P U T U S A N No. 508 / Pid.B / 2011 / PN. Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan Acara Pemeriksaan Biasa, dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara dari Terdakwa : Nama lengkap Tempat lahir Umur / Tgl. lahir Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal
-
: ILHAM YAHYA HUTABARAT : Sarudik : 27 tahun / 05 Oktober 1983 : Laki-laki : Indonesia : Lingkungan VIII, Gang Prona, Kampung Jawa Kelurahan Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Agama : Islam Pekerjaan : Nelayan Pendidikan : S M A (Lulus) Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum: Terdakwa ditahan pada tahanan Rutan sejak : Penyidik, sejak tanggal 24 Juli 2011 s/d 12 Agustus 2011; Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 13 Agustus 2011 s/d 21 September 2011; Penuntut Umum, sejak tanggal 19 Oktober 2011 s/d 07 Nopember 2011; Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 31 Oktober 2011 s/d 29 Nopember 2011;
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT; Setelah membaca: 1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor : 508/PID.B/2011 /PN.Sbg tanggal 31 Oktober 2011 tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara pidana yang bersangkutan; 2. Penetapan Ketua Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sibolga Nomor : 508/Pid.B/2011/PN.Sbg tanggal 26 Agustus 2011 tentang Penentuan Hari Sidang untuk memeriksa dan mengadili perkara pidana yang bersangkutan: 3. Berkas Perkara Pidana Nomor : 508/Pid.B/2011/PN.Sbg atas nama Terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT; Setelah mendengar : 1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang telah dibacakan di muka persidangan; 2. Saksi-saksi yang didengar keterangannya dibawah sumpah di muka persidangan;
Halaman 1 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
3. Terdakwa yang didengar keterangannya di muka persidangan; 4. Tuntutan Pidana/Requisitoir dari Jaksa Penuntut Umum yang telah dibacakan di muka persidangan yang isinya pada pokoknya sebagai berikut: - Menyatakan terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHPidana; - Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT selama 12 (dua belas) tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan; - Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah pisau dapur bergagang kayu Dirampas untuk dimusnahkan; - 1 (satu) potong baju kaos berwarna biru bergaris hitam - 1 (satu) potong celana pendek warna abu-abu - 1 (satu) potong kaos warna hijau - 1 (satu) potong celana pendek warna biru - 1 (satu) buah kelambu warna merah jambu - Menyatakan agar terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT dibebani dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah); Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah melakukan tindak pidana dengan dakwaan sebagai berikut : DAKWAAN : Primer : ---------Bahwa ia terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT pada hari Sabtu , tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul 04.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2011, bertempat di dalam rumah terdakwa yang terletak di Lingkungan VIII, Gang Prona, Kampung Jawa Kelurahan Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan Jiwa orang lain yaitu korban IMELDA JAHRA MANALU dengan cara sebagai berikut : ---------------------------------------------------------Berawal pada hari Jumat 22 Juli 2011 , sekira pukul 22.00 Wib, terdakwa bersama dengan istrinya yaitu korban IMELDA JAHRA MANALU serta kedua anak terdakwa yang masih kecil masing-masing bernama ANJU HUTABARAT dan SUSWAM ALIM HUTABAMT sama-sama tidur didalam satu kamar yang ada dirumah terdakwa, kemudian pada pukul 04.00 Wib terdakwa terbangun dari tidurnya karena ingin berhubungan badan dengan korban, selanjutnya terdakwa bermaksud membangunkan korban dengan cara memeluk tubuh korban yang saat itu tidur dalam posisi membelakangi terdakwa, dan setelah terbangun dari tidurnya korban menolak keinginan terdakwa untuk melakukan hubungan suami-istri dan kembali tidur dengan posisi membelakangi terdakwa, selanjutnya terdakwa masih terus berusaha membangunkan korban sambil memegang bahu korban dari belakang, dan oleh korban menanggapi hal tersebut dengan marah lalu menepis tangan terdakwa sambil berkata "Awas" dan karena terdakwa merasa tersinggung atas perbuatan korban Halaman 2 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
