Panduan Umum
Penanggulangan
Bencana Berbasis Masyarakat MODUL A
Persiapan & Pencegahan Dibuat Oleh Yayasan IDEP dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID dan Masyarakat Indonesia untuk keterangan lebih lanjut : www.idepfoundation.org/pbbm
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A2
MODUL A Persiapan & Pencegahan Bencana
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Daftar Isi Modul A - Persiapan dan Pencegahan A.1 Pentingnya Persiapan A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)
A 11
Apa KMPB itu?
A 11
Manfaat KMPB
A 11
Memilih Anggota KMPB
A 11
Organisasi KMPB
A 12
Tentang Pelatihan KMPB
A 12
A.3 Tugas KMPB
A 13
Struktur Organisasi KMPB
A 13
Perincian Tugas Setiap Regu KMPB
A 15
Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB
A 15
Perincian Tugas Koordinator Bagian
A 16
Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini
A 17
Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan
A 19
Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis
A 20
Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu
A 21
Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan
A 22
Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara
A 23
Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran
A 24
Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi
A 25
Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar
A 27
Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan
A 29
Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan
A 30
Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum
A 32
Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial
A 33
Hubungan KMPB dengan Sukarelawan Pengkoordinasian Relawan
A4
A7
A 35 A 35
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.4 Tentang Bencana Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana
A 41 A 42
Banjir
A 42
Bahaya Wabah Penyakit
A 44
Perawatan Luka Yang Terbuka
A 45
Pembersihan di Rumah Setelah Banjir
A 45
Tanah Longsor
A 48
Gunung Berapi
A 50
Badai dan Angin Topan
A 54
Gempa Bumi
A 57
Tsunami
A 62
Konflik Sosial
A 65
Serangan Teroris
A 69
A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana
A 73
Mengenali Kemungkinan Resiko
A 73
Mendata Prasarana Masyarakat
A 74
Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat
A 75
A.6 Peta Bahaya Proses Pembuatan Peta Bahaya
A 79 A 79
Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya
A 79
Lampiran Keterangan
A 79
Alat Pembantu
A 79
Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini?
A 80
Tahap-Tahap Pembuatan Peta
A 80
1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol
A 80
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya
A 84
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
A 86
A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan
A 91
Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan
A 91
Tindakan Pembuatan Rencana
A 91
Tentang Pengungsian
A 95
Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian
A 95
Menilai Bahaya Bencana
A 95
Kemungkinan Bencana Susulan
A 95
Tersedianya Kebutuhan
A 95
Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian
A 96
A5
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A6
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.1 Pentingnya Persiapan Tujuan Mengurangi resiko Untuk mencegah bencana secara mutlak memang mustahil. Namun ada banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana atau mengurangi dampak bencana. Bisa dilihat pada contoh dibawah ini Untuk mencegah banjir, sebelum musim hujan masyarakat bisa membersihkan saluran air, got dan sungai serta tidak membuang sampah di sembarang tempat, apalagi di sungai. Mengurangi Korban Apabila masyarakat sudah mempersiapkan diri, akan lebih mudah untuk menentukan tindakan penyelamatan pada saat bencana terjadi. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu. Bisa dilihat pada contoh dibawah ini Masyarakat yang dilanda bencana gunung berapi berkali-kali bisa mempersiapkan diri dengan membuat perencanaan serta mendapatkan pelatihan yang diperlukan. Meringankan Penderitaan Untuk mengurangi penderitaan akibat suatu bencana, masyarakat perlu mempunyai persiapan supaya bisa cepat bertindak apabila terjadi bencana. Bisa dilihat pada contoh dibawah ini Umumnya pada kasus bencana, masalah utama adalah persediaan air bersih. Akibatnya banyak masyarakat yang terjangkit penyakit menular. Dengan melakukan persiapan terlebih dahulu kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber air bersih bisa mengurangi kejadian penyakit menular. Menjalin kerjasama Tergantung dari cakupan bencana dan kemampuan masyarakat, penanganan bencana bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri atau, apabila diperlukan bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait. Untuk menjamin kerja sama yang baik, pada tahap persiapan ini masyarakat perlu menjalin hubungan dengan pihak-pihak tersebut.
A7
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A8
Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) • Apa KMPB itu? • Manfaat KMPB • Memilih Anggota KMPB • Organisasi KMPB • Tentang Pelatihan KMPB • Hubungan KMPB dengan Sukarelawan MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) Apa KMPB itu? KMPB terdiri dari anggota-anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, yang dibentuk atas hasil keputusan masyarakat bersama. Masyarakat sendiri berhak untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi resiko dan dampak bencana. Banyak contoh yang berhasil telah diterapkan oleh kelompok-kelompok masyarakat di negara-negara lain.
Manfaat KMPB Jam-jam pertama adalah masa kritis bagi korban bencana. Banyak korban yang akhirnya meninggal atau menjadi cacat seumur hidup karena tidak mendapatkan pertolongan segera. Oleh karena itu perlu disiapkan sebuah kelompok masyarakat untuk mampu menanggulangi hal-hal seperti itu. Tugas utama Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) ini adalah membuat perencanaan untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya. Apabila diperlukan, KMPB bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam menanggulangi bencana dibawah koordinasi Satlak PBP.
Memilih Anggota KMPB Anggota kelompok harus dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas yang dibutuhkan. Biasanya, orang-orang yang sehat secara fisik dan mental, serta mampu mengatasi tekanan akibat bencana bisa menjadi anggota kelompok ini. Berikut ini adalah formulir A-01 yang bisa digunakan untuk mencatat anggota KMPB.
A 11
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
��
����
����
Nita Tobing Desa Wonokerto ����������������� 24 Juni 1999 ���������
����������������������������������������������� ���������������������������������������������������������
�������
��������
�������
������
1 Siti Sundari Kelompok KMPB Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08 2 Armansyah Bagian Penanggulangan Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08 3 Suroso Regu Deteksi Dini Koordinator 987 xxx RT 33/RW 02 4 Made Nurbawa Regu Pemetaan Koordinator 085 637 23xxx RT 42/RW 10 5 Agus Samijaya Bagian Operasi Koordinator 987 xxx RT 11/RW 11 6 Dewanda G Regu Perintis Koordinator 082 361 23xxx RT 03/RW 21 7 Suharto B Regu SAR & Tandu Koordinator tidak ada RT 12/RW 22 8 Maria Dolores Regu SAR & Tandu Anggota 081 344 34xxx RT 03/RW 23 9 Herman Purnomo Regu Keamanan Koordinator 987 xxx RT 03/RW 24 Pengungsian / Fasilitas Sementara 10 Yuyun Raharja Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16 11 Pieter Tambunan Regu Kebakaran Koordinator 82 561 89xxx RT 03/RW 12 12 Yani Hartati Bagian Komunikasi Koordinator 987 xxx RT 12/RW 13 13 Nita Tobing Dokumentasi & Administrasi Koordinator tidak ada RT 12/RW 14 14 Ratna Effendi Dokumentasi & Administrasi Anggota 987 xxx RT 13/RW 20 15 Ni Ketut Wulandari Media & Hubungan Luar Koordinator 987 xxx RT 42/RW 10 16 Ni Putu Ariati Bagian Kesejahteraan Koordinator tidak ada RT 11/RW 11 Pertolongan Pertama & Kesehatan 17 Tony Suriajaya Koordinator 081 191 59xxx RT 03/RW 21 Cara Formulir A-01, Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana 18 mengisi Trisna Purwati Regu Dapur Umum Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16 19 Nancy Latu Semua ReguAnggota Dapur UmumRegu-reguAnggota tidak ada RT 03/RW 12 (KMPB) -Tulis KMPB yang telah dipilih, menurut regu dan 20 Heti Damayanti Regu Hubungan Sosial Koordinator tidak ada RT 12/RW 13
jabatan di dalam regu tersebut.
Organisasi KMPB Besarnya jumlah anggota KMPB ini tergantung pada besarnya wilayah dan besarnya cakupan kemungkinan bencana. Untuk sebuah desa di Indonesia, yang rata-rata mempunyai 500 keluarga, anggota yang diperlukan untuk membentuk KMPB adalah 45 orang. Kelompok ini kemudian dibagi menjadi 11 regu yang masing-masing memiliki tugas khusus. Masing-masing regu memilih seorang koordinator. Pilih orang-orang yang mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas yang ditunjuk.
Tentang Pelatihan KMPB Untuk meningkatkan kemampuan regu-regu ini, bisa diadakan pelatihan-pelatihan khusus untuk tiap-tiap regu. Banyak organisasi yang menyediakan pelatihan-pelatihan khusus ini. KMPB bisa menghubungi organisasi-organisasi tersebut melalui telepon atau dengan mengirim permohonan secara tertulis. Alamat dan nomor teleponnya bisa didapatkan melalui buku telepon di kantor telepon atau kantor pos setempat. Setelah mendapatkan pelatihan, anggota KMPB bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pelatihan yang didapat. Untuk lebih jelas mengenai instansi yang memberikan pelatihan khusus untuk regu masing-masing, lihat Lampiran Tambahan. A 12
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.3 Tugas KMPB Struktur Organisasi KMPB
Koordinator Umum KMPB Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Penanggulangan
Operasional
Komunikasi
Kesejahteraan
(PN)
(OP)
(KM)
(SJ)
PN-1
OP-1
KM-1
SJ-1
Regu
Regu
Regu Admin &
Regu Kesehatan &
Deteksi Dini
Perintis
Dokumentasi
Pertolongan Pertama
PN-2
OP-2
KM-2
SJ-2
Regu
Regu SAR
Regu Media &
Regu Dapur
Pemetaan
& Tandu
Hubungan Luar
Umum
OP-3
KM-3
SJ-3
Regu
Regu
Regu Hubungan
Keamanan
Relawan
Sosial
OP-4 Regu Pengungsian
OP-5 Regu Kebakaran
A 13
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Ringkasan Tugas KMPB Dalam Setiap Tahap Persiapan/Pencegahan
Koordinator Umum KMPB
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan KMPB. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan seluruh anggota KMPB, juru bicara masyarakat.
Koordinator (PN) Bagian Penaggulangan
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Penanggulangan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
PN-1-Regu Deteksi Dini
Analisa lingkungan, sarana & prasarana, mengurangi kemungkinan bencana
Memantau perkembangan bencana, bencana susulan, dan dampak bencana
Tentukan tindakan pemulihan, menganalisa kerusakan akibat bencana
Dinas Pengairan / BMG
PN-2-Regu Pemetaan
Mengumpulkan data dan pembuatan peta bahaya
Membantu Bagian Operasi
Pemetaan pemulihan
BMG / PMI / SATLAK
Koordinator (OP) Bagian Operasi
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Operasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
Pemulihan
OP-1 – Regu Perintis
Memperbaiki jalan/buka jalan baru, menyiapkan tempat pengungsian
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi /
OP-2 – Regu SAR & Tandu
Mencari, menyelamatkan & memindahkan korban, menangani yang meninggal
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam
Mengamankan jalur daerah bencana, dan menjamin keamanan
Menjaga tempat penyimpanan persediaan, menjaga keamanan daerah
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
Persiapan lokasi pengungsian, mengawasi proses pengungsian
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam
Memadamkan kebakaran, mematikan aliran listrik, membantu Regu SAR
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / Polisi / M. Kebakaran
OP-3 – Regu Keamanan OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas
Membantu Regu Deteksi Dini dalam usaha pencegahan. Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
OP-5 – Regu Kebakaran
A 14
Penanganan
Bekerja Sama / Pelatihan Dari
Bagian / Regu
Koordinator (KM) Bagian Komunikasi
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Komunikasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
KM-1– Regu Dokumen & Administrasi
Menyalin & menyebarkan formulir, menyimpan Buku PBBM, menjaga komunikasi
POSKO KMPB, menyebarkan & bantu isi formulir, menjaga komunikasi
POSKO KMPB, menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, melaporkan kegiatan
PMI / Dinas Sosial
KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar
Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Menghubungi Instansi gawat darurat, meminta bantuan, hubungan luar, laporan2
Meneliti sumber dukungan, menjaga hubungan luar, laporan ke donor
LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial
KM-3 – Regu Relawan
Mengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu didalam KMPB
Menghubungi Instansi relawan dan menempatkan relawan di Regu terkait
Menjaga hasil pekerjaan semua relawan dan mencari relawan bila dibutuhkan
LSM / PMI / SAR / Kelompok Pencinta Alam
Koordinator (SJ) Bagian Kesejahteraan
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertangung jawab atas kesuluruh kegiatan Bagian Kesejahteraan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
SJ-1– Regu PP & Kesehatan
Mendapatkan pelatihan & kebutuhan medis, hubungan dengan instansi2 kesehatan
Memilih tempat & melakukan PPGD, menilai kondisi korban & penyembuhannya
Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, membuat laporan kesehatan
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
SJ-2 – Regu Dapur Umum
Mendapatkan pelatihan & kebutuhan dapur umum, hubungan dengan organisasi2
Menyediakan makanan & minuman untuk masyarakat & orang yang bertugas
Menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
SJ-3 – Regu Hubungan Sosial
Mendapatkan pelatihan & membina hubungan dengan organisasi2 yang terkait
Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkan
Penempatan orang ke penampungan sementara & penyaluran bantuan barang
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas Setiap Regu KMPB Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB Setelah berkoordinasi dengan SATLAK PBP, koordinator Umum KMPB dapat menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan. Koordinator ini juga diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan bagianbagian dan regu-regu dengan menjalin kerjasama yang baik. Disamping itu juga bertanggung jawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan organisasi disetiap tahap penanggulangan bencana. Setelah berkoordinasi dengan Satlak PBP, Koordinator Umum KMPB menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan.
dapat
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator KMPB B-01 D-01 D-02 D-03
Daftar Komunikasi Harian Evaluasi Persiapan dan Pencegahan Bencana Evaluasi Penanganan Bencana Evaluasi Kordinator & Regu KMPB
Semua formulir ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 15
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas Koordinator Bagian Didalam KMPB ada empat koordinator bagian :
1. Koordinator Bagian Penanggulangan (PN), yang bertanggung jawab untuk: PN-1 – Regu Peringatan Dini PN-2 – Regu Pemetaan
2. Koordinator Bagian Operasi (OP), yang bertanggung jawab untuk: OP-1 – Regu Perintis OP-2 – Regu SAR & Tandu OP-3 – Regu Keamanan OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas Sementara OP-5 – Regu Kebakaran
3. Koordinator Bagian Komunikasi (KM), yang bertanggung jawab untuk: KM-1 – Regu Dokumentasi & Administrasi KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar KM-3 – Regu Relawan 4. Koordinator Bagian Kesejahteraan (SJ), yang bertanggung jawab untuk: SJ-1 – Regu Pertolongan Pertama & Kesehatan SJ-2 – Regu Dapur Umum SJ-3 – Regu Hubungan Sosial Koordinator-koordinator bagian ini bertugas menjadi penampung masalah yang dihadapi anggota masing-masing bagian. Koordinator bagian juga bertugas untuk mencari jalan keluarnya, dengan mengikut-sertakan seluruh anggota. Masing-masing Koordinator bagian ini diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan reguregu dengan menjalin kerjasama yang baik. Koordinator bagian bertanggung jawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan bagian mereka disetiap tahap penanggulangan bencana. Koordinator bagian ini juga bisa menjadi juru bicara pada waktu dibutuhkan.
