Skripsi Sarjana PERKEMBANGAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1970-1990 Dikerjakan
O l e h
NAMA
: GARDNER PATAR M
NIM
: 030706029
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Skripsi Sarjana PERKEMBANGAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1970-1990 Dikerjakan O l e h NAMA
: GARDNER PATAR M
NIM
: 030706029
Pembimbing,
Dra. Fitriaty Harahap, S.U. NIP. 131284309
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Lembar Persetujuan Ujian Skripsi PERKEMBANGAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1970-1990 Yang diajukan oleh: Nama : Gardner Patar M Nim
: 030706029
Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh: Pembimbing,
Dra. Fitriaty Harahap, S.U.
Tanggal:
NIP. 131284309.
Ketua Departemen Ilmu Sejarah.
Dra. Fitriaty Harahap, S.U.
Tanggal:
NIP. 131284309.
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi PERKEMBANGAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1970-1990 SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H GARDNER PATAR M NIM. 030706029 Pembimbing,
Dra. Fitriaty Harahap, S.U. NIP 131284309
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Sastra USU Medan, Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam bidang Ilmu Sejarah
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Lembar Persetujuan Ketua Jurusan
DISETUJUI OLEH:
FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH Ketua Departemen.
Dra. Fitriaty Harahap, S.U. NIP. 131284309
Medan, Juni 2009
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Lembar Pengesahan Skripsi Oleh Dekan dan Panitia Ujian
PENGESAHAN
Diterima oleh: Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam bidang Ilmu Sejarah pada Fakultas Sastra USU Medan
Pada
:
Tanggal
:
Hari
:
Fakultas Sastra USU Dekan,
Drs. Syaifuddin, MA, Ph.D. NIP. 132098531
Panitia Ujian
No
Nama
Tanda Tangan
1.
(
)
2.
(
)
3.
(
)
4.
(
)
5.
(
)
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada dia Tuhan Yesus Kristus, karena atas kasih dan karunianya penulis dapat menyelesaikan seluruh proses penulisan skripsi ini baik dari mulai pengumpulan data, pengkritikan sumber, hingga sampai kepada penulisan skripsi. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana. Penulisan skripsi juga merupakan kewajiban akademis untuk meraih gelar Sarjana Sastra di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara di bidang Ilmu Sejarah. Dan untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mengangkat sebuah permasalahan yang ditulis menjadi sebuah skripsi yang berjudul: “ Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (1970-1990) “. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan baik itu pengkajian maupun bahan data pengkajian. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memperbaiki penulisan skripsi ini.
Medan,
Juni 2009
Penulis
Gardner Patar M
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Ucapan Terima Kasih Saat mengerjakan skripsi, penulis mendapatkan banyak masalah dan rintangan yang membuat penulis kesulitan dalam mengerjakan skripsi ini. Tatapi berkat kasih dan karunia Tuhan Yesus Kristus, dan dorongan serta bantuan dari banyak pihak, baik itu bantuan moral dan materill skripsi ini akhirnya selesai dikerjakan. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnyabesarnya kepada mereka: 1. Kedua orangtua yang saya cintai (A. Sagala dan R. Sijabat ), papa dan mama sungguh tidak terhingga pengorbanan yang kalian berikan kepada anakmu ini. Dorongan semangat, doa, dan materi yang selalu papa dan mama berikan ketika anakmu ini membutuhkan. Biarlah kiranya dengan menyelesaikan skripsi ini dan mendapatkan gelar Sarjana Sastra dapat menjadi obat pelipur dan menjadi kebanggaan bagi papa dan mama. 2. Adik-adik saya David Edwin Sagala, Hasian Marthin Sagala, dan Eva Yunita Sarah Sagala. Terima kasih abang ucapkan kepada kalian semua yang juga selalu mendoakan abang untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada David dan Marthin, abang mengucapkan terima kasih untuk setiap usaha kalian yang membantu papa dan mama mencari uang dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga, dan juga membantu kebutuhan hidup abang. 3. Mamatua dan Bapatua Edu, dan juga sepupu saya Keke yang banyak sekali membantu saya dalam mengerjakan skripsi ini, terima kasih untuk komputer yang patar gunakan untuk mengetik skripsi. kepada Keke patar ucapkan juga terima kasih untuk setiap bantuan yang diberikan. 4. Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, Drs. Syaifuddin, MA, Ph.d. 5. Ketua Departemen Ilmu Sejarah, Dra. Fitriaty Harahap, S. U. yang juga merupakan dosen pembimbing penulis. Saya ucapkan terima kasih kepada ibu untuk setiap saran, nasehat, dan waktu yang ibu berikan dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
6. Sekretaris Departemen Ilmu Sejarah, Dra. Nurhabsyah, ibu caca baik deh. 7. Dra. Redita Lubis, saya ucapkan terima kasih kepada ibu yang banyak membantu dalam proses pengumpulan data. 8. Dra. Haswita selaku dosen wali saya. 9. Teman-teman stambuk 03 dan 04, Bisler, Ciplik, lia, oriza, deny, nando, ganda, tongam, dan lain-lain yang tidak disebutkan namanya. Terima kasih untuk setiap kebersaman kita dalam menyelesaikan skripsi kita masing-masing. 10. Teman-teman dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia koms’ Fakultas Sastra USU, Yogi, hara, swasti, supriadi, dan teman-teman yang lain yang tidak disebutkan namanya. Abang ucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya untuk setiap bantuan, saran, nasehat, dan doa yang kalian berikan kepada abang. 11. Teman-teman kos berdikari 33 a, lae gultom. Manroe, tahir, dan butong jinak. Terima kasih juga saya ucapkan untuk semangat yang kalian berikan kepada saya. Penulis tidak dapat membalas bantuan yang begitu besar dari semua pihak yang telah penulis sebutkan. Penulis hanya bisa mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkatnya kepada semua pihak yang membantu penulis, dan mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi kita semua dan terkhusus bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah.