akhirnya terdakwa emosi lalu mencekik leher korban dengan menggunakan tangan kiri terdakwa, sedangkan tangan kanan terdakwa menarik tubuh korban hingga terjatuh ke samping tempat tidur dan saat itu tubuh korban dalam posisi terlentang serta tertutupi oleh kelambu tempat tidur yang putus karena tertarik tubuh korban yang jatuh ke lantai dan akibatnya korban tidak berdaya kemudian terdakwa yang masih dalam keadaan emosi berjalan menuju dapur dan mengambil sebilah pisau bergagang kayu yang ada di bawah meja dapur, selanjutnya dengan menggenggam pisau tersebut di tangan sebelah kanannya terdakwa kembali masuk ke dalam kamar tidur lalu mencekik leher korban dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan terdakwa menggorok leher korban dibagian sebelah kiri sampai hampir putus, selanjutnya terdakwa meninggalkan korban lalu pergi ke rumah saksi Br. Panggaben untuk meminta 2 (dua) batang rokok setelah itu sambil merokok terdakwa pergi ke sungai bondar godang lalu di sungai tersebut terdakwa berendam selama 10 menit kemudian terdakwa pergi ke rumah Br. Pardede untuk mengganti baju dan celananya yang basah dan akibat perbuatan terdakwa korban IMELDA JAHRA Br. PARDEDE telah meninggal dunia;----------------------------------------------------------------------------------Sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor: 0075/001/RSUD/VII/20I1 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr Evi Natalia Purba yaitu dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan kesimpulan bahwa penyebab kematian akibat putusnya kontiunitas urat nadi utama di leher ; ---------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 340 KUH Pidana ; Subsider : ---------Bahwa ia terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT pada hari Sabtu , tanggal 23 luli 2011 sekira pukul 04.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2011, bertempat di dalam rumah terdakwa yang terletak di Lingkungan VIII, Gang Prona, Kampung Jawa Kelurahan Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, dengan sengaja menghilangkan jiwa orang laln yaitu korban IMELDA JAHRA Br. PARDEDE dengan cara sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Berawal pada hari Jumat 22 Juli 2011 , sekira pukul 22.00 Wib, terdakwa bersama dengan istrinya yaitu korban IMELDA JAHRA MANALU serta kedua anak terdakwa yang masih kecil masing-masing bernama ANJU HUTABARAT dan SUSWAM ALIM HUTABAMT sama-sama tidur didalam satu kamar yang ada dirumah terdakwa, kemudian pada pukul 04.00 Wib terdakwa terbangun dari tidurnya karena ingin berhubungan badan dengan korban, selanjutnya terdakwa bermaksud membangunkan korban dengan cara memeluk tubuh korban yang saat itu tidur dalam posisi membelakangi terdakwa, dan setelah terbangun dari tidurnya korban menolak keinginan terdakwa untuk melakukan hubungan suami-istri dan kembali tidur dengan posisi membelakangi terdakwa, selanjutnya terdakwa masih terus berusaha membangunkan korban sambil memegang bahu korban dari belakang, dan oleh korban menanggapi hal tersebut dengan marah lalu menepis tangan terdakwa sambil berkata "Awas" dan karena terdakwa merasa tersinggung atas perbuatan korban akhirnya terdakwa emosi lalu mencekik leher korban dengan menggunakan tangan kiri terdakwa, sedangkan tangan kanan terdakwa menarik tubuh korban hingga Halaman 3 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
terjatuh ke samping tempat tidur dan saat itu tubuh korban dalam posisi terlentang serta tertutupi oleh kelambu tempat tidur yang putus karena tertarik tubuh korban yang jatuh ke lantai dan akibatnya korban tidak berdaya kemudian terdakwa yang masih dalam keadaan emosi berjalan menuju dapur dan mengambil sebilah pisau bergagang kayu yang ada di bawah meja dapur, selanjutnya dengan menggenggam pisau tersebut di tangan sebelah kanannya terdakwa kembali masuk ke dalam kamar tidur lalu mencekik leher korban dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan terdakwa menggorok leher korban dibagian sebelah kiri sampai hampir putus, selanjutnya terdakwa meninggalkan korban lalu pergi ke rumah saksi Br. Panggaben untuk meminta 2 (dua) batang rokok setelah itu sambil merokok terdakwa pergi ke sungai bondar godang lalu di sungai tersebut terdakwa berendam selama 10 menit kemudian terdakwa pergi ke rumah Br. Pardede untuk mengganti baju dan celananya yang basah dan akibat perbuatan terdakwa korban IMELDA JAHRA Br. PARDEDE telah meninggal dunia.