Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
PETROLOGY OF HIRO CAVE MEKKAH SAUDI ARABIA, MIDDLE EAST Suharwanto Program Studi Teknik Geologi, FTM-UPN “Veteran” Yogyakarta
ABSTRACT Hiro Cave is located at the top of Jabal Nur, about 2 miles to the North East of Haram Mosque. In this Cave , at the first time Muhammad s.a.w. received The Word an honoured Messenger, Surah Al Alaq (1-5). The reseach methode covers : observation, take the samples of rock, make preparation of rocks in thin section and microscopic analysis. The cave is naturally formed in karst area (limestone). Nevertheless Hiro Cave was formed by granit which intruded to metamorfic rock (green schist). The granit intrusion appear white-pink colour, the surface is weathered and showing some fallen blocks (en exfoliating). The microscopic analysis is shows fanerik texture, with minerals composition : quartz (25%), orthoclase (30%), plagioclase (20%), mica ( muscovite and biotit (15%), hornblende (8%) and mineral opaque (2 %).
Keywords : Hiro Cave, granit
SARI Goa Hiro terletak di puncak bukit Jabal Nur, kurang lebih 2 mil sebelah Timur Laut dari Masjidil Haram. Di Goa inilah , pertama kali Nabi Muhammad saw. Menerima wahyu (surah Al-Alaq 1-5) Penelitian dilakukan dengan : observasi, mengambil beberapa sample batuan, membuat preparasi sayatan tipis dan menganalisis secara mikroskopis. Keberadaan sebuah goa di alam pada umumnya terbentuk di daerah karst (batugamping), namun di Goa Hiro tidaklah demikian halnya. Goa Hiro terbentuk oleh granit yang mengintrusi batuan-batuan metamorf (sekis hijau). Intrusi granit tampak berwarna putih-pink, bagian permukaan lapuk berwarna kecoklatan dan memperlihatkan blok-blok yang jatuh (an exfoliating). Hasil analisis mikroskopis memperlihatkan tekstur fanerik kasar, holokristalin dengan komposisi mineral terdiri dari kuarsa (25%), ortoklas (30%), plagioklas (20%), mika ( muskovit, biotit 15%), hornblende (8%) and mineral opaq (2 %).
Keywords : Goa Hiro, granit
1
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
PENDAHULUAN Pada umumnya keberadaan goa di alam terbentuk pada daerah karst (batugamping) seperti yang terjadi pada beberapa contoh goa-goa terkenal di dunia yakni „Waitomo Cave‟ (Selandia baru), Majlis Al Jinn Cave (Oman), Puerto Princessa Cave (Filipina), Carlbad Cavern (New Mexico), Mulu Cave (Taman Nasional Mulu, Kalimantan, Malaysia), Bribin Cave (Indonesia). Goagoa tersebut terbentuk dari pelarutan pada batugamping, mulai dari diaklasdiaklas yang kemudian berkembang melebar menjadi rongga yang luas. Akan tetapi di Goa Hiro Mekkah Saudi Arabia memiliki keunikan tersendiri, yakni terbentuk pada batuan beku Granit yang mengintrusi batuan metamorf.
GOA HIRO TEMPAT BERSEJARAH Terletak di sebelah Timur Laut Masjidil Haram, di puncak Jabal Nur atau disebut juga dengan Jabal Hiro. Tingginya dari permukaan laut sekitar 261 m, sedangkan dari permukaan tanah kira-kira 281 m, untuk mendaki sampai ke puncaknya dibutuhkan waktu kuranglebih 1 jam. Di sanalah Nabi Muhammad saw menyendiri (berhalwat/ beruzlah) dan beribadah sebelum diangkat menjadi nabi. Goa tersebut sebetulnya tidak terlalu besar dengan pintu Goa menghadap ke arah Utara, dan jika seseorang ingin berkunjung ke sana harus melewati jalan dua batu yang lebarnya sekitar 60 cm. Panjang goa hanya 3 meter, sedangkan lebarnya tidak beraturan, tetapi paling besar sekitar 1,3 meter dengan tinggi kurang lebih 2 m. Jadi luas Goa kira-kira cukup untuk melakukan sholat 2 orang, sementara di bagian kanan goa terdapat teras batu yang hanya cukup digunakan untuk sholat seorang, itupun dengan duduk. Goa Hiro inilah tempat dimana Malaikat Jibril a.s. datang kepada Nabi saw. Dengan membawa wahyu pertama, (“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan) QS Al-Alaq ayat 1. Kemudian Nabi saw. melihat Jibril as. Mendekat dengan Hiro, dan suatu saat Gunung tersebut berseru ; tinggallah di Hiro sini” sebagaimana diriwayatkan dalam hadits. (Muhammad Ilyas Abdul Ghani: Sejarah Mekah, edisi ke 2, 2003,Al-Rasyheed)
Foto 1. a. Jabal Nur tampak dari kejauhan b. Goa Hiro dilihat dari dekat, pada puncak Jabal Nur
a
2
b
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Jabal Nur (Goa Hiro)
Gambar 1. Arah Goa Hiro dari Ka‟bah.
