PUTUSAN NOMOR: 24/PDT.G/2012/PN.BJ.
"DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"
Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara : PT. CAPELLA MULTIDANA, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, berkantor cabang di Medan Jalan Kolonel F. Kawilarang No. 144-148 (d/h. Jl. Nibung Raya No. 144-148), dalam hal ini diwakili oleh PIN HONG selaku Direktur Utama yang bertindak dari dengan demikian untuk dan atas nama PT. Capella Multidana, yang dalam hal ini memberikan kuasa kepada EDI YUNARA, SH.MHum dan DALDIRI, SH.MH. Advokat dan Penasehat Hukum, berkantor di Jl. Pepaya No. 24-26 Medan yang bertindak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk mewakili kepentingan hukum pemberi kuasa berdasarkan surat kuasa Khusus tertanggal 6 September 2012, Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT; MELAWAN Ir. HENDRY GUNAWAN, pekerjaan wiraswasta, beralamat dijl. Dr. Wahidin Link. III No. 19 Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai, yang dalam hal ini memberikan kuasa kepada ZULHAM EFFENDI, SH.CN, dan ARIFACH NURJANAH, SH., Advokat dan Penasehat Hukum ARIFACH NURJANAH, SH, & REKAN, berkantor di Jl. Tengku Amir Hamzah No. 74 Binjai yang bertindak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk mewakili kepentingan hukum pemberi kuasa berdasarkan surat kuasa Khusus tertanggal 17 Nopember 2012, Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT; Setelah membaca surat-surat perkara ; Setelah mendengar kedua belah pihak dipersidangan; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dipersidangan; Setelah melihat dan mempelajari surat-surat bukti dipersidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan pihak Penggugat dalam pokok perkara datang menghadap kuasa hukumnya DALDIRI, SH.MH., sedangkan Pihak Tergugat dalam pokok perkara datang menghadap kuasa hukumnya ARIFACH NURJANAH, SH.; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak melalui proses mediasi dengan Hakim Mediator ENDRA HERMAWAN, SH.MH., namun usaha perdamaian tersebut tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis Penggugat tetap pada dalil gugatannya ; Menimbang, bahwa Penggugat dalam pokok perkara dengan surat gugatannya tertanggal 17 Oktober 2012 dan telah telah didaftarkan dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Binjai Nomor 24/Pdt.G/2012/PN.BJ. tanggal 25 Oktober 2012 bermaksud sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dengan penyerahan hak milik secara fiducia untuk pembelian barang-barang bergerak berupa kendaraan mobil dan becak motor untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), sedangkan Tergugat adalah selaku pihak yang telah memperoleh pembiayaan dari penggugat untuk pembelian barang bergerak berupa kendaraan mobil.
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan perjanjian pembiayaan konsumen dengan penyerahan hak milik secara fiducia No. C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 151.200.000,- (seratus lima puluh satu dua ratus ribu rupiah) atas 1 (satu) unit kendaraan mobil dengan spesifikasi sebagai berikut :
-
-
Jenis /type
: Xenia 1.3 Family (Minibus)
-
No.Polisi
: BK 1624 RI
-
No. Rangka
: MHKV1BA2JAK053121
-
No.Mesin
: DF07034
-
Tahun pembuatan
: 2010
-
Warna
: Hitam metalik
Bahwa dalam perjanjian Pembiayaan Konsumen Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fiducia tersebut juga telah disepakati secara bersama antara Penggugat dan Tergugat mengenai besarnya harga pembelian unit mobil dimaksud dan cara pembayaran melalui angsuran/mencicil yang dilakukan Tergugat secara rutin dan terus menerus dalam tenggang waktu tertentu hingga lunas pembayaran keseluruhannya kepada Penggugat, dengan perincian sebagai berikut :
2
-
-
Harga obyek barang
: Rp. 151.200.000,-
-
Uang muka kepada penjual 15 %
: Rp. 22.680.000,-
-
Hutang pokok
: Rp. 145.197.360,-
-
Asuransi terhutang
: Rp. 16.707.360,-
-
Bunga 8 %
: Rp. 46.466.640,-
-
Angsuran hutang pokok dan bunga
: Rp.
-
Jumlah angsuran
: 48 x bayar
-
Tanggal jatuh tempo pembayaran
: tiap tanggal 5 setiap bulan.
3.993.000,- setiap bulan.
Bahwa pada awalnya pemenuhan hak dan kewajiban antara penggugat dan Tergugat berjalan dengan baik, Tergugat membayar uang muka pembelian unit mobil objek perkara dimaksud. Selain itu Tergugat secara rutin membayar awal cicilan/angsuran pembelian mobil dimaksud hingga beberapa bulan lamanya.
-
Bahwa akan tetapi kewajiban Tergugat dalam melakukan angsuran/cicilan atas pembayaran mobil objek perkara tersebut ternyata hanya dilakukan sementara waktu untuk selama 8 (delapan) kali pembayaran cicilan/angsuran yakni hingga pembayaran tanggal 5 Oktober 2010 saja, karena setelah itu Tergugat tidak pernah lagi melakukan pembayaran cicilan/angsuran yang masih tersisa pembayarannya selama 40 (empat puluh) kali lagi cicilan.
-
Bahwa awalnya Penggugat tetap bersabar dengan selalu memberi kesempatan dan saran/masukan kepada Tergugat untuk dapat melakukan pembayaran cicilan dimaksud agar hubungan usaha sebagaimana dalam perjanjian tersebut tetap berjalan dengan baik, akan tetapi kesempatan tersebut tidak pemah dimanfaatkan dengan baik oleh Tergugat dengan membayar cicilan dimaksud. Atas tindakan Tergugat tersebut Penggugat telah memberi teguran/peringatan baik secara lisan maupun tertulis agar Tergugat melaksanakan kewajibannya kepada Penggugat, akan tetapi Tergugat tetap juga tidak mengindahkan segala peringatan/teguran Penggugat tersebut.
-
Bahwa sesuai klausula kesepakatan angka 13 huruf (h) pada syarat-syarat Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fiducia tanggal 3 Februari 2010 antara Penggugat dan Tergugat dimaksud telah disepakati pada dasarnya mengatur hak Kreditur (ic, Penggugat) dapat melakukan seluruh jumlah penagihan terhadap debitur (ic. Tergugat) yang tidak melaksanakan kewajibannya tersebut;
-
Bahwa dengan demikian tindakan Tergugat yang telah lalai dengan tidak melakukan pembayaran angsuran/cicilan sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya tersebut merupakan perbuatan wan prestasi (ingkar janji) yang sangat merugikan Penggugat baik secara moril maupun materil.
