PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PROSPEK PASAR
PLASTIK FILM DI INDONESIA 2011 - 2015 Industri hilir plastik merupakan salah satu industri yang tetap menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Pertumbuhan konsumsi yang tetap terjaga merupakan satu daya tarik yang cukup besar bagi investor. Salah satu sektor industri hilir plastik yang dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami pertumbuhan yang mengesankan adalah produk-produk plastik film. Produki BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) Film misalnya, pada tahun 2006 produksi produk ini baru tercatat sebesar 149.875 ton. Angka ini kemudian naik menjadi 163.727 ton pada tahun 2007. Namun, karena adanya dumping impor BOPP Film dari Thailand, telah mengakibatkan terganggunya produksi di dalam negeri.Sehingga pada tahun 2008 produksi di dalam negeri mengalami penurunan. Tetapi setelah pemerintah menangani masalah ini dengan mengenakan BAMDS sebesar 11%-16% terhadap produksi BOPP Film Thailand, maka produksi dalam negeri naik kembali dan mencapai 163.636 ton tahun 2009. Pada tahun 2010 naik lagi menjadi 175.908 ton. Sementara itu, produksi BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terephthalate) Film pada tahun 2006 tercatat sebesar 64.670 ton. Jumlah produksi itu naik terus dan mencapai 80.490 ton pada tahun 2009. Kemudian naik lagi menjadi 86.526 ton tahun 2010. Demikian halnya dengan produksi CPP (Cast Polyproylene) Film. Jumlah produksi produk ini pada tahun 2010 sudah mencapai kurang lebih 58.750 ton. Naik dengan angka cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meningkatnya produksi Plastik Film ini disebabkan terus meningkatnya konsumsi di dalam negeri, terutama untuk industri kemasan flekstibel, industri, printing, adhesive tape (selotip), kemasan makanan, kemasan rokok, farmasi, kosmetik dan lain sebagainya. Dalam beberapa tahun mendatang, tampaknya industri plastic film ini masih tetap memiliki prospek yang cukup baik. Terbukti, beberapa tahun terakhir ini banyak pengusaha yang berminat membangun pabrik makanan yang merupakan konsumen kemasan plastik film.
Selain masih terbukanya peluang pasar lokal, pasar eksporpun juga memiliki prospek yang baik, khususnya pasar China, Jepang, Hongkong, Amerika Serikat dan pasar Asean lainnya. Dalam rangka menyediakan informasi yang lengkap dan akurat bagi Anda yang berminat memasuki industri prlastik film ini, ECBIS Rescons telah menyiapkan kajian mendalam mengenai industri ini yang dikemas dalam buku “PROSPEK INDUSTRI DAN PEMASARAN PLATIK FILM DI INDONESIA, 2011-2015”. Tujuan studi ini adalah memberikan gambaran yang jelas tentang sejauhmana peluang investasi dalam industri ini. Untuk itu maka dalam studi ini dipaparkan secara jelas tentang perkembangan produksi, ekspor, impor dan pasarnya.
Disamping itu, konsumsi dan proyeksi konsumsi di setiap industri pemakai juga dikupas secara tuntas. Demikian pula perkembangan harga, distribusi dan peraturan pemerintah tentang investasi dan tataniaganya. Studi ini juga dilengkapi dengan profil perusahaan Plastik Film yang sudah berjalan. Masalah pengadaan bahan baku, yaitu PP dan PET, juga diteliti secara rinci yang meliputi jumlah produsen, perkembangan produksi dan perkembangan ekspor/impor. Sementara itu untuk bisa memperluas pasar dan mengetahui secara jelas buyer-buyer di dalam negeri, kami tampilkan aktivitas perusahaan-perusahaan yang selama ini secara rutin mengimpor Plastik Film dari luar negeri. Dengan kelengkapan dan akurasi data yang kami sajikan, kami berharap Anda bisa mengukur keunggulan perusahaan Anda dibanding para kompetitor. Anda dapat memiliki buku ini dengan harga Rp. 6.000.000 (Enam Juta Rupiah). Sebagai informasi awal, berikut kami sajikan daftar ini buku.
