Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
SKRIPSI Disampaikan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan , program studi Akuntansi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)
Shelly Agustine 000 000 0 2597
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan Karawaci 2014
Halaman Persetujuan Skripsi tentang “Perkembangan Pasar Modal di Indonesia” oleh Shelly Agustine ini telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Akhir Universitas Pelita Harapan pada tanggal 15 Maret 2014,
Oleh :
Dosen pembimbing I ,
Dosen Pembimbing II ,
Lina,SE.,M.Si.,Ak.,CA.
Christine,SE.,M.M.
Halaman Pengesahan Skripsi yang berjudul “ Perkembangan Pasar Modal di Indonesia” telah diujikan hari Jumat 28 Febuari,pukul 14.00 s.d. 15.30 dengan susunan penguji sebagai berikut.
Nama
Tanda Tangan
1. Lina,SE., M.Si., Ak., CA. / Pembimbing 1 2. Christine, SE., M.M. / Pembimbing 2 3. Ferdinand Butarbutar, MBA / Penguji 1 4. Dr. Partogian Sormin, Ak., MM., CPMA., CA. / Penguji 2
Disahkan oleh Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Antonius Herusetya, Ak., Ca., MM.
Dekan Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan
Dr. Kim Sung Suk, B.A., M. Hum., M.Sc.
Halaman Persembahan Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang mendukung saya dalam proses penyusunan skripsi :
Papa dan Mama, Motivator terbaik dalam hidup saya selama masa penyusunan skripsi ini yang tak pernah jemu mendoakan,mendukung,dan memberikan semangat untuk saya.
Saudara saya Suhandy Tengganus, Selvi Octaberin, dan Michael Tengganus
Keluarga besar saya yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik
Keluarga besar saya di Komunitas Gereja “Zeal”
Dosen-dosen di UPH yang sudah memberikan bimbingan selama saya berkuliah 2 tahun 8 bulan.
Sahabat-sahabat seperjuangan di UPH, dan semua teman-teman yang tak mungkin saya sebutkan satu-persatu
Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan baik. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan. Adapun judul penulisan skripsi ini adalah “Perkembangan Pasar Modal di Indonesia “. Dalam penyusunan penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu perkenankan penulis untuk menghaturkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua penulis Teng Kian Hok dan Loe Mei Kioen yang telah memberikan dorongan semangat, doa, bimbingan dan dukungan yang tak henti-hentinya, baik berupa moril maupun riil yang belum tentu penulis dapat membalasnya. 2. Ibu Lina,SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Pembimbing I atas segala saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi. 3. Ibu Christine,SE.,M.M. selaku Pembimbing II atas segala saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat 5. Saudara- saudaraku yang selalu mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masihlah jauh dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu maupun minimnya pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga segala bentuk bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dibalas oleh Tuhan Yesus. Dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada lingkungan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan. Akhirnya semoga segenap aktivitas yang kita lakukan mendapat bimbingan dan hasil akhir yang baik. Amin.
Tangerang, 21Febuari 2014
Penulis
Daftar isi Halaman Persetujuan ......................................................................................... 1 Halaman Pengesahan ......................................................................................... 2 Halaman Persembahan ......................................... Error! Bookmark not defined. Kata Pengantar ................................................................................................... 4 Halaman abstrak ................................................................................................ 6 PENDAHULUAN ........................................................................................... 11 BAB I ........................................................................................................... 11 PEMBAHASAN .............................................................................................. 13 BAB II .......................................................................................................... 13 PENUTUP ....................................................................................................... 26 BAB IV ........................................................................................................... 26 Daftar pustaka ................................................................................................. 27
Halaman abstrak “Perkembangan Pasar Modal di Indonesia” ABSTRAK Oleh : Shelly Agustine
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investordengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri Keuangan menunjuk Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut ;
Emiten Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain : 1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi. 2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing. 3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.
