No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 0,03 PERSEN SEDANGKAN IMK NAIK 10,69 PERSEN PADA TAHUN 2015 DIBANDINGKAN TAHUN 2014
A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS)
I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan II ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2015 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI) terbaru tahun 2009 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. Kode KBLI yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri minuman (kode 11), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22).
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan II tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dibandingkan triwulan II tahun 2014, sedangkan untuk pertumbuhan nasional mencapai 5,44 persen. Kenaikan ini dialami oleh Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 0,32 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,70 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
1
Adapun jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan II tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 adalah sebagai berikut: -
Industri Minuman (kode 11), turun sebesar 7,54 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 3,09 persen.
-
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), turun sebesar 14,69 persen, demikian juga terjadi kenaikan angka pertumbuhan nasional sebesar 8,66 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2015 Provinsi Jambi No (1) 1 2 3
Kode KBLI (2)
Jenis Industri
(3) Industri Makanan 10 Manufacture of food products Industri Minuman 11 Manufacture of beverages Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 22 Manufacture of Rubber and Plastics Products I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Provinsi Jambi Indonesia (4) (5) 0,32
8,70
-7,54
3,09
-14,69
8,66
0,03
5,44
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan II tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 7,95 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Demikian pula dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen. Ketiga jenis industri di atas mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2015 dibandingkan triwulan I tahun 2015, dengan rincian sebagai berikut :
2
-
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22) naik sebesar 17,42 persen, sementara angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,61 persen. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga, permintaan, dan pengaruh persediaan stok karet perekonomian global untuk industri menjadi salah satu faktornya. Pengaruh cuaca yang berlangsung selama triwulan II serta kualitas/mutu bahan olah karet rakyat (bokar) juga sebagai penentu daya saing karet alam di pasar international.
-
Industri Makanan (kode 10) naik sebesar 13,48 persen, demikian pula angka pertumbuhan nasional naik sebesar 9,84 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Harga CPO ini cukup fluktuatif, adanya kenaikan harga pada pertengahan triwulan II 2015 serta meningkatnya permintaan komoditas tersebut di pasar global turut berperan dalam kenaikan pertumbuhan produksi industri makanan.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
-
Industri Minuman (kode 11) naik sebesar 8,04 persen, dan pertumbuhan nasional naik sebesar 1,76 persen. Jenis industri minuman ini didominasi oleh perusahaan air minum dalam kemasan. Kenaikan permintaan untuk persediaan puasa dan lebaran menjadi salah satu penyebab meningkatnya produksi air minum dalam kemasan ini.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2015 Provinsi Jambi No (1) 1 2 3
Kode KBLI (2)
Jenis Industri
(3) Industri Makanan 10 Manufacture of food products Industri Minuman 11 Manufacture of beverages Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 22 Manufacture of Rubber and Plastics Products I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Provinsi Jambi Indonesia (4) (5) 13,48
9,84
8,04
1,76
17,42
8,61
7,95
2,34
B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan II tahun 2015 naik sebesar 10,69 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2015 naik sebesar 6,31 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (c-to-c) selama Januari sampai Juni 2015 yang juga merupakan angka pertumbuhan produksi selama tahun 2015 naik sebesar 7,73 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.
I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan
II Tahun 2015 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan II Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
3
Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,69 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014. Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 4,57 persen. Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2015 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Tahun 2015 Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
8,59
3,97
2
14
Industri Pakaian Jadi
4,83
7,33
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
15,76
-6,34
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
16,29
10,61
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
11,77
-3,82
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
15,88
-0,46
7
31
Industri Furnitur
9,07
10,69
10,69
4,57
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Dari ketujuh jenis industri tersebut, semua jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu :
4
-
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 16,29 persen, sementara angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 10,61 persen,
-
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 15,88 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 0,46 persen,
-
Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 15,76 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 6,34 persen,
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 11,77 persen, sementara angka pertumbuhan nasional turun sebesar 3,82 persen,
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 9,07 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 10,69 persen,
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 8,59 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat lebih kecil yaitu sebesar 3,97 persen,
-
Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 4,83 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat lebih tinggi yaitu sebesar 7,33 persen, Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan
II Tahun 2015 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6,31 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015, Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 5,09 persen pada triwulan II tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015, Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2015 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Triwulanan (q-to-q) Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
5,61
5,55
12,42
7,47
2,89
-2,80
10,81
2,31
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
6,03
2,95
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
8,72
4,06
7
31
Industri Furnitur
10,07
5,45
6,31
5,09
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Ketujuh jenis industri di atas mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : -
Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 12,42 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 7,47 persen,
-
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 10,81 persen, dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,31 persen,
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 10,07 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 5,45 persen,
-
Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 8,72 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 4,06 persen,
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 6,03 persen, dan angka pertumbuhan Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
5
nasional naik sebesar 2,95 persen, -
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 5,61 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 5,55 persen,
-
Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 2,89 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 2,80 persen,
IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Tahun 2015 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (c-to-c) selama periode bulan Januari sampai Juni tahun 2015 yang juga merupakan pertumbuhan selama tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 7,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, sedangkan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami peningkatan sebesar 5,09 persen untuk periode selama bulan Januari sampai Juni tahun 2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil per jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Selama Tahun 2015 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Tahun 2015 Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
7,76
6,57
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
-1,94
7,51
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
13,58
-3,51
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
15,56
9,70
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
9,09
-4,40
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
8,86
-3,39
7
31
Industri Furnitur
7,30
10,78
7,73
5,09
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Dari ketujuh jenis industri tersebut, terdapat 6 jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu : -
6
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 15,56 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami meningkat sebesar 9,70 persen,
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
-
Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 13,58 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 3,51 persen,
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 9,09 persen, sementara angka pertumbuhan nasional turun sebesar 4,40 persen,
-
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 8,86 persen, Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 3,39 persen,
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 7,76 persen, dan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,57 persen,
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 7,30 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 10,78 persen,
Adapun penurunan terjadi pada industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 1,94 persen, sementara angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 7,51 persen. CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 45/08/15/Th. IX, 3 Agustus 2015
7