Modul Teori Akuntansi
Akuntansi
Pertemuan 17: Membangun Kembali Kepercayaan Publik
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu: 1.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan pubrik.
2.
Menjelaskan cara membangun kembali keperayaan publik.
B. Uraian Materi
Membangun Kembali Kepercayaan Publik 1. Disiplin Ilmu Akuntansi Disiplin ilmu akuntansi itu sendiri menjadi faktor penyebab mengapa akuntansi itu semakin meredup tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang dan semakin canggih. Hal ini bisa dimaklumi karna pengembangan ilmu akuntansi ini bisa dikatakan berenti pada dekade 60-an dan 70-an profesi akuntansi dan akademisi merumuskan kerangka teoriakuntansi melalui
beberapa upaya seperti yang tertuang dalam APB statement
No. 4
tetnang prinsip, sifat dan kualitas laporan keuangan dan trueblood committee report yang membahas tujuan laporan keuangan dan upaya lainnya seperti SOATATA, ASOBAT, dan sebagainya. Disiplin dan produk laporan keuangan menjadi andalan akuntasi saat ini dibangun atas dasar konsep kerangka itu yang didasarkan pada kondisi, sruktur,ekonomi,bisnis,kebutuhan
pemakai
pada
saat
itu.
Perkembangan
ekonomi,bisnis,teknologi.komputer, komunikasi yang Demikian spektakuler khususnya teknologi komputer dan komunikasi menyebabkan disiplin ilmu akuntansi yang masih tidak berubah dari situasi lama. Disiplin akuntansi
S1 Akuntansi (UNPAM) 1
Modul Teori Akuntansi
Akuntansi
tradisional tidak mengandalkan teknologi dan tidak menyesuaikan diri dengan tuntunan pasar menyebabkan ilmu akuntansi tidak tidak bisa memenuhi kebutuhan dan tuntunan masyarakat yang berubah sehingga ia ditinggalkan pemakainya dan beralih mencari sumber atau media lain. Disiplin akuntansi yang kita nikmati saat ini adalah produk yang lahir dari permasalahan dan tantangan dari ekonomi,bisnis dan manajemen pada era 70-an dan 80-an, dimana struktur ekonomi waktu itu ditandai dengan bisnis manufaktur yang ditandai dengan banyaknya asset tangible yaitu aktiva tetap yang terdiri dari lahan, bangunan, mesin dan pealatan,perabot dan furnitur,kendaraan dan lain sebagainya. Sebagaimana yang diketahui sektor ekonomi,bisnis,teknologi, dan manajemen berkembangan terus. Dunia awalnya dikuasai oleh sektor ekonomi agricultur, kemudian berkembang dikuasai oleh ekonomi manufaktur dan saat ini ditandai dengan perkembangan ekonomi jasa dengan ditopang kemajuan teknologi komputer, komunikasi, informasi, yang sangat pesat. Sedangkan ilmu akuntansi khususnya kerangka konsepnya sendiri tidak dikembangkan sehingga akhirnya situasi yang dihadapi tidak bisa dijawab dengan kerangka konsep yang lama yang memiliki kerangka konsep yang jauh berbeda dengan tuntunan pasar dan para pemakai pada saat ini. Beberapa prinsip yang tidak sesuai dengan situasi yang kita hadapi saat ini antara lain adalah: a. Prinsip historical cost b. Pengukuran tangible cost c. Pengukuran aspek nonkeuangan d. Pengukuran aspek sosial ekonomi seperti lingkungan dan tanggung jawab sosial perubahan e. Aspek keadilan dalam pelaporan keuangan f. Aspek keyakinan agama Prinsip diatas telah dijawab oleh masyarakat maupun profesi melalui berbagai konsep baru yang ditawarkan, baik melalui dikursus akademik maupun melalui perumusan standar akuntansi yang diberikan secara resmi, namun tidak melalui kerangka konsep dasar sebagaimana pada 1970-an yang menjadi dasar membangun kerangka teori akuntasi. Kerangka konsep dasar akuntansi yang
S1 Akuntansi (UNPAM) 2
Modul Teori Akuntansi
Akuntansi
dibangun pada era 70-an tidak diubah sama sekali, yang diubah hanya pada tataran standar yang lepas dari postulat dan prinsip dasarnya. Kerangka konsep teori akuntansi ini mutlak dimiliki jika kita ingin membangun disiplik akuntansi. Karna kerangka dasar teori inilah yang menjadi dasar, pedoman dan arah pengembangan disiplin itu dilakukan supaya tidak sembarangan dan tanpa arah. Sayangnya kerangka dasar yang lama belum pernah diubah, tetapi sudah mengubah ranting atau turunannya yang didasarkan pada tuntutan pasar, tetapi tidak
berdasar
kerangka
teori
yang
ada.