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator bagian B-01 Daftar Komunikasi Harian
A 16
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Perkiraan dan penelitian lingkungan. Untuk menentukan kemungkinan bencana, regu ini perlu melakukan perkiraan dan analisa keadaan lingkungan wilayah itu. Tugas ini juga termasuk mencari keterangan tentang bencana yang pernah terjadi di wilayah itu. Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal ini, lihat bagian A.5. Mengadakan hubungan dengan organisasi-organisasi deteksi dini - Untuk mempelajari tentang gejala bencana, regu ini sebaiknya membina hubungan secara rutin dengan organisasi-organisasi deteksi dini (seperti BMG dll.). Hasil dari pengetahuan ini dilaporkan kepada koordinator bagian dan kepada masyarakat. Membuat penilaian awal tentang sarana dan prasarana yang ada di desa - Untuk melakukan ini, lihat bagian A.5 halaman A.63. Penilaian ini diperlukan untuk mendata nilai kerusakan apabila bencana terjadi. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mengurangi kemungkinan bencana. Contoh: Kalau ada kemungkinan tanah longsor, regu ini bisa menganjurkan masyarakat agar menanam pohon-pohon di daerah bukit yang gundul. Semua anggota Regu Operasi bisa membantu dalam kegiatan-kegiatan diatas ini.
Dalam Tahap Penanganan • Memantau perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi kemungkinan bencana susulan • Menilai dampak bencana yang terjadi. Tugas ini bisa merupakan kerjasama dengan instansi deteksi dini.
Dalam Tahap Pemulihan • Menentukan kebutuhan untuk aliran listrik, sistem komunikasi sementara, sanitasi dan pengolahan sampah
A 17
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
• Menentukan prioritas kebutuhan sarana dan prasarana yang mendesak untuk mengurangi penderitaan masyarakat. Prioritas-prioritas ini termasuk sarana-sarana penting yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti: • Air bersih • MCK untuk umum • Jalan ke lokasi bencana • Alat komunikasi hubungan masyarakat dengan pihak luar • Alat penerangan / listrik • Sekolah Sementara • Gudang penyimpanan persediaan • Tempat permukiman sementara • Sarana Kerohanian Sementara • Pos kesehatan • Sumber daya manusia dan bahan-bahan Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari Dinas Pengairan (banjir) / BMG (gunung berapi dan gempa bumi)
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-04 Tindakan Yang Diperlukan A-05 Bencana Yang Pernah Terjadi A-06 Perkiraan Aset Desa A-10 Rencana Tindakan Pencegahan B-01 Daftar Komunikasi Harian B-04 Laporan Kondisi Sarana C-07 Data Perkiraan Kondisi dan Kebutuhan Sanitasi C-08 Data Perkiraan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 18
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Tugas pertama untuk regu ini adalah mengumpulkan data dan keterangan dari masyarakat dan keadaan lingkungan. Hasil pengumpulan ini kemudian menjadi unsur-unsur yang diperlukan untuk pembuatan peta bahaya. Untuk petunjuk lengkap tentang proses pembuatan Peta Bahaya ini, lihat bagian A.6
Dalam Tahap Penanganan Membantu Bagian Operasi
Dalam Tahap Pemulihan • Menentukan tenaga kerja dan bahan-bahan setempat yang tersedia untuk kebutuhan pemulihan • Pemetaan pemulihan - untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian C.9
Bisa Bekerja Sama / Mendapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-08 Data Peta Bahaya A-09 Perkiraan Lokasi Penduduk Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 19
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan Menjamin kelancaran jalur keluar masuk dari lokasi bencana dan membantu dalam menyiapkan tempat penampungan pengungsi. Pada kasus bencana tertentu, terkadang lokasinya sulit dijangkau atau karena rusaknya jalan ke wilayah tersebut. Pada kondisi seperti ini, Regu Perintis berperanan penting dalam memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk jalur pengungsi dan bantuan.
Dalam Tahap Pemulihan Membantu pembangunan kembali, termasuk pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
A 20
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan, dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Menolong, menyelamatkan, mencari korban dan menangani korban yang meninggal • Melakukan pemilahan korban bencana menurut kondisinya • Mencari orang yang belum ditemukan • Menyediakan laporan orang yang belum ditemukan, dan kondisi korban ke Posko KMPB Untuk keterangan lebih lanjut mengenai korban meninggal dan korban terluka lihat bagian B.3. Pada lampiran 25 ada petunjuk pembuatan tandu dan pertolongan penderita gawat darurat (PPGD).
Dalam Tahap Pemulihan Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat fasilitas sanitasi dan permukiman sementara (lihat lampiran 55 untuk petunjuk).
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini B-01 Daftar Komunikasi Harian B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 21
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan. Membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Mengamankan jalur, menutup daerah bencana dari orang yang tidak berkepentingan dan menjamin keamanan • Melarang orang yang tidak berwenang untuk masuk ke daerah bencana • Menjaga keamanan lokasi bencana agar regu lainnya bisa melakukan tugas tanpa gangguan • Menutup daerah bencana dengan memberikan tanda batas. Tanda bisa dibuat dengan tali, yang kemudian diganti polisi dengan garis batas polisi
Dalam Tahap Pemulihan • Mengatur masuknya bantuan ke lokasi bencana • Memasang tanda petunjuk jalan terdekat mulai dari luar batas desa sampai ke lokasi bencana untuk kemudahan jalur bantuan • Memperbaiki kerusakan jalan untuk kelancaran kendaraan yang lewat • Mencegah terjadinya tindakan kriminil di lokasi bencana dan menjaga tempat penyimpanan persediaan
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini B-01 Daftar Komunikasi Harian B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana. A 22
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Menentukan lokasi yang aman untuk mengungsi dan membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan. Mendapat pelatihan, dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Mendirikan POSKO, fasilitas sementara dan pos-pos bantuan kemanusiaan • Mempersiapkan fasilitas dan lokasi apabila masyarakat perlu melakukan pengungsian • Memperhitungkan kebutuhan kendaraan. Memanfaatkan kendaraan yang dimiliki warga setempat, dan apabila tidak cukup bisa minta bantuan pada warga sekitar
Lihat bab A.8 untuk keterangan lebih lanjut tentang pengungsian
Dalam Tahap Pemulihan • Koordinasi konstruksi pemukiman sementara, termasuk sanitasi dan kebutuhan lain
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-11 Persiapan Pengungsian B-01 Daftar Komunikasi Harian C-02 Data Perkiraan Keadaan Pengungsian Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 23
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan. Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Memadamkan kebakaran • Mematikan aliran listrik • Memindahkan barang berbahaya • Membantu Regu SAR dalam pencarian korban Setelah Pemadam Kebakaran pemerintah tiba di lokasi, Regu Kebakaran KMPB bisa memberikan keterangan tentang sumber air yang tersedia dan membantu kegiatan yang diperlukan.
Dalam Tahap Pemulihan Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat sanitasi dan pemukiman sementara.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Pemadam Kebakaran
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini B-01 Daftar Komunikasi Harian Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 24
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli dan menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian, menyebarluaskan brosur kepada masyarakat. Dalam Tahap Penanganan • Menyimpan Buku Panduan PBBM asli • Mengatur POSKO KMPB, memberi keterangan kepada orang yang datang dan mengatur hubungan ke luar • Mempersiapkan daftar-daftar tugas untuk semua regu dan membagikannya kepada regu-regu sesuai dengan tugasnya. Daftarnya bisa didapat dari Buku Formulir dan Tugas Relawan pada saat penanganan bencana • Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, membantu mengisi formulir • Membantu pelapor dalam mengisi permohonan pencarian • Memerima laporan daftar kelompok kondisi korban dan membuat laporan jumlah korban • Mengurus papan pengumuman - dan mengisi keterangan umum yang bisa dilihat oleh masyarakat • Mengisi daftar orang yang belum ditemukan. Hasilnya ditempelkan pada papan pengumuman di Posko KMPB dan diserahkan kepada Regu SAR dan Tandu untuk pelaksanaan pencarian • Menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian Dalam Tahap Pemulihan • Mengatur POSKO KMPB • Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli, membantu pengisian formulir • Membuat kesimpulan kebutuhan, menentukan prioritas penyaluran sumber daya yang tersedia, mengurus pembukuan dalam proses pemenuhan kebutuhan
A 25
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
• Menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, menyerahkan bantuan barang ke Bagian Kesejahteraan untuk disalurkan, menjamin ketransparanan, mempelajari dokumen-dokumen • Mengumpulkan dan meneliti data kebutuhan kesejahteraan • Membuat laporan - melakukan pencatatan seluruh proses pemulihan untuk kemudian bisa dilaporkan dalam rapat umum KMPB • Menjaga komunikasi di antara semua regu dan bagian
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari PMI / Dinas Sosial Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-01 Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) B-01 Daftar Komunikasi Harian B-05 Permohonan Pencarian / Missing Person Tracing Form B-06 Daftar Orang Yang Belum Diketemukan B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban B-08 Laporan Jumlah Korban C-09 Data Keluarga Yang Perlu Bantuan C-10 Rangkuman Kebutuhan Perorangan / Keluarga C-11 Rangkuman Kebutuhan Masyarakat Secara Umum C-12 Data Perkiraan Aset Yang Dimiliki Masyarakat C-13 Kwitansi Penerimaan Uang C-14 Bukti Penerimaan Barang C-15 Kwitansi Pengeluaran Uang C-16 Bukti Penyaluran Barang C-17 Penyaluran Bantuan Kepada Keluarga / Orang C-18 Jurnal Rangkuman Transaksi Keuangan C-19 Jurnal Rangkuman Transaksi Barang Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 26
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Menghubungi instansi gawat darurat • Menyampaikan informasi bantuan yang diperlukan di lapangan • Melaporkan keadaan kepada SATLAK PBP • Menjaga hubungan dengan organisasi-organisasi yang bisa memberi bantuan pada saat darurat seperti ini dan mendorong pengunaan sumber daya dan SDM lokal
Dalam Tahap Pemulihan • Pencarian dan pengenalan sumber bantuan, termasuk (1) Sumber perseorangan (swasta) (2) Pemerintah dan (3) Organisasi-organisasi bantuan yang resmi • Dibawah koordinasi SATLAK PBP, bekerja sama dengan sumber bantuan • Menjelaskan keadaan masyarakat • Menindak-lanjuti sesuai dengan persyaratan yang diminta • Melaporkan perkembangan keadaan setempat kepada sumber bantuan • Melaporkan kembali tanggapan dari sumber bantuan kepada masyarakat • Dibawah koordinasi SATLAK PBP, menjaga hubungan dengan Media masa • Mempersiapkan pernyataan pers dan lembaran fakta • Membantu jurubicara dalam wawancara apabila diperlukan • Memilih dan mempersiapkan orang yang akan diwawancarai • Mendampingi orang pada saat diwawancarai • Menjelaskan isi lembaran fakta dan pernyataan pers kepada orang yang akan diwawancarai supaya bisa dimengerti sebelum saat wawancara
A 27
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini B-01 Daftar Komunikasi Harian C-20 Daftar Kontak Media C-21 Pernyataan Pers C-22 Lembar Fakta Situasi / FAQ Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 28
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan • Mendapat pelatihan • Mengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu MPB • Mengorganisir relawan yang dapat membantu dalam persiapan
Dalam Tahap Penanganan • Membuat daftar kebutuhan relawan • Menghubungi instansi relawan • Mencatat data-data pribadi relawan • Menempatkan relawan dalam regu terkait • Mengatur penginapan dan kebutuhan relawan
Dalam Tahap Pemulihan • Menjaga hasil pekerjaan semua relawan • Mencari relawan lain bila dibutuhkan • Mengevaluasi pekerjaan relawan dan melaporkannya kepada koordinator KMPB untuk disebar-luaskan
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari LSM / PMI / SAR / Kelompok Pecinta Alam
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-02 - Data Pribadi Sukarelawan A-03 - Daftar Sukarelawan Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 29
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Mendapatkan pelatihan dan memperkirakan kebutuhan medis serta membina hubungan dengan organisasi yang terkait. Setelah mendapatkan pelatihan, regu ini harus mampu melakukan pertolongan dasar seperti bantuan pernafasan, pengobatan luka, penghentian pendarahan dan penanganan trauma. Lihat Lampiran 25 tentang Pertolongan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Regu ini juga perlu menghubungi instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan proses penanganan korban pada waktu bencana terjadi. Catat nomor telepon, nama instansi dan nama orang yang dihubungi, serta kapasitas dan jenis perawatan yang ditangani instansi-instansi itu dalam formulir A-05 (Daftar Rumah Sakit/PUSKESMAS/ Klinik)
Dalam Tahap Penanganan • Dibawah pengawasan dokter yang ada mengumpulkan semua persediaan obatobatan yang sudah ada pada masyarakat. Bisa diminta dari Puskesmas, klinik, dokter praktek, bidan praktek, dsb • Mengurus Pos Kesehatan • Melakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan pertolongan medis untuk mengurangi penderitaan korban bencana • Memberikan alternatif tempat untuk melakukan perawatan bagi korban • Membuat penelitian dan laporan tentang perkiraan kebutuhan kesehatan umum • Menilai kondisi mental korban dan langkah-langkah pertolongannya
Dalam Tahap Pemulihan • Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat (obat-obatan / vitamin / kesehatan mental dll). Membuat laporan kesehatan • Perawatan Untuk Pasien-pasien Rawat Jalan - Korban yang kembali dari rumah sakit biasanya masih memerlukan pengobatan dan perawatan lanjutan A 30
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
• Bekerja-sama dengan organisasi-organisasi kesehatan untuk bisa mendapatkan, menyimpan, menyalurkan dan menjaga persediaan peralatan medis dan obatobatan dibawah pengawasan dokter, apoteker dan petugas kesehatan yang ada • Membuat laporan yang kemudian diserahkan kepada regu Dokumentasi dan Administrasi untuk meminta bantuan dari luar • Bertanggung jawab atas persediaan peralatan dan obat-obatan dibawah pengawasan dokter, apoteker, dan petugas kesehatan yang ada • Membuat laporan rutin tentang situasi kesehatan masyarakat dan perkembangannya untuk diteruskan kepada Kepala PUSKESMAS setempat
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini A-07 Daftar Rumah Sakit / PUSKESMAS / Klinik B-01 Daftar Komunikasi Harian B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE C-06 Data Perkiraan Kebutuhan Kesehatan Umum Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 31
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Mendapatkan pelatihan, memperkirakan kebutuhan untuk mendirikan dapur umum, juga membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Membawa perlengkapan memasak. Memberikan saran kepada penduduk tentang peralatan yang mampu dibawa • Membawa barang yang berguna untuk keadaan darurat (terpal, tali, dsb) • Memenuhi kebutuhan dasar seperti minuman, makanan dan lainnya, untuk masyarakat dan semua orang yang bertugas
Dalam Tahap Pemulihan Menyiapkan dan menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
A 32
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan Mendapatkan pelatihan, membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan • Mengurus Pos Kesejahteraan • Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu Media dan Hubungan Luar • Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat • Menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada regu atau bagian yang membutuhkannya. (Lihat bagian C.4 halaman C.19 untuk keterangan lebih lanjut tentang perkiraan kebutuhan.)
