LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK
PERMOHONAN DAN PELAPORAN PERIZINAN Lampiran I.A.
: Permohonan Izin Usaha Sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank
Lampiran I.B.
: Surat Pernyataan untuk Pemegang Saham
Lampiran I.C.
: Surat Pernyataan untuk Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi
Lampiran I.D.
: Wilayah Kerja Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri
Lampiran I.E.
: Surat Kuasa untuk Pengambilan Dokumen
Lampiran I.F.
: Permohonan Pembukaan Kantor Cabang
Lampiran I.G.
: Pembukaan Gerai (Counter)
Lampiran I.H.
: Permohonan Pemindahan Alamat Kantor (Pusat/Cabang)
Lampiran I.I.
: Permohonan Persetujuan Perubahan Pemegang Saham, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi
Lampiran I.J.
: Laporan
Perubahan Pemegang Saham, Pengangkatan
Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi Yang Telah Disetujui Bank Indonesia Lampiran I.K.
: Laporan Perubahan Nama Perseroan Terbatas (PT)
Lampiran I.L.
: Laporan Perubahan Modal Dasar dan/atau Modal Disetor
Lampiran I.M.
: Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank
Lampiran I.N.
: Laporan Pembukaan Kembali Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank dari Penghentian Sementara Kegiatan Usaha
Lampiran I.O.
: Laporan Perpanjangan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank
Lampiran I.P.
: Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Pusat
Lampiran I.Q.
: Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Cabang Lampiran I/Halaman 1 - 1
44
Lampiran I.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.A. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp.: Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri Di.................................
Perihal
1)
: Permohonan Izin Usaha Sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank
Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh izin usaha sebagai PVA Bukan Bank dengan data sebagai berikut: Nama perusahaan Alamat perusahaan No.telepon/faksimili
: PT .............................................................. : ................................................................... : ...................................................................
Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. fotokopi akta pendirian badan hukum perseroan terbatas yang memuat anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya, dengan maksud dan tujuan perseroan adalah melakukan kegiatan jual beli Uang Kertas Asing (UKA) dan pembelian Traveller’s Cheque (TC); 2. fotokopi pengesahan sebagai badan hukum perseroan terbatas dari instansi yang berwenang; 3. dokumen pendukung masing-masing pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi berupa : a) 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm; b) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; dan c) daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang ditandatangani oleh yang bersangkutan. 4. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup dari masing-masing pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi 2); 5. bukti setoran modal yang berupa fotokopi rekening giro atau rekening tabungan atas nama perusahaan di bank; 6. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan yang bersangkutan; 7. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi,
Lampiran I.A/ Halaman 1 of 2
45
Lampiran I.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
atau surat perjanjian sewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha; fotokopi surat keterangan domisili tempat usaha dari instansi pemerintah yang berwenang; laporan keuangan berupa neraca perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur; struktur organisasi kantor pusat; fotokopi akta pendirian badan hukum, yang memuat anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang3); izin usaha badan hukum yang bersangkutan3); fotokopi KTP dari Direksi atau pengurus yang berwenang bertindak untuk dan atas nama badan hukum yang bersangkutan3); dan surat pernyataan dari Direksi atau pengurus yang berwenang bertindak untuk dan atas nama badan hukum yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa3): a. badan hukum tersebut tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; b. badan hukum tersebut tidak memiliki kredit macet yang tercatat pada Bank Indonesia; dan c. komitmen badan hukum tersebut untuk mematuhi peraturan yang mengatur mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
8. 9. 10. 11.
12. 13. 14.
Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan
Nama Jelas (Direksi)
Proses Perizinan Tidak Dipungut Biaya
1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup sebagaimana Lampiran I.B dan Lampiran I.C. dalam hal pemegang saham adalah badan hukum.
Lampiran I.A/ Halaman 2 of 2
46
Lampiran I.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 mei 2012
Lampiran I.B. Surat Peryataan untuk Pemegang Saham
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Tempat/Tanggal Lahir Alamat dengan ini menyatakan .................. : 1. 2. 3.
4. 5.
: : : bahwa
Saya
selaku
”Pemegang
Saham”
PT
tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; tidak tercantum dalam kredit macet yang ditatausahakan dalam sistem informasi kredit pada Bank Indonesia; tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perbankan, keuangan dan/atau pencucian uang dalam 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; sumber dana yang digunakan dalam rangka kepemilikan perusahaan tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money laundering); berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang mengatur mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui ternyata pernyataan Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.
(Kota), (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, (Meterai Rp6000) Nama Jelas
47
Lampiran I.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.C. Surat Peryataan untuk Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Tempat/Tanggal Lahir Alamat
: : :
dengan ini menyatakan bahwa Saya selaku ”Komisaris/Direktur Utama/Direktur1)” PT .................. : 1. tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; 2. tidak tercantum dalam kredit macet yang ditatausahakan dalam sistem informasi kredit pada Bank Indonesia; 3. tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perbankan, keuangan dan/atau pencucian uang dalam 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; 4. tidak pernah menjadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi dari suatu perseroan terbatas dengan kegiatan usaha PVA yang dicabut izin usaha oleh Bank Indonesia karena pelanggaran dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sebelum tanggal pengajuan permohonan; dan 5. berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam menjalankan kegiatan usaha berdasarkan ketentuan mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui ternyata pernyataan Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, (Meterai Rp6000) Nama Jelas 1)
Pilih salah satu
48
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.D. WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM NEGERI No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja
1
Kantor Pusat di Jakarta
Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta 10350
DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kotamadya Bekasi, Kotamadya Bogor, Kotamadya Depok
2
KPw BI Provinsi Maluku
Jl. Raya Pattimura No. 7, Ambon 97124
Provinsi Maluku
3
KPw BI Balikpapan
Jl. Jend. Sudirman No. 20, Balikpapan, Kalimantan Timur 76111
Kota Balikpapan, Kabupaten Pasir, dan Kabupaten Penajam Paser Utara
4
KPw BI Provinsi Aceh
Jl. Cut Meutia No.15, Banda Aceh 23243
Nanggroe Aceh Darussalam dikurangi wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe, yaitu meliputi Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Simeulu, Kabupaten Aceh Selatan
5
KPw BI Provinsi Lampung
Jl. Hasanuddin No.38, Bandar Lampung 35211
Provinsi Lampung
6
KPw BI Wilayah VI (Jawa Barat & Banten)
Jl. Braga No. 108, Bandung, Jawa Barat 40111
Provinsi Jawa Barat dikurangi wilayah kerja Kantor Pusat, KPw BI Cirebon, KPw BI Tasikmalaya, yaitu meliputi Kabupaten & Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten & Kota Sukabumi, Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi
Lampiran I.D/Hal 1 - 6
49
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja
7
KPw BI Wilayah II (Kalimantan)
Jl. Lambung Mangkurat No. 15, Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70111
Provinsi Kalimantan Selatan
8
KPw BI Batam
Jl. Engku Putri Batam Centre, Batam 29432
Provinsi Kepulauan Riau
9
KPw BI Provinsi Bengkulu
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Bengkulu 38116
Provinsi Bengkulu
10
KPw BI Cirebon
Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon, Jawa Barat 45111
Kabupaten & Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka
11
KPw BI Wilayah III (Bali dan Nusa Tenggara)
Jl. Letda Tantular No.4, Renon, Denpasar 80234
Provinsi Bali
12
KPw BI Provinsi Gorontalo
Jl. H. Nani Wartabone No.35 Gorontalo 96115
Provinsi Gorontalo
13
KPw BI Provinsi Jambi
Jl. Jend. Ahmad Yani No.14, Telanaipura, Jambi 36122
Provinsi Jambi
14
KPw BI Provinsi Papua dan Papua Barat
Jl. Dr. Sam Satulangi No. 9, Jayapura, Papua 99112
Provinsi Papua Papua Barat
15
KPw BI Jember
Jl. Gajah Mada No. 224, Jember, Jawa Timur 62133
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Situbondo
16
KPw BI Kediri
Jl. Brawijaya No.2, Kediri, Jawa Timur 64123
Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/ Kota Kediri, Kabupaten/ Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung
17
KPw BI Provinsi
Jl.Sultan Hasanuddin
Provinsi Sulawesi Tenggara
dan
Provinsi
Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Kabupaten
Lampiran I.D/Hal 2 - 6
50
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja
Sulawesi Tenggara
No.150, Kendari, Sulawesi Tenggara 93122
18
KPw BI Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. Tom Pello No.2, Kupang, Nusa Tenggara Timur 85225
Provinsi Nusa Tenggara Timur
19
KPw BI Lhokseumawe
Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe 24312
Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Jeumpa, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Luwes, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tamiang
20
KPw BI Wilayah I (Sulawesi, Maluku dan Papua)
Jl. Jend. Sudirman No. 3, Makassar, Sulawesi Selatan 90133
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
21
KPw BI Malang
Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang, Jawa Timur 65119
Kabupaten Lumajang, Kabupaten & Kota Malang, Kabupaten & Kota Pasuruan, Kabupaten & Kota Probolinggo, dan Kota Batu
22
KPw BI Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jl. Pejanggik No. 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat 83126
Provinsi Nusa Tenggara (Pulau Lombok dan Sumbawa)
23
KPw BI Wilayah IX (Sumatera Utara dan Aceh)
Jl. Balai Kota No. 4, Medan, Sumatera Utara 20111
Provinsi Sumatera Utara dikurangi wilayah kerja KPw BI Sibolga dan KPw BI Pematangsiantar, yaitu meliputi Kabupaten Dairi, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Serdang Bagadai, Kota Binjai, Kota Medan, dan Kota Tebing Tinggi
24
KPw BI Provinsi Sulawesi Utara
Jl. 17 Agustus No. 56, Manado, Sulawesi Utara 95111
Provinsi Sulawesi Utara
Barat Pulau
Lampiran I.D/Hal 3 - 6
51
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja
25
KPw BI Wilayah VIII (Sumatera Barat, Riau, Kep Riau & Jambi)
Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang, Sumatera Barat 25128
Provinsi Sumatera Barat
26
KPw BI Provinsi Kalimantan Tengah
Jl. Diponogoro No. 17, Palangkaraya, Kalimantan Tengah 73111
Provinsi Kalimantan Tengah
27
KPw BI Wilayah VII (Sumatera Selatan, Kep Bangka Belitung, Bengkulu & Lampung)
Jl. Jend. Sudirman No. 510, Palembang, Sumatera Selatan 30126
Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
28
KPw BI Provinsi Sulawesi Tengah
Jl. Sam Ratulangi No. 23, Palu, Sulawesi Tengah 94111
Provinsi Sulawesi Tengah
29
KPw BI Provinsi Riau
Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekan Baru 28126
Provinsi Riau
30
KPw BI Pematangsiantar
Jl. Adam Malik No.1 Pematangsiantar 21116
Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai
31
KPw BI Provinsi Kalimantan Barat
Jl. Jend A Yani No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Provinsi Kalimantan Barat
32
KPw BI Purwokerto
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 98, Purwokerto, Jawa Tengah 53116
Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga
33
KPw BI Provinsi Kalimantan Timur
Jl. Gajah Mada No.1, Samarinda, Kalimantan Timur 75122
Provinsi Kalimantan Timur dikurangi wilayah kerja KPw BI Balikpapan, yaitu meliputi Kota Samarinda, Kota Tarakan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Berau, Kabupaten Lampiran I.D/Hal 4 - 6
52
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja Bulungan, Kabupaten Bulungan Utara (Nunukan) dan Kabupaten Bulungan Selatan (Malinau).
34
KPw BI Wilayah V (Jawa Tengah & Yogyakarta)
Jl. Imam Bardjo SH No. 4, Semarang, Jawa Tengah 50241
Provinsi Jawa Tengah dikurangi wilayah kerja KPw BI Purwokerto, KPw BI Solo dan KPw BI Tegal yaitu meliputi Kabupaten Blora, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Salatiga
35
KPw BI Provinsi Banten
Jl. Yusuf Martadilaga No. 12, Serang, Banten 42117
Propinsi Banten
36
KPw BI Sibolga
Jl. Kapten Maruli Sitorus No. 8, Sibolga, Sumatera Utara 22513
Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Gunung sitoli dan Kota Padang Sidimpuan
37
KPw BI Solo
Jl. Jend. Sudirman No. 4, Solo, Jawa Tengah 57111
Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta
Lampiran I.D/Hal 5 - 6
53
Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
No
Nama Kantor
Alamat Kantor
Wilayah Kerja
38
KPw BI Wilayah IV (Jawa Timur)
Jl. Pahlawan No.105, Surabaya, Jawa Timur 60174
Provinsi Jawa Timur dikurangi wilayah kerja KPw BI Jember, KPw BI Kediri, dan KPw BI Malang, yaitu meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten/ Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya
39
KPw BI Tasikmalaya
Jl. Sutisna Senjaya No. 19, Tasikmalaya, Jawa Barat 46112
Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar
40
KPw BI Tegal
Jl. Dr. Sutomo No.55 Tegal 52113
Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten/ Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal
41
KPw BI Provinsi Maluku Utara
Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate, Maluku 97711
Provinsi Maluku Utara
42
KPw BI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta 55121
Daerah Istimewa Yogyakarta
Lampiran I.D/Hal 6 - 6
54
Lampiran I.E. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.E. Surat Kuasa untuk Pengambilan Dokumen
SURAT KUASA Yang bertandatangan di bawah ini: ............ (Nama), ............. (Jabatan), bertempat tinggal di ........... (kota), dalam hal ini bertindak dalam jabatannya mewakili Direksi 1) PT. .......... berdasarkan Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta .......... tanggal ......... dan dengan demikian mewakili PT. .......... (selanjutnya disebut “Pemberi Kuasa”), dengan ini memberikan kuasa kepada : 1. .......... (Nama), ........ (Jabatan), bertempat tinggal di .......... (kota), 2. dst. selanjutnya disebut “Penerima Kuasa”, Untuk dan atas nama Direksi PT. .......... melakukan pengambilan dokumen ........ 2) (misal : KPmIU, Sertifikat Kantor Pusat/Cabang dan/atau Surat Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang, Sandi Pelapor berikut User ID dan Password LKPBU). Demikian surat kuasa ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Penerima Kuasa,
Pemberi Kuasa, Ttd (Meterai Rp6000)
(...............................)
1)
2)
Nama Jelas (Direksi)
Kewenangan pemberian kuasa dilakukan sesuai dengan pengaturan pemberian kuasa yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan Isi sesuai dokumen yang akan diambil
kewenangan
55
Lampiran I.G. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.F. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp.: Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri Di................................. Perihal
1)
: Permohonan Pembukaan Kantor Cabang
Dengan ini kami mengajukan permohonan pembukaan kantor cabang (KC) dengan data sebagai berikut : Nama PVA : ........................................ Nomor dan tanggal KPmIU : ........................................ Alamat KC yang akan dibuka : ........................................ No.telepon/faksimili KC : ........................................ Jumlah & alamat KC yang telah dimiliki/disetujui : ....................... - ..................................................................................................... - ..................................................................................................... Untuk melengkapi permohonan dimaksud, sebagai bahan pertimbangan terlampir kami sampaikan : 1. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha sebagai kantor cabang atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi, atau surat perjanjian sewa menyewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha sebagai kantor cabang; 2. surat pernyataan bermeterai cukup dari anggota Direksi bahwa kantor cabang yang direncanakan merupakan unit kegiatan usaha yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha kantor pusat PVA Bukan Bank; 3. fotokopi surat keterangan domisili tempat usaha dari instansi pemerintah yang berwenang untuk setiap kantor cabang; dan 4. struktur organisasi kantor cabang. Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT........................................ Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D.
Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya
56
Lampiran I.G. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.G. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. :
Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri Di.................................
Perihal
1)
: Pembukaan Gerai (Counter)
Dengan ini kami sampaikan rencana pembukaan gerai (counter) PVA Bukan Bank yang beralamat di .......................................... selama 1 (satu) bulan, terhitung mulai tanggal ……………… dengan alasan pembukaan gerai (counter) yaitu............................................. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan
Nama Jelas (Direksi)
1)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D.
57
Lampiran I.I. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.H. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri Di................................
1)
Perihal : Permohonan Pemindahan Alamat Kantor (Pusat/Cabang)2) Dengan ini kami mengajukan permohonan pemindahan alamat kantor yang semula beralamat di .......................... (Pusat/Cabang)2) Telepon/Faksimili ................ menjadi beralamat di ........................ Telepon/Faksimili ................ dengan alasan .......................... Untuk melengkapi permohonan dimaksud, sebagai bahan pertimbangan terlampir kami sampaikan : 1. fotokopi surat keterangan domisili perusahaan dari instansi pemerintah yang berwenang; 2. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi, atau surat perjanjian sewa menyewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha yang baru; 3. fotokopi akta perubahan anggaran dasar3); 4. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang3); Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan
Nama Jelas (Direksi) Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya
1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai perubahan yang dilakukan menyampaikan fotokopi dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan 4, dalam hal pemindahan alamat kantor pusat PVA Bukan Bank menyebabkan perubahan tempat kedudukan perseroan.
58
Lampiran I.I. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.I. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................ Perihal : Permohonan Persetujuan Perubahan Pemegang Saham, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi2) Dengan ini kami mengajukan calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi PVA Bukan Bank1) sebagai berikut: Nama Jabatan 1. ................. ................. menggantikan 2. ................. ................. menggantikan
Nama Jabatan ................. ................... ................. ...................
Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. fotokopi risalah hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan 2. dokumen pendukung masing-masing calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi2) berupa : a. 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm; b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; dan c. daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang ditandatangani oleh yang bersangkutan. 3. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup dari masing-masing calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang diusulkan3). Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. sesuai dengan perubahan yang dilakukan surat pernyataan pribadi bermeterai cukup sebagaimana terlampir pada Lampiran I.B. dan Lampiran I.C
Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya
59
Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.J. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) : No. Lamp. : Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................ Perihal : Laporan Perubahan Pemegang Saham, Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi2) Yang Telah Disetujui Bank Indonesia Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham, dengan ini kami sampaikan perubahan pemegang saham, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi2) yang telah disetujui Bank Indonesia sebagai berikut: 1. .........(Nama) ..............(Jabatan) 2. .........(Nama) ..............(Jabatan) Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. fotokopi akta perubahan anggaran dasar/notulen rapat perubahan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi3); dan 2. fotokopi bukti penerimaan pemberitahuan atau pengesahan perubahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang3). Demikian agar maklum. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi)
1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai dengan perubahan yang dilakukan apabila perubahan pemegang saham, Dewan Komisaris dan/atau Direksi wajib dituangkan dalam akta perubahan anggaran dasar
60
Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.K. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................ Perihal
: Laporan Perubahan Nama Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham dengan nomor akta………..tanggal……….., yang telah memperoleh persetujan perubahan anggaran dasar dengan nomor…………. tanggal……………, dengan ini kami beritahukan perubahan nama perseroan terbatas dari semula bernama……………………..berubah menjadi………………………… Untuk melengkapi pemberitahuan dimaksud, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. fotokopi akta perubahan Anggaran Dasar; 2. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang; dan 3. asli sertifikat izin usaha sebagai PVA Bukan Bank dan sertifikat kantor cabang yang dimiliki. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT......................................... Ttd./Cap Perusahaan
Nama Jelas (Direksi)
1)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D.