Danpaknya
adalah
produk
akuntansimenjadi berkembang tidak terarah dan berkembang tidak sejalan dengan kerangka konsep dasar. Mari kita berikan beberapa contoh yang terjadi dalam disiplin akuntansi berkaitan dengan situasi ini: a. Munculnya penilaian “fair value” nilai wajar sesuai dengan FASB No. 157 menyebabkan pelanggaran telak pada prinsip historical cost b. Dengan perkembangan bisnis berbasis teknologi maju seperti IT, komunikasi yang berbasis dan digerakan oleh asset “intellectual capital” maka banyak perusahaan tidak memiliki pendoman bagai mana menilai “intangible asset” yang belum ada pendoman resmi profesi maupun “standard setter body” c. Banyak sekali kinerja saat ini bukan diukur hanya oleh ukuran keuangan tetapi nonkeuangan misalnya perkembangan “balaced score card” yang menambahkan ukuran nonkeuangan (market share, learning process, kualitas). Sayangnya akuntansi tidak mampu memberikan pendoman untuk memenuhi tuntutan ini d.
Dengan semakin derasnya
tuntutan masyarakat agar perusahaan tidak
hanya bertanggung jawab
pada tujuan mencari laba, tetapi juga
menyelamatkan lingkungan dan ikut bertanggung jawab kepada kehidupan masyarakat maka seharusnya akuntansi mampu memberikan informasi sejauh mana perusahaan ikut bertanggung jawab pada da bidang ini lingkungan dan sosial. Dalam diskursus akademik sudah dikenal a kuntansi sosial ekonomi atau socio economic accounting yang mengukur aspek social dan ekonomi dari setiap transaksi yang melibatkan
S1 Akuntansi (UNPAM) 3
Modul Teori Akuntansi
Akuntansi
perusahaan. Bahkan masyarakat saat ini mengenal “integrated reporting” yang menggabungkan antara kepentingan laba, social, dan lingkungan yang dikenal dengan istilah Triple P atau 3P yang menggambarkan profit (Keuangan), People (Sosial), Planet (Alam). Akuntansi secara resmi masih diam dalam menjawab tuntutan pasar dan masyarakat ini. e.
Salah satu tuntutan masyarakat yang tidak pernah berhenti dari benak kita adalah keadilan. Keadilan harus ditegakan kendatipun langit runtuh katanya. Namun, sejauh mana akuntansi mampu memberikan informasi tentang keadilan ini terutama tentang keadilan dalam distribusi pendapatan dalam suatu kegiatan bisnis yang memang hasilnya merupakan kontribusi dari semua pihakatau “stakeholders” yang ada dalam organisasi bukan hanya kontribusi pemilik modal atau “stockholder”. Dalam diskursus akademik sudah ditawarkan apa yang disebut dengan “Value Added Reporting, atau pelaporan nilai tambah” namun FASB,IFRS maupun PSAK sampai saat ini belum memberikan sikap.
f.
