Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.
EDISI 17 I 2015 I 16 HALAMAN TabloidVerbeek
Informasi, Interaksi, Inspirasi
@TabloidVerbeek
Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk
- Tidak Diperjualbelikan -
SOSOK > HAL 6
SAFETY> HAL 11
KEMITRAAN > HAL 13
Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano”
Pastikan Makanan Anda Aman Dikonsumsi
Sehat Alami dengan TOGA
PMDM Menjaring Usulan Masyarakat
Laporan Utama > Hal 4
Menilai Usulan, Memberi Pertimbangan Wawasan > Hal 7
Kiat Panen dan Pengolahan Lada Event > Hal 15
Dirgahayu Luwu Timur Musyawwarah di Desa Matano untuk memilih anggota Komite Desa PMDM tahun anggaran 2014. Musyawarah dihadiri oleh Camat Nuha, Fasilitator PMDM-Kecamatan Nuha, Plt. Kepala Desa Matano, dan warga Desa Matano.
2
EDITORIAL Verbeek edisi 17 | 2015
Pembaca yang budiman, Memasuki 2015, PMDM kembali memasuki penjaringan usulan dan verifikasi kegiatan untuk tahun kedua. Catatan Tim Verifikasi, usulan kegiatan masyarakat kali ini lebih berkualitas dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Banyak usulan telah menjangkau masyarakat luas, seperti pembuatan jalan tani dan pembuatan irigasi. Perbaikan kualitas tersebut tak lepas dari pedampingan yang dilakukan Komite Desa, KPMD, dan Fasilitator Kecamatan. Masyarakat juga sudah mulai percaya dengan PMDM dengan aturan mainnya. Seperti tahun sebelumnya, usulan yang akan didanai PMDM diharapkan mampu menjangkau pelayanan kesehatan dasar, pendidikan anak usia dini, dan ekonomi produktif bagi kelompok rentan dan rumah tangga miskin. Terutama kelompok masyarakat yang belum atau tidak mampu mengakses layanan tersebut. Usulan juga mempertimbangkan ketersediaan sumber daya lokal, mengutamakan kegiatan peningkatan kapasitas, dan kegiatan yang memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan. Pembaca, Verbeek kali menyuguhkan laporan utama tentang proses verifikasi usulan oleh Tim Koordinasi PTPM Kabupaten Luwu Timur. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Mereka memeriksa, melakukan penilaian teknis, serta menyusun rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Menarik pula untuk disimak rubrik “Wawasan” tentang pengolahan lada pasca-panen agar dihasilkan lada berkualitas baik dan memiliki nilai jual tinggi. Juga rubrik “Jendela” tentang Luwu tempo doeloe. Selamat membaca.
SURAT PEMBACA Facebook Verbeek Bagus
Saya senang dengan keberadaan Facebook Verbeek yang dikelola cukup baik. Saya perhatikan beberapa hasil kunjungan Tim Verbeek ke lokasi aktivitas PMDM langsung di-posting dengan cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya yang menyukai media sosial sebagai alternatif sumber berita. Semoga Facebook Verbeek bisa konsisten seperti ini. Anis, Sorowako Terima kasih atas apresiasinya. Facebook Verbeek (termasuk Twitter Verbeek) memang kami buat untuk menghadirkan beritaberita aktivitas PMDM secara aktual serta mengakomodasi keterbatasan halaman edisi cetak kami dalam mengulas kegiatan PMDM yang begitu banyak. Harapan kami juga sama seperti Anda, dapat mengelola media sosial Verbeek secara konsisten dan memberikan news feed yang variatif bagi pembaca.
Perbanyak Foto
Menurut saya, berita-berita di Verbeek terlalu panjang teksnya. Sedangkan fotonya sedikit sekali. Di situ saya kadang merasa jenuh membacanya. Andai foto-foto aktivitasnya lebih banyak, pasti lebih menyenangkan membaca Verbeek. Faisal, Towuti Menurut kami komposisi foto dan artikel sudah pas untuk mengakomodasi berita. Apalagi sejak dua edisi terakhir, kami memiliki rubrik baru, Galeri Foto (halaman 14) bila Anda ingin melihat berita foto.
Pengumuman Pemenang Kuis
Dua edisi terakhir (11-12) saya ikut mengirimkan jawaban kuis. Tapi kenapa saya tidak pernah menang, ya? Saya juga tidak tahu siapa saja nama-nama pemenang kuis di setiap edisinya. Saya kira pemenang kuis edisi 11 akan diumumkan di edisi selanjutnya, ternyata tidak ada juga. Surya, Malili Kami ucapkan terima kasih karena Anda begitu bersemangat mengirimkan jawaban kuis. Untuk nama-nama pemenang kuis, kami memang tidak mengumumkannya di edisi cetak, melainkan melalui Facebook kami (Tabloid Verbeek). Silahkan tambahkan Facebook kami sebagai teman Anda untuk mengetahui namanama pemenang kuis. Siapa tahu kali ini Anda yang beruntung.
Warga Magani membaca Verbeek sembari menunggu antrian di Poskesdes Violet Nuha
Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mempublikasikan program sosial PT Vale serta mengampanyekan transparansi dari pelaksanaannya. Kirimkan kritik dan saran Anda melalui email, SMS, atau surat ke alamat redaksi.
[email protected]
08114056715
570946F9
Tabloid Verbeek
TabloidVerbeek
@TabloidVerbeek
Tabloid Verbeek
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Pengembangan Sosial) | Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (Senior Manajer Komunikasi), Bayu Aji Suparam (Senior Manajer Perencanaan Strategis) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: La Ode M. Ichman, Sohra, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Kontributor: Fitri Damayanti | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 17 | 2015
3
Menjaring Usulan Masyarakat PMDM mendorong partisipasi aktif masyarakat desa.
K
ebutuhan masyarakat guna memperbaiki kesejahteraan hidup sangat beragam. Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) berfokus pada penguatan tiga sektor, yaitu ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Ketiga sektor tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian mendalam terkait pemetaan pemangku kepentingan berdasarkan standar internasional AA1000. Juga kajian Universitas Negeri Makassar, studi pemetaan aset dan rantai pemasaran oleh konsultan A+ CSR Indonesia, dan diselaraskan dengan rencana pembangunan daerah. Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), bagian dari PTPM, merupakan program pengembangan masyarakat yang berbasis usulan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan. Masyarakat menentukan sendiri kegiatan yang mereka butuhkan. Memasuki siklus kedua PMDM, masyarakat desa dan kecamatan melakukan musyawarah usulan kegiatan untuk kemudian diverifikasi oleh Tim Verifikasi Kabupaten. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus mampu menjangkau pelayanan ke- Fasilitator Kecamatan Nuha dan Anggota Komite Desa Matano mendiskusikan isi dokumen pertanggungjawaban kegiatan PMDM. sehatan dasar, pendidikan anak usia dini, dan ekonomi produktif bagi kelompok rentan dan rumah tangga miskin. Teruta- lurah, anggota Komite Desa/Kelurahan, kan pada 27 Februari 2015. Penjaring- Amran Syam, Usman Sadik, H. Baharudma bagi kelompok masyarakat yang sela- bidan desa, guru TK, kepala dusun, kepala an usulan diselaraskan dengan Rencana din, dan Hendra Hatta. Wakil Bappeda lingkungan, anggota Pembangunan Jangka Menengah Desa Luwu Timur Ramadhan serta 80 peserma ini belum atau tiLembaga Pember- (RPJMDes). Usulan kegiatan yang diaju- ta musyawarah dari enam desa se-Kecadak mampu mengakKeterwakilan elemen dayaan Masyarakat kan, antara lain, pengembangan fasilitas matan Wasuponda juga hadir. ses layanan tersebut. Kelurahan (LPMK), PAUD, pengadaan sarana Pustu, dan pemKegiatan untuk menentukan skala priPMDM memprimasyarakat dalam tokoh perempuan, bangunan WC di aula pertemuan warga. oritas usulan masing-masing desa ini dioritaskan kegiatMusyawarah penjaringan usulan dan dahului dengan memberikan pemahaman yang selaras de- m u s y a w a r a h u s u l a n k e g i a t a n dan perwakilan masangat penting untuk syarakat miskin. penentuan usulan prioritas juga dilaku- an tentang mekanisme pengajuan usulan. ngan arah kebijakan “Keterwakilan kan di tingkat kecamatan. Di Kecamatan Setelah itu peserta diberikan waktu untuk pemerintah dan renmenghidupkan prinsip elemen masyara- Wasuponda, musyawarah diadakan pada berdiskusi secara kelompok. Selanjutnya cana pembangunan transparansi, selain agar kat dalam musya- 17 Februari di aula Kantor Camat Wasu- menyampaikan hasil diskusi kelompokdesa, kegiatan yang tidak ada kelompok yang warah usulan kegi- ponda. Musyawarah dihadiri perwakilan nya kepada forum.[] (Laporan: Adolfina memberikan manfaat langsung dalam m e r a s a d i a b a i k a n u s u l a n n y a . atan sangat penting anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur Sambo, Ideham, Andi Narwis) untuk menghiduppeningkatan derajat kan prinsip transpakesehatan, pendidikransi, selain agar tian, dan ekonomi maJenis kegiatan yang Dilarang syarakat miskin. PMDM juga memper- dak ada kelompok yang merasa diabaikan 1. Pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan politik praktis/ timbangkan ketersediaan sumber daya usulannya,” kata Fasilitator PMDM-Kabupartai politik dan militer/angkatan bersenjata. lokal, mengutamakan kegiatan pening- paten Andi Narwis. Dalam musyawarah, berbagai usulan 2. Pembangunan atau rehabilitasi bangunan rumah tinggal, kantor pemekatan kapasitas, dan kegiatan yang merintah, dan tempat ibadah. miliki potensi untuk berkembang dan masyarakat dikemukakan. Di antaranya pengadaan jamban, alat-alat kesehatan, 3. Pembelian barang atau bahan yang dapat merusak lingkungan, seperti berkelanjutan. senjata, bahan peledak, asbes, pestisida, dan obat-obatan/bahan terlaSelain merinci kriteria jenis kegiatan makanan tambahan untuk Balita, rumah rang lainnya. yang dapat didanai PMDM, pemerintah sehat, dan mobiler Pustu. Di bidang ekonomi, program yang diu4. Pembiayaan gaji atau honorarium bagi pegawai negeri (PNS) dan karyadaerah dan PT Vale telah menetapkan wan PT Vale. kriteria kegiatan yang tidak dapat dida- sulkan adalah pengadaan tiang merica, alat 5. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak di bawah usia kerja. nai. Kegiatan tersebut masuk dalam ka- perbengkelan, alat perdagangan, prasara6. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, dan penjualan tegori daftar larangan atau negative list. na untuk nelayan, program kursus komputer, kursus alat berat, menjahit, kursus barang terlarang. elektronik, dan kursus las. Sementara di 7. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetapPentingnya keterwakilan kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan lindung, kecuali ada izin terJadwal musyawarah usulan kegiatan sektor pendidikan, masyarakat mengusultulis dari instansi terkait. berbeda di tiap desa maupun kecamatan, kan pengadaan mobiler dan alat bermain 8. Kegiatan pengolahan tambang. bergantung pada kesiapan Komite Desa, bagi sarana PAUD. Setelah musyawarah 9. Pengambilan dan penggunaan terumbu karang dan biota yang dilindungi. Komite Kecamatan, pemerintah setempat, usulan program berakhir, dilanjutkan de10. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur aliran sungai. dan masyarakat. Di Kelurahan Malili, misal- ngan musyawarah prioritas usulan. Di Desa Nuha, musyawarah desa untuk 11. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha. nya, musyawarah usulan program dilaksanakan pada 23 Februari dan dihadiri oleh perencanaan dan prioritas usulan dilaku-
4
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 17 | 2015
Menilai Usulan, Memberi Pertimbangan Tim Verifikasi Kabupaten mendatangi tiap desa untuk melakukan verifikasi.