61
Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.L. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal : Laporan Perubahan Modal Dasar dan/atau Modal Disetor2) Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham dengan nomor akta ………. tanggal …………, telah dilakukan perubahan modal dasar dan/atau modal disetor sebagai berikut: 1. Modal dasar semula Rp……………… menjadi Rp………………..; 2. Modal disetor : No
Pemegang Saham Lama
Modal Disetor
Pemegang Saham Baru
Modal Disetor
Untuk melengkapi pemberitahuan dimaksud, terlampir sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan telah ditetapkan sebagai berikut: a. fotokopi akta perubahan Anggaran Dasar3); b. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi berwenang3); c. Fotokopi akta atau risalah RUPS tentang perubahan modal disetor4); d. fotokopi penerimaan pemberitahuan dari instansi yang berwenang4); e. fotokopi bukti setoran modal yang berupa fotokopi rekening giro tabungan atas nama perusahaan di bank4).
kami yang
yang
atau
Demikian agar maklum. Hormat kami, PT........................................ Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) 2) 3) 4)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai dengan perubahan yang dilakukan dalam hal perubahan modal dasar, maka menyampaikan dokumen pada huruf a dan huruf b dalam hal perubahan modal disetor, maka menyampaikan dokumen pada huruf c dan huruf d
62
Lampiran I.M. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.M. (Kota), (tanggal, bulan,tahun) No. : Lamp.: Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal :
Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang)2) PVA Bukan Bank
Dengan ini kami beritahukan penghentian sementara kegiatan usaha bagi Kantor (Pusat/Cabang)2) selama 6 (enam)3) bulan terhitung mulai tanggal …………… dengan alasan penghentian sementara kegiatan usaha dimaksud adalah …………………………….. Berikut data terkait Kantor (Pusat/Cabang)2) yang kami hentikan sementara kegiatan usaha : 1. Kantor Pusat2) Nama PVA : .................................. Nomor dan tanggal KPmIU : .................................. Alamat PVA : .................................. No. Telepon/Faksimili PVA : .................................. Surat Persetujuan Pembukaan KC : .................................. Alamat KC yang dimiliki : .................................. No. Telepon/Faksimili KC : .................................. 2. Kantor Cabang2) Nama KC Surat Persetujuan Pembukaan KC Alamat KC No. Telepon/Faksimili KC
: : : :
.................................. .................................. .................................. ..................................
Demikian agar maklum. Hormat kami, PT.................................. Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai penghentian kantor yang dilakukan (Kantor Pusat atau Kantor Cabang) jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya penghentian sementara kegiatan usaha
63
Lampiran I.N. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.N (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal
: Laporan Pembukaan Kembali Kantor (Pusat/Cabang)2) PVA Bukan Bank dari Penghentian Sementara Kegiatan Usaha
Menunjuk surat Bank Indonesia No… tanggal….. perihal Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang)2) PVA Bukan Bank, dengan ini kami melaporkan pembukaan kembali Kantor (Pusat/Cabang)2) yang telah dibuka3)/akan dibuka4) pada tanggal............. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT........................................ Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direktur)
1) 2) 3)
4)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai penghentian sementara kantor yang dilakukan dalam hal PVA Bukan Bank melakukan pembukaan kembali kegiatan usaha kantor (pusat/cabang) setelah berakhirnya jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha, maka pilih ”....yang telah dibuka....” dalam hal PVA Bukan Bank melakukan pembukaan kembali kegiatan usaha kantor (pusat/cabang) sebelum berakhirnya jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha, maka pilih ”....yang akan dibuka....”
64
Lampiran I.P. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.O. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal
: Laporan Perpanjangan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang)2) PVA Bukan Bank
Menunjuk surat kami No. … tanggal ….. perihal Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang)2) PVA Bukan Bank, dengan ini kami melaporkan tambahan waktu untuk penghentian sementara kegiatan usaha selama...... (....) bulan3) terhitung sejak tanggal .............. (tanggal berakhirnya penghentian sementara kegiatan usaha Kantor (Pusat/Cabang)2)). Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT........................................ Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direktur)
1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. pilih sesuai penghentian sementara kantor yang dilakukan perpanjangan penghentian sementara kegiatan usaha ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan
65
Lampiran I.P. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.P. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal: Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Pusat Dengan ini kami beritahukan penghentian permanen kegiatan usaha bagi Kantor Pusat kami, yang telah kami hentikan kegiatan usahanya pada tanggal….…… dengan alasan penghentian …………. Adapun data terkait penghentian permanen kegiatan usaha dimaksud adalah sebagai berikut: Nama PVA : ........................................ Nomor dan tanggal KPmIU : ........................................ Alamat Kantor Pusat : ........................................ No. Telepon/Faksimili Kantor Pusat : ........................................ Jumlah Kantor Cabang yang dimiliki : ........................................ Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. asli KPmIU; 2. asli surat persetujuan pembukaan kantor cabang 2); 3. asli sertifikat izin usaha (kantor pusat/kantor pusat maupun kantor cabang3)); 4. asli logo PVA Berizin yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (logo PVA Berizin kantor pusat/kantor pusat maupun kantor cabang3)); 5. fotokopi risalah RUPS mengenai penghentian kegiatan usaha PVA Bukan Bank; dan 6. surat pernyataan bermeterai cukup dari pemegang saham bahwa langkah-langkah penyelesaian kewajiban yang terkait dengan kegiatan PVA Bukan Bank telah diselesaikan dan apabila terdapat tuntutan di kemudian hari menjadi tanggung jawab pemegang saham. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT.................................. Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) 2) 3)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D apabila PVA Bukan Bank memiliki kantor cabang. pilih salah satu.
66
Lampiran I.Q. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran I.Q. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) No. : Lamp. : Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri1) Di................................. Perihal :
Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Cabang
Dengan ini kami melaporkan penghentian permanen kegiatan usaha bagi Kantor Cabang kami terhitung sejak tanggal……………dengan alasan penghentian ………………………………. Adapun data terkait penghentian permanen kegiatan usaha dimaksud adalah sebagai berikut: Nama PVA : ................................ Nomor Surat Persetujuan Pembukaan KC : ................................ Alamat KC : ................................ No. Telepon/Faksimili KC : ................................ Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. asli surat persetujuan pembukaan kantor cabang; 2. asli sertifikat kantor cabang; dan 3. asli logo PVA berizin bagi kantor cabang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT.................................. Ttd./Cap Perusahaan
Nama Jelas (Direksi) 1)
sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D.
KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER,
HENDAR
67
LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK
Pedoman Pembukuan dan Penyusunan Laporan Berkala PVA Bukan Bank Lampiran II.A.
Contoh Laporan Kegiatan Usaha
Lampiran II.B.
Contoh Laporan Keuangan
Lampiran II.C.
Pedoman Pembukuan dan Penyusunan Laporan Berkala PVA Bukan Bank
Lampiran II/Halaman 1 - 1
68
Lampiran II.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran II.A.
CONTOH LAPORAN KEGIATAN USAHA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jenis Valuta 2)
PT.………………… (NAMA PERUSAHAAN (PVA) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA/TC1) PERIODE …………… SANDI PERUSAHAAN (PVA): …… Saldo Awal Pembelian (B) Penjualan (C) Saldo Akhir UKA (D) UKA (A) Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kurs Jumlah UKA9) Tengah10) Rp11) UKA3) Rp4) UKA5) Rp6) UKA7) Rp8)
AUD USD JPY HKD CNY MYR EUR GBP HKD JPY KRW dst dst dst dst TOTAL
Keterangan: LKU UKA untuk Laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA. 1) LKU TC untuk Laporan transaksi pembelian dan pencairan TC. 2) Jenis Valuta : Diisi sesuai dengan jenis valuta yang ditransaksikan. 3) Saldo Awal dalam UKA/TC: Jumlah saldo awal transaksi Uang Kertas Asing (UKA) bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir transaksi UKA bulan lalu. 4) Saldo Awal UKA/TC dalam Rupiah : Jumlah saldo awal UKA dalam Rupiah bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir UKA dalam Rupiah bulan lalu. 5) Pembelian UKA/TC dalam UKA : Total pembelian UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. 6) Pembelian UKA/TC dalam Rupiah : Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). 7) Penjualan UKA/TC dalam UKA : Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. Untuk Pencairan TC dalam UKA : Total pencairan TC yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan 8) Penjualan UKA/TC dalam Rupiah : Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). Untuk Pencairan TC dalam Rupiah : Total pencairan TC dalam Rupiah yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan.
Lampiran II.A./Halaman 1 - 2
69
Lampiran II.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
9)
Saldo Akhir UKA/TC : Jumlah saldo akhir bersangkutan yang merupakan perhitungan:
UKA
bulan
yang
Saldo Akhir UKA = Saldo Awal UKA+Pembelian UKA – Penjualan UKA Saldo Akhir TC = Saldo Awal TC +Pembelian TC – Penjualan TC
10)
Kurs Tengah : Kurs yang berasal dari Kurs Transaksi Bank Indonesia dengan perhitungan sebagai berikut : Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Jika mata uang yang bersangkutan tidak ada pada daftar kurs transaksi BI, maka kurs tengah untuk mata uang tersebut menggunakan kurs riil transaksi PVA Bukan Bank. Penyajian untuk mata uang JPY pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id) dalam satuan nilai 100 sehingga kurs tengah transaksi untuk mata uang JPY akan bernilai 100. Nilai tersebut yang akan digunakan dalam penyusunan LKU. Jumlah saldo akhir UKA/TC dalam Rupiah untuk mata uang JPY yang bernilai 100 tersebut akan terbagi secara otomatis menjadi bernilai 1.
11)
Saldo Akhir UKA/TC dalam Rupiah : jumlah UKA dalam Rupiah pada akhir bulan yang bersangkutan setelah dikonversikan dengan kurs tengah transaksi.
Lampiran II.A./Halaman 2 - 2
70
Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
Lampiran II.B.
CONTOH LAPORAN KEUANGAN Laporan Laba Rugi
A.
LAPORAN LABA/(RUGI) PT.................................................. Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 200X SANDI PERUSAHAAN (PVA): ............................. Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Operasional Penjualan UKA Pencairan TC Harga Pokok Penjualan Saldo Awal UKA dan TC Pembelian UKA dan TC Saldo Akhir UKA dan TC (-/-) Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor UKA-TC Pendapatan Pengiriman Uang Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor Beban Operasional Gaji, Upah, dan Tunjangan Sewa Iklan dan promosi Air, Listrik, dan Telepon Transportasi dan Perjalanan Pemeliharaan kendaraan Penyusutan Aktiva Tetap Asuransi Lain-lain*) Pendapatan/(Rugi) Operasional Bersih Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan Bunga Bank Biaya Administrasi Bank Biaya Bunga Pinjaman Laba/(Rugi) Penjualan Asset Tetap (net) - Laba - Rugi (-/-) Laba/(Rugi) Selisih Kurs (net) - Laba - Rugi (-/-) Lain-Lain (net) - Pendapatan - Beban (-/-)
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
-
Rp Rp Rp Rp
-
-
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp Rp
-
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Taksiran Pajak Penghasilan Laba/(Rugi) Bersih *)
(dalam Rupiah)
Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp
-
Isi di salah satu sub-akun sesuai dengan saldo netto akun
Lampiran II.B/Halaman 1 - 3
71
Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
B.
Neraca NERACA PT.......................................... Per 31 Desember 200X SANDI PERUSAHAAN :......................... (dalam Rupiah)
ASSET
Kas dan Bank dalam Rp Kas Bank
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp Rp
-
Rp Kas dan Bank dalam UKA Kas Bank
Rp Rp
-
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp
-
KEWAJIBAN Pinjaman yang diterima Dalam Rupiah Rp Dalam UKA Rp
-
Hutang Sewa Kewajiban Pengiriman Uang Kewajiban Lain-Lain
Rp
-
Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp
-
Rp
-
EKUITAS Piutang TC Piutang Lain-Lain Sewa dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka
Asset Tetap Harga Perolehan Akum.Penyusutan(-/-)
Rp Rp
Modal Disetor Laba ditahan/(akum. rugi) - net - Laba - Rugi (-/-)
Rp
-
Asset Lain-lain
Rp
-
Jumlah Asset
Rp
-
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Rp
-
*) Isi di salah satu sub-akun sesuai dengan saldo netto akun
Lampiran II.B/Halaman 2 - 3
72
Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
C.
Perubahan Ekuitas LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT.......................................... Periode ............................ SANDI PERUSAHAAN :.............................. (dalam Rupiah) Laba ditahan/ Modal Keterangan (akumulasi Jumlah disetor rugi) Saldo per tanggal 31 Desember XX - Saldo Positif - Saldo Negatif
Rp Rp
-
Rp Rp
Laba/(Rugi) periode berjalan - Laba - Rugi (-/-)
Rp Rp
-
Pembagian deviden (-/-)
Rp
-
Lain-lain - Menambah Ekuitas - Mengurangi Ekuitas (-/-)
Rp Rp
-
Rp
-
Saldo per tanggal 31 Desember XX+1
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
Lampiran II.B/Halaman 3 - 3
73
Lampiran II.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/
/DPM tanggal
Lampiran II.C.
PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK
DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER BANK INDONESIA
74
Lampiran II.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012
DAFTAR ISI Hal BAB 1 UMUM A. Tujuan Penyusunan Pedoman……………………………………..... 1 B. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan…………………………… 1 BAB 2 KONSEP DASAR PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PVA BUKAN BANK Standar Keuangan, Perundangan dan Peraturan yang Mendasari…………………………………………………..…………… 2 BAB 3 AKUNTANSI ASET A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Aset..……….............................. B. Kas dan Bank…..………………………………………………....... C. Piutang TC………………………………………………………….. D. Piutang Lain-Lain ………………………………………………….. E. Sewa Dibayar Di muka ……………………………………………. F. Asuransi Dibayar Di muka ………………………………………... G. Aset Tetap...………………………………………………………… H. Aset Lain-Lain…………………………………...............................
3 3 4 4 4 4 4 5
BAB 4 AKUNTANSI KEWAJIBAN (LIABILITAS) A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Kewajiban….…..………………. B. Pinjaman Yang Diterima...…………………………………………. C. Hutang Sewa ……………………………………………………….. D. Kewajiban Pengiriman Uang (Money Remittance) ………………… E. Kewajiban Lain-Lain………………………………..……………….
6 6 6 7 7
BAB 5 AKUNTANSI EKUITAS A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Ekuitas…..………..……………. 8 B. Modal Disetor………………………..……………………………… 8 C. Saldo Laba Rugi ……………………………………………………. 8 BAB 6 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN A. Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Beban..………...…………….. B. Pendapatan Operasional……………..……………….…................. C. Beban Operasional...……………….……..…………….………….. D. Pendapatan dan Beban Lain-Lain…………………………………..
9 9 9 10
BAB 7 AKUNTANSI PERPAJAKAN ……………………………………….. 11 BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PVA BUKAN BANK A. Laporan Kegiatan Usaha …………………………………………… 12 B. Laporan Keuangan ………………………………………………….. 17 REFERENSI …..……………………………………………………………......... 29
75
BAB 1 UMUM
A. Tujuan Penyusunan Pedoman •
Menghimpun prinsip dan praktek akuntansi yang relevan dengan kegiatan – kegiatan Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang PVA.
•
Menciptakan keseragaman penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sehingga meningkatkan daya banding atas laporan keuangan tersebut.
•
Mempermudah PVA Bukan Bank dalam menyusun Laporan Berkala (Laporan Kegiatan Usaha UKA dan TC, dan Laporan Keuangan)
•
Meningkatkan daya verifikasi atas suatu transaksi sehingga dapat diketahui kewajarannya.
B. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan •
Merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan catatan penjelasan yang menjadi bagian dari laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dan disajikan secara konsolidasi paling kurang setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
•
Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan di dalam mengambil keputusan.
•
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktivitas kegiatan usaha dan perubahan aset netto suatu PVA Bukan Bank yang timbul dari kegiatan transaksi penukaran valuta asing (valas).
Contoh dan Lampiran di dalam Buku Pedoman Penyusunan Pembukuan dan Laporan Keuangan untuk PVA Bukan Bank (Buku Pedoman) ini hanya sebagai ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing PVA Bukan Bank agar tercapai penyajian laporan keuangan secara wajar.
1
76
BAB 2 KONSEP DASAR PENYUSUNAN PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PVA BUKAN BANK
Penyusunan Buku Pedoman ini berdasarkan prinsip – prinsip akuntansi pada umumnya sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang PVA yang berlaku.
2
77
BAB 3 AKUNTANSI ASET
A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Aset Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatif transaksi semacam itu menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset yang dapat mengalir ke dalam perusahaan dengan beberapa cara, misalnya: a. digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan; b. dipertukarkan dengan aset lain; c. digunakan untuk menyelesaikan kewajiban; atau d. dibagikan kepada para pemilik perusahaan. B. Kas dan Bank Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dalam kaitannya dengan PVA Bukan Bank perkiraan Kas dalam UKA meliputi saldo berbagai jenis Uang Kertas Asing (UKA) yang tersedia untuk diperjualbelikan yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada periode Laporan Keuangan. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Perkiraan Bank dalam UKA meliputi saldo berbagai jenis Uang Kertas Asing (UKA) yang tersisa di rekening giro perusahaan yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada periode Laporan Keuangan.