Medan
Juni 2009
Penulis.
Gardner Patar M
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
DAFTAR ISI Kata Pengantar
…………………………………………
i
Ucapan Terima Kasih
…………………………………………
ii
Daftar Isi
…………………………………………
iv
1.1. Latar Belakang
…………………………………………
1
1,2. Rumusan Masalah
…………………………………………
6
1.3. Tujuan dan Manfaat
…………………………………………
7
1.4. Tinjauan dan Pustaka …………………………………………
7
1.5. Metode Penelitian
10
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
…………………………………………
Gambaran Umum Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 2.1. Latar Belakang Pendidikan di Sumatera Utara
….. 12
2.2. Awal Berdirinya Fakultas Sastra
….. 17
2.3. Aktivitas Perkuliahan Pada Awal Berdirinya Fakultas Sastra …. 21 BAB III
Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 3.1. Program Studi Yang Dikelola Fakultas Sastra
…. 27
3.2. Sistem Pendidikan
…. 48
3.2.1. Sistem Penerimaan Dosen
…. 53
3.2.2. Sistem Penerimaan Mahasiswa
…. 54
3.2.3. Pemakaian Kurikulum
…. 55
3.3. Sarana Pendidikan
…. 59
BAB IV Dampak Keberadaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 4.1 Bagi Civitas Akademika Fakultas Sastra
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
… 61
4.1.1. Melahirkan Sarjana Sastra dan Ahli Madya Dalam Berbagai
4.2.
Disiplin Ilmu
… 61
Bagi Masyarakat
… 62
4.2.1. Memberikan Kesempatan Untuk Memilih Dalam Berbagai Disiplin Ilmu
…. 62
4.2.2. Menciptakan Lapangan Kerja BAB V
…. 64
Kesimpulan
……………………………………….
66
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………….
70
DAFTAR INFORMAN
……………………………………….
72
LAMPIRAN
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Abstrak Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.yang diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1965, merupakan Fakultas yang ke tujuh dijajaran Universitas Sumatera Utara. Pada awal berdirinya, kegiatan ataupun aktivitas perkuliahan menggunakan gedung Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara, kemudian berpindah-pindah ke bererapa gedung. Baru pada tahun 1972 mendapatkan gedung sendiri beruapa 3 unit gedung kuliah di Jalan Universitas Nomor. 32. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengembangkan diri dengan menghasilkan Sarjana ataupun Ahli Madya yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu misalnya, ahli dalam bidang Sastra dan Bahasa Indonesia, ahli dalam bidang Bahasa dan Sastra Inggris, ahli dalam bidang Sejarah, ahli dalam bidang musik dan kebudayaan musik, ahli dalam bidang bahasa dan kebudayan daerah,ahli dalam bidang kepustakaan, ahli dalam bidang Bahasa Jepang, dan lain-lain. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dengan berbagai Program Studi yang dikelola, sampai dengan tahun 1990 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengelola 13 Program Studi. Hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi masyarakat luas. Masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat menuntut pendidikan tinggi untuk melanjutkan pendidikan sebelumnya yang diperoleh dari sekolah menengah. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara juga memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar kampus Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara di daerah Padang Bulan dan sekitarnya. Dengan berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara maka memberikan kesempatan kepada masyarakat luas dalam proses menciptakan lapangan kerja dalam berbagai bidang.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Pendidikan juga di pandang sebagai pencipta
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
suatu
bangsa
dalam
rangka
mempersiapkan masa depan generasi muda kearah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global 1. Pendidikan sebagai sarana sosialisasi merupakan kegiatan manusia yang melekat dalam kehidupan masyarakat, sehingga usia pendidikan dapat dikatakan hampir sama tuanya dengan usia manusia dalam kehidupan bermasyarakat di berbagai rentang peradaban. Perjalanan panjang perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan dapat ditelusuri sejak zaman Hindu dan Budha pada abad ke 5 (Kerajaan Kutai di Kalimantan, Tarumanegara di Jawa, dan Sriwijaya di Sumatera). Dari perkembangannya saat itu, diperoleh gambaran bahwa keadaan pendidikannya berlangsung sesuai dengan tuntutan zaman yang berbeda-beda dengan penyesuaian pada Ideologi, tujuan, serta sistem penyampaiannya. Penyelenggaraan pendidikan saat itu dipelopori oleh kaum Brahmana ataupun kaum Agamais. Mereka mengenalkan sistem pendidikan dengan cara India, yaitu Sistem Guru Kula. 2
1
Wardiman Djojonegoro, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, hlm. 2. 2 Sistem Guru Kula adalah sistem pendidikan asrama, dimana murid tinggal serumah dengan guru, murid harus melayani gurunya, guru dianggap sebagai orang yang sakti. Lihat A. Ahmadi, Pendidikan Dari Masa Ke Masa, Bandung: CV. Armico, 1987, hlm. 13. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Demikian juga pada zaman permulaan masuk dan berkembangnya agama Islam, pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dalam rangka penyebaran agama Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan pendidikan dan pengajaran Islam mulai berpengaruh terhadap tumbuhnya pusat-pusat kekuasaan baru yang secara perlahan-perlahan menggantikan pusat-pusat kekuasaan Hindu dan Budha. Pada zaman penjajahan, sistem pendidikan di tanah air lebih banyak disesuaikan dengan
kepentingan
penjajah
dalam
mempertahankan
dan
memperluas
