USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) USAHA KERUPUK BAWANG MENGHADAPI PERMASALAHAN CUACA
Oleh:
Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. (NIDN: 0010037001) Ir. Tri Wahono, MS (NIDN: 0020046607) Dra. Nurul Asfiah, MM (NIDN:0719116302)
UNIVERSITAS BRAWJAYA MALANG 2013
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1 RINGKASAN ......................................................................................................... 2 BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 3 1.1 Analisis Situasi .............................................................................................. 3 1.2 Permasalahan Mitra....................................................................................... 9 1.3 Solusi yang Ditawarkan .............................................................................. 10 BAB 2 TARGET DAN LUARAN ...................................................................... 11 BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................... 12 BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ................................................ 14 4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi ...................................................................... 14 4.2 Jenis Kepakaran yang Diperlukan ............................................................... 14 4.3 Kelayakan Tim Pengusul ............................................................................ 15 BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 17 5.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 17 Ringkasan Anggaran Biaya ............................................................................... 18 5.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
1
RINGKASAN Usaha kerupuk bawang Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang awalnya mempunyai satu kelompok pekerja ibu ibu rumah tangga berjumlah empat orang, yang kemudian berkembang menjadi dua kelompok yang tersebar dalam dua wilayah RW di desa Madiredo Kec. Malang Kab. Malang. Usaha ini sudah mulai berkembang dan menjadi percontohan usaha di desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Kondisi eksisting produksi kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang dikelola ibu ibu masih memprihatinkan dan sangat perlu diberdayakan. Proses produksi kerupuk bawang masih terkendala pada kondisi cuaca. Proses pengeringan kerupuk dilakukan dengan penjemuran sinar matahari di area terbuka.. Setiap harinya produksi kelompok usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini dapat menghasilkan total 100kg jika cuaca bagus, namun jika cuaca buruk maka hanya dapat menghasilkan total 60kg saja. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha kerupuk bawang UKM Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatn Kelompok usaha kerupuk bawang, akan direncanakan dan diwujudkan alat pengering kerupuk yang tujuannya dapat menjamin keberlangsungan proses produksi tanpa harus terganggu oleh kondisi cuaca dan terbatasnya area penjemuran. Tingkat keberhasilan program kegiatan ini akan diukur dari: 1. Terwujudnya dua alat pengering kerupuk bawang 2. Kapasitas produksi kerupuk bawang mencapai 100kg/hari atau tiap kelompok usaha 50 kg/hari
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Kabupaten Malang mempunyai wilayah yang sangat luas, yang sebagian besar merupakan pegunungan, dan dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur dan memiliki 33 kecamatan. Kecamatan Pujon berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Mojokerto, sebelah timur Kota Batu, Kecamatan Dau dan Kabupaten Blitar di selatan, dan Kecamatan Ngantang di sebelah barat. Kecamatan Pujon terletak di dataran tinggi yang potensial untuk usaha hortikultura dan peternakan sapi. Hasil utama antara lain sayur-sayuran, buahbuahan, dan susu sapi. Berbagai produk pertanian dan susu sapi merupakan oleholeh khas daerah setempat. Kecamatan Pujon masih memiliki lingkungan alam yang masih terjaga dan menjadi tujuan wisata, seperti air terjun Coban Rondo, tempat mandi "Dewi Sri", dan Best West. Desa Madiredo sebagai daerah pegunungan yang subur, terletak pada ketinggian rata-rata 871 m di atas permukaan laut dan dikelilingi beberapa gunung, maka dapat dikembangkan menjadi kota wisata, dalam bentuk wisata alam, wisata belajar, kuliner, agrowisata dan lain-lain. Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan letak topografi pegunungan tentunya memiliki potensi desa yang cukup bagus bila di jadikan tempat kunjungan wisata alam. Dengan profesi para penduduk yang ratarata di bidang pertanian dan peternakan, tentunya bisa dikategorikan sebagai Desa surplus dan menghasilkan produk pertanian yang potensial. Saat ini Desa Madiredo sedang berbenah dan telah dibentuk kelompok untuk mendapatkan pembinaan dari Satuan kerja DISHUBKOMINFO Kabupaten Malang yaitu Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Untuk memajukan UKM di Kabupaten Malang dilakukan dengan pendekatan OVOP (One Village One Product) merupakan sebuah gerakan revitalisasi daerah untuk mengembangakan produk asli/produk sebagai unggulan daerah. Gerakan satu desa satu produk ini dicanangkan Pemerintah Kabupaten Malang, agar produk asli daerah Malang mampu bersaing di tingkat global.
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
3
Masyarakat Madiredo pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani atau peternak. Sebagian dari masyarakat Madiredo bekerja apapun, yang disebut dengan kerja serabutan, sedangkan masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah mreman, artinya bekerja seadanya dan apa saja dan dibayar juga seadanya, tanpa ikatan apapun. Namun demikian masyarakat desa Madiredo ini juga melakukan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Kelompok yang telah dibentuk melalui P2WKSS ada sebanyak 16 kelompok, dan dan masing-masing telah telah mendapat pelatihan dari Diskoperindag, akan tetapi kelompokkelompok ini ternyata tidak bertahan lama. Dari 16 kelompok dengan 16 produk yang pernah dihasilkan, kini tinggal 6 produk yang masih ada, yaitu carang-mas apel, kerupuk bawang, tonik apel, permen tape, kerupuk susu, sari buah apel. Kerupuk susu mempunyai kendalan dan keterbatasan yang saat ini sulit diatasi oleh kelompoknya. Biaya untuk memproduksi kerupuk susu ini dianggap mereka terlalu tinggi, Bahkan produk tersebut juga tidak semuanya dapat dipasarkan dengan baik. Kondisi ini memprihatinkan bagi bapak Hisrul, yang sudah lama menangani kelompok tani apel, dan beliau menjadi penggerak orang-orang desa untuk memanfaatkan yang ada di sekitar mereka sendiri, baik dari bidang pertanian maupun dari bidang peternakan. Gerakan pak Hisrul mulai menunjukkan tanda keberhasilan, dengan mulai bermunculannya produk-produk olahan hasil bumi dari daerah setempat, seperti olahan kerupuk bawang, wortel, olahan apel dengan berbagai varian yang ditawarkannya. Kemajuan yang ditunjukkan oleh masyarakat Madiredo ini tentulah menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Mengingat, sentuhan keberhasilan ini belum menyentuh seluruh masyarakat yang sampai saat ini masih terlihat adanya tenaga produktif akan tetapi tidak mendapatkan sumbangan penghasilan yang memadai untuk dirinya dan keluarganya. Artinya tanah Madiredo yang subur, harusnya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu membangun mental wirausaha pada warga masyarakat ini adalah menjadi tuntutan, dan dengan demikian diperlukan proses optimalisasi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga masyarakat madiredo melalui pengabdian masyarakat ini, yang diawali dengan memberikan pelatihan dan
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
4
pendampingan kepada kelompok yang sudah memiliki usaha, termasuk kelompok usaha perempuan, sebagaimana kelompok perempuan yang sudah dibentuk melalui P2WKSS tersebut.
Kelompok Perempuan Usaha Mikro Desa Madiredo
Di Madiredo sudah terbentuk kelompok-kelompok usaha wanita yang selama ini dikenal dengan produk olahan apel, seperti carang-mas dan sari buah, maupun kerupuk bawang, keripik apel, keripik wortel dan lain-lain. Di desa ini terdapat 6 kelompok yang terdiri dari 5 kelompok pria dan 1 kelompok perempuan. Kelompok usaha perempuan telah lama melakukan uji coba usaha, yang berbasis pada hasil tanah desa Madiredo. Oleh karena itu pembinaan terhadap kelompok ini akan sangat membantu proses peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat. Kelompok usaha perempuan ini selanjutnya menjelma menjadi UKM, dan telah memiliki Pra-koperasi yang diberi nama Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Usaha Kerupuk Bawang UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang Usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang ini dahulu memiliki 4 tenaga kerja, saat ini berkembang dan telah mempekerjakan 8 orang tenaga kerja yang dikelompokkan menjadi dua grup/Kelompok, yaitu Kelompok Tani Harapan I dan Kelompok Tani Harapan II yang berlokasi di Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Semua anggota usaha kerupuk bawang terbagi dalam dua kelompok usaha yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang berdomisili tersebar di seluruh desa Madiredo . Tiap kelompok usaha melakukan proses produksi yang berlokasi di rumah Ketua UKM Madiredo. Usaha di rumah Ketua UKM Madiredo ini memiliki 3
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
5
kompor, 1 mixer besar dan 1 mesin sederhana untuk memotong hasil adonan kerupuk yang telah dimasak. Setiap kelompok bekerja mulai dari jam 7 hingga jam 12 siang, tiap kelompok pekerja mengambil beberapa kg kerupuk untuk dijemur di rumah masing masing, kemudian kembali menyetor kepada pemilik UKM untuk diolah kembali. Setiap jamnya para pekerja mendapatkan hasil 12ribu rupiah, sehingga untuk satu hari para pekerja mendapatkan 60ribu, namun apabila pekerja ingin menambah jam kerja maka diperbolehkan, dan tetap mendapatkan penghasilan per jam. Kerupuk bawang dijual per pack, untuk 1 packnya seberat 5 kg. setiap 1 kg kerupuk mentah dapat menjadi 35 bungkus. Kerupuk mentah.dijual 12 ribu untuk 1 kg, sehingga untuk ukuran 5kg diberi harga 60 ribu. Produksi sangat bergantung pada alam, yaitu cuaca baik atau buruk. Jika cuaca buruk maka akan menjadi kendala pada saat proses penjemuran, dan bobot kerupuk bias berkurang hingga 40 prosen. Setiap harinya produksi kelompok usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini dapat menghasilkan total 100kg jika cuaca bagus, namun jika cuaca buruk maka hanya dapat menghasilkan total 60kg saja. Jika harga bawang naik maka harga kerupuk tetap, namun pasar membuat kesepakatan untuk menaikkannya seribu rupiah, sehingga 1 kg menjadi 13ribu. Faktor lain sebagai pendukung proses produksi adalah keterampilan yang dimiliki pekerja. Bahan-bahan kerupuk bawang untuk 1 resepnya antara lain: •
8 kg tepung terigu
•
8 kg tepung kanji
•
20 liter air
•
½ kg bawang kupas
•
6 bks royco
•
6 ons garam
•
4 btr telur Cara memasaknya adalah dengan memblender/mixer dalam bak (satu bak
untuk ½ resep) terlebih dahulu semua bahan, kemudian mencampurkannya
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
6
didalam bak, lalu dimasak di dalam panci, ditunggu selama 10 sampai 20 menit hingga air mendidih. Untuk 1 kali masak (1 resep) membutuhkan 2 panci. Setiap harinya produksi kerupuk bawang ini dapat menghasilkan 100kg jika cuaca bagus, namun jika cuaca buruk maka hanya dapat menghasilkan 60kg saja. Bahan pengenyal untuk kerupuk bawang ini tidak menggunakan bleng, namun memakai bahan yang memang dianjurkan badan kesehatan yaitu STPP dengan merk prima rasa. Untuk mengambil krupuk yg masih berbentuk olahan dibutuhkan tang, agar lebih kuat dan mudah. Pembungkusan membutuhkan plastic khusus yang harus di pesan karena tidak dijual dimanapun. Plastik setiap pemesanan hingga 1rim untuk 5 kwintal kerupuk, seharga 1,5juta. Berikut digambarkan lokasi dan proses produksi kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang:
Lokasi UKM Madiredo Pujon Kab. Malang
bahan baku kerupuk bawang
Pengirisan Kerupuk Bawang Mixer adonan kerupuk bawang
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
7
Pengirisan kerupuk
setelah pengirisan
Penjemuran kerupuk bawang
Penjemuran kerupuk bawang
Hasil Kerupuk Mentah Madiredo
Penggorengan Kerupuk bawang
Hasil Kerupuk Bawang Madiredo
Survey Tim di UKM Madiredo
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
8
Data : Produksi, Penjualan dan Permintaan Usaha Kerupuk Bawang UKM Madiredo Kec. Pujon-Kab. Malang No. 1. 2.
Kelompok UKM
Jumlah produksi 30 kg/ hari 30 kg/ hari
Kel. Tani Harapan I Kel. Tani Harapan II
Jumlah penjualan 30 kg/ hari 30 kg/ hari
Harga penjualan Rp. 12.000 Rp. 12.000
Jml. permintaan 50 kg 50 kg
Sumber : Wawancara dengan Mitra Ketua UKM tersebut mengharapkan adanya tempat yang lebih leluasa dan aman untuk menjemur kerupuk bawang tersebut. Tempat yang aman yang tidak perlu khawatir terhadap cuaca, dan tidak perlu repot untuk memindahkan kerupuk-kerupuk tersebut.
1.2 Permasalahan Mitra Mengacu pada analisis situasi di atas, beberapa kendala permasalahan dalam usaha kerupuk bawang di kelompok pekerja UKM Madirejo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dapat diuraikan sbb: -
Tidak stabilnya kapasitas produksi kerupuk bawang sementara permintaan pasar rata-rata 100kg/hari
-
Jumlah tenaga kerja eksisting dua kelompok UKM (kelompok Tani Harapan I dan kelompok Tani Harapan II) masing masing beranggotakan 4 kepala keluarga.
-
Dua kelompok UKM dengan domisili anggota tersebar dalam 2 RW hanya mempunyai satu lokasi produksi
-
Proses produksi sedikit sekali memanfaatkan teknologi
-
Penjemuran kerupuk masih sangat tergantung kondisi cuaca (dg sinar matahari di area terbuka)
-
Pasokan bahan baku penunjang diperoleh dari tengkulak dg harga umumnya pasar
-
Pemasaran
dilakukan dengan model pengantaran/penitipan di
warung/toko/pasar di sekitar lokasi usaha -
Sistem manajemen produksi dan keuangan dilakukan dengan perkiraan dan kebiasaan
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
9
1.3 Solusi yang Ditawarkan Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh usaha kerupuk bawang UKM Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tersebut, maka berdasarkan dialog dg perwakilan Kelompok UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang disepakati dan dsetujui
program Ibm ini akan mengatasi
permasalahan cuaca yang telah menngganggu proses produksi dan menurunkan kapasitas produksi hingga 40 prosen. Disepakati dan disetujui perancangan dan penerapan alat pengering kerupuk. yang tujuannya dapat menjamin keberlangsungan proses produksi tanpa harus terganggu oleh kondisi cuaca dan terbatasnya area penjemuran. Dengan penerapan alat pengering ini kualitas dan kapasitas produksi diharapkan dapat meningkat.
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
10
BAB 2 TARGET DAN LUARAN
Tujuan utama dari program IbM ini: •
Mewujudkan alat pengering kerupuk untuk mengatasi permasalahan penjemuran kerupuk dengan sinar matahari yang sangat dipengaruhi cuaca dan membutuhkan area yang luas.
Target dan luaran yang ingin dicapai dalam program IbM ini: No.
Jenis Luaran
1.
Alat Pengering Kerupuk
2.
Buku Petunjuk dan Pemeliharaan
3.
Produksi kerupuk
4.
Waktu produksi
• • • • •
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
Spesifikasi
Jumlah Total
Kapasitas 50kg Dimensi 60x60x70 cm Sumber panas kompor/gas Bahan Stainless Steel Suhu pemanasan s.d.150 0C
dua unit
25 eksemplar 50kg/hari/kelompok
100kg/hari/UKM 5 jam/hari
11
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam usaha memberikan solusi pada permasalahan usaha kerupuk bawang melalui tahapan sebagai berikut : 1. Survey di Usaha Kerupuk Bawang UKM Desa Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang Survey ini dilakukan untuk mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi oleh usaha mikro kerupuk bawang dalam pengeringan kerupuk mentah, antara lain: - Kendala-kendala yang dialami selama ini. - Tingkat kebasahan kerupuk mentah yang akan dikeringkan. - Tingkat kekeringan kerupuk mentah yang diinginkan, yang akan memberikan hasil yang terbaik apabila kerupuk digoreng yang tentunya disesuaikan dengan keinginan/kesukaan konsumen. - Kapasitas pengeringan kerupuk yang harus terpenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. - Kemampuan pendanaan oleh para industri industri kecil kerupuk. 2.
Merencanakan Alat Pengering Perencanaan alat pengering ini didasarkan pada hasil survey dan wawancara dengan kelompok UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang dihasilkan perencanaan alat sbb: •
proses pengeringan kerupuk tidak memanfaatkan panas matahari dan tidak tergantung pada cuaca diperlukan sumber panas lain selain matahari dalam hal ini digunakan nyala api dari kompor sebagai sumber panas.
•
Alat berbahan stainless steel untuk keawetan dan kemudahan perawatan
•
Dimensi tak lebih dari 100 x 100 x100 cm sesuai kesepakatan dan kemudahan penempatan alat
•
Suhu pengeringan dapat mencapai 1500C
•
Kapasitas produksi mencapai 50 kg/ unit mesin
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
12
3. Pembuatan Alat Pengering Pembuatan mesin pengering dilakukan dengan mengacu pada hasil perencanaan yang telah dilakukan. 4.
Sosialisasi dan Pelatihan Sosialisasi dan Pelatihan dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mitra tentang prototipe dan prinsip kerja alat pengering kerupuk. Sosialisasi dan Pelatihan dilakukan selama 1 minggu dengan cara berkunjung ke tempat usaha mitra dan memberikan pengarahan tentang pengoperasian dan pemeliharaan alat pengering kerupuk. Dalam masa ini juga dimaksudkan untuk mencari masukan-masukan dari mitra tentang penerapan alat pengering kerupuk bawang
5. Evaluasi hasil produksi dengan alat pengering Komponen yang dievaluasi dengan penerapan alat pengering pada usaha kerupuk bawang ini adalah Aspek Produksi: •
Waktu pengeringan kerupuk yang efektif.
•
Kemampuan mesin dalam mengeringkan kerupuk dengan membandingkan berat kerupuk sebelum dan sesudah dikeringkan.
•
Kemampuan/kapasitas pengeringan mesin/alat pengering kerupuk dengan membandingkan dengan pengeringan sinar matahari
•
Kualitas kerupuk hasil gorengan dengan menggunakan alat ini dan dengan menggunakan sinar matahari.
Aspek Manajemen: •
tingkat kepuasan UKM dengan penerapan alat pengering kerupuk
•
Tingkat pemahaman pekerja tentang operasional dan pemeliharaan alat pengering kerupuk
•
Evaluasi pendapatan UKM dengan adanya penerapan alat pengering kerupuk bawang
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
13
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi LPPM Universitas Brawijaya telah lama berpartisipasi pada kegiatan pengabdian masyarakat baik yang diselenggarakan oleh DP2M Dirjen Dikti, Kementrian Ristek, LIPI Pusat, Departemen Pertanian, Lembaga Pemerintah lainnya maupun hasil kerjasama dengan lembaga riset/pemerintah yang ada di luar negeri. Secara kuantitas, pengabdian pada masyarakat yang diraih UB terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UB dengan sumber dana Dit-Litabmas adalah 10 kegiatan (IbM=4, IbK=1, dan IbKK=4) dan dari sumber dana/kerjasama LIPI dengan bentuk kegiatan IPTEKDA sebanyak 4 kegiatan (sumber: http://lppm.ub.ac.id/rekap-kegiatan-pnpkm/) 4.2 Jenis Kepakaran yang Diperlukan Melihat permasalahan yang telah disepakati dan akan diselesaikan pada kelompok usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kec Pujon Kab. Malang ini maka jenis diperlukan jenis kepakaran yaitu: • pemberdayaan UKM rasional: usaha kerupuk bawang desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang adalah termasuk Usaha Kecil Menengah yang mana model pendekatan dan pembinaannya membutuhkan tenaga yang telah berpengalaman dan berkeahlian pada bidang pembinaan UKM • bidang teknologi hasil pangan rasional: prioritas penanganan yag disepakati antara UKM dan Tim Pengusul adalah mengatasi permasalahan cuaca dengan menerapkan alat pengering kerupuk. Penerapan alat ini sangat tepat ditangani seorang ahli dalam bidang teknologi hasil pangan • pemberdayaan perempuan
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
14
rasional: UKM Madiredo Kec. Pujon Kab Malang beranggotakan ibu ibu rumah tangga dalam usahanya membantu suaminya untuk menunjang pendapatan keluarga. 4.3 Kelayakan Tim Pengusul Kualifikasi dan skil tim pelaksana yang diusulkan sesuai dengan jenis kepakaran yang diperlukan, sehingga diharapkan mampu mendukung keberhasilan program Ipteks bagi Masyarakat ini. 1. Ir. Sigit Kusmaryanto,M.Eng. (Ketua Tim Pengusul). Saat ini menjabat sebagai Ketua Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang. Pengalaman menjadi Tim Teknis Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Merjosari (Tahun 2003-2012) dan anggota Badan Keswadayaan
Masyarakat
(BKM)
Merjosari
(tahun
2012-sekarang).
Berpengalaman dalam pengabdian masyarakat secara kelembagaan di tingkat Universitas maupun di masyarakat. Beberapa kali melakukan pendampingan dalam pemberdayaan masyarakat pada Program PNPM Mandiri Perkotaan dan Program Pemberdayaan Masyarakat BKM di wilayah Kelurahan Merjosari Kota Malang. Dekat dengan masyarakat menjadi karakter Ir. Sigit Kusmaryanto, MEng (telah 13 tahun sampai sekarang menjadi pengurus warga masyarakat: ketua RT, pengurus RW sampai tingkat Kelurahan Merjosari Kota Malang). Rekam jejak Ir. Sigit Kusmaryanto MEng ini menjadi penunjang keberhasilan pengabdian masyarakat Program IbM Kelompok Usaha Kerupuk Bawang di Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang 2. Ir. Tri Wahono, MS.(anggota Tim Pengusul), mempunyai kualifikasi keilmuan di bidang Teknologi Pertanian. Berpengalaman dalam pengolahan dan produksi bahan pangan. Beberapa kali terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan masalah teknologi hasil pangan . 3. Drs. Nurul Asfiah, MM (anggota Tim Pengusul). Saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang. Sangat berpengalaman dalam pemberdayaan masalah perempuan. Bnyak terlibat dalam pengabdian masyarakat khususnya masalah perempuan yang difasilitasi DIKTI, PEMDA JATIM, DINKES dll.
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
15
Berbagai pengalaman program pengabdian masyarakat, kualifikasi, serta rekam jejak tim pengusul akan disinergikan guna menjamin dan menguatkan keberhasilan pencapaian target target luaran program IbM ini.
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
16
BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya Adapun biaya yang diajukan dalam pengabdian masyarakat ini secara rinci adalah 1. Honor Honor Ketua Pelaksana Anggota 1 Anggota 2
Honor/Jam (Rp)
(jam/minggu)
40.000 35.000 35.000
5 4 4
Waktu
Minggu 30 30 30
Jumlah (Rp.) 6.000.000,4.200.000,4.200.000,-
SUB TOTAL (Rp.)
14.400.000,-
Harga Satuan(Rp) 13.000.000,25.000,-
Jumlah (Rp.) 26.000.000,625.000,-
SUB TOTAL (Rp.)
26.625.000,-
2. Bahan habis pakai & peralatan Material Alat pengering Buku Petunjuk dan Pemeliharaan
Justifikasi Pemakaian Proses produksi Pelatihan alat pengering
Kuantitas 2 unit 25 buku
3. Biaya perjalanan Harga Satuan(Rp)
Jumlah (Rp.)
Material
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Tim Pelaksana Malang-Pujon pp Mitra Pujon-Malang pp Tim Monitoring DIKTI -LPPM Seminar hasil di LPPM
Survey/Pelatihan/Pendamp ingan Koordinasi dgn Tim
5org x 10
50.000,-
2.500.000,-
4 org x 8
50.000,-
1.600.000,-
Monitoring Pelaksanaan Program IbM Pertanggungjawaban Program IbM
2 orang
600.000,-
1.200.000,-
1
300.000,-
300.000,-
SUB TOTAL (Rp.)
5.600.000,-
Harga Satuan(Rp) 20.000,30.000,-
Jumlah (Rp.) 200.000,300.000,-
4.
Lain-lain Material
Laporan Kemajuan Laporan Akhir Publikasi (artikel ilmiah dan jurnal) Konsumsi Peserta Teknisi
Justifikasi Monitoring dan Evaluasi Pertanggungjawaban Program IbM Pertanggungjawaban Program IbM Pelatihan Pelatihan
Kuantitas 10 eksp. 10 eksp.
1.500.000,25 orang 2 org x 3 jam x 3 hari
25.000,40.000,-
625.000,720.000,-
SUB TOTAL (Rp.)
3.345.000,-
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp.)
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
49.970.000,-
17
Ringkasan Anggaran Biaya
1.
Honorarium
(28 %)
Biaya yang Diusulkan (Rp) 14.400.000,-
2.
Bahan habis pakai & peralatan
(54 %)
26.625.000,-
3.
Biaya perjalanan
(11%)
5.600.000,-
4.
Lain-lain
(7 %)
3.345.000,-
No.
Komponen
49.970.000,-
Jumlah
5.2 Jadwal Kegiatan Sedangkan jadwal kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut : Kegiatan 1. Persiapan Koordinasi dan persiapan Koordinasi & menentukan masalah Proposal Seminar proposal 2. Pelaksanaan Survey UKM Perencanaan Alat Pengering Pembuatan Alat Pengering Sosialisai dan Pelatihan 3. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi kegiatan di lapangan Review hasil dan seminar Pendampingan usaha 4. Pelaporan
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
1
2
Bulan ke 3 4 5 6
Keterangan 7
8 Tim dan Mitra Tim dan Mitra Tim Tim Tim Tim Tim Tim dan Mitra Tim dan Mitra Tim Tim dan Mitra Tim
18
DAFTAR PUSTAKA
A Walujodjati dan Darmanto, 2005, Rancang Bangun Mesin Pengering Kerupuk Untuk Industri Kecil Kerupuk, Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 27- 32
Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya
19
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul I. Ketua Tim Pengusul 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks./HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks. Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasikan
14.
Mata Kuliah yg Diampu
Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. Pria Lektor/III-c Ketua UJM Teknik Elektro UB 197003101994121001 0010037001 Madiun, 18 Maret 1970 Jl. Mertojoyo Selatan B/11A Malang 0341-570320/081233097320 Jl.MT Haryono 167 Malang 0341-554166
[email protected] S1= >25orang S2=…..orang S3=…..orang 1. Matematika Teknik I 2. Matematika Teknik II 3. Probabilitas dan Statistik
A. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Universitas Brawijaya Teknik Elektro 1988-1993
Pasca Sarjana UGM Teknik Elektro 2003-2011
Studi Pengkajian Teknik Wavelength Division Multiplexing pada Sistem Komunikasi Serat Optik
Nama Pembimbing/Promotor
Ir. Budiono Mismail, MSEE, Ph.D. Ir. Sholeh Hadi Pramono, MS
Implementasi Jaringan Saraf Tiruan (JST) untuk Prediktor Daya Pancar pada Sistem Komunikasi Bergerak Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D. Ir. Litasari, M.Sc.
S-3
B. Pengalaman Penelitian No. 1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
8. 9.
Pendanaan Sumber Jml. (Juta Rp.) Studi Pengkajian WDM pada Sistem DPP-FT 1.5 Judul
Komunikasi Serat Optik (1994) Rekayasa Alat Pendeteksi Frekuensi IF Untuk Meningkatkan Unjuk Kerja Pesawat Penerima Radio AM (If (Intermediete Frequency) Detection To Increase Performance Of Am (Amplitude Modulation) Radio)(1995) Pembuatan Modul Prototipe Pengamat Aktivitas Gunung Berapi Untuk Gunung Kelud-Blitar-Jawa Timur(1996) Pembuatan Laboratorium Teknologi Film Tebal Sebagai Sarana Miniaturisasi Rangkaian Elektronika (1997) Aplikasi Telecontroller Nch-300 Sebagai Pengendali Komunikasi Radio Pantai (1998) Analisis distorsi pentransmisian sinyal PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 pada saluran telepon tetap yang berperilaku sebagai LPF (Low Pass Filter)(2001) PENGARUH M-Er TERHADAP LAJU PENGIRIMAN DATA DIGITAL PADA SISTEM MODULASI QAM (The influence of M-er to rate of digital signal transmission on QAM modulation systems)(2002) Simulasi Mobile Communication Network sebagai Alat Bantu Pengajaran di Jurusan Teknik Elektro FTUB (2003) Metode Sound Excitation Untuk Kalibrasi Radar Pengukur Kecepatan Kendaraan(2012)
DPP-FT
1.5
DIKTI
15
DIKTI
27
DPP-FT
1.5
DPP-FT
1.5
DPP-FT
3
DPP-FT
3
DPP-FT
7,5
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat No. 1. 2. 3. 4.
Pendanaan Sumber Jml. (Juta Rp.) Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan DPP-FT 1.5 Judul
Komputer Bagi Guru MAN III Kodya Malang.(1995) Perencanaan dan Pembuatan Jaringan Komputer di Rumah Sakit Muhammadiyah Se-Jawa Timur. (1996) Perencanaan dan Pembuatan Jaringan Komputer di Pondok Pesantren SeKaresidenan Malang(1996) Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Komputer di Pondok Pesantren Miftakhul Huda Desa Kejuron Kec. Taman Kabupaten Madiun (Ketua1996)
DPP-FT
1.5
DIKTI
15
DIKTI
27
2. Anggota Tim Pengusul A. Data Pribadi: 1.
Nama lengkap
Dra. Nurul Asfiah, MM.
2
NIDN
0719116301
4.
Jabatan Akademik
Penata I/IIIc
5
Gelar Akademik
Lector
6.
Alamat rumah
Jl. Mertojoyo Selatan Blok B 11A Malang
7
Serdos/Belum *
11107102408717
8.
No. Telpon/HP
(0341)570320/08563529007
9.
E-mail
[email protected] atau
[email protected]
B. Pendidikan, Asal Perguruan Tinggi dan Bidang keahlian Jenjang Pendidikan S1 S2 S3
Asal Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Malang Universitas Muhammadiyah Malang -
Bidang Keahlian untuk setiap Jenjang Pendidikan Manajemen Operasional Manajemen SDM -
C. Kegiatan Ilmiah: Seminar, lokakarya, penataran, pelatihan metpen, magang, dsb. (Tahun 2008-2013) No
1.
2.
3.
4.
SEBAGAI Penyaji Peserta
JENIS KEGIATAN
TEMPAT
WAKTU
Workshop : Women Leadership at Higher Education Institutions USAID/INDONESIA
Surabaya Indonesia
2 hari 14,45 jam 21-22 Pebr ‘13
UMM
19 Pebruari 2013
Garden Palace Hotel Surabaya
12 Pebr 2013
√
UNAIR Surabaya
6-7 Pebr ‘13
√
Orasi Ilmiah : IMPLEMENTASI TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : Upaya Mewujudkan Creative Capital RAKERDA : Pembangunan Kependudukan dan KB Propinsi Jawa Timur Th 2013 Workshop PSW/PSG se Indonesia : Pengembangan Kurikulum Gender Pada Perguruan Tinggi di
√
√
5. 6.
7. 8. 9. 10.
11.
12.
Indonesia Lokakarya Kreativitas Mahasiswa UMM Seminar : Kebijakan Sosial Perlindungan TKW Buruh Migran di Hongkong Sosialisasi SURAT UTANG NEGARA oleh Kemenkeu RI Dirjen Pengelolaan Utang Workshop : Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Lokakarya Kurikulum FEB UMM Lokakarya Pembangunan Kependudukan dan BKKBN Propinsi Jawa Timur Pelatihan Manajemen di Pemerintah Kabupaten Malang dengan Judul : Melakukan Bisnis yang Produktif Symposium Internasional : Case Studies : Bridging Management Concepts and Business Problems
Konferensi Internasional : 13.
14.
15.
16.
17.
18.
Child Friendly ASIA PACIFIC Enganging Children
Seminar Nasional : Kesetaraan Pendidikan Gender dalam Mendidik Generasi Abad Globalisasi Menuju Muna Maju dan Sehat Seminar Internasional : Gender and Movement Strategic Consultative Meeting : Untuk Pengembngan Jejaring PSW se-Propinsi Jawa Timur Lokakarya Nasional : Peningkatan Kemampuan Penelitian Kebijakan Konferensi Nasional : Pembangunan Keluarga Indonesia Berbasis Green Tech Life Style
4 Pebr 2013 11 Desember 2012
√
23 Nop 2012
√
19-20 Okt ‘12 Pebruari 2012
√
Bappeda Surabaya
Pebruari 2012
√
PEMDA Kab. Malang
2011
UMM PPS UB Malang UMM UMM Bandung
PPM School of Manageme nt Jakarta Minister for Women’s Em powerment & Child Protection Solo, Indonesia Kerjasama : PDA Muna dengan PemKab. Muna Sulawesi Tenggara PP ‘Aisyiyah Yogyakarta Univ. Negeri Malang LPPM – ITS Surabaya UIN Malang
√
√
√
2011
√
2011
√
2011
√
2010
√
2010
√
2010
√
2010
√
19.
20.
21.
22.
Lokakarya Nasional : Peningkatan Kapasitas Gender dalam Pendidikan Lokakarya Nasional : Peningkatan Kemampuan PSW dalam Mengembangkan Jejarig Kerjasama Melalui Pelayanan Pembimbingan dan Pendampingan Bagi Remaja untuk Memasuki Dunia Kerja Symposium Nasional : NETWORKING FORUM PSW Seminar Nasional: Strategi Pencegahan Penularan HIV/AIDS dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga : Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak
LPPM – ITS Surabaya
2010
√
Lemlit UM Malang
2010
√
LPPM ITS
2010
√
LP3A UMM Malang
2010
√
23.
Peserta Seminar Nasional : Penguatan Kelembagaan PSW
LPPM – ITS Surabaya
2010
√
24.
Pelatihan Structural Equation Modelling (SEM) untuk Bisnis dan Sosial
ITS Surabaya
2009
√
25.
PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru)
26. 27.
Workshop Pengkayaan Proposal Penelitian Workshop Pengkayaan Proposal Penelitian
UMM Kerja sama DIKNAS DPPM UMM DPPM UMM
2010 2011
√
2009
√
2008
√
D. Keikutsertaan dosen dalam organisasi keilmuan atau organisasi profesi Nama organisasi Keilmuan atau organisasi profesi Asosiasi Manajer (AMA) Indonesia, Malang
Kurun Waktu
1 tahun
Tingkat (Lokal,Nasional,Internasional)
Nasional
Status (Anggota, Ketua, dll)
Anggota
E. Publikasi, Diktat, Makalah, Jurnal, Buku, dsb. (Tahun 2008-2013)
Judul
Dihasilkan/dipublikasikan pada
Tahun penyajian/ Publikasi
Tingkat (Lokal/N asional/ Internati onal)
Hubunga Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan Rumah Sakit Swasta Islam Malang
Jurnal Manajemen Bisnis ISSN : 2089-0176
2011
Local
Melakukan Bisnis yang Produktif
Makalah Pelatihan Manajemen PemKab. Malang
2011
Local
Prosiding, UMM
2010
Nasional
2010
Local
2010
Local
2010
Local
2010
Local
2010
Local
2009
Local
2009
Local
2009
Local
PENCEGAHAN PENYEBARAN HIV/AIDS Melalui PENGUATAN BUDAYA Merubah budaya kerja melalui Careative Capital Memberikan makna Perempuan pada seorang Wanita
Pengembangan Kewirausahaan Peran LP3A Dalam Mendukung Implementasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Islam Aplikasi Manajemen Kualitas dalam Mereduksi Biaya Kualitas Mendidik Anak Menjadi Generasi Unggul Kiat-kiat Memasarkan Produk Handicraft The Effect of Individual Characteristics, Job Characteristics, and Organizational Policy to Job Satisfaction
Makalah Diskusi Jurusan Manajemen Makalah disampaikan pada forum kajian Perempuan di HMI komisariat UMM Pada Hari Kartini Makalah Pelatihan Manajemen di PemKab Malang Makalah Lokakarya Rencana Strategis LP3A UMM Makalah disampaikan pada Program Keputrian P2KK UMM Artikel di Bulletin Ilmiah : Profesi Makalah disampaikan pada Diskusi Peringatan Hari Ibu Makalah disampaikan pada kelompok Perempuan di Tahanan Journal IRSE
2008
F. Penelitian (Tahun 2008 - 2013)
Judul Model Penguatan Usaha Olahan Apel bagi Gapoktan Apel di Kecamatan Pujon, Kab Malang melalui Konsep Creative Capital (2012) Model Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Melalui Konsep Pengembangan KomunikasiInformasi-Edukasi Sebagai Upaya Kemandirian Ekonomi Berbasis Rakyat (2011) Model Pembentukan Budaya Kerja di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Malang Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Malang Tahap II (2010) Model Pembentukan Budaya Kerja di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Malang Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Malang Tahap I (2009) Pengaruh Karakteristik Individual, Karakteristik Pekerjaan dan Praktik Organisasional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang) (2008)
Jenis Pembiayaan (sendiri, UMM, Dikti, dsb.)
Besarnya Biaya (Rp)
DPP – UMM
Rp. 8.250.000,-
Dana Block Grant DPP-UMM
Rp. 13.000.000
DPP-UMM
Rp. 6.000.000,-
DPP - UMM
Rp. 6.000.000,-
Dosen Muda DIKTI
Rp. 9.000.000,-
K.Pengabdian Masyarakat (Tahun 2008-2013)
Tema/Judul
Jenis Pembiayaan (Sendiri, UMM, Dikti, dsb.)
Besarnya Dana (Rp)
Bimbingan Manajemen bagi Kelompok Pem. Kab. Malang Perempuan Pekerja Rumahan (PPR) – (2012) Penguatan Ekonomi Keluarga Untuk Mewujudkan UMM Rp.12.500.000 Kesetaraan Dan Keadilan Gender Keluarga Di Desa Tlekung, Kecamatan (2012) IbM Kelompok Perempuan Pengusaha Desa Madiredo Kec Pujon Kab Malang UPAYA PENINGKATAN PPMI UMM Rp.10.000.000 ENTREPRENEURIAL PEREMPUAN KELOMPOK PENGUSAHA MIKRO (2012) Penyuluhan Manajemen UMKM : Jiwa Entrepreneurship bagi Gapoktan di UMM Kecamatan Banyakan Kab. Kediri (2011) Penyuluhan Manajemen dan Kewirausahaan bagi P3EL (Pemberdayaan Perempuan melalui Pemerintah Kabupaten Peningkatan Ekonomi Lokal) di Pemerintah Kab. Malang Malang (2011)
3. Anggota Tim Pengusul
1. Name
: Ir. Tri Wahono, MS
2. Born
: 20 April 1966 in Mojokerto – East Java, Indonesia
3. Position
: Full time staff member of Food Technology Department, Brawijaya University 4. Formal Education : Food Technology Department Brawijaya University, 1990(S1) Food Technology Department Brawijaya University, 2013(S2) 5. Course : Workshop on Integrating Quality and Safety Management in Food Processing to meet International Standard, Gajah Mada University, September 1999. Workshop on Laboratory Quality Assurance, LIPI – QHSS – Mahidol University, Bandung, 1997, 1998. APEC Capacity Building Workshop on Food Safety Regulation, Denpasar – Bali, 2003. ISO 9000 Lead Auditor Course, LRQA – Jakarta, Course Number A17025 (certified by IRCA, Certificate Number 08/0371, January, 16 2008)
6. Working Experience
:
Food Company, QC Department, 1990 – 1993. Lecture in Food Technology Department, 1993 – now. 7. Lecture in
:
Food Quality Control : 1993 – now. Food Quality and Safety Mangement System : 2001 – now. Laboratory Quality Assurance : 2003 – now. Food Regulation and International Trade : 2003 – now. 8. Research related to food safety : Development of HACCP Model for SME (case study in palm sugar industry) Development of HACCP Model for SME (tofu, tomato paste, soy sauce) HACCP Implementation in Poultry (slaughtering house) GMP Implementation in SME (bread, noodle, apple juice)
Lampiran 2. Gambaran IPTEKs yang akan ditransfer kepada Mitra Sumber: A Walujodjati dan Darmanto, 2005, Rancang Bangun Mesin Pengering Kerupuk Untuk Industri Kecil Kerupuk, Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 27- 32
Konsep Alat Pengering Kerupuk Untuk proses pengeringan kerupuk yang tidak memanfaatkan panas matahari dan tidak tergantung pada cuaca diperlukan sumber panas lain selain matahari dalam hal ini digunakan nyala api dari kompor sebagai sumber panas. Penggunaan nyala api kompor sangat menguntungkan karena besar kecilnya api dapat disetel sesuai dengan kebutuhan serta biayanya pun tidak mahal. Panas pengeringan yang digunakan diharapkan stabil dan terdistribusi merata pada permukaan kerupuk mentah yang akan dikeringkan. Untuk memberikan kestabilan panas pengeringan, tepat di atas nyala api kompor dipasang plat logam tipis yang di atasnya diberikan pasir bangunan, pasir inilah
yang berfungsi sebagai penstabil
panas.
Pendistribusian panas pengeringan dilakukan dengan memasang plat tembaga di atas pasir penstabil. Kerupuk-kerupuk mentah yang akan dikeringkan diletakkan pada rak-rak diatas plat tembaga pendistribusi panas pengeringan. Supaya kapasitas kerupuk yang dikeringkan besar, maka rak-rak kerupuk dibuat bersapsap/bertingkat-tingkat. Panas pengeringan diharapkan sampai pada rak yang letaknya paling jauh dari sumber panas maka bahan rak dibuat dari bahan ayakan dengan jarak antar lobang tidak boleh lebih dari 1 cm. Dengan cara seperti ini akan memberikan keleluasaan panas untuk bias naik memanasi lapisan rak yang letaknya paling jauh dari sumber panas. Rak-rak kerupuk mentah ini dapat dilepas (dibuat model sorogan) dan dapat dilakukan pertukaran tempat antar rak. Dengan sistim seperti ini maka kadar pengeringan kerupuk pada setiap raknya akan sama. Yang dibutuhkan dari nyala api kompor adalah panasnya, maka pengaruh warna dan bau dari asap akibat pembakaran harus dihindarkan. Oleh karena itu pada mesin pengering dibuatkan saluran khusus untuk tempat mengalirnya asap pembakaran . Saluran ini pada ujungnya menyatu dengan cerobong asap. Dengan cara seperti ini pengaruh asap baik bau dan warnanya tidak akan mempengaruhi kualitas hasil pengeringan. Kerupuk mentah yang telah dikeringkan pada mesin pengering ini diharapkan telah siap untuk dilakukan penggorengan pada setiap saat kapan pun diperlukan.
Pembuatan Alat Pengering Pembuatan mesin pengering dilakukan dengan mengacu pada hasil perencanaan yang telah dilakukan. a. Pemilihan sumber panas pengeringan Sumber panas pengeringan diambil dari nyala api kompor. b. Pembuatan kerangka utama alat Kerangka ini merupakan penyangga utama dari mesin ini. Bahan
: pelat siku 4 x 4, panjang 12 meter
Peralatan : gergaji logam, las listrik, penyiku Langkah pembuatan : 1. Memotong pelat siku dengan panjang 1,5 meter sebanyak 4. 2. Memotong pelat siku yang telah tersedia sepanjang 70 cm sebanyak 8 batang 3. Menyambungkan potongan-potongan yang telah tersedia dengan menggunakan las listrik sehingga membentuk kerangka alat yang diinginkan. c. Pembuatan pelat stabilisator panas Bahan
: pelat tembaga lembaran, 70x70 cm, tebal 0,5 mm
Peralatan :
brender pemotong pelat, penyiku
Lembaran pelat tipis (0,5 mm) dipotong dengan ukuran 70 x 70 cm d. Pembuatan pelat distributor panas Bahan
: pelat tembaga lembaran , 70x70 cm, tebal 0,5 mm
Peralatan :
brender pemotong pelat, penyiku, pelubang pelat
Lembaran pelat tipis (0,5 mm) dipotong dengan ukuran 70 x 70 cm dan tengahnya diberi lubang supaya efektifnya perpindahan panas ke rak kerupuk. e. Pembuatan rak-rak kerupuk Bahan
: saringan logam, ukuran 70 x 70 cm
Peralatan :
Gunting, penggaris, meteran
Bahan yang ada dibentuk dengan menggunakan gunting sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan di atas menjadi 6 lembar. f. Pembuatan kerangka dalam
Kerangka dalam merupakan kerangka tempat melekatnya pelat stabilisator panas, pelat distributor panas, dan rak-rak kerupuk. Bahan
: pelat siku 4 x 4, panjang 10 meter
Peralatan : gergaji logam, las listrik, Langkah pembuatan : a. memotong pelat siku yang telah tersedia dengan panjang 0,75 meter sebanyak 4 batang. b. memotong pelat siku yang telah tersedia sepanjang
70 cm meter
sebanyak 16 batang. c. menyambungkan potongan-potongan yang telah tersedia dengan menggunakan las listrik sehingga membentuk kerangka dalam yang diinginkan
5
f e
Keterangan gambar : d
c 6 4
7
b a
3 2
1. Kompor 2. Pelat Stabilisator 3. Pelat Distributor 4. Pelat dinding dalam 5. Cerobong 6. Saluran asap samping 7. Dinding isolator a, b, c, d :e, f Rak-rak kerupuk
1
Gambar. Mesin pengering kerupuk g. Menempatkan pelat stabilisator panas, pelat distributor panas dan rak-rak kerupuk di tempat yang telah dibuat pada kerangka dalam. h. Menempatkan komponen-komponen yang telah disusun pada langkah g ke dalam kerangka utama alat. i. Pembuatan cerobong asap. Cerobong ini merupakan tempat keluarnya asap akibat nyala api kompor. Bahan
: pelat lembaran, tebal 0,5 mm
Peralatan
: Gunting, las listrik
Cerobong ini diletakkan di atas rak kerupuk pada lapisan paling atas. j. Perakitan cerobong ke dalam komponen lainnya, sehingga didapatkan susunan alat/mesin pengering kerupuk secara lengkap. Gambar Alat pengering siap pakai: Kapasitas : 6 Rak/ 50 Kg Dimensi Tota : 64 x 60 x 70 cm Ruang oven : 40 x 50 x 60 cm Bahan Bagian dalam : Stainless Steel Bagian Luar : Stainless Steel Rak : Stainless Steel Frame : Besi Kotak Sumber panas Blower Kontrol suhu
: Kompor LPG : - 150 derajat (Otomatis)
Lampiran 3. Peta Lokasi Mitra
Peta desa Madiredo
Lampiran 4.