3
78
C. Piutang TC Piutang TC adalah piutang yang timbul atas pembelian TC dari nasabah yang belum dicairkan menjadi kas atau bank. Piutang TC meliputi TC yang sudah dan belum ditagih ke bank atau lembaga penerbit. D. Piutang Lain-Lain Piutang lain-lain adalah piutang yang terjadi selain dari piutang TC yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Contohnya Piutang Karyawan yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal dengan catatan atas laporan keuangan. E. Sewa Dibayar Di Muka Sewa dibayar dimuka adalah biaya yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Sewa di bayar dimuka diklasifikasikan sebagai biaya dibayar dimuka dalam kelompok aktiva lancar yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. F. Asuransi Dibayar Di Muka Asuransi dibayar dimuka adalah biaya yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Asuransi di bayar dimuka diklasifikasikan sebagai biaya dibayar dimuka dalam kelompok aktiva lancar yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. G. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aset tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan (depreciable) dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Masa manfaat adalah : (a) periode suatu aset diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau (b) jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan. Penyusutan untuk periode akuntansi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi untuk periode akuntansi yang bersangkutan. Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset dengan berbagai metode penyusutan yang sistematis dan konsisten kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan metode. Dalam suatu periode akuntansi di mana metode penyusutan berubah, pengaruh perubahan harus dikuantifikasikan dan harus diungkapkan. Pelaksanaan standar akuntansi untuk aset tetap bagi PVA Bukan Bank adalah sama dengan standar akuntansi aset tetap menurut PSAK pada umumnya. 4
79
H. Aset Lain-Lain Aset lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar atau aset tetap dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Contoh aset lain-lain dalam PVA Bukan Bank adalah amortisasi dan sebagainya.
5
80
BAB 4 AKUNTANSI KEWAJIBAN (LIABILITAS)
A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Kewajiban (Liabilitas) Kewajiban (Liabilitas) adalah merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Penyelesaian kewajiban dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya : (a) Pembayaran kas (b) Penyerahan aset lain (c) Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain; atau (d) Konversi kewajiban menjadi ekuitas Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Semua kewajiban yang diketahui harus dicatat. Untuk kewajiban yang ada tetapi besarnya tergantung pada kejadian dimasa yang akan datang, jumlahnya harus ditaksir. Bila jumlah tersebut tidak dapat ditaksir dengan wajar, maka kewajiban tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. B. Pinjaman Yang Diterima Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain, termasuk dari pemegang saham, baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing, dan harus dibayar bila telah jatuh tempo. Dalam pengertian pinjaman yang diterima tidak termasuk modal disetor dimuka. Pinjaman yang diterima disajikan sebesar saldo pinjaman yang diterima PVA Bukan Bank pada tanggal laporan. C. Hutang Sewa Hutang sewa merupakan kewajiban perusahaan masa kini akibat penggunaaan aset tetap yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca.
6
81
D. Kewajiban (Liabilitas) Pengiriman Uang/Money Remittance Kewajiban (Liabilitas) Money Remittance merupakan hutang perusahaan masa kini akibat transaksi pengiriman uang yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. E. Kewajiban (Liabilitas) Lain-lain Kewajiban (Liabilitas) lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat diklasifikasikan dalam salah satu rekening kewajiban dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Kewajiban lain-lain disajikan sebesar jumlah kewajiban PVA Bukan Bank kepada pihak lain pada tanggal laporan. Contoh kewajiban lain-lain pada PVA Bukan Bank adalah biaya sewa, biaya gaji, dan biaya-biaya lainnya yang masih harus dibayar dan sebagainya.
7
82
BAB 5 AKUNTANSI EKUITAS
A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Ekuitas Ekuitas adalah merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban (liabilitas) yang ada dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas terutama dapat bertambah atau berkurang dengan adanya penambahan modal disetor atau ditarik kembali oleh pemilik, laba atau rugi usaha, dan pembagian keuntungan. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. Pada pokoknya pengungkapan unsur ekuitas diharapkan mengelompokkan modal disetor, dan saldo laba rugi.
secara
jelas
Pengertian dan dasar pencatatan ekuitas bagi PVA Bukan Bank adalah sama dengan pengertian dan dasar pencatatan ekuitas pada perusahaan umumnya sebagaimana diatur dalam PSAK. B. Modal Disetor Modal disetor adalah merupakan jumlah modal yang telah disetorkan oleh pemilik perusahaan sesuai dengan akta pendirian dan perubahannya. C. Saldo Laba Rugi Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu. Seluruh saldo laba dapat dibagikan sebagai dividen, kecuali jika dicadangkan untuk operasional perusahaan dengan syarat telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham serta tak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
8
83
BAB 6 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN
A. Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan, beban, laba dan rugi wajib diperhitungkan sedemikian rupa agar memberikan gambaran yang layak mengenai hasil usaha perusahaan untuk periode tertentu. Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode. Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset. Beban segera diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau tidak lagi memenuhi syarat, sebagai aset untuk diakui dalam neraca. B. Pendapatan Operasional Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan operasional PVA Bukan Bank diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan yaitu Penjualan UKA dan Pencairan TC berdasarkan kurs transaksi yang dilandasi dengan penerbitan nota transaksi serta Pendapatan Money Remittance yang diperoleh dari jasa pengiriman/penerimaan uang (jika PVA Bukan Bank mempunyai izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pengiriman uang). C. Beban Operasional Beban operasional adalah merupakan beban-beban yang timbul dalam rangka kegiatan pokok perusahaan. Pada PVA Bukan Bank, beban operasional meliputi gaji, upah dan tunjangan karyawan, beban iklan dan promosi, beban sewa kantor, beban rekening air/listrik/telepon, beban transportasi dan perjalanan, beban pemeliharaan
9
84
kendaraan, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi dan beban operasional lainnya. D. Pendapatan dan Beban Lain-Lain Pendapatan dan beban lain-lain merupakan macam-macam pendapatan dan beban yang timbul di luar kegiatan pokok perusahaan seperti pendapatan atau beban bunga, laba rugi atas penjualan aset tetap, laba rugi atas selisih kurs serta pendapatan dan beban lainnya. Selisih kurs (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk simpanan atau hutang dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan. Selain itu penggunaan kurs yang berbeda antara saldo UKA pada laporan laba rugi yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs transaksi PVA dengan saldo UKA pada neraca yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs Bank Indonesia akhir periode Laporan Keuangan juga diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan.
10
85
BAB 7 AKUNTANSI PERPAJAKAN
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Perbedaan temporer dapat berupa: 1.
Perbedaan temporer kena pajak yaitu perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi atau;
2.
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan yaitu perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi.
Dasar pengenaan pajak aset atau kewajiban adalah nilai aset atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Jendral Pajak dalam penghitungan laba fiskal. Akuntansi pajak penghasilan dengan metode kewajiban ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
11
86
BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PEDAGANG VALUTA ASING
A. Laporan Kegiatan Usaha Laporan Kegiatan Usaha (LKU) merupakan laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA, serta laporan transaksi pembelian dan pencairan TC yang disusun secara periodik. Bagi PVA Bukan Bank yang menyelenggarakan kegiatan usaha pengiriman uang, bentuk dan penyusunan laporan transaksi pengiriman uang tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kegiatan usaha pengiriman uang. Untuk mempermudah penyusunan LKU, maka PVA Bukan Bank dapat membuat kartu mutasi UKA dan TC yang dicatat per mata uang. Sebagai fungsi kontrol, sumber pencatatan adalah bukti transaksi berupa nota transaksi. 1. Nota transaksi Nota transaksi ini digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi atas valas baik berupa pembelian UKA/TC, penjualan UKA atau pencairan TC yang memuat antara lain nilai transaksi, tanggal transaksi, nomor urut transaksi, data nasabah dan informasi lainnya. Dalam transaksi penjualan atau pembelian valas diwajibkan untuk mencatat data tambahan sebagai berikut: a.
Untuk nasabah perorangan 1) Nama pengguna jasa; 2) Nomor bukti identitas; 3) Alamat pengguna jasa; 4) Tempat dan tanggal lahir; 5) Kewarganegaraan; 6) Pekerjaan; 7) Jenis Kelamin; 8) NPWP (apabila ada). Informasi lainnya: 1) Sumber dana; 2) Tujuan penggunaan dana; 3) Kewajaran transaksi; 4) Hubungan dengan pihak terkait. Bukti identitas dapat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Paspor. 12
87
b. Untuk nasabah perusahaan 1) Nama badan usaha; 2) Nomor izin usaha dari instansi yang berwenang; 3) NPWP badan usaha 4) Alamat kedudukan tempat usaha; 5) Jenis atau Bidang usaha; Informasi lainnya: 1) Sumber dana; 2) Tujuan penggunaan dana; 3) Kewajaran transaksi; 4) Hubungan dengan pihak terkait. Berikut di bawah ini contoh nota transaksi pembelian/penjualan UKA atau pembelian/pencairan TC dan dapat dilakukan modifikasi jika diperlukan Logo PVA, Nama PVA Alamat PVA : No. Telp : No.Izin Usaha :
NOMOR TRANSAKSI ....... APLIKASI PEMBELIAN/PENJUALAN/PENCAIRAN CABANG ………………
TANGGAL ……/…… /………
NAMA NASABAH JENIS TRANSAKSI (PERSEORANGAN/PERUSAHAAN) …………………………………………………….. PEMBELIAN VALAS NO. IDENTITAS/IZIN USAHA PENJUALAN VALAS …………………………………………………….. PENCAIRAN TC ALAMAT NASABAH …………………………………………………….. …………………………………………………….. NO. TELEPON/HP/FAX …………………………………………………….. RINCIAN TRANSAKSI NO
MATA UANG
JUMLAH
KURS
RUPIAH
TOTAL TANDA TANGAN
NASABAH
TELLER
KASIR
Berdasarkan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
13
88
FORMULIR IDENTITAS LENGKAP NASABAH DAN/ATAU BENEFICIAL OWNER *) Untuk jumlah transaksi senilai Rp.100.000.000,00 atau lebih Untuk Keperluan PPATK dan Bank Indonesia berdasarkan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme JENIS TRANSAKSI
NOMOR TRANSAKSI .... APLIKASI PEMBELIAN/PENJUALAN/PENCAIRAN CABANG ……………
TANGGAL …/… /...
PEMBELIAN VALAS PENJUALAN VALAS PENCAIRAN TC
Identitas Nasabah PERSEORANGAN
PERUSAHAAN
NAMA NASABAH …………………………………………………….. NO. IDENTITAS …………………………………………………….. ALAMAT NASABAH …………………………………………………….. …………………………………………………….. NO. TELEPON/HP/FAX …………………………………………………….. TANGGAL LAHIR : ………../ ………./ ……….. KEWARGANEGARAAN …………………………………………………….. PEKERJAAN …………………………………………………….. JENIS KELAMIN …………………………………………………….. NPWP (bila ada) ……………………………………………………..
NAMA NASABAH …………………………………………………….. NO. IZIN USAHA …………………………………………………….. ALAMAT NASABAH …………………………………………………….. …………………………………………………….. NO. TELEPON/HP/FAX …………………………………………………….. NPWP (bila ada) …………………………………………………….. JENIS BIDANG USAHA ……………………………………………………..
INFORMASI LAINNYA TUJUAN PENGGUNAAN …………………………………………………….. SUMBER DANA …………………………………………………….. KEWAJARAN TRANSAKSI …………………………………………………….. HUBUNGAN DENGAN PIHAK TERKAIT ……………………………………………………..
TUJUAN PENGGUNAAN …………………………………………………….. SUMBER DANA …………………………………………………….. KEWAJARAN TRANSAKSI …………………………………………………….. HUBUNGAN DENGAN PIHAK TERKAIT ……………………………………………………..
APABILA NASABAH BERTINDAK SEBAGAI WAKIL DARI SESEORANG/BADAN HUKUM/BENEFICIAL OWNER NAMA BENEFICIAL OWNER NAMA BENEFICIAL OWNER …………………………………………………….. …………………………………………………….. NO. IDENTITAS NO. IZIN USAHA …………………………………………………….. …………………………………………………….. ALAMAT BENEFICIAL OWNER ALAMAT BENEFICIAL OWNER …………………………………………………….. …………………………………………………….. …………………………………………………….. …………………………………………………….. NO. TELEPON/HP/FAX NO. TELEPON/HP/FAX …………………………………………………….. …………………………………………………….. TANGGAL LAHIR : ………../ ………./ ……….. NPWP (bila ada) KEWARGANEGARAAN …………………………………………………….. …………………………………………………….. PEKERJAAN …………………………………………………….. JENIS KELAMIN …………………………………………………….. NPWP (bila ada) ……………………………………………………..
14
89
2. Kartu Mutasi UKA dan TC Kegunaan Kartu Mutasi UKA dan TC adalah untuk mengetahui berapa jumlah saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan jumlah saldo akhir dari UKA dan TC. Cara pencatatan Kartu Mutasi UKA dan TC adalah sebagai berikut: a. Masing-masing jenis mata uang UKA dan TC dibuatkan kartu mutasi secara terpisah; b. Pada awal tahun buku dicatat saldo awal UKA dan TC (saldo awal tahun UKA dan TC di kartu mutasi diambil dari saldo akhir neraca periode sebelumnya) sedangkan untuk saldo awal bulan berikutnya dicatat sesuai dengan saldo akhir bulan lalu; c. Selama tahun buku berjalan perkiraan pembelian dicatat untuk pembelian UKA dan TC dan perkiraan penjualan atau pencairan dicatat untuk penjualan UKA atau pencairan TC; d. Pada akhir bulan / tahun buku dicatat saldo akhir UKA dan TC yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs rata-rata dari pembagian antara saldo awal dan pembelian dalam Rupiah dengan saldo awal dan pembelian dalam UKA/TC. Berikut adalah contoh Kartu Mutasi UKA dan TC dimaksud.
Kartu Mutasi UKA No Voucher
Pembelian Tanggal
Keterangan
1Jan 2012 … … 31Jan 2012
Penjualan
UKA
Kurs
Rp
Saldo Awal Pembelian Penjualan
xxx
xxx
xxx
Saldo Akhir
(c)
UKA UK A
xxx (d)
Kurs
xxx
xxx
Kurs RataRatarata *)
Saldo Rp (b)
Rp
Saldo UKA
xxx
xxx
(a) xxx xxx
xxx
xxx
xxx* xxx
(e)
Rp
Saldo TC
Kurs Rata-Rata rata *)
Saldo Rp
xxx
(b)
xxx
(a) xxx xxx
xxx
xxx
xxx* xxx
)
Kartu Mutasi TC No Voucher
Pembelian Tanggal
Keterangan
1 Jan 2012 … … 31Jan 2012
Pencairan
TC
Kurs
Rp
Saldo Awal Pembelian Pencairan
xxx
xxx
xxx
Saldo Akhir
(c)
TC
xxx
(d)
xxx
Kurs
xxx
)
15
90
(e)
Keterangan: *) Kurs rata-rata pada saldo akhir UKA/TC diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: Kurs rata-rata =
( saldo awal Rp + pembelian Rp) ( saldo awal UKA/TC + penjualan UKA /pencairan TC)
3. Penyusunan LKU LKU digunakan untuk mengikhtisarkan saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan saldo akhir dari UKA dan TC yang diperoleh dari perhitungan kartu mutasi setiap periode pelaporan. LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA/TC 1) PERIODE …………… SANDI PERUSAHAAN (PVA): …… No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jenis Valuta 2)
Saldo Awal UKA (A) Jumlah UKA 3) Rp 4)
Pembelian (B) Jumlah UKA 5) Rp
6)
Penjualan (C) Jumlah UKA 7) Rp
8)
Saldo Akhir UKA (D) Jumlah UKA 9)
Kurs Tengah
10)
Jumlah Rp 11)
AUD USD JPY HKD CNY MYR EUR GBP HKD JPY KRW dst dst dst dst TOTAL
Keterangan: 1) LKU UKA untuk Laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA. LKU TC untuk Laporan transaksi pembelian dan pencairan TC. 2) Jenis Valuta : Diisi sesuai dengan jenis valuta yang ditransaksikan. 3) Saldo Awal dalam UKA/TC: Jumlah saldo awal transaksi Uang Kertas Asing (UKA) bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir transaksi UKA bulan lalu. 4) Saldo Awal UKA/TC dalam Rupiah: Jumlah saldo awal UKA dalam Rupiah bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir UKA dalam Rupiah bulan lalu. 5) Pembelian UKA/TC dalam UKA: Total ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan.
pembelian
UKA
yang
6) Pembelian UKA/TC dalam Rupiah: Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA).
16
91
7) Penjualan UKA dalam UKA : Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. Untuk Pencairan TC dalam UKA : Total pencairan TC yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan. 8) Penjualan UKA dalam Rupiah : Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). Untuk Pencairan TC dalam Rupiah : Total pencairan TC dalam Rupiah yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan. 9) Saldo Akhir UKA/TC : Jumlah saldo akhir UKA bulan yang bersangkutan yang merupakan perhitungan: Saldo Akhir UKA = Saldo Awal UKA+Pembelian UKA – Penjualan UKA Saldo Akhir TC = Saldo Awal TC + Pembelian TC – Pencairan TC 10) Kurs Tengah : Kurs yang berasal dari Kurs Transaksi Bank Indonesia dengan perhitungan sebagai berikut: Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual BI ditambah kurs transaksi beli BI dibagi dua. Jika mata uang yang bersangkutan tidak ada pada daftar kurs transaksi BI, maka kurs tengah untuk mata uang tersebut menggunakan kurs riil transaksi PVA Bukan Bank. 11) Saldo Akhir UKA/TC dalam Rupiah : Jumlah saldo akhir UKA adalah jumlah UKA dalam Rupiah pada akhir bulan yang bersangkutan setelah dikonversikan dengan kurs tengah transaksi Bank Indonesia.
B. Laporan Keuangan Buku pedoman ini memberikan pengetahuan mengenai konsep pembukuan secara sederhana sehingga diharapkan PVA Bukan Bank dapat juga menyusun pembukuan dan laporan keuangannya secara benar untuk memenuhi tujuan pelaporan Bank Indonesia. Pada dasarnya, transaksi perusahaan dapat dikelompokkan menjadi: 1.
Transaksi tunai seperti penjualan dan pembelian tunai, penerimaan tagihan, penerimaan tunai lainnya, pembayaran biaya-biaya dan sebagainya;
2.
Transaksi kredit seperti pembelian secara kredit dan sebagainya.
Proses pembukuan meliputi: 1.
Menginventarisasi semua harta dan kewajiban pada awal periode;
2.
Menyusun neraca perusahaan;
17
92
3.
Menghitung ekuitas perusahaan yaitu jumlah harta dikurangi dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari modal saham yang disetor dan saldo laba.
4.
Memasukkan saldo awal ke dalam buku besar (dapat berupa buku harian dan buku harian pembantu);
5.
Mencatat transaksi pembelian UKA/TC, penjualan UKA, pencairan TC dan transaksi operasional dalam buku besar (dapat berupa buku harian dan buku harian pembantu).