----------------------------------------------------------------------------------Sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor: 0075/001/RSUD/VII/20I1 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr Evi Natalia Purba yaitu dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan kesimpulan bahwa penyebab kematian akibat putusnya kontiunitas urat nadi utama di leher ; ---------Perbuatan terdakwa diatur dan dlancam pldana dalam pasal 338 KUH Pidana; Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (a charge), yang memberikan keterangan di bawah sumpah, keterangan saksi mana isinya pada pokoknya sebagai berikut: Saksi I : ALIMIN HUTABARAT, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah orang tua dari terdakwa ; - Bahwa saksi tinggal bertetangga dengan korban, rumah saksi sekitar 15 meter dari rumah korban; - Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 23 Juli 2011, pukul 04.30 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, datanglah Anju (anak terdakwa/cucu saksi) ke rumah saksi menggedor pintu rumah saksi sambil menangis, lalu saksi bertanya kepada Anju “kenapa menangis?” lalu Anju menjawab “berantam mamak sama bapak” kemudian saksi pergi menuju rumah terdakwa dan masuk ke dalam rumah terdakwa, lalu saksi melihat isteri terdakwa Imelda Jahra Br. Manalu sudah tergeletak berlumuran darah di dalam kamar tidur dengan posisi telentang dan tak bernyawa lagi, sedangkan terdakwa tidak ada di situ; - Bahwa kemudian saksi pulang ke rumah saksi dan memberitahukan kepada isteri saksi bahwa mama si Anju sudah meninggal; - Bahwa terdakwa tinggal di rumahnya bersama dengan isterinya Imelda Jahra (korban) dan 2 (dua) orang anaknya, yang seorang berumur 2 (dua) tahun bernama Anju Hutabarat dan seorang lagi berumur 11 (sebelas) bulan bernama Gusman Hutabarat; - Bahwa saksi tidak tahu sebelumnya siapa yang membunuh korban, setelah di kantor polisi, saksi mengetahui kalau yang membunuh korban adalah terdakwa
Halaman 4 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
ILHAM YAHYA HUTABARAT (suami korban) yang dilakukan terdakwa dengan cara menggorok leher isterinya dengan menggunakan pisau dapur; - Bahwa setahu saksi terdakwa tidak ada masalah dengan isterinya; - Bahwa selama ini terdakwa tidak ada gangguan jiwa, namun belakangan ini menurut dokter terdakwa ada mengalami gangguan kejiwaan dan sedang dalam perobatan ; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa tidak merasa keberatan; Saksi II: ABDUL HADI PANGGABEAN, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa saksi tinggal bertetangga dengan korban, rumah saksi sekitar 25 meter dari rumah korban; - Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011, pukul 04.30 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, datanglah anak saksi yang bernama SITI AMINAH menggedor pintu rumah saksi, SITI AMINAH berkata kepada saksi “ayo dulu pak ke rumah pak Limin, berkelahi anaknya sama menantunya, tapi banyak kali darah” dan saksi menjawab “ibumulah dulu kawanmu kesana” lalu saksi menyuruh isteri saksi untuk menemani SITI AMINAH; - Bahwa saksi melihat korban sudah meninggal di samping tempat tidur dalam keadaan leher korban berdarah; - Bahwa pada pukul 16,.30 Wib, saksi baru mengetahui dari masyarakat kalau korban dibunuh oleh terdakwa namun saksi tidak tahu siapa yang membunuh korban. Setelah di kantor polisi, saksi mengetahui kalau korban dibunuh oleh suaminya yaitu terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT dengan menggunakan pisau dapur; - Bahwa terdakwa mempunyai 2 (dua) orang anak, yang seorang berumur 2 (dua) tahun dan seorang lagi berumur 11 (sebelas) bulan; - Bahwa saksi tidak mengetahui kehidupan rumah tangga terdakwa; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak merasa keberatan; Saksi III: NURSAIBAH GULTOM, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa saksi tinggal bertetangga dengan korban, rumah saksi bersebelahan dengan rumah korban; - Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011, pukul 05.30 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, saksi mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah Pak Alimin Hutabarat kemudian saksi keluar dari rumah saksi melihat isteri pak Alimin menangis sambil berkata “sudah meninggal menantuku, tolong”. Tidak berapa lama kemudian, tetangga pun Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
