ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KOTA PADANG (Studi Kasus Di Pasar Raya) Dalcup Sumerta1, Kasman Karimi1, Firdaus Sy2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] [email protected]
[email protected] ABSTRACT Street vendors are people or individuals in their business activities using equipment that is easy to be overhauled both its permanent or not, most of the street vendors utilize public facilities, curbs, sidewalks and not intended for businesses or selling Tests carried out using the classical assumption test namely, normality test, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity test trials and testing of the statistics is the coefficient of determination (R2), regression coefficient test (t-test) And testing of the F (F-test). The results showed that the positive and significant effect of capital and the price significantly and negatively related to earnings of street vendors (PKL) in Padang (studi kasus di pasar raya). Keywords: Earnings, Capital, Price
pengendalian angka kelahiran, penurunan
PENDAHULUAN Aspek kependudukan adalah hal yang
paling
mendasar
pembangunan.Dalam
nilai
angka kematian,dan persebaran penduduk
dalam
yang merata. Jumlah penduduk, komposisi
universal,
umur,
dan
laju
pertambahan
atau
penduduk merupakan pelaku dan sasaran
penurunan penduduk dipengaruhi oleh
pembangunan sekaligus yang menikmati
fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian),
hasil pembangunan. Dalam kaitan peran
dan migrasi (perpindahan tempat) karena
penduduk tersebut, kualitas mereka perlu
ketiga
ditingkatkan melalui berbagai sumber daya
komponen–komponen yang berpengaruh
yang melekat, dan perwujudan keluarga
terhadap
kecil yang berkualitas, serta upaya untuk
;1990).
menskenario
kuantitas
penduduk
dan
variabel
tersebut
merupakan
perubahan penduduk
Pembangunan
tidak
(Lucas
lain
persebaran kependudukan. Adapun yang
merupakan suatu proses perubahan yang
dimaksud dengan kuantitas penduduk
berlangsung secara sadar, terencana dan
meliputi jumlah, struktur komposisi, dan
berkelanjutan dengan sasaran utamanya
pertumbuhan penduduk yang ideal melalui
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan 1
hidup manusia atau masyarakat suatu
Pendapatan
bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan
Dalam
pengertian
senantiasa beranjak dari suatu keadaan
pendapatan
atau kondisi kehidupan yang kurang baik
usaha. Boedino (1992) mengemukakan
menuju suatu kehidupan yang lebih baik
bahwa
dalam rangka mencapai tujuan nasional
penjualan faktor-faktor produksi yang
suatu
dimilikinya
bangsa
(Tjokroamidjojo
&
adalah
hasil
umum
pendapatan
pencaharian
adalah
hsil
kepada
dari
sektor
Mustopadidjaya, 1988; Siagian, 1985).
produksi.Sedangkan
Tujuan Penelitian
(1992) pendapatan adalah hasil berupa
Adapun tujuan dari penelitian ini
menurut
Winardi
uang atau materi lainnya yang dapat
adalah :
dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor
1. Untuk modal
menganalisis terhadap
pengaruh
produksi.Sebagaimana pendapat para ahli
pendapatan
dapat
disimpulkan
bahwa
pedagang kaki lima di pasar raya
merupakan
Padang.
ekonomi keluarga dalam masyarakat.
2. Untuk
menganalisis
pengaruh
gmbaran
pendapatan
terhadap
posisi
Modal
harga barang terhadap pendapatan
Menurut Manurung (2007), dalam
pedagang kaki lima di pasar raya
membangun sebuah bisnis dibutuhkan
padang.
