Lampiran 1 Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu
1. 1.1.
PENDAHULUAN Pertimbangan Umum Penggunaan dan ketergantungan napza adalah isu kesehatan masyarakat dengan dampak serius pada pembangunan dan keamanan. Penggunaan narkoba suntikan telah diakui sebagai salah satu faktor utama yang bertanggung jawab untuk penyebaran HIV di Indonesia. Pada Juni 2011, dilaporkan total kumulatif 26.483 kasus AIDS dan 36,2% kasus AIDS ditemukan di antara pengguna narkoba suntikan.
Proyek UNODC (bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Kementrian Sosial (Kemensos)) mengenai pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza terpadu mendukung pengembangan, peningkatan dan perluasan kapasitas teknis untuk penyediaan pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan, pengobatan dan pelayanan perawatan HIV yang terpadu beragam dan efektif (termasuk Agonis opioid) di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pengobatan ketergantungan napza dan rehabilitasi di Indonesia. Proyek ini memiliki tiga strategi:
a. Advokasi untuk diseminasi praktik-praktik yang baik pada pengobatan ketergantungan napza sebagai suatu gangguan kesehatan dan meningkatkan pemahaman di antara populasi umum dan spesialis.
b. Peningkatan kapasitas praktisi tentang pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza, dan c.
Integrasi pengobatan ketergantungan napza berbasis bukti dan komunitas (terutama agonis opioid) dan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan HIV.
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memastikan bahwa kesempatan tidak terlewatkan untuk memberikan pencegahan HIV pada pengguna napza yang masuk pengobatan ketergantungan napza. Proyek ini meliputi kapasitas untuk memberikan dukungan terhadap implementasi pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza terpadu untuk waktu yang terbatas. Bila proposal yang sesuai diterima, sejumlah dana yang sama akan dialokasikan di lima provinsi di mana proyek dilaksanakan. 1
1.2.
2.
Gambaran umum • UNODC akan menerima usulan kegiatan yang memenuhi syarat dari, organisasi nirlaba non-pemerintah (LSM). • LSM dapat mengajukan aplikasi atas nama sebuah konsorsium, yang dapat melibatkan gabungan penyedia layanan pemerintahan, seperti Puskesmas (maksimal 4 organisasi), tetapi LSM akan menjadi titik fokus utama dan akan bertanggung jawab secara finansial untuk pelaksaan kegiatan yang mendapat bantuan. • Pelamar dapat meminta dana hingga USD 11.000, dan dana yang dialokasikan untuk digunakan selama periode enam bulan. • Dalam melaksanakan kegiatan ini beberapa hal berikut harus dipertimbangkan: o Tujuan dari dana hibah ini adalah untuk mendukung pekerjaan dari lembaga yang telah diberikan pelatihan; o Pada akhir proyek, dana harus telah digunakan seluruhnya; o Secara implisit, dana dibagi untuk di lima provinsi di mana pelatihan telah dilakukan; o Dalam melaksanakan kegiatan ini, prinsip-prinsip PBB dalam kesetaraan dan transparansi harus diikuti dan mencatat bahwa dana dari UNODC, maka panduan PBB harus diikuti; o Karena dana terbatas dan waktu yang tersedia singkat, maka hanya pengembangan penggunaan dana, monitoring dan mekanisme pelaporan yang akan dimintakan kepada penyedia layanan (layanan nonpemerintah yang kecil dengan dana yang terbatas), UNODC dan Komite Pengarah dan jika memungkinkan harus dihindari. • Jumlah dari proposal yang sukse akan tergantung pada anggaran yang diajukan dalam proposal proyek yang dipilih. • Pengumuman panggilan pengajuan proposal akan dilakukan pada tanggal 14 November 2011 dan penerimaan proposal akan ditutup pada tanggal 2 Desember 2011 pukul 18.00 WIB.
KRITERIA PERSYARATAN Prinsip-prinsip dasar berikut telah diidentifikasi dalam praktek-praktek yang menjanjikan terhadap pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan HIV terpadu. Pemohon didorong untuk sedapat mungkin merefleksikannya dalam aplikasi ini: • Sebuah pendekatan berbasis etika, hak asasi manusia • Kemitraan dengan para pemangku kepentingan lainnya • Desain proyek dengan potensi replikasi • Keberlanjutan • Dukungan sumber dana tambahan. Pendekatan inovatif sangat diharapkan. 2
2.1.
