USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)
IbP PROMOSI KONSUMSI PANGAN KAYA BESI HEM UNTUK MENCEGAH ANEMI PADA SANTRIWATI
Oleh : Sri Maywati, SKM., M. Kes / NIDN 0402077701 Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN 0411037701 Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN : 0411037701 Sri Maywati, SKM., M.Kes/NIDN : 0402077701
UNIVERSITAS SILIWANGI Februari, 2017
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI ......................................................................................................
i
RINGKASAN.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1 Analisis Situasi ....................................................................................
1
1.2 Permasalahan Mitra...............................................................................
3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...................................................
4
2.1 Solusi.....................................................................................................
4
2.2 Target dan Luaran.................................................................................
4
BAB III METODE PELAKSANAAN ...............................................................
6
3.1 Metode Pendekatan Masalah ................................................................
6
3.2 Rencana Kegiatan........................... .....................................................
8
3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra...........................................................
9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ............................................
10
4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi...................................................
10
4.2 Kepakaran Tim Pengusul......................................................................
10
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................
12
5.1 Anggaran Biaya.....................................................................................
12
5.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada kedua mitra Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Kedua Mitra Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya
ii
RINGKASAN IbP Promosi Konsumsi Pangan Kaya Besi Hem untuk Mencegah Anemi pada Santriwati Oleh : Sri Maywati, Lilik Hidayanti Kejadian anemia terutama pada santriwati jumlahnya masih sangat banyak. Anemia dapat menyebabkan penderitanya mudah mengalami kecapaian sehingga akan menganggu aktivitas. Anemi juga menyebabkan seseorang mudah mengantuk dan kurang berkosentrasi sehingga apabila terjadi pada anak sekolah dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar. Di samping itu, Remaja sebagai calon ibu apabila menderita anemia kelak dapat melahirkan bayi yang BBLR sehingga dapat berdampak pada penurunan kualitas SDM di masa yang akan datang. Hasil pengamatan yang dilakukan terkait dengan penyebab anemia pada santriwati menunjukkan : 1). Rendahnya konsumsi zat besi hem pada santriwati; 2) masih banyak Santriwati kurus dengan IMT kurang dari 18,5; serta 3) Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan kesehatan di pesantren dilakukan dengan mengusulkan kegiatan Ipteks bagi Pesantren (IbP) Promosi Konsumsi Pangan Kaya Besi Hem untuk Mencegah Anemia pada Santriwati yang bekerja sama dengan dua (2) pondok pesantren (Ponpes) di Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Sabilulhuda dan Ponpes Ibadurrahman sebagai mitra. Kegiatan yang disepakati dengan mitra adalah 1) Kegiatan berbagi cerita asupan sumber besi melalui metode pemicuan, 2) Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat), 3) Promosi makanan jajanan kaya besi hem, 4) Demonstrasi penyusunan dan pembuatan menu makanan kaya besi hem dan 5) Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan IbP ini adalah 1) Buku saku panduan pencegahan anemi pada remaja putrid an 2) Artikel Jurnal yang akan diterbitkan di jurnal PPM UNSIL
Kata Kunci : Santriwati, anemia, besi hem
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri, karena terdapat banyak sekali pondak pesantren di kota ini. Di pondok pesantren para santri termasuk santriwati memiliki aktivitas yang padat hingga larut malam. Tingginya aktivitas fisik membutuhkan energi tinggi yang diperoleh dari asupan makanan sehari-hari. Apabila asupan gizi tidak terpenuhi maka santriwati berisiko untuk menderita masalah gizi kurang salah satu diantaranya adalah anemia. Anemia memberikan keluhan penderitanya mudah mengalami kecapaian sehingga akan menganggu aktivitasnya. Anemi juga menyebabkan seseorang mudah mengantuk dan kurang berkosentrasi sehingga apabila terjadi pada anak sekolah dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar. Di samping itu, Remaja sebagai calon ibu apabila menderita anemia kelak dapat melahirkan bayi yang BBLR sehingga dapat berdampak pada penurunan kualitas SDM di masa yang akan datang. Anemia pada anak usia 5 - 14 tahun di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang ditandai dengan kadar Hb kurang dari 12,0 g/dL masih sebesar 26,4% (Balitbangkes 2013). Anemia pada remaja atau anak sekolah dari berbagai penelitian di Indonesia berkisar 36% - 43%. Namun pada siswi pondok pesantren prevalensi anemia lebih tinggi. Hasil penelitian Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Selamat Kendal, anemia pada santriwati sebesar 93,50% dan di Ponpes Putri Bani Umar Al Karim Kendal sebesar 83,90% (Kustyaningsih 2007). Anemia pada santriwati di Ponpes darul Ulum Jombang sebesar 53,5 % (Nur Sya’bani, 2016), dan di Ponpes Mranggen Kabupaten Demak sebesar 74,6% (Astuti R 2014). Kejadian anemia pada remaja putri antara lain disebabkan karena kehilangan darah saat menstruasi, status kesehatan, status gizi kurang (kurus) dengan IMT kurang dari 18,5 dan rendahnya asupan fe. Rendahnya asupan fe merupakan faktor yang paling sering menyebabkan anemia (WHO 2001).