Investor Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
Memberikan informasi tentang emiten
Melakukan penjualan efek kepada investor
Perdagangan efek (dealer)
Berfungsi sebagai:
Pedagang dalam jual beli efek
Sebagai perantara dalam jual beli efek
Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi:
Menilai kekayaan emiten
Menganalisis kemampuan emiten
Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
Bertindak sebagai agen pembayaran
Perusahaan surat berharga (securities company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain : 1. Sebagai pedagang efek 2. Penjamin emisi 3. Perantara perdagangan efek 4. Pengelola dana
Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
Kantor administrasi efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya. 1. Membantu emiten dalam rangka emisi 2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor 3. Membantu menyusun daftar pemegang saham 4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham 5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Sahamsaham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
PENDAHULUAN
BAB I eran aktif lembaga pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun
P
perekonomian sebuah negara. Lembaga pasar modal merupakan sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang memiliki kelebihan dana dengan peminjam selaku pihak yang membutuhkan dana.
Inti dari kegiatan pasar modal adalah kegiatan investasi, yaitu kegiatan menanamkan modal baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Bagi para investor, melalui pasar modal mereka dapat memilih obyek investasi dengan beragam tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit (issuers atau emiten) melalui pasar modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang kelangsungan usaha mereka. Informasi merupakan kebutuhan utama bagi investor, sebab informasi sebagai masukan dalam mengambil keputusan investasi.Kecepatan pasar dalam menyerap informasi baru ke dalam perubahan harga sekuritas merupakan salah satu indikator efisiensi pasar. Makin cepat pasar bereaksi terhadap informasi baru, maka makin efisiensi pasar tersebut (Umar, Tiarasari dan Rizki, 2003:109). Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Setyowati (2002:89) bahwa keputusan investasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi termasuk di dalamnya informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dan informasi lainya yang bersifat teknikal. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasar yang efisien akan segera bereaksi secara cepat terhadap informasi, sehingga tidak dimungkinkan untuk memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return). Konsekuensi dari pasar modal efisien amat sulit bagi investor untuk meraih pendapatan abnormal secara tetap dengan melakukan transaksi di bursa.Kondisi pasar efisien diantaranya ditopang oleh kesadaran para emiten untuk mempublikasikan informasi berkualitas, dari sisi frekuensi, kebenaran dan kecepatan informasi. (Umar, Tiarasari dan Rizki, 2003:109). Beberapa studi mengenai hubungan antara laporan keuangan dengan return dan volume perdagangan saham, antara lain dilakukan oleh Beaver (1968) dalam Bandi dan Jogiyanto (2000) yang mengamati reaksi investor atas publikasi laba saham
biasa di sekitar tanggal publikasi. Pengujian kandungan informasi atas publikasi laporan laba tahunan ini menemukan bukti bahwa pengumuman laba menyebabkan abnormal stock price performance dan unexpected trading volume. Husnan et al. (1996) dalam Yudha (2005) meneliti dampak laporan keuangan terhadap kegiatan perdagangan saham dan variabilitas tingkat keuntungan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada tanggal pengumuman laporan keuangan, kegiatan perdagangan maupun variabilitas tingkat keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan periode di luar tanggal pengumuman. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hanafi (1997) yang mengembangkan penelitian Husnan et al. (1996) dengan menambahkan abnormal return sebagai salah satu variabel penelitiannya. Hasil penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa publikasi laporan keuangan mempunyai pengaruh terhadap pasar . Arumsari (2003) juga melakukan kajian return saham untuk mengetahui reaksi pasar modal di sekitar tanggal publikasi laporan keuangan. Sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan laporan keuangan tahunan (tahun 2001). Hasil studi yang dilakukannya menunjukkan terjadi abnormal return yang signifikan di periode publikasi laporan keuangan tahunan. Pertimbangan untuk mengetahui apakah laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan dapat mempengaruhi beliefs para investor dalam membuat keputusan investasi didasarkan pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-17/PM/2002, peraturan nomor X.K.2 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala, laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan bersifat wajib sedangkan laporan keuangan triwulanan bersifat sukarela.