Dalam Tahap Pemulihan • Mengurus Dapur Umum • Mengatur penempatan orang ke lokasi penampungan sementara • Melakukan penilitian dan mempersiapkan daftar kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat yang sedang dilanda bencana, termasuk kebutuhan dasar perorangan atau keluarga, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan permukiman • Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat • Bekerja sama dengan Regu Dokumentasi dan Adminstrasi untuk menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada keluarga atau orang-orang yang membutuhkannya • Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu
A 33
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Media dan Hubungan Luar Setelah Dinas Sosial datang, regu ini akan bekerja-sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti: • Air • Makanan • Kebutuhan kesehatan • Cadangan pangan • Sanitasi (pembuangan tinja, sabun dan alat cuci) • Tempat perlindungan • Bahan bakar dan alat-alat masak • Kebutuhan pokok lainnya (seperti pakaian dan selimut-selimut)
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini B-01 Daftar Komunikasi Harian B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat C-01 Data Keadaan Umum Masyarakat C-03 Kebutuhan Dasar Perorangan Atau Keluarga C-04 Data Perkiraan Kebutuhan Rumah Tangga C-05 Data Perkiraan Kebutuhan Permukiman Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
A 34
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Hubungan KMPB dengan Sukarelawan Pengkoordinasian Relawan Apa itu relawan? Relawan atau sukarelawan adalah sumber daya manusia yang tersedia secara sementara yang seharusnya menawarkan diri kepada masyarakat anda keahlian atau keterampilan tertentu yang diperlukan saat bencana. Sering banyaknya orang yang datang menawarkan diri sehingga perlu diatur dengan baik. Masyarakat setempat berhak untuk mengatur relawan-relawan tersebut. Misalnya dengan cara memasang pengumuman agar para relawan itu mendaftarkan diri di desa / daerah yang bersangkutan. Koordinator relawan mengawasi seluruh kegiatan sukarelawan, termasuk penerimaan, pelatihan dan penjadwalan para relawan. Anda mungkin akan mendapatkan banyak penawaran bantuan relawan. Kadang-kadang terlalu banyak relawan yang tidak terlatih dan tidak terkoordinasi di lokasi bencana justru dapat memperburuk keadaan. Dengan demikian, adalah sangat penting untuk mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang memerlukan dukungan relawan.
Relawan dapat sangat berguna untuk dua maksud utama: • Untuk menyediakan ketrampilan khusus yang dibutuhkan pada saat bencana, seperti penterjemahan, penggalian dana, penyusunan data, dukungan medis yang khusus, dlsb. • Menjadi tenaga tambahan bagi anggota regu yang ada dalam bencana berskala besar, atau ketika banyak dari anggota regu penanggulangan tidak ada/tidak tersedia saat bencana terjadi. Regu Relawan diberikan tugas untuk mencari penjelasan tentang kebutuhan relawan untuk regu masing-masing. Kemudian, Regu Relawan perlu mencari relawan yang sesui dengan kebutuhan tersebut. Informasi tentang relawan yang tersedia dapat diperoleh melalui iklan, televisi, radio, jaringan LSM, internet, atau informasi dari mulut ke mulut. Apabila ada relawan yang bersedia, Regu Relawan perlu mencatat data-data pribadinya, menempatkan dalam regu terkait, memantau aktivitas, dan mengatur penginapan dan kebutuhan relawan. Formulir dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk mengetahui keperluan relawan tambahan, penampatan dan pengaturan relawan. A 35
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-02 Data Pribadi Sukarelawan / Volunteers' Personal Information Nama Lengkap / Full Name : Hand Phone : Telp Rumah / Home Ph. : Telp lain / Home Ph. : Telp Rumah / Other Ph. : Alamat Jalan / Street Address: Kota - Town / City :
Putra Wijaya XX124629221 0361 9015XX 362 9015XX Jl Hanoman 46 Ubud - Bali
Kebangsaan / Nationality : Telp Kantor / Office Ph. : Email : Banjar / Kampung / RT-RW : Kabupaten / Regency : Pekerjaan / Current Job : Organisasi/Organisation :
Indonesia 0361 901 5xx
[email protected] Nyuh Kuning Gianyar Media designer Yayasan IDEP
Beri tanda 'X' di bidang pengetahuan/pengalaman / Please put an ‘X’ for areas of knowledge / experience. �������������������������������� �������������� ���������������������� �������������� ���������������������� ��������������������� �����������������������������������
��������������������� ������������������ ������������������������������� �������������������� ������������������������� ����������������������� ���������������
Tingkat ketrampilan dari 1 = terendah / 5 = tertinggi. Indicate level of skill 1 = lowest / 5 = highest Administrasi / Administration �������������������������� ��������������������� ������������������������ Ketrampilan teknis / Engineering ��������������������� ������������������� �������������� �������� Manajemen/Management Kendaraan/Transportation �������������� ����������������������������� ������������������������������ Komputer / Computer Skills ����� ��������������� ��������� �������� ������������������� Komunikasi & Media / Media ��� ������������������������ ����������������� �������������������� ��������������������� ���������������
Pengalaman sbg sukarelawan sebelumnya Previous experience as a volunteer ��������������������� ���������������������� ����������������������� ������������������������������ ����������������������������� ������������������������� �������������������������� ����� ����������������������� ���������������
x x
���������������������������������������
x x x x x x x x x
Kesehatan / Health ������������������������������������������������������������
Ya
Kemampuan bahasa / Language level �������������������������������������������������� ����������������������������� ������������������������ ����������������������
5 3 0
Berapa lama dapat menjadi sukarelawan? How long can you volunteer ?
x
����������������������� ����������������������� ������������������������������� ������������������������������������� ����������������������������������������������������������������������� ����������������������������������������������������������������������������
����������������������������������������������������������������� ���������Nua Dua, Jimbaraan
Malaria Tropikana ����������������������������������������������������������������
Hepatitis B, Tetanus, Cacar, Campak, Dipteri A 36
x
������������ ����� ������
����������
12 Dec 2001
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Cara mengisi Formulir A-02 Daftar Pribadi Sukarelawan. Minta relawan untuk melengkapi data-data yang ada dalam formulir. Bantu mereka untuk memahami pentingnya menginformasikan tingkat ketrampilan mereka, sehingga mereka dapat ditempatkan sesuai dengan bidangnya. Minta mereka untuk mengisi keterangan tentang kesehatan dan penyakit dengan jujur termasuk vaksinasi yang telah diterima.
Beberapa hal yang perlu diingat dengan pengunaan tenaga relawan Apabila relawan akan ditugaskan di daerah bencana yang rawan penyakit (belum lengkap persediaan sanitasi dll) kesehatan mereka dan sejarah vaksinasi sangat penting. Apabila mereka belum mempunyai vaksinasi yang sesuai kebutuhan setempat sebaiknya mereka mendapatkan sebelum mereka tiba di lokasi bencana, sesuai dengan saran dari dokter. Apabila relawan jatuh sakit, hal itu akan menjadi beban untuk KMPB. Relawan akan membutuhkan makanan dan tempat untuk tinggal. Hal itu perlu disiapkan dan dipertimbangkan sebelum mereka diterima. Apabila relawan belum berpengalaman dalam daerah bencana, mereka sebaiknya membaca bagian buku panduan PBBM ini yang terkait dengan tugas-tugas mereka dan mempelajari keadaan setempat. Untuk itu Regu Relawan bertugas untuk memberikan pengarahan secara umum mengenai keaadan setempat, struktur organisasi KMPB setempat dan orientasi fasilitas pada saat mereka datang. Perincian tugas yang lengkap sebaiknya disampaikan oleh Koordinator Regu tertentu dimana mereka ditugaskan.
Beberapa hal yang perlu disampaikan • Mengutamakan amanat kemanusiaan • Menghargai kebudayaan dan adat istiadat • Tidak memandang ras, agama, atau kebangsaan penerimanya • Tidak mengejar kepentingan politik atau keagamaan tertentu
A 37
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Menempatkan & Evaluasi hasil kerja relawan Sesudah ada tawaran dan lamaran dari relawan, Regu Relawan bertangung jawab untuk menempatkan relawan tersebut dalam regu yang paling cocok dengan keahlian / keterampilan yang mereka miliki. Dengan masukan dari Koordinator Regu yang menerima relwan, Regu Relawan bertangung jawab untuk mengevaluasi hasil kerja semua relawan. Apabila hasil kerja mereka tidak sesuai dengan kebutuhan KMPB dan masyarakat setempat, sebaiknya relawan tersebut dipulangkan. Formulir A-03 dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk mengetahui keperluan relawan tambahan, penempatan dan pengaturan relawan.