kekuasaannya. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa, karena dengan kualitas pendidikan yang baik maka suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern. Pembentukan manusia Indonesia modern menjadi tujuan utama dari pembangunan. Adapun ciri-ciri manusia Indonesia modern yang diharapkan antara lain: lebih mudah menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli menyatakan pendapatnya, memiliki rasa tanggung jawab, lebih berorientasi kemasa depan, lebih mempunyai kesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Di dalam konteks inilah pendidikan tinggi merupakan sebagai lapisan terdepan pendidikan formil dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut. Dari pendidikan tinggi itu diharapkan karya-karya yang dapat menunjang dan memberikan pengarahan dinamis bagi proses modernisasi. Hal ini dapat dipahami mengingat kenyataan bahwa salah satu yang melandasi perubahan-perubahan pada abad ke-20 ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Dengan demikian maka pendidikan tinggi hendaknya menghasilkan tenaga ahli sesuai dengan peran dan fungsinya dalam dinamika pengarahan proses modernisasi untuk pembangunan masyarakat Indonesia, sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia yang dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Selain daripada itu tenaga-tenaga yang dihasilkan harus memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang hidup, dan kemampuan mengembangkan perspektif kebudayaan yang memberi wadah untuk mengisi secara khas kepribadian Bangsa Indonesia. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. Pendidikan Tinggi diselenggarakan oleh Pemerintah. Dalam hal ini Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (Perguruan Tinggi Negeri/PTN), Departemen
atau
Lembaga
Pemerintah
yang
lain
(Perguruan
Tinggi
Kedinasan/PTK), dan oleh masyarakat (Perguruan Tinggi Swasta/PTS). Salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang tetap eksis menyelenggarakan pendidikan tinggi adalah Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama pada tanggal 20 November 1957 menjadi Universitas Negeri. Peresmian ini dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 48/1957. tentang pendirian Universitas Negeri di Medan. Pada saat peresmian tersebut terdiri atas tiga fakultas yaitu, Fakultas Kedokteran (20 Agustus 1952), Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (12 Januari 1954), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (22 Oktober 1956)3.
3
Katalog USU 1988-1990, hlm. 3.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Seiring dengan berjalannya waktu, Universitas Sumatera Utara mengalami perkembangan dengan berdirinya fakultas-fakultas lain, salah satunya adalah Fakultas Sastra. Fakultas Sastra di diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1965 bersama dengan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (kini menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 190/1965. Sebenarnya pada tahun 1964 Fakultas Sastra telah ada dengan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
akan
tetapi
ditumpangkan
di
Fakultas
Hukum
dan
Ilmu
Kemasyarakatan USU 4. Mulai dari awal berdiri sampai dengan tahun 1990, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengelola 7 Departemen dan 13 Program Studi baik Sarjana maupun Diploma. Dekan pertama dari Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara adalah Bapak Dr. Septy Ruzui (1964-1969). Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara memilki tujuan Pendidikan, adapun tujuan Pendidikan Tinggi Fakultas Sastra USU adalah: -
Tujuan umum: Menghasilkan Sarjana Sastra yang berjiwa Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, mempunyai tanggung jawab ilmiah dan sosial, baik dalam tugas-tugas maupun pengalaman ilmunya.
Tujuan khusus: Menghasilkan Sarjana yang mampu
menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dan menyiapkan tenaga ahli untuk dapat melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu sastra, yaitu dengan alat analisis ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu sastra dan seni, ilmu filsafat, dan ilmu linguistik. 4
Laporan Pidato Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Pada Upacara Peringatan Lustrum ke-8 (Ulang Tahun ke-40), Medan: Fakultas Sastra USU, 2005, hlm. 2. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Mulai dari awal berdiri sampai dengan tahun 1990, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengelola 7 Departemen dan 13 Program Studi baik Sarjana maupun Diploma. Berikut adalah daftar tabel perkembangan Program Studi yang ada di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Tabel 1.1 Departemen dan Program Studi di FS USU sampai tahun 1990 5. No
Departemen
Program Studi
Strata
Tahun
Sastra Indonesia
S-1
1964
Bahasa dan Sastra Sastra Inggris
S-1
1965
Inggris
Bahasa Inggris
D-3
1980
3
Ilmu Sejarah
Ilmu Sejarah
S-1
1968
4
Etnomusikologi
Etnomusikologi
S-1
1979
Sastra Melayu
S-1
1979
Sastra Batak
S-1
1979
Ilmu Perpustakaan
S-1
1980
Perpustakaan
D-3
1984
Antropologi
S-1
1980
8
Bahasa Arab
S-1
1980
9
Bahasa Jepang
D-3
1980
10
Pariwisata
D-3
1980
Bahasa dan Sastra 1
Indonesia
2
5
Sastra Daerah
6
Ilmu Perpustakaan
7
Antropologi
5
Ibid. hlm. 2.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
1.2 Rumusan Masalah Alasan menulis tentang perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, karena penulis tertarik mengkaji masalah perkembangan pendidikan, khususnya mengenai masalah Perkembangan suatu Fakultas dengan harapan generasi yang akan datang mengetahui bahwa telah tercatat Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah menghasilkan Sumber Daya Manusia yang ahli dan terampil. Selain itu saat ini penulis juga terdaftar sebagai salah satu mahasiwa yang mengecap pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Alasan menetapkan periodesasi dari tahun 1970-1990, karena pada masa itu merupakan masa perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, yang sebelum tahun 1970 hanya memiliki 3 Departemen dan 3 Program studi, pada tahun 1970-1990 telah mengalami perkembangan dengan memiliki 7 Departemen dan 13 Program Studi. Selain itu, baru pada tahun 1972 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara mendapatkan 3 unit gedung kuliah dan administrasi di Jalan Universitas Nomor 19, yang sekarang menjadi gedung A, B, dan K yang sebelumnya menempati 3 gedung pada lokasi yang berbeda yaitu, di Jalan Universitas Nomor 32 (gedung suara USU dan pramuka USU), Jalan Prof. M. Yusuf (eks gedung PU), dan gedung Pancasila (sekarang Pendopo USU). Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada tahun 1970-1990. 2. Bagaimana peranan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