3
-
Bahwa adapun kerugian yang dialami Penggugat sebagai akibat tindakan Tergugat tersebut adalah sebesar Rp. 250.221.840,- (dua ratus lima puluh juta dua ratus dua puluh satu ribu delapan ratus empat puluh ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut: a. Kerugian tunggakan angsuran/cicilan atas mobil objek perkara sebesar Rp.227.474.400,- dengan perincian sebagai berikut: • Sisa angsuran yang belum jatuh tempo :
Rp. 63.888.000,-
• Denda
Rp. 67.754.400,-
• Tunggakan pembiayaan
Rp. 95.832.000.-
Jumlah:
Rp. 227.474.400,-
Total pelunasan yang dipercepat
Rp. 227.474.400,-
b. Biaya honor pengacara 10 % dari objek Rp. 227.474.400,- : Rp. 22.747.440,-
Bahwa oleh karenanya sangat beralasan hukum apabila Tergugat dihukum untuk mengganti segala kerugian yang dialami Penggugat tersebut sebesar Rp. 250.221.840,(dua ratus lima puluh juta dua ratus dua puluh satu ribu delapan ratus empat puluh ribu rupiah) belum termasuk denda dan bunga berjalan secara tunai dan seketika;
-
Bahwa Penggugat sangat meragukan itikad baik Tergugat untuk memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sehingga untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi dialami Penggugat atas tindakan Tergugat tersebut dan dikhawatirkan Tergugat juga akan mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain sehingga gugatan Penggugat menjadi hampa maka dengan ini dimohonkan kepada Pengadilan Negeri Binjai untuk meletakkan sita jaminan (conservator beslaq) atas harta kekayaan milik Tergugat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang untuk itu akan Penggugat ajukan permohonannya secara tersendiri dari gugatan ini.
-
Bahwa agar Tergugat tidak lalai untuk melaksanakan putusan dalam perkara ini maka sepatutnya atas kelalaian tersebut Tergugat dihukum untuk membayar denda keterlambatan (moratoir) sebesar 3 % (tiga persen) per bulan terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap hingga Tergugat melaksanakan putusan ini;
-
Bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Penggugat di dukung oleh bukti-bukti yang autentik sebagaimana ditentukan dalam Pasal 191 ayat 1 Rbg, maka sangat beralasan hukum bagi Pengadilan Negeri Binjai untuk mengabulkan gugatan Penggugat secara serta merta (uit voerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan, banding dan kasasi;
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas dengan ini dimohonkan kepada Bapak Ketua agar berkenan untuk memanggil pihak-pihak yang berperkara guna hadir dalam suatu persidangan yang telah ditentukan untuk pemeriksaan perkara ini dan sekaligus memutus dengan amarnya yang berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
4
2. Menyatakan syah dan berharga sita jaminan (conservatoir bestaq) yang diletakkan dalam perkara ini. 3. Menyatakan tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan kewajiban membayar angsuran/cicilan atas pembelian sebanyak 1 (satu) unit kendaraan mobil Xenia Family dimaksud sebagaimana yang telah diperjanjikan tersebut sebagai perbuatan wan prestasi (ingkar janji) yang merugikan Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar segala kerugian yang dialami Penggugat sebesar Rp. 250.221.840,- (dua ratus lima puluh juta dua ratus dua puluh satu ribu delapan ratus empat puluh ribu rupiah) belum termasuk denda dan bunga berjalan dengan seketika dan sekaligus. 5. Menghukum Tergugat untuk membayar denda keterlambatan (moratoir) sebesar 3 % (tiga persen) untuk setiap bulannya apabila Tergugat lalai memenuhi isi putusan ini terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap hingga sampai Tergugat melaksanakan seluruh kewajibannya kepada Penggugat. 6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (uitvoerbar bij voorraad) meskipun terdapat perlawanan, banding maupun kasasi. 7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat melalui kuasa hukumnya telah mengajukan jawaban sekaligus Rekonpensi secara tertulis tertanggal 05 Februari 2013 sebagai berikut : A. DALAM EKSEPSI : TERGUGAT TIDAK LENGKAP 1. Bahwa terhadap pengikatan perjanjian Kredit (Perjanjian Obligator atau Pokok) beserta Perjanjian dengan Hak Tanggungan (Perjanjian Acsessoir), maka terhadap Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk telah ditentukan kewajiban yang harus dibayar setiap bulannya secara cicilan kepada Tergugat Dr Tertarik Vr (Perusahaan Leasing PT. CAPELLA MULTIDANA) dengan membayar harga mobil dan biaya Asuransi hak Pertanggungan dan lain-lain tanpa Penggugat dr tau apa-apa saja perincian tersebut, dan perjanjian Hak Pertanggungan itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian Kredit tersebut; 2.
Bahwa oleh karena dari awal perjanjian tersebut pihak penanggung Asuransi juga merupakan pihak yang bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal baik dalam keadaan bodi maupun mesin mobil maupun hilangnya mobil tersebut, karena jika seandainya mobil tersebut dibayar secara lunas dan lancar apa fungsi asuransi yang kita dibayar, maka hanya rugi saja yang diterima, maka oleh karena itu pihak penanggung asuransi juga yang harus bertangung jawab, karena pihak Penanggung Asuransi juga turut dalam perjanjian
5
tersebut maka Pihak dalam perjanjian ini kurang lengkap, maka oleh karena tidak lengkapnya para pihak dalam gugatan tersebut maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO, Niet ontvankelijk verklaard);
B. DALAM KONPENSI JAWABAN ATAS GUGATAN DIDALAM POKOK PERKARA. 1. Bahwa pada prinsipnya Tergugat Dk menolak dengan tegas semua alasan-alasan yang diajukan Penggugat Dk didalam Gugatan ini, kecuali hal-hal yang secara tegas diakui didalam jawaban ini; 2. Bahwa tidak benar Tergugat Dk Wajib bertanggung jawab atas hilangnya mobil tersebut, akan tetapi Penggugat Dk lah yang wajib bertanggung jawab, sebab Mobil tersebut sudah diasuransikan atas kehendak dengan Mitra Penangung yang dipilih oleh Penggugat dk sendiri, apalagi yang tercantum sebagai Pihak tertanggung adalah juga Penggugat Dk itu sendiri; 3. Bahwa dengan ditandatanganinya polis asuransi oleh Penggugat Dk, berarti Tergugat Dk telah menyerahkan dan melepaskan Tanggung jawab itu kepada Pihak Penanggung yaitu Pihak asuransi, apalagi yang menentukan pilihan terhadap Pihak Penanggung (Asuransi) adalah Penggugat Dk itu sendiri tanpa ikut campur tangan dari pihak Tergugat Dk; 4. Bahwa mestinya Penggugat Dk lah yang bertanggung jawab atas hilangnya mobil tersebut, sebab Polls Asuransi itu tercantum atas nama Penggugat Dk sebagai pihak Tertanggung, dan oleh karena itu membuat Penggugat Dk menjadi wajib menggantinya dan bertanggung jawab kepada Tergugat Dk atas dasar Kompensasi dari Premi Polis yang sudah dibayar oleh Tergugat Dk kepada Penggugat Dk bersamaan dengan dibayarnya cicilan kredit tersebut; 5. Bahwa oleh karena itu Penggugat Dk menjadi wajib bertanggung jawab meminta Kompensasi ganti rugi atas hilangnya Mobil tersebut kepada Pihak Asurasi, karena yang berhubungan dan yang menandatangani Polis Asuransi dan membayarnya adalah atas nama Penggugat Dk ; 6. Bahwa keberatan dari Pihak asuransi untuk membayar Konpensasi ganti rugi atas Klaim Polis yang sudah diperjanjikan, maka hal ini sepenuhnya adalah menjadi resiko dan tanggung jawab Penggugat Dk, sebab Penggugat Dk telah keliru dan salah didalam memilih mitra usaha yang dapat bertanggung jawab didalam memberi perlindungan bagi konsumen yang sudah diformat dalam bentuk Mitra Baku yang Mutlak tanpa dapat dipilih dan ditolak oleh pihak Tergugat Dk ; 7. Bahwa Tergugat Dk tidak pernah ingin membuat jaminan Pertanggung dengan pihak Asuransi, akan tetapi keinginan dari pihak Penggugat Dk lah yang telah salah memilih
