Pertemuan Pertemuan 7 13
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Publikasi dan publisitas
DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai publikasi dan publicitas serta perannyai dalam membangun citra brand TUJUAN INSTRUKTUSIONAL UMUM Melalui perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami apa publikasi dan publisitas dan apa perannya dalam membangun citra brand. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan : Mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran tentang publikasi dan publisitas, bedanya dengan iklan, hubungannya dengan citra brand dan bagaimana membangun citra brand melalui publisitas.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB
Nanik Ismiani S.Sos Strategi Soft Sell
PUBLIKASI •
Tugas pokok PR adalah menciptakan citra positif perusahaan di mata publiknya. Citra positif dapat terbentuk bila publik mempunyai persepsi positif tentang perusahaan. Persepsi ini harus lengkap dan tidak sepotong-sepotong. Agar hal itu dapat dicapai, maka publik harus berkecukupan informasi (well informed) tentang perusahaan.
•
Kegiatan menyebarkan informasi disebut publikasi
•
Publikasi berasal dari publicare, artinya “untuk umum”
•
Jadi publikasi adalah kegiatan memperkenalkan perusahaan sehingga umum publik dan masyarakat dapat mengenalnya.
PUBLISITAS Publisitas adalah kegiatan publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas adalah publikasi perusahaan yang dimuat di media massa. •
Dengan demikian pengertian publikasi lebih luas dan publisitas adalah bagian dari aktivitas publikasi.
DEFINISI PUBLISITAS •
Kegiatan perusahaan untuk melaporkan berita-berita mengenai bisnisnya.
•
Segala kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan perusahaan dan/atau produk kepada masyarakat melalui media massa.
•
Pesan yang direncanakan, dieksekusi dan didistribusikan melalui media massa tertentu untuk memenuhi kepentingan publik tanpa membayar kepda media massa itu (Herbert M)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB
Nanik Ismiani S.Sos Strategi Soft Sell
•
Publikasi berita tentang organisasi atau individu, dimana untuk itu tidak perlu membayar waktu atau space (Otis Baskin, dkk)
Keuntungan Publisitas •
Publisitas mengandung kredibilitas tinggi di mata khalayak media. Khalayak dianggap lebih mempercayai informasi publisitas yang dikema dalam sajian berita.
•
Publisitas tidak membayar
•
Publisitas memungkinkan cerita lebih detil tentang produk dan perusahaan.
•
Dapat menjelaskan “cacat produk” (crisis response)
Kekurangan Publisitas •
Tidak dapat dikontrol (no control over the message). Karena tidak membayar maka PR tidak bisa menentukan harus dimuat, kapan, dimana dan bagaimana memuatnya.
•
Tidak dapat mengontrol jenis informasi yang dimuat.. Setiap berita yang dimuat di media menimbulkan konsekuensi tersendiri. Media bisa saja encari sendiri, dan kebetulan yang dimuat informasi negatif perusahaan.
•
Nonpersonal communication
Bersifat satu arah, informais yang dimuat media dimana khalayak hanya bisa membaca atau melihat tanpa ada kemungkinan dialog interaksi langsung.
Jenis Publsitas •
Berdasarkan sumber: publisitas lisan dan tulisan
•
Berdasarakan dampak : publisitas positif dan negatif
•
Berdasarkan kejadian : publisitas yang direncanakan dan tidak direncanakan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB
Nanik Ismiani S.Sos Strategi Soft Sell
Menurut Frazier Moore dalam buku “Public Relations: Principles, Case and Problem”: 1. Siaran berita (berita-berita tentang aktivitas perusahaan) 2. Publisitas feature bisnis 3. Artikel pelayanan masyarakat 4. Publisitas keuangan 5. Publisitas barang produksi 6. Publisitas keuangan 7. publisitas bahan latarbelakang redaksional 8. publisitas darurat (untuk memberikan penjelasan terhadap peristiwa peristiwa yang berpotensi menurunkan citra perusahaan, kejadian yang cepat tanpa direncanakan)
Publisitas dan Press Agentry •
Frekuensi jangan berlebihan
•
Untuk menghindari kejenuhan khalayak dan media, atur waktu yang tepat dan kirim berita yang benar-benar menarik dan mengandung nilai berita.
•
Jangan terjebak pada strategi Press agentry, yaitu upaya menciptakan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk dapat menarik perhatian media dan publik, terlepas dari berita itu benar atau tidak, positif atau tidak. Prinsip press agentry adalah bagaimana membangun popularitas, dengan berbagai cara terkadang mengabaikan kebenaran
Faktor yang Menentukan •
Faktor penulisan materi publisitas
•
Harus memenuhi kaidah jurnalistik
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB
Nanik Ismiani S.Sos Strategi Soft Sell
•
Teknik mencari berita
•
Teknik menulis berita (news value, lead, bahasa, dll)
•
Mengerti teknik menulis untuk media cetak dan elektronik,etika jurnalistik
•
Faktor kualitas hubungan media (media relations)
•
Semakin baik hubungan PR dengan media, akan semakin besar peluang informasi dimuat. Sinergi antara media dan PR simbiosis mutualisme.
HUBUNGAN MEDIA Seperti disampaikan sebelumnya, media berfungdi sebagai sarana penyebarluasan informasi tentang perusahaan kepada khalayak. PR harus memandang media sebagai mitra kerja yang saling mendukung, media adalah partner kerja PR. PR bertanggungjawab menyampaikan dan menerima informasi dari khalayak sedangkan media bertanggungjawab menjalankan hak public untuk memperoleh informasi. Media tentu kesulitan dalam mengcover semua peristiwa, karena terbatasnya jumlah wartawan. Dengan memberikan bahan informasi kepada media, berarti PR membantu mencarikan berita. Hubungan media adalah hubungan organisasi dengan media massa sebagai usaha mencapai penyiaran yang maksimum atas suatu pesan PR dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman public. Inilah esensi dari hubungan media dan press relations. Namun demikian, tak dapat dipungkiri, dalam realitas praktik PR masih muncul perbedaan mendasar antara PR dan media. Perbedaan ini terjadi karena PR dianggap representasi perusahaan dan media adalah representasi khalayak. Sebagai representasi perusahaan, tentu PR berupaya meningkatkan citra melalui media. Sebagai representasi khalayak, media berupaya kritis terhadap informasi yang disampaikan PR. Individu-individu mempunyai hak untuk memperoleh informasi. Karena keterbatsan diri, maka mereka meminta “bantuan wartawan” untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Sehingga wartawan adalah wakil masyarakat untuk mencari berita. Konsekuensinya, wartawan berhak tahiu akan informasi public dan diberi kebebasan mencari informasi itu. Dalam kaitan ini, Judy van Slyke mengatakan: PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB
Nanik Ismiani S.Sos Strategi Soft Sell