Transaksi perusahaan yang terjadi sehari-hari dicatat dalam buku besar (dapat berupa buku Harian dan buku-buku Harian Pembantu). Buku-buku Harian yang dapat dipakai terdiri atas: 1. Buku Kas. 2. Buku Bank. 3. Buku Memorial Pelengkap. 4. Buku Piutang atau Debitur. 5. Buku Hutang. 1. Buku-Buku Harian a.
Buku Kas Buku Kas digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang melalui kas perusahaan secara rinci. Buku kas dibagi menjadi buku penerimaan dan pengeluaran kas, yang dibuat secara terpisah. Berikut adalah contoh Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas dimaksud. Penerimaan Kas
Tanggal
Ref
Penjelasan
Penjualan UKA
Pencairan TC
Bank
Lain-lain
Pembelian UKA
Pencairan TC
Biaya
Bank
Jumlah
Pengeluaran Kas Tanggal
Ref
Penjelasan
Lain -lain
Jumlah
18
93
b. Buku Bank Buku Bank digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang melalui bank atas nama rekening perusahaan. Buku bank juga dibagi menjadi buku penerimaan dan pengeluaran bank yang dibuat secara terpisah. Berikut adalah contoh Buku Penerimaan dan Pengeluaran Bank dimaksud. Penerimaan Bank Tanggal
Ref
Penjelasan
Penjualan UKA
Pencairan TC
Kas
Lainlain
Jumlah
Pengeluaran Bank Tanggal
c.
Ref
Penjelasan
Pembelian UKA
Pencairan TC
Biaya
Kas
Lain -lain
Jumlah
Buku Memorial Pelengkap Buku Memorial Pelengkap digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang karena sifatnya tidak dapat dicatat dalam Buku Kas dan Buku Bank seperti penyusutan aset tetap, selisih kurs dan sebagainya. Berikut adalah contoh Buku Memorial Pelengkap dimaksud : Buku Memorial Pelengkap
Tanggal
Ref
Penjelasan
Jumlah
19
94
Laba/Rugi Selisih Kurs Keterangan
Rupiah
Rugi selisih kurs rekening bank dalam USD Laba selisih kurs saldo UKA … Jumlah Buku Penyusutan Aset Tetap Beban penyusutan dapat dihitung setiap bulannya atau secara total pada akhir periode pembukuan. Perhitungan penyusutan menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, dapat dilakukan dengan metode: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method/SL) 2. Metode Saldo Menurun (Double Declining Method/DD) Perhitungan penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut.
Keterangan Gedung Komputer Kendaraan Meja … Dst. Jumlah
Tanggal Perolehan
Masa Manfaat
Nilai Perolehan Rp
Akumulasi penyusutan Rp
Nilai buku Rp
xxx xxx xxx xxx xxx
… tahun … tahun … tahun … tahun … tahun
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
(xxx) (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) (xxx)
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
d. Buku Piutang atau Debitur Kegunaan Buku Piutang atau debitur adalah untuk mengetahui keadaan piutang, yaitu kepada siapa perusahaan mempunyai piutang serta berapa jumlahnya pada tanggal-tanggal tertentu. Setiap debitur dibuatkan satu daftar perkiraan untuk mencatat perubahan piutangnya. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Piutang atau Debitur dapat diadakan dalam bentuk kartu. Tata cara pencatatan Buku Piutang atau Debitur 1) Daftar perkiraan tiap debitur berlaku satu periode pembukuan;
20
95
2) Pada awal bulan atau tahun buku perkiraan didebet sejumlah saldo piutang; 3) Selama tahun buku berjalan perkiraan didebet jika terjadi penambahan piutang dan dikredit jika terjadi pengurangan piutang. Pada akhir periode pembukuan dibuat daftar saldo dari jumlah debet dan kredit. Berikut adalah contoh Buku Piutang atau Debitur dimaksud. Nama Debitur Tanggal
Ref
Keterangan
Jumlah
Tanggal
Ref
Keterangan
Debet 1 Jan 2012
e.
Saldo awal
xxx
Jumlah Kredit
31 Jan 2012
Saldo akhir
xxx
Buku Hutang atau Kreditur Kegunaan Buku Hutang atau Kreditur adalah untuk mengetahui keadaan hutang, yaitu kepada siapa perusahaan mempunyai pinjaman atau hutang serta berapa jumlahnya pada tanggal-tanggal tertentu. Setiap kreditur disediakan satu daftar perkiraan untuk mencatat perubahan hutangnya. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Hutang atau Kreditur dapat diadakan dalam bentuk kartu. Tata cara pencatatan Buku Hutang atau Kreditur 1) Daftar perkiraan tiap kreditur berlaku satu periode pembukuan; 2) Pada awal bulan atau tahun buku perkiraan dikredit sejumlah saldo hutang; 3) Selama tahun buku berjalan perkiraan dikredit jika terjadi penambahan hutang dan didebet jika terjadi pengurangan hutang. Pada akhir periode pembukuan dibuat daftar saldo dari jumlah debet dan kredit. Berikut adalah contoh Buku Hutang atau Kreditur dimaksud. Nama Kreditur
Tanggal
Ref
Keterangan
Jumlah
Tanggal
Ref
Keterangan
Debet 1 Jan 2012
Saldo akhir
xxx
Jumlah Kredit
1 Jan 2012
Saldo awal
xxx
21
96
2. Penyusunan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan pada umumnya adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dapat dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan PVA Bukan Bank menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: a) Aset; b) Kewajiban (Liabilitas); c) Ekuitas; dan d) Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. Laporan keuangan PVA Bukan Bank yang wajib disampaikan ke Bank Indonesia terdiri dari: a) Laporan Laba Rugi; b) Laporan Perubahan Ekuitas; dan c) Neraca; Agar dapat disusun suatu laporan keuangan tersebut, maka pada akhir periode pembukuan dibuat ikhtisar dari buku-buku harian. Isi dari ikhtisar buku-buku harian dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Ikhtisar Buku Kas dan Bank, berisi ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank selama satu periode; b) Ikhtisar Buku Memorial Pelengkap yang berisi jumlah transaksi-transaksi selain yang tercatat dalam buku kas dan bank selama satu periode.
a.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi PVA Bukan Bank disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan secara rinci unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan lainnya.
22
97
Berikut adalah contoh Laporan Laba Rugi perusahaan LAPORAN LABA/(RUGI) PT……………………… Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 200X (Dalam Rupiah) SANDI PERUSAHAAN (PVA): Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Operasional Penjualan UKA Pencairan TC Harga Pokok Penjualan Saldo Awal UKA dan TC Pembelian UKA dan TC Saldo Akhir UKA dan TC (-/-)
Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor UKA-TC Pendapatan Pengiriman Uang Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor Beban Operasional Gaji, Upah, dan Tunjangan Sewa Iklan dan promosi Air, Listrik, dan Telepon Transportasi dan Perjalanan Pemeliharaan kendaraan Penyusutan Aktiva Tetap Asuransi Lain-lain*) Pendapatan/(Rugi) Operasional Bersih Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan Bunga Bank Biaya Administrasi Bank Biaya Bunga Pinjaman Laba/(Rugi) Penjualan Asset Tetap (net) - Laba - Rugi (-/-) Laba/(Rugi) Selisih Kurs (net) - Laba - Rugi (-/-) Lain-Lain - Pendapatan - Beban (-/-)
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Taksiran Pajak Penghasilan Laba/(Rugi) Bersih
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
-
Rp Rp Rp Rp
-
-
-
Rp Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp
-
Penjelasan Pos-Pos Laba Rugi 1) Penjualan UKA Diisi dengan hasil seluruh penjualan UKA berdasarkan kurs transaksi jual selama periode pelaporan. 2) Pencairan TC Diisi dengan hasil seluruh pencairan TC selama periode pelaporan. 23
98
3) Pendapatan Pengiriman Uang/Money Remittance Diisi dengan hasil seluruh pendapatan yang diterima dari hasil kegiatan pengiriman/penerimaan uang (Money Remittance) selama periode pelaporan. 4) Saldo Awal UKA dan TC Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo awal UKA dan TC yang diambil dari saldo kas dalam UKA dan piutang TC pada neraca periode sebelumnya. 5) Pembelian UKA dan TC Diisi dengan hasil pembelian UKA dan TC berdasarkan kurs transaksi beli selama periode pelaporan. 6) Saldo Akhir UKA dan TC Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo akhir UKA dan TC yang diambil dari saldo kas UKA dan piutang TC pada kartu mutasi UKA dan TC. 7) Beban Operasional Diisi dengan semua jenis-jenis beban yang terjadi selama periode pelaporan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. 8) Pendapatan / (Beban) Lain-Lain Diisi dengan semua jenis-jenis pendapatan dan beban yang terjadi yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan selama periode pelaporan. Contoh pendapatan/beban nonoperasional seperti pendapatan bunga, laba atau rugi atas penjualan aset tetap, laba atau rugi selisih kurs, dan sebagainya. 9) Pajak Penghasilan Diisi dengan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dan mutasi dari aset dan kewajiban pajak tangguhan selama periode pelaporan.
24
99
b. Laporan Perubahan Ekuitas Perubahan ekuitas Perseroan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Berikut adalah contoh atau format Perubahan Ekuitas LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT……………….. Per 31 Desember 201X (Dalam Rupiah) Keterangan
SANDI PERUSAHAAN (PVA):……… Laba ditahan/ Modal disetor (akumulasi rugi)
Saldo per tanggal 31 Desember 200X - Saldo Positif - Saldo Negatif
Rp Rp
-
Laba/(Rugi) periode berjalan - Laba - Rugi (-/-)
Rp Rp
-
Pembagian deviden (-/-)
Rp
-
Lain-lain - Menambah Ekuitas - Mengurangi Ekuitas (-/-)
Rp Rp
-
Saldo per tanggal 31 Desember 200X+1
Rp Rp
Rp
-
-
Rp
-
Jumlah Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
25
100
c.
Neraca Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu dan terdiri dari aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam penyajiannya, aset dan kewajiban dalam neraca PVA Bukan Bank tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar, namun sedapat mungkin tetap disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Berikut adalah contoh atau format Neraca NERACA PT………………………. Per 31 Desember 200X (Dalam Rupiah) SANDI PERUSAHAAN (PVA): ………….
ASSET
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas dan Bank dalam Rp Kas Bank
Rp Rp
Rp
Kas dan Bank dalam UKA Kas Bank
Rp Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp Rp
-
KEWAJIBAN Pinjaman yang diterima Dalam Rupiah Dalam UKA
Rp Rp
Hutang Sewa Kewajiban Pengiriman Uang Kewajiban Lain-Lain
Rp
-
Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp
-
Rp
-
Rp
-
EKUITAS Piutang TC Piutang Lain-Lain Sewa dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka
Asset Tetap Harga Perolehan Akum.Penyusutan(-/-)
Rp Rp
Modal Disetor Laba ditahan/(akum. rugi) - net - Laba - Rugi (-/-)
Rp
-
Asset Lain-lain
Rp
-
Jumlah Asset
Rp
-
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Penjelasan Pos-Pos Neraca 1) Kas dan Bank Dalam Rupiah Kas
: Diisi dengan jumlah saldo kas pada posisi tanggal neraca.
Bank : Diisi dengan jumlah saldo rekening bank pada posisi tanggal neraca. 2) Kas dan Bank Dalam UKA
26
101
Kas
: Diisi dengan jumlah saldo kas dari berbagai valas yang telah dikonversikan ke dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual Bank Indonesia ditambah kurs transaksi beli Bank Indonesia dibagi dua.
Bank : Diisi dengan jumlah saldo rekening bank dari berbagai valas yang telah dikonversikan ke dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. 3) Piutang TC Diisi dengan jumlah saldo TC yang masih harus diterima pada tanggal neraca. 4) Piutang Lain-Lain Diisi dengan jumlah piutang yang terjadi selain dari piutang TC, misalkan piutang karyawan yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal perusahaan. 5) Sewa dibayar di muka Diisi dengan biaya sewa yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. 6) Asuransi dibayar di muka Diisi dengan biaya asuransi yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. 7) Aset Tetap Harga Perolehan
: Diisi dengan nilai perolehan seluruh aset tetap seperti kendaraan, gedung, dan sebagainya pada posisi tanggal neraca.
Akumulasi Penyusutan : Diisi dengan nilai akumulasi penyusutan seluruh aset tetap pada posisi tanggal neraca. 8) Aset Lain-Lain Diisi dengan nilai selain aset lancar atau aset tetap pada posisi tanggal neraca seperti amortisasi dan sebagainya. 9) Pinjaman Yang Diterima Dalam Rupiah Diisi dengan jumlah saldo pinjaman yang diterima dari pihak lain yang masih harus dibayar pada posisi tanggal neraca.
27
102
10) Pinjaman Yang Diterima Dalam UKA Diisi dengan jumlah saldo pinjaman yang diterima dari pihak lain dalam berbagai valas yang masih harus dibayar yang telah dikonversikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. 11) Hutang Sewa Diisi dengan jumlah saldo hutang sewa yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. 12) Kewajiban Pengiriman Uang/Money Remittance Diisi dengan jumlah kewajiban Money Remittance yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. 13) Kewajiban (Liabilitas) Lain-Lain Diisi dengan jumlah liabilitas lain-lain yang masih harus dibayar pada posisi tanggal neraca seperti biaya sewa, biaya gaji dan sebagainya. 14) Ekuitas Modal Disetor : Diisi dengan jumlah modal disetor yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan jumlah modal yang telah disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan dan perubahannya pada posisi tanggal neraca. 15) Laba Ditahan/ (Akumulasi Rugi)-Bersih: Diisi dengan jumlah akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu.
28
103
REFERENSI 1.
Undang-Undang No.8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
2.
Peraturan Bank Indonesia No.12/3/PBI/2010 tanggal 1 Maret 2010 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pada Pedagang Valuta Asing Bukan Bank.
3.
Peraturan Bank Indonesia No.12/22/PBI/2010 tanggal 22 Desember 2010, tentang Pedagang Valuta Asing.
4.
Peraturan Bank Indonesia No.8/28/PBI/2006 tanggal 5 Desember 2006 tentang Kegiatan Usaha Pengiriman Uang.
5.
Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No. 2/5/KEP.PPATK/2003 tanggal 15 Oktober 2003 tentang Pedoman Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Pedagang Valuta Asing dan Usaha Jasa Pengiriman Uang.
6.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
7.
Keputusan Menteri Keuangan No. 138/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan No. 520/KMK.04/2000 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER,
HENDAR
29
104
LAMPIRAN III SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK
PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN PEDAGANG VALUTA ASING ONLINE
DIREKTORAT PENGELOLAAN MONETER - BANK INDONESIA
105
DAFTAR ISI BAB BAB I PENDAHULUAN ................................................................ ................................ ................................................................ ................................ ........................................ ........................................ 1 I.
Latar Belakang dan Tujuan ............................................................................................... 1
II.
Tata Cara Penyampaian Laporan ...................................................................................... 1
BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAPOR ............................................................... ................................ ............................... 2 I.
Sandi, User ID dan Password Pelapor ................................................................................ 2
II.
Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia ................................................................... 3
III.
Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia di luar batas waktu .................................... 4
BAB III LAPORAN PVA ON LINE ................................................................ ................................ ........................................................... ........................................................... 5 Aplikasi Portable .............................................................................................................. 5
I. A.
Pendahuluan ............................................................................................................... 5
B.
Laporan Kegiatan Usaha (Form. B0001) ........................................................................ 8
C.
Laporan Neraca (Form. B0002) ....................................................................................12
D.
Laporan Laba/Rugi (Form. B0003) ................................................................................16
E.
Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004) ...................................................................18
F.
Form. B0005 Laporan Kurs ..........................................................................................21
G.
Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006)......................................25 Aplikasi Excel ..................................................................................................................28
II. A.
Pendahuluan ..............................................................................................................28
B.
Laporan Kegiatan Usaha Bulanan (Form B0001) ...........................................................30
C.
Laporan Neraca (Form. B0002) ....................................................................................36
D.
Laporan Laba/Rugi (Form. B0003) ................................................................................38
E.
Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004) ...................................................................40
F.
Laporan Kurs (Form. B0005) ........................................................................................41
G.
Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006)......................................42
III.
Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia. ..........................................................................44 A.
Login ..........................................................................................................................45
B.
Menu Utama ..............................................................................................................46
BAB IV PENUTUP ................................................................ ................................................................................................ ................................ ............................................. ................................ ............. 75
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
i
106
BAB I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang dan Tujuan Pertumbuhan jumlah Pedagang Valuta Asing (PVA) di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami pertambahan yang cukup pesat. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya jumlah laporan PVA berupa dokumen hardcopy yang diterima Bank Indonesia. Penatausahaan jumlah laporan PVA yang semakin meningkat sudah dinilai tidak lagi efisien, mengingat keterbatasan ruang penyimpanan dokumen dan sumber daya manusia di Bank Indonesia. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan data dan informasi PVA secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan peran dan tugas Bank Indonesia sebagai pemberi izin, pengawas dan pembina PVA, Bank Indonesia (cq. Direktorat Pengelolaan Moneter) mengembangkan suatu sistem penyampaian laporan berkala PVA secara
online (PVA Online). Penyampaian Laporan PVA Online menggunakan jaringan internet ke web aplikasi Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) Bank Indonesia. Dengan diimplementasikan PVA Online, PVA akan lebih mudah dan praktis dalam menyampaikan laporan berkala kepada Bank Indonesia, yang pada akhirnya dapat menciptakan industri PVA yang sehat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Website LKPBU merupakan sarana penyampaian laporan bagi pelapor yang memiliki izin usaha dari Bank Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing. Data laporan yang disampaikan PVA nantinya akan digunakan dan diolah sebagai data pendukung dari kebijakan Bank Indonesia baik bagi Kantor Pusat Bank Indonesia maupun Kantor Bank Indonesia di daerah. Data laporan PVA dari website LKPBU dimaksud akan berintegrasi dengan sistem aplikasi internal Bank Indonesia yaitu aplikasi Biskomva (Bank Indonesia Sistem Komputerisasi data dan informasi Pedagang Valuta Asing). II.
Tata Cara Penyampaian Laporan Dalam menyampaikan laporan berkala secara online ini, Pedagang Valuta Asing
menggunakan aplikasi yang bersifat portable. Yang dimaksud portable adalah tidak membutuhkan instalasi program sebelum menjalankan aplikasi ini. PVA online terdiri dari 2 (dua) versi yaitu aplikasi Portable dan aplikasi Excel. Data laporan yang dibuat dengan aplikasi
Portable dan aplikasi Excel ini berbentuk textfile yang di-upload ke website LKPBU Bank Indonesia. PVA dapat memilih salah satu dari cara pengisian laporan berkala yang menggunakan aplikasi portable atau excel.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
1
107
BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAPOR I.