6
didalam memilih mitra bisnis yang lalai memberi jaminan berupa Kompensasi Ganti Rugi atau pergantian, sebab Tergugat Dk dalam perjanjian kredit itu berada dalam posisi yang mengikuti saja apa-apa yang sudah ditentukan menjadi standart yang ditentukan secara Mutlak oleh Penggugat Dk tanpa boleh memilih sama sekali; 8. Bahwa adalah sangat tidak wajar Tergugat dk menjadi pihak yang dibebankan tanggung jawab untuk membayar kerugian kepada Penggugat Dk, sedangkan perincian dari hitunghitungan itu juga tidak logis dan tidak mempunyai dasar hukum, apalagi sejak semula tanggung jawab itu sudah lebih dulu Tergugat Dk lepaskan dengan cara membayar Premi yang sudah ditentukan dan wajib dibayar bersamaan dengan dibayarnya cicilan Kredit tersebut; 9. Bahwa kewajiban yang menjadi Tanggung jawab Tergugat Dk yang sudah dibayar dengan tunai sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, dengan demikian berarti Tergugat dk wajib memperoleh kontra prestasi berupa kompensasi ganti Rugi yang seimbang atas pembayaran Premi yang sudah dilakukan ; 10. Bahwa oleh karena itu Tergugat dk mempunyai hak untuk menuntut Ganti Rugi atas Kelalaian dari Penggugat Dk yang wajib untuk memberi Kompensasi atau Mengganti Mobil tersebut dan bukan bertindak sebaliknya (menggugat), dan oleh karena itu Gugatan ini Patut dinyatakan keliru dan salah ; 11. Bahwa oleh karena Pembayaran Cicilan dan Premi itu sudah diformat seimbang dengan perhitungan jangka waktu yang berjalan dan sudah dianggap adil, maka berdasarkan prinsip keseimbangan itu pula Patut dinyatakan hilangnya mobil tersebut berarti secara otomatis adalah adil bila perjanjian itu juga menjadi Hilang atau batal demi hukum ; 12. Bahwa mengingat perjanjian Kredit itu adalah perjanjian pokok yang sifamya Obligator, sehingga hilangnya
Benda yang diperjanjikan membuat hapusnya perjanjian pokok
tersebut atau batal demi hukum, maka tentu saja dengan sendirinya Perjanjian Penjamin Asuransi yang sifatnya Acsessoir juga dengan sendirinya menjadi hilang dan batal demi hukum atau tidak mempunyai kekutan hukum yang mengikat lagi; 13. Bahwa oleh karena itu gugatan ini patut dinyatakan keliru dan salah, sehingga menjadi patut untuk ditolak atau setidaknya tidak dapat diterima (niet on vankelijk verklraad);
C. DALAM REKONPENSI DAN VRIJWARING : 1. Bahwa Rekonpensi dan Vrijwaring ini harus diajukan secara serentak dan bersamaan (simultan) sebab Subjek dan Objek persoalan serta tujuan yang akan dicapai adalah sama; 2. Bahwa Penggugat Dalam Rekonpensi (Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk) adalah Pemilik Mobil yang dihilangkan yang dilakukan Tertarik Vr, yang dibeli melalui
7
perusahaan Leasing PT. CAPELLA MULTIDANA atau Tergugat Dr Tertarik Vr. Penggugat Dk, dan telah diikat dengan Hak Pertanggungan (dijamin dengan Assuransi); 3. Bahwa terhadap pengikatan perjanjian Kredit (Perjanjian Obligator atau Pokok) beserta Perjanjian dengan Hak Tanggungan (Perjanjian Acsessoir) itu, maka terhadap Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk, telah ditentukan kewajiban yang harus dibayar setiap bulannya secara cicilan kepada Tergugat Dr Tertarik Vr (Perusahaan Leasing PT. CAPELLA MULTIDANA) dan perjanjian Hak Pertanggungan itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian Kredit tersebut; 4. Bahwa setelah 8 (delapan) kali pembayaran cicilan mobil yang sudah dibayar beserta uang muka dalan lain lainnya Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk, tidak sanggup lagi melakukan pembayaran karena masalah ekonomi lalu Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk menceritakan kepada Tertarik vr tentang hal tersebut, tapi Tertarik vr malah menipu atau menggelapkan mobil tersebut dan melarikan mobil tersebut dengan alasan akan memperlihatkan pada pihak lain agar meneruskan kredit mobil tersebut tapi ternyata mobil tersebut tidak kembali maka Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk telah membuat laporan akan hal tersebut kepada pihak Kepolisian dengan No. Pol : LP/210/11/2011 spk"C", dan Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk juga telah melaporkan hal tersebut kepada pihak Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk ; 5. Bahwa didalam Polis Hak Pertangungan Assuransi itu juga dengan tegas dan jelas disebutkan yang bertindak sebagai Tertanggung adalah PT. CAPELLA MULTIDANA atau Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk dan Bukan atas nama Penggugat Dr Penarik Vr; 6. Bahwa oleh karena yang menjadi Pihak Tertanggung itu adalah Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk (PT. CAPELLA MULTIDANA), maka oleh karena itu sudah jelas yang wajib bertugas dan bertanggung jawab untuk meminta pembayaran Ganti rugi atas Pertanggung Asuransi dari hilangnya Mobil itu atau Penanggung Asuransi, adalah Pihak yang menjadi Tertanggung yaitu Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk (PT. CAPELLA MULTIDANA), dan bukan Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk ; 7. Bahwa akan tetapi ternyata PT. CAPELLA MULTIDANA atau Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk telah salah alamat didalam meminta pertanggung jawaban atau meminta ganti rugi kepada Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk dan bukan meminta ganti rugi kepada Penanggung Asuransi, tentu saja hal ini adalah sesuatu tindakan yang Keliru dan salah alamat; 8. Bahwa dengan diarahkannya pertanggung jawaban atas kehilangan Mobil itu oleh Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk kepada Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk dan
8
bukan diarahkan kepada Penanggung Asuransi, tentu saja hal ini adalah merupakan suatu sikap dan tindakan yang tidak bertanggung jawab ; 9. Bahwa dengan tidak bertanggung jawabnya Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk atau Tertanggung (PT. CAPELLA MULTIDANA) didalam melindungi kepentingan Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk atau pemilik mobil untuk menuntut Ganti Rugi pertanggungan asuransi kepada Pihak Penanggung (Penanggung Asuransi), tentu saja hal ini jelas menjadi bukti bahwa Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk atau Tertanggung (PT. CAPELLA MULTIDANA) telah melakukan tindakan Wanprestasi (ingkar janji); 10. Bahwa oleh karena yang tercantum sebagai pihak Tertanggung didalam Polis Asuransi adalah Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk, maka seharusnya yang Wajib bertindak untuk menagih pembayaran Ganti rugi adalah Tergugat Dr Tertarik Vr/ Penggugat Dk atau Tertanggung (PT. CAPELLA MULTIDANA) kepada pihak Penanggung Asuransi; 11. Bahwa dengan tidak bertanggung jawabnya Tergugat Tertarik Dr Vr/Penggugat Dk untuk melaksanakan Tugas menagih Hak pertanggung jawaban Asuransi bahkan telah pula bertindak sebaliknya, yaitu telah meminta ganti rugi kepada Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk, maka dengan demikian berarti Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk telah lalai melaksanakan kewajibannya untuk membela dan melindungi kepentingan Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk, sehingga oleh karena itu Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk atau Tertanggung (PT. CAPELLA MULTIDANA) patut dinyatakan telah berbuat jahat atau beritikad buruk (Tekwader Trouw) ; 12. Bahwa atas kelalaian dan tidak bertanggung jawabnya Tergugat Dr Tertarik VR/Penggugat
Dk
atau
Tergugat
(PT.