Daftar Isi: PEREKMBANGAN INDUSTRI DAN PROSPEK PASAR
PLASTIK FILM DI INDONESIA 2011 - 2015 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Arah dan Tujuan Studi
1.3. Metodologi Riset dan Sumber Data 1.3.1. Wawancara 1.3.2. Survey 1.3.3. Studi Pustaka
2. BIAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE (BOPP) FILM 2.1. DESCRIPTION OF PRODUCTS 2.2. PROSES PRODUKSI 2.3. PERSEDIAAN BAHAN BAKU 2.3.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.2.2. Perkembangan Produksi 2.2.3. Perkembangan Ekspor 2.2.4. Perkembangan Impor 2.2.5. Perkembangan Supplai 2.4. JENIS/TYPE DAN APLIKASI BOPP FILM 2.5. PERKEMBANGAN INDUSTRI BOPP FILM 2.5.1. Penyebaran Pabrik 2.6.2. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.6. PROFIL PERUSAHAAN 2.6.1. PT Trias Sentosa Tbk (PT. TS) 2.6.2. PT Argha Karya Prima Industri (PT. AKPI) 2.6.3. PT Titan Kimia Nusantara Tbk (PT. TKN) 2.6.4. PT Indopoly Swakarsa Industry (PT ISI) 2.6.5. PT Poly Dayaguna Perkasa (PT. PDP) 2.6.6. P.T. Karuniatama Polypack (PT. KP) 2.7. PERKEMBANGAN PRODUKSI 2.7.1. Trend Produksi 2.7.2. Produksi Menurut Jenis 2.8. PERKEMBANGAN EKSPOR 2.8.1. Trend Ekspor 2.8.2. Ekspor Menurut Jenis 2.8.3. Ekspor Menurut Negara Tujuan 2.8.4. Jumlah Perusahaan Eksportir 2.8.5. Ekspor Menurut Masing-Masing Eksportir 2.8.6. Pembeli/Importir BOPP Film produk Indonesia 2.8.7. Ekspor BOPP Film menurut masing-masing eksportir dan importir 2.9. PERKEMBANGAN IMPOR 2.9.1. Trend Impor 2.9.2. Impor Menurut Jenis 2.9.3. Impor Menuurut Negara Asal 2.9.4. Jumlah Perusahaan Pengimpor 2.9.5. Impor Menurut Masing-Masing Importir 2.9.6. Jumlah Supplier atau pemasok BOPP ke Indonesia 2.9.7. Impor Menurut Masing-Masing Importer dan Supplier 2.10. PERKEMBANGAN KONSUMSI 2.11. KONSUMSI MENURUT INDUSTRI PEMAKAI
2.11.1. Industri Rokok 2.11.1.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.1.2. Perkembangan Produksi 2.11.1.3. Konsumsi BOPP Film oleh Industri Rokok 2.11.2. Industri Mie Instant 2.11.2.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.2.2. Perkembangan Produksi 2.11.2.3. Konsumsi BOPP Film oleh Industri Mie Instant 2.11.3. Industri Biskuit 2.11.3.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.3.2. Perkembangan Produksi 2.11.3.3. Konsumsi BOPP Film oleh Industri Biskuit 2.11.4. Industri Kembang Gula 2.11.4.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.4.2. Perkembangan Produksi 2.11.4.3. Konsumsi BOPP Film oleh Industri Kembang Gula 2.11.5. Industri Es Krim 2.11.5.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.5.2. Perkembangan Produksi 2.11.5.3. Konsumsi BOPP Film oleh Indusri Es Krim 2.11.6. Industri Makanan Ringan 2.11.6.