Verifikasi usulan PMDM Desa Sorowako oleh Tim Verifikasi Kabupaten.
S
etelah dilakukan musyawarah tingkat desa untuk menyusun prioritas kebutuhan masyarakat, usulan kegiatan tidak serta merta diterima dan langsung mendapat bantuan PMDM. Usulan harus melalui tahapan verifikasi untuk memeriksa dan menilai kelayakannya. Tim Koordinasi PTPM Kabupaten Luwu Timur, sebagai perwakilan pemerintah daerah, menunjuk beberapa staf dari SKPD terkait untuk melakukan verifikasi usulan dan kunjungan lapangan. Tim dibentuk sesuai kebutuhan dan beranggotakan orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Tim berperan memeriksa, melakukan penilaian teknis, serta menyusun rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan.
Memeriksa kelayakan
Memasuki tahun 2015, verifikasi program kegiatan PMDM pertama-tama dilakukan di Kecamatan Malili pertengahan Februari 2015. Untuk memaksimalkan kunjungan lapangan, Tim Verifikasi dibantu Fasilitator PMDM-Kabupaten, Fasilitator PMDM-Kecamatan, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), bidan desa, petugas penyuluh lapangan (PPL) dan anggota Ikatan Guru TK (IGTK) Kecamatan Malili. Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, menjadi desa pertama yang dikunjungi Tim Verifikasi. Sebanyak 18 anggota Tim Verifikasi Kabupaten mendatangi lokasi PAUD yang diusulkan mendapat bantuan sarana dan prasarana, memeriksa kelayakan usulan pengadaan jamban dan air bersih, pengadaan pupuk, tiang merica,
dan kursus komputer yang tersebar di kunjung, inilah salah satu kompleks pertaDusun Kawasule, Dusun Hulupadang, dan ma yang mereka lihat. Sayangnya ikon ini Dusun Labose. kurang tertata, bentuknya kumuh. WarDi Kecamatan Towuti, verifikasi awal ga Desa Magani sudah sejak lama mengdilakukan di Desa inginkan renovasi PuBaruga, Desa jasera. Semoga bisa seLangkea Raya, gera terlaksana melaUsulan harus melalui Desa Wawonlui PMDM,” kata Lurah tahapan verifikasi untuk dula, dan Desa Magani Chaeruddin M. memeriksa dan menilai Matompi. UsulArfah. kelayakan. Tim Verikasi an yang diverifiKarena memerlukasi, antara lain, kan pembiayaan besar, memeriksa, melakukan pengadaan jampembangunan Pujasera penilaian teknis, serta ban, genset PusDesa Magani dirancang menyusun rekomendasi. tu, dan pendirian sebagai kegiatan lintas rumah sehat. periode (multi years). Di bidang ekoUntuk tahap pertama, nomi, Tim Verifimasyarakat mengukasi memeriksa kelayakan usulan bantu- sulkan perbaikan kios dengan anggaran an tiang, bibit, dan pupuk untuk tanam- Rp93 juta. an merica, pengadaan alat pertukangan, Tim Verifikasi meminta Komite Desa pengadaan bibit ikan lele, dan pengadaan dan Pemerintah Kelurahan Magani ungerobak untuk pedagang kecil. Di bidang tuk memperhatikan aspek sanitasi, terpendidikan ada usulan pembangunan pa- masuk pembuangan sampah dan saluran gar, pengadaan alat bermain, dan media air, serta aspek penghijauan, mengingat belajar PAUD. Pujasera akan dibangun dengan konsep Selain pengadaan sarana dan prasa- ruang terbuka (open space). rana, Tim juga menggali usulan di sektor Selain memverifikasi usulan pempelatihan keterampilan, seperti kursus bangunan Pujasera, Tim mengunjungi tali kur, kursus komputer, dan kursus Posyandu Sepakat yang menjadi lokasi kecantikan. usulan pembangunan PAUD PMDM Desa Tim tak lupa mengantisipasi terjadi- Magani. Mereka juga mendatangi Posyannya tumpang tindih pendanaan antara du Anggrek yang direncanakan mendapat PMDM dan pemerintah daerah, sekaligus bantuan prasarana bersalin. memastikan usulan yang diajukan telah Setelah verifikasi, masyarakat akan mesesuai dengan Panduan Teknis Oprasio- lakukan musyawarah untuk menetapkan nal (PTO) PMDM. kegiatan berdasarkan rekomendasi Tim Verifikasi, termasuk di dalamnya pembuKegiatan lintas periode atan detail desain dan rencana anggaran Di Desa Magani, Kecamatan Nuha, Tim biaya (RAB). Setelah itu, detail desain Verifikasi mengunjungi lokasi Pujasera dan RAB akan diperiksa oleh Fasilitator yang rencananya direnovasi mengguna- PMDM-Kecamatan dengan melibatkan kan dana PMDM. instansi kecamatan terkait, seperti Pus“Pujasera ini sudah menjadi ikon kota kesmas atau penyuluh.[] (Laporan: Andi Sorowako. Ketika orang luar datang ber- Zulkarnain, Andi Narwis, Faisal Halim)
Tim Verifikasi mengunjungi lokasi rencana pembangunan PAUD di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 17 | 2015
5
Kata Mereka PMDM kembali memasuki tahapan penjaringan usulan dan verifikasi kegiatan. Tim Verifikasi terjun langsung ke lapangan untuk mendampingi dan menilai usulan masyarakat, berbagi pendapat tentang kualitas usulan dan prioritas pembangunan desa agar bisa memberi manfaat lebih besar dan berkelanjutan. “Kita berharap tahun ini ada peningkatan kualitas dan perbaikan. Kekurangan pelaksanaan PMDM tahun lalu kiranya bisa menjadi pelajaran. Tahun ini semoga kita bisa meminimalisasi kegiatan-kegiatan yang kecil manfaatnya. Lebih baik lagi kalau masyarakat mengusulkan kegiatan yang dampak dan manfaatnya berkelanjutan dan lebih pro-masyarakat miskin dan rentan.”
“Dibandingkan tahun anggaran sebelumnya, usulan-usulan masyarakat tahun ini kualitasnya meningkat dan banyak yang sudah sesuai harapan kami para pelaku program. Masyarakat banyak yang mengusulkan kegiatan yang menjangkau masyarakat luas, misalnya pembuatan jalan tani dan pembuatan irigasi. Kegiatan seperti itu manfaatnya besar dan bisa dinikmati secara kolektif. Kesadaran itu tidak lepas dari peran proses pemdampingan yang dilakukan teman-teman Komite Desa, KPMD, dan Fasilitator Kecamatan. Selain itu, masyarakat juga sudah mulai percaya dengan PMDM. Kalau dulu masih banyak kekhawatiran, takut dana Perusahaan ini hilang begitu saja. Tapi sekarang masyarakat sudah merasakan manfaatnya sehingga mereka percaya.”
Andrie Firdaus, Ketua Tim Verifikasi Kabupaten
Andi Narwis, Fasilitator PMDM-Kabupaten “Saya berharap PMDM bisa mendorong lebih besar lagi swadaya masyarakat. Misalnya pada usulan pengadaan jamban. Usahakan ada porsi swadaya yang besar supaya timbul kepedulian masyarakat untuk menggunakan dan merawat fasilitas yang sudah dibangun. Tujuan besar program ini, kan, untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat dan lebih mandiri, jadi keswadayaan ini sangat penting perannya.”