Sandi, User ID dan Password Pelapor Pedagang Valuta Asing (PVA) sebagai pihak pelapor mendapatkan sandi pelapor /
identitas dari PVA yang digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi portable dan/atau excel dalam rangka pembuatan data laporan untuk disampaikan ke Bank Indonesia. Selain sandi, PVA juga mendapatkan user ID dan password dari Bank Indonesia untuk mengakses (login) kedalam
website LKPBU Bank Indonesia dan menyampaikan (upload) laporannya, sehingga Identitas yang akan diperoleh pelapor dalam rangka penyampaian laporan kepada Bank Indonesia terdiri dari: a.
Sandi Terdiri dari 9 (Sembilan) digit angka yang bersifat identik dan berbeda-beda untuk setiap perusahaan pelapor yang akan menyampaikan laporan kepada bank Indonesia, contoh: 777248000.
b.
User ID User ID yang diterima oleh pelapor terdiri dari 12 (dua belas) digit karakter yang terdiri dari 3 (tiga) huruf yang menggambarkan pelapor sebagai user yaitu usr dan 9 (Sembilan) angka yang menggambarkan sandi pelapor PVA, contoh : usr7772480000.
c.
Password Password yang diberikan oleh Bank Indonesia bersifat rahasia yang dapat diubah oleh pelapor.
Pemberian sandi, user ID dan password sebagai pelapor PVA diberikan setelah PVA mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia. Sandi, user ID dan password pelapor bersifat rahasia dan tidak boleh diberikan kepada pihak-pihak selain Pelapor yang berhak menggunakannya untuk menghindari penyalahgunaan wewenang. Sandi, user ID dan password pelapor diberikan masing-masing satu untuk satu PVA. Apabila password login website LKPBU - PVA hilang atau lupa dapat menghubungi Bank Indonesia untuk mendapatkan password login website LKPBU - PVA yang baru. PVA juga harus memperbaharui password login website LKPBU secara berkala untuk meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan password. Rincian petunjuk cara mengganti password dapat dilihat di bagian “Ubah Password” di bab III. Sebelum melakukan entry data laporan pertama kali, PVA diwajibkan untuk mengisi profil PVA di website LKPBU termasuk nama penanggung jawab laporan dari PVA.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
2
108
II.
Penyampaian Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia A. Penyampaian laporan PVA kepada Bank Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis: 1.
Laporan berkala a.
Laporan Kegiatan Usaha PVA Bukan Bank menyampaikan LKU setiap triwulan paling lambat pada akhir bulan berikutnya. berikutnya LKU berisi data laporan bulanan yang mencakup laporan penjualan dan pembelian UKA serta pembelian TC periode bulanan. Teknis pelaksanaan pelaporan LKU sebagaimana dimaksud pada angka 1) disajikan dan disampaikan kepada Bank Indonesia secara bulanan setiap bulan berikutnya, paling lambat pada akhir bulan berikutnya setelah periode triwulan yang bersangkutan. Contoh Laporan Berkala Triwulan 1: (1) LKU bulan Januari disampaikan bulan Februari; (2) LKU bulan Februari disampaikan bulan Maret; (3) LKU bulan Maret disampaikan bulan April; LKU Triwulan 1 (bulan Januari, Februari, dan Maret) dianggap terlambat apabila disampaikan setelah akhir bulan April.
b.
Laporan Keuangan Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca. Laporan keuangan disampaikan paling lambat pada akhir bulan Maret tahun berikutnya.
2.
Laporan tertentu Laporan kurs yang dilaporkan oleh PVA tertentu yang dipilih oleh Bank Indonesia yang disampaikan secara mingguan paling lambat periode minggu selanjutnya.
B.
Batas waktu penyampaian laporan berkala disampaikan sebagai berikut : 1.
Laporan berkala secara online wajib disampaikan paling lambat tanggal akhir bulan pukul 24.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) setelah berakhirnya periode penyampaian laporan berkala sebagaimana dimaksud pada huruf a.
2.
Apabila hari terakhir penyampaian laporan berkala
jatuh pada hari Sabtu,
Minggu, atau hari libur maka batas waktu penyampaian laporan secara online tetap sebagaimana dimaksud pada angka 1), atau PVA Bukan Bank dapat menyampaikan laporan berkala pada hari kerja berikutnya secara offline.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
3
109
III. Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia di luar batas waktu Dalam hal PVA menyampaikan laporan di luar batas waktu yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia atau PVA akan melakukan revisi (perbaikan) atas laporan yang telah disampaikan ke Bank Indonesia maka PVA wajib menghubungi Bank Indonesia agar dapat diberikan akses untuk menyampaikan laporan di luar batas waktu penyampaian laporan yang telah ditetapkan. Sistem aplikasi web LKPBU secara otomatis akan menolak penyampaian laporan di luar batas waktu kecuali Bank Indonesia membuka hak akses pelapor (PVA) untuk menyampaikan laporannya diluar batas waktu yang telah ditentukan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
4
110
BAB III LAPORAN PVA ON LINE I.
Aplikasi Portable Aplikasi portable adalah aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan data laporan PVA yang akan diupload ke web LKPBU Bank Indonesia. Aplikasi portable versi terbaru dapat diunduh melalui web LKPBU Bank Indonesia yaitu pada bagian “Unduh Aplikasi” menu “Bantuan”, untuk proses pengunduhan sebagaimana tercantum pada sub bab 3 “Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia” pada angka 3 “Menu Bantuan” huruf a, halaman 70. A. Pendahuluan 1.
Tampilan folder aplikasi yang telah diunduh adalah sebagai berikut:
2.
Hapus tulisan “.bak” pada file “PVA_LLD.exe.bak” Klik kanan pada icon “PVA_LLD.exe.bak” kemudian pilih rename dan hapus tulisan “.bak”.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
5
111
3.
Hingga tampilan “PVA_LLD.exe” seperti gambar di bawah ini
Untuk menjalankan aplikasi portable ini, klik 4.
icon “PVA_LLD.exe”.
Klik “ Reset” Penginputan laporan dilakukan pertama kali dengan cara masuk ke dalam aplikasi
portable, kemudian klik “Reset” yang berada di kiri atas.
5.
Pilih bahasa Selanjutnya muncul pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan English, lalu klik pilihan bahasa yang dikehendaki.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
6
112
6.
Masukkan sandi pelapor Masukkan sandi pelapor, dimana sandi pelapor setiap PVA berbeda-beda. Masukkan 9 (sembilan) digit sandi PVA yang telah diberikan Bank Indonesia, kemudian Klik tombol “Simpan”
7.
Pilih jenis pelapor yaitu Pelapor Pedagang Valuta Asing.
8.
Klik “Laporan” dan pilih jenis laporan yang akan diinput
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
7
113
Keterangan: Pengisian (input) data di aplikasi portable ini hanya dapat diinput dengan angka dan tanda koma. B.
Laporan Kegiatan Usaha (Form. B0001) Laporan Kegiatan Usaha (LKU) adalah laporan berkala yang berisi laporan transaksi pembelian dan penjualan Uang Kertas Asing (UKA) serta pembelian dan pencairan
Traveller’s Cheque (TC). Kode LKU adalah B0001.
Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih periode laporannya. Pilih Tahun pelaporan dan bulan pelaporan, Kemudian klik “Buka”.
Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya masukkan data Laporan satu persatu yaitu : a. jenis valuta
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
8
114
Pilih jenis valuta yang ditransaksikan, terdapat pilihan sebanyak 171 jenis valuta. b. jenis produk
Pilih produk yang ditransaksikan apakah UKA atau TC. c. saldo awal dalam valas
d. saldo awal dalam rupiah
e. volume pembelian dalam valas
f.
volume pembelian dalam rupiah
g. volume penjualan/pencairan dalam valas
h. volume penjualan/pencairan dalam rupiah dan
i.
saldo akhir dalam valas terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi), dengan rumus: saldo akhir = saldo awal + pembelian - penjualan
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
9
115
j.
kurs tengah (bersumber dari info kurs tengah BI pada web LKPBU yaitu https://www.bi.go.id/lkpbuv2).
k. Lalu tekan “Enter” maka otomatis saldo akhir dalam rupiah akan terhitung dengan sendirinya.
3. Untuk pengisian kurs tengah
Website LKPBU Bank Indonesia (https://www.bi.go.id/lkpbuv2) mempublikasi kurs tengah Bank Indonesia yang dapat dilihat oleh pelapor pada menu “Bantuan” >> “Info Kurs Tengah BI” sebagaimana tercantum pada sub bab 3 “Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia pada angka 3 “Menu Bantuan” huruf f, halaman 73.
Kurs tengah yang didapat diambil dengan 4 (empat) angka desimal (dibelakang koma), dan tidak dibulatkan. Hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian perhitungan angka saldo akhir UKA-TC antara bulan berjalan dengan saldo awal UKA-TC bulan selanjutnya.
Pengisian kurs tengah Bank Indonesia di Laporan Kegiatan Usaha (LKU) di aplikasi portable atau aplikasi excel harus sama dengan kurs tengah Bank Indonesia yang dipublikasi di website LKPBU Bank Indonesia tersebut (https://www.bi.go.id/lkpbuv2).
Setelah selesai menginput data LKU untuk satu jenis valuta asing, maka klik “Tambah”. Data yang telah diisi akan muncul / terlihat pada tabel laporan kegiatan usaha di bawah ini :
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
10
116
4. Untuk menyimpan data-data yang telah di input, klik “Simpan”
maka
data telah tersimpan dan dapat dilihat tampilan keseluruhannya pada preview laporan kegiatan usaha dengan klik “Preview”
.
5. Menambah jenis valuta Apabila ingin menambah jenis valuta / data baru, lakukan hal yang sama seperti langkah di atas. Kemudian klik “Tambah”
.
6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput, maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Selanjutnya ganti data sesuai dengan data baru, lalu klik “Perbarui”
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
11
117
7. Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput pada tabel hasil input data misalkan karena kesalahan pengisian, klik “Hapus Semua Data” dan jika ingin menghapus hanya data per baris data klik “Hapus”
.
8. Apabila ingin melihat data yang sudah di-input dan / atau sudah dikoreksi klik “Preview”
.
C. Laporan Neraca (Form. B0002) Laporan neraca adalah laporan tahunan berkala yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan neraca disampaikan PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Neraca adalah B0002.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
12
118
Petunjuk pengisian: 1.
Langkah Pertama, memilih periode laporannya. Pilih Tahun pelaporan. Kemudian klik “Buka”.
Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2.
Selanjutnya untuk menginput pos akun, klik 2x pada pos akun yang dikehendaki kemudian masukkan nilainya.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
13
119
3.
Setelah selesai menginput maka klik “Perbarui”
kemudian “Simpan”
. 4.
Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lainnya, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik “Perbarui”
, kemudian klik “Simpan”
dahulu atau nanti setelah semua input data telah selesai dilakukan. 5.
Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Kemudian ganti data sesuai dengan yang diinginkan lalu klik “Perbarui”
6.
kemudian “Simpan”
.
Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik “Preview”
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
14
120
Jika nilai total aset dan pasiva seimbang (balance), maka akan muncul keterangan “Neraca Seimbang”seperti gambar dibawah ini:
Dalam hal nilai total aset dan pasiva tidak seimbang (tidak balance), maka akan muncul keterangan “Neraca Tidak Seimbang”seperti gambar dibawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
15
121
Selanjutnya jika nilai total asset dan pasiva tidak seimbang (tidak balance) maka lakukan koreksi pada Neraca agar Neraca yang akan diupload ke web LKPBU Bank Indonesia sudah seimbang (balance) antara total aset dan total pasiva. D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003) Laporan
Laba/Rugi
adalah
laporan
tahunan
berkala
yang
menggambarkan
kondisi/kinerja Keuangan suatu perusahaan. Laporan Laba/Rugi disampaikan PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Laba Rugi adalah B0003.
Petunjuk pengisian: 1.
Langkah Pertama, memilih perode laporannya. Pilih Tahun pelaporan Kemudian klik “Buka”.
2.
Dalam hal data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah diinput, maka data dalam keadaan kosong.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
16
122
3.
Selanjutnya untuk menginput pos akun, klik 2x pada pos akun di baris akun yang dikehendaki pada tabel hasil input data di bawah kemudian masukkan nilainya pada kolom isian “Nilai Akun” seperti contoh gambar di bawah ini:
Pada Laporan Laba Rugi ini ada beberapa pos akun yang hanya boleh diisi salah satunya saja karena pengisiannya bersifat netto (perhitungan bersih) yaitu: a)
Laba Penjualan Aset Tetap atau Rugi Penjualan Aset Tetap
b)
Laba Selisih Kurs / Rugi Selisih Kurs
4. Setelah selesai menginput maka klik “Perbarui” “Simpan”
kemudian klik
.
5. Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lainnya, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik “Perbarui”
kemudian klik “Simpan”
.
6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah dinput maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Kemudian ganti data sesuai dengan
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
17
123
yang diinginkan lalu klik “Perbarui”
, kemudian klik “Simpan”
.
7. Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik “Preview”
E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004) B00 04) Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan tahunan berkala yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan Perubahan Ekuitas PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Perubahan Ekuitas adalah B0004.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
18
124
Petunjuk pengisian: pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih perode laporannya. Pilih tahun pelaporan, kemudian klik “Buka”.
Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya untuk menginput pos akun pada tabel hasil input data, klik 2x pada pos akun di baris akun yang dikehendaki pada tabel di bawah kemudian masukkan nilainya pada kolom isian “Modal Disetor” dan/atau kolom isian “laba ditahan/Akumulasi Rugi” seperti contoh gambar di bawah ini:
Pengisian akun-akun di laporan Perubahan Ekuitas terdapat beberapa pos akun yang hanya boleh diisi salah satunya saja karena pengisiannya bersifat netto (perhitungan bersih) yaitu: a) Saldo positif atau saldo negatif
b) Laba periode berjalan berjalan atau Rugi periode berjalan (diisi pada kolom Laba Ditahan/Akumulasi Rugi)
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
19
125
c) Menambah Ekuitas atau Mengurangi Ekuitas (diisi pada kolom Laba Ditahan/Akumulasi Rugi)
3. Setelah selesai menginput maka klik “Perbarui” “Simpan”
kemudian klik
.
4. Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lain, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik “Perbarui”
, kemudian klik “Simpan”
.
5. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi. Kemudian ganti data sesuai dengan yang diinginkan lalu klik “Perbarui”
kemudian klik “Simpan”
.
6. Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik “Preview”
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
20
126
F.
Form. B0005 Laporan Kurs Kode laporan Kurs adalah B0005. Laporan kurs berisi kurs harian transaksi riil pembelian dan penjualan UKA-TC dari PVA yang disampaikan kepada Bank Indonesia secara mingguan dan paling lambat pada akhir minggu berikutnya, yaitu: a.
Laporan Minggu Pertama (tanggal 1-7), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 8-15;
b.
Laporan Minggu Kedua (tanggal 8-15), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 16-22;
c.
Laporan Minggu Ketiga (tanggal 16-22), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 23-Akhir Bulan;
d.
Laporan Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan). paling lambat disampaikan
online ke Bank Indonesia tanggal tanggal 1-7.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
21
127
Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama adalah memilih Periode Data: a.
Minggu Pertama (tanggal 1-7);
b.
Minggu Kedua (tanggal 8-15);
c.
Minggu Ketiga (tanggal 16-22);
d.
Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan).
Kemudian klik “Buka”, apabila data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama tersebut. Apabila belum pernah diinput, maka tabel hasil input data akan tampak kosong (belum ada data). 2. Selanjutnya masukkan data satu persatu dengan memilih: a. Tanggal Kurs yang akan diinput
Laporan kurs minggu I adalah laporan kurs dari tanggal 1 – 7. Perhatian: Pastikan pengisian tanggal kurs sesuai dengan pengisian periode minggu yang dipilih.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
22
128
b. Jenis Valuta
c. Jenis Produk (UKA atau TC)
Pilihlah jenis produk yang ditransaksikan. Jika terdapat transaksi UKA dan/atau TC, maka pilihlah transaksi UKA untuk diinput terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengisian transaksi TC (jika ada). d. Kurs Beli, dan Kurs Jual.
3. Setelah selesai menginput maka klik “Tambah”
, data yang telah diisi
akan terinput pada tabel laporan kegiatan usaha di bawah ini:
4. Untuk menyimpan data-data yang telah diinput klik “Simpan”
maka data
telah tersimpan dan dapat dilihat tampilan keseluruhannya pada preview laporan kegiatan usaha dengan klik “Preview”
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
23
129
5. Menambah jenis valuta Apabila ingin mengisi jenis valuta lainnya, lakukan hal yang sama seperti langkahlangkah di atas. Kemudian klik “Tambah”
kemudian klik “Simpan”
sebelum mengakhiri input data. 6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data, maka klik 2x pada baris valuta yang akan dikoreksi dan ganti data sesuai dengan yang kemudian klik “Simpan”
diinginkan, lalu klik “Perbarui” sebelum mengakhiri input data.
7. Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput pada tabel data input misalkan
karena
kesalahan
pengisian,
klik
“Hapus
Semua
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
Data”
24
130
dan jika ingin menghapus data per baris data klik “Hapus” kemudian “Simpan”
sebelum mengakhiri input data.
G. Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006) Laporan Money Remittances adalah laporan transaksi pengiriman uang yang wajib disampaikan PVA Bukan Bank yang melakukan kegiatan usaha pengiriman uang kepada Bank Indonesia. Kode laporan Money Remittances adalah B0006. Laporan Money Remittance terdiri dari 3 (tiga) jenis transaksi pengiriman uang yaitu: 1.
Transaksi inflow / incoming Transaksi penerimaan uang dari luar wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia ke wilayah Indonesia.
2.
Transaksi outflow / outcoming Transaksi pengiriman uang dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke luar wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.
3.
Transaksi dalam negeri Transaksi penerimaan uang dari dan tujuan pengiriman uang masih dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
25
131
Petunjuk pengisian: 1.
Pilih periode data. Pilih tahun pelaporan dan bulan pelaporan Kemudian klik “Buka”
Dalam hal data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah diinput, maka data dalam keadaan kosong. 2.
Selanjutnya input data dengan memilih: a. Jenis transaksi (inflow / incoming, outflow / outcoming, dalam negeri)
3.
b.
