Pertemuan Ke-7 Uji Persyaratan Instrumen :
Validitas
M. Jainuri, S.Pd Pendidikan Matematika-STKIP YPM Bangko 1
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Uji Persyaratan Instrumen
2
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2006) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
3
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Validitas Instrumen Jenis validitas instrumen penelitian : 1. Validitas logis (logical validity), yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran dan dirancang dengan baik sesuai dengan teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis langsung diperoleh ketika instrumen sudah selesai disusun dan tidak perlu diuji coba terlebih dahulu.
4
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Validitas Instrumen 2. Validitas empirik (empirical validity), yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas apabila sudah teruji dari pengalaman. Instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui uji coba terlebih dahulu.
5
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Validitas Instrumen Uji-t dalam validitas Pertama, pengujian validitas cukup menggunakan nilai koefisien korelasi apabila responden yang dilibatkan dalam pengujian validitas adalah populasi. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen, cukup membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r. Kedua, pengujian validitas perlu menggunakan uji t apabila responden yang dilibatkan dalan pengujian validitas adalah sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen, tidak bisa dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r, tetapi harus dengan membandingkan nilai hitung t dengan nilai tabel t.
6
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Pearson Product-Moment (PPM) Rumus PPM :
rxy
N .xy (x).(y ) ( N .x 2 (x) 2 ).( N .y 2 (y ) 2 ) .
Keterangan : rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y. xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x = jumlah nilai setiap item. y = jumlah nilai konstan. N = jumlah subyek penelitian
7
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Pearson Product-Moment (PPM) Kriteria keputusan : Jika rhitung > r tabel maka item valid Jika rhitung < r tabel maka item tidak valid Kriteria penafsiran indeks korelasi (r) Indeks Korelasi (r) 0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199
8
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Kriteria Penafsiran Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah (tidak valid)
Contoh : Variabel : Motivasi Belajar Siswa Jumlah responden : 10 orang Jumlah pernyataan : 6 item Berapa item valid dan yang tidak valid ?
9
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Penyelesaian (1) : Diperoleh data sebagai berikut : No. Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10
1
Skor item untuk no. 2 3 4 5
6
SkorTotal (Y)
3 3 4 4 4 3 5 3 4 5
5 2 3 1 1 1 3 5 4 4
3 3 3 4 4 3 5 3 4 3
4 3 4 4 4 3 5 3 4 4
4 2 2 4 4 3 5 3 4 5
1 1 5 4 2 3 2 5 4 5
20 14 21 21 19 16 25 22 24 26
29
35
38
36
32
208
Jumlah 38 P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 1 : menghitung korelasi setiap butir dengan rumus PPM Buat tabel penolong : untuk item (1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
11
Item Pernyataan No.1 X
Y
X2
Y2
XY
3 3 4 4 4 3 5 3 4 5
20
9
400
60
14
9
196
42
21
16
441
84
21
16
441
84
19
16
361
76
16
9
256
48
25
25
625
125
22
9
484
66
24
16
576
96
26
25
676
130
∑X
∑Y
∑X2
∑Y2
∑XY
208
150
4456
811
38 P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 1 : menghitung korelasi setiap butir dengan rumus PPM Masukan nilai-nilainya ke dalam rumus PPM :
rxy
rxy
N .xy (x).(y ) ( N .x 2 (x) 2 ).( N .y 2 (y ) 2 ) .
10.(811) (38).(208) (10.(150) 2 (38) 2 ).(10.(4456) 2 (208) 2 ) .