�����������������������������������������������
���������
����������������������������� ���������
���
����������������
30-Jun Ngurah Mahardika
�������������������� �����������������
��������
���������
����������
Nita Tobing Desa Wonokerto ���������� ���������
�����������������
Dokter hewan, inggris, jerman
081238057xx
0361 2434xx
membangun rumah
OP1 - Banu
1-Jul
Gery Kenneth
Insinyur, Indonesia, Inggris
08115578xx
0361 9015xx
membangun rumah
OP4 - Sandi Harun
2-Jul
Muhamad Abdulah
Tukang air
tidak ada
021 35667xx
membangun rumah
OP4 - Sandi Harun
3-Jul
Savitri
Perawat
tidak ada
0361 2434xx
perawat
SJ1 - Savitri
4-Jul
Taufik Abdulah
Tukang Sumur
tidak ada
022 57465xx
membangun rumah
OP4 - Sandi Harun
5-Jul
Suryadhi Kemal
Tukang las
tidak ada
022 57465xx
membangun rumah
OP4 - Sandi Harun
6-Jul
Fanny Muhammad
tidak ada
tidak ada
022 57465xx
evakuasi mayat
OP2 - Benny
7-Jul
Christine Scheepers
Dokter, Jerman
081238057xx
036 19015xx
dokter
SJ1 - Savitri
8-Jul
Herman Nieper
Dokter, Jerman
08123857x
0361 9015xx
dokter
SJ1 - Savitri
9-Jul
Samantha Muller
Bidan, Indonesia, Inggris
081159342xx
021 49903xx
bidan
SJ1 - Savitri
10-Jul
Petra Becht
Ahli Bencana, Prancis, Indonesia
0811594590xx
021 49903xx
hubungan donor
KM2- Suryani
11-Jul
Petra Becht
Ahli Bencana, Prancis, Indonesia
0811594590xx
021 49903xx
mencari relawan ahli KM3 - Wayan
12-Jul
Karlina
Perawat
tidak ada
021 35667xx
perawat
SJ1 - Savitri
13-Jul
Wisnu
Tukang Bangunan
tidak ada
0361 2434xx
membangun rumah
OP4 - Sandi Harun
14-Jul
Suryanta
Montir
tidak ada
0361 2434xx
evakuasi mayat
OP2 - Benny
15-Jul
Bayu
SAR, P3K
tidak ada
0361 2434xx
evakuasi mayat
OP2 - Benny
Cara mengisi Formulir A-03 Daftar Penempatan Sukarelawan. Catat nama, alamat / nomor telepon yang dapat dihubungi, dan ketrampilan setiap relawan yang membantu. Ketika mereka bertugas, catat posisi yang diberikan pada mereka dan pengawas yang bertugas untuk mengawasi mereka. Penempatan relawan dapat saja dilakukan sesuai dengan keperluan. A 38
Tentang Bencana Dua Kondisi Bencana 1. Kondisi Darurat 2. Kondisi Non-Darurat Mengenai Beberapa Jenis Bencana • Banjir • Tanah Longsor • Gunung Berapi • Badai dan Angin Topan • Gempa Bumi • Tsunami • Konflik Sosial • Serangan Teroris
MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.4 Tentang Bencana Dua Kondisi Bencana 1. Kondisi Darurat Adalah kondisi bencana mendadak, dimana tidak ada waktu untuk melakukan persiapan kecuali menyelamatkan diri. Ciri-ciri : • Tidak ada gejala atau peringatan • Keselamatan jiwa terancam • Keadaan tidak terkendali Hal yang dilakukan • Lari ke tempat yang aman • Selamatkan diri dan keluarga tanpa memikirkan harta benda Perlu dibawa Yang menempel di badan
2. Kondisi Non-Darurat Kondisi bencana dimana masih ada waktu untuk melakukan persiapan. Ciri-ciri : • Ada gejala atau peringatan • Ada waktu untuk mempersiapkan diri • Ada waktu untuk melaksanakan rencana Hal yang dilakukan Berkumpul untuk mendapatkan keterangan dan pengarahan. Bila disarankan untuk mengungsi: • Segeralah mempersiapkan diri dan keluarga • Persiapkan transportasi dan sarana yang dibutuhkan • Sebelum berangkat, kuncilah rumah dan matikan saluran listrik dan gas Elpiji Perlu dibawa • Barang, surat-surat berharga dan kebutuhan pokok seperti: kebutuhan sandang dan pangan • Jika memungkinkan bawa juga ternak • Bawa peralatan yang membantu seperti: alat masak, obat-obatan, tali dan terpal A 41
Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana Banjir Banjir terjadi apabila sejumlah besar air menggenangi permukaan tanah yang biasanya kering. Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan baik dalam segi kemanusiaan maupun ekonomi. 90% dari kejadian bencana alam (tidak termasuk bencana kekeringan), berhubungan dengan banjir.
Penyebab Banjir Hujan dalam jangka waktu yang panjang atau hujan deras selama berhari-hari. Erosi tanah atau buruknya penanganan sampah yang menyebabkan air dari sungai dan saluran-saluran meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Pembangunan dan perkembangan tempat permukiman, dimana tanah kosong diubah menjadi jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air hujan. Perkembangan tempat permukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di di kota-kota besar yang perkembangannya tidak terencana dengan baik. Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun bisa menyebabkan banjir terutama pada saat hujan deras yang panjang. Keadaan tanah dan tanaman. Tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya serap air yang besar . Tanah yang tertutup semen, paving atau aspal sama sekali tidak menyerap air. Di daerah bebatuan, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan banjir kiriman.
Persiapan Dalam Pencegahan Kemungkinan Banjir Untuk menghindari resiko banjir, sebaiknya membuat bangunan di daerah yang aman seperti di dataran yang tinggi dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Untuk daerah-daerah yang beresiko banjir, sebaiknya: Mengerti akan bahaya banjir, termasuk banjir yang pernah terjadi dan mengetahui
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
letak daerah, apakah cukup tinggi untuk terhindar dari banjir. Melakukan persiapan untuk mengungsi dan melakukan latihan pengungsian. Mengetahui jalan yang tergenang air dan yang masih bisa dilewati. Setiap orang harus mengetahui ke mana harus pergi apabila terjadi banjir. Mengembangkan program penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhitungkan bahaya banjir dalam perkembangan masa depan. Memasang tanda bahaya pada jembatan yang rendah agar tidak dilalui orang pada saat banjir. Adakan perbaikan apabila diperlukan. Mengatur aliran air ke luar daerah pada daerah pemukiman yang beresiko banjir. Menjaga agar sistem pembuangan air kotor tetap bekerja pada saat terjadi banjir.
Tindakan di Rumah-rumah • Simpan surat-surat penting di dalam tempat yang kedap air • Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebih tinggi, sekurangkurangnya 30cm di atas garis ketinggian banjir maksimum • Pada saat banjir, tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah
A 43
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Bahaya Wabah Penyakit Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bisa menyebabkan tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah dan tempat sampah yang terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang tidak baik. Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupun air sumur yang telah tercemar oleh air banjir. Air banjir membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya. Penyakit Diare –Diare mempunyai masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari. Ikuti petunjukpetunjuk kebersihan di bawah ini untuk menghindari resiko terjangkit Diare. Orang yang terjangkit penyakit ini harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan terlalu lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak. Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk – Banjir bisa meningkatkan perkembangbiakan nyamuk secara luas. Bibit-bibit penyakit yang dibawa oleh serangga ini termasuk Demam Berdarah, Malaria dll. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang nyamuk, kosongkan air yang tergenang dan tutup tempat-tempat air yang terbuka. Unsur-unsur Kimia seperti pestisida, pupuk kimia dan unsur-unsur dengan bahan dasar minyak, bisa mencemari sumber air yang juga bisa membawa resiko.
Mencegah tersebarnya penyakit di daerah banjir Air Untuk Minum dan Memasak Disaat dan sesudah terjadinya banjir, penting untuk memperhatikan kebersihan air yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. • Jangan menggunakan air yang telah tercemar untuk mencuci piring , menggosok gigi, mencuci, membuat es, dsb. • Rebus atau proses air sebelum digunakan. Merebus air bisa membunuh bakteri dan parasit. Rebus dan biarkan air mendidih sekurang-kurangnya selama 7 menit. Jangan minum air mentah. • Jangan minum air mentah. • Air juga bisa diolah dengan chlorine atau yodium, atau dengan mencampur 6 tetes chlorine pemutih pakaian tanpa pewangi (5.25% sodium hypochlorite) dalam 4 liter air. Campur dengan baik dan biarkan, kalau bisa dibawah sinar matahari, selama 30 menit. Cara ini cukup baik untuk mengolah air tapi tidak bisa membunuh semua kuman atau parasit. A 44
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Hal-hal Penting Tentang Sanitasi dan Kebersihan Air banjir bisa mengandung kotoran dari limbah air kotor dan limbah industri. Walaupun kontak dengan kulit tidak membahayakan, namun mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar air banjir, bisa beresiko bagi kesehatan masyarakat. Pada saat bencana, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah dasar kebersihan ini. Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih: • Sebelum memasak atau makan • Setelah buang air • Setelah melakukan pembersihan • Setelah menangani apa saja yang telah tercemar air banjir
Perawatan Luka Yang Terbuka • Jaga kebersihan luka dengan mencucinya dengan air sabun dan berikan salep atau cairan antibiotik. • Apabila luka menjadi merah atau membengkak, harus segera dirawat oleh petugas kesehatan. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir. Seringlah mencuci tangan mereka, terutama sebelum makan.
Pembersihan di Rumah Setelah Banjir Setelah menentukan suatu daerah aman dari banjir, semua permukaan harus dibersihkan dan diberi obat pembasmi kuman untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Jika memungkinkan, pakai sepatu karet dan sarung tangan selama melakukan proses pembersihan ini. • Dinding, lantai dan permukaan lain harus dibersihkan dengan air sabun dan diberi obat pembasmi kuman dengan campuran 1 cangkir cairan pemutih per 20 liter air • Perhatian khusus diberikan pada tempat-tempat bermain anak-anak dan tempattempat makanan seperti dapur, meja makan, lemari makanan, kulkas, dll. • Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan, seperti kasur, kursi-kursi dengan jok, dll, keringkan di luar rumah di bawah panas matahari dan kemudian diberi obat pembasmi kuman. Barang-barang yang tidak bisa dibersihkan sebaiknya dibuang saja. Perlu diingat bahwa bibit-bibit penyakit seperti bakteri dan jamur masih bisa tumbuh dan berkembang lama setelah tindakan pembersihan ini selesai. Oleh sebab itu disarankan pada masyarakat yang daerahnya telah dilanda banjir untuk mengadakan tindakan pembersihan ini berulang kali. A 45
SANITASI SANGAT PENTING B E B E R A PA C A R A U N T U K M E N J A G A S A N I TA S I . . . Buatlah pagar untuk mengelilingi tempat air bersih supaya binatang tidak masuk Bakarlah sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakar sebaiknya ditanam dalam lubang khusus. Minimal jarak lubang sampah dari pemukiman 20 meter dan 500 meter dari sumber air bersih. Buanglah barang-barang yang sudah kotor terkena air banjir. Jangan buang air besar maupun air kecil di dekat tempat air bersih ataupun rumah pemukiman Lingkungan rumah bersih dan aman adalah keluarga yang sehat dan aman !
Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih: • Sebelum memasak atau makan • Setelah buang air • Setelah melakukan pembersihan • Setelah memegang apa saja yang telah tercemar air banjir
. . . k arena san i t a s i y a ng ba ik da pa t me ng urangi ke m un g k i na n s a k it !
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Informasi tentang sanitasi di halaman sebelumnya dapat difotokopi dan disebarluaskan kepada masyarakat jika dibutuhkan. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mencegah terjadinya banjir. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dl.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang…
Bagian
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
1 2 Pencegahan
3 4 5 6 7
Persiapan
Sudah Belum Tahu Tahu
No
No
8 9
Lokasi :
Jenis bencana :
� � � �
Tindakan
Desa Pringga Banjir
Sampah yang menyumbat jalan air sungai & saluran air Setiap kali ada hujan deras yang lebih dari 2 hari Daerah di pinggir sungai Perlu diadakan pembersihan dan pengelolaan sampah * Prioritas 1
�
Membuat jadwal kerja bakti
�
2
3
� � �
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Keterangan
� �
� �
Suherman 15-Jan-01
Keterangan
Sudah Belum
Hindari membangun di lokasi yang rawan Bangun tanggul / tembok penahan Melatih masyarakat untuk bisa berenang Pembersihan saluran-saluran air Melakukan deteksi dini Membuat Peta Bahaya Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian Membuat rencana pengungsian
Pengisi : Tgl Mengisi :
� � � � � �
� �
� �
10
No.16 - Kerja bakti 1 bulan sekali, hari minggu terakhir. No. 9 &No. 10 Perlu pelatihan. N0. 6 Sudah ada rencana tapi belum ada bahan.
11 12
�
13 Lain-lain
14 15 16
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
Rebus air selama 7 menit akan membunuh bakteri penyebab penyakit
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya. A 47
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Tanah Longsor Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusiapun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.
Gejala Umum (sumber: MPBI) 1. Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing 2. Muncul mata air secara tiba-tiba 3. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh 4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Wilayah-Wilayah Yang Rawan Akan Tanah Longsor • Pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut • Berada pada daerah yang terjal dan gundul • Merupakan daerah aliran air hujan
Awas: Material yang terbawa pada saat terjadinya tanah longsor selain tanah juga bisa berupa bebatuan dan lumpur. Kecepatan luncuran tanah longsor, terutama pada posisi yang terjal, bisa mencapai 75 kilometer/jam.
Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor • Tidak menebang atau merusak hutan • Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro, dsb., pada lereng-lereng yang gundul • Membuat saluran air hujan • Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal • Memeriksa keadaan tanah secara berkala • Mengukur tingkat kederasan hujan
A 48
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Cara-cara Menghindari Korban Jiwa dan Harta Akibat Tanah Longsor • Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan • Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun • Membuat Peta Bahaya, untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian A.6 • Melakukan deteksi dini Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mencegah terjadinya tanah longsor. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama, kemudian masyarakat bisa merundingkan dan menentukan tindakan persiapan dan pencegahannya.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang…
Bagian
No
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan bencana di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
No
Membangun tanggul / tembok penyangga lereng
5
Memeriksa kondisi tanah secara berkala Membuat Peta Bahaya Melakukan deteksi dini Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian Membuat rencana pengungsian Pemeliharaan tanggul di utara desa Gladi untuk rencana pengungsian
� �
7 8 9 10 11 12 Lain-lain
Tgl Mengisi :
Sulastri 1 Des 2003
Akan lebih parah apabila penebangan tidak dihentikan
Sebelah barat desa Penebangan harus dihentikan * Prioritas 1
4
Pengisi :
Keterangan
Sudah Belum
3
6
Desa Wonokerto Tanah Longsor
Penebangan pohon yang berlebihan
� � � �
� �
2
Persiapan
Tindakan
Sudah Belum Tahu Tahu
Melarang penebangan pohon dan hutan Penanaman pohon-pohon kembali Membuat saluran / selokan air
1
Pencegahan
Lokasi :
Jenis bencana :
2
3
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Keterangan
� � � �
� � � � �
� � �
� �
� � �
� �
No. 8 Sedang dilaksanakan pembangunannya, No. 7 sudah direncanakan tapi sedang menunggu bahan, No. 10 , No. 11 & No. 14 Perlu pelatihan
�
13 14 15
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya. A 49
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Gunung Berapi Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Hasil letusan gunung berapi (sumber: MPBI) • Gas vulkanik • Lava dan aliran pasir serta batu panas • Lahar • Tanah longsor • Gempa bumi • Abu letusan • Awan panas (Piroklastik) Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi. Gas-gas yang dikeluarkan antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen (NO2) yang membahayakan bagi manusia (MPBI) Lava adalah cairan magma bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. (MPBI) Lahar juga merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai Lahar letusan dan Lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan sedangkan Lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya (MPBI) A 50
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dan lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak pernafasan sampai tidak bisa bernafas. (MPBI) Abu Letusan gunung berapi adalah material letusan yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Dampak abu letusan
• Permasalahan pernafasan • Kesulitan penglihatan • Pencemaran sumber air bersih • Menyebabkan badai listrik • Mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor • Merusak atap • Merusak ladang • Mengubah infrastruktur
A 51
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi • Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi • Membuat perencanaan penanganan bencana • Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan • Mempersiapkan kebutuhan dasar
Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi • Hindari daerah yang rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar • Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas • Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya • Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya • Jangan memakai lensa kontak • Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung • Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan
Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya Letusan Gunung Berapi • Jauhi wilayah yang terkena hujan abu • Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling dan pengapian A 52
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mengurangi dampak letusan gunung berapi. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
����������������������������������������������� ������������������������ ������
����������� ������������
������
����������
�
��������
�
�
�������������������������������������
�
�
�����������������������������������
�
��
� �
��������
Hindari membangun di daerah yang rawan Memindahkan desa dari aliran lava Membangun tanggul penangkal aliran lava
Desa Kertanaga Gunung Berapi
����� ����� ���� ����
��
�
����������
���������
���������������
��������� �������������
Husni Thamrin 28 Agustus 2003
����������
Kelihatannya masih aktif Di seputar lereng gunung �����������
����� �����
�
�
�
�
�
�
����������������������������������������������
Keterangan
� � �
�
�
� � � � ���������
� �
Mempersiapkan peralatan keselamatan diri Menghubungi organisasi bantuan Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian
� � �
� �
Pengetahuan tentang awan panas
�
�
�
�� ��
No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuat rencana, No. 7 Sudah ada tapi belum mencukupi, Masyarakat masih memerlukan pelatihan dari Instansi terkait
�� ���������
�� �� ��
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 53
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Badai dan Angin Topan Angin Topan adalah udara bertekanan rendah yang berbahaya yang terjadi di lautan tropis. Angin Topan bisa mempunyai kekuatan hembusan angin sampai 200km per jam yang didampingi dengan hujan yang sangat lebat dan menyebabkan badai didaerah pesisir. Badai dan Angin Topan Bisa Membahayakan Karena Kekuatan angin dan hujan bisa: • Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan • Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil • Merusak jaringan listrik • Menyebabkan erosi di daerah pesisir • Menyebabkan banjir • Membahayakan keselamatan Tindakan Persiapan dan Pencegahan Terhadap Badai dan Angin Topan Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan beberapa tindakan persiapan dan pencegahan, seperti : • Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian - megetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini • Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian - akan mempercepat dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti Mengembangkan rencana tindakan • Kapan harus bersiap untuk menghadapi badai dan angin topan? • Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi? • Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana persiapan dan pencegahan. Menyiapkan Kebutuhan Yang Diperlukan Pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahanbahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan batereinya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.
A 54
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Menyelamatkan Barang-barang Dari Bahaya Banjir Tindakan ini mencakup pembangunan tanggul karung-karung pasir untuk menghindari masuknya air ke dalam rumah, memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, dll. Memindahkan barang-barang yang berada di luar rumah yang bisa terseret banjir dan terbawa angin. Pencegahan di Rumah-rumah Menutup jendela-jendela dan pintu-pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian terhadap angin, disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak ada angin yang masuk. Persediaan Penerangan Dan Makanan Dalam bencana badai dan angin topan sering terjadi jaringan listrik terganggu atau sama sekali rusak. Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan cepat, maka perlu persediaan lilin atau lampu senter dengan cadangan baterei di dalam rumah. Persediaan makanan bagi setiap anggota keluarga untuk sedikit-dikitnya tiga hari adalah suatu keharusan. Mendengarkan Radio Untuk Informasi Darurat BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas penelitian dan peringatan akan bahaya. Biasanya badan ini menyiarkan peringatan kepada masyarakat melalui radio. Pada Saat Badai dan Angin Topan Tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah : • Semua persediaan sudah disiapkan • Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah • Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi
Hindari Banjir Apabila banjir masuk kedalam rumah, jika memungkinkan, naik ke tempat yang lebih tinggi. Waspada terhadap ‘pusat’ angin topan. Pusat badai dan angin topan ini biasanya mencapai radius 30 – 50 km luasnya dimana badainya bisa mencapai radius 600 km. Pada saat ‘pusat’ badai ini lewat, keadaan biasanya lebih tenang dan tidak berawan, namun ini bukan berarti badai telah berlalu. A 55
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Setelah Badai Berlalu Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. • Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman. Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini. • Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekeringnya. • Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan. • Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mengurangi dampak badai dan angin topan. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Desa Kertanaga ��������������� Gunung Berapi
����������������������������������������������� ������������������������ ������
����������� ������������
����������
�
��������
�
�
�������������������������������������
�
�
�����������������������������������
�
� � ����������
����� ����� ���� ����
��
��
������
���������
�
��������
Hindari membangun di daerah yang rawan Memindahkan desa dari aliran lava Membangun tanggul penangkal aliran lava
Husni Thamrin ������������� 28 Agustus 2003 ���������
����������
Kelihatannya masih aktif Di seputar lereng gunung �����������
����� �����
�
�
�
�
�
�
����������������������������������������������
Keterangan
� � �
�
�
� � � � ���������
� �
Mempersiapkan peralatan keselamatan diri Menghubungi organisasi bantuan Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian
� � �
� �
Pengetahuan tentang awan panas
�
�
�
�� ��
No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuat rencana, No. 7 Sudah ada tapi belum mencukupi, Masyarakat masih memerlukan pelatihan dari Instansi terkait
�� ���������
�� ��
�� Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 56
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Gempa Bumi Gempa bumi terjadi karena pergesekan antara lempeng-lempeng tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa dan menimbulkan goncangan di permukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena berada dekat dengan lempeng-lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang juga aktif. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan dan jalan-jalan yang hebat dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah longsor dan tsunami (silahkan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada buku ini). Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan yang roboh atau obyek berat yang lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang banyak yang terperangkap dalam bangunan yang runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa jam atau hari atau bahkan minggu setelah yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama. Bahaya gempa susulan adalah penghancuran bangunan yang telah goyah akibat gempa pertama.
Apa yang sebaiknya dilakukan saat gempa 1. Bila anda berada dalam bangunan, jongkok atau tiarap di lantai. Gunakan bangku, meja, atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan. 2. Tetap disana dan bersiap untuk pindah. Tunggu sampai goncangan berhenti dan aman untuk bergerak. 3. Menjauhlah dari jendela kaca, perapian, kompor, atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh. Tetap didalam untuk menghindari terkena pecahan kaca atau bagian-bagian bangunan. 4. Jika malam hari dan anda di tempat tidur, jangan lari keluar. Cari tempat yang aman di bawah tempat tidur atau meja yang kuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. Ada baiknya kita mempunyai lampu senter didekat tempat tidur. Saat gempa malam hari, alat murah ini sangat berguna untuk menerangi jalan mencari tempat aman, terutama bila listrik menjadi padam akibat gempa. Lilin dan lampu gas sangat berbahaya, dan sebaiknya tidak digunakan. A 57
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
5. Jika anda berada di tengah keramaian, cari perlindungan. Tetap tenang dan mintalah yang lain untuk tenang juga. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan besar atau bangunan, dan waspada akan kemungkinan gempa susulan. 6. Jika anda diluar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi, dan jaringan listrik. Hindari rekahan akibat gempa yang dapat sangat berbahaya. 7. Jika anda mengemudi, berhentilah jika aman, tapi tetap dalam mobil. Menjauhlah dari jembatan, jembatan layang, atau terowongan. Pindahkan mobil jauh dari lalu lintas. Jangan berhenti dekat pohon tinggi, lampu lalu lintas, atau tiang listrik. 8. Jika anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh, waspadalah dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa. 9. Jika anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang agak tinggi atau beberapa ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat.
A 58
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Saat anda dan keluarga terlepas dari bahaya akibat gempa awal 1. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang terluka atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka serius yang justru menyebabkan luka semakin parah. 2. Periksa keamanan. Periksa hal-hal berikut setelah gempa : • Api atau bahaya kebakaran • Kebocoran gas. Tutup saluran gas jika kebocoran diduga dari adanya bau. Jangan dibuka sebelum diperbaiki oleh tenaga ahlinya • Kerusakan saluran listrik: matikan meteran listrik • Kerusakan kabel listrik: menjauhlah dari kabel listrik sekalipun meteran telah dimatikan • Barang-barang yang jatuh di kloset dan lemari (saat anda membukanya) • Periksa pesawat telepon. Pastikan telepon pada tempatnya. 3. Lindungi diri anda dari bahaya tidak langsung dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini akan melindungi anda dari luka akibat barang-barang yang pecah. 4. Bantu tetangga yang memerlukan bantuan. Orang tua dan orang cacat mungkin perlu bantuan tambahan. Mereka yang jumlah anggota keluarganya besar juga memerlukan bantuan pada keadaan darurat. 5. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk obatobatan yang tumpah. 6. Waspada dengan gempa susulan. Sebagian besar gempa susulan lebih lemah dari gempa utama. Namun, beberapa dapat cukup kuat untuk merobohkan bangunan yang sudah goyah akibat gempa pertama. Tetaplah berada jauh dari bangunan. Kembali ke rumah hanya bila pihak berwenang sudah mengumumkan keadaan aman. • Gunakan lampu senter. Jangan gunakan korek api, lilin, kompor gas, atau obor. • Gunakan telepon rumah hanya dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa • Nyalakan radio untuk informasi, laporan kerusakan, atau keperluan relawan di daerah anda. • Biarkan jalan bebas rintangan untuk mobil darurat Merencanakan Siaga Gempa Bumi Merencanakan kesiagaan terhadap bencana tidak hanyameliputi perencanaan fisik bangunan. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan kemana harus pergi bila situasi darurat terjadi. A 59
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Prinsip Rencana Siaga untuk Rumah Tangga Sederhana - Rencana darurat rumah tangga mestinya cukup sederhana sehingga mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat mencekam sehingga mudah terjadi kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya berisi beberapa rincian saja. Tentukan Jalan Melarikan Diri - Pastikan anda dan keluarga tahu jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah setelah gempa. Jika anda berencana meninggalkan daerah atau desa anda, rencanakan beberapa jalan, dengan memperhitungkan beberapa jalan putus atau tertutup akibat gempa.
Tentukan tempat bertemu Dalam keadaan anggota keluarga terpencar, misalnya ibu di rumah, ayah sedang di tempat kerja, sementara anak-anak sedang di sekolah saat gempa terjadi, tentukan tempat bertemu. Tentukan dua tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi yang aman dan dekat rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat anggota keluarga bertemu pada keadaan darurat. Tempat kedua, dapat berupa bangunan atau taman di luar desa, digunakan dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap orang mestinya tahu tempat tersebut.
Menyiapkan Rumah Tahan Gempa • Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan penguatan rumah seperti serambi, pintu kaca geser, garasi, dan pintu garasi • Periksa apakah rumah anda kokoh pada fondasinya • Jika mempunyai saluran air panas dan gas, pastikan tertanam dengan kuat. Gunakan sambungan pipa yang lentur • Letakkan barang yang besar dan berat dibagian bawah rak dan pastikan rak tertempel mati pada tembok • Simpan barang pecah belah di bagian bawah rak/lemari yang berlaci dan dapat dikunci • Gantungkan benda berat seperti gambar, lukisan, dan cermin jauh dari tempat tidur, sofa, atau kursi dimana orang duduk • Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak dan sambungan gas yang bocor. • Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi rumah, dan pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur. A 60
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
• Instalasi pipa air dan gas yang lentur untuk menghindari kebocoran air dan gas • Simpan racun serangga atau bahan yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat aman, terkunci serta dan dari jangkauan anak-anak. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mengurangi dampak gempa bumi. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll. Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang …
Bagian
No
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
No 1 2
Pencegahan
3
Lokasi : Jenis Bencana :
Tindakan
Sudah Belum Tahu Tahu
� � � �
Desa Kuta Gempa Bumi
* Prioritas 2
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
3
� Keterangan � �
4 5 6 7 Persiapan
8 9
Membuat tempat aman warga berkumpul Membuat peta jalan menyelamatkan diri Merencanakan lokasi pengungsian Peralatan penyelamatan diri tersedia
� � � �
� � � �
10 11 12 Lain-lain
13
Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat Pelatihan relawan Kerjasama dgn pemerintah utk peringatan dini
� �
� �
�
G Sarjana 12 Okt 2002
Sering terjadi gempa tektonik Sering terjadi Pembangunan gedung bertingkat
1
� � �
Tgl :
Keterangan
Sudah Belum
Penataan pembangunan Penyuluhan ttg gempa bumi & rumah tahan gempa Perbaikan bangunan agar tahan gempa
Pengisi :
�
Penataan bangunan (1) dan perbaikan bangunan agar tahan gempa (3) sulit dilakukan. Sistem peringatan dini berbasis masyarakat (11) menggunakan peralatan dan sumber daya lokal seperti kentungan dan pecalang. Pelatihan pertolongan pertama (12) sudah pernah dilakukan oleh beberapa warga, seperti anggota penyelamat pantai dan mahasiswa.