sebuah dana atau dikenal dengan modal. Bisnis
Pedagang Kaki Lima (PKL)
yang
dibangun
tidak
akan
Pedagang kaki lima adalah orang
berkembang tanpa di dukung dengan
atau perorangan dalam kegiatan usahanya
modal. Sehingga modal dapat dikatakan
menggunakan perlengkapan yang mudah
jadi jantungnya bisnis yang dibangun
dibongkar pasang baik sifatnya menetap
tersebut. Biasanya modal dengan dana
maupun tidak, sebagian besar pedagang
sendiri memberikan arti bahwa dana
kaki lima memanfaatkan fasilitas umum,
tersebut dipersiapkan oleh pembisnis yang
pinggir
bersangkutan.
jalan,
trotoar
dan
bukan
diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan
sebagaimana
hal
Harga
tersebut
Menurut
Sadono
Sukirno
tertuang dalam Peraturan Daerah Kota
(2000),harga adalah suatu jumlah yang
Padang
dibayarkan sebagai pengganti kepuasan
No.11
Ketertiban
Tahun 2005
Umum
dan
Tentang
Ketentraman
yang akan, sedang atau telah
Masyarakat.
dinikmati
dari suatu barang dan jasa yang diperjual belikan. 2
Harga
merupakan
perjanjian
moneter terakhir yang menjadi nilai pada
variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi
suatu barang dan jasa.
tidak
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuan untuk menguji apakah dalam
Sumber Data dan Lokasi penelitian
model regresi ditemukan adanya korelasi
Data
yang
digunakan
terhingga.
Uji
multikolinieritas
dalam
yang tinggi atau sempurna antar variabel
penelitian ini adalah data primer, yang
bebas (independen). Model regresi yang
diperoleh
menebar
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
kuisioner dan wawancara langsung kepada
antara variabel independen. Jika dalam
PKL dengan metode pengambilan sampel
model
secara acak.
korelasi yang tinggi atau sempurna di
langsung
dengan
Metode penelitian yang dilakukan adalah
studi
kasus
dengan
regresi uang terbentuk terdapat
antara variabel bebas maka model regresi
daerah
tersebut dinyatakan mengandung masalah
penelitian di pasar raya kota padang.
multikolinearitas. Untuk mengetahui adanya masalah
Uji Asumsi Klasik
multikolinearitas
A. Uji Normalitas
pada
penelitian
ini
Uji normalitas dilakukan untuk
digunakan dengan mengunakan nilai TOL
mengetahui apakah data yang digunakan
( Tolerance) dan VIF (Variance Inflation
normal. Dalam penelitian ini, normalitas
Factor ). Salah satu cara untuk menguji
diuji dengan menggunakan Kolmogrov-
gejala
Smirnov
( K-S). Dasar pengambilan
regresi adalah melihat nilai tolerance dan
keputusannya, jika nilai porbabilitas lebih
variance inflation factor dari masing-
besar dari tingkat kekeliruan 10% (0,1),
masing variabel bebas terhadap variabel
maka dapat disimpulkan bahwa nilai
terikat . jika nilai VIF tidak lebih dari 10
residual dari model regresi berdistribusi
maka model dinyatakan tidak mengandung
normal. ( Setyadharma, Andrian, 2010).
multikolinearitas.
B. Uji Multikolinearitas Suliyanto
multikolinearitas
dalam
model
C. Uji Autokorelasi
(2011)
menyatakan
Menurut Setyadharma dan Andrian
multikolinearitas
mempunyai
(2010), Persamaan regresi yang baik
pengertian bahwa ada hubungan linear
adalah yang tidak memiliki masalah
yang “sempurna” atau pasti diantara
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka
beberapa atau semua variabel independen
persamaan
(variabel yang menjelaskan) dari model
baik/tidak layak dipakai prediksi. Dalam
regresi.
penelitian ini untuk menguji autokorelasi
bahwa
Konsekuensi
adanya
multikolinearitas adalah koefisien regresi 3
tersebut
menjadi
tidak
adalah dengan menggunakan uji Durbin-
R2adj= R2 −
Watson, dengan ketentuan sebagai berikut. 1.
