PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA DI KAWASAN WISATA PANTAI TRIKORA KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU 1
Rasidah1, Dasrizal2, Farida2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT Purpose of this research in to get information about tourists’ perception toward attraction, accessibilities, facilities, and support service at Trikora Beach, Gunung Kijang district of Bintan, Riau island. Type of this research is qualitative. The primary informen are the head of department of tourism and culture Bintan. BPS of Riau Island and management of tourism object of Trikora Beach. The informen was chosen by using incidental sampling technique. As the result, it found that 1) tourists’ perception of attraction at Trikora Beach is quite statisfied but it is rarely done, 2) tourists’ perception of accessibility to go to Trkora beach is reachable and good enough although there is still roads which are ruined, 3) tourists’ perception of facilities that exist at Trikora beach is quite statisfied, 4)tourists’ perception of support service at Trikora beach such as bank and hospital is not exist there but for communication network, it is good although there is a distance to the downtown. Keyword : Perception About Tourism Fascination of Trikora Beach Gunung Kijang District of Bintan, Riau Island Menurut
PENDAHULUAN
dkk
(1995:
81)”Daya tarik wisata harus mempunyai
Menurut Undang-undang No. 10 tahun
Cooper
2009 tentang Kepariwisataan
empat komponen yaitu;
Attraction
menjelaskan bahwa “Objek wisata adalah
(Atraksi),
segala sesuatu yang memiliki keunikan,
Amenities (fasilitas), dan Anillary servies
keindahan,
berupa
(jasa pendukung pariwiwsata)”. Objek
keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
wisata harus memiliki daya tarik yang
dan hasil buatan manusia yang menjadi
ditawarkan pemerintah dan masyarakat
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”.
dalam memberikan rasa puas dan kagum
Objek
kepada para wisatawan. Sesuai dengan
dan
wisata
mengenai
nilai
yang
memberikan
keunikan
gambaran
daerahnya
yang
konsep
Accessibilities
kegiatan
(Aksebilitas)
wisatawan
untuk
menjadikan daya tarik tersendiri bagi
berwisata ke objek wisata yaitu untuk
wisatawan. Sedangkan, Pendit
(1994)
menikmati objek wisata tersebut. Konsep
Pariwisata
kegiatan wisata dapat didefinisikan dengan
mendifinisikan bahwa “Daya tarik wisata
tiga faktor, yaitu harus ada something to
sebagai segala sesuatu yang menarik dan
see, something to do, dan something to
bernilai untuk dikunjungi dan dilihat”.
buy (Yoeti, 1982:164).
dalam
buku
ilmu
1
Provinsi Kepulauan Riau memiliki 5 Kabupaten
dan
2
Kota
Pantai Trikora merupakan salah satu
diantaranya
wisata yang populer di Kabupaten Bintan.
Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan,
Setiap akhir pekan pantai ini sangat ramai
Kabupaten Anambas, Kabupaten Lingga,
dikunjungi oleh wisatawan. Pantai Trikora
Kabupaten Natuna, Kota Batam dan Kota
menjadi objek wisata yang menyuguhkan
Tanjung
Masing-masing
panorama alam dengan pasir putih yang
kabupaten/kota memiliki keunikan daya
terbentang luas, airnya yang jernih dan
tarik wisata tersendiri. Kabupaten Bintan
dangkal. Kawasan pantai tersebut terdapat
merupakan
memiliki
tempat penginapan atau sering disebut
kunjungan wisatawan terbesar kedua di
Resort. Pantai ini juga menyediakan
Provinsi Kepri. Hal ini dapat dilihat pada
fasilitas dan sarana penunjang seperti
Tabel 1.
penyewaan
Tabel 1. Jumlah Wisatawan Yang
kamar bilas, pondok/silter, kantin, aula,
Pinang.
kabupaten
Berkunjung
yang
Ke
dan
Provinsi
pelampung,
musolla.
