dengan latihan kerja selama 30 hari. 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Memerintahkan barang bukti berupa : 1 (satu) paket kecil shabu-shabu seberat 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram, dirampas untuk dimusnahkan. 6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari KAMIS tanggal 23 Mei 2013 putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh NURNANINGSIH A, SH.MH., selaku Hakim tunggal dibantu oleh MANNARISTA DAMANIK, SH., Panitera pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai, dihadapan Jaksa Penuntut Umum LASMAROHANA PANJAITAN, SH., dan dihadiri oleh terdakwa dengan didampingi oleh Penasehat Hukum dan orangtua Terdakwa.
PANITERA PENGGANTI,
HAKIM,
(MANNARISTA DAMANIK, SH.)
(NURNANINGSIH A, SH.MH.)
12