1
Zat besi dalam makanan dibedakan menjadi dua, zat besi non hem yang tingkat penyerapan dalam tubuhnya rendah dan zat besi hem dengan tingkat penyerapan yang tinggi. Di samping itu, ada makanan yang dapat memacu penyerapan zat besi yaitu meat faktor dan vitamin c. Sedangkan makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi adalah the. Untuk mencegah terjadinya anemia maka harus ditingkatkan konsumsi zat besi hem. Karakteristik santriwati di pondok pesantren Al falah dan Sabilulhuda ratarata berusia 9-20 tahun yang merupakan usia remaja dan sudah mengalami menstruasi. Hasil pengukuran IMT yang dilakukan kepada 59 santriwati menunjukkan bahwa ada 32 orang (56 %) yang memiliki IMT < 20 yang masuk kategori kurus. Temuaan lain adalah rendahnya asupan makronutrien (energi dan protein) yang menyebabkan rendahnya asupan mikronutrien termasuk zat besi. Berdasarkan hasil wawancara diketahui, penyebabnya adalah karena banyak santriwati yang sering membatasi asupan makanannya karena takut gemuk. Di samping itu, kebiasaan jajan santriwati yang sebagian besar adalah makanan dengan kandungan energi, protein dan vitamin yang rendah seperti keripik, cilok, cimol, dll. Kondisi ini menyebabkan santriwati di kedua ponpes tersebut rawan mengalami anemia. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Ipteks bagi Pesantren (IbP) Promosi Konsumsi Pangan Kaya Besi Hem untuk Mencegah Anemi pada Santriwati. Promosi pangan kaya besi hem merupakan upaya untuk mencegah agar santriwati tidak menderita anemi. Pelaksanaan kegiatan IbP dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) pondok pesantren (Ponpes) di Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Sabilulhuda dan Ibadurrahman sebagai mitra. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati bahwa upaya pemecahan masalah untuk mencegah terjadinya anemi pada santriwati yang akan dilakukan adalah
berbagi cerita asupan besi hem santriwati melalui metode
pemicuan, promosi makanan kaya besi hem, demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem, serta pelatihan penghitungan kandungan zat besi dalam makanan.
2
1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi Permasalahan Mitra 1 (Ponpes Sabilulhuda) dan Mitra 2 (Ponpes Ibadurrahman) hampir sama sehingga ada persamaan solusi yang diberikan dan disepakati oleh semua pihak. Tabel 1.1 Permasalahan dan solusi untuk Mitra 1 dan Mitra 2 No
Permasalahan
1.