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 2.11.6.2. Perkembangan Produksi 2.11.6.3. Konsumsi BOPP Film oleh Industri Makanan Ringan 2.11.7. Industri Lainnya 2.11.8. Total Konsumsi BOPP Film 2.12. PROYEKSI KONSUMSI 2.12.1. Industri Rokok 2.12.2. Industri Mie Instant 2.12.3. Industri Biskuit 2.12.4. Industri Kembang Gula 2.12.5. Industri Es Krim 2.12.6. Industri Makanan Ringan 2.12.7. Industri Lainnya 2.12.8. Proyeksi Konsumsi Diluar Industri Rokok dan Converting 2.12.9. Total Proyeksi Konsumsi BOPP Film 2.13. PROYEKSI PRODUKSI 2.14. PELUANG INVESTASI 2.15. SISTEM DISTRIBUSI DAN HARGA 2.15.1. Sistem Distribusi 2.15.1.1. Produk Lokal 2.15.1.2. Produk Ekspor 2.15.2. Perkembangan Harga 2.16. PERATURAN PEMERINTAH 2.16.1. Peraturan Investasi 2.16.2. Peraturan Ekspor/Impor
3. POLYETHYLENE TEREPHTHALATE FILM (BOPET FILM) 3.1. DESCRIPTION OF PRODUCTS 3.2. PROSES PRODUKSI 3.3. PENYEDIAAN BAHAN BAKU 3.3.1. Jumlah pabrik PET Resin 3.3.2. Perkembangan produksi 3.3.3. Perkembangan Ekspor 3.3.4. Perkembangan Impor 3.3.5. Perkembangan Supplai 3.4. SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK PRODUCT 3.5. PERKEMBANGAN INDUSTRI BOPET FILM 3.5.1. Penyebaran Pabrik 3.5.2. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.6. PROFIL PERUSAHAAN 3.6.1. PT Trias Sentosa Tbk (PT TS) 3.6.2. PT Argha Karya Prima Industri (PT. AKPI) 3.6.3. PT Teijin Indonesia Fiber Corp (PT TIFC). 3.6.4. PT Kolon Ina (PT KI) 3.6.5. PT MC Pet Film Indonesia (PT MPFI) 3.7. PERKEMBANGAN PRODUKSI 3.8. PERKEMBANGAN EKSPOR 3.8.1. Trend Ekspor 3.8.2. Ekspor Menurut Jenis 3.8.3. Ekspor Menurut Negara Tujuan 3.8.4. Jumlah Perusahaan Eksportir 3.8.5. Ekspor menurut masing-masing eksportir 3.8.6. Pembeli/Importir BOPET Film produk Indonesia 3.8.7. Ekspor menurut masing-masing eksportir dan importir 3.9. PERKEMBANGAN IMPOR 3.9.1. Trend Impor 3.9.2. Impor Menurut Jenis 3.9.3. Impor Menurut Negara Asal 3.9.4. Jumlah Perusahaan Importir 3.9.5. Impor menurut masing-masing importir 3.9.6. Jumlah Supplier/Pemasok 3.9.7. Impor menurut masing-masing importer dan supplier 3.10. PERKEMBANGAN KONSUMSI 3.11. KONSUMSI MENURUT SEKTOR PEMAKAI 3.11.1. Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 3.11.1.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.1.2. Perkembangan Produksi 3.11.1.3. Konsumsi BOPET Film oleh industri AMDK 3.11.2. Industri Mie Instant 3.11.2.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.2.2. Perkembangan Produksi 3.11.2.3. Konsumsi BOPET Film oleh industri mie instant
3.11.3. Industri Biskuit 3.11.3.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.3.2. Perkembangan Produksi 3.11.3.3. Konsumsi BOPET Film oleh industri Biskuit 3.11.4. Industri Kembang Gula 3.11.4.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.4.2. Perkembangan Produksi 3.11.4.3. Konsumsi BOPET Film oleh Industri Kembang Gula 3.11.5. Industri Kosmetik 3.11.5.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.5.2. Perkembangan Produksi 3.11.5.3. Konsumsi BOPET Film oleh Industri Kosmetik 3.11.6. Total konsumsi BOPET Film oleh Industri Converter 3.11.7. Industri Kabel 3.11.7.