Junaedi, Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
“Usulan yang diajukan pada dasarnya melihat kebutuhan masyarakat, termasuk kelompok miskin dan rentan. Dibandingkan tahun lalu, sudah ada perubahan yang lebih baik. Dulu di beberapa desa usulannya berbasis pemerataan, yang artinya semua orang punya hak atas dana PMDM, sekarang sudah ada skala prioritas. Contohnya di Desa Tokalimbo. Tahun lalu usulan bidang ekonomi semuanya pengadaan pupuk kandang untuk individu petani, sekarang mereka usulkan hand tractor dan fasilitas perendaman kolektif. Ada lagi Desa Libukang Mandiri yang dulu juga mengusulkan pengadaan pupuk, sekarang mengajukan pembangunan sarana ekonomi yang bisa dinikmati lebih banyak orang. Semangat kolektifnya semakin besar. Tahun ini, mereka mengusulkan perbaikan dan penimbunan jalan poros Mahalona yang bisa digunakan masyarakat lintas desa untuk kelancaran transportasi dan menopang sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan. Masyarakat juga sudah mulai paham konsep keberlanjutan, karena usulan penimbunan jalan ke Desa Mahalona ini merupakan usulan yang berkesinambungan dari kegiatan tahun lalu.
Faisal Halim, Fasilitator PMDM-Kecamatan Towuti
“Kelurahan kami sudah dikunjungi oleh Tim Verifikasi Kabupaten dan alhamdulilah usulanusulan kami ditanggapi dengan baik. Tim Verifikasi setuju dengan konsep pendirian PAUD PMDM dan menanggapi positif usulan kami untuk merenovasi Pujasera. Tim memberi banyak masukan supaya usulan kami mempertimbangkan segala aspek dan memberi manfaat lebih banyak lagi. Tahun ini, Kelurahan Magani memprioritaskan pembangunan atau perbaikan fasilitas umum yang tentunya bisa dinikmati seluruh warga, bahkan bukan hanya warga Magani tapi oleh semua orang yang datang ke desa kami.”
Said Abdullah, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Magani
PMDM Masih Perlu
Perbaikan
angan dari pedua, saran berdat ke s lu sik i uk as Mem ksanaan PMDM yarakat agar pela as m n da m ra og pai keluhan laku pr berapa desa, dijum be Di . as lit ua rk be belum mesemakin lisasi PMDM yang sia so g an nt te t ka pang-tindih masyara tasi program, tum en em pl im p ha ta tahun perrata. Di an masih terlihat di at gi ke ku la pe r ta Desa yang peran an . Misalnya Komite DM PM n aa an ks la atau Penyedia tama pe Pelaksana Kegiatan s ga tu ih al l bi am masih evaluasi, perlu tahap monitoringdi ra ta en m Se n. Layana asing kegiatan. n untuk masing-m ia la ni pe r da an st aspek keberdibuat masyarakat adalah ri da in la an uk Mas ut masyarakat, pelatihan. Menur an at gi ke ri da an an-pelatihan lanjut lanjut dari pelatih k da tin a ad a ny sebaik ses pasar bagi DM, misalnya ak PM eh ol r la ge di yang an. PMDM yang n pelatihan lanjut pu au m an na bi UKM perlu membekedua juga masih n hu ta i uk as em baru m pertama fokus . Jika pada siklus m ra og pr s ita al sebatas mennahi ku ku kegiatan masih la pe n da t ka ra suai Panduan masya i tahapan PMDM se m de n pa ha ta an lebih fokus jalank ), selanjutnya perlu TO (P l na io as er Op Teknis an yang diusulkan. ke kualitas kegiat
6
SOSOK Verbeek edisi 17 | 2015
Petani Desa Matano, Yusuf:
“Saya Mau Ada yang Unik dari Desa Matano” Danau Matano tidak lagi asing di telinga banyak orang. Namanya harum hingga mancanegara sebagai danau terdalam di Asia Tenggara. Tapi bagaimana dengan Desa Matano atau Dusun Matano yang namanya disematkan menjadi nama danau cantik kebanggaan Luwu Timur itu? Mungkin tidak banyak orang yang tahu atau pernah mengunjungi desa tersebut.
Y
usuf, seorang warga asli Matano, mengembangkan desa dan menggerakkan pemuda setempat untuk membangun tanah kelahiran mereka. Laika Tani, dalam bahasa Matano artinya pondok yang digunakan sebagai tempat bertemu para petani, dibangun di lahan demplot hortikultura yang digarap bersama oleh Yusuf dan 14 anggota kelompoknya. Setiap Selasa, mereka berkumpul dan menggarap lahan yang dicita-citakan menjadi lokasi agrowisata. Kepada Verbeek Yusuf berkisah tentang impian dan kecintaannya terhadap tanah dia berpijak.
Kenapa Anda kelihatan semangat sekali menggarap demplot Laika Tani ini?
kan, kita sendiri yang rasakan. Kalau malas garap lahan, ya, artinya kita siap gagal panen, siap hasil panen mengecewakan. Enak, kan? Semua terserah kita.
Apakah petani Desa Matano kurang tekun?
Ada yang tekun. Tekun sekali juga ada. Terbukti dia bisa panen merica ratusan kilo dari pohon yang tidak terlalu banyak. Tapi masih banyak yang kurang menurut saya. Kita ini punya sumber daya alam yang melimpah, tapi orang-orangnya kurang tekun, bukan hanya petani, tapi kebanyakan orang. Di situlah kita banyak kalah sama orang Jawa.
Sebelum ada Laika Tani Matano, apakah belum pernah ada Ini saatnya kami belajar cara bertani kelompok tani di dusun Anda?
yang lebih baik. Lebih baik dalam hal mengelola manajemen kelompok tani, lebih baik kepada lingkungan dengan menggunakan metode pertanian organik, dan membentuk karakter petani yang lebih baik.
Seperti apa karakter petani yang baik itu?
Disiplin dan tekun. Pekerjaan petani itu sebenarnya paling enak. Tidak ada yang kasih kita perintah. Kalau kita mau malas bisa saja, silakan saja. Tapi hasilnya,
Ada, tapi tidak jalan. Kebanyakan petani di sini jalan sendiri-sendiri. Kita belum pernah punya lembaga tani yang solid.
Bagaimana cara Anda menyatukan petani di sini?
Di kampung kami ada giliran jualan sarabba setiap Kamis malam. Jadi sambil minum sarabba, kami, para petani, kumpul-kumpul untuk diskusi. Kami cerita banyak, termasuk soal kendala dalam bertani. Misalnya ada satu teman yang mericanya sakit, kami bahas di situ. Be-
soknya kami kunjungi kebun mericanya dan kita pecahkan masalah sama-sama. Jadi sebenarnya secara emosional kami ini punya ikatan kuat, tapi memang lembaga kelompok taninya saja yang belum baik.
Merica menjadi tumpuan penghasilan petani di Matano. Kenapa Anda menekuni hortikultura?
Saya mau orang-orang kenal Desa Matano. Untuk itu, harus ada yang menonjol dari sini, harus ada yang unik. Begitu ada teman yang pulang dari belajar di Joglo Tani Jogja dan menyampaikan gagasan demplot agrowisata, saya senang sekali. Belum ada tempat seperti itu. Pasti menarik kalau Matano menjadi tempat rekreasi dan tempat belajar pertanian.
Sepertinya Anda cinta betul kepada Desa Matano?
Saya ini susah sekali mau tinggalkan kampung. Tidak bisa. Meskipun istri dan tiga anak saya di Biak (Papua—Red), saya bertahan di sini.
Tidak kangen anak dan istri?
Sesekali saya kunjungi mereka. Tahun baru kemarin saya liburan ke Biak cukup lama. Tapi kalau untuk kehidupan sehari-hari, saya paling nyaman di kampung sendiri. Warga sini gotong-royongnya tinggi sekali, persaudaraannya juga kuat. Itu yang tidak bisa saya dapatkan di kampung orang, makanya saya tidak mau pergi dari sini.
Gotong-royong seperti apa misalnya?
Yusuf di lahan demplot Laika Tani, Dusun Matano, Kecamatan Nuha.
Listrik PLN tidak pernah masuk ke desa kami, jadi kami pakai genset. Lalu kami gotong-royong membangun kincir (pembangkit listrik tenaga mikro hidro—Red) supaya Desa Matano bisa terang-benderang. Ada dana pembangunan dari Pemerintah Kabupaten dan kami ikut gotong-royong membangun kincir. Dulu telinga kami sakit sekali dengar suara genset, sekarang sudah tenang. Untuk
Nama Lengkap
::Yusuf
Tempat, tanggal lahir
::Matano, 6 Juni 1973
Alamat
::RT 02, Dusun Matano, Desa Matano, Kecamatan Nuha
Pendidikan terakhir
::Diploma-II Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Rizky, Makassar
Nama anak
::Wulandari (21), Darmawan Angga (18), Rian Alfareza (17), M. Ihwal (13)
distribusi air bersih, kami juga gotong royong pasang pipa.
Anda tadi menyinggung soal giliran berjualan sarabba. Dari mana idenya?
Tahun 2013 ada P2WKSS (Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera—Red). Ibu-ibu diminta memanfaatkan pekarangan untuk berbagai tanaman, termasuk tanaman obat dan sayur. Biasanya kegiatan seperti itu tidak bertahan lama. Setelah selesai, berantakan lagi. Tapi di Matano tidak. Sampai sekarang pekarangan rumah kami masih cantik dan masih banyak tanaman. Lalu ibu-ibu ada yang menjual hasil kebunnya yang sudah diolah menjadi minuman sarabba. Akhirnya kami sepakat untuk giliran jualan. Harus giliran karena warga desa kami tercinta ini cuma sedikit.[]
WAWASAN Verbeek edisi 17 | 2015
Kiat Panen dan Pengolahan Lada (Bagian 2) Penanganan pasca-panen yang baik meningkatkan mutu komoditas.