1.3 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian untuk mengetahui: 1. Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada tahun 1970-1990. 2. Peranan
Fakultas
Sastra
Universitas
Sumatera
Utara
dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia. Sedangkan yang menjadi manfaat dari penelitian adalah: 1. Menambah wawasan pembaca dalam mengetahui perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah lokal 3. Memberi informasi tentang perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 4. Menjadi acuan bagi penulis lain. 1.4 Tinjauan Pustaka Untuk dapat menyusun kepustakaan yang baik, tidak ada cara lain selain mengumpulkan dan mengusahakan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya harus relevan dengan topik masalah yang akan dikaji. Kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan kedalam bentuk tulisan. Adapun beberapa buku ataupu referensi yang dikemukakan dalam mendukung penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai pedoman adalah sebagai berikut: Menurut Prof.Dr.Ing.Wardiman Djojonegoro, dalam buku yang berjudul Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia berkembang sebagai wujud transformasi pandangan
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
bangsa dari waktu ke waktu sebelum kemerdekaan sampai sekarang. Perkembangan ini mengandung implikasi bagi pembangunan pendidikan pada masa yang akan datang. Dalam rangka peringatan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan menyajikan perkembangan kemajuan pendidikan ditanah air. Perkembangan sejarah pendidikan ditanah air dapat digolongkan kedalam lima tahap yaitu: 1. Sebelum kemerdekaan, yang lebih didasari oleh penyebaran ajaran agama, mulai dari agama Hindu, Budha, Islam, Khatolik, dan Kristen. 2. Pada jaman penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan lebih dilandasi oleh kepentingan penjajah pada waktu itu. 3. Pada jaman perjuangan kemerdekaan, pendidikan lebih dilandasi oleh transformasi wawasan kedaerahaan menjadi semangat kebangsaan Indonesia hingga mencapai detik – detik proklamsi kemerdekaan 1945. 4. Pada masa awal kemerdekaan, mulai dicari bentuk sistem pendidikan nasional sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan 5. Pada masa PJP lima tahun, pendidikan diselenggarakan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia melalui kegiatan pembangunan dalam berbagai bidang secara sistematis dan terencana. Pada masa selanjutnya sistem pendidikan dianggap sebagai sarana perjuangan bangsa untuk mencapai keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menguasai Iptek sehingga dapat memacu produktivitas nasional yang dapat bersaing secara global menjelang tahun 2020. hal ini sejalan dengan keyakinan yang telah berkembang secara global bahwa pendidikan sebagai sarana utama
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
pengembangan kualitas SDM merupakan faktor yang paling dominan dalam memacu kemajuan suatu bangsa. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M. A. dalam buku yang berjudul Sejarah Pendidikan Indonesia dapat memberikan gambaran bagaimana sulitnya bangsa Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan layak. Dapat membandingkan pendidikan yang ada dimasa sekarang dengan pendidikan yang ada dimasa lalu, pada masa lalu tidak semua orang Indonesia bisa mendapatkan pendidikan, hanya orang golongan ataslah yang bisa mendapatkan pendidikan, bedanya dengan sekarang, semua orang Indonesia dari berbagai golongan dapat mengecap pendidikan. Perbandingan dilakukan agar dapat melakukan hal yang lebih baik dari yang sebelumnya. Khususnya menjelaskan tentang pendidikan dan sekolah-sekolah yang ada pada zaman Belanda, pelaksanaan kurikulum pelajaran, fasilitas, guru, dan lain-lain. Menurut
Sjarif
Thajeb
dalam
buku
berjudul
Kebijakan
Dasar
Pengembangan Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa peran Pendidikan Tinggi merupakan garda terdepan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur baik secara materiil maupun spritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bersatu. Dan juga menghasilkan manusia Indonesia yang modern yang memiliki ciri-ciri yaitu, mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, ahli dalam menyatakan pendapatnya, memiliki rasa tanggung jawab, lebih berorientasi ke masa depan, dan mempunyai kesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Menurut Masjkuri Sutrisno Kutoyo dalam buku berjudul Sejarah Pendidikan Daerah Sumatra Utara, menjelaskan bagaimana latar belakang dan budaya masyarakat Sumatera Utara, pendidikan bermula dan berkembang di Sumatera, disetiap daerah di Sumatera mempunyai cerita yang berbeda tentang masuk dan berkembangnya pendidikan. Pendidikan tradisional daerah Sumatera Utara pada masa Agama Hindu, Budha, terbukti dengan adanya peninggalan candi Hindu Budha yang terletak di Tapanuli Selatan dekat kota Gunung Tua. Datangnya Belanda menyebabkan adanya sistem pendidikan yang baru, yaitu sistem pendidikan yang berdasarkan golongan