GEOLOGI MEKKAH Secara geologi Mekkah terletak di atas perisai Arabia yang berada di Jazirah Arab sebagian besarnya disusun oleh batuan kristalin Pra Kambrium. Luas perisai mencapai 610.000 km2 atau sepertiga dari Jazirah Arab. Bagian baratnya dibatasi oleh graben laut merah, bagian utara dan timurnya merupakan paparan yang ditutupi oleh sedimen berumur Kambrium hingga Kuarter. Perisai Arab merupakan bagian dari Perisai Arabia –Nubian yang dipisahkan oleh laut merah Peregangan dan Pemekaran pada Awal Tersier mulai memisahkan Perisai Arabia dari Nubia di Afrika. Kejadian ini mengawali pembentukan laut merah yang memisahkan keduanya. Pengangkatan yang cepat disekitar bahu graben menyebabkan daerah ini memiliki morfologi sampai 3000 m di atas permukaan air laut. Morfologi daerah Mekkah dan sekitarnya adalah bagian dari tinggian Hejaz. Daerah ini terletak pada pemekaran laut merah yang mengalami pengangkatan secara cepat. Daerah tersebut disusun oleh andesit, metadiabas/basalt yang termasuk dalam kelompok jeddah dan intrusi granodiorit Mekkah, andesit dan basalt/diabas termetamorfosakan dalam fasies sekis hijau lanjut hingga amfibolit. Oleh karena itu batuan kelompok ini dikenal dengan batuhijau jeddah.
3
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
PETROLOGI BATUAN GOA HIRO Hasil pengamatan batuan secara keseluruhan di lapangan adalah batuan pada Goa Hiro merupakan intrusi batuan beku granit yang menerobos batuan metamorf (sekis). Secara megaskopis batuan berwarna putih-pink, tekstur fanerik kasar, holokristalin, equigranular, mineral kuarsa , plagioklas dan ortoklas tampak jelas dan saling mengunci (interlocking) sedangkan bagian yang telah lapuk berwarna sedikit kemerahan. Keberadaan intrusi dilihat dari jauh berupa bukit yang terjal namun bagian tepinya tampak turun karena proses pelapukan cukup intensif pada bagian permukaannya (en exfoliating) Analisis mikroskopis terhadap beberapa sayatan tipis batuan yang diambil dari batuan yang masih segar (fresh) dan batuan yang sedikit lapuk (weathered) adalah : Sayatan memperlihatkan warna putih kecoklatan, tekstur granular (membutir), tampak butir satu dengan yang lain saling mengunci (interlock) tersusun oleh mineral-mineral yang terdiri dari kuarsa, plagioklas, ortoklas, muskovit, biotit, hornblende, dan mineral opak, sedangkan klorit hadir sebagai ubahan dari plagioklas :
Kuarsa (25 %) : tidak berwarna, bentuk tidak beraturan, ukuran butir 0.5-1.5 mm, relief rendah, sebagian kecil menginklusi pada plagioklas. Terdapat relatif merata dalam batuan.
Plagioklas (20 %) : putih violet,ukuran butir 1.2-1.8 mm, bentuk subeuhedral, kembaran kalsbad, sebagian terinklusi mineral kuarsa, sebagian mengalami ubahan menjadi klorit. Untuk sample yang sedikit lapuk mineral klorit ditemukan dalam prosentase yang tinggi.
Ortoklas ( 30 %): warna putih berkabut- abu-abu, bentuk subhedral, ukuran butir 0.8-1.3 mm, sebagian diinklusi mineral opak,
Muskovit ( 7 %) : tidak berwarna, pleokroisme kehijauan, sedikit berserabut pada bagian ujungnya, ukuran 1,3-1.5 mm, terdapat setempat-setempat.