P
ada edisi sebelumnya, Verbeek mengulas pedoman panen dan perontokan lada putih. Kini giliran pedoman perendaman, pengupasan dan pencucian, pengeringan, pembersihan, pengemasan, serta penyimpanan. Untuk menghasilkan lada dengan kualitas baik dan bermutu jual tinggi, perlu pengetahuan dan teknik memanen serta pengolahan pasca-panen. Dengan teknik yang benar, tingginya kadar kotoran dan kontaminasi mikroorganisme yang kerap dikeluhkan konsumen lada bisa ditekan. Pencemaran yang terjadi selama proses perendaman, pemisahan kulit, maupun pada proses pengeringan, diharapkan tidak terjadi lagi setelah petani memahami pedoman pengolahan. Pedoman penanganan pasca-panen lada yang dituangkan melalui peraturan Menteri Pertanian No. 55/2012 bisa menjadi acuan untuk meningkatkan mutu komoditas.
Pedoman perendaman
1. Perendaman dapat dilakukan dalam karung atau keranjang maupun dalam air yang mengalir atau kolam perendaman dan harus terendam sepenuhnya. 2. Perendaman yang dilakukan dalam air yang tidak mengalir harus dilakukan penggantian air minimal dua hari sekali. 3. Perendaman dalam air yang mengalir, misalnya di sungai, harus dipastikan tidak ada aktivitas sehari-hari yang dilakukan di bagian hulunya. 4. Karung harus dibolik-balik dari waktu ke waktu untuk menjamin proses perendaman merata. 5. Proses perendaman dilakukan sampai kulit lunak untuk memudahkan proses pengupasan. Perendaman da-
pat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat jika proses pengupasan dilakukan dengan mesin.
Pedoman pengupasan dan pencucian
1. Pengupasan dapat dilakukan dengan mesin pengupas setelah perendaman dalam waktu singkat. Jaga supaya biji lada tidak rusak sepanjang proses pengupasan. Pengupasan paling baik dilakukan di dalam air, atau dengan air yang mengalir untuk mencegah perubahan warna. 2. Sesudah pengupasan, biji lada harus dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa kulit sebelum proses pengeringan.
Pedoman pengeringan
1. Lada putih sebaiknya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mendapatkan warna putih kekuningan, di sebuah wadah bersih yang diletakkan jauh di atas permukaan tanah. Lokasi pengeringan harus diberi pagar atau terlindung dari hama atau binatang peliharaan. Pastikan lada cukup kering untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh jamur atau bahan-bahan kontaminan lainnya, khususnya bila tidak ada panas atau sinar matahari. 2. Pengeringan bisa dilakukan dengan bantuan mesin pengering pada temperatur di bawah 60˚C untuk mencegah hilangnya minyak atsiri. Dilakukan di lingkungan yang bersih, bebas
dari kontak dengan debu, kotoran, binatang peliharaan dan sumber-sumber lain yang dapat menyebabkan kontaminasi. Lada putih harus dikeringkan hingga kadar air mencapai di bawah 12% bila lada tersebut hendak disimpan. 3. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan bahan bakar padat seperti potongan kayu, limbah kelapa, dan limbah kebun lain untuk mempercepat proses pengeringan dan mencegah terjadinya kontaminasi. Perlu diperhatikan bahwa temperatur tidak lebih dari 60ºC dan tidak ada kontaminasi dari asap.
Pedoman pembersihan
1. Biji lada putih yang telah kering harus diembus, dipilih, dan dibersihkan untuk memisahkan kulit, tangkai buah, atau benda asing lainnya. 2. Semua perkakas dan peralatan yang digunakan harus bersih dan bebas dari sumber-sumber yang mungkin menimbulkan kontaminasi. 3. Biji lada dapat diembus dengan mengalirkan angin untuk menghilangkan sisa kulit atau debu dan di-
Sayangi Hutan Kita
Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbarui. Namun pembaruannya membutuhkan waktu yang sangat panjang dan melibatkan lebih dari satu generasi manusia. Alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan merupakan salah satu permasalahan serius dan kompleks. Kegiatan pembukaan hutan menyebabkan rusaknya fungsi hutan, seperti fungsi sumber keanekaragaman hayati, tata air, pembersih udara dan lain-lain. Hutan mempunyai fungsi ekologis sebagai pengatur aliran air, mencegah atau mengurangi bahaya erosi dan sebagai objek wisata. Dengan makin intensifnya pemanfaatan lahan, makin besarnya lahan-lahan yang berlereng curam dibudidayakan, maka erosi mulai terjadi yang dapat membuat lahan
7
ayak untuk menghilangkan sisa-sisa daun dan tangkai buah maupun biji lada yang kecil dan biji lada yang pecah.
Pedoman pengemasan
1. Lada kering yang sudah bersih dikemas dalam kantong yang bersih dan kering atau kemasan lain yang cocok untuk penyimpanan dan pengangkutan. 2. Pastikan lada tidak terkontaminasi, karena penggunaan kantong bekas pupuk, bahan kimia pertanian, atau bahan-bahan lainnya. 3. Kantong harus benar-benar bersih dan bila perlu lakukan pemeriksaan seksama untuk memastikan kantong tersebut bebas dari debu atau bendabenda asing. 4. Lada yang sudah cukup kering (kadar air di bawah 12%) dapat dikemas didalam kantong yang dilapisi polythene untuk mencegah penyerapan air.
Pedoman penyimpanan
1. Lada harus disimpan di tempat yang bersih, kering, dengan ventilasi udara yang cukup, di atas bangku panjang atau di lantai yang ditinggikan, di tempat yang bebas dari hama seperti tikus dan serangga. 2. Lada tidak boleh disimpan bersama dengan bahan kimia pertanian atau pupuk yang mungkin dapat menimbulkan kontaminasi. Tempat penyimpanan lada harus mempunyai ventilasi yang cukup tetapi kelembaban rendah. Lada perlu diperiksa secara berkala untuk mendeteksi gejala kerusakan karena hama atau kontaminasi.[]
menjadi kritis. Kepala Kantor Kesatuan Perlindungan Hutan Lindung Luwu Timur Mandar M, dikutip dari Rakyatsulsel.com mengatakan, kawasan hutan lindung di Kabupaten Luwu Timur sudah banyak yang rusak akibat aksi perambah yang membuat perkebunan, termasuk kebun merica. Menurut Mandar, jumlah luas hutan lindung dikabupaten Luwu Timur 293.723,72 hektar. Dari Jumlah tersebut sudah banyak yang berubah menjadi lahan perkebunan merica. Dalam pengelolaan sumber daya alam, kuncinya adalah mencegah timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi yang akan datang.
8
WAWASAN Verbeek edisi 17 | 2015
minapadi.blogspot.com
kurang, dan mengurangi hama penyakit. Peningkatan produksi pertanian dan perikanan dalam sistem mina padi dipicu dari simbiosis mutualisme yang terjadi dalam ekosistem sawah. Sistem pertanian ini dapat mengurangi penggunaan pupuk hingga 70%, karena kotoran ikan dapat menjadi pupuk tanaman yang membuat tanaman menjadi kokoh dan bebas hama. Sementara ikan dan udang memperoleh makanan dari gulma tanaman padi. Dari publikasi Dirjen Perikanan Budidaya berjudul Peran Mina Padi: Mereduksi Emisi Gas Metan (CH4) di Udara sebagai Antisipasi Anomali Iklim disebutkan, mina padi dapat menyuburkan lahan berkat kotoran ikan yang membantu percepatan perbaikan lingkungan. Pola mina padi juga dapat mengurangi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan sehingga punya peran menekan pemanasan global.
Inspirasi dari Mina Padi
Percontohan nasional
Inovasi yang menarik dan inspiratif.
M
nila siap konsumsi dalam satu kali masa tanam padi.
Mengurangi bahan kimia
Toto dan lima rekannya merasakan keuntungan sistem mina padi, yaitu padi jadi lebih subur, penggunaan pupuk kimia berkurang, dan pendapatan petani bertambah dari ternak ikan. Mina padi mampu mengurangi biaya tanam padi. Penggunaan pupuk berkurang signifikan karena tanaman padi mendapatkan nutrisi dari sisa makanan ikan dan kotoranya. Selain itu, para petani tidak perlu melakukan penyemprotan hama karena hama jarang ditemui di lahan mina padi. Tidak berbeda dengan proses menanam padi konvensional, sistem mina padi dimulai dengan membajak sawah, lalu membuat kolam berukuran 4×1 meter
dengan jalur ikan di tengahnya. Jika padi telah berusia 15 hari, benih ikan ditabur. Seminggu sebelum padi dipanen, ikan sudah bisa dipanen. Selain ikan, udang juga bisa dibudidayakan di sawah yang dikenal dengan sistem ugadi (udang galah padi). Untuk menghindari kematian ikan atau udang, pupuk yang digunakan pertama kali adalah pupuk organik dua ton per hektar sebagai pupuk dasar, yang sekaligus menjadi pakan alami udang galah. Pemupukan dilakukan sebelum pengolahan lahan. Penelitian Dirjen Perikanan Budidaya KKP tahun 2011, mina padi dapat meningkatkan pendapatan petani berupa peningkatan produksi padi, meningkatkan keragaman hasil pertanian berupa ikan, meningkatkan kesuburan tanah dan air dengan penggunaan pupuk yang ber-
krj.jogja.com
minapadi.blogspot.com
ungkin Anda masih ingat dengan foto-foto lahan pertanian di Sleman, Yogyakarta, yang menggemparkan dunia maya beberapa bulan lalu. Di jejaring sosial Facebook, foto itu mendapat hampir 10.000 like dan di-share ribuan kali. Foto-foto tersebut milik seorang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan Kecamatan Ngemplak, Sleman, Frans Hero Making. Dia mengabadikan tiga gambar hamparan padi yang dikelilingi kolam ikan nila. Sistem tanam padi yang dikombinasikan dengan budidaya ikan disebut mina padi. Sistem itu sudah dijalankan Frans sejak 1993 dan telah diterapkan di beberapa tempat. Toto Winarto, pendiri Kelompok Tani Mina Tunas Baru di Sleman, adalah satu dari sedikit petani yang menerapkan sistem mina padi. Enam dari 16 anggota kelompok Mina Tunas Baru menjadi penggarap proyek percontohan dari Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka menerapkan sistem mina padi pada lahan 4.000 meter persegi, dengan menanam padi jenis Ciherang dan ikan nila merah berukuran 12 gram atau usia 45 hari pada pertengahan 2014. Bukan hanya produksi padi yang meningkat, petani mendapat tambahan penghasilan dari budidaya ikan. “Dengan menggunakan metode mina padi, untuk lahan 1.000 meter persegi bisa dihasilkan padi sembilan kuintal. Padahal jika dengan penanaman biasa hasilnya hanya sekitar enam kuintal,” ungkap Toto, yang pernah menggarap lahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, seperti dikutip dari Tribun Jogja. Dari 4.000 meter persegi lahan pertanian yang dibagi menjadi empat petak sawah, bisa dihasilkan empat kuintal ikan
Keberadaan air menjadi tantangan tersendiri bagi petani untuk terus menjalankan sistem mina padi. Dalam satu tahun, Toto dua kali menggunakan sistem mina padi di musim hujan, tapi tidak dilakukan pada musim kemarau karena keterbatasan air. Pengaturan air merupakan faktor penting. Di awal, tinggi air cukup 3-5 sentimeter supaya tidak mengganggu pertumbuhan padi. Setelah itu, ketinggian air disesuaikan dengan tinggi tanaman padi. Sistem pertanian mina padi yang dikembangkan di Kabupaten Sleman sudah dilirik oleh pemerintah pusat untuk dijadikan model percontohan nasional. Pasalnya, peningkatan produksi panen sebanyak 2030% mendukung upaya pemerintah untuk melakukan swasembada pangan. Bahkan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sudah berkunjung ke Sleman untuk meninjau dan melakukan penaburan bibit udang galah. Sistem pertanian mina padi bisa dikembangkan menjadi objek wisata edukasi yang tentunya akan membuka lebih banyak lapangan kerja.[]
Foto-foto unggahan kawasan Mina Padi di Sleman yang hangat diperbincangkan di situs media sosial.