(Dinas
(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri)
banyak
2016
1
Batam
1.273.195
1.545.81 8
potensi
2
Tanjungpinan 91.179
Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan
3
Bintan
304.010
272.584
4
Karimun
96.666
80.327
2.037.67
1.702.330
Jumlah
Riau dengan luas 25 Km. Jarak tempuh ke
3
Pantai Trikora sekitar 45 km dari Kota
salah
satu
objek
ini
wisata
Berdasarkan observasi awal pada
merupakan
tanggal 6 Februari 2017 di Pantai Trikora
kebanggaan
ternyata
pemerintah Kabupaten Bintan yang sudah dikelola sejak tahun 2014. Kabupaten meningkatkan dengan
Bintan
kunjungan
menjadikan
Pantai
terus
Trikora.
diadakannya
wisatawan
kawasan
masih
ditemukan
beberapa
masalah mengenai daya tarik objek wisata
Pemerintah
bertekad
76.224
g
Trikora. Objek wisata ini terletak di Desa
Pantai
dan
Pintu Masuk 2015
kepariwisataan salah satunya adalah Pantai
Tanjungpinang.
Pariwisata
No
Kabupaten ini merupakan daerah memiliki
boat,
Kebudayaan Kabupaten Bintan 2017).
Kepulauan Riau 2015 Dan 2016
yang
banana
Antara
atraksi
lain
hiburan
jarang maupun
budaya. Ketersedian jumlah fasilitas yang
wisata
kurang memadai sehingga pengunjung
berkelas Internasional.
merasa 2
kurang
nyaman,
ataupun
ketersediaan fasilitas yang telah ada tetapi
Gunung
Kijang
Kabupaten
Bintan
perlu adanya sedikit renovasi.
Kepulauan Riau, secara holistik dan
Pentingnya penelitian ini penulis
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
angkat untuk melihat penilaian daya tarik
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
Pantai
yang alamiah dan dengan memanfaatkan
Trikora
pengelola
guna
dan
perbaikan
pemerintah
bagi
sehingga
berbagai metode alamiah.
wisatawan mau berwisata ke objek wisata
Informan penelitian utama adalah
ini. Karena jika dilihat dari jumlah
wisatawan yang berada di objek wisata
wisatawan yang berkunjung masih ramai,
Pantai Trikora Kecamatan Gunung Kijang
sementara
Kabupaten
peneliti
masih menemukan
Bintan,
dan
informan
beberapa masalah dilokasi objek wisata
pendukung adalah Dinas Pariwisata dan
Pantai Trikora. Oleh sebab itu penulis
Kebudayaan Bintan, BPS Kepri dan
memiliki
Pengelola Objek Wisata Pantai Trikora.
pemikiran
untuk
melihat
bagaimana persepsi wisatawan terhadap
Penarikan sampel dilakukan dengan
daya tarik objek wisata Pantai Trikora.
cara
Insidental
Sampling.
Menurut
Berdasarkan uraian diatas, maka
Sugiyono (2009:96) bahwa “ Sampling
penulis tertarik untuk meneliti tentang
Insidental adalah teknik penentuan sampel,
”Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
Wisata di Kawasan Wisata Pantai Trikora
yang secara kebetulan insidental bertemu
Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
Bintan Kepulauan Riau”.
sampel,
bila
dipandang
orang
yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
METODE PENELITIAN Berdasarkan
latar belakang dan
kajian teori maka jenis penelitian ini
PEMBAHASAN
adalah kualitatif. Penelitian Kualitatif. Menurut
Maleong
(2017;
Pertama,
186),
tentang
Atraksi
Persepsi
wisatawan
(Attraction)
hasil
mendefenisikan bahwa metdode Penelitian
wawancara dengan beberapa informan di
kualitatif
yang
lapangan ditemukan bahwa objek wisata
bermaksud memahami fenomena tentang
Pantai Trikora merupakan salah satu objek
apa yang dialami oleh subjek penelitian
wisata yang dipilih oleh wisatawan lokal
yang bermaksud memahami, misalnya,
untuk berlibur karena objek wisata Pantai
Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik
Trikora ini memiliki keindahan alam
Objek Wisata Pantai Trikora Kecamatan
seperti pantainya yang bersih, udaranya
adalah
penelitian
3
segar, pasirnya putih dan mempunyai
ditawarkan kepada para wisatawan.
gelombang
kuat
Bagaimana kebiasaan hidupnya, adat-
sehingga bisa buat anak-anak bermain.
istiadatnya, semuanya merupakan daya
Atraksi hiburan dan budaya yang pernah
tarik bagi wisatawan.
yang
tidak
terlalu
dilaksanakan dipantai Trikora yaitu Tour
Kedua, Persepsi wisatawan tentang
de Bintan, Bintan Maraton dan Lomba
Aksebilitas (Accessibilities) berdasarkan
Jong. Wisatawan yang ada di Pantai
hasil wawancara peneliti dengan beberapa
Trikora sudah puas dengan atraksi yang
informan dilapangan ditemukan bahwa
diadakan di Pantai Trikora tetapi atraksi ini
Aksebilitas (Accessibilities) objek wisata
jarang dilakukan.