Biotit ( 8 %) : berwarna kuning kecoklatan, pleokroisme kuat, ukuran butir 0.5-1.0 mm, sebagian memperlihatkan halo’s structure.
Hornblende ( 8%) : berwarna coklat kehijauan, belahan 2 arah, relief tinggi, ukuran butir 1.0-1.3 mm, terdapat setempat-setempat.
Mineral Opak ( 2 %) : tidak tembus cahaya, gelap, membutir, ukuran 0.1-0.2 mm, relief tinggi, penyebaran setempat-setempat.
4
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Sampel granit 1
Foto 2. Kenampakan mineral kuarsa (putih), plagioklas (abu-abu dengan kembaran albit), bercak-bercak putih adalah kuarsa yang menginklusi / intergrowth ortoklas, (sayatan tipis batuan, P= 28x, Nikol Silang)
Foto 3. Kenampakan mineral hornblende berbentuk pseudohexagonal, warna coklat kehijauan, relief tinggi dengan belahan dua arah. Mineral opak, warna hitam, membutir, setempat-setempat. (sayatan tipis batuan, P: 28x, Nikol Sejajar)
5
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Sampel granit 2
Foto 4. Kenampakan mineral kuarsa (putih), plagioklas (abu-abu dengan kembaran albit), bercak-bercak putih adalah kuarsa yang menginklusi / intergrowth ortoklas), Sebagian plagioklas dengan kembaran kalsbad mengalami ubahan pada bagian tepinya menjadi klorit. (sayatan tipis batuan, P= 28x, Nikol silang)
Foto 5. Tampak mineral biotit berwarna coklat, bentuk tak beraturan, pleokroisme kuat, menjadi gelap saat sejajar dengan benang silang mikroskop (sayatan tipis batuan, P= 28x, Nikol Sejajar)
6
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Sampel Granit 3 (agak lapuk)
Foto 6. Perkembangan intensif mineral klorit hasil ubahan dari plagioklas sampai menutupi mineral kuarsa dan ortoklas. (sayatan tipis batuan, P= 28x, Nikol Silang)
KESIMPULAN
Goa Hiro di Mekkah Saudi Arabia tidak terbentuk pada batugamping, melainkan terbentuk pada batuan beku Granit,
Proses terbentuknya goa diawali dengan pelapukan berbentuk block-block pada permukaan granit (en exfoliation) , yang kemudian berjatuhan mengelilingi granit. Antar block satu dengan lainnya membentuk rongga sempit (5-30 cm) dan yang paling luas adalah Goa Hiro (2-3 m)
DAFTAR PUSTAKA Bayer, H.J. General Geology of Western Saudi Arabia : in Jado. A.R. dan Hoztl., JG. (Editors), 1994 Quartenary Period in Saudi Arabia, Volume2 , Springer-Verlag, Wien, New York, hal 5-12 Brown, G.F., Schimdt, DL., and Huffman, A.C, 1989. Geology of Arabian Peninsula, US., Geologycal Survey professional Paper 560-A. US. Government Printing Office, Washington, 188 hal. Hoztl. H. The Red Sea : in Jado AR dan Hotzl JG (editors)1984. Quartenary Period in Saudi Arabia, Volume 2, Spriner-Verlag, Wien, NewYork, 361 hal. http://muslimuniversity.blogspot.com yang diunduh tgl 26 September 2010. Ilyas Abdul Ghani, Muhammad, Madinah Munawwarah, K.S.A,
2003,
Sejarah Mekah,
AL-Rasheed,
7
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Kerr, PF,1959, Optical Mineralogy, Third Edition, McGrawHill Book Company, inc, NewYork, Toronto, London, Kogakusha Company, Inc, Tokyo, 442 hal Sastroprawiro,S., Susilo, J, Geologi Daerah Mekkah dan sekitarnya, Saudi Arabia, Wimaya, no 29, Tahun XVIII, agustus 1999. Taqiud-Din Al-Hilali, M, Muhsin Khan, M.1983, The Noble Qur‟an, English Translation of The Meaning and Commentary. Williams, H., Turner,F.J., Gilbert, C.M., 1954, Petrography, Intoduction to Study of Rock in thin section, WH., Freman and Co, San Fransisco.
8