Anemi Gizi Besi
Penyebab Masalah Rendahnya konsumsi zat besi hem Santriwati kurus Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi
3
Solusi yang disepakati 1. Berbagi cerita asupan sumber besi melaui metode pemicuan 2. Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) 3. Promosi makanan jajanan kaya besi hem 4. Demonstrasi penyusunan dan pembuatan menu makanan kaya besi hem 5. Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN Permasalahan
Solusi
Target
Pencegahan anemi pada santriwati, dengan penyebab : 1. Rendahnya
Berbagi cerita asupan Mitra dapat sumber besi santriwati mengevaluasi diri melalui metode pemicuan mereka sendiri terkait dengan asupan sumber besi yang konsumsi zat besi dikonsumsinya hem Promosi jenis zat besi Mitra mengetahui dan 2. Banyaknya (besi hem, non hem, memahami mengenai santriwati yang pemacu dan pangan kaya besi hem, kurus pemacu dan penghambat penghambat) 3. Konsumsi penyerapan besi dalam makanan jajanan tubuh yang tidak mampu Promosi makanan Mitra bergizi mengenali dan memilih jajanan kaya besi hem makanan jajanan yang kaya besi hem mampu Demonstrasi penyusunan Mitra menyusun menu bergizi menu makanan kaya besi yang kaya zat besi hem hem
Luaran 1. Buku saku panduan pencegahan anemi pada remaja putri 2. Artikel Jurnal yang akan diterbitkan di jurnal PPM UNSIL
mampu Pelatihan Penghitungan Mitra kandungan zat besi menghitung masukan besi dari makanan yang dalam makanan dikonsumsi
2.1 Solusi Pada kegiatan Ipteks bagi Pesantren ini solusi yang ditawarkan oleh tim pengusul adalah sebagai berikut : 1. Berbagi cerita asupan sumber besi santriwati melalui metode pemicuan 2. Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) 3. Promosi makanan jajanan kaya besi hem 4. Demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem 5. Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan
2.2 Target dan Luaran Target yang ditetapkan dalam Ipteks bagi Pesantren (IbP) Bina Santri Sehat adalah : 1. Mitra dapat mengevaluasi diri mereka sendiri terkait dengan asupan sumber besi
yang dikonsumsinya
4
2. Mitra mengetahui dan memahami mengenai pangan kaya besi hem, pemacu dan
penghambat penyerapan besi dalam tubuh 3. Mitra mampu mengenali dan memilih makanan jajanan yang kaya besi hem 4. Mitra mampu menyusun menu bergizi yang kaya zat besi hem 5. Mitra mampu menghitung masukan besi dari makanan yang dikonsumsi
Luaran dari program IbP ini adalah : 1. Buku saku panduan pencegahan anemi pada remaja putri 2. Artikel Jurnal yang akan diterbitkan di jurnal PPM UNSIL
5
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pendekatan Masalah Kasus anemia yang terjadi pada santriwati di pondok pesantren jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang terjadi pada remaja umumnya. Anemi yang dihadapi oleh para santriwati di pesantren disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat besi hem, masih banyak santriwati yang kurus, serta sebagian besar konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi. Tahapan yang dilakukan oleh tim agar santriwati menjadi tahu, mau dan mampu menerapkan upaya pencegahan terjadinya anemi meliputi tahapan sadar, tertarik, uji coba, evaluasi, dan adopsi konsep. Penggunaan prinsip ini memungkinkan mitra mengetahui, menemukan dan menyadari sendiri kekurangan serta kesalahan yang dilakukan, sehingga solusi yang diberikan melalui transfer Ipteks merupakan solusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan oleh mitra. Melalui proses seperti ini diharapkan inovasi yang diberikan memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh mitra. Upaya penyadaran dilakukan dengan berbagi cerita terkait asupan sumber besi melalui metode pemicuan untuk mengetahui kondisi eksisting yang selama ini dilakukan oleh para santriwati terkait dengan asupan zat besi dan kemudian mereka mampu melakukan evaluasi diri. Penyampaian informasi melalui (1) promosi Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat), dan (2) Promosi makanan jajanan kaya besi hem. Upaya memberikan contoh agar mitra mampu dan terbiasa melakukan melalui demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem dan pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan.