Pantai Trikora dapat di simpulkan bahwa
Hal ini sesusai dengan teori Prof.
aksebilitas untuk menuju ke objek wisata
Marioti Tourism resources dalam Yoeti
Pantai Trikora sudah cukup bagus akses
(1996:
istilah
jalannya sudah diaspal walaupun masih
“attractive spontanee”, yaitu segala sesuatu
terdapat beberapa jalan yang rusak namun
yan terdapat didaerah tujuan wisata yang
wisatawan
merupakan daya tarik agar orang-orang
menuju ke objek wisata Pantai Trikora
mau datang berknjung kesuatu tempat
cukup mudah.
174)
disebut
dengan
daerah tujuan wisata, diantaranya ialah:
berpendapat
bahwa
untuk
Hal ini sesuai dengan pendapat
1) Benda-benda yang tersedia dan terdapat
Gamal,
1997
dalam
Hasanah
2014
dialam semesta, yaitu: iklim, bentuk
mengatakan aksesibilitas yang baik akan
tanah dan pemandangan, hutan belukar,
menentukan mudah atau tidaknya lokasi
fauna dan flora, pusat0puat kesehatan
untuk dijangkau. Selain itu jaringan jalan
seperti sumber air mineral.
juga
2) Hasil ciptaan manusia seperti bendabenda
bersejarah,
keagamaan
kebudayaan
misalnya
merupakan
berpengaruh
dan
salah
satu
terhadap
yang
kelancaran
pelayanan umum yang sangat penting
monumen
Ketiga, Persepsi wisatawan tentang
bersejarah, museum, acara tradisional
fasilitas (amenities) berdasarkan
(pameran, festival, upacara kerkawinan)
wawancara
rumah-rumah beribadah (masjil, kuil
informan
atau candi).
kesimpulan bahwa Fasilitas (Amenities)
3) Tata cara hidup masyarakat (the way
peneliti
dengan
dilapangan
dapat
hasil
beberapa diambil
objek wisata Pantai Trikora dapat di
life). Tata cara hidup tradisional dari
simpulkan bahwa
suatu masyarakat merupakan salah satu
wisatawan cukup puas dengan fasilitas
sumber
yang atersedia di Pantai Trikora. Tetapi di
yang amat
penting untuk 4
hampir seluruhnya
objek wisata Pantai Trikora masih terdapat
pelayanan kepada wisatawan, tetapi hidup
beberapa kekurangan fasilitas seperti tidak
dan
ada tempat parkir khusus untuk wisatawan,
tergantung pada wisatawan.
musholanya yang disediakan hanya satu,
kehidupannya
Dari
uraian
tidak
diatas
tong sampah yang masih sedikit sehingga
termasuk
menyebabkan wisatawan membuat sampah
kepariwisataan adalah
sembarangan, dan kurangya fasilitas buat
1) Prasarana
bermain.
maka
kelompok
yang
prasaran
perhubungan,
seperti
jaringan jalan raya dan kereta api,
Hal ini sesuai dengan teori Yoeti
pelabuhan
dalam Bakarudin (2009: 90) yaitu sarana
laut,
instalasi penjernihan air bersih.
langsung maupun tidak langsung dan kehidupannya
pelabuhan
2) Instalasi pembangkit tenaga listrik dan
pelayanan kepada wisatawan, baik secara
serta
udara,
terminal dan stasiun.
perusahaan-perusahaan yang memberikan
hidup
selamanya
3) Instalasi penyulingan bahan bakar
banyak
minyak
tergantung pada kedatangan wisatawan.
4) Sistem pengairan atau irigasi untuk
Dimana sarana dan prasarana masih
kepentingan pertanian, peternakan dan
terdapat
perkebunan
banyak
kekurangan
akan
membuat layanan pada pengunjung akan
5) Sistem perBANK-an dan moneter
merasa kurang nyaman.