Terjadi
autokorelasi
R2 = Koefisien determinasi Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1,
Tidak terjadi autokorelasi, jika
suatu R2 sebesar 1 berarti ada kecocokan
nilai DW berada di antara -2
sempurna, sedangkan yang bernilai 0
dan 2 (-2 ≤ DW ≤ 2). 3.
berarti tidak ada hubungan antara variabel
Terjadi autokorelasi negatif,
independen denganvariabel dependen.
jika nilai DW > 2.
B. Uji Koefisien Regresi( t-test)
D. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedasitas
Uji koefisien regresi (t statistik) bertujuan
melihat
menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan
𝑁−𝑃−1
dimana:
positif,
jika nilai DW < -2. 2.
𝑃(1−𝑅 2 )
variance
pengaruh
antara
variabel
indipenden secara individual terhadap
dari
variabel dependen.
residual satu pengamatan ke pengamatan
𝑏𝑗
yang lain.Pada penelitian ini digunakan
ti = 𝑠𝑏𝑗
dengan cara melihat Grafik Plot antara
dimana:
nilai prediksi variabel terikatyaitu ZPRED
t = Nilai t dihitung
dengan residualnya SRESID.jika ada pola
bj= Koefisien Regresi
tertentu,seperti
sbj = Kesalahan Baku koefisien regresi
titik-titik
yang
ada
C. Pengujian F (F-test)
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar,
Untuk
kemudian
menguji
ada
tidaknya
menyempit), maka mengindikasikan telah
pengaruh seluruh variabel bebas terhadap
terjadi Heteroskedasitas. Jika tidak ada
variabel terikat :
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak
𝑅 2/ 𝑘−1
F test =
1−𝑅 2/(𝑛 −𝑘 )
dimana ;
terjadi
F test = Nilai F yang dihitung
heterokedasitas.(Ghozali,2011) Prosedur Pengujian Statistik A. Koefisien Determinasi (R2) Pengujian R2 atau koefisien determinasi berguna untuk melihat seberapa besarproporsi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap naik turunnya varibel tidak bebas.
4
R2
= Koefisisien determinasi
k
= Jumlah variabel
n
= Jumlah tahun pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
modal maka pedagang pun dapat menjual
Hasil Temuan Empiris
jenis dagangan yang beraneka ragam,
Hasil pengolahan
data
dengan
dengan demikian pendapatan juga akan
memanfaatkan paket program SPSS, hasil
semakin meningkat.
perhitungan
2.
regresi selanjutnya dapat
Koefisien dari harga -88,996 dan
dilihat sebagai berikut:
nilai tersebut negatif, kenaikan harga
Y=
berpengaruh negatif terhadap Pendapatan
2604657,838 + 1,218 X1-88,996 X2
t hitung = tabel
(6,026)
Pedagang Kaki Lima Pasar Raya Kota
(-2,896)t
Padang. Jika harga naik sebesar Rp. 1,
= 1,660
dengan asumsi variabel bebas modal (X1) f hitung = 18,592
dianggap tetap.maka Pendapatan Pedagang Kaki Lima Pasar Raya Kota Padang akan
f tabel = 2,13
menurun sebesar Rp.-88,996. Hal ini R2
= 0,286%
e
= 10 %
dijelaskan
bahwa
harga
berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan, karena apa bila harga turun maka pendaptan akan
Pembahasan
meningkat begitupun sebaliknya, oleh sebab itu pedagang harus menentukan
Bebrapa pengujian telah dilakukan
harga yang sesuai dengan harga pasar dan
sebelumnya ternyata menunjukan bahwa
terjangkau oleh konsumen.
model regresi yang digunakan sudah baik,
Asumsi klasik
terbebas dari penyakit asumsi klasik.
