Peta Global bahasa Spanyol di negara-negara ASEAN tahun ajaran 2005-2006 Sekilas Cepat atau lambat bahasa Spanyol akan menjadi salah satu bahasa lengua franca. Besarnya jumlah pengguna bahasa tersebut menjadikan bahasa yang berasal dari wilayah Iberia ini semakin dibutuhkan dalam pergaulan internasional baik dalam bidang perdagangan maupun dalam bidang social budaya. Lebih dari 400 juta orang mengunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa pengantar sehari-hari yang tersebar di 20 negara. Jumlah ini merupakan sebuah kekuatan pasar, sosial dan budaya yang kiranya perlu dikenal lebih jauh. Ibarat kata pepatah bahasa adalah pintu pertama untuk mengenal lebih jauh masyarakat penguna bahasa tersebut. Melihat kenyataan tersebut tentu ada baiknya kita sebagai bangsa mencoba menempatkan diri dalam roda perkembangan tuntutan jaman saat ini. Dengan berkaca pada negara-negera tetangga, kita akan mampu mengukur kesiapan kita dalam persaingan global saat ini.
Negara*
Malaysia
Universitas
Sejak tahun
Fakultas
1
Universiti Malaya (Kuala Lumpur)
1972
Mata kuliah pilihan.
2
Kolej Universiti Teknologi Tun
2003.
Mata kuliah
Jumlah siswa 20052006 221
236
Jumlah Pengajar
Catatan
4 (2 lokal Sejak tahun dan 2 native) 1998 membuka D3 Bahasa Spanyol. 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Hussein Onn (Johor Baru) Universiti Utara Malaysia (Kedah)
pilihan 1992
189
Universiti Pendidikan Sultan Idris (Perak) Univeristi Sains Malasia (Penang) Universiti Malasysia Sabah (Sabah) Multimedia University (Selangor) Universitas Putra Malaysia (Selangor)
2003
502
2000
221
1
250
2
Universitas Kebangsaan Malaysia (Selangor) Kolej Univeristi Sains dan Teknologi Malaysia (Kuala Terengganu) Institute of Diplomacy and
1997
Hubungan International
2001 1997
60-70 300
3
1997
220
2 (natives)
2005
63
1
1994
Mata kuliah pilihan bagi Mahasisa Teknik Informasi
1
Punya program radio pada hari rabu selama 1 jam
12
Vietnam
1
Universidad Estudios Extranjeros (UEEH) Univeristas HUFLIT (Ho Chi Minh City University of Foreign languages, Information and Technology) Universidad de Estudios Extranjeros de Hano (UEEH), Universidad Ilmu Sosial dan Humaniora Ho Chi Minh (UCSH) Chulalongkorn
2
Ramkhamhaeng
1
2
3
5
Thailandia
Foreign Relations of Kuala Lumpur UniKLMalaysian Spanish Institute de Kulim, Kedah
2004
MK wajib untuk mahassiwa Diploma Teknik Mesin
195
2002
132
2003
135
2002
2003
S1 Bahasa Spanyol
193
13 (10 local, 3 natives)
55
1
100
9 (6 lokal dan 3 native) 8 (6 lokal dan 3 native)
1.140
3
Khon Kaen
4
Principe de Songkla Thammasat
50
30 universitas UGM Atmajaya Yogyakarta Universitas Indonesia Universitas Trisakti Universitas Moestopo Beragama Atmajaya Jakarta
12.466 No data No data
5 Filipinas Indonesia
1 2 3 4 5 6
7
2001
200
3 (2 lokal, 1 native) 1 (native)
No data 2004
?
** untuk tahun 2006-2010 : 112 (mahasiswa trisakti). 242 (Publik /non mahasiswa)
40**
1 (native)
No data
2 lokal
No data
Sebatas kursus Mata kuliah pilihan untuk jurusan HI Sebatas kursus
14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 Jumlah mahasiswa yang mempelajari bahasa Spanyol 2005/2006
Malaysia Vietnam Thailand Filipinas Indonesia
Jumlah kampus yang memberikan pelajaran bahasa Spanyol
Jika melihat jumlah dan tahun dimulainya pelajaran bahasa Spanyol di kampus-kampus, tentu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Indoneisa berada di belakang negara-negera tetangga kita dalam hal mengantisipasi pentingnya bahasa Spanyol. Tetapi tidak berarti bahwa kita tidak menyadari pentingnya bahasa tersebut dengan adanya beberapa Universitas yang memberikan pengajaran bahasa Spanyol.
Asia tenggara hanya salah satu contoh di mana perkembangan pembelajaran bahasa Spanyol semakin dirasakan. Amerika Serikat, sebagai negara acuan dalam banyak hal telah memberikan perhatian khusus dalam perkembangan bahasa Spanyol. Pada tahun 1990-1991 jumlah siswa yang belajar bahasa Spanyol tercatat: 2.611.000 siswa. Sepuluh tahun kemudian, 2000-2001 tercatat 4.058.00 siswa yang belajar bahasa Spanyol, atau mengalami kenaikan 50%. Sementara di Brasil, pada 7 juli 2005 parlement Brasil menetapkan peraturan agar semua sekolah memerikan bahasa Spanyol sebagai mata pelajaran pilihan. Kebijakan ini akan menjadikan bahasa Spanyol sebagai bahasa kedua di sekolah-sekolah Brasil. Kedua negera terakhir ini tentu memiliki hubungan kepentingan tersendiri terhadap bahasa Spanyol, di mana keduanya tidak bisa melepaskan diri dari pergaulan ekonomi di negera benua Amerika yang mayoritas berbahasa Spanyol.
Tantangan ke depan Universitas-universitas penting Indonesia baik negeri maupun swasta kiranya sudah layak memikirkan untuk memberikan bahasa Spanyol sebagai salah satu mata kuliah. Dengan penguasaan bahasa tersebut tentu akan memberi peluang lebih besar bagi bangsa Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan negera-negera di benua Amerika, khususnya negara-negara Amerika Latin. Kemiripan iklim yang dimiliki oleh negera-negera di benua Amerika Latin dan Indonesia tentu akan membuka peluang lebih besar dalam pertukaran informasi dan pengalaman bagaiman beradaptasi dengan alam. Baik Indonesia dan mayoritas negara-negara Amerika Latin tergabung dalam kelompok negara sedang berkembang yang tentu saja memiliki kesamaan untuk keluar dari masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh negara berkembang. Tantangan ini akan menjadi kekuatan bersama bila terjadi interaksi aktif yang saling menguntungkan. Dalam hal ini penguasaan bahasa akan memberikan peluang lebih besar bagi terciptanya sebuah komunikasi yang efektif.
oleh, Advent Tambun, SS, M.ELE pengajar bahasa Spanyol Univ. Trisakti sumber : www.cervantes.es