6
Secara garis besar proses yang dilakukan agar mitra tahu, mau dan mampu melaksanaan program pencegahan anemi, digambarkan sebagai berikut :
Permasalahan Mitra 1
Permasalahan Mitra 2
Pencegahan Anemi : 1. Rendahnya konsumsi zat besi hem 2. Masih banyak santriwati kurus 3. Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi
Pencegahan anemi: 1. Rendahnya konsumsi zat besi hem 2. Masih banyak santriwati kurus 3. Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi
SOLUSI 1. Berbagi cerita asupan sumber besi santriwati melalui metode pemicuan 2. Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) 3. Promosi makanan jajanan kaya besi hem 4. Demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem 5. Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan
Hasil Tidak ada kasus anemia pada santriwati
7
3.2 Rencana Kegiatan Rencana kegiatan yang disusun sebagai upaya pencegahan terjadinya Anemia pada santriwati meliputi lima (5) tahapan, yaitu : 1. TAHAP PERTAMA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada mitra mengenai prilaku konsumsi makan yang telah dilakukan selama ini. Mitra diharapkan dapat melakukan evaluasi diri terhadap pola makan yang telah dilakukan Kegiatan yang dilakukan adalah pemicuan dengan cara membagi mitra dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang fasilitator. Setiap peserta diberikan waktu 5-10 menit untuk bercerita mengenai pola makan yang telah dijalaninya selama ini. Kemudian dilanjutkan dengan analisis oleh fasilitator dan diakhiri dengan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing peserta. 2. TAHAP KEDUA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat mitra tertarik terhadap program yang diberikan. Kegiatan melalui promosi Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) dan Promosi makanan jajanan kaya besi hem 3. TAHAP KETIGA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mitra melakukan Ujicoba Kegiatan melalui program Demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem dan Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan 4. TAHAP KEEMPAT : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Kegiatan melalui memaparkan hasil analisis recall dan hasil penghitungan asupan zat besi sebelum program dilakukan dan sesudah program dilakukan 5. TAHAP KELIMA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memastikan mitra mengadopsi konsep Kegiatan yang dilakukan melalui recall selama 3 hari secara tidak berurutan untuk mengetahui perubahan asupan makan mitra setelah program selesai diberikan
8
3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra Mitra 1 adalah Ponpes Sahibulhuda dan mitra 2 adalah Ponpes Ibadurrahman yang merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tempat para santri tinggal dan belajar bersama. Kedua mitra merupakan pesantren aktif yang memiliki bangunan atau pondok sebagai tempat menginap para santri. Di samping itu, kedua mitra juga memiliki santriwati yang menginap di pondok pesantrennya.
9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1
Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM antara lain PPM yang dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, DIKTI, maupun PPM KKN tematik dengan sumber dana dari Provinsi Jawa Barat. Kinerja PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dilihat dari penambahan jumlah PPM. Berikut disampaikan PPM Universitas Siliwangi dalam 1 (satu) tahun terakhir : Tabel 4.1. Kinerja PPM Universitas Siliwangi No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
4.2
Judul PPM
Sumber dana Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan UNSIL kemitraan dan pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat desa melalui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar KKN kebangsaan (UNHAS) Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI Pelatihan Kesenian Kampung Naga Ds. Neglasari IbM DIKTI Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya IbM DIKTI Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. IbM DIKTI Tamansari Kota Tasikmalaya
Kepakaran Pengusul Kualifikasi tim pengusul (ketua maupun anggota) dalam melaksanakan kegiatan IbP ini sangat baik, karena memiliki kemampuan yang tepat terkait dengan bidang IbP yang akan dilaksanakan. Ketua tim
10
pengusul adalah dosen yang memiliki keahlian di bidang promosi kesehatan dan mengajar mata kuliah Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Diklat Kes). Sedangkan anggota tim adalah dosen dengan keahlian di bidang gizi masyarakat dan mengampu mata kuliah gizi kesehatan masyarakat dan penentuan status giizi. Anggota tim pernah ikut serta dalam tim Pengabdian Masyarakat FIK UNSIL, konselor gizi dan menjadi narasumber gizi di berbagai instansi pemerintah. Tim pengusul merupakan dosen pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi yang memiliki kemampuan menganalisis masalah kesehatan termasuk di pesantren. Dalam melaksanakan kegiatan IbP ini, tim pengusul membagi tugas antara ketua dan anggota berdasarkan kemampuan dan kualifikasi masing-masing. Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim IbP No 1.
2.
Kedudukan dalam Tim Sri Maywati, SKM., M.Kes (Ketua Tim pengusul)
Bidang Keahlian
Uraian Tugas
Promosi Kesehatan
1. Berbagi cerita asupan sumber besi santriwati melalui metode pemicuan 2. Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) 3. Promosi makanan jajanan kaya besi hem 1. Demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem 2. Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan
Lilik Hidayanti, Gizi Kesehatan SKM., M.Si Masyarakat (Anggota Tim )
11
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Program IbM No 1. 2. 3. 4.