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.6.2. Perkembangan Produksi 3.11.6.3. Konsumsi BOPET Film oleh Industri Kabel 3.11.8. Industri Audio/Vidio Cassettes 3.11.8.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 3.11.8.2. Perkembangan Produksi 3.11.7.3. Konsumsi BOPET Film oleh Industri Audio/Video Cassette 3.11.9. Industri Lainnya 3.11.10.Total Konsumsi BOPET Film 3.12. PROYEKSI KONSUMSI 3.12.1. Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 3.12.2. Industri Mie Instant 3.12.3. Industri Biskuit 3.12.4. Industri Kembang Gula 3.12.5. Industri Kosmetik 3.12.6. Industri Lainnya 3.12.6. Industri Kabel 3.12.7. Industri Audio/Vidio Cassette 3.12.8. Industri Lainnya 3.12.9. Total Proyeksi Konsumsi BOPET Film 3.13. PROYEKSI PRODUKSI 3.14. PELUANG INVESTASI 3.15. SYSTEM DISTRIBUSI DAN HARGA 3.15.1. Distribution system 3.15.1.1. Produk Lokal 3.15.1.2. Produk Ekspor 3.16. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH 3.16.1. Kebijaksanaan Pemerintah 3.16.2. Kebijaksanaan Export/Import
4. CAST POLYPROPYLENE FILM (CPP FILM) Film 4.1. KARAKTERISTIK PRODUK
4.2. PROSES PRODUKSI 4.3. PERKEMBANGAN INDUSTRI BOPET FILM 4.3.1. Penyebaran Pabrik 4.3.2. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 4.4. PROFIL PERUSAHAAN 4.4.1. PT Argha Karya Prima Industry 4.4.2. PT Bhineka Tatamulya Industri 4.4.3. PT Prima Makmur Rotokemindo 4.4.4. PT Panverta Cakrakencana 4.4.5. PT Mandara Prima Perkasa 4.5. PERKEMBANGAN PRODUKSI 4.6. PERKEMBANGAN EKSPOR 4.6.1. Trend Ekspor 4.6.2. Ekspor Menurut Jenis 4.6.3. Ekspor Menurut Negara Tujuan 4.6.4. Jumlah Perusahaan Eksportir 4.6.5. Ekspor menurut masing-masing eksportir 4.6.6. Pembeli/Importir BOPET Film produk Indonesia 4.6.7. Ekspor menurut masing-masing eksportir dan importir 4.7. PERKEMBANGAN IMPOR 4.7.1. Trend Impor 4.7.2. Impor Menurut Jenis 4.7.3. Impor Menurut Negara Asal 4.7.4. Jumlah Perusahaan Importir 4.7.5. Impor menurut masing-masing importir 4.7.6. Jumlah Supplier/Pemasok 4.7.7. Impor menurut masing-masing importer dan supplier 4.8. PERKEMBANGAN KONSUMSI 4.9. KONSUMSI MENURUT SEKTOR PEMAKAI 4.9.1. Industri Rotogravure & Printing 4.9.1.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 4.9.1.2. Perkembangan Produksi 4.9.1.3. Konsumsi CPP Film oleh industri Rotogravure & Printing 4.9.1.4. Konsumsi masing-masing jenis plastik film oleh industri Rotogravure & Printing 4.9.2. Industri Metalizing Film 4.9.2.1. Jumlah Pabrik dan Kapasitas 4.9.2.2. Perkembangan Produksi 4.9.2.3. Konsumsi CPP Film oleh industri Metalizing Film 4.9.3. Penyerapan Oleh Pengguna Kemasan 4.9.3.1. Industri Pembalut Wanita 4.9.3.2. Industri Lainnya 4.9.4. Total Konsumsi CPP Film 4.10. PROYEKSI KONSUMSI 4.11. PROYEKSI PRODUKSI 4.12. PELUANG INVESTASI
4.13. SYSTEM DISTRIBUSI DAN HARGA 4.13.1. Distribution system 4.13.1.1. Produk Lokal 4.13.1.2. Produk Ekspor 4.14. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH 4.14.1. Kebijaksanaan Pemerintah 4.14.2. Kebijaksanaan Export/Import
5. KESIMPULAN