6) Sistem
Keempat, tentang
Jasa
Persepsi
wisatawan
pendukung
(Ancillary
dengan
beberapa
seperti
telepon, pos dan telegrap, teleks 7) Pelayanan kesehatan, keamanan dan
servicer) berdasarkan hasil wawancara peneliti
telekomunikasi,
pendidikan.
informan
dilapangan ditemukan bahwa fasilitas yang tersedia di Pantai Trikora jasa pendukung
KESIMPULAN
seperti Bank dan Rumah sakit tidak
Berdasarkan
observasi
dan
disediakan diobjek wisata Pantai Trikora
wawancara serta pembahasan yang telah di
ini tetapi untuk jaringan telekomunikasi
uraikan pada bab sebelumnya tentang
sudah bagus walau jauh dari pusat kota.
Objek Wisata Pantai Trikora Kecamatan
Hal ini bertentangan dengan teori
Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi
Wahab salah dalam Yoeti (1996: 194),
Kepulauan Riau dapat disimpulkan sebagai
secara umum yang dimaksudkan dengan
berikut:
sarana
semua
1. Persepsi wisatawan tentang Atraksi
bentuk perusahaan yang dapat memberikan
(Attraction) di kawasan objek wisata
kepariwisataan
adalah
5
Pantai
Trikora
ini
pendukung seperti Bank dan Rumah
seperti
sakit tidak disediakan diobjek wisata
pantainya yang bersih, udaranya segar,
Pantai Trikora ini tetapi untuk jaringan
pasirnya
telekomunikasi sudah bagus walau jauh
memiliki
bahwa
keindahan
putih
pantai
alam
dan
mempunyai
gelombang yang tidak terlalu kuat
dari pusat kota.
sehingga bisa buat anak-anak bermain. Atraksi hiburan dan budaya yang
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kepri, 2017, Pedoman Pendataan Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Provinsi Kepulauan Riau: Badan Pusat Statistik
pernah dilaksanakan di Pantai Trikora yaitu Tour de Bintan, Bintan Maraton dan Lomba Jong. Wisatawan yang ada di Pantai Trikora sudah cukup puas
Cooper, John Fketcher, David Gilbert and Stephen Wanhill. (1995). Tourism, Principles and Prantice. London. Logman.
dengan atraksi yang diadakan di Pantai Trikora
tetapi
atraksi
ini
jarang
dilakukan. 2. Persepsi wisatawan tentang Aksebilitas (Accessibilities)
Dinas
untuk menuju ke
objek wisata Pantai Trikora sudah cukup bagus akses jalannya sudah diaspal
walaupun
masih
terdapat
Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bintan, 2017, Fasilitas Yang Tersedia Di Kawasan Obyek Wisata Pantai Trikora: Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
Hasanah susilawati. 2014. “Persepsi Masyarakat Tentang Aksesibilitas Di Korong Salisikan Kenagarian Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman”. Program Studi Penddikan Geografi.STKIP PGRI Sumbar.
beberapa jalan yang rusak namun wisatawan berpendapat bahwa untuk menuju ke objek wisata Pantai Trikora cukup mudah. 3. Persepsi wisatawan tentang fasilitas
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(amenities) dapat diambil kesimpulan bahwa hampir seluruhnya wisatawan cukup puas dengan fasilitas yang
Pendit, Nyoman S. (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradya Paramita
tersedia seperti sudah adanya rumah makan, pondok untuk bersantai, kamar
Putra (2015), “Analisis Pengembangan Fasilitas Kawasan Pantai Trikora Kabupaten Bintan Kepulauan Riau”. Diambil dari: www. Jurnal/jurnal.pdf (12 Januari 2017)
bilas, mushola, Ban untuk berenang dan Banana Boat. 4. Persepsi
wisatawan
tentang
Jasa
pendukung (Ancillary servicer) ) yang tersedia
di
Pantai
Trikora
Riskawati. 2015. “Persepsi Wisatawan Terhadap Wisata Taman Purbakala
jasa 6
Pugung Raharjo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2015 “ Skripsi. FKIP, Pend. Geografi, Universitas Lampung. Syahril. 2015. “Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Trikora di Kabupaten Bintan”. . FIS, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepaiwisataan Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
7