Jenis pengeluaran Honorarium Bahan Habis Pakai dan Peralatan Perjalanan Publikasi, laporan, dll Jumlah usulan total Keterangan : Rincian Anggaran Terlampir
Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Usulan 4.560.000,00 8.100.000,00 450.000,00 1.890.000,00 15.000.000,00
5.2 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan IbP yang akan dilaksanakan terlebih dahulu didiskusikan dan berdasarkan kesepakatan dengan mitra 1 dan mitra 2. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh mitra. Kegiatan IbP ini akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yang disajikan pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan IbP No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kegiatan
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8
Penyusunan Time Schedulle pelaksanaan program IbP Penyiapan Lokasi Berbagi cerita asupan sumber besi melaui metode pemicuan Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) Promosi makanan jajanan kaya besi hem Demonstrasi penyusunan dan pembuatan menu makanan kaya besi hem Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan Evaluasi Penyusunan laporan
12
DAFTAR PUSTAKA
Arisman (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta, EGC. Astuti R, Rosidi A (2014). Kadar Hemoglobin pada Siswi Pondok Pesantren Putri Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah. Seminar Nasional Hasilhasil Penelitian : “Peran Pangan Fungsional berbasis Lokal dalam peningkatan Derajat Kesehatan” Semarang, LPPM UNIMUS. Balitbangkes, R. I. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta, Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
dan
Is Rinieng Nur sya’bani (2016). Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada santriwati (studi di asrama putri muzamzamah-chosyi`ah pondok pesantren darul ulum peterongan jombang). Jurnal unair, Surabaya Kustyaningsih, E. (2007). Perbedaan Tingkat konsumsi Fe, vitamin C dan kadar hemoglobin pada santri putridi pondok pesantren dengan dan tanpa pelayanan gizi institusi (Studi di pondok pesantren Modern Selamat dan pondok pesantren putri Bani Umar Al Karim Kabupaten Kendal. . Program Studi Gizi. Semarang, Universitas Diponegoro WHO (2001). Iron deficiency Anaemia. Assessment, Prevention, and control. A guide for programme managers. Genewa, World Health Organization
13
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Ipteks Berbasis Pesantren IbP PROMOSI KONSUMSI PANGAN KAYA BESI HEM 1. Honor Honor Tim Pelaksana
Waktu (Jam/Mgg)
Honor /Jam (Rp)
Minggu
jumlah
Ketua
0
5
32
0
Anggota
0
4
32
0
Asisten administrasi
Rp 8,000.00
4
32
Rp
1.024,000
Asisten lapangan
Rp 8,000.00
4
32
Rp
1.024,000
sub
Rp. 2.048,000
3. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Material
Justifikasi Pemakaian
Bahan pelatihan
pelaksanaan pelatihan
bahan pemicuan
pemicuan
ATK
kesekretariatan
Pulsa HP
koordinasi
pulsa paket data
menelusur pustaka
Falsh disk
alat penyimpan data
modem internet
menelusur pustaka
konsumsi
snak untuk pelatihan
Kuantitas
Harga Satuan Rp 450.000
Rp
jumlah 900.000
Rp 1.000.000
Rp
2.000.000
1
Rp
500.000
Rp
500.000
4
Rp
100.000
Rp
400.000
2
Rp
101.000
Rp
202.000
2
Rp
100.000
Rp
200.000
2
Rp
400.000
Rp
800.000
200
Rp
20.000
Rp
4.000.000
Rp
9.002.000
2 2
sub 4. Perjalanan Material perjalanan perijinan 2org x2 perjalanan dalam kota 3orgx2
Justifikasi Pemakaian perijinan ke lokasi pesantren
Kuantitas
pelaksanaan kegiatan
Harga Satuan
Biaya Per Tahun
4 Rp. 150.000
Rp
600.000
6 Rp
Rp
900.000
Rp
1.500.000
150.000
5. Lain-Lain Material Laporan
Justifikasi Pemakaian Penyusunan dan pengandaan laporan
materi pemicuan Buku saku pencegahan anemi daftar menu makanan kaya Fe
pemicuan
Pubikasi
Publikasi hasil IbP
promosi promosi
Kuantitas
Harga Satuan