penduduk. Selain itu referensi lain yang digunakan oleh penulis adalah Katalog Universitas Sumatera Utara yang menyajikan profil tentang Universitas, Fakultas, ataupun Departemen mulai dari sejarah singkat, nama-nama staf pengajar, program studi yang ditawarkan, visi dan misi, sistem pendidikan dan pengajaran, pemakaian kurikulum, dan lain lain. Referensi lain adalah dalam bentuk laporan seperti Laporan Pidato Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Pada Upacara Peringatan Lustrum ke-8 (Ulang Tahun ke-40), yang diterbitkan pada tahun 2005 oleh Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 1.5 Metode Penelitian Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah. 6 Untuk dapat menulis sejarah maka memerlukan metode agar tulisan menjadi baik dan benar. Ada beberapa tahap dalam metode sejarah yang harus dijalani dalam penelitian sejarah antara lain: 6
Louis Gotschalk, Understanding History, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 143. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
a). pengumpulan data–data historis (heuristic) yaitu kegiatan yang dilakukan dalam usaha untuk menemukan dan mengumpulkan informasi yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. Metode ini menggunakan dua cara yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka biasanya dilakukan diperpustakaan dengan mengumpulkan buku-buku ataupun arsip ataupun buletin atau laporan penelitian yang mendukung penelitian. Studi lapangan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. b). melakukan kritik terhadap sumber yang telah didapat, melakukan kritik ekstern yaitu mengkritik terhadap keaslian sumber yang didapat. Dan kritik intern, yaitu kritik terhadap isi data yang telah didapat, setelah itu kemudian data tersebut dikelompokan dalam dua kelompok yaitu data primer (pokok), data sekunder (pendukung) c). melakukan interpretasi, yaitu tahap dimana akan melakukan penafsiran terhadap fakta dari sumber yang telah didapat, sehingga dapat memberikan gambaran tentang objek penelitian dimasa lalu. d). melakukan penulisan atau historiografi, dimana dapat menuliskan dan menceritakan bagaimana kondisi dan situasi objek yang diteliti pada masa lalu. Penulisan dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan dan ejaan yang telah disempurnakan.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
BAB II GAMBARAN UMUM FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1 Latar Belakang Pendidikan di Sumatera Utara Sebelum masuknya pengaruh pendidikan Barat, yang diperkenalkan oleh pemerintah Belanda melalui politik etisnya, di Sumatera Utara pada umumnya telah berkembang pendidikan yang berakar pada ajaran-ajaran Islam. Pendidikanpendidikan Islam inipun ikut berkembang dengan masuknya pengaruh pendidikan Barat, mulai dari perubahan dalam sistem pengajaran sampai kepada perubahan kurikulum. Perubahan yang terlihat dari pengaruh tersebut ialah diperkenalkannya sarana pendidikan seperti papan tulis, meja, kursi belajar dan lain sebagainya. Pendidikan Belanda pertama kali di Sumatera Utara adalah Europese Lagere School (ELS) yang didirikan pada tahun 1920. sekolah ini umumnya diperuntukkan bagi anak-anak bangsa Eropa, anak-anak pegawai bangsa Indonesia yang dianggap sederajat dengan bangsa Belanda dan anak-anak Cina dari kalangan Mayor dan Kapten 7. Kurikulum sekolah ELS mengikuti kurikulum yang berlaku di negeri Belanda 8. Dengan demikian murid yang banyak diterima di ELS biasanya murid yang menggunakan bahasa Belanda di rumahnya. Sekolah ini terdapat di Medan dan Pematang Siantar 9. Di tahun yang sama muncul juga sekolah Hollaands Inlandse School (HIS) yang diperuntukan bagi anak-anak pegawai, anak-anak serdadu KNIL,
7
Pangkat Mayor dan Kapten bukan pangkat kemiliteran, tetapi pangkat pimpinan orangorang China yang mengurus golongannya. 8 Sanusi, Sejarah Pendidikan Sumatera Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah 1980/1981, hlm. 48-51. 9 Sekolah yang terdapat di Medan merupakan milik pemerintah Jajaran dan sekolah yang terdapat di Pematang Siantar adalah milik perkebunan. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
anak-anak raja dan juga anak pedagang. Murid-murid yang masuk di sekolah ini biasanya disesuaikan dengan keadaan gaji orang tuanya mengingat pembayaran uang sekolah yang tinggi. Sekolah ini terdapat di kota-kota Medan, Binjai, Perbaungan dan Tanjung Balai. Kurikulum tidak sama dengan sekolah dasar di negeri Belanda namun bahasa Belanda tetap merupakan bahasa pengantar dan menjadi mata pelajaran yang penting. Pelajaran lain meliputi: bahasa Melayu, membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, sejarah dan ilmu hayat. Semua pelajaran diajarkan dengan menggunakan bahasa Belanda kecuali pelajaran bahasa Melayu. HIS dikelola oleh pemerintah dan ada juga yang di bawah naungan yayasan-yayasan yang mendapat subsidi. Sekolah untuk masyarakat bawah baru didirikan pada pertengahan abad ke-20 dengan nama Volkschool (Sekolah Rakyat). Sekolah ini mengajarkan membaca dan menulis bahasa Melayu dan huruf latin, berhitung serta bahasa daerah. Tujuan pendirian sekolah ini sekedar untuk membebaskan rakyat dari buta huruf dan juga untuk mengisi kedudukan pegawai rendahan di kerajaan atau di perkebunan seperti Mandor atau Kerani. Lulusan-lulusan ELS dan HIS bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu disekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwus (MULO) yang didirikan pada tahun 1920. sekolah ini terdapat di Medan yang terletak di jalan Cut Meutiah sekarang atau dahulu Jan Lighart Laan 10. Untuk masuk di sekolah ini, murid-murid harus menjalani testing terlebih dahulu. Bagi murid yang lulus akan diterima di kelas satu, sedangkan bagi murid yang tidak lulus diterima
