PERSEPSI PEDAGANG TENTANG KONDISI PASAR RAYA TIMUR DI KOTA PADANG Oleh : Ateng1), Slamet Rianto, M.Pd2)., Nefilinda, S.E.,M.Si3) Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACK This research aims to get information about traders perceptions about the condition of cleanliness, orderliness and comfort conditions at Pasar Raya in East Padang. Type of this research was descriptive research and population of this research was 2.465 traders in Pasar Raya East Padang. Samples were taken with a random sampling proportionate technique to the proportion of 5 % of the total population that is numbered 123 respondents. The results of this research showed that according to the traders : 1) hygiene condition in Pasar Raya East Padang classified in the category quite well. It is based on the level of attainment of respondents (TCR) was 69.2 %, because the market is not so clean and seen the garbage strewn and muddy, 2) order condition Pasar Raya East Padang classified in the category quite well. It is based on the level of attainment of respondents (TCR) was 70.7 %, because in this market it still looks the irregular parking of vehicles and street vendors hawking wares through the boundary line has been determined and unruly, and 3) Comfort conditions of East Raya Markets in Padang classified in the category quite well. It is based on the level of attainment of respondents (TCR) was 74.2 %, because in this market most traders said that there are many street pickpockets and robbers, so merchants and shoppers feel comfort disturbed.
1)
Mahasiswa penulis Skripsi Program Studi Pendidikan Geografi untuk wisuda periode Nopember 2013 2) Pembimbing I, dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3) Pembimbing II, dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
1
saat ini yang didominasi oleh pasar modern. Masalah infrastruktur yang hingga kini masih menjadi masalah serius di pasar tradisional adalah kurang populer di kalangan pembeli, kebersihan dan tempat pembuangan sampah yang kurang terpelihara, becek, kurangnya lahan parkir, macet, tingkat keamanan yang kurang terjamin dan buruknya sirkulasi udara. Belum lagi ditambah semakin menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang otomatis merugikan pedagang yang berjualan di dalam lingkungan pasar yang harus membayar penuh sewa dan retribusi. Pedagang Kaki Lima (PKL) menjual barang dagangan yang hampir sama dengan seluruh produk yang dijual di dalam pasar. Hanya daging segar saja yang tidak dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Dengan demikian, kebanyakan pembeli tidak perlu masuk ke dalam pasar untuk berbelanja karena mereka bisa membeli dari Pedagang Kaki Lima (PKL) di luar pasar. Berdasarkan observasi awal peneliti, salah satu pasar tradisional di kota Padang adalah Pasar Raya Padang. Dimana Pasar Raya Kota Padang secara umum sangat memprihatinkan seperti kondisi yang kurang nyaman karena berbagai faktor seperti dilihat dari tingkat kebersihan, keamanan, lahan parkir, sirkulasi udara yang kurang lancar sehingga mempengaruhi kesehatan. Itu semua karena semakin
PENDAHULUAN Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Transaksi ini terjadi atas dasar kesepakatan atas dua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli. Di setiap wilayah, khususnya di Indonesia, kita dapat menjumpai pasar dengan mudah. Karena pasar merupakan sumber kehidupan bagi warga masyarakat maka pasar banyak dijumpai di setiap wilayah di Indonesia. Menurut Umar (2003:129) pasar pada dasarnya dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Kehadiran pasar modern, terutama supermarket dan hipermarket, dianggap oleh berbagai kalangan telah menyudutkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Di Indonesia, terdapat 13.450 pasar tradisional dengan sekitar 12,6 juta pedagang kecil (Kompas 2006). Berdasarkan hasil studi A.C. Nielsen, pasar modern di Indonesia tumbuh 31,4% per tahun, sedangkan pasar tradisional menyusut 8% per tahun. Jika kondisi ini tetap dibiarkan, ribuan bahkan jutaan pedagang kecil akan kehilangan mata pencahariannya. Pasar tradisional mungkin akan tenggelam seiring dengan tren perkembangan dunia ritel
2