Mata Uang
c.
Volume dalam valas
d.
Volume dalam rupiah
e.
Frekuensi transaksi
jika transaksi yang dipilih adalah Inflow (penerimaan), maka data yang harus diisi adalah Negara Pengirim dan Dati II Penerima
4.
jika transaksi yang dipilih adalah outflow (pengiriman), maka data yang harus diisi adalah Dati II Pengirim dan Negara penerima
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
26
132
5.
jika transaksi yang dipilih adalah Dalam Negeri, Negeri, maka data yang harus diisi adalah Dati II Pengirim dan Dati II Penerima
6.
Setelah selesai menginput maka klik “Tambah”
kemudian “Simpan”
apabila akan mengakhiri proses input data pada aplikasi portabel. 7.
Menambah jenis transaksi Untuk mengisi jenis transaksi lainnya yang akan diinput, lakukan hal yang sama seperti langkah di atas.
8.
Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data, maka klik 2x pada data yang mau dikoreksi dan ganti data sesuai dengan yang diinginkan, lalu klik “Perbarui”
kemudian klik “Simpan”
apabila akan mengakhiri proses input data pada aplikasi portabel.
9.
Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput misalkan karena kesalahan pengisian, klik “Hapus Semua Data” menghapus data per baris data klik “Hapus” akan dihapus kemudian “Simpan”
dan jika ingin pada baris data yang apabila akan mengakhiri proses
input data pada aplikasi portabel.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
27
133
II.
Aplikasi Excel A. Pendahuluan Aplikasi excel merupakan aplikasi dalam format Microsoft Excel untuk pengisian laporan berkala pedagang valuta asing. Aplikasi excel sebagai pilihan format atau bentuk pengisian laporan berkala selain dengan menggunakan aplikasi portable. Dengan demikian PVA cukup memilih salah satu dari cara pengisian laporan berkala menggunakan aplikasi portable atau excel. Pada Aplikasi Excel, terdapat beberapa sheet, yaitu: 1.
B0001 : Laporan Kegiatan Usaha Bulanan
2.
B0002 : Laporan Keuangan Neraca
3.
B0003 : Laporan Keuangan Laba/Rugi
4.
B0004 : Laporan Keuangan Perubahan Ekuitas
5.
B0005 : Laporan Kurs Harian
6.
B0006 : Laporan Transaksi Money Remittance Sebelum melakukan pengisian pada aplikasi excel, terlebih dahulu menonaktifkan alert
yang ada dengan cara : - Apabila PVA menggunakan program Microsoft Excel 2007, maka - klik : “Options Options” ” Options Security Warning – Macro have been disabled disabled” pada “Security ”, setelah muncul box Security Alert – Macro, lalu pilih “Enable this content”, content” kemudian klik “Ok”.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
28
134
-
Apabila PVA menggunakan program Microsoft Excel 1997 – 2003, maka klik tab “Tools” kemudian klik “Macro” klik “ Security ”. Pada pop-up window klik tab “Security Levels Levels” kemudian klik pilihan checklist pada tingkat keamanan yang rendah ( Medium / Low). Kemudian klik tab " Trusted Publishers " kemudian klik pilihan checklist “Trust all installed add add-- ins and templates", kemudian klik “Ok”.
Setelah melakukan settingan sebagaimana dimaksud di atas, lakukan restart program excelnya (tutup/closed aplikasi excelnya, dan buka aplikasi excelnya lagi) kemudian akan muncul pop-up windows seperti gambar di bawah ini.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
29
135
Kemudian klik pilihan “Enable Macros”. Setelah ini aplikasi excel dari Bank Indonesia akan berfungsi sebagaimana yang dikehendaki. B. Laporan Kegiatan Usaha Bulanan ( Form B0001) B0001) Laporan Kegiatan Usaha Bulanan Sandi Pelapor : Periode :
No
Jenis Valuta
009000000 Tahun 2011 Jenis Produk
Nomor Form : Jumlah Record : Jenis Periode :
Bulan 04 Saldo Awal dalam Valas (Max 15 Number)
Saldo Awal dalam Rupiah (Max 15 Number)
Volume Pembelian dalam Valas (Max 15 Number)
Volume Pembelian dalam Rupiah (Max 15 Number)
Volume Penjualan/Pencairan dalam Valas (Max 15 Number)
Volume Penjualan/Pencarian dalam Rupiah (Max 15 Number)
Saldo Akhir dalam Valas
B0001 7 M Kurs Tengah
Saldo Akhir dalam Rupiah
[Add Row]
[Delete]
1 AED-United Arab Emirates, Dirhams
1-UKA
500
1,000
1,000
1,000
500
1,000
1,000.00
1,000.0000
1,000,000
2 AFN-Afghanistan, Afghanis
1-UKA
100
100
100
100
100
100
100.00
20.0000
2,000
[Delete]
2,000
[Delete]
4
0.00
0
[Delete]
5
0.00
0
[Delete]
6
0.00
0
[Delete]
7
0.00
0
[Delete]
3 ALL-Albania, Leke
1-UKA
200
200
200
10,000
200
200
200
10.0000
Petunjuk pengisian: 1. Isi sandi Pelapor PVA yang telah diberikan Bank Indonesia. Sandi Pelapor PVA terdiri dari 9 (sembilan) digit angka. 2.
Isi periode pelaporan sesuai dengan periode laporan yang akan disampaikan, terdiri dari : tahun pelaporan dan bulan pelaporan.
3.
Klik kolom [Add Row] yang terletak di kolom paling kanan, untuk memunculkan kolom-kolom pengisian data transaksi yang akan dilaporkan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
30
136
4.
Mengisi data Untuk mengisi data-data yang akan dilaporkan, transaksi pembelian dan penjualan UKA dan pembelian/pencairan TC, yaitu dengan memilih a. Jenis valuta Pilihlah dan klik jenis valuta yang ditransaksikan dengan mengklik
b.
Jenis produk Pilih dan klik jenis produk yang ditransaksikan, yaitu produk UKA atau TC.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
31
137
c. Saldo awal dalam valas Isilah saldo awal dalam valas dengan memperhatikan saldo akhir bulan sebelumnya yang telah diinput oleh PVA pada kolom Saldo Awal dalam Valas. -
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.000.002,482 dibulatkan menjadi 100.000.002 100.000.002,689 dibulatkan menjadi 100.000.003
d. Saldo awal dalam Rupiah -
Isilah saldo awal dalam Rupiah dengan memperhatikan saldo akhir bulan sebelumnya yang telah diinput oleh PVA pada kolom Saldo Awal dalam Rupiah.
-
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.000.002,482 dibulatkan menjadi 100.000.002 100.000.002,689 dibulatkan menjadi 100.000.003
e. Volume pembelian dalam valas -
Isilah volume pembelian dalam valas sesuai jumlah yang ditransaksikan.
-
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.002,482 dibulatkan menjadi 100.002
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
32
138
100.002,689 dibulatkan menjadi 100.003 f.
Volume pembelian dalam Rupiah -
Isilah volume pembelian dalam Rupiah sesuai jumlah yang ditransaksikan.
-
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.000.002,482 dibulatkan menjadi 100.000.002 100.000.002,689 dibulatkan menjadi 100.000.003
g. Volume penjualan/pencairan dalam valas -
Isilah volume penjualan/pencairan dalam valas sesuai jumlah yang ditransaksikan.
-
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.000.002,482 dibulatkan menjadi 100.000.002 100.000.002,689 dibulatkan menjadi 100.000.003
h. Volume penjualan/pencairan dalam Rupiah -
Isilah volume penjualan/pencairan dalam Rupiah sesuai jumlah yang ditransaksikan.
-
Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : 100.000.002,482 dibulatkan menjadi 100.000.002 100.000.002,689 dibulatkan menjadi 100.000.003
i.
Saldo Akhir dalam Valas Akan terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi) dengan rumusan : Saldo akhir = saldo awal + pembelian – penjualan
j.
Kurs tengah Isilah kurs tengah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang dapat diakses melalui website LKPBU Bank Indonesia https://www.bi.go.id/lkpbuv2.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
33
139
k. Saldo Akhir dalam Rupiah Akan terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi) yang merupakan hasil perkalian antara Saldo akhir dalam valas dan kurs tengah BI. 5.
Menyimpan Data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
6.
Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi data transaksi lainnya yang akan diinput maka klik “[Add Row]”, jumlah baris (insert row ) akan bertambah ke bawah sehingga dapat dilakukan pengisian.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
34
140
7.
Mengkoreksi Data Apabila ingin memperbaiki/mengkoreksi nilai transaksi yang telah diinput pada tabel hasil input, maka klik 2x pada kolom nilai yang akan dikoreksi dan ganti data sesuai dengan data yang benar.
8.
Menghapus Data Apabila ingin menghapus row yang telah diinput pada tabel hasil input maka posisikan kursor pada baris (row) yang akan dihapus dan klik “Delete”. Maka akan muncul konfirmasi untuk hapus data. Jika benar dihapus, maka klik “Ok”.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
35
141
C. Laporan Neraca (Form. B0002)
Petunjuk pengisian: 1.
Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi.
2.
Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan
3.
Masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Neraca. Isilah data atau nilai transaksi pada kolom dan baris yang berwarna kuning.
4.
Pastikan bahwa nilai total asset dan total Kewajiban & Ekuitas yang terinput adalah benar dan jumlahnya seimbang / balance. Apabila tidak seimbang, maka sistem akan memberikan alert “Aktiva dan Pasiva tidak seimbang” se imbang” pada bagian atas tabel hasil input. Lakukan koreksi atas data atau nilai transaksi, agar laporan PVA dapat diterima sistem pelaporan online Bank Indonesia.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
36
142
5.
Menyimpan data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
37
143
D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003)
Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan.
3. Masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Laporan Laba/Rugi. Isilah data atau nilai transaksi setiap kolom dan baris yang berwarna kuning.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
38
144
4. Menyimpan data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
39
145
E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004)
Petunjuk pengisian: 1.
Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi.
2.
Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan.
3.
Selanjutnya masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Laporan Perubahan Ekuitas. Isilah data atau nilai transaksi pada setiap kolom dan baris yang berwarna kuning.
4.
Menyimpan data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
40
146
F. Laporan Kurs (Form. B0005) Laporan kurs adalah laporan lainnya yang dilaporkan PVA yang terdiri dari kurs transaksi riil penjualan dan pembelian UKA. Laporan kurs berisi kurs harian transaksi riil pembelian dan penjualan UKA yang dilaporkan secara mingguan dan paling lambat pada akhir minggu berikutnya, misalkan: Laporan kurs harian tanggal 1 – 7 dilaporkan paling lambat pada tanggal 8 – 15.
Petunjuk pengisian: 1.
Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi.
2.
Pilih Periode Pelaporannya, yaitu minggu ke ..., bulan dan tahunnya. a. Minggu Pertama (tanggal 1-7); b. Minggu Kedua (tanggal 8-15); c. Minggu Ketiga (tanggal 16-22); d. Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan).
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
41
147
3.
Selanjutnya input tanggal kurs, jenis valuta, jenis produk, serta masukkan nilai dari kurs beli dan kurs jualnya.
4.
Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi kurs transaksi lainnya, maka klik “Add Row”.
5.
Menyimpan data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput pada tabel hasil input dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
6.
Hapus Data Apabila ingin menghapus kurs transaksi yang telah diinput maka klik “Delete” pada baris (row) yang berisi data yang akan dihapus pada tabel hasil input. Akan muncul konfirmasi untuk hapus data. Jika yakin akan dihapus, klik “Ok”.
G. Laporan P engiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006) Laporan money remittance terdiri dari 3 (tiga) jenis laporan transaksi pengiriman uang yaitu: 1. Transaksi inflow/incoming Transaksi penerimaan uang dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Transaksi outflow/outcoming Transaksi pengiriman uang ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Transaksi dalam negeri
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
42
148
Transaksi penerimaan dan pengiriman uang di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2.
Pilih Periode Pelaporannya, bulan dan tahunnya.
3.
Selanjutnya input / pilih : a. Jenis Transaksi, dengan pilihan transaksi pengiriman uang inflow, outflow atau domestic; b. Mata Uang, pilihlah mata uang yang ditransaksikan; c. Volume Dalam Valas, jumlah mata uang yang ditransaksikan dalam satuan mata uang asal (dalam valas); d. Volume Dalam Rupiah, jumlah mata uang yang ditransaksikan dalam satuan mata uang Rupiah; e. Frekuensi Transaksi, banyaknya transaksi pengiriman uang yang dilakukan dalam mata uang tertentu pada Negara tujuan dan Negara penerima yang sama; f.
Negara Pengirim; dan
g. Negara Penerima. 4.
Dalam hal melakukan transaksi inflow, Input/pilih data mengenai Negara asal pengiriman uang dan daerah tujuan penerimaan (di Indonesia), sehingga yang diisi adalah Negara Pengirim dan Dati II Penerima.
5.
Dalam hal melakukan transaksi outflow,
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
43
149
Input/pilih data mengenai daerah asal pengiriman (dari Indonesia) dan Negara tujuan pengiriman sehingga yang diisi adalah kolom Dati II Pengirim dan Negara Penerima. 6.
Dalam hal melakukan transaksi Domestik Input/pilih data mengenai daerah asal pengiriman dan daerah tujuan pengiriman sehingga yang diisi adalah Dati II Pengirim dan Dati II Penerima. Negara Pengirim dan Negara Penerima sudah otomatis terisi “Indonesia”.
7.
Menghapus data Apabila ingin menghapus data (row) yang telah diinput pada tabel hasil input maka klik “Delete”.
8.
Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi transaksi pengiriman uang lainnya (insert
row) maka klik “Add Row”. 9.
Menyimpan data Klik “Simpan” untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan.
III. Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia (Upload Laporan ke BI) Dalam hal data laporan PVA sudah dinyakini kebenaran dan keakuratannya, maka lakukan pengiriman laporan secara online ke Bank Indonesia melalu website LKPBU. Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengiriman laporan PVA adalah membuka
Internet Explorer (IE) dengan minimum versi adalah versi 6.0. Apabila
menggunakan di bawah series 6.0 aplikasi LKPBU ini tidak akan terbuka. LKPBU dapat juga diakses dengan internet browser lainnya seperti Firefox Modzilla, Safari, Google Chrome dll.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
44
150
A. Login Untuk
masuk
ke
website
www.bi.go.id/lkpbuv2.
LKPBU,
ketik
alamat
web
LKPBU
dengan
Berikut ini tampilan menu Login pada website LKPBU Bank
Indonesia.
Kemudian isilah User ID dan password yang telah diberikan Bank Indonesia, kemudian klik “OK”.
User ID berupa kombinasi antara angka (numeric) dan huruf.
Password berisi minimal 8 digit yang merupakan kombinasi antara angka (numeric) dan huruf.
Tatacara pengetikan password
berbeda dengan pengetikan User ID. Dalam
pengetikan password harus menggunakan virtual keyboard (papan ketik buatan) yang disediakan dalam website dengan cara klik satu persatu pada virtual keyboard yang disediakan, seperti gambar di bawah ini:
Ketika User Id atau Password yang dimasukkan tidak sesuai dengan yang diberikan Bank Indonesia, maka akan muncul peringatan seperti gambar di bawah ini:
Lakukan pengulangan pengisian User ID dan password yang benar.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
45
151
B.
Menu Utama Ketika sudah tersambung (connecting) dengan website LKPBU Bank Indonesia, maka akan muncul halaman muka (Home Page) seperti di bawah ini:
1.
Menu Beranda ( Home) Untuk membuka menu ini arahkan kursor ke pada menu “Beranda” kemudian klik menu unggah (Upload) seperti gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
46
152
a.
Unggah ( Upload) Menu “Unggah” (upload) digunakan untuk menyampaikan pengiriman laporan PVA kepada Bank Indonesia.
Pertama, yang harus dilakukan adalah dengan cara mengarahkan kursor kepada Menu “Beranda” lalu kemudian klik menu “Unggah”. Maka akan muncul halaman seperti di bawah ini.
Ketika PVA menyimpan data laporan PVA dengan menggunakan aplikasi
portable atau aplikasi excel, aplikasi tersebut akan menyimpan data laporan PVA yang dibuat dalam bentuk “Text File”. Data “Text File” ini yang nantinya diupload ke website LKPBU Bank Indonesia. Lokasi penyimpanan data text file laporan PVA berada dalam folder “Laporan” yang letaknya ada di folder aplikasi portable atau excel (tergantung kita menggunakan aplikasi yang mana). Cara membaca kode nama text file adalah:
4 angka terakhir merupakan kode laporan (0001=Laporan Kegiatan Usaha; 0002=Laporan Neraca; 0003=Laba/Rugi; 0004=Lap.Perubahan Ekuitas; 0005=Laporan Kurs; 0006=Lap. Money Remittances).
Angka yang lain (selain 4 angka terakhir) pada kode nama Text File menunjukkan periode laporan (YYYYMM) yang dibuat yaitu 4 angka paling awal merupakan tahun laporan, selanjutnya adalah 2 angka bulan laporan. Khusus untuk laporan kurs ada tambahan kode minggu periode laporan.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
47
153
Misalkan : 2011060001 2011 06 0001 Kode laporan (LKU)
Tahun laporan Bulan laporan (Juni)
Keterangan : Pelaksanaan pengiriman laporan PVA (upload) “Text File” dapat dilakukan satu persatu atau sekaligus terhadap semua laporan text file.
Kedua, pilih laporan yang akan diunggah (diupload) ke website LKPBU Bank Indonesia. 1)
Laporan Kegiatan Usaha (B0001) Pilih data text file untuk jenis laporan LKU, kemudian klik “Open“. Seperti gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
48
154
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload
telah dipilih,
langkah selanjutnya adalah klik tombol
“Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tsb.
Pada
halaman
ini
terdapat
menu
“
Waktu
Pelaporan”.