A. Uji Normalitas 1.
Koefisien dari modal adalah 1,218 Uji normalitas dilakukan untuk
dan nilai tersebut positif, maka modal
mengetahui apakah data yang digunakan
berpengaruh positif terhadap Pendapatan
dalam
Pedagang Kaki Lima Pasar Raya Kota
berdistribusi
diuji dengan menggunakan Kolmorov-
sebesar Rp.1, dengan asumsi variabel
Smirnov
bebasdan Harga (X2) dianggap tetap. Maka
(K-S).
Dasar
pengambilan
keputusannya, jika nilai probabilitas lebih
PendapatnPedagang Kaki Lima Pasar Raya
besar dari tingkat kekeliruan 10% (0,1),
Kota Padang akan meningkat sebesar
maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Rp.1,218. Hal ini dijaskan bahwa modal untuk
ini
normal.Dalam penelitian ini, normalitas
Padang. Artinya setiap modal bertambah
berpengaruh
penelitian
residual dari model regresi berdistribusi
meningkatkan
normal.
pendapatan, karena dengan penambahan 5
Tabel 1 Uji Normalitas
Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF < 10 dantolerance > 0,10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y N Mean Normal Parameters(a,
Std. Deviation
b)
X1
maka tidak terjadi gejala multikolinearitas
X2
96
96
3955
1875
208,3
000,0
3
0
2980
1621
952,5
532,7
07
38
96
dan nilai yang didapat dari perhitungan
1048
adalah sesuai dengan ketetapan nilaiVIF
4,38
dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat
1066 3,872
diketahui
nilaitoleransi
semua
variabel independen modal, dan hargalebih
Most Extreme
Absolute
,230
,205
,268
Differences
Positive
,230
,205
,268
Negative
-,184
-,137
-,187
Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
2,252
2,011
2,627
multikolinearitas.
,000
,001
,000
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
a Test distribution is Normal.
C. Uji Heterokedastisitas
b Calculated from data.
Sumber : data diolah dengan SPSS 15
Grafik 3 Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil output diatas Scatterplot
terlihat bahwa signifikan. ( 2-tailed) < 0,1.
Dependent Variable: Y
Oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti
6
Regression Studentized Deleted (Press) Residual
4
nilai residual terstandarisasi menyebar secara tidak
normal.Menurut
Gujarati
2 0 -2 -4
(2009) walaupun tidak lolos dari uji
-2
-1
normalitas persamaan regresi masih bisa dilakukan estimasi.
Dari
diketahui Table 2 Uji Multikolineritas
3
4
hasil
analisis
bahwa
dengan
15 diatas dapat
titik
–
titik
yang
dibawah angka nol, pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau kecendrungan
Collinearity Statistics Tolerance
tertentu pada diagram plot, sehingga dapat
VIF
X1
,636
1,573
mengidentifikasi
X2
,636
1,573
heterokedastisitas dan model regresi layak
a Dependent Variable: Y
Sumber
2
menyebar secara acak baik diatas maupun
Coefficients(a)
1
1
menggunakan SPSS
B. Uji Multikolinearitas
Model
0
Regression Standardized Predicted Value
:
data
diolah
tidak
terjadi
adanya
digunakan untuk memprediksi Pendapatan
dengan
Pedagang Kaki Lima Pasar Raya Kota
menggunakan SPSS 15
Padang. 6
D. Uji Autokorelasi
Uji
proporsi
tidak memiliki masalah autokolerasi, jka
prediksi.Dalam
penelitian
variabel
–
dengan
ketentuan
sebagai
mengetahui
tingkat
kota padang disebabkan beberapa faktor antara Modal (X1), dan harga (X2)dapat dilihat melalui koefisien determinasi. Dari perhitungan Nilai R2 adalah 28,6 % artinya Variansi
R
Adjusted
of the
Durbin-
R Square
Estimate
Watson
,286
,270
519
turunya
pendapatan
Modal (X1), danHarga(X2)sebesar 28,6% sedangkan 71,4% dijelaskan oleh variabel
1 2546473,
naik
pedagang kaki lima dapat dijelaskan oleh
Square
– variabel lain diluar model.