JENDELA Verbeek edisi 17 | 2015
9
Loewo e Temp o Do eloe Pada edisi lalu disajikan sekilas sejarah dan perekonomian di Luwu. Pada edisi ini, redaksi mendedahkan aspek pertanian, rumah, dan pakaian orang Luwu.
Bagian 2
M
eskipun Luwu kaya dengan lahan pertanian, pertanian di negeri ini tidak terlalu diperhatikan, terutama oleh penduduk pantai. Tanaman padi dan jagung tidak dihiraukan, karena negeri ini mempunyai tanaman sagu yang banyak. Penduduk tidak perlu bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan hidup utamanya. Padi digunakan sebagai makanan pokok hanya bagi orang-orang yang terkemuka saja. Rakyat kecil tidak menikmatinya, kecuali pada pesta-pesta atau pada upacara-upacara pemujaan. Peternakan tidak berarti, hanya di sana sini ditemukan beberapa kawanan kerbau, namun tidak sebanyak di tempat lain di Sulawesi. Hutan kaya binatang liar seperti rusa, babi, kerbau, dan anoa. Kerajinan penduduk asli Luwu hanya terdiri atas tenunan sarung-sarung kasar, tempaan emas dan perak, jala, pengetuk sagu, dan anyaman rotan halus dan kasar. Khusus dalam hal menganyam bakul dan tikar serta dalam hal menempa besi, mereka sangat menonjol. Apabila kita memperhatikan peralatan kerjanya yang kurang baik, maka sangatlah menakjubkan karena mereka dapat menghasilkan anyaman dan tempaan yang sedemikian halusnya. Kelewang, keris, badik dan tombak mereka sangat termasyhur, bukan saja karena baiknya buatannya, tetapi juga karena kecemerlangan pamornya. Di seluruh Hindia Belanda, barang-barang tersebut sangat disukai terutama yang dibuat di Rongkong dan Wotu. Besi lebih dikenal dengan nama pamoro, yang dapat diperoleh di pegunungan yang ada di Torongkong dan Usu, sedang emas ada di gunung-gunung sebelah barat Cimpu, di Latupa dekat hulu sungai Palopo, di Dampag Toreo wilayah Toraja nan jauh, dan di utara barat laut
Rumah di Tepi Sungai Ussu. Foto dok. Tropenmuseum, Belanda.
Ibu dan Anak Desa Matano. Foto dok. Tropenmuseum, Belanda.
Palopo. Pencucian dan penggalian emas tidak terlalu banyak dilakukan.
Rumah & pakaian
Sama seperti di semua negeri Bugis lainnya, rumahrumah di Luwu dibangun di atas tiang. Kelihatannya sangat jelek dan terlalu sederhana, karena orang-orang kecil dilarang membuat rumah dengan memakai alatalat selain kapak dan parang. Tiang-tiang dan semua pekerjaan kayu lainnya menjadi kasar, semua sambungan tidak dilakukan dengan alur atau pasak, melainkan diikat dengan rotan.
Akibat dari keadaan ini, rumah-rumah tidak dibuat dengan kokoh, sehingga akan roboh dalam setahun. Lantainya dari nibong kasar (palem), hanya atapnya baik betul dari daun rumbia. Pada bagian kaki dibuat suatu emperan dengan lantai yang agak rendah dari rumah tinggal. Emperan tersebut dinamai jambang dan digunakan sebagai dapur dan tempat menyimpan air minum dan kayu bakar. Pembagian rumah terlalu sederhana. Bila kita memasuki pintu, terdapat satu kamar depan yang terbuka sebagai kamar tempat duduk dan tempat kepala keluarga bertempat tinggal. Selanjutnya terdapat satu ruang tertutup yang di dalamnya terdapat kamar-kamar untuk tempat tinggal anak-anak gadis dan si anak semang wanita. Loteng digunakan untuk menyimpan padi dan lainlain perbekalan, di samping untuk menyimpan barangbarang berbagai romolan (surat-surat lontar). Perkakas rumah lebih sederhana lagi, biasanya terdiri atas tikar rotan dan lontara, pot masak dan pot air panci-panci, piring-piring, pinggan, mangkuk, perkakas tenun, bakul, keranjang, dan kayu kaitan untuk menggantung salah satu tikar tidur dengan beberapa bantal. Pakaian orang-orang biasa Luwu terdiri atas sehelai celana pendek dari katun putih (saluwara ponco), sehelai sarung berwarna belang (lipa) sehelai destar (passapu), dan sehelai ikat pinggang (pa’bakkang). Selanjutnya pada pinggang digantung kantong tembakau (purukang) dari kain laken warna hitam, hijau, atau merah; tempat menyimpan ramuan sirih, uang, dan jimat-jimat; di atasnya keris, kawali (badik) atau kelewang, diikat dengan pengikat keris tali bannang. Apabila mereka bepergian selalu membawa tombak di tangan. Wanita memakai celana pendek dan sarung berwarna belang, sedang dalam rumah mereka tidak memakai baju, ataupun kalau memakai baju warna hitam, coklat, merah atau baju pendek tembus cahaya, yang semua disesuaikan dengan umur mereka.[]
10
KARYAMU Verbeek edisi 17 | 2015
Cerpen
Keep Smiling
H
ari itu Senin, 25 Agustus 2014. Pukul 10.30 pagi, waktu istirahat I kelas 10B SMAN 1 Towuti. Arya tengah menikmati pemandangan sekolahnya dari pintu kelas, tiba-tiba menangkap sosok Rian yang duduk termenung di bangku taman di bawah sebuah pohon. Keingintahuan Arya mengenai teman sekelasnya itu menuntun langkahnya menuju taman. Ia penasaran, bukankah ini sudah minggu ke tiga tahun ajaran baru dan minggu ke empat bagi siswa baru masuk sekolah. Namun, belum sekalipun ia melihat Rian tersenyum. Rian lebih banyak menyendiri, termenung dan selalu murung. Ia seolah dirundung masalah. “Hai, boleh saya duduk?,” sapa Arya sambil tersenyum. Rian menoleh ke asal suara tanpa komentar. Ia kembali menatap lurus seolah memikirkan sesuatu. Arya lalu duduk disamping Rian sambil menepuk pundaknya pelan. “Ian, kamu tak sendiri. Di rumah, kamu punya orang tua dan keluarga yang lain. Di luar sana kamu punya teman, dan di sini, di sekolah ini juga. Kamu tinggal memilih pada siapa kamu ingin berbagi. Masalah tak selesai jika didiamkan. Berbagilah. Paling tidak untuk meringankan beban." Rian menatap Arya lekat. Entah apa yang ia fikirkan. Arya hanya tersenyum tulus. “Bagaimana kamu tersenyum? Dan kenapa tak pernah sedih dalam menghadapi kesulitan dan masalah hidup kamu?," kata Rian dengan raut wajah bingung. Arya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Rian. “Saya heran kamu selalu tersenyum, ceria, seolah tak pernah mengalami kesuliatan atau masalah. Sementara saya tahu, kamu hidup sebatang kara. Pulang sekolah kamu harus memasak makananmu sendiri, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan sebagainya. Di sore hari kamu ke kebun, memetik sayuran, merawat tanamanmu. Subuh-subuh kamu bangun, membawa sayuran ke pasar, lalu kembali membuat sarapan dan menyiapkan semuanya sebelum kamu berangkat ke sekolah. Dan hari libur selalu kamu habiskan untuk mengurus kebun sayur satu-satunya warisan orang tuamu. Sejak kamu menjadi yatim piatu dua tahun lalu, segalanya kamu lakukan sendiri. Kamu harus banting tulang mencari nafkah dan menuntut ilmu. Itu yang saya ketahui tentang dirimu melalui perkenalan diri siswa di depan kelas dua minggu lalu. Saya tahu itu tidak mudah. Bahkan terlalu sulit dilakukan oleh anak seumuran kita di zaman sekarang. Andi yang yatim. Si Beni yang piatu. Saya tahu hidup mereka juga tidak mudah. Tapi, kalian bertiga samasama cerianya, bahagia dan selalu tersenyum. Saya benar-benar salut sekaligus
flickr.com