10
Ibid. hlm. 51-52.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
pada Voorklas atau kelas pendahuluan. Di Medan, MULO terbagi atas Afdeling A yaitu untuk jurusan bahasa dan kebudayaan dan Afdeling B untuk jurusan ilmu pasti. Alumni dari sekolah MULO Medan salah satunya adalah Chairil Anwar 11. Selain MULO, ada juga sekolah lanjutan yang menerima lulusan dari ELS yaitu Hogere Burger School (HBS). Sekolah ini didirikan pada tahun 1925 dan terletak di jalan Seram 12. Sekolah ini juga merupakan sekolah yang paling lengkap karena memiliki lapangan olah raga dan asrama. Bagi pegawai disediakan rumah disekitar sekolah itu. HBS merupakan satu-satunya sekolah tingkat atas di Pulau Sumatera pada masa itu. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan di Sumatera Utara khususnya mengalami penurunan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan Hindia Belanda. Jumlah sekolah menurun dari 21.500 sekolah menjadi 13.500 sekolah, sekolah lanjutan dari 850 menjadi 20 sekolah. Jumlah murid merosot 30%, murid sekolah menengah merosot 90 %. Dengan menurunnya bidang pelajaran ini, maka angka buta huruf tinggi sekali 13. Pemerintah militer Jepang menggabungkan pendidikan tingkat sekolah dasar menjadi satu macam saja sehingga mempermudah pengawasan sekolah tersebut. Sekolah-sekolah pada masa pemerintahan Jepang antara lain : 1. Sekolah umum terdiri : a. Sekolah rakyat 6 tahun (kokumin gakko) b. Sekolah menengah 3 tahun c. Sekolah menengah tinggi 3 tahun
11
Seorang Sastrawan Indonesia yang terkemuka pada zaman revolusi fisik. Sanusi, Loc.cit. 13 Sartono Kartodirdjo dkk, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta: Balai Pustaka, 1977, hlm. 172. 12
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
2. Sekolah guru terdiri dari : a. Sekolah guru 2 tahun (syoto syihan gakko) b. Sekolah guru 4 tahun (guto syihan gakko) c. Sekolah guru 6 tahun (koto syihan gakko) Semua sekolah memakai bahasa pengantar bahasa Indonesia dan dianggap sebagai mata pelajaran utama. Bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib. Bahasa daerah juga diajarkan pada murid kelas 1 dan kelas 2 sebagai bahasa pengantar sampai murid mengerti bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia baru diajarkan pada murid kelas 3. Di samping proses belajar-mengajar, murid juga diharuskan melakukan kerja bakti (kinrohosyi) dan latihan jasmani serta latihan kemiliteran 14. Di masa pemerintahan militer Jepang, semua perguruan tinggi sempat ditutup, meskipun akhirnya ada beberapa yang dibuka kembali seperti perguruan Tinggi Kedokteran (Ika Daigaku) di Jakarta pada bulan April 1943 dan Perguruan Tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) di Bandung. Jepang membuka Perguruan Tinggi Pamongpraja (Kenkoku Gakuin) di Jakarta dan Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor pada tahun 1943 15. Pada umumnya pendidikan mengalami perubahan kembali setelah Indonesia merdeka. Pendidikan berada dibawah Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang berpusat di Jakarta untuk membenahi masalah-masalah pendidikan di Indonesia dari pendidikan kanak-kanak hingga perguruan tinggi,
14
Ibid. hlm. 175. Pada saat itu, Jabatan dipegang oleh Ki Hajar Dewantara kira-kira selama 3 bulan (17 Agustus-14 November 1945). Beliau kemudian digantikan oleh Mr. T.G.S.G. Mulia ( 14 November 1945-12 Maret 1946). Beliau digantikan oleh Mohammad Sjafei (12 Maret-2 Oktober 1946). Pengganti Beliau adalah Mr. Suwandi. 15
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
dibentuk Panitia Penyelidikan Pengajaran Republik Indonesia di Yogyakarta di bawah Ki Hajar Dewantara 16. Badan ini terdiri dari 52 anggota yang berasal dari semua lapisan dan aliran yang ada dan mencakup semua lapangan dan tingkatan. Di awal kemerdekaan tujuan pendidikan dan pengajaran mengarah kepada usaha membimbing anak didik untuk menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab dan berjiwa intelektual sehingga pendidikan harus dilanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Menyangkut perguruan tinggi, maka kebijakan yang dikeluarkan pada waktu itu adalah agar perguruan tinggi diadakan seluas-luasnya. Dan bila perlu dapat merekrut pengajar dari tenaga-tenaga asing sebagai guru besar untuk dapat mengajar di perguruan tinggi yang akan dikembangkan di Sumatera. Banyaknya anak usia sekolah dan kurangnya daya tampung dapat disediakan oleh pemerintah mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang sekolahnya terputus atau tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena untuk melanjutkan pendidikan terpaksa harus keluar dari pulau Sumatera. Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut maka pemerintah mengharapkan kesedian masyarakat atau kaum terpelajar saat itu untuk mendirikan lembaga pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi di Sumatera baru muncul pada tahun 1950-an, diantaranya adalah Universitas Sumatera Utara (USU) yang kemudian berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri, dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang berstatus sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
16
Sartono Kartodirdjo, Op.cit. hlm. 226.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
