Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015: Pada hari Sabtu, 23 Mei 2015, perwakilan APP dan WKS berpartisipasi dalam doa bersama dan upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat di desa Lubuk Mandarsah di Jambi. Upacara diadakan atas permintaan masyarakat setempat sebelum kegiatan operasi WKS di Distrik 8 dimulai secara resmi, seperti yang disepakati dalam pertemuan minggu sebelumnya antara APP, WKS, dan perwakilan masyarakat. Upacara ini dipimpin oleh pengurus lembaga adat dusun Tanjung Beringin, desa Lubuk Mandarsah, dan dihadiri oleh masyarakat setempat, perwakilan kelompok tani Sekato, Camat Tengah Ilir, Kapolsek kecamatan Tengah Ilir, dan LSM setempat. APP dan WKS tetap berkomitmen untuk mendukung investigasi yang sedang berlangsung oleh Komisi Hak Asasi Manusia dan pihak kepolisian. APP akan meninjau segenap temuan dan rekomendasi dari penyelidikan, dan menindaklanjuti temuan dan rekomendasi tersebut dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan hutannya. APP dan WKS juga berkomitmen untuk terus memperbaiki hubungannya dengan masyarakat dan menerapkan Rencana Kerja yang merupakan hasil dari proses Resolusi Konflik Sosial rantai pasokan kami.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 20 Mei 2015: Pada tanggal 13 Mei 2015, perwakilan manajemen dari APP, WKS, dan Sinar Mas Forestry mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari masyarakat Lubuk Mandarsah, Walhi Jambi, dan Greenpeace di Jambi. Dalam pertemuan itu, masyarakat Lubuk Mandarsah, WKS dan APP sepakat untuk mengadakan doa bersama dan upacara tradisional untuk secara resmi menandai mulainya kegiatan operasional WKS di Distrik 8. Upacara ini dijadwalkan akan digelar pada tanggal 23 Mei 2015, dan kegiatan operasional WKS dapat dilanjutkan setelah upacara tersebut. Dalam pertemuan tersebut, APP, WKS dan kelompok masyarakat berkomitmen untuk melanjutkan proses resolusi konflik sosial dan untuk menemukan solusi terbaik sesegera mungkin. Sebuah tim resolusi konflik sosial baru telah dibentuk oleh Sinar Mas Forestry sebagai bagian dari komitmen ini.
Petinggi perusahaan juga bertemu keluarga dari almarhum Saudara Indra Pelani dalam kesempatan yang sama.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 30 April 2015: APP meminta jadwal pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) setelah Komnas HAM kunjungan kerja ke WKS dan Lubuk Mandarsah yang dilakukan pada tanggal 23 Maret. Pertemuan tersebut dilaksanakan di kantor Komnas HAM pada tanggal 17 April. Dalam pertemuan tersebut, APP memberikan dokumen pelengkap dan mengecek status kelengkapan data yang telah diterima Komnas HAM dari WKS. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah agar semua data dan informasi yang diperlukan telah diterima, sehingga proses investigasi berjalan dengan lancar. Pada tanggal 9 April 2015 keluarga dan kerabat Saudara Indra Pelani mengadakan peringatan 40 hari sebagai bagian dari tradisi. Perwakilan dari WKS dan kontraktor keamanan Distrik 8 yang baru ikut menghadiri acara tersebut. APP dan WKS sedang mengevaluasi rencana untuk melanjutkan kegiatan operasional di Distrik 8 dalam waktu dekat. Rencana ini ditinjau setelah peringatan 40 hari, yang merupakan masa berkabung masyarakat. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam melanjutkan operasi adalah adanya beberapa insiden perambahan ilegal ke area Distrik 8 sejak operasi di daerah tersebut ditangguhkan, permintaan masyarakat setempat yang mata pencahariannya bergantung dari kegiatan operasional di daerah, dan rencana operasional WKS untuk tahun 2015. Pada Senin, 23 Maret, Komnas HAM melakukan kunjungan kerja ke Jambi sebagai bagian dari penanganan kasus insiden di Jambi. WKS dan APP menyambut baik proses investigasi ini dan berkomitmen untuk memberikan dukungan sebagaimana dibutuhkan secara transparan.