CAPELLA
MULTIDANA)
didalam
memperjuangkan dan membela kepentingan hak-hak pemilik mobil yaitu Penggugat Dr Penarik Vr/tergugat I Dk, maka dengan demikian berarti tentu saja jelas-jelas Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk telah dirugikan; 13. Bahwa adapun kerugian yang nyata dialami oleh Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk adalah berupa hilangnya biaya konpensasi ganti rugi yang diharapkan sebagai ganti dari Polis Asuransi yang sudah dipasang (diperjanjikan), atau berupa kerugian tidak bisa mendapatkan ganti berupa mobil pengganti yang dijanjikan; 14. Bahwa dengan hilangnya biaya konpensasi atau mobil pengganti yang diharapkan, maka dengan demikian berarti Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk telah melakukan perbuatan ingkar janji; 15. Bahwa dengan demikian berarti Tergugat dr Tertarik Vr/ Penggugat Dk telah memberi keterangan dan harapan yang tidak benar kepada Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat I Dk didalam membuat pengikatan Asuransi, sebab perjanjian Kredit itu jelas dan tegas-tegas dinyatakan satu Paket dengan Ikatan Asuransi tersebut;
9
16. Bahwa adalah tidak Patut dan tidak pula Pantas Tergugat dr Tertarik Vr/Penggugat Dk menyalahkan Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk atas hilangnya mobil tersebut, sebab hal itu jelas sudah merupakan kelalaian dari Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk, karena pada saat hilangnya mobil tersebut Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk telah membuat laporan atas hilangnya mobil tersebut dan telah melaporkan pada pihak penagih pembayaran dan setelah dilacak keberadaan mobil Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk dan pihak Tergugat dr Tertarik Vr/Penggugat Dk sama-sama datang ketempat mobil tersebut, dan ternyata mobil tersebut sudah berada pada pihak lain dan pihak Tergugat dr Tertarik Vr/Penggugat Dk telah bicara agar mobil tersebut dikembalikan, dan setelah Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk bertemulangsung, Penggugat Dr Penarik Vr Tergugat Dk tidak pernah dapat kabar bagaimana hasil dari pertemuan tersebut, dan dikira Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk mobil sudah dikembalikan pada pihak Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk tapi kenapa sudah sekian lama atau kira-kira sudah 2 (dua) tahun Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk digugat, karena jika mobil tidak dikembalikan kenapa tidak dari dahulu dipertanyakan tentang mobil kenapa sudah sekian lama baru di gugat, jika mobil tidak kembali berarti kelalaian pihak Tergugat dr Tertarik Vr Penggugat Dk karena Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk telah memberitahukan dimana mobil berada dan Tergugat dr Tertarik Vr/Penggugat Dk sudah ketemu langsung orang yang menahan mobil tersebut; 17. Bahwa mengingat mobil itu ternyata hilang dari tangan Tertarik vr, maka oleh karena itu tentu Tertarik wajib bertanggung jawab penuh atas kerugian yang diderita atas hilangnya mobil tersebut, sebagaimana hal ini diatur oleh Pasal 1366 KUHPerdata; 18. Bahwa demikian juga dengan Penanggung Asuransi, tentu saja secara otomatis menjadi bertangung jawab secara hukum untuk menanggung segala kerugian atas peristiwa hilangnya mobil tersebut, sebagaimana konsekwensi dari dibuatnya ikatan pertanggungan Asuransi atas Mobil yang hilang itu; 19. Bahwa dengan demikian tentu saja sudah adil dan seimbang bila hal itu dikaitkan dengan hak dan kewajiban yang telah dibayar setiap bulannya oleh Penggugat Dr Penarik Vr/Tergugat Dk bersamaan dengan paket pembayaran cicilan kredit tersebut, untuk menuntut dibayarnya atau digatinya mobil yang hilang itu dari Tergugat dr Tertarik Vr/Penggugat Dk,dan kemudian meminta ganti kerugian pula pada pihak Penanggung Asuransi yang kemudian meminta ganti rugi pengembalian atas pembayaran yang sudah dilakukan lebih dahulu itu kepada Tertarik Vr sebagai wujud dari Pertanggung jawaban berantai atau bergilir atas hilangnya mobil tersebut sesuai dengan Kapasitas dan peranannya didalam peristiwa hilangnya mobil itu ;
10
20. Bahwa sudah jelas dan Pasti Tergugat Dr Tertarik Vr bersama-sama dengan Tertarik dan Penanggung Asuransi wajib bertanggung jawab secara berantai atau bergilir kepada Penggugat Dr Penarik Vr atas hilangnya mobil tersebut, sebab mobil itu sudah diasuransikan, sehingga Tergugat Dr Tertarik Vr wajib mengganti mobil tersebut lebih dahulu, sebelum Tergugat Dr Tertarik Vr itu kemudian meminta pergantian lebih lanjut kepada Penanggung Asuransi sebagai konsekwensi dilakukannya ikatan pertanggungan Asuransi tersebut; 21. Bahwa demikian juga dengan Penanggung Asuransi sebagai perusahaan atau pihak yang sudah berjanji siap bertindak sebagai penanggung mestilah bertugas dan bertindak untuk meminta pertanggung jawaban dari Tergugat Dr Tertarik Vr yang sudah lalai atau teledor dalam bertindak mengakibatkan hilangnya mobil itu, yang jelas menjadi pihak yang sangat dan paling bertanggung jawab untuk memikul beban ganti rugi atas hilangnya mobil tersebut. sebagaimana hal ini diatur oleh Pasal 1366 KUHPerdata ; 22. Bahwa adalah tidak wajar bila Penggugat dr Penarik Vr yang sudah kehilangan mobil dan sudah membayar Premi