2.2 Berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Salah satu Universitas di Indonesia yang tetap eksis menyelenggarakan Pendidikan Tinggi adalah Universitas Sumatera Utara. Sejarah Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952 17. Pendirian Yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua), Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua), Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara), Ir. R.S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota)18. Guna merealisasi tujuannya, Yayasan Universitas Sumatera Utara pertama kali mendirikan Fakultas Kedokteran, pada tanggal 20 Agustus 1952. Hasil kerja yayasan ini mendapat sambutan dan dukungan sepenuhnya dari seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara. Dalam peresmian pembukaan Fakultas Kedokteran ini hadir lima orang Menteri yaitu, Menteri PP dan K, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Pertanian, dan Menteri Dalam Negeri. Peristiwa ini merupakan kejadian penting dalam sejarah perkembangan Propinsi Sumatera Utara pada umumnya, Pendidikan Tinggi pada khususnya. Langkah berikutnya Yayasan Universitas Sumatera Utara mendirikan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, pada tanggal 12 Januari 1954. 17 18
Katalog USU 1988-1990, Loc.cit. Prospektus Universitas Sumatera Utara 2003-2004, hlm.1.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Kemudian pada tanggal 1 September 1955, kedua Fakultas tersebut oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara diserahkan kepada Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dijadikan Fakultas Negeri 19. Sementara itu Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara, bekerjasama dengan Panglima TT.I/SU (sekarang KODAM I/BB), telah menyediakan satu areal tanah seluas 120 Ha untuk dijadikan Kampus Universitas Sumatera Utara. Tanah tersebut terletak di Padang Bulan (Kampus sekarang ini). Agar dapat diresmikan menjadi Universitas Negeri, Yayasan Universitas Sumatera Utara segera mempersiapkan pembukaan dua Fakultas lagi yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kedua Fakultas ini diresmikan pendiriannya masing-masing pada tanggal 22 Oktober 1956 untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan pada tanggal 16 November 1956 untuk Fakultas Pertanian. Pada tanggal 20 November 1957, Presiden Republik Indonesia meresmikan pendirian Universitas Sumatera Utara menjadi Universitas Negeri. Peresmian ini dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48/1957, tentang pendirian Universitas Sumatera Utara di Medan 20. Pada saat peresmian tersebut Universitas Sumatera Utara terdiri atas tiga Fakultas yaitu, (1) Fakultas Kedokteran, (2) Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 48/1957 tanggal 20 Oktober 1957 tentang pendirian Universitas Sumatera Utara tersebut berlaku surut terhitung tanggal 1 September 1957. Itulah sebab dan alasannya selama ini tanggal 1 September setiap tahun dijadikan atau ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis Universitas Sumatera Utara. 19 20
Katalog USU 1992-1994, hlm. 1. Ibid. hlm. 2.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Namun
berdasarkan
Keputusan
Menteri
DEPDIKBUD
RI
No.
0554/U/1984, tanggal 17 November 1984, yang kemudian diralat dengan suratnya No. 273/B/I-F/85, tanggal 22 Januari1985, ditetapkan hari jadi atau Dies Natalis Universitas Sumatera Utara diperingati setiap tahunnya pada tanggal 20 November (sesuai dengan tanggal peresmian pendirian USU). Berikutnya pada tanggal 1 september 1958 Fakultas Pertanian diresmikan menjadi Fakultas Negeri dan langsung bernaung dibawah panji-panji Universitas Sumatera Utara. Pada tanggal 1 September 1959 dibuka pula Fakultas Ekonomi di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Sementara itu pada saat yang bersamaan di Medan dibuka juga Fakultas Teknik. Pada saat Universitas Sumatera Utara diresmikan menjadi Universitas Negeri (yang ke-7), pimpinan dipegang oleh suatu Presidium dengan susunan sebagai berikut: Ketua Presidum
: Soetan Kumala Pontas (GUBSU)
Wakil Ketua
: Prof. Dr. Maas
Sekretaris
: J. Arnold Simanjuntak
Anggota
: C. Marpaung (Kepala Perwakilan Kementerian PP dan K Sumatera Utara), Prof. Mr. Ny. A. Abas Manopo, Prof. Dr. Achmad Sofian 21.
Universitas Sumatera Utara terus membina dan mengembangkan dirinya dengan mendirikan Fakultas-Fakultas baru. Pada tanggal 19 oktober 1961 dibuka Fakultas Kedokteran Gigi dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 0048/Sek/PU dan dinegerikan pada tanggal 4 November 1961. Pada tahun 1961
21
Ibid.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
itu juga Fakultas Ekonomi yang berada di Banda Aceh memisahkan diri dan bergabung dengan Universitas Syahkuala. Sebagai tindak lanjut pada tahun itu juga Yayasan Universitas Sumatera Utara mendirikan Fakultas Ekonomi di Medan, yang kemudian dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 34/1961 tanggal 24 November 1961 diresmikan menjadi Fakultas Negeri. Pada tahun 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sumatera Utara, berdasarkan ketentuan Pemerintah, dipisahkan dari USU dan selanjutnya menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Medan. Kemudian Fakultas Sastra didirikan pada tahun 1964 dan diresmikan oleh Menteri PTIP dengan Surat Keputusan No. 190/1965 tanggal 25 Agustus 1965, bersamasama dengan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (kini menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) 22. Demikian pula pada tahun ajaran 1980/1981 dibuka pula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang untuk sementara dicangkokkan pada Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Berdirinya Fakultas Sastra Itu sendiri adalah karena adanya gagasan dari dua belas orang staf Pengajar Universitas Sumatera Utara dan IKIP Negeri Medan yakni: Almarhum. Prof. Mahadi, S.H., Almarhum. Prof. A. Hamid Hasan Lubis., Dr. Septy Ruzui., Almarhum. Drs. Chairuddin Rahman., Almarhum. Drs. Sabaruddin Ahmad., Drs. Danil Ahmad, DPFE., Almarhum. T. Mahmuddin., Almarhum. Drs Syahdan Manurung, DPFE., Dr. Rustam Amir Effendi, M.A., Drs. Abubakar., Almarhum. Drs. Burhanuddin Ch. Usman., Almarhum. Drs. Tasrir Ismail 23.