sudah ramai berdatangan selanjutnya saksi dan warga melihat korban tergeletak di lantai kamar dengan bersimbah darah dan sudah meninggal ; - Bahwa saksi melihat korban sudah meninggal di samping tempat tidur dalam keadaan leher korban berdarah; - Bahwa setelah di kantor polisi, saksi mengetahui kalau terdakwa yang membunuh korban dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan pisau dapur; - Bahwa saksi tidak pernah mendengar terdakwa dan korban cekcok; - Bahwa saksi tidak mengetahui dengan pasti sebab terdakwa membunuh korban, namun sebelum terjadinya pembunuhan tersebut korban pernah datang ke rumah saksi dan mengatakan kalau terdakwa mencurigai korban berselingkuh di tempat kerjanya; - Bahwa setahu saksi terdakwa tidak ada mengalami gangguan jiwa akan tetapi saksi mengetahui kalau terdakwa sedang berobat; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak merasa keberatan; Saksi IV: SITI AMINAH NAPITUPULU, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011, pukul 04.30 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, saksi mendengar suara anak menangis di luar rumah saksi dan tidak berapa lama kemudian saksi mendengar suara minta tolong dari rumah Pak Alimin kemudian saksi keluar dari rumah saksi dan melihat isteri pak Alimin menangis sambil berkata “sudah meninggal menantuku, tolonglah aku kasitau sama keplor”. Tidak berapa lama kemudian, tetangga pun sudah ramai berdatangan; - Bahwa saksi sebelumnya tidak mengetahui penyebab kematian korban, namun setelah di kantor polisi, saksi mengetahui kalau terdakwa yang membunuh korban dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan pisau dapur; - Bahwa saksi tidak mengetahui dengan pasti sebab terdakwa membunuh korban, namun sebelum terjadinya pembunuhan tersebut korban pernah datang ke rumah saksi dan mengatakan kalau setiap korban pulang kerja, terdakwa selalu mencurigai korban berselingkuh; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak merasa keberatan; Saksi V: ANWARI HUTABARAT, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011, pukul 06.00 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, waktu itu saksi di tempat
Halaman 6 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
kerja, saksi ditelepon oleh kakak sepupu saksi yang menerangkan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap Imelda Jahra Br. Manalu ; - Bahwa saksi sebelumnya tidak mengetahui siapa yang membunuh korban, namun di kantor polisi, setelah terdakwa diamankan oleh polisi, terdakwa mengakui bahwa ia yang telah membunuh korban dengan menggunakan pisau dapur; - Bahwa saksi tidak mengetahui dengan pasti sebab terdakwa membunuh korban, dan saksi tidak mengetahui kehidupan rumah tangga terdakwa dengan korban; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak merasa keberatan; Saksi VI: JALIL PURBA, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011, pukul 06.30 Wib, di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada sesosok mayat perempuan di dalam rumah, kemudian kami ke tempat kejadian, di dalam kamar di rumah korban, kami melihat korban dalam posisi telentang bersimbah darah di bawah samping tempat tidur dalam keadaan tidak bernyawa lagi dengan luka robek pada bagian leher ; - Bahwa kami menemukan sebilah pisau dapur yang berlumuran darah di samping kepala korban ; - Bahwa pada saat itu kami tidak menemukan suami korban (terdakwa) di tempat kejadian ; - Bahwa selanjutnya atas perintah Kapolsek Pandan saksi dan rekan saksi melakukan pencarian terhadap terdakwa dan kami berhasil menangkap terdakwa yang bersembunyi di sebuah dapur di belakang rumah masyarakat yang jaraknya 200 meter dari rumah korban, terdakwa sedang merokok seperti kebingungan dan di lehernya ada tali plastik, lalu terdakwa bertanya “masih hidup isteri saya pak?”; - Bahwa waktu itu kejiwaan terdakwa tidak ada diperiksa; - Bahwa saksi pernah diperiksa di kepolisian dan keterangan saksi di BAP adalah benar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak merasa keberatan; Menimbang, bahwa di persidangan, telah didengar pula Terdakwa yang memberikan keterangan dimana isinya pada pokoknya sebagai berikut:Terdakwa : ILHAM YAHYA HUTABARAT - Bahwa benar terdakwa yang melakukan pembunuhan terhadap korban (isteri terdakwa) pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul 04.00Wib di dalam kamar di rumah terdakwa dan korban di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng; - Bahwa terdakwa membunuh korban disebabkan oleh karena keinginan terdakwa yang pada awalnya ingin mengajak korban untuk melakukan Halaman 7 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