Pada menu “Waktu Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Keterangan
Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini :
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya
Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
49
155
telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). Perhatian: Didalam sistem aplikasi website LKPBU – PVA terdapat validasi (pengecekan) secara otomatis terkait dengan: Kurs Tengah Bank Indonesia Pengisian kurs tengah Bank Indonesia di aplikasi portable atau excel dalam pembuatan Laporan Kegiatan Usaha harus sama dengan kurs tengah yang dipublikasi oleh Bank Indonesia sesuai dengan periode laporan (penjelasan lebih rinci dapat dilihat di sub bab 3 tentang Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia pada point nomer 3 yaitu Menu Bantuan halaman 77. Jika kurs tengah Bank Indonesia yang diupload ke web LKPBU tidak sama dengan kurs tengah yang ada dalam sistem web LKPBU maka laporan PVA akan ditolak. Selanjutnya PVA harus memperbaiki data laporannya dan melakukan pengiriman (up load) kembali. Saldo akhir UKA/TC LKU bulan berjalan harus konsisten dengan saldo awal UKA/TC LKU bulan selanjutnya LKU yang diupload ke web LKPBU harus konsisten dalam kesinambungan antar laporan, termasuk dalam hal saldo akhir UKA/TC LKU bulan berjalan harus konsisten dengan saldo awal UKA/TC LKU bulan selanjutnya. Jika tidak konsisten maka laporan yang diupload PVA ke website LKPBU akan ditolak. Selanjutnya PVA harus memperbaiki data laporannya dan melakukan pengiriman (up load) kembali.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
50
156
2)
B0002 ( Laporan Neraca ) Pilih data text file untuk jenis laporan Neraca, kemudian klik “Open“. Seperti gambar di bawah ini:
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol “Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu “ Waktu Pelaporan”
pada menu “Waktu
Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
51
157
Keterangan Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini :
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). Perhatian: Didalam sistem aplikasi website LKPBU – PVA terdapat validasi (pengecekan) yaitu terkait dengan keseimbangan (balance) antara total Aset dengan total pasiva (Kewajiban dan Ekuitas) pada laporan Neraca yang diupload PVA. Jika total Aset dengan Total Passiva (total Kewajiban dan Ekuitas) tidak seimbang (balance), maka laporan PVA akan ditolak sistem dan PVA diharuskan menyampaikan kembali data laporan Neraca yang telah diperbaiki.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
52
158
3)
B0003 ( Laporan Laba Rugi ) Pilih data text file untuk jenis laporan Laba Rugi, kemudian klik “Open“. Seperti gambar di bawah ini:
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol “Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu “ Waktu Pelaporan”
pada menu “Waktu
Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
53
159
Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di upload salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 4) B0004 ( Laporan Perubahan Ekuitas ) Pilih data text file untuk jenis laporan Perubahan Ekuitas, kemudian klik “Open“. Seperti gambar dibawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
54
160
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol “Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tersebut. Pada halaman ini terdapat menu “ Waktu Pelaporan”
pada menu “Waktu
Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi.
Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini :
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
55
161
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 5) B0005 (Laporan Kurs) Pilih data text file untuk jenis laporan Kurs, kemudian klik “Open“. Seperti gambar dibawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
56
162
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol “Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di upload, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tersebut. Pada halaman ini terdapat menu “ Waktu Pelaporan”
pada menu “Waktu
Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi.
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
57
163
Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini :
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
58
164
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 6) B0006 (Laporan Money Remittances) Pilih data text file untuk jenis laporan Money Remittances, kemudian klik “Open“. Seperti gambar dibawah ini:
Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol “Upload“ yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di upload, maka klik tombol “Clear“ untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu “ Waktu Pelaporan”
pada menu “Waktu
Pelaporan”, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
59
165
Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”,
sistem akan
memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini :
Selanjutnya klik “selesai” untuk mengakhirinya. √ Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik “upload”, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
60
166
Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). b. Absensi – Rekap Laporan Absensi Pelapor Menu ini ditunjukan untuk melihat status data laporan yang sudah dikirim/diupload ke website LKPBU. Tahapan adalah dengan cara arahkan kursor pada Menu Home lalu ke Menu Absensi kemudian klik “Rekap Laporan Absensi”, seperti gambar di bawah ini:
Pilih jenis laporan yang akan dilihat status absensinya dengan memilih periode laporan (annual (tahunan) / monthly (bulanan) / weekly (mingguan)) seperti gambar di bawah ini, kemudian klik “Pilih”
, maka akan muncul penjelasan mengenai status
absensi laporan secara keseluruhan form sesuai dengan pilihan laporannya.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
61
167
Rekap Laporan Absensi Dalam Rekap Laporan Absensi, akan memuat informasi berupa simbol-simbol sebagai berikut : = bahwa pelapor belum mengirimkan laporannya. = bahwa laporan pelapor sudah diupload/dikirim dan lolos validasi. = bahwa laporan pelapor sudah diupload/dikirim dan lolos validasi, namun disampaikan ke BI terlambat. = bahwa laporan pelapor tidak wajib untuk diupload/dikirim. = bahwa laporan yang sudah diupload/dikirim tidak lolos validasi dan pelapor diharuskan mengupload ulang laporannya setelah memperbaiki isi laporannya. Cetak Tanda Terima Laporan Bila laporan PVA sudah diterima oleh sistem, maka lakukan pencetakan tanda terima melalui menu “Beranda” 1. Cek Kepastian Laporan PVA Sudah Diterima Sistem Melalui menu “beranda” Absensi, pilih menu Rekap Lap Absensi Pilih jenis laporan (LKU atau Neraca, dll) dan per periode (bulanan atau tahunan) kemudian klik “pilih” selanjutnya akan muncul halaman seperti di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
62
168
2. Mencetak Tanda Terima dan Tanda Up Load
Pilih dan klik menu
, maka akan muncul halaman / gambar
sebagai berikut:
PVA dapat juga mencetak Tanda Up Load sebagai bukti pernah mengupload laporan dengan mengklik “Tanda Upload” kemudian mengklik “cetak”.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
63
169
3. Historical Laporan a.
Melihat Laporan (View Report) PVA dapat melihat dan mendownload historis laporan yang pernah diupload ke website LKPBU (3 data terakhir) sebagai tanda bukti penyampaian laporan PVA dengan mengklik “View Report”
, maka akan muncul halaman
seperti di bawah ini (dapat didownload dalam bentuk MS. Office Excel atau PDF). Untuk mencetaknya dengan mengklik icon “print”
.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
64
170
b.
Mencetak Historis Laporan Sistem LKPBU menyimpan laporan yang pernah diupload PVA (3 data terakhir) per periode laporan (baik laporan pertama kali maupun laporan revisi untuk periode yang sama). Untuk melihat laporan yang sudah diupload ke website LKPBU dapat mengklik “nama Laporan” yang dikehendaki seperti contoh di bawah ini:
PVA dapat melihat detail laporan yang pernah diuploadnya dengan mengklik “Cari Data” setelah memilih kriteria pencarian (Tampilkan Semua, Tampilkan berdasarkan Status, dan Tampilkan berdasarkan Kriteria), kemudian klik “Lihat Data”.
PVA dapat melihat dan mendownload format “Text File” laporan yang telah diupload (jika diperlukan dalam hal misalnya data Text File yang dimiliki PVA hilang/terhapus) dengan mengklik “Lihat File” dan mengklik “Download” pada kotak pop-up windows seperti contoh gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
65
171
Dari menu “Absensi”, data laporan yang pernah diupload di website LKPBU ditampilkan secara detail seperti contoh gambar berikut (contoh LKU):
c. Hasil (Output) Laporan Menu “Hasil” adalah menu untuk melihat laporan yang pernah diupload (output) pelapor ke website LKPBU Bank Indonesia. Menu “Hasil” terdapat sub-menu yaitu “Detil”. Tahapan untuk masuk ke dalam menu “Hasil – Detil adalah dengan cara arahkan kursor pada Menu “Beranda’ lalu ke Menu “Hasil” kemudian klik “Detil” seperti gambar di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
66
172
Kemudian pilih Form (Jenis Laporan) dan Periode laporan yang akan dilihat, kemudian klik “View Report”. Tampilan data laporan yang akan muncul (dalam bentuk pop-up
windows) adalah seperti contoh gambar di bawah ini (contoh yang diambil adalah Form Report laporan Neraca).
Tampilan pada Form Report ini bisa di download dalam bentuk Ms. Office Excel dengan mengklik icon
atau mendownload dalam bentuk PDF dengan mengklik icon
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
.
67
173
2. Menu Pengaturan Menu “Pengaturan” terdapat 2 (dua) menu yaitu “ubah password” dan “informasi pokok pelapor”.
a. Menu Ubah Password adalah menu yang digunakan untuk merubah password lama menjadi password baru sesuai dengan password yang dikehendaki. Cara mengubah
password yaitu dengan menginput password lama pada field “Password Lama” dan menginput password baru pada field “New Password” dan “Confirm Password”.
Password berisi minimal 8 digit yang merupakan kombinasi antara angka (numeric) dan huruf.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
68
174
b. Menu Informasi Pokok Pelapor berisikan informasi mengenai identitas pelapor (PVA). Setelah melakukan pengisian pada field “Alamat”, selanjutnya klik “Informasi Pelapor PVA” seperti tampilan berikut:
Kemudian menginput data sesuai filed – filed yang diminta di bawah ini:
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
69
175
Apabila telah selesai melakukan pengisiian data diatas selanjutnya klik “Simpan” yang berada di kanan atas.
3. Menu Bantuan Menu “Bantuan” adalah menu yang berisikan beberapa informasi mengenai Pengunduhan aplikasi dan ketentuan, serta mengenai Info Kurs Tengah BI.
a.
Menu Unduh terdiri dari pengunduhan atas Aplikasi, Table Refrensi, Juknis, Ketentuan dan Tutorial.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
70
176
Untuk melakukan pengunduhan aplikasi, klik menu aplikasi hingga muncul tampilan sebagai berikut:
Klik “Portable” apabila akan mengunduh aplikasi portable, lalu klik “download disini”.
Lalu pilih
untuk menyimpan aplikasi portable.
Simpan aplikasi portable pada folder yang dikehendaki, lalu klik
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
.
71
177
Selanjutnya untuk membuka Winzip dengan klik kanan pada aplikasi portable yang telah diunduh. Pilih “Winzip” lalu klik “extract to here”.
Hingga muncul folder aplikasi portable yang tidak di winzip, lalu buka folder tersebut dengan tampilan sebagai berikut:
b.
Menu Hubungi Kami adalah menu yang menginformasikan help desk yang dapat dihubungi apabila terdapat permasalahan pada sistem LKPBU Bank Indonesia.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
72
178
c.
Menu Vers Web adalah menu untuk menginformasikan versi website LKPBU Bank Indonesia.
d.
Daftar Pesan adalah menu yang digunakan untuk pegawai Bank Indonesia.
e.
Peta Situs adalah menu yang berisikan ringkasan menu yang terdapat pada website LKPBU Bank Indonesia.
f.
Info Kurs Tengah BI berisikan kurs tengah yang dapat diinput pada aplikasi portable atau aplikasi excel untuk LKU bulanan.
Pilih periode kurs tengah yang akan diinput, lalu klik “cari”.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
73
179
4. Logout Menu ini adalah menu untuk keluar (Logout) dari situs LKPBU yang akan kembali ke halaman awal (website login) situs LKPBU ini, caranya adalah dengan mengklik menu “Logout” saja.
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
74
180
BAB IV PENUTUP Dengan adanya sistem aplikasi Pelaporan PVA online kepada Bank Indonesia untuk Pedagang Valuta Asing (PVA) berizin melalui website LKPBU – PVA, diharapkan akan semakin mempermudah PVA dalam melakukan kewajibannya menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia. Sistem aplikasi web LKPBU – PVA pastinya akan senantiasa dikembangkan dan diperbaharui. Oleh karena itu menjaga keterkinian program portable PVA on line sebagai media penyampaian laporan PVA, maka PVA sebagai pelapor agar setiap bulannya melakukan memperbarui aplikasi yang digunakan dengan cara mengunduh langsung dari website LKPBU – PVA (rincian petunjuk untuk mengunduh aplikasi dari website LKPBU dapat dilihat di Bab III).
KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER,
HENDAR
Bank Indonesia | Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line
75
181
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran 1V.a ……………., ……………… Nomor Lampiran Perihal
: …. : …. : Permohonan Persetujuan Sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Bank Indonesia c.q Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan ….
Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007, dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing dengan data: 1. Nama perusahaan : PT Bank ......................... 2. Alamat perusahaan : ........................................ 3. No.telepon/faksimili/teleks : ........................................ 4. Alamat korespondensi : ........................................ 5. No.telepon korespondensi : ........................................ Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan Rencana Kesiapan Operasional. Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank) cc: Direktorat Pengawasan Bank …..
182
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran IV.b ……………., ……………… Nomor Lampiran Perihal
: …. : …. : Permohonan Persetujuan Sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Bank Indonesia c.q Direktorat Perbankan Syariah ….
Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007, dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing dengan data: 1. Nama perusahaan : PT Bank ......................... 2. Alamat perusahaan : ........................................ 3. No.telepon/faksimili/teleks : ........................................ 4. Alamat korespondensi : ........................................ 5. No.telepon korespondensi : ........................................ Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan Rencana Kesiapan Operasional. Demikian permohonan kami.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
183
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran IV.c ……………., ……………… Nomor Lampiran Perihal
: …. : …. : Permohonan Persetujuan Sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Kantor Bank Indonesia .... ….
Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007, dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing dengan data: 1. Nama perusahaan : PT Bank ......................... 2. Alamat perusahaan : ........................................ 3. No.telepon/faksimili/teleks : ........................................ 4. Alamat korespondensi : ........................................ 5. No.telepon korespondensi : ........................................ Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan Rencana Kesiapan Operasional. Demikian permohonan kami.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
184
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran V ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Perihal : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Bank Indonesia c.q…… *)
Menunjuk Surat Keputusan Direktur/Pemimpin Bank Indonesia**)…………………………………... Nomor ………… tanggal ……………… tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing bagi Bank kami yang berkantor pusat di ………………. dengan alamat di ………………………., dengan ini dilaporkan bahwa kami telah memulai kegiatan usaha pada tanggal …………. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter c.q Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi (PVAd) *) Direktorat Pengawasan Bank .../ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia **) **) coret yang tidak perlu
185
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VI.a ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Perihal : Laporan Rencana Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing Kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/ Kantor Kas*) Kepada Bank Indonesia c.q Direktorat Pengawasan Bank …. ….
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur …………………………. Bank Indonesia tentang izin usaha sebagai PVA kepada Bank kami Nomor ……………., dengan ini kami mengajukan laporan rencana kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing bagi kantor cabang/ kantor cabang pembantu/ kantor kas*) Bank kami yang beralamat di ………………………………………… Adapun rencana pelaksanaan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing akan dilakukan pada tanggal ……… Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
cc: Kantor Bank Indonesia ……………….. *) coret yang tidak perlu
186
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VI.b ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Perihal : Laporan Rencana Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing Kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/ Kantor Kas*)
Kepada Kantor Bank Indonesia *)……………….. ………………………………
Berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Bank Indonesia ……………… tentang izin usaha sebagai PVA kepada Bank kami Nomor ……………., dengan ini kami mengajukan laporan rencana kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing bagi kantor cabang/ kantor cabang pembantu/ kantor kas**) Bank kami yang beralamat di …………………………………………. Adapun rencana pelaksanaan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing akan dilakukan pada tanggal ……… Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
cc: Direktorat Pengawasan Bank …./ Kantor Bank Indonesia ……………….. **) *) Kantor Bank Indonesia yang mewilayahi **) coret yang tidak perlu
187
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VII ……………,……………….. Nomor Lampiran Perihal
: : :
Pendaftaran Ulang Izin Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Bank Indonesia
c.q........ *)
Menunjuk Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007 tentang Pedagang Valuta Asing, dengan ini kami mengajukan permohonan pendaftaran ulang izin usaha sebagai PVA bagi Bank kami yang berkantor Pusat di ……………….. dengan alamat di …………..………………………………... Untuk melengkapi permohonan pendaftaran ulang izin usaha dimaksud, bersama ini kami lampirkan : Foto Copy Surat Izin Usaha sebagai PVA yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Daftar alamat kantor cabang dan kantor-kantor di bawah kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha sebagai PVA (apabila ada). Demikian permohonan kami.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas Pengurus) atau (Pejabat Bank)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter c.q Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi (PVAd) *) Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia .... **) **) coret yang tidak perlu
188
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VIII.a
LAPORAN BERKALA Laporan Kegiatan Usaha-Uang Kertas Asing (UKA) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA PERIODE …………… KODE PERUSAHAAN (PVA): ……
No
Jenis Valuta
Saldo Awal UKA (A) Jumlah UKA Rp (a)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
AUD BND CAD CHF DKK GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK PHP SEK SGD THB USD EUR AED BHD BRL CLP CNY CZK EGP INR IRR KRW KWD MXN OMR JOD QAR RUB SAR SDG TWD VND YER ZAR
(b) -
Pembelian (B) UKA (c)
Jumlah Rp (d)
Penjualan (C)
USD*)
UKA
(e) = (c) x Z
(f)
Jumlah USD*) Rp (g)
(h) = (f) x Z
Saldo Akhir UKA (D) Jumlah UKA (i) = (a)+(c)-(f) -
Kurs Tengah
Jumlah
(j) = Q
(k) = (i) x (j)
Rp
-
Total
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Total pembelian UKA yang ditransaksikan pada bulan ybs Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal pembelian UKA dalam mata uang USD Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan ybs Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal penjualan UKA dalam mata uang USD
*) Konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Lanj. Lamp. 19 Dalam ...
189
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lanjutan Lampiran VIIIa Dalam hal jenis valuta tidak terdapat di dalam daftar kurs transaksi Bank Indonesia digunakan kurs tengah yang berlaku di PVA setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual PVA+kurs transaksi beli PVA) 2
190
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VIII.b LAPORAN BERKALA Laporan Kegiatan Usaha-Traveller’s Cheque (TC) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI PEMBELIAN TC PERIODE …………… KODE PERUSAHAAN (PVA): ……
No
Jenis Valuta
Saldo Awal TC (A) Jumlah TC Rp (a)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
AUD BND CAD CHF DKK GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK PHP SEK SGD THB USD EUR AED BHD BRL CLP CNY CZK EGP INR IRR KRW KWD MXN OMR JOD QAR RUB SAR SDG TWD VND YER ZAR
(b) -
Pembelian (B) TC
Jumlah Rp
(c)
(d)
Pencairan (C)
USD*)
TC
Jumlah USD*) Rp
(e) = (c) x Z
(f)
(g)
(h) = (f) x Z
Saldo Akhir TC (D) Jumlah TC (i) = (a)+(c)-(f) -
Kurs Tengah
Jumlah
(j) = Q
(k) = (i) x (j)
Rp
-
Total
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Total pembelian TC yang ditransaksikan pada bulan ybs Total pembelian TC dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal pembelian TC dalam mata uang USD Total TC yang dicairkan pada bulan ybs Total TC yang dicairkan dalam Rupiah pada bulan ybs Hasil konversi nominal pencairan TC dalam mata uang USD
*) Konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Dalam...