Biaya Per Tahun
Rp
150.000
Rp
750.000
Rp
200.000
Rp
200.000
50
Rp
10.000
Rp
500.000
50
Rp
10.000
Rp
500.000
1
Rp
500.000
Rp
500.000
Sub
Rp
2.450.000
Total
Rp 15.000.000
5 1
Lampiran 2 Biodata Ketua Tim Pengusul : A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Nama Lengkap (dengan gelar ) Jenis Kelamin Jabatan fungsional NIP/NIK NIDN Tempat dan Tanggal Lahir e-mail Nomor Telepon /HP Alamat Kantor Nomor telepon/Faks Lulusan yang telah dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
Sri Maywati, SKM.,M.Kes Perempuan Lektor 411 221 219 04-0207-7701 Bogor, 2 Juli 1977
[email protected] 081 323 851 978 Jl Siliwangi no 24 Tasikmalaya 0265-324445 S-1 = 30 orang 1. Teknik Survei Kesehatan 2. Diklat
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan tinggi Bidang Ilmu Tahun MasukLulus Judul skripsi /tesis
S -1 Universitas Diponegoro
S -2 Universitas Diponegoro
Kesehatan Masyarakat
Magister Promosi Kesehatan (kajian promosi K3) 2009 – 2011
1995 – 2000
Hubungan Faktor Pemajanan Benzena Dan Faktor Individu Terhadap Kadar Fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman Pada Home Industri Sandal Di Kota Tasikmalaya Nama dr. Ari Suwondo, MPH Dr. dr. Ari Suwondo, MPH Pembimbing dr. Baju Widjasena, Merg dr. Daru Lestantyo, MSi C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1.
2011 4 .
2.
2013 5 .
Hubungan lama pemaparan benzena terhadap kadar Hb darah pekerja SPBU di Semarang
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) Hubungan lama paparan getaran dengan Mandiri 1.5 kejadian CTS pada pekerja bagian penjahitan tikar mendong kel. Purbaratu Kec. Cibeureum kota Tasikmalaya Dampak aktivitas home industri meubel UNSIL 3,5 terhadap kesehatan balita di sekitar industri meubel sektor informal kel. Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya
3.
2014 6 .
4.
2014 7 .
5.
2015 8
6.
2015
7.
2016
Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi Ketahanan Pangan (Food Security) Dan Status Gizi Balita Keluarga Miskin Di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Ketahanan Pangan Keluarga Miskin yang memiliki balita Gizi Kurang di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan
DIKTI
13,5
Madya UNSIL
6
DIKTI
14
Peranan Edukasi Terhadap Praktek Angkat UNSIL Angkut Yang Ergonomis Di Pt Asih Tunggal Tasikmalaya Model Matematis Hubungan Berbagai UNSIL Faktor Terhadap Keluhan Otot Dan Sendi Pengrajin Bordir
7,5
16,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1.
2011
2.
2011
3.
2012
4.
2013
5.
2014
6.
2015
7. 8.
2016 2016
Judul Pengabdian pada Masyarakat
Pendanaan Sumber Jml(juta Rp) Pembinaan pada pedagang kaki LP2M 1,5 Lima di sekitar UNSIL mengenai BTM dan Higiene sanitasi Makanan Jajanan Juri dalam kegiatan pemilihan UNSIL dan 2.5 duta anti rokok. DinKes Kota Kampanye simpatik anti rokok Tasikmalaya Pendampingan dan sosialisasi LP2M 1.9 cara kerja yang aman dan sehat pekerja sektor informal meubel Penyuluhan pengelolaan FIK UNSIL 1,2 sampah dan PHBS Lokasi : kec. Bungursari Kota Tasikmalaya Revitalisasi posyandu dalam LP2M 12 upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat Pelatihan Pembuatan MP ASI UNSIL 10 (Makanan Pendamping ASI) Berbahan Baku Pangan Lokal Untuk Baduta IbP Bina Santri Sehat UNSIL 12 ITGbM Manajemen Laktasi UNSIL 8,5
Biodata Anggota Tim Pengusul A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 Email 8 Nomor Hp 9 Alamat Kantor 10 Lulusan yang telah dihasilkan 11 Mata Kuliah yang Diampu
Lilik Hidayanti, SKM., M.Si P Lektor 04-1103-7701 Klaten, 11 Maret 1977
[email protected] 081 221 89 908 Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115 S1 = 30 orang 1. Ilmu Gizi Dasar 2. Gizi Kesehatan Masyarakat 3. Penentuan Status Gizi