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 24 Maret 2015: Pada hari Jumat, 20 Maret, APP dan WKS menyerahkan semua data tambahan yang diminta oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Maret 2015: Pada hari Kamis, 19 Maret, WKS melakukan sesi pelatihan untuk perusahaan keamanan yang baru ditunjuk untuk Distrik 8, Jambi. Perusahaan keamanan baru tersebut menggantikan PT. MCP. WKS mengganti PT. MCP karena petugas dari kontraktor keamanan tersebut terlibat dalam insiden tragis baru-baru ini di Lubuk Mandarsah, Jambi. Dalam sesi pelatihan, personil dari WKS mensosialisasikan SOP perusahaan mengenai perlindungan hutan, terutama mengenai pentingnya perlindungan terhadap hak asasi manusia dan pendekatan tanpa kekerasan, dan proses keterlibatan masyarakat dan penyelesaian konflik sosial. Sesi ini juga dihadiri oleh Kapolsek setempat, yang memberikan briefing tambahan berkaitan dengan bagaimana para petugas keamanan diharuskan untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 17 Maret 2015: Pada hari Senin, 16 Maret, perwakilan dari APP mengadakan kunjungan formal ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), untuk menyambut baik proses pencarian fakta independen terhadap peristiwa tragis di Jambi, dan juga untuk memberikan dukungan penuh sebagaimana diperlukan untuk dapat mempercepat proses investigasi yang transparan. Data awal yang dikumpulkan oleh tim audit internal APP telah disampaikan.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 16 Maret 2015: Pada hari Jumat, 13 Maret, perwakilan dari Asia Pulp & Paper Group (APP) bertemu dengan keluarga Saudara Indra Pelani. Kunjungan tersebut adalah untuk menjalin hubungan silaturahmi dan menyampaikan belasungkawa kepada segenap keluarga.
Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 9 Maret 2015: Pada tanggal 4 Maret 2015, APP dan WKS mengambil keputusan untuk menunda kegiatan operasional di lapangan, termasuk penanaman, pemanenan dan pengangkutan kayu, di sekitar area konflik di Lubuk Mandarsah. Keputusan ini diambil untuk menghormati masa berkabung masyarakat sekitar, dan agar supaya APP dan WKS dapat memprioritaskan usahanya untuk memberikan dukungan yang tepat kepada masyarakat dan keluarga korban. Periode penundaan ini akan dievaluasi setiap minggunya dengan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan. Wilayah di mana operasi ditunda adalah yang berada di Blok Sei Kilis sebagaimana ditampilkan pada peta, yaitu dimulai dari pos keamanan 803 dan di sepanjang jalan koridor Blok Sei Kilis. APP juga menyambut baik usulan pembentukan tim pencari fakta gabungan independen untuk memperjelas kasus ini dan untuk memastikan bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Selain daripada itu, APP dan WKS telah menetapkan bahwa kontraktor keamanan PT. MCP telah melanggar syarat-syarat kontrak dengan WKS dan karena itu WKS sedang mengambil langkah untuk mengakhiri kontrak dengan mereka.
Respon APP terhadap Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi Pada hari Sabtu 28 February 2015, manajemen APP menerima informasi mengenai meninggalnya Saudara Indra Pelani, penduduk Desa Lubuk Mandarsah di Tebo, Jambi, dan sejak itu telah bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian dalam proses penyelidikan. Kami turut berbelasungkawa atas kejadian tragis di komunitas Tebo ini. Prioritas utama APP adalah untuk memberikan dukungan kepada pihak keluarga dan masyarakat sebagaimana diperlukan, dan untuk terus membantu proses penyelidikan pihak kepolisian. Sambil menunggu hasil penyelidikan, APP telah memberikan instruksi kepada PT Wirakarya Sakti untuk segera mensuspensi semua personil yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Ini termasuk petugas keamanan, komandan tim keamanan Distrik
Delapan dan kepala keamanan di perusahaan kontraktor keamanan PT MCP. Kami mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dan kami mendukung keputusan Greenpeace untuk memfokuskan upaya pada masalah ini. Kami berkomitmen untuk menempatkan semua sumber daya kami dalam bekerja dengan masyarakat, Greenpeace, Walhi dan polisi untuk menjamin keadilan untuk terlaksanakan sepenuhnya.