iri dengan persahabatan dan kebahagian kalian. Apa karena kalian adalah geng Keep Smile sehingga pantang bagi kalian untuk bersedih walaupun dalam kesulitan?," kata Rian dengan senyum sinis di akhir kalimatnya. Arya menarik nafas panjang. Ia merasa lega. Baginya kini ada jalan agar Rian mau menceritakan masalahnya. Ia kembali tersenyum, sebelum membuka suara. “Em. Pertama, bagaimana saya tersenyum? Yah, seperti…." Arya menggantung kalimatnya. Rian menoleh dan menatapnya ingin tahu. Arya tersenyum genit dan bertingkah ala wandu. Mau tak mau Rian akhirnya tertawa. Tawa mereka pun pecah dan suasana menjadi cair. “Anak TK, balita, bahkan seorang bayi kedang-kadang tersenyum. Mereka tahu bagaimana cara tersenyum. Cara tersenyum: Mengembangkan bibir sedikit, nggak pake kelihatan gigi dan nggak pake suara, jadilah senyum. Yang jadi pertanyaan senyumnya indah tidak? Manis tidak? Kamu senang tidak? Dan mungkin masih banyak pertanyaan lagi yang muncul. Kamu perlu tahu kanapa senyuman bayi atau balita selalu manis dan menggemaskan, karena senyuman itu selalu terbit dari hati yang tulus. Tidak dibuatbuat. Kebanyakan jika kita minta seseorang mempraktikkan senyum yang terjadi adalah ketawa. Coba saja!,” Arya berhenti sejenak kemudian tertawa. “Tapi, saya yakin bukan itu yang kamu maksud. Kesulitan atau masalah dalam hidup ini adalah perkara yang nisbi. Ya, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi berbagai kesulitan. Sementara jiwa yang kecil akan semakin sakit, karena selalu menghindar dari kesulitan atau masalah. Itulah kutipan kalimat yang saya
pegang dari buku ini, itu sudah terbukti dan saya sangat setuju”. Sambil meperlihatkan sebuah buku yang berjudul La Tahzan karya DR.’Aidh al-Qarni. “Tentang bagaimana saya bisa tersenyum menghadapi masalah dan kesulitan hidup saya? Saya sama sekali tidak merasa hidup saya sulit. Tentang saya harus banting tulang itu bukan masalah. Saya bersyukur dengan semua nikmat yang Allah berikan, dan ikhlas dengan apa yang Dia ambil dari hidup saya. Mungkin inilah takdir hidup saya. Saya hanya perlu berikhtiar. Berusaha, berdoa dan bersabar. Bersedih, tak perlu," Arya kembali menatap Rian dan tersenyum. Rian hanya menatap Arya penuh takjub. “Sekarang giliranmu," kata Arya kembali menepuk pundak Rian. “A...apa maksudmu?,” Rian tak mengerti. “Bagaimana kamu bersedih? Dan kenapa susah tersenyum dalam menghadapi hidupmu yang penuh dengan kenikmatan?” Rian menatap Arya. Ia ragu. “Tak perlu ragu,” Arya meyakinkan. Sekali lagi ia tersenyum. “Bagaimana bisa saya tersenyum jika lebih banyak melihat wajah murung dan sedih orang tua? Bagaimana bisa tersenyum sementara ibu saya menangis? Bagaimana saya tidak bersedih jika hidup dalam istana yang bertakhtakan pertengkaran dan bermahkota air mata? Hidup bergelimang harta tidak menjamin hidup bahagia. Jika harus memilih antara hidup kalian dan hidupku, tentu saya akan memilih hidup kalian." “Tak perlu memilih, Ian. Kamu hanya perlu berusaha mengubah suasana dalam kehidupan keluargamu, bukan membiarkan diri larut dalam kesedihan." “Apa maksudmu ” “Lakukanlah sesuatu, untuk mengu-
rangi atau bahkan menghentikan pertengkaran orang tuamu yang sering terjadi. Apa kamu sudah mencoba?” tanya Arya ingin tahu. Rian menggeleng. Ia tersenyum sinis dan mengatakan dirinya tak bisa berbuat apa-apa. “Maaf Ian, waktu perkenalan itu kamu hanya mengatakan orang tuamu aneh. Apa maksudnya?,” tanya Arya hati-hati. “Intinya ibu wanita pencemburu dan penuh perhitungan. Sedangkan ayah sangat dermawan, hingga senyum pun ia dermakan seenaknya. Mereka bisa bersatu hingga melahirkan saya, tapi tak bisa mengerti dan memahami sikap dan sifat satu sama lain. Bukankah itu aneh?” “Jika demikian kamu perlu mencoba menengahi pertengkaran mereka. Berusaha menyadarkan mereka, kalau kamu lah yang akan menjadi korban pertama di setiap pertengkaran mereka. Asalkan kamu menyampaikannya dengan cara yang baik dan sopan,” saran Arya. “Ini, ambil buku ini. Ibumu perlu membacanya, kamu juga. Saya tidak yakin bisa membantu paling tidak kita perlu mencoba.” “Bagaimana dengan ayahku?,” tanya Rian. “Cobalah ingatkan ayahmu, jangan mendermakan senyum sesukanya. Terutama ke pada lawan jenis, sekalipun tak ada maksud lain. Hal itu tentu menyakiti hati ibumu.” Rian memandang Arya. Disaat yang sama bel masuk berbunyi. Mereka menuju kelas dengan pikiran masing-masing. Minggu berikutnya, Rian menemui Arya yang asik berbincang bersama Andi dan Beni. Dari jauh ia sudah tersenyum lebar. “Terima kasih banyak Ar. Kini ayah dan ibu sepertinya sudah saling memahami. Mereka sepekan ini tak pernah cekcok. Ayah bisa mengerti maksudku dengan kalimatmu itu. Tapi apa hebatnya buku La Tahzan sehingga mampu mempengaruhi ibu? Mereka bahkan membacanya bersama.” “Sekarang masalah orang tuamu bisa dianggap clear. Masalah apa hebatnya buku La Tahzan, sempatkanlah membacanya di waktu luangmu kawan," kata Andi sambil tersenyum. Sedangkan Beni mengacungkan jempolnya. “La Tahzan artinya "jangan bersedih". Maka tersenyumlah! Kita remaja sekarang lebih akrab dengan bahasa gaulnya keep smile," kata Arya sambil tertawa diikuti tawa Andi, Beni, dan Rian.
Ditulis oleh Madeyana, alumni SMAN 1 Wawondula. Made adalah anak seorang petani yang bercita-cita menjadi guru atau penulis. Anak ke-5 dari 10 bersaudara ini tinggal di Desa Asuli, Kecamatan Towuti.[]
SAFETY Verbeek edisi 17 | 2015
11
Pastikan Makanan Anda Aman Dikonsumsi Dengan lima langkah, Anda bisa menyajikan makanan yang sehat dan aman untuk keluarga.
S
suhu internal 70OC dapat memastikan pangan aman dikonsumsi. Bahan yang perlu mendapat ekstra adalah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh, dan potongan daging ukuran besar.
KAN PISAHANAN MAK TAH MEN TANG A DAN M
A AN JAG SIH R BE KE
AK MEMAS DENGAN BENAR
AN JAGA PANGHU PADA SU AMAN GUNAKAN AIR DAN BAHAN BAKU YANG AMAN
UNCI LIMA K G AMAN A NY N PANGA N KE EBU DARI K
PIRTIINK GA N PAS
AMAN
Pangan yang Aman Untuk Hidup Sehat!
Hari Kesehatan Dunia 2015
etiap tahun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memilih tema kampanye di Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati tiap 7 April. Tahun ini, food safety alias keamanan pangan menjadi tema yang dipilih WHO untuk mengingatkan pemerintah, produsen, pedagang, dan masyarakat umum terhadap pentingnya menjaga keamanan makanan. Makanan yang tidak aman dikaitkan dengan kasus kematian yang merenggut nyawa dua juta orang, termasuk anak-anak, di seluruh dunia setiap tahun. Terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Makanan yang mengandung bakteri berbahaya, virus, parasit, atau senyawa kimia, bertanggung jawab terhadap lebih dari 200 jenis penyakit, mulai dari diare hingga kanker. Bahaya yang mengancam keamanan pangan terus meningkat. Banyak faktor penyebabnya, mulai dari metode pertanian dan peternakan yang terus berubah, pergeseran temperatur akibat perubahan iklim global, modernisasi yang memungkinkan perpindahan makanan lintas benua, hingga perilaku yang lebih menyukai jajan dibanding mengonsumsi makanan rumahan. Semua punya peran terhadap keamanan pangan. Semua pihak bisa berkontribusi untuk menciptakan keamanan pangan. Pemerintah perlu membuat kebijakan dan program pangan secara luas dan detail dan produsen makanan harus mematuhi seluruh standar pangan. Untuk Anda para koki di rumah dan konsumen makanan, ada lima langkah yang dirumuskan WHO untuk memastikan makanan yang Anda hidangkan untuk keluarga, aman.
Lima Kunci Keamanan Pangan 1. Jagalah kebersihan Alasan: Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan, dan manusia. Mikroba ini menempel di makanan, serbet, dan peralatan dapur yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit. Langkah: –– Cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan sesering mungkin selama memasak. –– Cucilah tangan sesudah dari toilet. –– Cuci dan bersihkan seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk mengolah makanan. –– Jagalah makanan dan area dapur dari serangga, hama, dan binatang lainnya.