bertambahnya jumlah penduduk dan semakin meningkatnya mobilitas penduduk. Pasar Raya Padang ini terbagi atas 3 (tiga) bagian wilayah yaitu Pasar Raya Timur I, Pasar Raya Timur II, dan Pasar Raya Barat. Ketua DPRD Padang, Zulherman mempertanyakan keseriusan Pemko Padang dalam menangani Pasar Raya Padang baik dari segi infrastruktur kebersihan, penataan pedagang maupun drainase, karena hampir setiap hari pasar raya ini selalu dipadati pembeli dan penjual. Bahkan di jalan pasar yang menghubungkan Jalan Permindo dengan Jalan M. Yamin, selalu sesak. (MinangkabauNews : Minggu, 30 Desember 2012). Setiap orang kapan dan dimana saja berada dan apa pun aktivitasnya tentu akan mendambakan dan menginginkan kondisi lingkungan/ tempat yang nyaman, aman, tertib, bersih, sirkulasi udara yang lancar, indah dipandang dan kondisi yang jauh dari ancaman. Kondisi seperti ini juga diinginkan oleh para pedagang dan pembeli di Pasar Raya bagian Timur Kota Padang karena pasar ini beraktivitas setiap harinya, sehingga akan berpeluang terjadinya kondisi-kondisi yang tidak diinginkan tersebut. Dilihat dari masalah kondisi kebersihan pasar, dimana kondisi yang bersih itu terlihat dari pengelolaan sampah yang baik, tempat jualan yang bersih, los, jalan bebas sampah karena semua orang
baik pembeli dan pedagang akan sangat suka dengan kondisi pasar yang bersih. Masalah kondisi ketertiban ini terlihat dari kondisi pasar yang teratur, lancar, tempat parkir rapi dan tertib, dan tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan untuk atau membeli sesuatu yang diperlukan karena kondisi yang tertib mencerminkan pribadi seseorang. Masalah kenyamanan mengarah pada rasa nyamannya pembeli dan pedagang itu sendiri terhadap kondisi pasar dan rasa nyaman pedagang dengan lokasi yang ditempati, dan masalah keramahtamahan pedagang terhadap pembeli yang berpengaruh terhadap penghasilan pedagang dan masalah kenyamanan pembeli/ konsumen terhadap kondisi pasar. Berdasarkan dari uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Pasar Raya Padang bagian Timur ini, dengan judul penelitian “Persepsi Pedagang Tentang Kondisi Pasar Raya Timur di Kota Padang”. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, karena bertujuan mendeskripsikan hal-hal yang terjadi pada saat sekarang atau informasiinformasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
3
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua), seperti diperoleh dari instansiinstansi, Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga atau institusi dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer yang diperoleh langsung dari responden mengenai variabel penelitian yaitu pedagang yang ada di Pasar Raya Timur Kota Padang, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Pasar Kota Padang. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dengan teknik wawancara melalui daftar pertanyaan dengan menggunakan angket. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui Dinas Pasar Kota Padang dengan pencatatan dan dokumen sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian.
Populasi dan Sampel Menurut Arikunto (2001:102), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Menurut Arikunto (2001:104), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Suharsimi Arikunto (1996:120) dalam Fauzan Utami Syafei (2011:17), pemilihan sampel responden dalam sebuah penelitian diambil jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dari 100, dapat diambil 5% - 25% atau lebih. Dalam karena keterbatasan hal penelitian baik dalam hal keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Maka peneliti mengambil sampel responden dengan teknik proporsional random sampling dengan proporsi 5% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 123 orang responden pedagang.
Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebaiag berikut.
P=
Jenis Data, Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya atau dari responden yang menjadi subjek penelitian. Data
n
X 100%
Keterangan :
P = Persentase hasil yang diperoleh f = frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden (Arikunto, 2006).
4
Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden, maka digunakan rumus sebagai berikut : =
−
8 meter dpl (Badan Pusat Statistik Kota Padang, Tahun 2012). Batas-batas administratif Kecamatan Padang Barat sebagai berikut : a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan c) Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur.