14 15
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 61
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Tsunami Bencana lain yang biasanya terjadi di daerah pesisir, yang walaupun jarang tetapi tetap berbahaya adalah tsunami. Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti “gelombang pelabuhan”, karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir. Kapan Tsunami terjadi? Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari. Tanda peringatan akan terjadinya bencana Tsunami bisa dilihat dibawah ini. Gejala Yang Mungkin Terjadi • Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat. • Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang merupakan tanda peringatan datangnya tsunami. • Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan membahayakan, tapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar.
Akibat Tsunami • Banjir dan gelombang pasang • Kerusakan pada sarana dan prasarana • Pencemaran air bersih
Bagaimana Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami
“Bila ada tsunami jangan panik ! Kita bisa selamat kalau siap.” A 62
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Prinsip-prinsip sebagai cara untuk menyelamatkan diri: 1. Kalau lagi berada di pantai atau dekat laut, dan merasakan bumi bergetar, langsung lari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah, atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan Tsunami 2. Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di sekitarnya 3. Selamatkan diri anda, bukan barang anda 4. Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari 5. Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit 6. Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal dirumah anda, bila rumah anda selamat! Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo, dan orang cacat Mengurangi Dampak Dari Tsunami • Hindari bertempat tinggal di daerah sekitar 100 meter (terlalu dekat) dari tepi pantai. Berdasarkan penelitian daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan angin ribut • Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya • Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat
Hal Yang Perlu Dilakukan Pada Saat Menjelang Tsunami Saat mengetahui ada gejala, segera sampaikan pada semua orang. Segera lakukan pengungsian, karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas. Mengungsi ke daerah yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai. Ikuti perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bisa dipercaya.
Setelah Terjadinya Tsunami • Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN • Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman • Jauhi reruntuhan bangunan • Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat, atau lembaga keagamaan! • Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesama warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan. A 63
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
• Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerjasama dengan sesama serta lembaga pemerintah, adat, keagaamaan, atau lembaga swadaya masyarakat. • Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman anda untuk memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus dilakukan bila ada tanda-tanda tsunami akan datang. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mengurangi dampak tsunami. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang…
No
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
No
Bagian
Jenis Bencana :
Tindakan
Sudah Belum Tahu Tahu
� �
� � �
Desa Kuta Tsunami
Tgl :
G Sarjana 12 Okt 2002
Informasi simpang -siur Pernah terjadi dulu sekali Seluruh desa dekat laut Apakah memang bisa dicegah * Prioritas
Sudah Belum
1
� �
� �
11
Kerjasama dgn pemerintah untuk sistem peringatan dini
12
Kerjasama dengan media massa untuk penyuluhan Pelatihan relawan
� � � � � � � �
� � �
10
Pembuatan Sistem Peringatan Dini Pemetaan lokasi rawan tsunami Pemetaan lokasi aman tsunami Pembuatan peta jalur evakuasi Pembuatan rencana tempat pengungsian
2
Pengisi :
Keterangan
Penyuluhan tentang tsunami Penanaman kembali hutan bakau
1
Pencegahan
Lokasi :
2
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
3
Keterangan
3 4 5 6 7
Persiapan
8 9
Lain-lain
13
� �
�
� � � � �
�
Sistem peringatan dini berbasis masyarakat (6) menggunakan peralatan dan sumber daya lokal seperti kentungan dan pecalang. Pelatihan pertolongan pertama sudah pernah dilakukan oleh beberapa warga, seperti anggota penyelamat pantai dan mahasiswa.
14 15
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 64
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Konflik Sosial Konflik sosial adalah salah satu bagian dari dampak ketidak-puasan dalam kehidupan masyarakat. Apabila diikuti dengan tindakan kekerasan, bisa mengakibatkan bencana bagi masyarakat. Konflik sosial mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan harta benda yang bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan, terutama pada anakanak. Konflik sosial dan kekerasan adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih, yang memiliki pendapat yang berbeda. Secara sederhana kekerasan bisa diartikan sebagai tindakan yang menyebabkan kerusakan fisik, mental, lingkungan dan / atau melanggar hak azasi manusia.
Penyebab Terjadinya Konflik Sosial • Ketidak-seimbangan / ketidak-adilan dalam hal ekonomi, politik, sosial, hukum dan budaya • Perebutan kepentingan sumber daya alam • Kecemburuan perseorangan / kelompok • Ketersinggungan perseorangan / kelompok
Bentuk Konflik Sosial Dengan Kekerasan • Perkelahian antar perseorangan, kelompok dan masyarakat • Pembantaian satu masyarakat pada masyarakat lainnya
Akibat Bencana Konflik Sosial • Korban jiwa, luka-luka • Bangunan rusak • Hancurnya sarana umum • Trauma sosial
A 65
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Tahapan Konflik Sebelum memasuki bagian dari pencegahan konflik, sebaiknya mengerti tentang beberapa tahapan dalam konflik sosial, seperti dibawah ini:
Sebelum konflik Periode dimana rasa ketidak-sesuaian antara dua pihak atau lebih yang memicu munculnya konflik. Mungkin salah satu pihak telah mengetahui adanya persoalan tetapi karena ingin menghindari bentrokan, tidak diselesaikan. Atau kedua belah pihak memang sengaja meredam perasaan masing-masing.
Konfrontasi Pada tahap ini konflik mulai terbuka. Pihak-pihak yang mempunyai masalah dan pendukungnya mulai melakukan aksi saling menantang. Masing-masing pihak mungkin telah mengumpulkan kekuatan dan mungkin telah mencari sekutu dengan harapan bisa memenangkan konfrontasi. Keadaan menjadi sangat tegang, masing–masing pihak siap untuk berkonfrontasi.
Krisis Ini merupakan puncak konflik, ketika tindakan kekerasan antara kedua pihak terjadi. Dalam konflik yang berskala besar bisa seperti perang yang akhirnya memakan korban. Sangat sulit untuk mengadakan perundingan pada tahap ini. Komunikasi antara pihak-pihak yang berselisih mungkin terputus. Pernyataan-pernyataan yang keluar cenderung saling menuduh dan menentang.
Dampak Satu pihak akan mungkin menaklukkan pihak lainnya, atau mungkin melakukan gencatan senjata (jika perang tejadi). Satu pihak mungkin akan menyerah atas desakan pihak lain. Kedua belah pihak mungkin akan setuju untuk berunding, dengan atau tanpa bantuan perantara. Turun tangannya pihak yang berwenang mungkin memaksa kedua pihak untuk menghentikan pertikaian. Apapun keadaannya, tingkat ketegangan mulai menurun dengan kemungkinan adanya penyelesaian.
Sesudah Konflik Melalui perundingan biasanya situasi bisa diredam dan kemungkinan hubungan bisa menjadi normal kembali. Namun, jika masalah yang menjadi penyebab tidak diselesaikan dengan baik, konflik akan tetap ada. A 66
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Langkah-langkah Penyelesaian Pada intinya penyelesaian konflik merupakan tanggung jawab dan kerja sama antara seluruh pihak yang terkait, yaitu masyarakat, organisasi dan pemerintah. Untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah penyelesaian dengan menentukan langkah yang akan diambil dan pihak yang melaksanakan.
Hindari Konflik Sosial Dengan • Menghargai pendapat orang lain • Membina komunikasi yang baik dan terbuka antar masyarakat • Memperkuat rasa persatuan dan menegakkan hukum • Memahami permasalahan yang timbul dan mencari jalan keluarnya • Membentuk forum antar agama, politik dan adat • Mengadakan kegiatan sosial bersama seperti pertandingan olahraga, pasar malam, dsb. Catatan: Pelaku / korban dari kerusuhan kebanyakan adalah orang yang hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui penyebab terjadinya. Mengapa harus menjadi korban yang sia-sia?
Menghindari Kerumunan Massal • Jangan mudah percaya pada isu atau gosip yang tidak jelas sumbernya • Mintalah keterangan yang pasti dari pihak yang berwenang • Hindari kerumunan orang yang tidak jelas maksud dan tujuannya • Kerumunan massal biasanya sangat mudah dihasut untuk membuat kerusuhan • Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan, serahkan kepada pihak yang berwajib untuk menyelesaikannya • Jika merasa terancam, segera minta bantuan pada pihak Kepolisian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan • Jika menemukan kesulitan untuk berunding, minta bantuan pihak lain sebagai penengah dalam perundingan
A 67
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan: Konflik besar kemungkinan berasal dari masalah kecil yang tidak terselesaikan. Selesaikan langsung masalah yang timbul dengan berunding sebelum masalahnya menjadi lebih besar. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mencegah terjadinya konflik sosial. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang…
Bagian
No
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
No 1 2
Pencegahan
3 4
Lokasi : Jenis Bencana :
Tindakan
Mengadakan penyuluhan tentang perbedaan Membentuk sistem komunikasi Forum agama & kelompok masyarakat Membuat kegiatan sosial bersama
Sudah Belum Tahu Tahu
Desa Sengkuni Konflik Sosial
Pengisi : Tgl Mengisi :
A Hardi 20-Feb-04
Keterangan
Persoalan tanah dan kehidupan yang makin sulit Kalau keadaan masih seperti ini akan sering terjadi Biasanya di tempat anak-anak muda minum Jangan mau dihasut; masalah dirundingkan
� � � �
* Prioritas
Sudah Belum
1
�
2
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Keterangan
� �
3
� � �
� �
5 6 7 Persiapan
8 9
Merencanakan tindakan pencegahan Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian Membuat rencana pengungsian
� �
� �
� �
� �
10 11
Pemahaman perbedaan dalam masyarakat
�
�
No 6 & No 8 - Perlu sering mengadakan pertemuan. No 16 Pemuka Agama & Adat telah melakukan penyuluhan. No 10 & No 13 -Perlu pelatihan
12 Lain-lain
13 14 15 16
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 68
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Serangan Teroris Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini bisa menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan serangan teroris adalah untuk menyebarkan ketakutan pada masyarakat karena tuntutannya tidak dipenuhi. Bentuknya bermacam-macam, namun yang sering dilakukan adalah serangan bom. Jenis serangan lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau sabotase sarana penting seperti sarana air bersih, listrik dan lainnya. Sasaran Serangan Teroris • Kantor pemerintahan • Industri penting • Sarana utama transportasi • Sarana umum • Tempat keramaian
Penyebab Jatuhnya Korban Di Lokasi • Ledakan bom • Kebakaran gedung, gas, listrik dll • Tertimpa reruntuhan bangunan • Keracunan Langkah-langkah Pencegahan Dalam melakukan tindakan pencegahan ini dibutuhkan kewaspadaan seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah maupun perorangan dalam: • Menjaga keamanan lingkungan (siskamling, penjagaan keamanan) • Melaporkan kepada aparat terdekat jika menemukan sesuatu yang mencurigakan Untuk Perlindungan Terhadap Bangunan • Memperketat penjagaan keamanan dengan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang mencurigakan dan memasang palang pada jalan masuk untuk memeriksa kendaraan bermotor di wilayah bangunan penting (kantor, hotel, dll) • Memasang sistem pencegah dan pemadam kebakaran pada bangunan penting
A 69
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Untuk Pelayanan Darurat dan Keamanan Memasang alat pendeteksi, dan kaca cermin untuk memantau bagian bawah mobil, dan alat pelacak bahan peledak. Membuat rencana transportasi korban ke rumah sakit. Mempersiapkan pemadam kebakaran Membangun pusat penerangan dan komunikasi. Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam usaha mengurangi dampak serangan teroris. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di dalam formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Tindakan yang Diperlukan Bagian
Pengetahuan tentang…
Bagian
No
Penjelasan
1
Penyebab
2
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
3
Lokasi rawan di wilayah ini
4
Cara pencegahannya
No 1 2
Pencegahan
3 4 5 6 7
Persiapan
8 9 10 11
Lokasi
:
Jenis Bencana :
Tindakan
Pendidikan dalam kewaspadaan masyarakat Melaporkan orang yang mencurigakan Melaporkan bungkusan yg mencurigakan Memeriksa orang-orang di pintu masuk Pemeriksaan kendaraan di pintu masuk Pelatihan PPGD Sistem Komunikasi Daftar petugas-petugas kesehatan Sistem pemadam kebakaran Menentukan lokasi pengungsian Pemeriksaan identitas pendatang
Sudah Belum Tahu Tahu
Desa Kuta Serangan Teroris Keterangan
Tapi belum jelas Bisa terjadi kapan saja Bisa terjadi dimana saja Laporkan semua yang mencurigakan
� � � �
* Prioritas
Sudah Belum
1
2
3
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Keterangan
� � � � �
� �
� �
� � � � � �
� � � �
G Sarjana 12 Okt 2002
Pengisi : Tgl Mengisi :
� �
No 10, No 11 &No 13 - Perlu pelatihan. No. 16 - Razia KTP telah dilakukan
12 Lain-lain
13 14 15
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
A 70
Memperkirakan Faktor Resiko Bencana • Mengenali Kemungkinan Resiko
• Mendata Sarana dan Prasarana Masyarakat
• Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat
MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana Mengenali Kemungkinan Resiko Untuk menilai kemungkinan resiko bencana, perlu dilakukan pengumpulan keterangan dari masyarakat yang telah mempunyai pengalaman dalam hal ini. Berikut adalah formulir yang diisi oleh Regu Peringatan Dini untuk mengetahui kemungkinan bencana di suatu wilayah, berdasarkan keterangan yang didapat dari penduduk setempat yang telah mengalami bencana sebelumnya, serta statistik yang diperoleh dari instansi terkait.