8110 7904 rxy (1500 1444).(44560 43264) . 206 206 rxy 0,765 (56).(1296) . 72576 12
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 1 : menghitung korelasi setiap butir dengan rumus PPM
Demikian seterusnya dicari korelasi butir 2, 3, 4, 5 dan 6. Sehingga diperoleh : rhitung butir (1) : 0,765 rhitung butir (2) : 0,529 rhitung butir (3) : 0,414 rhitung butir (4) : 0,676 rhitung butir (5) : 0,714 rhitung butir (6) : 0,532 13
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 2 : mencari nilai r tabel Mencari r tabel dengan α = 0,05 dan n = 10 maka diperoleh r tabel = 0,632. (dk = n – 2) N
14
Taraf Signifikan
3 4 5
5% 0,997 0,650 0,878
1% 0,999 0,990 0,959
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
11 12 13 14 15
0,602 0,575 0,553 0,532 0,514
N
Taraf Signifikan
27 28 29
5% 0,381 0,374 0,367
1% 0,487 0,478 0,470
0,917 0,874 0,834 0,798 0,65
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,344 0,339
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,334 0,329 0,325 0,320 0,316
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
N
Taraf Signifikan
55 60 65
5% 0,266 0,254 0,244
1% 0,345 0,330 0,317
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,270
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,202 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,230 0,210 0,194
Langkah 3 : membuat keputusan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai r tabel Kriteria keputusan : Jika rhitung > r tabel maka item valid Jika rhitung < r tabel maka item tidak valid
15
No. Item
rhitung
r tabel α = 0,05 n = 10
Keputusan
1
0,765
> 0,632
Valid
2
0,529
< 0,632
Tidak Valid
3
0,414
< 0,632
Tidak Valid
4
0,676
> 0,632
Valid
5
0,714
> 0,632
Valid
6
0,532
< 0,632
Tidak valid
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 4 : membuat kesimpulan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh bahwa dari 6 item, dinyatakan valid sebanyak 3 item yaitu item no. 1, no. 4 dan no. 5 (digunakan atau dipakai dalam penelitian), sedangkan dinyatakan tidak valid sebanyak tiga item yaitu : item no. 2, no. 3 dan no. 4 (diperbaiki atau dihilangkan)
16
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Penggunaan Uji – t
Pengujian validitas perlu menggunakan uji t apabila responden yang dilibatkan dalan pengujian validitas adalah sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen, tidak bisa dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r, tetapi harus dengan membandingkan nilai hitung t dengan nilai tabel t. 17
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Penggunaan Uji – t Apabila menggunakan Uji – t, pada langkah 1 di atas diperoleh nilai korelasi sebagai berikut : rhitung butir (1) : 0,765 rhitung butir (2) : 0,529 rhitung butir (3) : 0,414 rhitung butir (4) : 0,676 rhitung butir (5) : 0,714 rhitung butir (6) : 0,532 Langkah berikutnya adalah mencari nilai thitung .
18
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 2 : menghitung nilai thitung dengan rumus Uji – t Rumus Uji – t : t hitung
r n2 1 r 2
Untuk item no. 1 :
t hitung
0,765 10 2 1 0,765
2
Demikian seterusnya, sehingga diperoleh : Item no. 2 : 1,762 Item no. 3 : 1,286 Item no. 4 : 2,594 Item no. 5 : 2,885 Item no. 6 : 1,776 19
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
3,359
Langkah 3 : mencari nilai ttabel pada tabel t Dengan α = 0,05 dan dk = n – 2 = 10 – 2 = 8, dengan uji satu pihak maka diperoleh ttabel = 1,860.