2. Pisahkan makanan mentah dan matang Alasan: Pangan mentah—terutama daging sapi, unggas, makanan laut, dan cairan yang ditimbulkannya— dapat mengandung mikroba patogen yang bisa mencemari makanan lain selama pengolahan dan penyimpanan. Langkah: –– Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan makanan laut dari pangan lain. –– Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan khusus untuk mengolah pangan mentah. –– Simpan makanan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang.
3. Memasak dengan benar Alasan: memasak dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Makanan yang dimasak dengan
Langkah: –– Masaklah bahan pangan dengan benar, terutama daging sapi, daging unggas, telur, dan makanan laut. –– Rebuslah makanan, misalnya sup, sampai mendidih dan usahakan agar suhu internalnya mencapai 70OC. Agar lebih yakin, gunakan termometer. Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. –– Panaskan kembali makanan secara benar.
4. Jaga pangan pada suhu aman Alasan: Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di bawah 5O C atau di atas 60O C, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa mikroba patogen dapat tumbuh pada suhu di bawah 5O C. Langkah: –– Jangan membiarkan makanan matang dalam suhu ruang lebih dari 2 jam. –– Simpan segera semua makanan yang cepat rusak di dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 5O C. –– Pertahankan suhu makanan lebih dari 60O C sebelum disajikan. –– Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin. –– Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang.
5. Gunakan air dan bahan baku yang aman Alasan: bahan baku, termasuk air dan es, bisa terkontaminasi oleh mikroba patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana, misalnya mencuci dan mengupas kulit buah, akan mengurangi risiko kontaminasi. Langkah: –– Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman, misalnya dengan cara direbus. –– Pilihlah pangan segar dan bermutu. –– Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, misalnya susu pasteurisasi. –– Cucilah buah dan sayuran, terutama yang dimakan mentah. –– Jangan mengonsumsi pangan yang sudah kedaluwarsa.[]
12
PEMDA MENYAPA Verbeek edisi 17 | 2015
21 Dokter Muda Praktik di Luwu Timur
S
ebanyak 21 dokter muda akan melakukan praktik selama kurang lebih satu tahun di Kabupaten Luwu Timur. Kedatangan 21 dokter muda ini dalam rangka Program Internship Dokter Indonesia (PIDI). Mereka diterima langsung Bupati Luwu Timur, H Andi Hatta Marakarma, di kantornya, akhir Februari 2015 Sekretaris Komite Intership Dokter Indonesia (KIDI) Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Laela Prihapsari, mengatakan, program magang atau program pematangan itu ditujukan bagi dokter yang baru lulus program studi pendidikan kedokteran dan telah lulus uji kompetensi, tetapi belum mempunyai kewenangan untuk praktik mandiri. “Melalui program ini, para dokter PIDI dituntut untuk meningkatkan keterampilan dan kinerjanya sesuai standar kompetensi kedokteran dan bekerja secara professional,” kata dr. Laela. Program magang juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang nantinya menjadi surat pengakuan bahwa orang yang bersangkutan adalah dokter resmi yang terdaftar di Indonesia dan dapat digunakan untuk mengurus Surat Ijin Praktik (SIP). “Dengan STR, para dokter muda dapat menjalankan kewajiban sebagai dokter sepenuhnya,” jelasnya. Dokter-dokter muda tersebut berasal dari luar Sulawesi, tepatnya dari Jawa dan Sumatra. Selama setahun, mereka akan mengabdi di RSUD I La Galigo Wotu dan Puskesmas Malili. Bupati Luwu Timur bersyukur atas kedatangan para dokter muda, dan menurut dia program PIDI akan sangat membantu masyarakat Luwu Timur.[] (Humas Lutim)
Bupat Lutim menerima kunjungan 21 orang dokter muda pada program PIDI.
Salak Luwu Timur Bersertifikat Prima
B
Penyerahan sertifikat oleh UPTB OKKPD kepada kelompok wanita tani di Kecamatan Tomoni.
uah salak yang dikembangkan kelompok wanita tani di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, berhasil melalui uji kelayakan dan mendapatkan sertifikat Prima 3 dan Prima 2. Keduanya sertifikat jaminan produk aman dikonsumsi dan bemutu. Rapiuddin Thahir, Kepala Badan Ketahanan Pangan, membenarkan buah salak di Luwu Timur telah melalui proses sertifikasi oleh Unit Pelaksana Tugas Badan (UPTB) Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) di bawah UPT Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan. Lembaga ini diberi kewenangan menerbitkan sertifikat jaminan mutu produk pertanian segar asal tumbuhan, Prima 3 dan Prima 2. Penyerahan sertifikat dilakukan Kepala UPTB OKKPD Ir Hasnawati Habibie kepada empat anggota kelompok wanita tani, yakni Musirah, Sriati, Misri, dan Sri Pujiwati, akhir Februari 2015. Seremoni disaksikan Kades Bangun Jaya Sunarsono, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, serta penyuluh pertanian di wilayah binaan. Kata Rapiuddin, pemilik sertifikat Prima memiliki kesempatan untuk memasarkan produknya lebih luas, termasuk ke supermarket. “Hasil uji menunjukkan buah salak Luwu Timur punya cita rasa, ukuran, mutu, dan pengelolaan yang sangat layak untuk dikembangkan dan dipasarkan,” katanya. Rapiuddin berharap budidaya tanaman buah di halaman dan lahan kosong sekitar rumah dapat terus dikembangkan. Selain bisa dikonsumsi untuk memenuhi gizi keluarga, buah yang melimpah dapat dijual ke pasar dengan harga yang cukup tinggi. Pada akhirnya, pemanfaatan pekarangan dapat menambah pendapatan keluarga. Tanaman-tanaman tersebut juga dapat memperbaiki kualitas udara lingkungan dan mendukung kelestarian alam. (Humas Lutim)[]
KEMITRAAN Verbeek edisi 17 | 2015
13
Sehat Alami dengan Toga
Memanfaatkan tanaman pekarangan untuk menyehatkan keluarga, sekaligus menggali potensi ekonomi.
D
i seluruh dunia, tanaman obat sudah dipercaya khasiatnya selama ribuan tahun untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bagi masyarakat Indonesia, pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat merupakan budaya bangsa yang secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Belakangan ini, pemanfaatan tanaman obat semakin diminati karena efek sampingnya lebih kecil dibandingkan obat sintesik, dan harga obat-obatan kimia yang semakin mahal. Meskipun telah mengenal manfaat tanaman obat, sebagian besar masyarakat belum memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat dan tidak paham cara mengolah tanaman agar memberi bermanfaat bagi kesehatan. Hal itu menjadi dasar diadakannya seminar tentang tanaman obat keluarga (Toga), bagian dari PTPM yang bermitra dengan Sorowako Community Volunteer (SCV) akhir Ferbruari lalu. Acara diadakan di aula Kantor Camat Nuha, dengan mendatangkan dr. Riyanti Maharani dari Yayasan Aliksa Organik SRI, yang mendalami pengobatan herbal. Peserta berkesempatan mengenai jenis-jenis tanaman obat yang tumbuh liar di lingkungan sekitar, mengenal manfaat masing-masing tanaman, diperlihatkan bentuk nyata tanaman-tanaman obat tersebut, dan diberi pengetahuan tentang cara mengolah bahan herbal.
Menambah pendapatan
Seminar, yang diikuti sekitar 20 anggota Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Nuha, punya manfaat jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. “Untuk jangka pendek, diharapkan peserta bisa mengenal berbagai macam Toga dan apa saja manfaatnya. Selanjutnya diharapkan peserta mampu mengumpulkan tanaman-tanaman obat, mengetahui cara menanam dengan benar, dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh keluarga,” kata Erlina Yuliarti, Ketua SCV. Untuk jangka menengah, SCV berharap dapat merealisasikan lahan pembibitan atau nursery tanaman obat yang bisa dijadikan tempat wisata, sekaligus pendidikan bagi masyarakat luas. Sementara tujuan jangka panjang adalah terciptanya integrasi pelayanan medis dengan pengobatan herbal dan timbulnya inisiatif peserta seminar untuk mengembangkan pengolahan tanaman obat sebagai kesempatan berwirausaha.
Pengenalan jenis dan manfaat tanaman obat kepada anggota TP-PKK Kecamatan Nuha oleh anggota Sorowako Community Volunteer (SCV).
Seminar disambut hangat oleh peserta. “Materinya sangat bagus, penyajiannya juga lengkap dengan membawa langsung contoh-contoh tanaman obat yang bisa kita lihat. Seminar semacam ini dapat membuka wawasan tentang tanaman obat,” kata Irdawati, salah satu peserta seminar. Selain mendapat materi seputar Toga, peserta diberikan wawasan tambahan terkait cara mengolah tanah dan menanam yang baik oleh
Ketua Yayasan Aliksa Organik SRI Alik Sutaryat. Penggunaan bahan organik sebagai komponen utama dalam menanam berbagai jenis tanaman, termasuk Toga, penting diketahui agar hasil tanam benarbenar sehat alami, bukan malah menimbulkan penyakit karena proses penanaman dan penggunaan pupuk yang salah.[]
14
GALERI Verbeek edisi 17 | 2015
aenlyaengrteirtanFgkoap tkaomera sepanjang G Mom
an Terpadu Pengembang pelaksanaan Program da memiliki foto-foto An a Jik ). M TP (P t ka Masyara n kirim ksanaan PTPM, silaka la pe an ng de t ai rk te yang bloid. rbeek melalui email ta Ve d oi bl Ta i ks da Re ke to minimal 500KB). fo n ra ku (u om l.c ai ik. verbeek@gm patkan suvenir menar da en m an ak t ua m di Foto yang
Ice breaking games sebelum memulai Loka Latih bagi Komite Desa dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Nuha, Mei 2015.