PEMBAHASAN
BAB II A. Pengertian Pasar Modal dan Laporan Keuangan Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain alternatif investasi lainnya seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Seorang investor sebelum membeli saham suatu perusahaan, akan mempelajari terlebih dahulu kondisi perusahaan. Hal ini berdasarkan alasan bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan. Investor sering membandingkan antara harga pasar saham dengan nilai atau harga sebenarnya dari saham tersebut, sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual suatu saham(Jogiyanto,2000:17). Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pihak pemerintah maupun perusahaan swasta. Disamping itu pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi pada dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat, dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu negara. Investor mulai tertarik dengan pasar modal sebagai salah satu sarana investasi dengan tujuan untuk mendapatkan dividen atau capital gain (Purboyono, 2001). Sedangkan Laporan Keuangan adalah suatu daftar finansial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan yang telah menjalankan perusahaan selama satu periode (biasanya satu tahun).
B. Fungsi Pasar Modal dan Laporan Keuangan Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).
P
asar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan
para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil. Sedangkan Laporan Keuangan berfungsi sebagai berikut: 1. Menyusun Perencanaan Kegiatan Perusahaan 2. Mengendalikan Perusahaan 3. Dasar Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan 4. Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
C. Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 berisi tentang pasar modal dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dan BAPEPAM, Menyatakan bahwa perusahaan publik atau emiten harus menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan laporan keuangan semi tahunan yang telah diaudit, sedangkan pengiriman laporan keuangan triwulan hanya bersifat sukarela. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting untuk investor karena dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan (membeli atau menjual saham) di pasar modal. Laporan keuangan mempunyai kandungan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian atau mengubah harapan para investor ketika mereka hendak berinvestasi. Pada setiap pengambilan keputusan investasi, investor dihadapkan pada keadaan ketidakpastian. Kondisi tersebut mendorong investor untuk selalu mempertimbangkan resiko dan tingkat pengembalian yang diinginkan dengan melalui analisis atas investasinya. Analisis investasi merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui
investor mengingat tanpa analisis yang baik dan rasional para investor akan mengalami kerugian. Jika investor mempunyai keterbatasan baik dalam hal waktu maupun kemampuan dalam menganalisa, perusahaan-perusahaan efek biasanya memberikan jasa profesional untuk menganalisa investasi. Reaksi pasar atas adanya publikasi laporan keuangan sebelum dan sesudah ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan harga-harga saham, dengan asumsi tidak adanya kebocoran informasi. Terkait teori atau alat uji reaksi pasar modal terhadap laporan keuangan dapat ditinjau dari beberapa aspek berikut ini:
1. Teori Sinyal (Signaling Theory) Harga pasar dari saham akan mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan terjadi sebaliknya. Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham akan sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering di kaitkan dengan kinerja perusahaan yang kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi (overprice) dapat mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menyebabkan harga saham akan sulit untuk meningkat lagi. Signaling theory menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat di tangkap pasar dan dipersepsikan baik serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk (Megginson, 1987). Pada saat melakukan penawaran umum perdana, calon investor tidak sepenuhnya dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Oleh karena itu, issuer dan underwriter (rational agent) dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar. Jika perusahaan mampu menunjukkan kualitas perusahaan yang baik maka diharapkan ketidakpastian berkurang.
2. Event Study Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham dipasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989). Sedangkan menurut Krizman (1994), event study bertujuan mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan pendapatan (return) dari surat berharga tersebut. Dari penelitian tersebut tampak bahwa sebenarnya Even study dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal
(dengan pergerakan harga saham) terhadap suatu peristiwa tertentu. Sejalan dengan tujuan itu, Even study juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis) pada bentuk setengah kuat (semi strong form).