Asuransi, menjadi pihak yang dibebankan tanggung jawab untuk memikul ganti rugi atas hilangnya mobil tersebut, dengan demikian berarti Apa Artinya Pertanggungan Asuransi yang dibuat bila kerugian tersebut akhirnya menjadi Tanggung jawab Penggugat Dr Penarik Vr ; 23. Bahwa oleh karena itu, adalah wajar didalam perkara Rekonpensi dan Vrijwaring ini diminta kepada Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk agar membayar Konpensasi Ganti rugi atau mengganti mobil yang hilang tersebut dengan mobil yang baru dan selanjutnya meneruskan perjanjian kredit tersebut, sesuai dengan perjanjian kredit dengan paket polis Asuransi yang telah disepakati; 24. Bahwa dalam hal Tergugat dr tertarik Vr/Penggugat Dk tidak berkenan membayar ganti ran atau mengganti mobil yang hilang tersebut dengan mobil yang baru, maka tentu saja adil bila Perjanjian kredit beserta polis Asuransi tersebut dinyatakan batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum ; 25. Bahwa seimbang dengan hilangnya mobil tersebut dengan besarnya biaya cicilan kredit (perjanjian obligator) dan polis Asuransi (perjanjian Acsessoir) yang sudah dibayar sesuai dengan jangka waktu yang sudah di Format oleh Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk, maka oleh karena itu penghentian atas perjanjian kredit itu adalah adil, sehingga patut dinyatakan batal demi hukum ; 26. Bahwa gugatan ini telah membuat Penggugat Dr Penarik Vr yang awam terhadap hukum terpaksa memakai bantuan jasa Advokat untuk menjawab gugatan tersebut, harus membayar biaya untuk itu sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah), maka oleh
11
karena itu biaya tersebut menjadi patut dibebankan kepada Tergugat dr tertarik dr/ Penggugat Dk ; 27. Bahwa untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi yang dialami Penggugat dr atas dan Tergugat dr yang tidak mengganti kerugian dan jasa advokat yang telah dikeluarkan Penggugat Dr Penarik Vr, maka untuk itu agar dapat diganti kerugian tersebut untuk itu Penggugat Dr Penarik Vr meminta kepada Pengadilan Negeri Binjai untuk sita jaminan (conservatoir beslaq) atas harta kekayaan milik Tergugat dr baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak ; 28. Bahwa atas alasan-alasan tersebut diatas dimohonkan kepada yth. Bapak/Ibu Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk dapat menerima Rekonpensi dan Vrijwaring ini dan mengabulkan untuk seluruhnya ;
DALAM EKSEJPSI, KONPENSI DAN REKONPESI SERTA VRIJWARING :
-
Bahwa oleh karena gugatan Penggugat Dk telah keliru dan salah, serta Eksepsi, Rekonpensi dan Vrijwaring Penggugat dr Penarik Vr/Tergugat Dk adalah benar;
-
Bahwa oleh karena itu Patut dinyatakan gugatan Penggugat dk ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvenkelijk verklraad);
-
Selanjutnya Rekonpensi dan vrijwaring Penggugat dr Penarik Vr/Tergugat Dk Patut dinyatakan Dapat diterima untuk seluruhnya;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka dimohonkan kepada Yth. Bapak/Ibu Majelis hakim yang memeriksa perkara dalam Eksepsi, Konpensi dan Rekonpensi serta Vrijwaring ini muk memutus perkara dengan amar putusan yang berbunyi sebagai berikut; A. DALAM EKSEPSI Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat dk /Penggugat dr Penarik vr;
B. DALAM KONPENSI: JAWABAN ATAS GUGATAN DIDALAM POKOK PERKARA 1. Menolak gugatan Penggugat dk untuk seluruhnya, atau setidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;
C. DALAM REKONPENSI DAN VRIJWARING : A. Dalam Tindakan Pendahulu. Meletakkan sita Jaminan terhadap harta milik Tergugat dr ; B. Dalam Rekonpensi Dan Vrijwaring 1. Menyatakan Menerima Rekonpensi dan Vrijwaring untuk seluruhnya ;
12
2. Menyatakan Tergugat Dr Tertarik Vr dan Penanggung Asuransi telah Wanprestasi; 3. Menyatakan Tergugat Dr Tertarik Vr, Penanggung Asuransi dan Tertarik adalah pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya mobil tersebut secara berantai atau bergilir ; 4. Menghukum Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk dan Penanggung Asuransi, Tertarik Vr bertanggung jawab secara Berantai atau bergilir untuk membayar Kompensasi ganti rugi atau mengganti mobil kepada Penggugat Dr Penarik Vr/ Tergugat Dk ; 5. Menyatakan hilangnya mobil tersebut adalah seimbang dan adil dengan cicilan kredit dan polis yang telah dibayar ; 6. Menyatakan hilangnya mobil tersebut membuat perjanjian kredit sebagai perjanjian Pokok (Perjanjian Obligator) beserta Polis Asuransi sebagai perjanjian yang mengikuti (perjanjian Acessoir) menjadi batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum; 7. Menyatakan sita jaminan (Conservatoir beslag) yang diletakkan dalam perkara ini adalah sah dan berharga; 8. Menghukum Tergugat Dr Tertarik Vr/Penggugat Dk untuk membayar Ganti rugi biaya jasa Advokat/Pengacara yang telah Penggugat dr penarik Vr/Tergugat Dk keluarkan sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah); 9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada bantahan, banding atau kasasi;
DALAM EKSEPSI, KONPENSI DAN REKONPENSI SERTA VRIJWARING 1. Menyatakan menolak Gugatan Penggugat Dk untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan Menerima Eksepsi, Rekonpensi dan Vrijwaring Penggugat dr Penarik Vr, tergugat Dk untuk seluruhnya; 3.