1,700
B. UJI t (t-TEST)
a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y
hasil
dilihat
berikut.(
Std. Error
dari
yang
pendapatan pedagang kaki lima pasar raya
Model Summary(b)
,534(a)
variabel
Watson,
Tabel 4 Uji Autokorelasi
R
bebas/dependen
Untuk
Setyadharma, Andrian, 2010).
Model
seluruh
melalui R square.
ini
untuk menguji autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin
sumbangan
bebas/ independen terhadap naik turunya
maka persamaaan
tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai
determinasi
digunakan untuk melihat seberapa besar
Persamaan yang baik adalah yang
terjadi autokorelasi
Koefisien
pengujian
Tabel 6 Uji T
diatas
didapatkan nilai DW sebesar 1,700 dan
Coefficients(a) Standardiz
nilai tersebut berada diantara -2 dan 2
ed
maka disimpulkan data tersebut tidak terjadi Autokorelasi.
Unstandardized
Coefficient
Coefficients
s
Mod
1
Model Summary
Model 1
R ,534(a)
Adjuste
Std. Error
R
dR
of the
Square
Square
Estimate
,286
,270
Std.
el
Pengujian Statistik A. Uji R2 Tabel 5 Uji R2
2546473, 519
a Predictors: (Constant), X2, X1
7
T
B
Error
260465
409321
nt)
7,838
,326
X1
1,218
,202
X2
-88,996
30,731
(Consta
Sig. Std.
Beta
B
Error
6,363
,000
,663
6,026
,000
-,318
-2,896
,005
1.
C. Uji F
Pengaruh Hasil pengujian modal terhadap pendapatan PKL di pasar
Tabel 7 Uji F
raya kota padang
ANOVA(b) Mod
Sum of
Dari hasil pengujian tabel 5.5 di
el
Squares
atas didapatkan hasil nilai t pada modal
1
(X1) yaitu sebesar 6,026, sementarea t tabel dengan tingkat kepercayaan 90% (e=10%) adalah 1,660. Terlihat t- tabel
Mean Df
Regres
241116349
sion
349343,60
Square 1205581
2
7467467
0
1,800
Residu
603061046
6484527
al
483989,00
93
Total
18,5
,000
92
(a)
270
844177395 833332,00
Ha diterima yang berarti bahwa Modal
Sig.
381548,
0
lebih kecil dari t- hitung, maka H0 ditolak,
F
95
0
berpengaruh sinifikan terhadap pendapatan
a Predictors: (Constant), X2, X1
pedagang kaki lima pasar raya kota padang
b Dependent Variable: Y
Uji F-test ini digunakan untuk
dengan pada tingkat kepercayaan 90%.
mengetahui 2. Hasil pengujian pengaruh harga
apakah
varabel
independen/bebas secara bersama-sama
terhadap pendapatan PKL di pasar
atau simultan mempengaruhi
raya kota padang
dependen/terikat.
Dari hasil pengujian tabel 5.5 di
Uji
F-
hitung/statistik
variabel
secara
atas didapatkan hasil nilai t pada harga
serempak ditunjukan oleh perbandingan F-
(X3) yaitu sebesar -2,892 sementarea t
hitung dengan F-tabel. F-tabel (F
tabel dengan tingkat kepercayaan 90%
dengan derajat kepercayaan sebesar 90%.
(e=10%) adalah 1,660 terlihat t hitung
Adalah F(0,1) = 2,13. Sedangkan F-hitung
lebih besar dari pada t tabel tetapi bernilai
sebesar18,592.karena F-hitung lebih besar
negatif maka H0 ditolak, Hadierima dapat
dari F-tabel (18,592>2,13). Ini berarti
diartikan
bahwa
signifikan
bahwa secara
harga
berpengaruh
negatif
terhadap
Modal,
berpengaruh
Umur,
dan
signifikan
α k-1(n-k),
Harga terhadap
pendapatan pedagang kaki lima pasar raya
pendapatan pedagang kaki lima pasar raya
kota padang pada tingkat kepercayaan
Kota padang.