3. Efisiensi Pasar Modal Pada umumnya situasi pasar modal efisien bila informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan terpercaya telah tercermin dalam harga saham (Husnan, 1998:111). Pengertian harga pasar dalam hal ini adalah harga saham yang ditentukan dan dibentuk oleh mekanisme pasar modal. Sedang bentuk mekanisme pasar modal tidak mudah untuk didefinisikan, mengingat hal itu meliputi sejumlah aktivitas (kejadian) yang berpengaruh pada beberapa keadaan. Efisiensi pasar modal ditentukan oleh seberapa besar pengaruh informasi yang relevan, yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Di sisi lain, pasar modal efisien merupakan alat (tools) guna mengoperasikan gagasan perfect market, dengan maksud agar para pelaku pasar dapat menyesuaikan diri, dalam rangka mengambil keputusan (Sunariyah, 2004:184). Efisiensi pasar modal merupakan salah satu indikator untuk menentukan kualitas suatu pasar modal. Semakin tinggi derajat efisiensinya, maka kualitas pasar modal tersebut akan semakin baik. Pada dasarnya terdapat dua jenis efisiensi pasar modal, yakni efisiensi internal dan efisiensi eksternal (Handaru dkk, 1996).Pasar modal semakin efisien internal apabila biaya transaksi dalam perdagangan saham semakin rendah.Jadi, efisiensi ini dikaitkan dengan besarnya biaya untuk melakukan pembelian atau penjualan suatu saham. Sementara itu derajat efisiensi eksternal akan ditentukan oleh kecepatan penyesuaian harga saham di pasar modal terhadap informasi baru. Dengan kata lain, apabila harga saham di pasar modal mencerminkan semua informasi yang ada (dan berhubungan dengan saham tersebut), maka pasar modal akan memiliki efisiensi eksternal yang semakin tinggi. Dari pengertian efisiensi eksternal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis efisiensi ini akan dikaitkan dengan informasi, artinya efisiensi pasar modal akan diukur secara informasional (Handaru dkk, 1996). Hal yang sama juga diungkapkan Husnan (1998) melalui pernyataan bahwa pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan dengan cepat.
Sunariyah (2004) menjelaskan bahwa informasi di pasar modal sangatlah berarti dalam setiap pengambilan keputusan investasi.
Dengan begitu banyaknya informasi yang perlu dipertimbangkan, maka efisiensi pasar mempunyai arti penting sebagai berikut : a. Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik akan dinilai sahamnya pada harga rendah. b. Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar (fair). Harga saham merupakan cerminan tentang kondisi perusahaan.Dengan harga saham yang tinggi dapat dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan. c. Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham. d. Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Hipotesis pasar efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh biaya iklan tersebut. e. Di pasar efisien, para investor tidak memerlukan sumber informasi lain. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi.
Fama mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe (Husnan, 1998:269) yaitu ; (1) perubahan harga di waktu yang lalu (past price changes), (2) informasi yang tersedia kepada publik (public information), dan (3) informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private information). Ketiga tingkatan itu adalah efisien lemah, efisien setengah kuat, dan efisien kuat (Jogiyanto, 1998:284), yaitu : a. Efisien pasar bentuk lemah (weak form efficiency) Menunjukkan bahwa harga merefleksikan semua informasi yang terangkum dalam catatan masa lalu. Dalam keadaan ini investasi tidak dapat memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari keadaan normal secara konsisten dengan menggunakan informasi hanya dari
masa lalu, dengan kata lain informasi ini tidak relevan untuk tingkat hasil yang berlebih. b. Efisien dalam bentuk setengah kuat (semi-strong form) Efisien bentuk setengah kuat adalah keadaan dimana harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikannya dalam bentuk pengumuman oleh emiten seperti pengumuman laba, pembagian deviden, merger dan akuisisi. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan, berupa peraturan pemerintah. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham, peraturan pemerintah. c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form) Jika harga tidak hanya mencerminkan informasi di waktu lalu dan informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan perekonomian dan informasi-informasi lain yang tidak atau belum dipublikasikan dalam keadaan semacam ini harga sekuritas akan menjadi sangat wajar, dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik mengenai harga saham secara konsisten. Bila terjadi kenaikan harga namun perlu diuji apakah kenaikan itu terjadi dengan cepat dan menyebabkan abnormal return secara konsisten, karena inilah yang diperhatikan dalam isu efisiensi pasar. Pasar yang efisien memungkinkan terjadinya pergerakan dana ke bidang investasi yang mempunyai prospek cerah. Oleh karena itu dalam pasar yang efisien, investor hanya akan memperoleh return atau resiko sistematis yang ditanggungnya. Investor tidak akan menerima return atas resiko unik karena resiko ini dapat dihilangkan apabila investor melakukan diversifikasi. Jika didapat return atas resiko unik maka dikatakan bahwa investor memperoleh abnormal return (Harijono, 1999:75).