Munculnya system ekonomi islam (Syariah) yang didasarkan pada keyakinan ideologis yang berbeda dari keyakinan ideologis kapitalis yang menjadi dasar ilmu akuntansi menyebabkan bangun teori dan kerangka konsep, serta sistem pelaporan juga mestinya akan berbeda.sejauh ini disiplin akuntansi secara resmi belum mau membahas dan memberikan pedoman dalam bidang ini. Profesi akuntan diam saja dan umat islam yang coba merumuskannya, namun belum serapih sebagaimana harusnya akuntansi yang mapan. IAI dan PSAK syariah telah berhasil memisahkan PSAK konvesional dan syariahberhasil melahirkan sampai tahun 2010, 12 PSAK Syariahyang berlaku untuk entitas dan transaksi syariah dan kerangka konsep dasar penyusunan pelaporan lembaga keuangan syariah. Ditingkat
International
dikenal
AAOIFI
(Accounting
Auditing
Organization for Islamic Financial Institution), namun hanya melahirkan standar yang kerangka dasarnya masih bersifat konvensional dan sayangnya hanya untuk lembaga keuangan bukan lembaga bisnis secara keseluruhan.
S1 Akuntansi (UNPAM) 4
Modul Teori Akuntansi
2.
Akuntansi
Faktor Eksternal dan Kemajuan Disiplin Lain Ilmu akuntansi adalah bagian dari ilmu informasi. Akuntansi adalah
system informasi dan menawarkan engineering dalam mengolah transaksi yang diwakili bukti , data, menjadi informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan. Sayangnya akuntansi tidak sendirian. Dalam ilmu informasi ada ilmu teknologi komputer, ada ilmu teknologi komunikasi, ada audio visual, internet dan sebagainya. Karena ilmu akuntansi menawarkan informasi maka mau tidak mau teknologi tadi itu juga memengaruhi kepuasan orang terhadap ilmu akuntansi. Ilmu computer, audio visual, komunikasi, internet misalnya bisa menjadi media penyampain informasi akuntansi melalui internet dengan kecepatan, akurasi yang lebih baik. Dampak dari kemajuan teknologi ini menyebabkan masyarakat memiliki pilihan lain selain produk akuntansi yang dampaknya adalah peran akuntansi sebagai jasa untuk masyarakat menjadi berkurang. Ini yang menyebabkan masyarakat mulai mengabaikan pelaporan akuntansi tradisonal.
3.
Faktor Individu Pelaku Dalam Profesi Akuntan Itu Berbagai Fenomena pelanggaran etika dalam profesi akuntansi seperti
yang kita lihat puncaknya pada kasus Enron Corporation menyebabkan akuntansi kehilangan integeritasnya. Kasus pelanggaran etika untuk memenuhi nafsu serakah para manajer, konsultan dan akuntan menyebabkan salah satu kantor Akuntan Big one Arthur Anderson terpaksa bubar yang berdampak kepada kehilangan kepercayaan publik pada profesi ini. Dampaknya pemerintah dan parlemen melahirkan Sarbanes Oxley Act yang mengatur peningkatan pertanggungjawaban perusahaan (korporasi) atau disebut juga corporate Responsibility Act. Dampak dari pelanggaran etika ini, indeks pasar modal turun sampai 25%, saham Enron turun sampai pada level negatif, Enron corporation bubar, dan para pimpinan, konsultan, akuntannya dituntut dipengadilan, ada yang bunuh diri dan ada yang dihukum penjara dan dikenakan denda. Pemerintah federal di Amerika membentuk badan pengawas akuntansi perusahaan publik atau diberi nama PCAOB (Public Company Accounting oversight board) dan berbagai
S1 Akuntansi (UNPAM) 5
Modul Teori Akuntansi
Akuntansi
peraturan pembatasan lainnya. Kasus enron ini sangat berdampak negatif pada profesi akuntan sehingga kepercayaan publik kepada profesi akuntan berada pada titik nadir titik yang paling rendah. Wajar saja kepercayaan publik terhadap profesi akuntan hilang dan sukar untuk membangunnya kembali.
C. Latihan Soal/Tugas 1. Menurut anda bagaimana meningkatkkan kualitas dan etika pelaku akuntansi agar mmberikan kepercayaan publik? 2. Apakah ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan publik selain 3 faktor yang dijelaskan di atas?
D. Daftar Pustaka Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE
S1 Akuntansi (UNPAM) 6