191
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lanjutan Lampiran VIII.b Dalam hal jenis valuta tidak terdapat di dalam daftar kurs transaksi Bank Indonesia digunakan kurs tengah yang berlaku di PVA setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual PVA+kurs transaksi beli PVA) 2
192
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran VIII.c PEDOMAN PENYUSUNAN LKU a.
Buku / Kartu Mutasi UKA dan TC Kegunaan Buku Mutasi UKA dan TC adalah untuk mengetahui berapa jumlah saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan jumlah saldo akhir dari UKA dan TC. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Mutasi tersebut dapat juga diadakan dalam bentuk kartu. Cara pencatatan Buku/Kartu Mutasi UKA dan TC adalah sebagai berikut: - Masing-masing jenis mata uang UKA dan TC dibuatkan buku / kartu mutasi secara terpisah; - Pada awal bulan / tahun buku dicatat saldo awal UKA dan TC ... (saldo awal tahun UKA dan TC di kartu mutasi diambil dari saldo akhir neraca periode sebelumnya); - Selama tahun buku berjalan perkiraan pembelian dicatat untuk pembelian UKA dan TC dan perkiraan penjualan atau pencairan dicatat untuk penjualan atau pencairan UKA atau TC; - Pada akhir bulan / tahun buku dicatat saldo akhir UKA dan TC. Berikut adalah contoh Buku / Kartu Mutasi UKA dan TC dimaksud. Buku / Kartu Mutasi UKA/TC Penjualan/ pencairan
Pembelian Tanggal
Keterangan UKA/ TC
1Januari 2008
Saldo Awal
…
Pembelian
…
Penjualan
31Januari 2008
Saldo Akhir
*)
xxx
Kurs
xxx
Rp
UKA/ TC
Rp
xxx
(d)
Kurs
Saldo
UKA/TC
Buku
Rp
(a)
xxx
(b)
xxx*)
(e)
xxx xxx
(c)
Kurs
Saldo
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Kurs buku pada saldo akhir diperoleh dari pembagian saldo awal Rp (b) dan pembelian Rp (d) dengan saldo awal UKA/TC (a) dan pembelian UKA/TC (c).
Contoh ini hanya sebagai ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi masingmasing PVA Bank Umum. b.
Buku Rekapitulasi Mutasi UKA dan TC (Laporan Kegiatan Usaha) Buku Rekapitulasi Mutasi UKA dan TC yang selanjutnya disebut sebagai Laporan Kegiatan Usaha (LKU) digunakan untuk mengikhtisarkan saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan saldo akhir dari UKA dan TC pada tanggal pelaporan. Sehubungan ...
193
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lanjutan Lampiran VIII.c Sehubungan dengan Laporan yang diperlukan oleh Bank Indonesia maka diperlukam juga konversi dalam mata uang USD untuk pembelian UKA dan TC serta penjualan /pencairan UKA dan TC. Laporan Kegiatan Usaha UKA Jenis Valuta
Saldo Awal UKA (A)
Pembelian (B)
Penjualan ( C )
Jumlah
Jumlah
Jumlah
UKA (a)
Rp
UKA
(b)
(c)
Rp
USD *)
(d)
(e) = (c ) x kurs konversi
UKA (f)
Saldo Akhir UKA (D) Jumlah
Kurs
Jumlah
Rp
Rp
USD *)
UKA
Tengah
(g)
(h) = (f) x kurs konversi
(i) = ((a) + (c)) – (f)
(j)
(k) = (i) x (j)
USD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
EUR
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
AUD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
... dst
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
xxx
Xxx
Total
*)
xxx
xxx
Kurs untuk konversi ke USD diperoleh dari konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan.
Laporan Kegiatan Usaha TC Saldo Awal TC (A)
Pembelian (B)
Pencairan ( C )
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jenis Valuta
Saldo Akhir TC (D) Jumlah
Kurs
Jumlah
Rp
TC
Rp
TC
Rp
USD *)
TC
Rp
USD *)
TC
Tengah
(a)
(b)
(c)
(d)
(e) = (c ) x kurs konversi
(f)
(g)
(h) = (f) x kurs konversi
(i) = ((a) + (c)) – (f)
(j)
(k) = (i) x (j)
USD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
EUR
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
AUD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
... dst
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
Total
*)
xxx
xxx
Kurs untuk konversi ke USD diperoleh dari konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan.
Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual BI ditambah kurs transaksi beli BI dibagi dua. Jika kurs tengah tidak terdapat di dalam kurs transaksi BI maka dapat digunakan kurs jual ditambah kurs beli dari PVA BB pelapor dibagi dua.
194
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9 /36/DPNP tanggal 19 Desember 2007
Lampiran IX ………………,……………… Nomor Lampiran Perihal
: : :
Penghentian Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Kepada Bank Indonesia c.q…… *)
Dengan ini kami laporkan penghentian kegiatan usaha sebagai PVA dari kantor pusat dan seluruh kantor/penghentian kegiatan usaha sebagai PVA dari kantor cabang dan kantor-kantor di bawah kantor cabang*) Bank kami yang beralamat di …………………………………, terhitung tanggal ……………………….. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. Bank …
Nama jelas (Pengurus) atau (Pejabat Bank)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter c.q Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi (PVAd) *) Direktorat Pengawasan Bank .../ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia **) **) coret yang tidak perlu
195
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 1X ……………., ……………… Nomor Lampiran
: …. : ….
Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal : Permohonan Persetujuan Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing. Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007 dan sesuai dengan Rencana Kerja kami tahun ........, dengan ini kami mengajukan permohonan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing dengan data sebagai berikut: 1. 2. 3.
Nama BPR/BPRS Alamat No.telepon/faksimili/teleks
: ..................................................... : ..................................................... : ….................................................
Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan bukti pendukung Rencana Kesiapan Operasional sebagai berikut: a. Foto kantor BPR/BPRS yang akan melaksanakan kegiatan usaha PVA; b. Foto tempat kegiatan usaha di kantor BPR/BPRS yang diajukan dan tata letak ruang; c. Struktur organisasi kantor termasuk Sumber Daya Manusia yang menangani kegiatan usaha PVA; d. Sarana penunjang kegiatan usaha, berupa: − Kebijakan, sistem dan prosedur secara tertulis; − Foto alat deteksi keaslian uang; − Foto tempat penyimpanan uang; − Foto papan kurs; − Contoh warkat/dokumen yang akan digunakan. Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT. BPR/BPRS .................. Nama jelas (Direksi)
*) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah (bagi BPR/BPRS di wilayah DKI Jaya, Kab/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten), atau Kantor Bank Indonesia setempat.
196
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 2XI ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Menunjuk Surat Bank Indonesia Nomor ………… tanggal ……………… perihal Persetujuan Untuk Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing, dengan ini kami laporkan bahwa kantor kami yang beralamat di ….............................................……….. .............................. telah memulai kegiatan usaha sebagai PVA pada tanggal …………. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter u.p. Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi *) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia
197
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 3XII ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Kepada Bank Indonesia Up. *) …. Perihal : Laporan Rencana Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing pada Kantor Cabang BPR/BPRS Menunjuk Surat Bank Indonesia Nomor …… tanggal …............... perihal Persetujuan Untuk Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing dan sesuai dengan Rencana Kerja kami tahun …........, dengan ini kami beritahukan bahwa kantor cabang kami yang beralamat di …................................................................ akan melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing pada tanggal ...................... Sehubungan dengan hal tersebut diatas, bersama ini kami sampaikan bukti pendukung Rencana Kesiapan Operasional sebagai berikut: a. Foto kantor BPR/BPRS yang akan melaksanakan kegiatan usaha PVA; b. Foto tempat kegiatan usaha di kantor BPR/BPRS yang diajukan dan tata letak ruang; c. Struktur organisasi kantor termasuk Sumber Daya Manusia yang menangani kegiatan usaha PVA; d. Sarana penunjang kegiatan usaha, berupa: − Kebijakan, sistem dan prosedur secara tertulis; − Foto alat deteksi keaslian uang; − Foto tempat penyimpan uang; − Foto papan kurs; − Contoh warkat/dokumen yang akan digunakan. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi) *) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah (bagi BPR/BPRS di wilayah DKI Jaya, Kab/Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Depok dan Provinsi Banten), atau Kantor Bank Indonesia setempat. cc: Direktorat Perbankan Syariah (bagi BPRS yang berkantor pusat di luar wilayah KPBI)/Kantor Bank Indonesia (bagi BPR/BPRS yang berkantor pusat di wilayah kerja KBI yang berbeda dengan kantor cabangnya).
198
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 4XIII ……………., ……………… Nomor : Lampiran : Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing pada Kantor Cabang BPR/BPRS Menunjuk Surat Bank Indonesia Nomor ………… tanggal ……………… perihal Persetujuan Untuk Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing, dengan ini kami laporkan bahwa kantor kami yang beralamat di ……….....................................….. telah memulai kegiatan usaha sebagai PVA pada tanggal …………. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter u.p. Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi *) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia
199
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 5XIV
LAPORAN BERKALA Laporan Kegiatan Usaha-Uang Kertas Asing (UKA) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA PERIODE ……………
No
Jenis Valuta
Saldo Awal UKA (A) Jumlah UKA Rp (a)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
AUD BND CAD CHF DKK GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK PHP SEK SGD THB USD EUR AED BHD BRL CLP CNY CZK EGP INR IRR KRW KWD MXN OMR JOD QAR RUB SAR SDG TWD VND YER ZAR
Total
Pembelian (B) Jumlah Rp
UKA
(b)
(c)
(d)
Penjualan (C)
USD*)
UKA
(e) = (c) x Z
(f)
Jumlah USD*) Rp (g)
-
-
-
-
-
-
-
-
(h) = (f) x Z
Saldo Akhir UKA (D) Jumlah UKA (i) = (a)+(c)-(f) -
Kurs Tengah
Jumlah
(j) = Q
(k) = (i) x (j)
Rp
-
-
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Total pembelian UKA yang ditransaksikan pada bulan ybs Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal pembelian UKA dalam mata uang USD Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan ybs Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal penjualan UKA dalam mata uang USD
*)
Konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Dalam hal jenis valuta tidak terdapat di dalam daftar kurs transaksi Bank Indonesia digunakan kurs tengah yang berlaku di PVA setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual PVA+kurs transaksi beli PVA) 2 Lampiran 5 - hal. 1 dari 2
200
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007
LAPORAN BERKALA Laporan Kegiatan Usaha-Traveller’s Cheque (TC) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI PEMBELIAN TC PERIODE ……………
No
Jenis Valuta
Saldo Awal TC (A) Jumlah TC Rp (a)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
AUD BND CAD CHF DKK GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK PHP SEK SGD THB USD EUR AED BHD BRL CLP CNY CZK EGP INR IRR KRW KWD MXN OMR JOD QAR RUB SAR SDG TWD VND YER ZAR
Total
Jumlah Rp
TC
(b)
(c)
(d)
Pencairan (C) Jumlah USD*) Rp
TC
USD*)
(f)
(e) = (c) x Z
(g)
-
-
-
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Pembelian (B)
-
-
-
-
-
(h) = (f) x Z
Saldo Akhir TC (D) Jumlah TC
Kurs Tengah
Jumlah
(j) = Q
(k) = (i) x (j)
(i) = (a)+(c)-(f) -
Rp
-
-
Total pembelian TC yang ditransaksikan pada bulan ybs Total pembelian TC dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan ybs Hasil konversi nominal pembelian TC dalam mata uang USD Total TC yang dicairkan pada bulan ybs Total TC yang dicairkan dalam Rupiah pada bulan ybs Hasil konversi nominal pencairan TC dalam mata uang USD
*) Konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Dalam hal jenis valuta tidak terdapat di dalam daftar kurs transaksi Bank Indonesia digunakan kurs tengah yang berlaku di PVA setiap akhir bulan. Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual PVA+kurs transaksi beli PVA)
2 Lampiran 5 - hal. 2 dari 2
201
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 6XV PEDOMAN PENYUSUNAN LKU a.
Buku / Kartu Mutasi UKA dan TC Kegunaan Buku Mutasi UKA dan TC adalah untuk mengetahui berapa jumlah saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan jumlah saldo akhir dari UKA dan TC. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Mutasi tersebut dapat juga diadakan dalam bentuk kartu. Cara pencatatan Buku/Kartu Mutasi UKA dan TC adalah sebagai berikut: - Masing-masing jenis mata uang UKA dan TC dibuatkan buku / kartu mutasi secara terpisah; - Pada awal bulan/tahun buku dicatat saldo awal UKA dan TC ... (saldo awal tahun UKA dan TC di kartu mutasi diambil dari saldo akhir neraca periode sebelumnya); - Selama tahun buku berjalan perkiraan pembelian dicatat untuk pembelian UKA dan TC dan perkiraan penjualan atau pencairan dicatat untuk penjualan atau pencairan UKA atau TC; - Pada akhir bulan / tahun buku dicatat saldo akhir UKA dan TC. Berikut adalah contoh Buku / Kartu Mutasi UKA dan TC dimaksud. Buku / Kartu Mutasi UKA/TC Penjualan/ pencairan
Pembelian Tanggal
Keterangan UKA/ TC
1Januari 2008
Saldo Awal
…
Pembelian
…
Penjualan
31Januari 2008
Saldo Akhir
*)
xxx
Kurs
xxx
Rp
UKA/ TC
Rp
xxx
(d)
Kurs
Saldo
UKA/TC
Buku
Rp
(a)
xxx
(b)
xxx*)
(e)
xxx xxx
(c)
Kurs
Saldo
xxx
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Kurs buku pada saldo akhir diperoleh dari pembagian saldo awal Rp (b) dan pembelian Rp (d) dengan saldo awal UKA/TC (a) dan pembelian UKA/TC (c).
b. Buku Rekapitulasi Mutasi UKA dan TC (Laporan Kegiatan Usaha) Buku Rekapitulasi Mutasi UKA dan TC yang selanjutnya disebut sebagai Laporan Kegiatan Usaha (LKU) digunakan untuk mengikhtisarkan saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan saldo akhir dari UKA dan TC pada tanggal pelaporan. Sehubungan dengan Laporan yang diperlukan oleh Bank Indonesia maka diperlukam juga konversi dalam mata uang USD untuk pembelian UKA dan TC serta penjualan /pencairan UKA dan TC. Lampiran 6 - hal. 1 dari 2
202
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007
Laporan Kegiatan Usaha UKA
Jenis Valuta
Saldo Awal UKA (A)
Pembelian (B)
Penjualan ( C )
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Saldo Akhir UKA (D) Jumlah
Kurs
Jumlah
Rp
UKA
Rp
UKA
Rp
USD *)
UKA
Rp
USD *)
UKA
Tengah
(a)
(b)
(c)
(d)
(e) = (c ) x kurs konversi
(f)
(g)
(h) = (f) x kurs konversi
(i) = ((a) + (c)) – (f)
(j)
(k) = (i) x (j)
USD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
EUR
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
AUD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
... dst
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
xxx
Xxx
Total
*)
xxx
xxx
Kurs untuk konversi ke USD diperoleh dari konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan.
Laporan Kegiatan Usaha TC Saldo Awal TC (A) Jumlah
Pencairan ( C )
Jumlah
Jumlah
Saldo Akhir TC (D) Jumlah
Kurs
Jumlah
TC
Rp
TC
Rp
USD *)
TC
Rp
USD *)
TC
Tengah
Rp
(a)
(b)
(c)
(d)
(e) = (c ) x kurs konversi
(f)
(g)
(h) = (f) x kurs konversi
(i) = ((a) + (c)) – (f)
(j)
Jenis Valuta
Pembelian (B)
(k) = (i) x (j)
USD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
EUR
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
AUD
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
... dst
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
Total
*)
xxx
xxx
Kurs untuk konversi ke USD diperoleh dari konversi masing-masing valuta ke dalam USD berdasarkan perhitungan kurs tengah yang didapat dari kurs transaksi Bank Indonesia setiap akhir bulan.
Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual BI ditambah kurs transaksi beli BI dibagi dua. Jika kurs tengah tidak terdapat di dalam kurs transaksi BI maka dapat digunakan kurs jual ditambah kurs beli dari PVA BB pelapor dibagi dua. Contoh dalam lampiran ini hanya sebagai ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing PVA BPR agar tercapai penyajian laporan keuangan secara wajar.
Lampiran 6 - hal. 2 dari 2
203
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 7XVI ………………,……………… Nomor Lampiran
: :
Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal
:
Rencana Penghentian Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Dengan ini kami beritahukan bahwa kami merencanakan akan menghentikan kegiatan usaha sebagai PVA terhitung sejak tanggal ................................ dengan alasan/pertimbangan ....................................................................................................................................................... ............................................................................................... Sehubungan dengan itu, seluruh aktiva valuta asing baik UKA maupun TC yang kami miliki telah dijual atau dicairkan dalam mata uang rupiah sebelum tanggal penghentian kegiatan usaha. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi)
*) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia
204
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 8XVII ………………,……………… Nomor Lampiran
: :
Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal
:
Penghentian Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Dengan ini kami beritahukan bahwa terhitung sejak tanggal .…………………... kami PT.BPR/S …………………………...... yang berkantor pusat di ………………………….., telah menghentikan kegiatan usaha sebagai PVA pada seluruh kantor BPR/BPRS kami. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter u.p. Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi *) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia
205
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/38/DPBPR tanggal 28 Desember 2007 Lampiran 9XIX ………………,……………… Nomor Lampiran
: :
Kepada Bank Indonesia Up. *) Perihal
:
Penghentian Kegiatan Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing
Dengan ini kami beritahukan bahwa terhitung sejak tanggal ………..………….. kami telah menghentikan kegiatan usaha sebagai PVA pada kantor pusat/kantor cabang **) BPR/BPRS kami yang beralamat di : No.
Kantor Pusat/Cabang
Alamat
1.
…………………………….
……………………………………………………….
2. 3.
……………………………. …………………………….
………………………………………………………. ……………………………………………………….
dst
…………………………….
……………………………………………………….
dengan alasan/pertimbangan ...................................................................................................... …………………………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………….. Demikian agar maklum.
Hormat kami, PT. BPR/BPRS …………
Nama jelas (Direksi)
cc: Direktorat Pengelolaan Moneter u.p. Bagian Pengaturan dan Pengawasan PVA, dan Administrasi *) Direktorat Pengawasan BPR/ Direktorat Perbankan Syariah/Kantor Bank Indonesia **) coret yang tidak perlu
206