4. Return Saham Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukanya. Menurut Ang (1997), setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung.
Komponen return terdiri dari dua jenis yaitu current income (pendapatan berjalan) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran deposito, bunga obligasi, deviden dan sebagainya. Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Komponen penghitungan return saham terdiri dari capital gain/loss dan deviden. Capital gain/loss merupakan selisih laba/rugi yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi/rendah dibandingkan harga saham periode sebelumnya. Sedangkan deviden merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya. Devidennya biasanya dibagikan pada periode tertentu sesuai dengan keputusan manajemen. Deviden yang dibagikan dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada manajemen. Expected return merupakan return yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur pemodalan, hutang, tingkat laba yang dicapai dan lain-lain, sedangkan faktor eksternal perusahaan meliputi pengaruh kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, perkembangan sektor industri dan lain-lain (Ang, 1997).
5. Abnormal Return Abnormal return adalah return yang didapat investor tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapatkan lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Abnormal return dapat terjadi karena adanya kejadian-kejadian tertentu, misalnya hari libur nasional, awal bulan, awal tahun, suasana politik yang tidak menentu, kejadian-kejadian yang luar biasa, stock split, penawaran perdana saham, dan lain-lain. Studi peristiwa menganalisa return tidak normal dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return sendiri adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi
dengan return ekspektasi (Jogiyanto,2000:429).
6. Volume Perdagangan Volume perdagangan saham merupakan indikator untuk mengetahui kegiatan perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang diperdagangkan di bursa pada suatu waktu tertentu. Aktivitas volume perdagangan digunakan untuk melihat apakah investor individual menilai laporan keuangan informatif, informasi tersebut dalam arti apakah membuat keputusan perdagangan yang normal. Ukuran tersebut tidak memisahkan keputusan pembelian (yang bisa dikaitkan dengan informasi positif) dengan keputusan penjualan (yang bisa dikaitkan dengan informasi negatif) (Husnan, 1998:112). Suatu informasi dikatakan relevan bagi investor jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin pada perubahan harga. Salah satu informasi yang dianggap relevan oleh para investor adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah salah satu informasi publik yang dapat digunakan untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti saham, obligasi, dan sekuritas lainnya. Jika pelaku pasar modal menggunakan laporan keuangan sebagai informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi, seharusnya laporan keuangan yang diumumkan pada publik mampu mempengaruhi harga sekuritas. Dengan kata lain, pasar bereaksi terhadap pengumuman laporan keuangan. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dan volume perdagangan saham perusahaan yang melakukan pengumuman laporan keuangan. Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memang dirancang untuk menyediakan kebutuhan informasi bagi calon investor, kreditur, dan pemakai eksternal lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan pengambilan keputusan lainnya.
Peraturan Pembentukan Pasar Modal Pasal 64 (1)
(2)
Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari: a.
Akuntan;
b.
Konsultan Hukum;
c.
Penilai;
d.
Notaris; dan
e.
Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Untuk dapat melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal, Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam.
(3)
Persyaratan dan tata cara pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 65 (1)
Pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal di Bapepam menjadi batal apabila izin profesi yang bersangkutan dicabut oleh instansi yang berwenang.
(2)
Jasa dari Profesi Penunjang Pasar Modal di bidang Pasar Modal yang telah diberikan sebelumnya tidak menjadi batal karena batalnya pendaftaran profesi, kecuali apabila jasa yang diberikan tersebut merupakan sebab dibatalkannya pendaftaran atau dicabutnya izin profesi yang bersangkutan.