B. Riwayat Pendidikan S1 Diponegoro Nama Perguruan Universitas Semarang Tinggi Kesehatan Bidang Ilmu Masyarakat/Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Tahun Masuk-Lulus 1995-2000 Hubungan Pola Makan Judul dengan Status Gizi Anak Skripsi/Disertasi Umur 2-5 Tahun di Kec. Karanganom Kab. Klaten
Nama Pembimbing
Prof. Dr. Fatimah Muis, M.Sc Laksmi Widajanti, Ir., M.Si
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian 2013
2014
2014
S2 Universitas Diponegoro Semarang Magister Gizi Masyarakat
2004-2006 Hubungan Karakteristik Keluarga dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Keparahan Karies Gigi pada Anak SD di Tasikmalaya Dr. SA. Nugrahaeni, M.Kes Laksmi Widajanti, Ir., M.Si
Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) Analisis Dampak Konseling Gizi terhadap UNSIL 4 peningkatkan pengetahuan Gizi Ibu yang memiliki balita gizi kurang Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food DIKTI 13,5 Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi Ketahanan Pangan (Food Security) Dan Status UNSIL 6 Gizi Balita Keluarga Miskin Di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya
Lampiran 3
Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra 1. Berbagi cerita asupan sumber besi santriwati melalui metode pemicuan Metode Pemicuan adalah metode untuk mendorong masyarakat agar perilaku kesehatan mereka berubah ke arah yang baik. Pada kegiatan ini pemicuan diarahkan untuk melakukan perubahan prilaku konsumsi pangan yang tinggi Fe dengan diawali peserta dapat mengenali dan menemukan apakah ada kesalahan terkait pola makannya. Langkah-langkah pemicuan : A. Perkenalan B. Sampaikan maksud dan tujuan C. Pencairan suasana D. Meminta ijin akan dilakukan pemicuan kesehatan E. Pemetaan evaluasi diri hasil pemicuan 1. Ajak santriwati untuk menceritakan atau mendeskripsikan darimana saja makanan yang dikonsumsi berasal 2. Siapkan potongan-potongan kertas dan bagikan kertas, kemudian minta santriwati untuk menuliskan nama makanan yang mereka konsumsi dalam satu hari 3. Membuat kesepakatan dengan santriwati dengan bahasa mereka tentang nama makanan yang dikonsumsi, misal cilok, gehu, dll 4. Minta santriwati untuk menyebutkan tempat mereka biasa jajan atau menyebutkan darimana makanan tersebut diperoleh. 5. Tanyakan berapa kira-kira jumlah yang dikonsumsi dan seberapa sering dikonsumsi. 6. Ajak santriwati untuk menelaah asupan makanannya 7. Pada santriwati yang konsumsinya paling banyak kandungan zat besinya, beri tepuk tangan. 8. Tunjukkan perbandingannya dengan standart yang telah ditetapkan (merujuk pada AKG 2013)
9. Di akhir kegiatan tanyakan: kira-kira apakah mereka besok akan berusaha untuk merubah pola makannya? 2. Promosi jenis zat besi (besi hem, non hem, pemacu dan penghambat) Melakukan promosi makanan yang banyak mengandung zat besi dengan tingkat penyerapan yang tinggi atau dikenal dengan istilah zat besi hem dan makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu vitamin C.
Di
samping itu juga diperkenalkan makanan tingkat penyerapan zat besinya rendah atau dikenal dengan istilah zat besi non hem dan makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi seperti teh, fitat dan tannin. 3. Promosi makanan jajanan kaya besi hem Melakukan pengenalan makanan jajanan kaya Fe yang dijual di sekitar santriwati sehingga mereka dapat memilih makanan yang kaya Fe 4. Demonstrasi penyusunan menu makanan kaya besi hem Melakukan demo dan simulasi penyusunan menu makan sehari yang memiliki kandungan Fe sesuai dengan kebutuhan santriwati 5. Pelatihan Penghitungan kandungan zat besi dalam makanan Memberikan pelatihan cara menghitung kebutuhan Fe dalam satu hari dan juga menghitung masukan Fe dari makanan sehari-hari
Lampiran 4 Peta Lokasi Wilayah Kedua mitra
Cikalang
Kawalu