��������
����������������������������������������������� ��������������������������� ����� �������
�������� �������
������� �������
������ ����� ���������
���������
����������������� ������ ������ ��������� ��������� ��������� ��������
��
Desa Wonokerto Nita Tobing ���������������� ����
1 Tebing Utara
Hujan & Tanah penebangan Longsor pohon
23-Feb-79 2 bulan
Hujan & Tanah penebangan Longsor pohon
21-Mar-82 6 bulan
Pembuangan limbah, Banjir penebangan Bandang pohon & pembangunan
3 23-Feb-79 minggu
12-13
24
30 2
Bagian Utara Desa
3 Tebing Utara 5
32
21
8
3
30 Mei 2001 ��������� ������
1/2 hektar tidak ada
1/4 hektar tidak ada 1 hektar
listrik, Air, Puskesmas
5 Pinggir Sungai
2 hektar
jembatan, jalan
2 hektar
sekolah & kantor desa
Bagian Selatan 5 Desa
������ ���������
Yuyun Raharja
1/2 hektar listrik & Air
Bagian Utara Desa
4
3
����� ������ ��������������
�������������
Pieter Tambunan
Yani Hartati
�����������������������
Sayangnya penebangan pohon tidak terkendalikan, masyarakat harus melakukan penanaman kembali. Harus sering diadakan kerja bakti untuk membersihkan sungai.
Cara mengisi Formulir A-05 - Bencana Yang Pernah Terjadi: Isi kolom-kolom menurut judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.
A 73
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Mendata Prasarana Masyarakat Pendataan prasarana seperti gedung sekolah, PUSKESMAS, sarana ibadah dan juga rumah masyarakat berguna untuk mengetahui berapa besar nilai kerusakan jika terjadi bencana di wilayah tersebut. Formulir dibawah ini adalah untuk mencatat persediaan sarana yang ada di suatu wilayah. Keterangan dari formulir ini bisa digunakan dalam pembuatan peta bahaya. Apabila nilai sebenarnya tidak diketahui, cukup dibuat dengan memperkirakan nilai serta jumlah sarana-sarana tersebut. Data penilaian ini akan dibutuhkan dalam proses permohonan bantuan di tahap Pemulihan. Untuk memudahkan pengisian formulir ini, bisa mengacu pada buku profil desa.
����������������������������������������������� ��������
Suroso 24-Jan-01
���������
��������� ���������
Desa Wonokerto
������������� ������ ��������
����������������
����������� ���������� ������� �����
������������������� �������������������������
����������������
���������
204
22 Rp 4,040,000,000 Rp 32,000,000
�������������
12
4
Rp
210,000,000 Rp 47,000,000
����������������
3
1
Rp
180,000,000 Rp 50,000,000
�������������������������������� ���������������������
3
-
Rp
175,000,000 -
�����������������
2
1
Rp
��������������������������������
-
1
-
54,000,000 Rp 23,000,000 Rp 820,000,000
Cara mengisi Formulir A-06 - Perkiraan Aset Desa: Isi kolom-kolom menurut judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh atau dengan melakukan perkiraan.
A 74
������
224
29 Rp 4,659,000,000 Rp 972,000,000
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat Pada saat bencana terjadi, korban yang menderita cedera berat harus dibawa ke rumah sakit secepatnya. Untuk ini sebelumnya regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan sudah mempersiapkan daftar instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan pada waktu diperlukan. Untuk membantu proses ini, bisa digunakan Formulir A-05 - Daftar Rumah Sakit – Pada waktu menghubungi instansi-instansi tersebut, perlu dicatat nomor telepon, nama instansi dan nama orang yang dihubungi serta kapasitas dan jenis perawatan yang ditanganinya.
����������������������������������������������� ��������������������������������������� ��������� �� ����������������
������������� ��������
Made Nurbawa ������������
������������� ���� ����������� ������� ������
0.001
Desa Wonokerto 18-Apr-97
��������������������
��������������
�
RSUD Bangli
Luka bakar, patah tulang, gangguan pernapasan
340
15 km
I Nym Palgunadi (HUMAS RS)
0361 2347xxx
�
Wisma Prashanti
Operasi Patah Tulang
130
2 km
Chandra Kusuma (Dokter RS)
0361 4343xxx
�
Dharma Kerthi
Gangguan pernapasan , patah tulang
310
2,5 km
Kholik Saputra (Pegawai RS)
0349 322xxx
�
Manuaba
Patah tulang, luka bakar
110
17 km
Widyawati Putri Dewi (Dokter RS)
0342 767xxx
Cara mengisi Formulir A-07 - Daftar Rumah Sakit: Isi kolom-kolom menurut judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.
A 75
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A 76
Peta Bahaya Proses Pembuatan Peta Bahaya • Hal-hal yang Dimuat Di Dalamnya • Lampiran Keterangan • Alat Pembantu
Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta ini
Tahap-Tahap Pembuatan Peta 1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol 2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya 3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.6 Peta Bahaya Proses Pembuatan Peta Bahaya Dengan mengenal daerah sekitar dan mengenal potensi bencana yang bisa terjadi, akan bisa mempermudah pembuatan rencana pencegahannya. Dengan alasan ini diperlukan sebuah peta yang bisa menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan bencana seperti: daerah rawan bencana, jalur jalur bantuan, sumber air dan lainnya. Peta ini harus bisa menggambarkan situasi desa dan wilayah sekitarnya sejelas mungkin, sedangkan potensi bencana bisa dicantumkan sebagai lampiran keterangan peta.
Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya
• Umum – Wilayah desa dan sekitarnya, jalan penghubung, gunung, lembah, lahan perkebunan dan sebagainya • Sumber Alam – Sungai, laut, mata air, hutan, lahan pertanian dan sebagainya • Bangunan penting – Kantor, sekolah, pabrik, balai pertemuan, tempat ibadah, PUSKESMAS dan sebagainya. Ada banyak hal lain, sesuai dengan keadaan setempat, yang bisa dimuat di dalam peta ini
Lampiran Keterangan Meliputi keterangan yang berhubungan dengan bencana yang mungkin terjadi di wilayah tersebut, seperti: potensi bencana, jenis bencana, besarnya dampak bencana, jumlah penduduk, ,jumlah ternak, perekonomian dan lainnya. Hal-hal lain yang juga perlu dimuat antara lain: lokasi untuk mengungsi, jalur jalan yang terbaik ke tempat-tempat penting seperti rumah sakit, kantor polisi, kantor Bupati / Wali kota dan lainnya.
Alat Pembantu Yang dibutuhkan dalam pembuatan peta bahaya ini adalah peta desa (jika ada), profil desa (bisa diperoleh di kantor desa), alat tulis, penggaris dan kertas (sebaiknya yang berukuran besar seperti A2 atau A3).
A 79
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini? Jika bencana terjadi di suatu wilayah maka yang mengalami dampaknya adalah masyarakat, maka proses pembuatan peta ini adalah tanggung jawab Regu Pemetaan dan seluruh masyarakat, ditunjang oleh pemerintah dan organisasi lainnya. Proses ini bisa dilakukan oleh KMPB bersama pihak luar.
Tahap-Tahap Pembuatan Peta Pembuatan Peta ini dibagi menjadi tiga tahap:
1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol 2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya 3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan 1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol A - Data yang bisa diperoleh dari buku profil desa adalah: a) Jumlah penduduk b) Jumlah dan nama dusun c) Batas desa d) Luas desa e) Pembagian penduduk menurut jenis kelamin f) Pembagian penduduk menurut umur g) Jumlah ternak h) Luas lahan pertanian i) Panjang jalan desa j) Sarana transportasi seperti kendaraan k) Sumber daya desa seperti pertambangan dan perikanan l)
Catatan terjadinya bencana dan jumlah korban yang jatuh, baik harta benda atau jiwa
m) Sarana umum seperti pasar, sekolah, lapangan umum, tempat ibadah, PUSKESMAS, rumah sakit dan lainnya A 80
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
B - Data pada tingkat dusun bisa meliputi: a) Data jumlah penduduk setiap dusun b) Jumlah penduduk menurut a. Jenis kelamin b. Umur - untuk memudahkan pembagian umur sebaiknya penduduk dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: i. Anak-anak dan remaja, 0-16 tahun ii.Dewasa, 17-56 tahun iii.Orang Tua, 57 tahun ke atas c) Jumlah bangunan dan sarana yang ada. d) Jumlah dan panjang jalan e) Luas lahan pertanian dan peternakan f) Sarana umum g) Catatan mengenai potensi bencana yang bisa terjadi dan yang sudah terjadi, serta jumlah korban yang ditimbulkan.
C - Keterangan tambahan yang perlu dikumpulkan a) Jalur jalan yang terbaik untuk jalur bantuan ke lokasi bencana dan jalur masyarakat ke lokasi pengungsian b) Sumber-sumber yang diperlukan untuk menghadapi bencana seperti sumber air untuk menghadapi kebakaran, mata air untuk pasokan air bersih bagi pengungsi dan lainnya. Keterangan ini bisa diperoleh dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar desa.
D - Memasukkan data dan pemberian simbol Tentunya tidak seluruh keterangan bisa dicantumkan ke dalam peta. Sebagian akan masuk sebagai lampiran keterangan. Perlu dipilih keterangan mana yang akan dimasukkan ke dalam lampiran keterangan seperti: • Jumlah penduduk • Luas wilayah • Keterangan yang akan dimasukan pada gambar peta, dll Untuk keterangan yang akan dimasukkan ke dalam peta perlu dibuatkan simbol yang mudah dimengerti. Pemilihan simbol ini bebas, sesuai dengan pertimbangan pembuat peta. Berikut adalah salah satu contoh formulir yang bisa membantu pembuatan keterangan tambahan dan pemberian simbol. A 81
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Formulir-formulir dibawah ini perlu dilakukan oleh Regu Pemetaan sebelum proses pembuatan peta bahaya. Formulir A-08 Data Peta Bahaya adalah data rincian tentang sarana, sumber daya manusia dan alam, batas-batas wilayah, jalan-jalan dll. Keterangan tersebut sangat berguna untuk ketepatan peta bahaya dengan keadaan di wilayah yang sebenarnya.
�����������������������������������������������
��������
����������������
���������
Desa Wonokerto Made Nurbawa ������������� 02-Feb-98
����������
������
�
�������������������������� �������������� ��������� ���������������������� ������������������� ���������� ������������ ����������� ������������ ����������� ������ ���������������� ����������� �������������� ��������������������������� �������� ������������� ������������ ������������ ������� ��������� ������ ������� ��������������������� ���������������������������� �����������������������������
�����
� � � � � � � � �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
����� ����� ����� ����� ���� ��������� ��������� ���� ���� ���� �� ���� ���� �� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� �� �� ��
������ ������
������ ��
Dusun Air Bah
RW 01
RW 02
������
RW 03
�
�
�
�
104 108 324 9 21 1 4 5 6 3 1,024 14 1 1 2 2 5 1 4 3
96 106 219 34 17 1 3 2 3 1 1,401 21 1 1 4 1 3 1 1 3 2
70 96 118 10 18 1 4 1 461 17 1 2 3 1 4 1 1 1 1 1
81 46 265 12 32 3 2 2 3 810 13 1 1 2 2 2 1 2 2 1
�
�
�
�
�
��
351 356 926 65 88 2 11 13 12 7 3,696 65 4 4 10 6 12 5 3 2 2 1 10 7
Cara mengisi Formulir A-08 - Data Peta Bahaya: keterangan untuk mengisi formulir ini bisa mengacu pada buku profil desa. Isilah kolom-kolom dengan data yang sesuai dengan judul diatasnya.
A 82
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Formulir A-09 Perkiraan Lokasi Orang adalah untuk memperkirakan posisi orang pada tempat dan waktu yang berbeda. Keterangan ini perlu untuk kemudahan usaha pencarian orang pada saat bencana terjadi.
Lokasi :
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-09
Jenis bencana :
Perkiraan Lokasi Orang Tgl Mengisi : Pengisi :
31 Januari 1999 Made Nurbawa
Lokasi Orang Perumahan
Desa Wonokerto
Tanah Longsor
Jumlah Orang Tinggal di… Siang Hari
Malam Hari
402
478
Tempat kegiatan ekonomi ( pasar, supermarket, mal)
Bekerja di… Siang Hari
Malam Hari
Di Daerah Rawan Bencana Siang Malam Hari Hari
66 50
24
Daerah sentral industri (pabrik)
504
528
24
Tempat ibadah Kantor pemerintah Bangunan sekolah
Jumlah orang di masing-masing tempat
343
745
502
25
14
21
9
600
-
528
113
Keterangan dan catatan Cara mengisi Formulir A-09 - Perkiraan Lokasi Orang – Isi kolom-kolom sesuai
dengan pemantauan pada berbagai waktu dan lokasi di tempat.
A 83
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya Peta ini adalah sebuah gambaran yang mewakili keadaan sebenarnya di suatu wilayah. Pembuatannya akan lebih baik kalau menggunakan skala, tetapi bisa juga tidak. Yang paling penting peta ini harus tepat dan mudah dimengerti. Jika memungkinkan, sebaiknya mengacu kepada peta yang sudah ada. Namun jika peta tersebut belum ada maka langkah berikut bisa membantu. Langkah-langkah Penggambaran
Simbol-simbol Peta Bencana Laki laki dewasa Wanita dewasa
Kantor desa
Batas desa
Sungai
Ternak
Anak anak
Lahan pertanian
Jembatan
Laki-laki lanjut usia
Balai desa
Mata air
Wanita lanjut usia
Gardu listrik
Danau
Puskesmas
Tempat aman mengungsi
Hydrant
Jalan dusun
Sekolah
Wilayah gunung melutus
Jalan desa
Tempat ibadah
Wilayah tsunami
Batas dusun
Jalan terdekat ke RSUD
Wilayah tanah longsor
U
1
Desa B
Simbol-simbol yang perlu diisi di dalam peta bahaya seperti ini bisa dibuat sendiri sesuai dengan keadaan ditempat.