Organisasi yang dapat mengajukan proposal Organisasi yang memenuhi syarat untuk menerima pendanaan melalui Fasilitas Hibah Kecil 2012 harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
2.2.
a. Organisasi harus non-profit, non-pemerintah yang secara hukum terdaftar di Indonesia; b. Organisasi tersebut harus memberikan rincian dari program pengobatan ketergantungan napza mereka dan rencana untuk memperluas kegiatan terkait pencegahan pengobatan, dan perawatan HIV sebagai bagian dari program mereka; c. Organisasi harus menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan organisasi lain; d. Organisasi harus memberikan bukti bahwa staf mereka telah mengilkuti program pelatihan pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan HIV terpadu yang diberikan oleh proyek; e. menunjukkan bahwa program pengobatan ketergantungan napza mereka berbasis bukti dan efektif; f. Organisasi harus memiliki komitmen untuk pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk terapi ketergantungan napza; g. Organisasi harus menunjukkan kapasitas operasional dan profesional yang memadai; h. Organisasi harus menunjukkan kemampuan keuangan yang memadai; i. Kelompok kecil terdiri dari dua sampai empat organisasi dapat mengajukan proposal gabungan. Namun harus ada satu organisasi yang memimpin, dan disertai penjelasan mengenai di mana dan kepada siapa dana akan diberikan. LSM dapat mengajukan permohonan atas nama sebuah konsorsium (lebih dari 2 organisasi dan maksimum 4), tetapi LSM akan menjadi titik fokus utama dan akan bertanggung jawab secara finansial untuk pelaksanaan kegiatan yang mendapat bantuan; j. Organisasi yang mendapat mengajukan proposal harus mendapat rekomendasi dari KPAP dengan melampirkan bukti surat rekomendasi dari KPAP. Prioritas Geografis
Aplikasi hanya dapat diterima dari LSM, namun pemohon dapat memimpin sebuah konsorsium yang meliputi penyedia layanan pemerintahan. Aplikasi hanya akan diterima dari lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Semua proposal akan diberikan perlakuan yang adil dan merata. Dana pada awalnya akan dibagi rata di antara lima propinsi.
3
2.3.
Proposal yang memenuhi syarat Hanya biaya yang memenuhi syarat dapat diperhitungkan. Biaya-biaya ini harus: a. Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek; b. Akan dikeluarkan oleh pemohon selama periode implementasi; c. Mematuhi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik, khususnya untuk nilai uang dan efektivitas biaya; d. Biaya tercatat dalam rekening pemohon 'atau dokumen pajak, dapat diidentifikasi dan dapat diverifikasi dan didukung oleh dokumen pendukung asli.
Berdasarkan kondisi ini, biaya langsung yang memenuhi syarat harus sesuai dengan harga pasar dan meliputi: a. Biaya staf ditugaskan untuk proyek, sesuai dengan gaji staf proyek yang sebenarnya ditambah biaya jaminan sosial dan lainnya yang berhubungan dengan imbalan biaya. Gaji dan biaya staf yang ditugaskan untuk proyek harus tidak melebihi total 30% dari anggaran yang diusulkan. b. Biaya peralatan, c. Biaya bahan habis pakai dan persediaan. Perkiraan dari semua anggaran biaya kegiatan perlu disediakan dengan menggunakan template yang telah disediakan
Biaya tidak langsung (overhead) tidak memenuhi syarat. Biaya yang tidak memenuhi syarat lainnya adalah: a. Biaya untuk staf pemerintah; b. Utang dan penggantian untuk kerugian; c. Barang yang sudah dibiayai oleh proyek lain, kerangka kerja atau oleh donor lain; d. Kerugian akibat pertukaran mata uanga; e. Biaya yang berkaitan dengan persiapan pembuatan proposal proyek; f. cadangan kontingensi;
3.
Biaya yang diusulkan harus realistis. Setiap estimasi berlebihan, tidak realistis atau tidak terjustifikasi akan dikeluarkan dari pembiayaan. Jumlah yang diminta dapat dikombinasikan dengan dana yang ada lainnya dalam organisasi atau dengan dana dari sumber lain. Hal ini dapat disebutkan dalam semua bidang yang bersangkutan, termasuk Lampiran A (Proposal Proyek). PEMILIHAN PENERIMA HIBAH
Panggilan pengajuan proposal untuk pendanaan akan melalui proses yang terbuka, termasuk iklan di website KPA. Setiap lembaga atau layanan yang menyediakan pengobatan ketergantungan napza dan memiliki staf yang sudah terlatih dalam proyek ini dapat mengajukan proposal. 4
Semua pemohon harus mengirimkan proposal mereka baik dalam hard copy ke kantor: Unit HIV/AIDS UNODC Gedung Menara Thamrin. Lantai 10 Jl. MH Thamrin Kav 3, Jakarta 10250 dan dalam soft copy ke:
[email protected].
Semua proposal harus sudah diterima sebelum tanggal 2 Desember 2011 pukul 17.00 WIB.
Proposal proyek harus dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan template pada lampiran 2. Proposal proyek harus ditulis dengan jelas dan akurat dan tidak akan melebihi 10 halaman penuh (ukuran A4), termasuk rencana kerja dan anggaran. Semua bidang yang harus diisi agar proposal dipertimbangkan untuk mendapat pendanaan.