Menghukum Tergugat dr Tertarik Vr, Penanggung Asuransi dan Tertarik vr membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini;
SUBSIDAIR Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah pula mengajukan replik secara tertulis tertanggal 16 Februari 2013 yang pada pokoknya membantah jawaban dan rekonpensi Tergugat dan tetap pada dalil gugatannya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara; Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat maka Tergugat melalui kuasa hukumnya mengajukan Duplik secara tertulis tertanggal 18 Maret 2013 yang pada pokoknya membantah
13
Replik Penggugat serta Tergugat tetap pada dalil jawaban dan rekonpensinya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara; Menimbang, bahwa sebelum acara pembuktian pada persidangan tanggal 25 Maret 2013 Hakim Majelis Pengadilan Negeri Binjai telah membacakan putusan nomor 24/Pdt.G/2012/PN.BJ. yang pada pokoknya memutuskan sebagai berikut : 1. Menolak permohonan Tergugat untuk menarik pihak ketiga bernama FADLIN sebagai pihak tertarik vrijwaring dalam perkara ini; 2. Memerintahkan pada Penggugat dan Tergugat untuk melanjutkan perkara; 3. Menangguhkan biaya perkara sampai pada putusan akhir. Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
dalil
gugatannya,
Penggugat
dipersidangan mengajukan bukti-bukti tertulis yaitu : 1. P-1 : Fotokopi Perjanjian pembiayaan Konsumen dengan penyerahan Hak Milik Secara Fiducia C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010 antara PT. Capella Multidana selaku kreditur dengan Ir. Hendry Gunawan (ic. Tergugat) selaku konsumen atas 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia 1.3 Family (minibus) ; 2. P-2 : Fotokopi surat pernyataan tertanggal 03 Februari 2013 atas nama konsumen Ir. Hendri Gunawan; 3. P-3 : Fotokopi estimasi pelunasan terhadap Ir. Hendry Gunawan tertanggal 8 Oktober 2012; 4. P-4 : Fotokopi peringatan untuk pelunasan tunggakan dan/atau sekaligus menghadirkan mobil tertanggal 23 Juni 2012 No. 626/KH.EY/VI/20012 terhadap tergugat; Menimbang, bahwa surat-surat tersebut bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya, sehingga memenuhi ketentuan UU nomor 13 tahun 1985 jo PP nomor 24 tahun 2000 serta sah sebagai bukti dipersidangan; Menimbang, bahwa Penggugat tidak mengajukan saksi meskipun telah diberikan kesempatan untuk itu sehingga dianggap melepaskan haknya untuk mengajukan saksi; Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mendukung dalil-dalil bantahannya, Tergugat melalui kuasa hukumnya mengajukan bukti surat sebagai berikut : 1. T-1
: Fotokopi Laporan Polisi No.Pol. LP/210/II/2011 SPK-C tanggal 23 Februari
2011; Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya sehingga memenuhi ketentuan UU nomor 13 tahun 1985 jo PP nomor 24 tahun 2000 serta sah sebagai bukti dipersidangan;
14
Menimbang, bahwa
untuk mengukuhkan dalil bantahannya, Tergugat juga
mengajukan saksi di persidangan yang memberikan keterangan dibawah sumpah dipersidangan sebagai berikut: Saksi ke-1 -
: AGUS TRIANANTA S.;
Bahwa saksi menerangkan mengenai mobil xenia milik Tergugat dengan Nopol BK1624-RI;
-
Bahwa saksi pernah ditelpon oleh Sumarlan, apakah pernah melihat mobil tersebut dan saksi lalu mencari tahu yang ternyata mobil xenia tersebut ada di rumah Sanggup Sembiring;
-
Bahwa saksi lalu menelpon kepada Sumarlan dan Sumarlan datang lalu saksi mengantar Sumarlan ke rumah Sanggup Sembiring di Namu Ukur, Kota Binjai;
-
Bahwa saksi tidak kenal dengan Sumarlan;
-
Bahwa selanjutnya saksi tidak tahu mengenai mobil itu;
Saksi ke-2
: RICARDO PRAWIRA HUTAGALUNG;
-
Bahwa saksi menerangkan kenal dengan Tergugat;
-
Bahwa saksi bekerja di bengkel dekat rumah Tergugat;
-
Bahwa Tergugat ada membeli mobil dari Penggugat;
-
Bahwa saksi pernah melihat mobil Xenia warna hitam milik Tergugat sedang dipakai oleh Fadlin di Jalan Kundono dan jalan Dr Wahidin pada tanggal 2 Nopember 2010;
-
Bahwa saksi mengetahui saat ini mobil Tergugat berada di Padang Sidempuan dan sudah ditarik Penggugat dari orang lain ;
-
Bahwa setahu saksi mobil xenia milik Tergugat sudah berada pada Penggugat;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat melalui kuasanya mengajukan kesimpulan tertanggal 14 Mei 2013 dan Tergugat melalui kuasa hukumnya mengajukan kesimpulan tertanggal 14 Mei 2013; Menimbang, bahwa para pihak yang berperkara sudah tidak mengajukan hal lain lagi dan hanya mohon putusan hakim ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah tercantum dan dipertimbangkan dalam putusan ini dan dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
15
TENTANG HUKUMNYA
DALAM KONPENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas ;
DALAM EKSEPSI : Menimbang, bahwa selain mengajukan jawaban juga mengajukan eksepsi yaitu Tergugat tidak lengkap, karena seharusnya pihak Asuransi yang ikut serta menandatangani perjanjian itu juga ikut menjadi Tergugat dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi sebagaimana dikemukakan oleh Tergugat harus dipertimbangkan bersama dengan pokok perkara. Dengan demikian eksepsi Tergugat akan dipertimbangan dalam pokok perkara;
DALAM POKOK PERKARA : Menimbang, bahwa gugatan Penggugat sebagaimana diuraikan diatas; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan surat-surat Bukti P-1 sampai P-4 dan tanpa mengajukan saksi; Menimbang, bahwa Tergugat untuk mengukuhkan dalil-dalil bantahannya telah mengajukan bukti surat bertanda T-1 dan 2 (dua) orang saksi yaitu saksi AGUS TRIANANTA S. dan RICARDO PRAWIRA HUTAGALUNG yang memberikan keterangannya dibawah sumpah; Menimbang, bahwa sebelum dipertimbangkan petitum penggugat, maka perlu dikemukakan dalil-dalil yang tetap dan dibenarkan oleh Penggugat dan Tergugat sebagai berikut : 1. Bahwa diantara Penggugat dan Tergugat telah mengikatkan diri dengan Perjanjian pembiayaan
Konsumen
dengan
penyerahan
Hak
Milik
Secara
Fiducia
C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010 atas 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia 1,3 Family (minibus) dengan harga obyek barang Rp. 151.200.000,- (seratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan uang muka Rp. 22.680.000,- (dua puluh dua juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah),
sehingga hutang pokok menjadi Rp.