X 100%
Dimana TCR = Tingkat pencapaian jawaban responden. Sudjana (1996:335) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai berikut : a. Jika TCR berkisar antara 90% 100% = Sangat baik b. Jika TCR berkisar antara 80% 89.9% = Baik c. Jika TCR berkisar antara 65% 79.9% = Cukup baik d. Jika TCR berkisar antara 55% 64.9% = Kurang baik e. Jika TCR berkisar antara 0% 54.9% = Tidak baik
b. Profil Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Raya Timur Kota Padang yang terletak di Kel.Kampung Jao, Kec. Padang Barat. Pasar Raya Timur ini terdapat dua bagian yaitu Pasar Raya Timur I dan Pasar Raya timur II. Pasar Raya Timur ini sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Pasar Raya Fase, sebelah Timur dengan Jl. Bagindo Aziz Chan, sebelah Utara dengan Jl. Pasar Baru, dan sebeleh Selatan berbatasan dengan Jl. Prof. M. Yamin. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pasar Kota Padang, Pasar Raya Timur ini memiliki luas yaitu 32.334 m2 dengan jumlah pedagang sebanyak 2.465 orang pedagang.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Batas Daerah Penelitian Daerah penelitian yang dilakukan adalah di Pasar Raya Timur Kota Padang terletak di Kecamatan Padang Barat tepatnya di Kelurahan Kampung Jao. Kecamatan Padang Barat merupakan salah satu dari 11 Kecamatan yang ada di Kota Padang. Berada di kawasan Barat Pantai Sumatera yang merupakan pusat Pemerintahan ibukota Propinsi. Secara astronomis, Kecamatan Padang Barat terletak pada posisi antara 00 55’ 16” - 00 58’ 16” LS dan 1000 21’ 06” - 1000 22’ 06” BT dan ketinggian dari permukaan air laut 0-
c. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Pasar Raya Timur kota Padang, yaitu berdasarkan instrumen penelitian didapatkan skor rata-rata mengenai persepsi pedagang tentang kondisi kebersihan Pasar
5
Raya Timur di Kota Padang terhadap 123 orang responden penelitian adalah 3,46 dengan rata-rata tingkat pencapain jawaban responden (TCR) yang persentasenya adalah 69,2% yang artinya berdapat pada kriteria cukup baik. Skor rata-rata mengenai persepsi pedagang tentang kondisi ketertiban Pasar Raya Timur di Kota Padang terhadap 123 orang responden penelitian adalah 3,54 dengan ratarata tingkat pencapain jawaban responden (TCR) yang persentasenya adalah 70,8% yang artinya berdapat pada kriteria cukup baik. Skor rata-rata mengenai persepsi pedagang tentang kondisi kenyamanan Pasar Raya Timur di Kota Padang terhadap 123 orang responden penelitian adalah 3,71 dengan rata-rata tingkat pencapain jawaban responden (TCR) yang persentasenya adalah 74,2% yang artinya berdapat pada kriteria cukup baik.
lokasi berdagang, jalan dan los pasar yang pedagang tempati tersebut tergolong kurang bersih karena pedagang jarang melihat adanya petugas kebersihan membersihkan pasar di sekitar lokasi pedagang walaupun menurut Pedagang itu sendiri tergolong dalam ketegori dalam sering membersihkan lokasi yang ditempati dan pedagang juga sering melihat adanya pembeli membuang sampah sembarangan. Selain itu, pedagang merasa setuju bahwa sebagian besar pedagang yang menyebabkan banyaknya sampah di pasar ini, dan menurut pedagang kondisi kebersihan Pasar Raya Timur ini secara umum tergolong dalam kategori kurang bersih. Kedua, menurut pendapat pedagang tentang kondisi ketertiban di Pasar Raya Timur Kota Padang yaitu pedagang sangat suka dengan kondisi yang tertib, pedagang mematuhi aturan dari dinas pasar dan sistem perdagangan, pedagang tertib dalam menjajakan dagangannya, pembeli kurang tertib dalam membeli kebutuhannya, ketertiban lokasi pedagang tergolong kurang tertib. Menurut pedagang, ketertiban pemilik kendaraan dalam memarkirkan kendaraannya termasuk tertib. Ketertiban bangunan/ruko tergolong tertib, ketertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) tergolong kurang tertib dan menurut pedagang, ketertiban Pasar Raya Timur secara umum juga termasuk kurang tertib.