20
α untuk uji coba dua pihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 α untuk uji coba satu pihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 0,25 1 1,000 3,078 6,314 12,706 2 0,816 1,886 2,920 4,303 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4 0,741 1,533 2,132 2,776 5 0,727 1,476 2,015 2,571 6 0,718 1,440 1,943 2,447 7 0,711 1,415 1,895 2,365 8 0,706 1,397 1,860 2,306 9 0,703 1,383 1,833 2,262 10 0,700 1,372 1,812 2,228 11 0,697 1,363 1,796 2,201 12 0,695 1,356 1,782 2,179 13 0,962 1,350 1,771 2,2160 14 0,691 1,345 1,761 2,145 15 0,690 1,341 1,753 2,131 P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
0,02
0,01
0,001 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602
0,005 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947
Langkah 4 : membuat keputusan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Kriteria keputusan : Jika thitung > ttabel maka item valid Jika thitung < ttabel maka item tidak valid
21
No. Item
rhitung
thitung
ttabel
Keputusan
1
0,765
3,359
>1,860
Valid
2
0,529
1,762
<1,860
Tidak Valid
3
0,414
1,286
<1,860
Tidak Valid
4
0,676
2,594
>1,860
Valid
5
0,714
2,885
>1,860
Valid
6
0,532
1,776
<1,860
Tidak valid
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Langkah 5 : membuat kesimpulan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh bahwa dari 6 item, dinyatakan valid sebanyak 3 item yaitu item no. 1, no. 4 dan no. 5 (digunakan atau dipakai dalam penelitian), sedangkan dinyatakan tidak valid sebanyak tiga item yaitu : item no. 2, no. 3 dan no. 4 (diperbaiki atau dihilangkan)
22
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
23
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Point Biserial Correlation Point Biserial Correlation digunakan untuk mencari korelasi antara item dengan seluruh tes (validitas item). Hasil perhitungan dengan Point Biserial Correlation dapat dikonsultasikan ke tabel r Product – Moment dengan derajat kebebasan, yaitu db = N - 2.
24
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Point Biserial Correlation Rumus :
rpbis
Mp - Mt St
p . q
Keterangan : rpbis = koefisien korelasi point biserial Mp = mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes Mt = mean skor total (skor rata-rata dari seluruh peserta tes) St = Standar deviasi skor total p = proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut q =1-p 25
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
Contoh :
Akan diuji validitas item (soal) no. 1yang telah diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.
26
Skor Setiap Item Soal
No. Siswa
10
Skor (Xt)
Xt2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
8
64
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
8
64
3
-
-
1
1
1
0
1
0
-
0
4
16
4
0
0
1
0
0
1
0
1
-
1
4
16
5
1
1
1
1
1
1
1
0
-
0
7
49
6
1
1
1
1
1
-
1
-
0
1
7
49
7
1
1
1
-
1
1
1
0
1
1
8
64
8
1
0
0
1
1
1
0
0
-
1
5
25
9
-
1
1
-
0
0
0
0
-
1
3
9
10
0
0
0
-
1
0
0
0
1
0
2
4
∑
6
6
8
6
8
6
6
1
3
6
56
360
p
0,6
0,6
0,8
0,6
0,8
0,6
0,6
0,1
0,3
0,6
0,4 0,4 0,2 0,4 P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
0,2
0,4
0,4
0,9
0,7
0,4
q
Penyelesaian (1)
Keterangan : Bentuk tes obyektif Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0 Banyaknya peserta tes (N) = 10
27
Mencari mean skor total (Mt) : X t 56 Mt 5,6 N 10
Mencari standar deviasi (St) : X t X t St N N 2
2
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
2
360 56 St 4,64 2,15 10 10
Penyelesaian (2)
Mencari (Mp) item soal nomor 1 :
28
Nomor Jawaban Betul
Skor
1
8
2
8
5
7
6
7
7
8
8
5
6
43
43 Mp 7, 2 6 Mt = 5,6 St = 2,15 p1 = 0,6 q1 = 0,4
Menguji validitas soal nomor 1:
rpbis
Mp - Mt St
p . q
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
rpbis
7,2 - 5,6 0,6 . 0,911 2,15 0.4
Penyelesaian (3)
Jadi rpbis : 0,911 Dengan db = N – 2 = 10 – 2 = 8 dan α = 0,05
29
Pada tabel r product-moment diperoleh : rtabel = r(α)(db) = r(0.05)(8) = 0,707 Kesimpulan : Karena rpbis > rtabel atau 0,911 > 0,707, maka soal nomor 1 disimpulkan valid
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd
30
P7_Statistik Inferensial_M.Jainuri,S.Pd