145.197.360,- (seratus empat puluh lima juta seratus Sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh rupiah), dengan angsuran setiap bulan Rp. 3.993.000,- (tiga juta Sembilan ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah) terhitung sejak tanggal 5 Maret 2010 dengan 48 kali pembayaran angsuran;
16
2. Bahwa Tergugat telah melakukan pembayaran angsuran kepada Penggugat sebanyak 8 (delapan) kali yaitu Bulan Maret 2010
sampai dengan bulan oktober 2010 yang
dibenarkan Tergugat dalam jawaban dan dibenarkan Penggugat dalam Repliknya; 3. Bahwa mobil dilaporkan tidak dikuasai lagi oleh Tergugat sejak 23 Februari 2011; 4. Bahwa tanggal 13 Desember 2012 mobil telah ditarik oleh Penggugat dari seseorang di daerah Padang Sidempuan –Sumatera utara bernama FADLIN dan sampai saat ini berada dalam penguasaan Penggugat; 5. Bahwa nilai harga mobil saat ini ditaksir Rp. 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah); 6. Bahwa sisa pembayaran angsuran mobil adalah 40 kali pembayaran lagi;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perjanjian pembiayaan Konsumen dengan penyerahan Hak Milik Secara Fiducia C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010 atas 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia 1,3 Family (minibus) dengan harga obyek barang Rp. 151.200.000,- (seratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan uang muka Rp. 22.680.000,- (dua puluh dua juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah), sehingga hutang pokok menjadi Rp. 145.197.360,- (seratus empat puluh lima juta seratus Sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh rupiah), dengan angsuran setiap bulan Rp. 3.993.000,- (tiga juta Sembilan ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah) terhitung sejak tanggal 5 Maret 2010 dengan 48 kali pembayaran angsuran (Bukti P-1 dan P-2). Namun Tergugat telah melakukan wanprestasi sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat; Menimbang, bahwa atas dalil tersebut dibantah oleh Tergugat bahwa obyek yang diperjanjikan telah hilang dan Tergugat tidak lagi wajib bertanggungjawab atas hilangnya mobil tersebut sebab obyek telah di asuransikan atas kehendak dan dengan mitra Penanggung yang dipilih oleh Penggugat dan obyek telah ditarik oleh Penggugat dari penguasaan orang lain. Dengan demikian Tergugat tidak dapat dikatakan telah melakukan wanprestasi;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat disangkal oleh TergugatTergugat, maka sesuai dengan ketentuan pasal 283 RBg pihak Penggugat harus membuktikan dalil gugatannya; Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi Tergugat dihubungkan dengan fakta dipersidangan maka dapat disimpulkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat benar terikat perjanjian sebagaimana bukti P-1 dan P-2, di mana Tergugat sebagai salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya membayar angsuran cicilan obyek mobil a quo dan pada akhirnya obyek mobil hilang sesuai dengan Bukti T-1 dan keterangan saksi AGUS TRIANANTA S. dan saksi
17
RICARDO PRAWIRA HUTAGALUNG. Dengan demikian perkara a quo tidak ada hubungannya dengan pihak asuransi meskipun pihak asuransi ikut sebagai pihak dalam perjanjian, sebab gugatan penggugat adalah mengenai hubungan hukum sehubungan dengan perjanjian antara Penggugat dan Tergugat yang mendalilkan tentang wanprestasi yang dituduhkan kepada Tergugat. Dengan demikian eksepsi Tergugat tidak beralasan hokum dan patut untuk ditolak; Menimbang, bahwa dalam petitum ke-2 Penggugat meminta agar dinyatakan syah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslaq). Oleh karena Majelis Hakim tidak pernah meletakkan sita jaminan, maka petitum ke-2 tidak beralasan hukum dan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-3, berdasarkan hal yang dibenarkan oleh kedua belah pihak, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah mengikatkan diri dengan Perjanjian pembiayaan Konsumen dengan penyerahan Hak Milik Secara Fiducia C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010 atas 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia 1,3 Family (minibus) dengan harga obyek barang Rp. 151.200.000,- (seratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan uang muka Rp. 22.680.000,- (dua puluh dua juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah), sehingga hutang pokok menjadi Rp. 145.197.360,- (seratus empat puluh lima juta seratus Sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh rupiah), dengan angsuran setiap bulan Rp. 3.993.000,- (tiga juta Sembilan ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah) terhitung sejak tanggal 5 Maret 2010 dengan 48 kali pembayaran angsuran. Kemudian Tergugat telah melakukan pembayaran angsuran kepada Penggugat sebanyak 8 (delapan) kali yaitu Bulan Maret 2010 sampai dengan bulan oktober 2010. Selanjutnya Tergugat tidak melakukan pembayaran cicilan sejak bulan November 2010 sampai bulan Juni 2012 atau selama 20 (dua puluh) bulan. Menimbang, bahwa yang disebut wanprestasi (lalai) jika seseorang tidak memenuhi kewajibannya atau terlambat memenuhinya atau memenuhinya tetapi tidak seperti yang diperjanjikan. Selanjutnya kelalaian tersebut harus dinyatakan terlebih dahulu secara tertulis (resmi) atau bevel of soortgelijke akte) sesuai ketentuan Pasal 1238 KUH Perdata. Berkaitan dengan hal tersebut, Penggugat telah melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Tergugat sesuai bukti P-4 tertanggal 23 Juni 2012. Dengan demikian Tergugat telah melakukan wanprestasi karena tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian pembiayaan Konsumen dengan penyerahan Hak Milik Secara Fiducia C.00033/003784/MDN/02/10/M tanggal 3 Februari 2010 dalam Bukti P-1. Dengan demikian petitum ke-3 beralasan hukum dan patut dikabulkan;
18
Menimbang, bahwa oleh karena petitum ke-3 dikabulkan maka akibat perbuatan Tergugat maka Penggugat mengalami kerugian dengan perincian sebagai berikut : -
Hutang pokok Tergugat kepada Penggugat Rp. 151.200.000,-
-
Uang muka
Rp. 22.680.000,-
-
Asuransi terhutang
Rp. 16.707.360,- +
-
Sisa Hutang pokok
Rp. 145.227.360,-
-
Pembayaran yang telah dilakukan Tergugat : -
Sisa Hutang pokok
Rp. 145.227.360,-
-
Cicilan dan bunga 8 x Rp. 3.993.000,-
Rp. 31.944.000,- -
Sisa hutang
Rp. 113.283.360,-
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian perincian diatas, diperoleh sisa hutang yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 113.283.360,- (seratus tiga belas juta dua ratus delapan puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh rupiah); Menimbang, bahwa sesuai bukti P-4 berupa peringatan pelunasan hutang Tergugat yang tidak melakukan pembayaran unit mobil sejak bulan November 2010 dan bukti T-1 berupa Laporan polisi tentang kehilangan unit mobil a quo yang dilaporkan Tergugat tanggal 23 Februari 2011, maka Majelis Hakim menghitung denda keterlambatan yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat sebagaimana surat pernyataan Tergugat dalam bukti P-2 yaitu sebesar 0,20% perhari yaitu sejak bulan November 2010 sampai Februari 2011 yaitu selama 4 (empat) bulan dengan perincian sebagai berikut : -
4 bulan
-
4 bulan x Rp. 3.993.000,-
Rp. 15.972.000,-
-
120 hari x 0,20 % x Rp. 3.993.000,-
Rp. 9.583.200,-
= 120 hari
(Sembilan juta lima ratus delapan puluh tiga ribu dua ratus rupiah). Kemudian sebagaimana yang telah dibenarkan oleh Penggugat, Tergugat, dan saksi Ricardo Prawira Hutagalung bahwa unit mobil a quo telah berada dalam penguasaan Penggugat dan harga unit mobil saat ini jika di jual ditaksir sebesar Rp. 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah). Dengan demikian Majelis Hakim tidak sependapat dengan petitum Penggugat mengenai jumlah kerugian yang harus dibayarkan oleh Tergugat. Menurut Majelis Hakim jumlah yang seharusnya dibayar oleh Tergugat adalah : -
Sisa hutang Tergugat
Rp. 113.283.360,-
-
Angsuran yang tidak dibayar selama 4 bulan
Rp. 15.972.000,-
-
Denda keterlambatan pembayaran selama 4 bulan
Rp.