d. Pembahasan Berdasarkan deskripsi data di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, menurut pendapat pedagang tentang kondisi kebersihan di Pasar Raya Timur Kota Padang yaitu pedagang sangat suka dengan kondisi pasar yang bersih dan pedagang mengetahui kondisi yang bersih itu seperti tidak terlihat sampah yang bertebaran, tidak becek dan ada bau yang menyengat. Menurut pedagang di Pasar Raya Timur ini, 6
Ketiga, menurut pendapat pedagang tentang kondisi kenyamanan di Pasar Raya Timur Kota Padang yaitu pedagang sangat suka dengan kondisi yang nyaman, pedagang setuju dengan kondisi yang nyaman itu seperti suatu keadaan yang segar, sehat, sedap, sejuk dan tidak gerah. Pedagang setuju dengan kondisi yang nyaman terlihat dari kondisi pasar yang bersih, tertib, jauh dari ancaman dan gangguan. Pedagang merasa setuju dengan kenyamanan lokasi dan keramahan penjual berpengaruh terhadap pengunjung dan pendapatan. Pedagang merasa kurang nyaman dengan lokasi berdagang yang ditempati. Pedagang merasa kurang nyaman dengan kondisi pasar seperti sekarang. Menurut pedagang, pembeli kurang nyaman dengan kondisi saat ini dan kondisi pasar secara umum juga termasuk kurang nyaman.
instrumen penelitian terlihat tingkat pencapaian jawaban responden (TCR) adalah 70,7% yang berada pada kriteria cukup baik, karena di pasar ini masih terlihat adanya parkir kendaraan yang tidak teratur dan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjajakan dagangannya melewati batas garis yang telah ditentukan dan sulit diatur. 3. Menurut pedagang tentang kondisi kenyamanan Pasar Raya Timur di Kota Padang yaitu berdasarkan rekapitulasi instrumen penelitian terlihat tingkat pencapaian jawaban responden (TCR) adalah 74,2% yang berada pada kriteria cukup baik, karena di pasar ini masih adanya sebagian besar pedagang mengatakan masih banyaknya pencopet jalanan dan perampok, sehingga pedagang dan pembeli merasa kenyamanannya terganggu.
KESIMPULAN 1. Menurut pedagang tentang kondisi kebersihan Pasar Raya Timur di Kota Padang yaitu berdasarkan rekapitulasi instrumen penelitian terlihat tingkat pencapaian jawaban responden (TCR) adalah 69,2% yang berada pada kriteria cukup baik, karena di pasar ini tidak begitu bersih dan terlihat adanya sampah bertebaran dan becek. 2. Menurut pedagang tentang kondisi ketertiban Pasar Raya Timur di Kota Padang yaitu berdasarkan rekapitulasi
SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah kota Padang hendaknya lebih serius dalam memperhatikan kebersihan pasar, lebih mementingkan ketertiban pasar baik dengan penertiban semua pedagang terutama Pedagang Kaki Lima (PKL), maupun pengunjung serta menjaga kenyamanan pasar 7
seperti dengan memperketat keamanan, melengkapi fasilitas berbagai umum agar masyarakat sama-sama menikmati keuntungan dengan adanya pasar raya ini. 2. Bagi pedagang khususnya di Pasar Raya Kota Padang untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan pasar dan mematuhi aturan dari pemerintah tidak hanya mengandalkan pemerintah supaya tercipta pasar yang bersih, tertib dan nyaman sebagaimana yang diharapkan bersama. 3. Bagi pengunjung, supaya menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan pasar seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan, memarkirkan kendaraan dengan tertib dan tidak berdesak-desakan supaya tercapai keadaan yang nyaman, aman, tertib dan bersih. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukan dan pedoman yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca hendaknya. DAFTAR PUSTAKA Amri, Syaeful. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kebersihan, dan Kenyamanan di Pasar Tradisional Terhadap Perpindahan Berbelanja Dari Pasar Tradisional ke Pasar Modern di Kota Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Skripsi
Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Badan Pusat Satistik Kota Padang. 2013. Statistik Kecamatan Padang Barat Tahun 2012. Padang : BPS Kota Padang Efrida,
Ade. 2012. Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Pasar di Kenagarian Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Padang. Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumbar. Skripsi
Ilham
Alfian Nor (2009). Persepsi.http://simpangmahar. blogspot.com/2010/03/persep. html. diakses tanggal 23 Maret 2013
Pabundu Tika, Moh. 2005. Metode Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Sumarto, Sudarno. dkk., 2007. Pasar Tradisional di Era Persaingan Global. Jakarta : Lembaga Penelitian SMERU Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Surabaya : Prenada Media Group
8