An gga A dhi t ya P ra s oj o De sma H a ri ya n t i S hi n j a Tsa qi b S umi ra h S udi ha rj o dalam kumpulan puisi:
Reuni Kata pertemuan, perpisahan, & pertemuan kembali
Reuni Kata Kumpulan Puisi oleh: Angga Adhitya Prasojo Desma Hariyanti Shinja Tsaqib Sumirah Sudiharjo
Penerbit:
Nida Dwi Karya Publishing
Desain Sampul & Tata Letak: Angga Adhitya
ISBN: 978-602-7950-70-2 Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) - ii
Pengantar
D
alam hidup, kita akan bertemu, berpisah, dan mungkin dipertemukan kembali. Dalam sebuah pertemuan ada yang akan jatuh hati, menjadi begitu dekat atau bersahabat. Kemudian mungkin telah menjadi kehendak tuhan bahwa pertemuan yang bisa pendek atau bisa juga panjang itu harus disudahi, dengan sebuah perpisahan. Lalu bila tuhan masih ingin, Ia akan mempertemukan kembali yang terpisah dalam sebuah perjumpaan lain. Takdir itu ternyata yang tuhan pilihkan untuk kami. Dalam sebuah pertemuan kembali rasanya ada terlalu banyak hal yang ingin dilakukan, ingin diceritakan. Tapi kami memilih untuk membiarkan kata-kata kami menjadi liar dan mengadakan reuni sendiri-sendiri. Kami memutuskan untuk diam menontonnya saja. Tentu saja kami belum benar-benar mengerti apa dan bagaimana jiwa dari kata-kata selain yang kami miliki sendiri. Kami hanya membiarkan mereka melepas kangen, seolah-olah mereka lebih punya hak atas rindu daripada kami sendiri. Dengan segenap kesederhanaan pertemuan kembali ini kepada seluruh sahabat kami persembahkan “Reuni Kata”. Semoga kumpulan ini bisa menjadi teman bagi siapa saja yang baru bertemu, baru berpisah, atau baru dipertemukan kembali. Angga, Desma. Shinja, dan Ira Bandar Lampung, Februari 2014
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) - iii
о
daftar isi Pengantar – iii
Angga Adhitya Prasojo matamu (1) – 2 matamu (2) – 3 dari belakang matamu – 4 hanya diam – 5 bersama hujan– 6 menikahi sunyi – 7 sayap – 8 menculik bintang dan rembulan – 9 kepadamu – 12 pada hatimu kutanyakan – 13 pisah – 14 lerai – 15 aku dan awan mengeja namamu – 16 terlalu merah, terlalu rekah – 17 pengap harap – 18 hampa – 19
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) - iv
matamu (1) aku teringat matamu, lariklarik sinar yang diteruskan daunan. aku teringat matamu, bayangbayang senja merah di kolam teratai putih. aku teringat matamu, yang selalu kau sembunyikan tiap kali kita bertemu, selalu kusapa dan kau tak pernah menjawab. aku teringat matamu, yang menerkanerka saat kali pertama mencoba menandaiku. aku teringat matamu, yang penuh curiga dan bertanyatanya "gerangan apa yang membuat lelaki ini gila?". aku teringat matamu. kemarin sekali lagi aku melihat matamu, padanya makin jelas terbaca, kepada siapa cinta tertera.
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |1|
matamu (2) mungkin karena matamu maka anehnya tanpa ada yang kau rapalkan kau buat aku lupa bahwa aku punya sepasang sayap untuk dikepakkan mungkin karena matamu sampaisampai aku berpikir untuk berhenti jadi malaikat mungkin karena matamu kau mampu menyihirku jadi batu
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |2|
dari belakang matamu ada yang memasang angkuh di balik binar mata yang bening setelah berlari bersembunyi dari senja apa malammalam mulai jatuh ke kolam teratai putih? apakah masih cinta yang terpercik dari sana?
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |3|
hanya diam katakata terserak di antara aku dan kamu tapi aku sepertinya terlalu malu untuk memilihnya satu tiap huruf membungkamku jadi benarbenar gagu padahal benar kamu yang enyahkan bimbang tiap saat bulan datang yang ubah awan jadi titiktitik kerinduan
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |4|
bersama hujan di sudut senyap yang pasti kau ketahui, kuabadikan binar mata dan senyummu yang menyapa, pada matamu kubaca keinginan untuk bicara di waktu kita yang hanya sesaat hujan masa kita kuyup di sepanjang perjalanan pulang tiap hasta yang penuh kenang 31 januari 2010 (kotabumi-bandarjaya-tegineneng-natar-rajabasa) bersama hujan
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |5|
menikahi sunyi kalian memaksaku menemui sunyi bertunangan, kemudian menikahinya karena tanpa aku kalian memutuskan untuk bicara berdua saja lalu apa yang kalian sisakan selain kegelapan jalan mana lagi yang kalian sediakan selain kematian?
Reuni Kata (Kumpulan Puisi) – Angga Adhitya Prasojo |6|