Jumlah
9.583.200,- +
Rp. 138.838.560,-
19
Kemudian jumlah utang - nilai jual unit mobil = Rp. 138.838.560,- - Rp. 110.000.000,- = Rp.
28.838.560,-
Oleh karena itu hutang yang harus dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah sebesar Rp.28.838.560,- (dua puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus enam puluh rupiah). Dengan demikian petitum ke-4 beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan sebagian; Menimbang, bahwa oleh karena petitum ke-4 penggugat dikabulkan, maka guna menjamin pelaksanaan pembayaran sisa hutangnya,
Tergugat
haruslah dibebani pula
membayar denda keterlambatan (moratoire interessen) sebesar 0,20 % dari Rp.28.838.560,setiap bulannya jika terlambat melakukan pembayaran terhitung sejak putusan ini berkekuatan tetap (incracht van gewijde), yang merujuk dari besar bunga yang diperjanjikan di mana Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penggugat yang menuntut sebanyak 3 % perbulan. Dengan demikian petitum ke-5 beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan sebagian; Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-6 Penggugat mengenai putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada verzet, banding, maupun kasasi sebagaimana diatur dalam pasal 180 ayat (1) HIR jo SEMA RI No. 3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorrad) dan Provisionil jo SEMA R.I. No. 4 tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) dan Provisionil, maka dari beberapa ketentuan tersebut terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dijatuhkannya putusan serta merta yaitu :
1. Gugatan didasarkan atas suatu alas hak yang berbentuk akta otentik, 2. Didasarkan atas akta dibawah tangan yang diakui atau dianggap diakui jika putusan dijatuhkan verstek,
3. Didasarkan pada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang menguntungkan pihak Penggugat dan putusan itu ada hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan,
4. ada gugatan provisi yang dikabulkan, 5. Apabila obyek gugatan adalah barang milik Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat. Menimbang, bahwa selain syarat-syarat tersebut, dalam butir 7 SEMA No. 3 tahun 2000 dan ditegaskan kembali dalam SEMA No. 4 tahun 2001 tersebut bahwa putusan serta merta juga “harus disertai dengan pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/obyek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata dikemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan pengadilan tingkat
20
pertama”. Sehingga dengan tidak adanya diberikan jaminan yang senilai dengan obyek yang dimintakan oleh Penggugat maka petitum ini tidak beralasan hukum dan patut untuk ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian maka gugatan selain dan selebihnya dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa didalam gugatan Konpensi ini, pihak Tergugat yang dikalahkan maka Tergugat dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini yang akan diperhitungkan dalam amar putusan ini; DALAM REKONPENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat I Konpensi / Penggugat Rekonpensi adalah sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan isi gugatan Rekonpensi tersebut, maka menurut Majelis Hakim bahwa pada pokoknya gugatan Rekonpensi tersebut adalah bahwa yang melakukan wanprestasi (ingkar janji) adalah Tergugat DR/Penggugat DK sehingga Penggugat DR/Tergugat DK yang menderita kerugian yang menyebabkan Tergugat DR/Penggugat DK, pihak Asuransi dan Fadlin (Tertarik Vr) harus membayar ganti rugi kepada Penggugat DR/Tergugat DK;
Menimbang, bahwa memperhatikan dan mencermati isi gugatan Rekonpensi tersebut, pada pokoknya berhubungan pula dengan sengketa unit mobil (obyek sengketa dalam gugatan konpensi), sehingga segala sesuatu yang telah dipertimbangkan dalam gugatan Konpensi tersebut diambil alih menjadi pertimbangan pula dalam pertimbangan gugatan rekonpensi ini;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dalam gugatan konpensi bahwa telah terbukti bahwa Tergugat DK/Penggugat DR yang telah melakukan wanprestasi, maka atas dasar itu tidaklah dapat dipandang perbuatan Tergugat DR/Penggugat DK telah merugikan Penggugat DR/Tergugat DK, terlebih pula tuntutan pembayaran ganti rugi dimaksud adalah beralasan hukum;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim menolak gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat DK/Penggugat DR;
21
Menimbang, bahwa didalam gugatan Rekonpensi ini, pihak Penggugat DR/Tergugat DK yang dikalahkan, maka Penggugat DR/Tergugat DK dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
Mengingat, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, serta peraturan perundangundangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI : Menolak eksepsi Tergugat;
DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan kewajiban membayar angsuran/cicilan atas pembelian sebanyak 1 (satu) unit kendaraan mobil Xenia Family dimaksud sebagaimana yang telah diperjanjikan tersebut sebagai perbuatan wanprestasi (ingkar janji) yang merugikan Penggugat. 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian yang dialami Penggugat sebesar Rp.28.838.560,- (dua puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh delapan lima ratus enam puluh rupiah) kepada Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar 0,20 % dari Rp.28.838.560,- setiap bulannya jika terlambat melakukan pembayaran terhitung sejak putusan ini berkekuatan tetap (incracht van gewijde). 5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.
DALAM REKONPENSI : Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi / Tergugat Konpensi untuk seluruhnya; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI : Menghukum Tergugat Konpensi / Pengugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 399.000,- (Tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah)
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri BINJAI pada hari SENIN, tanggal 20 MEI 2013 oleh kami. SAUR SITINDAON, SH.MH.,
22
sebagai Hakim Ketua Majelis, ANIS SEBAYANG, SH. dan NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari SELASA tanggal 04 JUNI 2013 dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut diatas dengan dibantu RITA SITEPU,SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai tanpa dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat.
HAKIM ANGGOTA,
KETUA MAJELIS,
dto
dto
1. ANIS SEBAYANG,SH.
SAUR SITINDAON,SH.MH.
dto
2. NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH.
PANITERA PENGGANTI, dto RITA SITEPU, SH.
23