M u s y a w a r a h D e s a U s u l a n P M D M 2 0 1 4 D e s a L i o k a K e c a m a t a n To w u t i . Foto: Irmawati Saguni
Pemuda Kelurahan Magani berfoto bersama usai menjalani pelatihan percetakan, September 2013. Foto: Ideham
Penyerahan bantuan UKM_PMDM 2013 Nuha, Juni 2014. Foto: Ideham
Pelatihan UKS Dokter Kecil SDN 280 Desa Limbukan Mandiri Mahalona. Kerjasama Puskesmas Mahalona dan PTPM, November 2014. Foto: Iskandar
EVENT Verbeek edisi 17 | 2015
15
Dirgahayu Luwu Timur Tahun 2015, Kabupaten Luwu Timur merayakan HUT ke-12. Momen itu diperingati dengan berbagai event meriah.
M
eskipun masih terbilang muda, Bumi Batara Guru telah menjadi daerah yang cukup diperhitungkan di Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan potensi yang beragam, mulai dari sumber daya manusia, agroindustri, hingga pertambangan, Luwu Timur telah menorehkan berbagai prestasi dan pencapaian. Sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan, berbagai event digelar di beberapa kecamatan dengan tema “Memperkuat Sinergitas dan Partisipasi Publik untuk Pembangunan Luwu Timur yang Berkelanjutan”. Mengawali perayaan HUT ke-12, Pemkab Luwu Timur menggelar tabligh akbar menghadirkan Ummi Pipik Dian Irawati, istri alm Ust. Jefry Al Buchori (Uje), di lapangan Gaswo Kecamatan Wotu, 29 April 2015, yang diikuti puluhan ribu warga. Acara selanjutnya adalah gala dinner yang dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, dan manajemen PT Vale di Taman Antar Bangsa, Sorowako, pada 2 Mei 2015. Turut hadir dalam acara bernuansa santai malam itu Anggota Komisi IX DPR RI drg. Hj Andi Fauziah Pujiwatie Hatta, Muspida Kabupaten Luwu Timur, SKPD Lutim, perwakilan Walikota Palopo, dan perwakilan Bupati Luwu Utara. Dalam sambutannya, Gubernur Sulsel memberikan ucapan selamat atas HUT Luwu Timur dan menekankan pentingnya semangat persaudaraan yang harus terjalin baik antar-elemen masyarakat. Gubernur juga memberi apresiasi atas kontribusi PT Vale untuk Luwu Timur, Sulawesi Selatan, maupun kontribusi terhadap negara. Usai makan malam bersama, gala dinner dilanjutkan dengan tiup lilin. Selanjutnya, bintang tamu Melinda dengan lagu
Suasana pameran pembangunan di Lapangan Andi Nyiwi, Malili. Pameran diikuti oleh SKPD dan perusahaan swasta.
hits “Cinta Satu Malam” memanaskan suasana. Gubernur, staf dinas provinsi, hingga istri Bupati Andi Tenri Balobo Hatta tidak mau ketinggalan naik panggung dan menyumbangkan suara.
Puncak Peringatan HUT Lutim
Tepat di hari jadi, 3 Mei, acara puncak HUT Lutim ke-12 digelar di Lapangan Merdeka Malili. Acara diawali dengan penampilan drum band dari Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan dan dilanjutkan dengan pembacaan kilas balik Kabupaten Luwu Timur oleh Ketua DPRD, Amran Syam. Dalam kesempatan itu, Alm H. Andi Hasan Opu To Hatta Opu Mpelai Ussu yang diwakili putranya, Andi Murphy, diberikan tanda kehormatan atas
atas jasa-jasanya dalam menginisiasi, memerjuangkan, dan menjadi bagian penting dalam sejarah pembentukan Luwu Timur. “Saya sangat berbangga dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dedikasi dan kerja sama untuk menitih buih, menyeruak gelombang, menantang badai, dan membaca arah angin guna melayarkan bahtera Bumi Batara Guru ini untuk bisa sampai ke pantai tujuan bersama yang dicita-citakan. Semoga kita semua, seperti halnya saya, sangat beruntung dan sangat berbangga menjadi bagian dari Luwu Timur,” kata Bupati Luwu Timur. Gubernur Sulawesi Selatan mengakui bahwa saat ini Luwu Timur telah semak-
in maju dan berkembang dan mampu menjadi salah satu Kabupaten terbaik di Provinsi Sulawesi Selatan. Dia menambahkan, Lutim merupakan salah satu daerah sukses mengelola program pendidikan dan kesehatan. Untuk menampilkan keberhasilan yang telah diukir Kabupaten Luwu Timur dalam kurun waktu 12 tahun, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga menggelar pameran pembangunan di Lapangan Andi Nyiwi Malili. Peserta pameran adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), PT Vale, dan beberapa perusahaan swasta maupun unit usaha masyarakat di Luwu Timur. Untuk anak-anak, PT Vale menggelar lomba mewarnai bagi 150 anak usia TK dan SD.[]
Kiri: Seremoni tiup lilin oleh Bupati Luwu Timur di sela-sela gala dinner di Sorowako. Kanan: Presiden Direktur PT Vale berbincang dengan Gubernur Sulsel dalam acara gala dinner untuk merayakan HUT Lutim di Hall Taman Antar Bangsa (TAB).
16
EVENT Verbeek edisi 17 | 2015
Kunjungan Komisi IX DPR RI ke Lutim
K
omisi IX DPR RI, dipimpin Wakil Ketua Syamsul Bahri, melakukan kunjungan kerja ke Luwu Timur akhir Februari 2015. Rombongan yang diterima oleh Bupati Lutim Andi Hatta Marakarma langsung meninjau RS Inco untuk melihat langsung pelayanan di rumah sakit tersebut. Syamsul Bahri didampingi beberapa anggota Komisi IX, antara lain Siti Masrifah, Hamid Noor Yasin, Daniel Lumban Tobing, Djoni Rolindrawan, dan drg. Hj Andi Fauziah Pujiwatie Hatta. Turut dalam rombongan perwakilan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Badan POM, BKKBN, dan staf Kementerian Kesehatan. Malam harinya, tim Komisi IX DPR RI memenuhi undangan Muspida Kabupaten Luwu Timur, SKPD Lutim, perwakilan Walikota Palopo, perwakilan Bupati Luwu Utara, dan tokoh masyarakat, untuk menghadiri jamuan makan malam di TAB, Sorowako. Manajemen PT Vale yang menjadi tuan rumah diwakili Presiden Direktur Nico Kanter, Wapresdir Bernardus Irmanto, dan jajaran manajer. Usai makan malam, Komisi IX DPR RI membuka kesempatan bagi pemerintah maupun masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi, sesuai bidang yang dibawahi Komisi IX.
KUIS
Anggota Komisi IX DPR RI menghadiri jamuan makan malam di Sorowako. Acara ramah-tamah ditutup dengan penyerahan cinderamata.
“Kunjungan ini merupakan rahmat bagi kami di Lutim. Pasti akan membawa berkah. Tentunya banyak hal yang ingin disampaikan oleh masyarakat, tapi yang paling penting adalah kita menjalin silaturahmi, menjalin hubungan emosional,” kata Bupati Luwu Timur. Dokter Rosmini, Direktur RSUD I La Galigo, menyampaikan masih banyak yang perlu disempurnakan di rumah sakit tersebut, seperti ketersediaan dokter spesialis hingga sarana dan prasarana. Sementara Kahfi, warga Kecamatan Towuti, membeberkan
kendala akses di permukiman transmigran di Desa Mahalona yang memberi dampak bagi pelayanan kesehatan. Pertanyaan juga tertuju kepada staf BPJS Kesehatan, terutama terkait pembagian dana kapitasi yang diterima oleh fasilitas kesehatan. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan, kunjungan kerja merupakan sarana bagi wakil rakyat untuk melihat langsung pembangunan daerah. “Kami perlu mengonfirmasi laporan kementerian apakah sudah sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, DPR juga perlu memastikan
anggaran yang kami sahkan telah dipakai sebaik-baiknya untuk pembangunan masyarakat,” katanya. Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat Luwu Timur, Komisi IX bersama Kementerian Kesehatan dan stakeholder terkait lainnya berupaya meningkatkan jumlah RS rujukan di Sulawesi Selatan, meningkatkan pelayanan RSUD I La Galigo, serta meminta Dinas Kesehatan Lutim untuk menginventaris Puskesmas yang perlu perhatian khusus dan diajukan ke DPR untuk dibahas.[]
Pilih jawaban yang benar dari 5 pertanyaan di bawah ini. Sepuluh pengirim beruntung akan mendapatkan suvenir dari PT Vale. 1. Nama program CSR PT Vale di wilayah pemberdayaan Luwu Timur adalah.... A. PPTM B. PTPM C. PMPM D. PMPT
2. Salah satu jenis kegiatan yang dilarang dalam Program Terpadu Pengembangan Masyarakat PT Vale adalah.... A. Kegiatan peningkatan kapasitas B. Kegiatan peningkatan layanan kesehatan dasar C. Kegiatan peningkatan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini D. Kegiatan yang mempekerjakan anak di bawah usia kerja
4. Alih fungsi hutan yang tidak tepat dapat mengakibatkan...... A. Erosi B. Rusaknya kualitas tanah C. Kekeringan D. Semua benar
5. Tindakan yang benar untuk melindungi alam
A. Menjaga keaslian dan kelestarian hutan lindung B. Membuang sampah pada tempat sampah C. Tidak mencemari sumber air dengan zat beracun atau berbahaya D. Semua benar
3. Yang merupakan prioritas kegiatan PMDM adalah....
A. Kegiatan yang selaras dengan kebijakan pemerintah B. Kegiatan yang memberi manfaat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi C. Kegiatan yang menyasar masyarakat miskin dan rentan D. Semua benar
Kirimkan jawaban melalui email
[email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi.