USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ITGBM
ITGBM PENCEGAHAN AIR BORN DESEASE PADA BALITA MELALUI EDUKASI RUMAH SEHAT
Oleh : Dr. ASEP SURYANA ABDURRAHMAT, S.Pd.,M.Kes (NIDN 0023046905) LILIK HIDAYANTI, SKM., M.Si (NIDN 0411037701)
Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN : 0411037701 Sri Maywati, SKM., M.Kes/NIDN : 0402077701
UNIVERSITAS SILIWANGI 2017
ii
RINGKASAN ITGBM Pencegahan Air Born Desease Pada Balita Melalui Edukasi Rumah Sehat Oleh : Asep Suryana A, Lilik Hidayanti Rumah menjadi tempat dimana sebagian besar waktu dihabiskan terutama pada kelompok bayi, balita dan lanjut usia. Pada kelompok bayi dan balita, penyakitpenyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Termasuk dalam penyakit berbasis lingkungan adalah air borne desease antara lain infeksi saluran pernapasan (ISPA), pneumonia, tuberculosis, asma, bronkhitis dan lain-lain. Data yang diperoleh dari puskesmas Sukarame menunjukkan prevalensi ISPA pada bayi dan balita menempati urutan tertinggi (82,16%) dibandingkan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya (common cold 12,56%, faringitis 2,6%, dan tonsilitis 2,6%). Penyakit infeksi saluran pernapasan bagi kelompok bayi dan balita bisa mendatangkan kondisi yang berbahaya terutama apabila tidak mendapat penanganan dengan baik maka dapat berubah menjadi pneumonia yang dapat mengarah pada kematian bayi dan balita. Kondisi lingkungan fisik rumah dan perilaku sehat orang disekitar bayi/balita menjadi determinan dalam hal terjadinya penyakit ini. Pengamatan pada kondisi lingkungan rumah memperoleh gambaran 1). lingkungan pemukiman yang padat bangunan sehingga sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah secara maksimal, 2). Ventilasi dengan luasan yang tidak memenuhi syarat yang berpengaruh pada sirkulasi udara, 3). Tampak banyak debu di dalam rumah yang menjadi indikasi kurangnya higiene sanitasi, 4). Ruangan dalam rumah lembab. Faktor perilaku antara lain 5). Jendela yang tidak dibuka, 6) anggota keluarga merokok dalam rumah, 7). membakar sampah disekitar rumah. Solusi yang ditawarkan antara lain dengan melalukan pengabdian pada masyarakat dengan bekerja sama dengan 2 mitra posyandu yang memiliki sasaran bayi dan balita yang rawan mengalami gangguan dari air born desease. Kegiatan yang disepakati antara lain memberikan penyuluhan tentang komponen rumah sehat, penyuluhan pencegahan air born desease, konseling dan pendampingan perilaku berisiko seperti merokok dalam rumah, perilaku membakar sampah di sekitar rumah, dan perilaku higiene sanitasi. Luaran dari ITGBM ini adalah buku pedoman rumah sehat, buku saku pencegahan air born desease dan Artikel jurnal yang akan diterbitkan di jurnal PPM UNSIL Kata Kunci : Balita, Rumah, Air Born Desease, Higiene
i
ii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI ......................................................................................................
i
RINGKASAN.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1 Analisis Situasi ....................................................................................
1
1.2 Permasalahan Mitra...............................................................................
2
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...................................................
5
2.1 Solusi.....................................................................................................
5
2.2 Target dan Luaran.................................................................................
5
BAB III METODE PELAKSANAAN ...............................................................
6
3.1 Metode Pendekatan Masalah ................................................................
6
3.2 Rencana Kegiatan........................... .....................................................
7
3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra...........................................................
8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ............................................
9
4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi...................................................
9
4.2 Kepakaran Tim Pengusul......................................................................
10
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................
11
5.1 Anggaran Biaya.....................................................................................
11
5.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada kedua mitra Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Kedua Mitra Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya
ii
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Rumah yang sehat sangatlah penting, karena semua berawal dari rumah yang Anda tinggali. Udara yang dihirup, lantai yang diinjak, makanan yang dimakan, serta lingkungan di sekitar rumah, mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang selalu bersih, karena itu harus menjaga kebersihan rumah, membuang sampah dapur, menyapu dan mengepel lantai rumah secara rutin akan meminimalisir jumlah kuman yan merugikan yang bisa merusak kesehatan (Suprihatin, 2015). Rumah menjadi tempat dimana sebagian besar waktu dihabiskan terutama pada kelompok bayi, balita dan lanjut usia. Oleh karenanya rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi faktor risiko berbagai gangguan kesehatan pada kelompok tersebut terutama penyakit berbasis lingkungan. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan (Data Susenas 2001). Penyakit berbasis lingkungan antara lain yang disebarkan melalui udara disebut Air Born Desease. Termasuk dalam kelompok air borne desease antara lain infeksi saluran pernapasan (ISPA), pneumonia, tuberculosis, asma, bronkhitis dan lain-lain. ISPA merupakan penyebab kematian yang paling sering terjadi pada anak diseluruh dunia (Soegijanto, 2004). Data yang diperoleh dari puskesmas Sukarame menunjukkan prevalensi ISPA pada bayi dan balita menempati urutan tertinggi (82,16%) dibandingkan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya (common cold 12,56%, faringitis 2,6%, dan tonsilitis 2,6%). Pengamatan pada kondisi lingkungan rumah memperoleh
gambaran 1).
lingkungan pemukiman yang padat bangunan sehingga sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah secara maksimal, 2). Ventilasi dengan luasan yang tidak
1
memenuhi syarat yang berpengaruh pada sirkulasi udara, 3). Tampak banyak debu di dalam rumah yang menjadi indikasi kurangnya higiene sanitasi, 4). Ruangan dalam rumah lembab. Faktor perilaku antara lain 5). Jendela yang tidak dibuka, 6) anggota keluarga merokok dalam rumah, 7). membakar sampah disekitar rumah. Penyakit infeksi saluran pernapasan bagi sebagian orang merupakan jenis penyakit ringan dengan gejala umum seperti demam, flu, batuk. Namun berbeda bagi kelompok bayi dan balita hal ini bisa mendatangkan kondisi yang berbahaya. ISPA pada bayi dan balita dapat menurunkan
berat badan dengan cepat. Apabila tidak
mendapat penanganan dengan baik maka dapat berubah menjadi pneumonia yang dapat mengarah pada kematian bayi dan balita. Kondisi lingkungan fisik rumah dan perilaku sehat orang disekitar bayi/balita menjadi determinan dalam hal terjadinya penyakit ini. Berdasarkan temuan tersebut di atas, kami memandang perlu untuk mengadakan kegiatan (ITGBM) Pencegahan Air Born Desease Pada Balita Melalui Edukasi Rumah Sehat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai rumah yang sehat dan untuk memperbaiki perilaku dalam upaya mencegah terjadinya air born desease pada bayi dan balita. Kegiatan dilakukan dalam bentuk sosial marketing perilaku sehat, sosialisasi rumah sehat sederhana, edukasi mengurangi polutan udara dalam rumah secara alamiah dengan tanaman. Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan bekerjasama dengan mitra 2 (dua) posyandu di Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya yaitu Posyandu Edelwies di kp. Batugugur dan Posyandu Dahlia di Kp. Muara Desa Sukarame. Pertemuan dengan mitra disepakati upaya pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah (1) solusi untuk kondisi bangunan padat sehingga sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah dengan memberikan pengetahuan dan mengubah desain sederhana misalnya dengan menambahkan genting kaca pada atap, menambahkan bukaan ventilasi dan menunjukkan contoh maket rumah sehat sederhana (2) solusi untuk faktor perilaku sehat yaitu dengan memberikan edukasi dan penjelasan tentang bahaya merokok dalam rumah, pentingnya membuka jendela, tidak membakar sampah agar tidak mencemari udara, dan pentingnya higiene sanitasi rumah. (3) solusi untuk mengurangi polutan udara dalam rumah dengan menyimpan tanaman yang berfungsi menyerap toksin udara.
2
1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi a. Permasalahan Mitra 1 (posyandu Dahlia) dan Solusi yang disepakati Tabel 1.1 Permasalahan dan solusi untuk Mitra 1 No 1.
Permasalahan Kondisi fisik rumah : a. Posisi rumah berdempetan b. Pencahayaan dalam rumah kurang c. Ruangan lembab d. Luas ventilasi tidak memenuhi syarat
2.
Perilaku a. Jendela tidak dibuka b. Merokok di dalam rumah c. Higiene sanitasi kurang baik
3.
Perilaku membakar sampah di sekitar rumah
Akar Masalah Solusi yang disepakati Terbatas pengetahuan Penyuluhan tentang rumah mengenai tata kelola sehat rumah sehat. Menunjukkan contoh rumah sehat dalam bentuk maket miniatur Menjelaskan komponen fisik rumah yang dapat berpengaruh pada kesehatan bayi dan balita. Modifikasi pencahayaan dengan menambah genting kaca. Menghitung luas ventilasi rumah Terbatas pengetahuan Pendekatan persuasif tentang perilaku sehat. untuk mengubah perilaku. Sikap masyarakat Konseling dan edukasi yang menganggap gerakan berhenti merokok rumah sehat butuh dalam rumah. biaya besar. Kebiasaan masyarakat yang merokok dalam rumah dan kurang memperhatikan kebersihan rumah Terbatas pengetahuan Penyuluhan polusi udara tentang bahaya polusi Menyediakan sarana udara terhadap tempat sampah. kesehatan Memberikan tanaman contoh yang dapat menyerap polutan udara
3
b. Permasalahan Mitra 2 (masyarakat di wilayah posyandu edelweis) dan Solusi yang disepakati Tabel 1.2 Permasalahan dan Solusi untuk Mitra 2 No
Permasalahan Kondisi fisik rumah: a. Luas ventilasi tidak memenuhi syarat b. Pencahayaan kurang Ruangan lembab
Perilaku ; a. Jendela tidak dibuka b. Merokok dalam rumah
Higiene sanitasi rumah kurang baik a. Bakar sampah disekitar rumah b. Higiene sanitasi kurang
Akar Masalah Solusi yang disepakati Terbatas pengetahuan Penyuluhan tentang rumah mengenai tata kelola sehat rumah sehat. Menunjukkan contoh rumah sehat dalam bentuk maket miniatur Modifikasi pencahayaan dengan menambah genting kaca. Menghitung luas ventilasi rumah Terbatas pengetahuan Pendekatan persuasif tentang perilaku sehat. untuk mengubah perilaku. Sikap masyarakat Konseling dan edukasi yang menganggap gerakan berhenti merokok rumah sehat butuh dalam rumah. biaya besar. Kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan rumah. Peralatan sanitasi yang terbatas
4
Stimulasi higiene sanitasi dengan meyediakan sarana higiene sanitasi. Pemantauan praktek hidup sehat secara berkesinambungan
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi 1. Penyuluhan komponen fisik rumah sehat 2. Membiasakan perilaku sehat membuka jendela, tidak merokok dalam rumah, tidak membakar sampah disekitar rumah 3. Penjelasan maket miniatur rumah sehat sederhana 4. Stimulasi higiene sanitasi rumah dengan penyediaan sarana higiene sanitasi. 5. Demonstrasi menanam tanaman penyerap toksin dalam rumah 6. Pemantauan perilaku sehat berkesinambungan
2.2 Target dan Luaran Target yang ditetapkan dalam Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) Pencegahan Air Born Desease Pada Bayi Melalui Edukasi Rumah Sehat adalah : 1. Mitra mampu memahami komponen fisik rumah sehat 2. Mitra melakukan evaluasi sendiri kondisi rumah sehat 3. Mitra mengubah mind set bahwa rumah sehat tidak selalu dengan biaya mahal 4. Mitra mampu menerapkan perilaku sehat dalam mencegah penyakit air born desease pada bayi dan balita 5. Mitra mampu menjaga perilaku secara konsisten dan berkesimbungan
Luaran dari program IbM ini adalah : 1. Buku pedoman rumah sehat sederhana 2. Buku saku perilaku pencegahan air born desease 3. Artikel ilmiah yang akan diterbitkan dalam jurnal pengabdian masyarakat LPPM UNSIL
5
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pendekatan Masalah Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa rumah sehat adalah rumah yang memiliki struktur bangunan bagus dan mewah yang memerlukan biaya mahal dalam pencapaiannya. Banyak ditemukan kasus penyakit yang berbasis lingkungan terutama air born desease (penyakit yang berkaitan dan disebarkan melalui udara) yang faktor resikonya adalah kondisi rumah dan perilaku sehat dirumah. Upaya yang dilakukan oleh tim untuk merubah perilaku dan mind set tersebut antara lain dengan melibatkan masyarakat (peserta) dalam self evaluation. Prinsip ini meliputi mengidentifikasi, menilai, menelaah dan menerapkan konsep. Masyarakat dilibatkan dalam mengidentifkasi kondisi fisik rumah, higiene sanitasi rumah, dan perilaku sehat di rumah seperti kebiasaan merokok dalam rumah yang menjadi faktor risiko terhadap kejadian air born desease. Masyarakat juga diminta menelaah dan mengungkapkan bagaimana kondisi kesehatan keluarganya terkait dengan kondisi kesehatan higiene sanitasi rumah. Solusi ipteks yang diberikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah melalui penyampaian informasi dengan tahapan 1). Penyuluha tentang rumah sehat untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman komponen rumah sehat 2). Pelatihan menghitung kecukupan luas ventilasi 3). Demonstrasi menanam tanaman penyerap 4). Penyediaan sarana higiene sanitasi sebagai stimulasi 5). Pendampingan untuk memantau pembiasaan perilaku sehat dalam higiene sanitasi rumah dan perilaku merokok dalam rumah. Proses yang dilakukan agar mitra mampu menerapkan konsep rumah sehat dan perilaku penegahan air born desease, digambarkan sebagai berikut:
6
Permasalahan Mitra 1
Permasalahan Mitra 2
Kondisi fisik rumah Kondisi fisik rumah: 1. Posisi rumah berdempetan a. Luas ventilasi tidak 2. Pencahayaan dalam rumah memenuhi syarat kurang b. Pencahayaan kurang 3. Ruangan lembab c. Ruangan lembab 4. Luas ventilasi tidak memenuhi Perilaku : syarat 1. Meroko dalam rumah Perilaku : 2. Higiene sanitasi kurang SOLUSI 3. Membakar sampah di 1. Jendela tidak dibuka 1. rumah Penyuluhan 2. Merokok dalam sekitar rumah 2. Pelatihan 3. Higiene sanitasi kurang 3. Demonstrasi 4. Membakar sampah di 4. Pendampingan sekitar rumah 5. Penyediaan peralatan HS
Hasil Kondisi fisik rumah sehat Perilaku sehat
Menurunnya kejadian penyakit air born desease
3.2 Rencana Kegiatan a.
Survei awal
b.
Penyusunan Time Schedulle pelaksanaan program IbM
c.
Sosialiasi program
d.
Penyuluhan dan pelatihan mengenai rumah sehat
e.
Pemberian peralatan Higiene Sanitasi
f.
Demontrasi penanaman tanaman penyerap racun
g.
Penyuluhan tentang faktor risiko air born desease
h.
Pendampingan dan konseling untuk perilaku merokok dalam rumah
i.
Evaluasi penerapan Higiene Sanitasi rumah sehat, perubahan mind set dan perubahan perilaku merokok dalam rumah 7
3.3
Kontribusi dan Partisipasi Mitra Mitra dalam kegiatan ini adalah posyandu Dahlia di Kp Muara Desa Sukarame, mitra 2 adalah posyandu Edelweis di Kp Batugugur Desa sukarame. Kedua posyandu ini memiliki sasaran bayi dan balita yang sering mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang merupakan salah satu jenis air born desease. Kegiatan posyandu antara lain penimbangann byi dan balita dilakukan di salah satu rumah kader sebagai relawan yang dapat dijadikan contoh dalam penilaian komponen rumah sehat, sehingga orang tua bayi dan balita menjadi sasaran yang tepat dalam hal pencegahan air born desease melalui edukasi rumah sehat.
8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM antara lain PPM yang dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, DIKTI, maupun PPM KKN tematik dengan sumber dana dari Provinsi Jawa Barat. Kinerja PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dilihat dari penambahan jumlah PPM. Berikut disampaikan PPM Universitas Siliwangi dalam 1 (satu) tahun terakhir : Tabel 4.1. Kinerja PPM Universitas Siliwangi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Judul PPM
Sumber dana Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan UNSIL kemitraan dan pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat desa melalui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar KKN kebangsaan (UNHAS) Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI Pelatihan Kesenian Kampung Naga Ds. Neglasari IbM DIKTI Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya IbM DIKTI Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. IbM DIKTI Tamansari Kota Tasikmalaya
4.2 Kepakaran Pengusul Kualifikasi tim pengusul (ketua maupun anggota) dalam melaksanakan kegiatan IbM ini sangat baik, karena memiliki kemampuan yang tepat terkait
9
dengan bidang IbM yang akan dilaksanakan. Ketua tim pengusul adalah dosen yang memiliki keahlian di bidang ilmu faal kesehatan, mengajar mata kuliah Dasar Biomedik meliputi pembahasan mikrobiologi dan fisiologi dampak agent penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan anggota tim memiliki keahlian bidang ilmu gizi yang berkompeten dalam hal status kesehatan dan status gizi bayi dan balita, mengajar mata kuliah ilmu gizi kesehatan masyarakat dan penentuan status gizi. Tim
pengusul merupakan dosen pada Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi yang telah sering melakukan kegiatan penyuluhan, konseling maupun pendampingan pada masyarakat. Dalam hal pengabdian pada masyarakat ini tim membagi tugas sebagai berikut: Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim No 1.
2.
Kedudukan Bidang Keahlian dalam Tim Dr. Asep Suryana, Ilmu faal kesehatan SPd, M.Kes (Ketua Tim pengusul)
Lilik Hidayanti, SKM, MSi (Anggota Tim )
Gizi kesehatan masyarakat
10
Uraian Tugas Penyuluhan dan pelatihan tentang komponen rumah sehat Penyuluhan air born desease Higiene sanitasi rumah Konseling kesehatan bayi dan balita Konseling dan pendampingan perilaku merokok
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Program IbM No
Jenis pengeluaran
Jumlah Usulan
1. Honorarium
Rp.
1.920.000,00
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Rp.
9.363.000,00
3. Perjalanan
Rp.
1.800.000,00
4. Publikasi, laporan, dll
Rp.
1.900.000,00
Jumlah usulan total
Rp. 14.983.000,00
Keterangan : Rincian Anggaran Terlampir 5.2 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan IbM yang akan dilaksanakan terlebih dahulu didiskusikan dan berdasarkan kesepakatan dengan mitra 1 dan mitra 2. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh mitra. Kegiatan IbM HSP untuk street food akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yang disajikan pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan IbM No
Kegiatan
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8
1. 2.
Survei awal Penyusunan Time Schedulle pelaksanaan program IbM 3. Sosialiasi dan koordinasi rencana kegiatan 4. Penyuluhan rumah sehat 5. Evaluasi diri rumah sehat 6. Penyuluhan air born desease 7. Pemberian peralatan Higiene Sanitasi 8. Pendampingan perilaku higiene dan merokok dalam rumah 9. Monitoring kesehatan bayi dan balita 10. Evaluasi penerapan rumah sehat dan dampaknya pada kesehatan balita 11. Penyusunan laporan kegiatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Karden Eddy Sontang Manik, 2002, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Penerbit Jambatan. Mundiatun dan Daryanto, 2002, Pengelolaan Lingkungan, Penerbit Gaza Media Soegeng Soegijanto, 2004,
Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di
Indonesia, Airlangga University Press.
12
Lampiran 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN HONOR Honor Asisten administrasi Asisten lapangan
Honor/jam Rp 10.000 Rp 10.000
Satuan Jam Jam
Waktu 4 4
Minggu 24 24 Sub
Total Rp 960.000 Rp 960.000 Rp 1.920.000
Bahan habis pakai dan peralatan Material
Justifikasi Pemakaian
satuan
bahan dan peralatan pelatihan peralatan sanitasi ATK Pulsa HP pulsa paket data Falsh disk
pelaksanaan pelatihan modifikasi lingkungan kesekretariatan koordinasi menelusur pustaka alat penyimpan data percontohan rumah sehat miniatur menelusur pustaka snak untuk pelatihan (2*40) alat ukur suhu dan kelembaban lingkungan presentasi penyuluhan presentasi penyuluhan identifikasi kondisi rumah sehat
Keg paket Paket Paket Paket Buah
2 2 1 4 3 2
Harga Satuan Rp 400.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 102.000 Rp 105.000 Rp 100.000
Buah Buah
2 2
Buah
100
maket rumah sehat modem internet konsumsi sewa thermohyrometer sewa infokus sewa wireless kartu rumah sehat
Kuantitas
Paket
2 2 2
80
harga bhp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
800.000 1.000.000 500.000 408.000 315.000 200.000
Rp 500.000 Rp 450.000
Rp Rp
1.000.000 900.000
Rp
20.000
Rp
2.000.000
Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Rp Rp Rp
400.000 600.000 600.000
Rp Sub
Rp Rp
240.000 9.363.000
3.000
3. Perjalanan Material
Kuantitas
Harga Satuan
sub total
Biaya perjalana Rp 300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.800.000
Harga Satuan
Biaya lain-lain
perijinan
Justifikasi Pemakaian perijian ke lokasi pengabdian
orang
2
Rp
150.000
perjalanan dalam kota
pelaksanaan kegiatan
Orang
10
Rp
150.000
4. Lain-Lain (13,43%) Material Laporan Buku pedoman rumah sehat buku saku pencegahan air born desease Pubikasi
Justifikasi Pemakaian Penyusunan dan pengandaan laporan materi sosmar, pelatihan dan edukasi rumah sehat edukasi pencegahan air born desease Publikasi hasil IbP
Kuantitas keg
6
Rp
100.000
Rp
600.000
buah
40
Rp
10.000
Rp
400.000
Buah keg
40 1
Rp 10.000 Rp 500.000 sub total total
Rp 400.000 Rp 500.000 Rp 1.900.000 Rp 14.983.000
Lampiran 2
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI/PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS
No 1.
2.
Nama/NIDN
Instansi asal
Bidang ilmu
Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd. MKes
FIK UNSIL
Ilmu faal Kesehatan
Lilik Hidayanti, SKM, MSi
FIK UNSIL
Gizi kesehatan masyarakat
Alokasi waktu 8 jm/mg
6 jm/mg
Uraian tugas a. Menyusun konsep penelitian b. Menyusun proposal c. Penyuluhan Penyuluhan dan pelatihan tentang komponen rumah sehat d. Penyuluhan air born desease e. Higiene sanitasi rumah
a. Penyiapan lokasi penelitian b. Koordinasi dan memberi penjelasan pada enumerator c. Konseling kesehatan bayi dan balita d. Konseling dan pendampingan perilaku sehat
Lampiran 3 BIODATA PENELITI Biodata Ketua Peneliti a. Identitas Diri Nama
:
NIP Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan/Pangkat Jabatan fungsional Akademik Perguruan Tinggi Alamat Kantor Telephon/Fax. Alamat Rumah
: : : : : : :
Telephon/Fax Alamat e-mail Tmt di UNSIL
: : :
: : : :
Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes 196904231994031003 Bandung, 04/23/1969 Pria Kawin Islam IV a/Pembina Lektor Kepala Universitas Siliwangi Jl Siliwangi no 24 Tasikmalaya 0265 324445 Perum Kirana Residen no 32 jl Babakan tengah . Kel. Karsamenak, Kec. Kawalu Tasikmalaya 081356363677
[email protected] 1 Januari 2016 No Sk: 6623/A2.3/KP/2015
b. Riwayat Pendidikan Tahun Lulus 1993 2004 2013
Jenjang S1 S2 S3
Perguruan Tinggi IKIP Bandung UNPAD Bandung UNAIR Surabaya
Jurusan/Bidang Studi Pendidikan Biologi Ilmu Faal & Kesehatan Olahraga Ilmu Kesehatan
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian Jabatan Model Matematis Hubungan 2016 Ketua peneliti Berbagai Faktor Terhadap Keluhan Otot Dan Sendi Pengrajin Bordir
2014
2014
2013
Analisis Berbagai Faktor Kelelahan Otot Pada Berbagai Posisi Kerja Pengaruh model posisi kerja terhadap konsentrasi asam laktat pada operator komputer Model Hubungan Berbagai Faktor
Sumber Dana Dana internal Unsil
Ketua Peneliti
PNBP-UNG
Ketua peneliti
PNPB-UNG
Ketua Peneliti
Mandiri
2012
Risiko Keluhan Fisik Akibat Gangguan Otot dan Sendi Pada Operator Komputer Riset Fasilitas Kesehatan
2010
Riset Kesehatan Dasar
Penanggung Jawab Teknis Kabupaten Pohuwato Penanggung Jawab Teknis Kabupaten Pohuwato
Litbangkes Litbangkes
d. Pengabdian pada Masyarakat
Tahun 2016 2013 2012 2010
Nama pengabdian Pelatihan Juru Pemantau Jentik di SD Cilolohan 1, 2 Kota Tasikmalaya Pelatihan Manajemen Laboratorium di Sekolah Dasar se Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Penyuluhan Kesehatan Tentang Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penyakit Tuberkolosis di desa Buhu Kecamatan Telaga Jaya Pelatihan Penyusunan Menu Sehat di Desa Ayumelingo Kec. Pulubala
e. Publikasi Karya Ilmiah
Tahun 2011 2014 2015 2015
Judul artikel Analisis latihan pukulan forehand
Nama Jurnal Jurnal Health & Sport
Volume Vol II no 2 februari 2011 Luka, peradangan, dan pemulihan Jurnal entropi Vol 9 no 1 februari 2014 Efek adrenalin terhadap kerja Jurnal entropi Vol 10 no 1 jantung februari 2015 Efektifitas Latihan Senam Aerobik Jurnal kesehatan Vol 11 no 1 Untuk Mereduksi Konsentrasi Lemak komunitas Indonesia maret 2015 Tubuh
f. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) g. Karya buku dalam 5 tahun terakhir No Judul buku
Tahun
Jumlah buku
Penerbit
h. Perolehan HKI No Judul tema HKI
Tahun
Jenis
No P ID
Tempat
Respon masyarakat
i. Pengalaman merumuskan kebijakan sosial/publik No Judul tema Tahun
Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri Nama Lengkap
Lilik Hidayanti, SKM., M.Si
Jenis Kelamin
P
Jabatan Fungsional
Lektor
NIDN
04-1103-7701
Tempat dan Tanggal Lahir
Klaten, 11 Maret 1977
Email
[email protected]
Nomor Hp
081 221 89 908
Alamat Kantor
Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115
Lulusan yang telah dihasilkan
S1 = 30 orang
Mata Kuliah yang Diampu
1. Ilmu Gizi Dasar 2. Gizi Kesehatan Masyarakat 3. Penentuan Status Gizi
B. Riwayat Pendidikan S1
S2
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Diponegoro Semarang
Universitas Diponegoro Semarang
Bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat/Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat
Magister Gizi Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus
1995-2000
2004-2006
Judul Skripsi/Disertasi
Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Umur 2-5 Tahun di Kec. Karanganom Kab. Klaten
Hubungan Karakteristik Keluarga dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Keparahan Karies Gigi pada Anak SD di Tasikmalaya
Nama Pembimbing
Prof. Dr. Fatimah Muis, M.Sc
Dr. SA. Nugrahaeni, M.Kes
Laksmi Widajanti, Ir., M.Si
Laksmi Widajanti, Ir., M.Si
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian 2013
Analisis Dampak Konseling Gizi terhadap peningkatkan pengetahuan Gizi Ibu yang memiliki balita gizi kurang
Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) UNSIL 4
2014
Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi
DIKTI
13,5
2014
Ketahanan Pangan (Food Security) Dan Status Gizi Balita Keluarga Miskin Di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya
UNSIL
6
2015
Ketahanan Pangan keluarga miskin yang memiliki balita gizi kurang di wilayah pedesaan dan perkotaan
DIKTI
14
2016
Identifikasi Ketidakamanan Pangan pada Street Food di Sepanjang Jalan Siliwangi
UNSIL
11,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) 2011 Pembinaan Pada Pedagang Kaki Lima Di LP2M 1,5 Sekitar UNSIL Mengenai BTM Dan UNSIL Higiene Sanitasi Makanan Jajanan 2011 Melaksanakan Konseling Gizi Gizi Pada FIK UNSIL 1,5 Peserta Pelayanan Kesehatan Gratis Dalam Rangka Hari Jadi UNSIL Yang Ke 33 2012 Pendampingan Dan Sosialisasi Cara Kerja LP2M 1,9 Yang Aman Dan Sehat Pekerja Sektor UNSIL Informal Meubel 2014 Revitalisasi Posyandu Dalam Upaya LP2M 12 Meningkatkan Kemitraan Dan UNSIL Pemberdayaan Masyarakat 2015 Pelatihan Pembuatan MP ASI (Makanan UNSIL 10 Pendamping ASI) Berbahan Baku Pangan Lokal Untuk Baduta 2016 IbP Bina Santri Sehat UNSIL 12 2016 ITGbM Manajemen Laktasi UNSIL 8,5
Lampiran 4
Lampiran 5 Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra 1. Penyuluhan tentang komponen rumah sehat Metode menggunakan alat bantu media AVA dan barang tiruan dalam bentuk maket miniatur rumah sehat sederhana. Kegiatan ini menjelaskan komponen rumah dan standar atau ukuran yang harus dipenuhi untuk mendapatkan rumah sehat. Bentuk kegiatan meliputi : a. Ceramah, tanya jawab dan diskusi b. Evaluasi diri tentang kondisi rumah masing-masing peserta c. Merubah mind set bahwa rumah sehat tidak selalu mahal dan mewah
2. Penyampaian materi pencegahan air born desease a. Ceramah, tanya jawab dan diskusi b. Menggali perilaku yang berisiko terhadap penyakit air born desease pada bayi dan balita c. Mereview efek perilaku pada kesehatan bayi dan balita
3. Demonstrasi menghitung kecukupan luas ventilasi dan kondisi lingkungan rumah meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan. Tim bersama peserta melakukan pengukuran kondisi lingkungan rumah dan menilai bagaimana status rumah sehat berdasarkan rujukan standar rumah sehat.
4. Upaya mencegah kejadian air born desease antara lain dengan menginformasikan mengenai tanaman yang mampu menyerap racun dan dapat disimpan di dalam ruangan. Menstimulasi perilaku higiene sanitasi dengan memberikan sarana higiene sanitasi
Lampiran 6
Peta Lokasi Wilayah Kedua mitra
Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya[6] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kadipaten Pagerageung Ciawi Sukaresik Jamanis Sukahening Rajapolah Cisayong Cigalontang Sariwangi Leuwisari Padakembang Sukaratu Singaparna Salawu Mangunreja Sukarame Manonjaya Cineam
Gambar 2. Peta wilayah kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Taraju Puspahiang Tanjungjaya Sukaraja Gunungtanjung Karangjaya Bojonggambir Sodonghilir Parungponteng Jatiwaras Salopa Culamega Bantarkalong Bojongasih Cibalong Cikatomas Cipatujah Karangnunggal Cikalong Pancatengah