No. 024/05/17/Th.IX, 2 Mei 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2017 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) TURUN MINUS 9,79 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 3,97 PERSEN A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) pada triwulan I tahun 2017 mengalami kenaikan produksi sebesar 12,59 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 turun sebesar minus 9,79 persen dari triwulan IV tahun 2016.
I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan I-2017 ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2017 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI) terbaru tahun 2015 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. Kode KBLI yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22).
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan I tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 12,59 persen dibandingkan triwulan I tahun 2016, sedangkan untuk pertumbuhan nasional naik sebesar 4,33 persen. Kenaikan ini dialami oleh Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 4,46 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,20 persen. Demikian pula hal Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.024/05/17/Th.IX, 2 Mei 2017
1
nya dengan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), angka pertumbuhan produksi industri ini naik sebesar 12,13 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 7,80 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Jambi No
Kode KBLI
1
10
2
22
Jenis Industri Industri Makanan Manufacture of food products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products
I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Provinsi Jambi Indonesia 4,46
8,20
12,13
7,80
12,59
4,33
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 9,79 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016, sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional naik sebesar 0,86 persen. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan triwulan IV tahun 2016, adalah : -
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22) naik sebesar 0,83 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional naik sebesar 6,02 persen. Harga karet di awal tahun 2016 mulai merangkak naik dan diikuti dengan kenaikan volume produksi.
Untuk industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah: -
Industri Makanan (kode 10) turun sebesar minus 14,88 persen, begitu juga angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 0,11 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Trend harga komoditas CPO dan minyak mentah dari kelapa selama Januari sampai Maret tahun 2017 cenderung turun. Hal ini selain diakibatkan oleh musim hujan juga menurunnya bahan baku akibat terjadinya masa crack atau masa istirahatnya tanaman kelapa sawit untuk berproduksi. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 024/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Jambi No
Kode KBLI
1
10
3
22
Jenis Industri Industri Makanan Manufacture of food products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products
I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Provinsi Jambi Indonesia -14,88
-0,11
0,83
6,02
-9,79
0,86
B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I tahun 2017 naik sebesar 10,25 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 naik sebesar 3,97 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016.
I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y)
Triwulan I Tahun 2017 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 10,25 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 6,63 persen. Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif antara lain : -
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 28,52 persen dan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 11,05 persen.
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 3,58 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,88 persen.
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 2,10 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 8,26 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.024/05/17/Th.IX, 2 Mei 2017
3
Adapun pertumbuhan negatif terjadi pada empat jenis indutri sebagai berikut: -
Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar minus 15,64 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 5,40 persen.
-
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar minus 10,18 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 7,70 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar minus 8,71 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik 7,35 persen.
-
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), turun sebesar minus 2,31 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen. Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%)
No
Kode KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
7
31
Industri Furnitur IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Triwulanan (y-on-y) Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
28,52
11,05
-15,64
5,40
-8,71
7,35
-10,18
7,70
3,58
0,88
-2,31
0,26
2,10
8,26
10,25
6,63
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan
I Tahun 2017 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 3,97 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016. Sedangkan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 2,44 persen pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 024/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017
Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebagai berikut : -
Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25) naik sebesar 14,30 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 3,58 persen.
-
Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 6,07 persen, demikian juga dengan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 5,72 persen, demikian halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami kenaikan sebesar 4,49 persen.
Adapun jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah : -
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar minus 16,90 persen, begitu juga angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 3,12 persen
-
Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar minus 8,20 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 1,01 persen.
-
Industri furniture (kode 31), turun sebesar minus 3,81 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,48 persen
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), turun sebesar minus 3,17 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,79 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Triwulanan (q-to-q) Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
5,72
4,49
-8,20
1,01
6,07
0,34
-16,90
-3,12
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-3,17
0,79
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
14,30
3,58
7
31
Industri Furnitur
-3,81
4,48
3,97
2,44
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.024/05/17/Th.IX, 2 Mei 2017
5
CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 024/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017