-
-
hubungan suami isteri, namun korban menolak sambil menepis tangan terdakwa sehingga terdakwa merasa tersinggung dan kesal; Bahwa oleh karena merasa kesal, terdakwa lalu mencekik leher korban dan menarik tubuh korban sampai korban jatuh ke lantai di samping tempat tidur dan kelambu tempat tidur putus dan jatuh menutupi korban; Bahwa terdakwa terus mencekik leher korban sampai korban tidak berdaya ; Bahwa selanjutnya terdakwa pergi ke dapur mengambil pisau dan terdakwa langsung menggorok leher korban ; Bahwa waktu kejadian itu, yang berada di rumah adalah korban (isteri saksi), 2 (dua) orang anak terdakwa dan korban yang masih kecil, serta terdakwa ; Bahwa benar sebelumnya terdakwa dan korban sering bertengkar masalah kerja karena sudah lebih 1 (satu) tahun terdakwa tidak bekerja ; Bahwa setelah terdakwa membunuh korban, terdakwa langsung keluar dari rumah ; Bahwa terdakwa tidak melihat anak terdakwa keluar dari rumah ; Bahwa terdakwa tidak punya niat untuk membunuh korban ; Bahwa terdakwa merasa bersalah;
Menimbang, bahwa selain menghadapkan saksi-saksi, Penuntut Umum di dalam perkara ini ada mengajukan barang bukti ke muka persidangan yaitu berupa : - 1 (satu) buah pisau dapur bergagang kayu ; - 1 (satu) potong baju kaos berwarna biru bergaris hitam ; - 1 (satu) potong celana pendek warna abu-abu ; - 1 (satu) potong kaos warna hijau ; - 1 (satu) potong celana pendek warna biru ; - 1 (satu) buah kelambu warna merah jambu ; Terhadap barang bukti tersebut dibenarkan oleh saksi-saksi dan terdakwa ; Menimbang, bahwa dari keterangan saki-saksi, keterangan Terdakwa, Barang Bukti yang diajukan di persidangan setelah dihubungkan satu sama lainnya ternyata saling bersesuaian maka didapatlah fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul 04.00Wib di dalam kamar di rumah terdakwa dan korban di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, terdakwa telah membunuh korban IMELDA JAHRA MANALU yang merupakan isteri terdakwa ; - Bahwa terdakwa membunuh korban dengan cara mencekik leher korban terlebih dahulu dan menarik korban hingga terjatuh ke lantai dan tidak berdaya, selanjutnya terdakwa pergi ke dapur dan mengambil pisau lalu terdakwa menggorok leher korban ; - Bahwa perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dilatarbelakangi oleh karena korban menolak terdakwa untuk melakukan hubungan suami isteri sehingga terdakwa merasa kesal ; - Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban mengalami luka robek pada bagian leher yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena putusnya kuntiunitas urat nadi utama di leher, sebagaimana hasil Visum Et Repertum Nomor : 0075/001/RSUD/VII/2011 tanggal 28 Juli 2010 ; Halaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini hal-hal yang sudah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana sebagai berikut : - Primair : Melanggar pasal 340 KUHP ; - Subsidair : Melanggar pasal 338 KUHP; Menimbang, bahwa dalam tuntutan pidananya, Jaksa Penuntut Umum telah menuntut terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 338 KUHP sebagaimana dalam dakwaan subsidair ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan secara yuridis apakah perbuatan Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa ; Menimbang, bahwa apabila memperhatikan susunan surat dakwaan Penuntut Umum berbentuk subsidaritas, oleh karena itu majelis akan mempertimbangkan dakwaan primair terlebih dahulu, apabila tidak terbukti selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dakwaan subsidair ; Menimbang, bahwa dalam dakwaan primair terdakwa didakwa melanggar pasal 340 KUHP yang unsur-unsur pokoknya sebagai berikut: 1. Barang siapa ; 2. Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu ; 3. Merampas nyawa orang lain ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan secara seksama satu persatu unsur-unsur pasal tersebut, apakah terbukti atau tidak terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dengan sebagai berikut: Ad.1. Unsur Barang siapa ; Menimbang, bahwa menurut Majelis, pengertian kata “barang siapa” pada unsur ini menunjuk pada pelaku suatu tindak pidana, yaitu seseorang atau sekumpulan orang yang apabila terbukti melakukan suatu tindak pidana maka kepadanya harus dipertanggungjawabkan atas tindak pidana yang dilakukannya, unsur ini dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut tentang siapakah yang duduk sebagai terdakwa, apakah benar-benar pelakunya atau bukan, hal ini untuk menghindari adanya error in persona dalam menghukum seseorang ; Menimbang, bahwa pada persidangan pertama telah dihadapkan oleh Jaksa/Penuntut Umum 1 (satu) orang laki-laki sebagai terdakwa yang bernama terdakwa ILHAM YAHYA HUTABARAT, atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis telah menerangkan identitasnya secara lengkap yang ternyata sesuai dengan identitas para terdakwa sebagaimana tersebut dalam Surat Dakwaan serta sesuai pula dengan berita acara penyidikan, terlepas dari apakah terbukti atau tidaknya Halaman 9 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
perbuatan materiil yang didakwakan Penuntut Umum tersebut kepada para terdakwa ; Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat unsur “barang siapa” telah terpenuhi ; Ad.2 Unsur Dengan Sengaja dan Dengan Rencana Terlebih Dahulu ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu adalah adanya niat yang sejak semula sudah dipertimbangkan dengan tenang. Untuk dapat diterimanya suatu “rencana terlebih dahulu” diperlukan adanya suatu tenggang waktu pendek atau panjang dalam mana dilakukan pertimbangan dan pemikiran yang tenang. Disamping itu pelaku juga harus dapat memperhitungkan makna dan akibat-akibat perbuatannya, dalam suatu suasana kejiwaan yang memungkinkan untuk berfikir ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan pengakuan Terdakwa pada hari hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul 04.00Wib di dalam kamar di rumah terdakwa dan korban di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, terdakwa membunuh korban ; Menimbang, bahwa penyebab dari kejadian tersebut adalah karena terdakwa merasa tersinggung dan kesal karena keinginannya untuk mengajak korban (isteri terdakwa) melakukan hubungan suami isteri, ditolak oleh korban sambil menepis tangan terdakwa. Didorong oleh rasa tersinggung dan kesal terdakwa pun langsung mencekik leher korban sampai korban tidak berdaya dan selanjutnya terdakwa mengambil pisau dari dapur dan menggorok leher korban; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan bahwa alasan terdakwa membunuh korban adalah semata-mata karena tersinggung dan kesal karena penolakan isterinya untuk melakukan hubungan suami isteri dengan terdakwa sehingga dengan seketika itu juga terdakwa mencekik leher korban hingga korban tidak berdaya dan selanjutnya terdakwa pergi ke dapur untuk mengambil pisau yang kemudian digunakan terdakwa untuk menggorok leher terdakwa ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian peristiwa tersebut di atas tidak ditemukan adanya perencanaan terlebih dahulu dari terdakwa untuk melakukan pembunuhan terhadap korban adalah semata-mata karena pada saat itu terdakwa didorong oleh rasa kesal dan tersinggung yang terjadi pada saat itu juga, tidak ada suatu tenggang waktu dimana terdakwa dapat berfikir untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan juga menyatakan bahwa selama ini terdakwa dan korban tidak ada permasalahan dalam rumah tangganya, hal ini menguatkan keyakinan bahwa unsur perencanaan tidak ada di dalam kejadian tersebut ; serta pertimbangan di atas, Majelis Hakim menilai Unsur Dengan Sengaja dan Dengan Rencana Terlebih Dahulu yang didakwakan tersebut tidak terpenuhi; Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua dalam pasal ini tidak terbukti maka terdakwa tidak terbukti melakukan pembunuhan berencana dalam dakwaan primair dan oleh karena itu terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan primair tanpa harus membuktikan unsur selanjutnya dari pasal ini ; Halaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