Proposal akan dievaluasi dan dipertimbangkan untuk mendapat pendanaan oleh Komite Seleksi pada tanggal 8 Desember 2011. Evaluasi proposal akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut: Pemeriksaan administrasi
Koordinator Proyek Nasional akan melakukan pemeriksaan administrasi terhadap aplikasi yang diterima. Proposal tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut jika: a. Pemohon tidak lengkap; b. Pemohon, usulan proyek atau biaya yang tidak memenuhi syarat, atau c. Pemohonan diterima setelah tanggal 2 Desember 2011. Pada tahap ini, tidak ada pemberitahuan yang akan dikirim ke pelamar.
Evaluasi proyek dan pemeriksaan latar belakang
Suatu evaluasi luas tentang kualitas proposal, termasuk anggaran dan kapasitas pemohon, akan dilakukan sesuai dengan kriteria evaluasi.Proposals yang memenuhi syarat dan memenuhi kriteria seleksi akan diperingkatkan berdasarkan kriteria berikut: a. Relevansi terhadap Rencana Aksi Nasional KPAN tentang HIV / AIDS 20102014 dan sesuai dengan tujuan program kerja, prioritas dan saling melengkapi dengan instrumen Komunitas lainnya. b. Kualitas tindakan yang diusulkan tentang konsepsi, presentasi, organisasi, metodologi, hasil yang diharapkan. c. Kontribusi untuk integrasi pencegahan HIV ke dalam Pengobatan Ketergantungan napza (mengurangi risiko HIV di kalangan pengguna napza) d. Kesinambungan proyek dan diseminasi hasil. e. Nilai untuk uang. Sejauh mana pembiayaan diminta adalah wajar dengan mengingat hasil yang diharapkan dari proyek. 5
f. Dampak yang dapat dibuktikan dengan jelas. Komite Seleksi
Sebuah komite seleksi, terdiri dari tiga anggota Komite Pengarah Proyek dan perwakilan dari UNODC dan KPAN akan mempertimbangkan aplikasi dan memutuskan penerima dana. a. Konsultasi juga akan dilakukan kepada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dari lima provinsi di mana proyek telah beroperasi. Pada awalnya, dana akan dibagi rata di antara lima provinsi, namun jika proposal yang masuk tidak sesuai panitia seleksi dapat mengarahkan dana kepada para pelamar yang paling cocok. b. Panitia seleksi akan memutuskan jumlah yang akan diberikan berdasarkan kualitas proposal. Rekomendasi akhir dan pemberitahuan penerima hibah
Setelah rekomendasi diberikan oleh Komite Seleksi, kemudian akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua proposal yang direkomendasikan memenuhi persyaratan teknis, aturan dan peraturan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah konfirmasi rekomendasi Komite Seleksi yang memenuhi syarat, semua organisasi akan diberitahu tentang status aplikasi mereka. Pencairan Dana
Setelah selesai dari proses seleksi dana akan dicairkan melalui mekanisme yang ada untuk pencairan dana untuk lembaga yang telah terbentuk di KPA. Rincian keuangan dan ketentuan pembayaran
Organisasi pemohon dengan propoal yang terpilih akan menerima dana ke dalam rekening bank organisasi melalui transfer bank. Rincian perbankan akan dikumpulkan dari semua pemohon dalam rangka untuk mengurangi keterlambatan dalam pembayaran. Perkiraan Jadwal
Berikut ini jadwal sementara yang diperkirakan Persiapan dan penyerahan proposal yang diajukan Tenggat waktu penyerahan proposal Penilaian awal proposal Pemilihan proposal penerima dana
14 November – 2 Desember 2011 2 Desember 2011 8 Desember 2011 Desember 2011
6
Penilaian akhir proposal akan meliputi pertimbangan kriteria di bawah ini: Memiliki tujuan dan manfaat yang jelas, dan dapat diterapkan untuk mendukung upaya untuk mengintegasikan pencegahan HIV ke dalam pengobatan ketergantungan napza. Memiliki pendekatan dan metodologi pelaksanaan yang jelas, adanya harmonisasi antara kegiatan dan rencana kegiatan termasuk pengaturan waktu yang realistis. Pengalaman dan kredibilitas organisasi/jaringan/kelompok yang mengajukan proposal Kelayakan anggaran yang diusulkan. JUMLAH NILAI
4. 4.1.
Nilai 30
Nilai 25 Nilai 15
Nilai 30 Nilai 100
PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI Monitoring and evaluasi kegiatan proyek Organisasi dipilih bertanggung jawab atas pemantauan dan evaluasi kemajuan yang dibuat sesuai dengan indikator yang digariskan dalam dokumen proyek. Organisasi pelaksana harus memberikan kepada KPAN: a. Laporan narasi pada pertengahan dan akhir kegiatan. b. Laporan keuangan pada pertengahan dan akhir kegiatan
5. INFORMASI LEBIH LANJUT
Setiap pertanyaan tentang proses aplikasi dapat dikirimkan ke alamat e-mail berikut:
[email protected] dengan atensi kepada Tutut Sri Purwanti. Pertanyaan akan dijawab dalam waktu satu minggu. UNODC tidak akan memberikan pendapat sebelumnya tentang kelayakan pelamar atau proyek, juga tidak akan merespon pertanyaan individu tentang pemilihan proyek.
7