90%. Kesimpulan Berdasarkan kesimpulan
yang
sebagai berikut: 8
penelitian
diatas
didapatkan
adalah
1.
Berdasarkan
hasil
menunjukan
bahwa modal berpengaruh
1 Cetakan Jogyakarta.
signifikan
terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima
hitung > t- tabel (6,026>1,660). Hal ini sesuai
menyatakan
dengan
hipotesis
yang
besarnya
modal
akan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Diermen,
Raya Kota Padang, Berdasarkan
hasil
BPFE:
Dewi Laksmi, istriAgung Vera Laksmi, A.A, 2012, Analisis Pendapatan Pedagang Canang Di Kabupaten Bandung.Jurnal Ekonomi.
Pendapatan Pedagang Kaki Lima Pasar
2.
5.
BPS Sumatera Barat., 2013. Padang Dalam Angka
Pasar Raya Kota Padang dengan nilai t-
telah
ke
menunjukan
bahwa harga berpengaruh signifikan secara
Peter Van., 1998. Sistem Kewirausahaan: Industri Garmen dan Furnitur Kayu di Indonesia. PT Pustaka Cidesindo: New Zealand.
negatif terhadap pendapatan Pedagang Ghozali, Imam., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19.Edisi V. Universitas Diponegoro, Semarang.
Kaki Lima Pasar Raya Kota Padang dengan nilai t- hitung > t- tabel (2,896>1,660). Hal ini sesuai dengan hipotesis
yang
menyatakan
turunnya
Gujarati N., Damadar., Econometric, fih
tingkat harga akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan Pedagang Kaki Lima Pasar Raya Kota Padang. 3.
independen berpengaruh
bahwa (
Modal,
seluruh
variabel
Umur,
signifikan
Basic
Gultom, Maulina. S.S. 2002, Dalam Nia Laurera, Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kota Medan, Jurnal Ekonomi.
Berdasarkan hasil uji F hitung
menyatakan
2009.
Harga)
terhadapa
Indryosukanto., 1992. Manajemen produksi. BPFE: Yogyakarta.
Pendapatan Pedagang Kaki Lima Kota Padang ( F – hitung 18,592> F – tabel
Lucas,
2,13).
David., 1990. Pengantar Kependudukan. Gadjah Mada University Pers: Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Mankiw, N. Gregory., 2000. Principles Macroeconomics. Grasindo : Jakarta.
Arsyad, Azhar., 2006. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Manurung, Adler Haymans., 2007. Modal Untuk Bisnis UKM. Buku Kompas: Jakarta.
Boediono.,1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi, seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi 9
Manurung, Adler Haymans., 2006. Ke mana Investasi : Kiat dan Panduan Investasi Keuangan. Buku Kompas: Jakarta.
Teori dan Penerapan. LP3ES: Jakarta. Winardi., 1992. Ekonomi Mikro. Bandar Maju: Bandung.
M.Munandar., 1996. Ilmu budaya dasar .Eresco: Bandung M.
Wahid., 1993. Tata lingkungan Indonesia ,jawa pada lembar Magelang Semarang. 1993.
Ritonga, DwiFayana., 2010 Dalam Nia Laurera, Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Buah di Kota Medan, Jurnal Ekonomi. Sekaran,
uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.
Setyadharma, Andrian., 2010. Uji Asumsi Klasik Dengan SPSS 19.0.Fakuiltas Ekonomi, Universitas Negri Semarang, Semarang. Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: BPFE UI Sukirno, Sadono., 2000. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Suliyanto., 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi: Jakarta. Tjokroamidjojo, Bintoro., Mustopadidjaya., 1988. Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan: Perkembangan
10