Menimbang, bahwa dalam dakwaan subsidair terdakwa didakwa melanggar pasal 340 KUHP yang unsur-unsur pokoknya sebagai berikut: 1. Barang siapa ; 2. Dengan Sengaja Merampas nyawa orang lain ; Ad.1. Unsur Barang siapa ; Menimbang, bahwa terhadap unsur barang siapa telah dibuktikan dan terbukti dalam unsur kesatu dalam dakwaan primair tersebut di atas, oleh karena itu untuk mempersingkat isi dari putusan ini, maka terhadap unsur barang siapa tidak perlu dipertimbangkan lagi ; Ad.2 Unsur Dengan Sengaja Merampas Nyawa Orang Lain ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan pengakuan Terdakwa pada hari hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul 04.00Wib di dalam kamar di rumah terdakwa dan korban di Jl.Prona Kel.Sarudik, Kec.Sarudik, Kab.Tapteng, terdakwa membunuh korban ; Menimbang, bahwa pada awalnya terdakwa dan korban sedang tidur di dalam kamar, kemudian terdakwa terbangun dari tidurnya dan mengajak korban (isteri terdakwa) untuk berhubungan suami isteri, namun keinginan terdakwa tersebut ditolak oleh korban sambil menepis tangan terdakwa, hal tersebut membuat terdakwa merasa tersinggung dan kesal. Didorong oleh rasa tersinggung dan kesal terdakwa pun langsung mencekik leher korban sampai korban tidak berdaya dan selanjutnya terdakwa mengambil pisau dari dapur dan menggorok leher korban; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja dalam hal ini bukan hanya berarti ada niat, sehingga meskipun di persidangan terdakwa mengakui bahwa ia tidak mempunyai niat untuk membunuh korban namun dalam peristiwa ini terdakwa mengerti bahwa dengan menggorok leher korban dengan menggunakan pisau dapur dapat menimbulkan kematiannya. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa terdakwa menghendaki kematian korban sebagai akibat yang diduganya ; Menimbang, bahwa dari uraian serta pertimbangan di atas, Majelis Hakim menilai unsur melakukan Dengan Sengaja Merampas Nyawa Orang Lain dalam dakwaan subsidair tersebut telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dari seluruh apa yang telah dipertimbangkan secara seksama di atas, maka jelaslah bahwa apa yang telah dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini telah memenuhi seluruh unsur pasal yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum melanggar pasal: 338 KUHP: Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur dakwaan tersebut dan selama pemeriksaannya Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar atas diri Terdawa maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan”;
Halaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka sudah sepantasnya memperoleh hukuman yang setimpal dengan perbuatannya dan dibebani pula untuk membayar biaya perkara ini; Menimbang, bahwa sebelum menentukan tinggi rendahnya pidana yang dijatuhkan maka perlu dipertimbangkan hal-hal yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan sebagai berikut : HAL-HAL YANG MEMBERATKAN : - Terdakwa membunuh isterinya sendiri; HAL-HAL YANG MERINGANKAN: - Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya ; - Terdakwa belum pernah dihukum ; - Terdakwa masih mempunyai tanggungan 2 (dua) orang anak yang masih kecil; Memperhatikan ketentuan pasal: 338 KUHP, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP dan Ketentuan-Ketentuan Hukum lain yang bersangkutan: M E N G A D I L I : 1. Menyatakan Terdakwa bernama: ILHAM YAHYA HUTABARAT tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: PEMBUNUHAN; 2. Menghukum Terdakwa oleh karenanya dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun ; 3. Menetapkan bahwa lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Memerintahkan terhadap barang bukti berupa : - 1 (satu) buah pisau dapur bergagang kayu; Dirampas untuk dimusnahkan - 1 (satu) potong baju kaos berwarna biru bergaris hitam; - 1 (satu) potong celana pendek warna abu-abu; - 1 (satu) potong kaos warna hijau; - 1 (satu) potong celana pendek warna biru; - 1 (satu) buah kelambu warna merah jambu; Dikembalikan kepada pemilik yang berhak 6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sibolga pada HARI : SELASA, TANGGAL: 03 JANUARI 2012, oleh Kami, YOSDI, SH selaku Hakim Ketua Majelis, ANTONI TRIVOLTA, SH dan DESSY D.E. GINTING, SH. MHum masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, didampingi oleh hakim-hakim anggota, dan Halaman 12 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.
dibantu oleh Saudara: ERLINDAWATY Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh Saudara: M. JAFLI, SH Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan di hadapan Terdakwa; HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS
1. ANTONI TRIVOLTA, SH
YOSDI, SH
2. DESSY D.E. GINTING, SH. MHum Panitera Pengganti,
ERLINDAWATY
Halaman 13 dari 13 halaman Putusan Nomor: 508/Pid.B/2011/PN.Sbg.