(3)
Dalam hal pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dibatalkan, Bapepam dapat melakukan pemeriksaan atau penilaian atas jasa lain berkaitan dengan Pasar Modal yang telah diberikan sebelumnya oleh Profesi Penunjang Pasar Modal dimaksud untuk menentukan berlaku atau tidak berlakunya jasa tersebut.
(4)
Dalam hal Bapepam memutuskan bahwa jasa yang diberikan oleh Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak berlaku, Bapepam dapat mewajibkan perusahaan yang menggunakan jasa Profesi Penunjang Pasar Modal tersebut untuk menunjuk Profesi Penunjang Pasar Modal lain untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian atas perusahaan dimaksud.
Bagian Kedua Kewajiban Pasal 66 Setiap Profesi Penunjang Pasar Modal wajib menaati kode etik dan standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya. Pasal 67 Dalam melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar Modal, Profesi Penunjang Pasar Modal wajib memberikan pendapat atau penilaian yang independen. Pasal 68 Akuntan yang terdaftar pada Bapepam yang memeriksa laporan keuangan Emiten, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam selambatlambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditemukan adanya hal-hal sebagai berikut: a.
pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya; atau
b.
hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksud atau kepentingan para nasabahnya.
Bagian Ketiga Standar Akuntansi Pasal 69 (1)
Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
(2)
Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal.
Perkembangan bursa regional di Indonesia
Di tengah tekanan atas kondisi makro ekonomi .Indonesia yang cukup berat seiring pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, kinerja bursa Indonesia yang tercermin dari pergerakan indeks meskipun berfluktuasi tetap menunjukkan kecenderuangan yang semakin menguat. Dalam semester pertama kinerja bursa cenderung menguat, hal ini antara lain dipengaruhi oleh aksi beli pemodal atas emiten-emiten yang mempunyai informasi individual yang menarik serta adanya peningkatan credit rating Indonesia oleh Fitch Ratings untuk utang jangka panjang baik dalam mata uang lokal dan valas (foreign & local currency) meningkat dari B plus menjadi BB minus, sedangkan untuk utang jangka pendek menjadi B dengan outlook positif.
Perbandingan antara Nilai Negara
Indeks
Nilai Kapitalisasi Pasar
Nilai
Kapitalisasi Pasar dan PD
Country
Index
Market Capitalization
Perdagangan
Ratio of Market
Value
Trading Volume
Capitalization Value and Current Price GDP (%)B harga berlaku (%)
Indonesia
1000,233
679949,1
247006,9
2004
1162,635
801252,7
406070,6
2005
16,24
17,84
64,40
∆%
29,35
PENUTUP BAB IV A. SIMPULAN Reaksi investor dari suatu peristiwa dapat terlihat dari pengujian kandungan informasi. Jika peristiwa mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu berita peristiwa tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham yang bersangkutan. Pengambilan keputusan investasi dalam saham memerlukan pertimbangan-pertimbangan, perhitunganperhitungan, dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor. Calon investor harus mengetahui keadaan serta prospek perusahaan yang menjual surat berharganya. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajari dan menganalisis informasi yang relevan. B. SARAN Informasi (publikasi laporan keuangan) yang diberikan oleh pasar modal (BEI) kepada masyarakat seharusnya lebih transparan dan cepat, hal ini di maksudkan agar perilaku pasar modal seperti investor dapat segera mengantisipasi informasi yang diberikan dalam melakukan keputusan investasi.
Daftar pustaka http://www.slideshare.net/heningminozelfcloudhottes/makalah-reaksi-pasar-modal-terhadaplaporan-keuangan http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal http://tokotuaforex.blogspot.com/2013/06/indeks-harga-saham.html http://www.bapepam.go.id/old/profil/lap_tahunan/2005/Annual%20Report%20Bapepam%202005 %20.pdf