1. Menggambar Peta Dasar 1) Gambarkan peta dasar wilayah dan sekitarnya 2) Sebutkan Arah Utara
Desa C Desa A
2
U
Desa B
Desa C Desa A
3) Gambarkan garis-garis perbatasan desa
2. Mengambar daerah, jalan dan sungai 1) Bagi peta tersebut dalam beberapa wilayah dusun dengan garis batas yang jelas 2) Gambarkan semua jalan di daerah. Penentuan gambar jalan akan membantu untuk menentukan posisi sarana penting. 3) Gambarkan sungai dan jembatan yang ada
A 84
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
3. Menempatkan Sarana Penting
3
1) Kantor 2) Sekolah
Desa B
U
3) Balai pertemuan 4) Tempat ibadah 5) Lapangan 6) PUSKESMAS, Klinik dan lainnya
Desa C Desa A
4. Menentukan Daerah Rawan Bencana 1) Mulai menentukan daerah-daerah rawan bencana di desa tersebut
U
4
Desa B
2) Tunjukkan luas cakupan dari kemungkinan bencana itu 3) Jika disuatu daerah kemungkinan terjadi lebih dari satu bencana maka sebaiknya simbol tersebut dibiarkan bertumpangan
Desa C Desa A
5. Menempatkan Perumahan 1) Langkah selanjutnya adalah penempatan simbol-simbol rumah pada posisi yang tepat
U
5
Desa B
2) Penempatan simbol ternak dan lahan pertanian 3) Jika memungkinkan jumlah orang, ternak dan lahan pertanian dimuat di keterangan peta
Desa C Desa A
6. Menentukan Sumber Daya Alam 1) Hutan
U
2) Laut
6
Desa B
3) Pertambangan 4) Danau 5) Mata air
Desa C Desa A
6) Sungai 7) dll – sesuai dengan keadaan setempat A 85
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
7
7. Keterangan Tambahan Desa B
U
Tandai jalan terbaik ke : 1) RSU, PUSKESMAS 2) Kantor polisi
POLISI
Desa C
3) Desa terdekat 4) Sarana-sarana umum seperti : gardu listrik,
Desa A
telpon, dll
Ke Kantor Bupati
8
8. Daerah Pengungsian Desa B
U
POLISI
Desa C Desa A Ke Kantor Bupati
Ke Daerah Penggungsi
9
Tandai daerah yang dianggap aman untuk mengungsi, juga jalur yang terbaik ke arah lokasi pengungsian. Syarat daerah pengungsian yang baik adalah : Mudah dijangkau, aman dan luas untuk pengungsi dan tersedia kebutuhan dasar seperti air dan lahan untuk membuat tempat perlindungan
9. Langkah Terakhir Pembuatan Peta Setelah semua proses pembuatan peta dijalankan, periksalah kembali dan segera perbaiki jika ada kesalahan. Jika sudah, maka peta bahaya ini siap untuk disebarkan dan diperlihatkan pada masyarakat.
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan Sesuai dengan perkembangan penduduk dan pembangunan yang cepat berubah, maka peta bahaya ini juga perlu disesuaikan dengan perubahan keadaan.
A 86
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Untuk menjamin keterlibatan masyarakat dan menjaga keterbukaan, setiap laporan dan keterangan perlu ditempelkan di papan pengumuman seperti di bawah ini...
A 87
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A 88
Rencana Persiapan dan Pencegahan • Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan • Tindakan Pembuatan Rencana
MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan Untuk bisa mencapai hasil yang maksimal sebuah rencana harus mempunyai tujuan dan cara pelaksanaan yang tepat.
Secara sederhana tujuan bisa diartikan sebagai hasil maksimal dari tindakan, sedangkan pelaksanaannya merupakan semua usaha dalam mencapai tujuannya.
Buatlah rencana menurut kemampuan sendiri tanpa ketergantungan dari luar.
Tindakan Pembuatan Rencana Setelah semua keterangan terkumpul, periksalah kembali, dan dari hasilnya bisa dibuat sebuah rencana yang bisa berguna pada waktu diperlukan. Rencana yang baik adalah rencana yang : 1. Mempunyai tujuan yang jelas. Hasil yang ingin dicapai harus jelas untuk mempermudah pengawasan pelaksanaannya. 2. Mudah dalam pelaksanaannya. Rencana akan mudah dilaksanakan apabila didasari atas kemampuan dan sumber daya yang ada. 3. Masuk akal. Mungkin atau tidaknya suatu rencana untuk bisa dilaksanakan perlu dipertimbangkan secara matang. Di samping kemampuan dan sumber daya, penyesuaian waktu juga harus dipikirkan, karena dengan mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rencana akan mempermudah pelaksanakan rencana selanjutnya. 4. Mempunyai prioritas. Dalam usaha pencegahan bencana ada berbagai macam cara pemecahan masalah , maka setiap rencana harus ditentukan prioritasnya.
A 91
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Bandingkan dengan contoh formulir berikut. Formulir dibawah ini digunakan oleh Regu Peringatan Dini untuk menentukan masalah, prioritas, tindakan pemecahan dan sumber daya yang diperlukan. Keteranganya didapat dari formulir A-04 Bencana Yang Pernah Terjadi.
����������������������������������������������� ���������������������������
�������� ���������
�
�������������
������������������������������������������������������ ��
1 2 3
�������
�������������
Tebing di utara desa yg rawan longsor Hutan yang gundul di utara desa
Perbaikan tanggul dan tembok penyangga Penanaman kembali hutan di sebelah utara Membuat sistem tanda bahaya
Tanda bahaya
����������� �
�
� � �
�
���������������������
Desa Wonokerto Made Nurbawa 8 Juli 2000 ���������
�������������������
Batu, semen dan pasir
Gotong royong
Rp 24.000.000,00 (Bantuan Bupati)
Bibit pohon, pupuk, peralatan menanam
Anak sekolah SMU
350 bibit pohon (Dinas Kehutanan)
Peralatan bunyi-bunyian (peluit, kentongan dll)
Ibu-ibu PKK
Swadaya
Cara mengisi Formulir A-10 – Rencana Tindakan Pencegahan Pahami isi formulir, pertimbangkan dengan baik kemungkinan setiap usulan, lalu isilah kolom dengan jelas. Isilah sumber daya yang diperlukan, penanggung jawab, waktu dan biaya yang dibutuhkan. Tentukan siapa yang akan menjadi pelaksana.
����������������������
A 92
Rencana Pengungsian • Tentang Pengungsian • Dalam Menentukan Pengungsian • Menilai Bahaya Bencana • Kemungkinan Bencana Susulan • Tersedianya Kebutuhan • Penduduk Yang Daerahnya Digunakan • Menentukan Lokasi Pengungsian • Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu
MODUL A - Persiapan & Pencegahan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A.8 Rencana Pengungsian Tentang Pengungsian Pengungsian adalah proses pemindahan orang ke tempat yang aman dari ancaman bahaya. Pengambilan keputusan untuk melakukan pengungsian adalah hal yang penting pada saat bencana. Keputusan yang tepat dalam melakukan pengungsian sangat menentukan dalam mengurangi resiko bencana.
Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian Menilai Bahaya Bencana Perlu atau tidaknya melakukan pengungsian ditentukan dengan menilai lebih dulu besarnya dampak bencana. Penilaian ini bisa dilakukan secara naluri atau melalui pengamatan langsung.
Kemungkinan Bencana Susulan Pada banyak kasus, bencana yang terjadi diikuti dengan bencana susulan yang kadang-kadang bisa mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban. Misalnya pada awal konflik sosial, mungkin hanya sedikit korban yang jatuh. Oleh karena itu, sebelum konflik menjadi lebih serius perlu dilakukan perundingan. Saran: keputusan yang diambil hendaknya dirundingkan terlebih dahulu dengan kepala desa dan pihak lainnya secara seksama.
Tersedianya Kebutuhan Tersedianya kebutuhan masyarakat dalam pengungsian perlu untuk diperhatikan. Kebutuhan ini meliputi: • Tempat perawatan korban • Tempat perlindungan yang aman • Tempat untuk melakukan koordinasi bantuan • Sarana yang tersedia A 95
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Menentukan Lokasi Pengungsian Pengungsian adalah tindakan pemindahan masyarakat dari ancaman bahaya. Halaman ini sangat memberatkan masyarakat yang harus meninggalkan rumahnya. Sebaiknya tempat yang dipilih oleh Regu Pengungsian dalam tahap persiapan ini juga disetujui oleh masyarakat.
Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian Perlu diperhatikan bahwa besar kemungkinan penduduk yang daerahnya digunakan untuk pengungsian mengalami pengaruh-pengaruh akibat bencana. Apabila pengungsian dilakukan hal-hal mengenai penduduk yang daerahnya dipergunakan untuk pengungsian perlu dipertimbangkan, termasuk: Melibatkan perwakilan dari masyarakat yang daerahnya digunakan untuk pengungsian dalam mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kedua pihak. Mengundang anggota-anggota masyarakat yang daerahnya digunakan untuk pengungsian dalam rapat-rapat umum untuk membicarakan: • Rencana penanganan akomodasi • Makanan dan air • Sanitasi Rancangan tempat perlindungan, konstruksi dan pengaruhnya pada lingkungan. Rancangan tempat perlindungan hendaknya bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan tenteram bagi orang-orang yang berlindung, dan harus menyatu dengan lingkungan, baik dalam lingkungan budaya maupun alam sekitarnya.
Pertimbangan dalam memilih tempat pengungsian • Tempat yang aman dari ancaman bencana • Cukup luas untuk menampung pengungsi dan kegiatan pertolongan • Kemudahan jalur transportasi pengungsian • Fasilitas air bersih dan sarana lainnya
A 96
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu • Tanah Longsor - Tempat datar dan aman dari bencana • Gunung Berapi - Tempat tinggi dan terlindung dari abu dan gas • Tsunami - Tempat yang tinggi dan jaraknya 1 km atau lebih dari tepi pantai • Banjir - Dataran tinggi • Gempa Bumi - Diluar bangunan/tempat terbuka • Konflik Sosial - Tempat yang netral dari pihak-pihak yang bertikai • Serangan Teroris - Tempat jauh dari keramaian, sarana umum & bangunan penting Berikut adalah formulir yang digunakan oleh Regu Pengungsian untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat dalam mempersiapkan pengungsian. Untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa berunding untuk menentukan tindakan persiapan pengungsian. Lokasi :
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-11 Persiapan Pengungsian Untuk pilihan prioritas yang paling tepat isi tanda : � Bagian
Pengetahuan tentang…
No
Penjelasan
1
Cakupan bencana untuk menentukan mengungsi atau tidak
2
Kebutuhan pengungsi
3
Proses pengungsian
Pengisi : Tgl Mengisi : Sudah Belum Tahu Tahu
� � �
Desa Wonokerto Suroso 20-Sep-98
Keterangan
Perlu pelatihan Perlu pelatihan Perlu pelatihan
4 Bagian
No
Tindakan
Sudah Belum Dilaksa Dilaksa nakan nakan
1
* Prioritas 2 3
1
Menentukan lokasi pengungsian
�
2
Membuat rencana pengungsian
�
�
3
Mengetahui jalan yang terbaik menuju ke lokasi pengungsian
�
�
4
Transportasi untuk pengungsian
�
5
Data pelayanan gawat darurat
6
Rencana pemindahan korban ke rumah sakit
�
�
7
Menjamin keamanan
�
�
8
Membuat peta bahaya
�
�
9
Latihan untuk pelaksanaan pengungsian
�
�
Persiapan
�
Keterangan
�
� �
Masyarakat sangat memerlukan pelatihan mengenai pengungsian. Sudah menghubungi beberapa instansi tetapi belum mendapat jawaban.
10 Lain-lain
11 12
Cara mengisi Formulir A-011 – Persiapan Pengungsian: Pada bagian pengetahuan, isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom persiapan dengan tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya. A 97
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 98
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Kesimpulan Untuk mengembangkan rencana penanggulangan bencana secara lengkap, seluruh buku panduan ini perlu dipelajari, dipertimbangkan dan diuji coba. Sebaiknya hasil rencana penanggulangan bencana ini, termasuk peta bahaya, ditempelkan di tempat umum agar bisa dilihat dan dipertimbangkan oleh masyarakat. Semua pendapat dan saran yang diberikan harus dipertimbangkan dan jika perlu, dimasukkan ke dalam rencana.
Menilai Perkembangan Pelaksanaan Rencana ini perlu sewaktu-waktu diperiksa dan disesuaikan dengan keadaan, ancaman, nomor telepon dan sumber daya yang berubah. Proses ini diperlukan untuk bisa menjamin kesesuaian rencana dengan keadaan yang sebenarnya.
Pelaksanaan Rencana Seluruh anggota KMPB dengan mengikut-sertakan masyarakat perlu melakukan latihan-latihan uji coba untuk menjamin ketepat-gunaan rencana ini dan memperkuat kemampuan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Mengawasi Perkembangan Pelaksanaan Pada pelaksanaannya semua kegiatan perlu diawasi untuk mengetahui berapa jauh kemajuan yang dicapai dan masalah-masalah yang dihadapi. Pengawas pelaksanaan ini sebaiknya dilakukan oleh beberapa orang yang ikut dalam proses pembuatan rencana. Selamat atas kebijaksanaan untuk mengembangkan rencana penanggulangan bencana masyarakat ini. Semoga segala usaha yang penuh tantangan ini akan berhasil mencegah dan mengurangi resiko bencana.
A 99
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
Catatan
A 100