22 23
Ibid.hlm. 3. Http/www/FS/USU/ac.id.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Pada awalnya Fakultas Sastra hanya mempunyai satu jurusan yakni jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan jumlah Mahasiswa 45 orang 24. Pada tahun 1966 jurusan Sastra Inggris dibuka. Pada tahun 1968 dibuka jurusan Sejarah tetapi belum ada kegiatan karena mahasiswanya belum ada, dan baru pada tahun 1970 adalah tahun pertama menerima mahasiswa. Pada tahun 1972 Fakultas Sastra memperoleh tiga unit gedung permanen. Tahun 1979 dibuka jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Melayu dan Sastra Daerah untuk Sastra Batak. Pada tahun ini juga dibuka jurusan Etnomusikologi dan merupakan satusatunya yang ada di Indonesia sampai tahun 1989. Jurusan ini banyak sekali mendapat perhatian dan bantuan terutama dari Ford Foundation Jakarta antara lain beasiswa dan staf pengajar serta bantuan tenaga konsultan 25. Selanjutnya pada tahun 1980 dibuka Program Studi Sastra S1 Bahasa Arab, jurusan Antropologi, jurusan Ilmu Perpustakaan, dan beberapa Program Studi D3 seperti Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Pariwisata. Namun pada tahun 1983 jurusan Ilmu Perpustakaan ditutup dan sebagai gantinya dibuka Program studi D3 Perpustakaan, sedangkan Jurusan Antropologi dipindahkan ke Fisip USU sesuai dengan SK Rektor USU No. 163/PTO5/SK/O?86 tanggal 4 Mei 1986 26. 2.3 Aktivitas Perkuliahan Pada Awal Berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang didirikan pada tanggal 25 Agustus 1965, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 190/1965 27. merupakan Fakultas yang ke-7 ( tujuh ) dalam
24
Ibid. Ibid. 26 Ibid. 27 Prospektus Universitas Sumatera Utara, Loc.cit. 25
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
ruang lingkup Universitas Sumatera Utara. Perjalanan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sendiri dimulai pada tahun 1964, dengan satu-satunya jurusan, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditumpangkan di Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara28. Kemudian pada 1966 dibuka Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, dan pada tahun 1968 Jurusan Ilmu Sejarah dibuka, tetapi baru pada tahun 1970 memulai kegiatan perkuliahan. Ketiga jurusan inilah yang merupakan awal dari perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, yang kemudian sampai pada tahun 1990 berkembang menjadi tiga belas ( 13 ) Program Studi. Kegiatan ataupun aktivitas perkuliahan pada awal berdirinya ialah dengan menggunakan gedung Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara, kemudian pada tahun 1966 Fakultas Sastra mendapat gedung sendiri di gedung kecil yang sekarang ditempati oleh UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ) Suara USU dan Pramuka USU yang berada di Jalan Universitas Nomor 3229. Setahun setelah itu Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara mendapat tambahan gedung untuk perkuliahan dengan menempati gedung eks Dinas Pekerjaan Umum di Jalan Prof. M.Yusuf, yang sekarang gedung tersebut berubah menjadi rumah tinggal yang ditempati oleh keluarga Drs. Bapak Abizar. Sementara itu kegiatan administarasi tetap dipusatkan di Jalan Universitas Nomor 32 30.
28
Laporan Pidato Dekan, Loc.cit. Ibid. 30 Wawancara dengan Drs. Abizar, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 20 Mei 2009. 29
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Pada tahun 1967, kegiatan perkuliahan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke Gedung Pancasila ( sekarang Pendopo USU ), yang relatif lebih luas dan lebih dekat dari pusat kegiatan administrasi Fakultas. Pada waktu itu Perpustakaan Fakultas ditempatkan di bagian belakang gedung Jalan Universitas Nomor 22 sehingga kegiatan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara menempati tiga gedung pada tiga lokasi yang berbeda walaupun masih relative berdekatan 31. Baru pada tahun 1972 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara mendapatkan 3 unit gedung kuliah dan administrasi di Jalan Universitas Nomor 19, yang sekarang menjadi gedung A,B, dan K. Sejak saat itu kegiatan perkuliahan dan administrasi terpusat pada satu lokasi dan menempati gedunggedung baru. Seterusnya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara mengalami perkembangan infrastruktur yang pesat sampai dengan tahun 1990-an dengan dialihkannya eks gedung BAAK dan Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara yang sekarang menjadi Gedung D dan K 32. Mengenai cara penyampaian perkuliahan sendiri pada saat itu ialah melalui ceramah dan diskusi-diskusi, kemudian materi yang telah disampaikan oleh staf pengajar diterapkan dalam bentuk kuis dan ada juga dengan model presentasi kelompok 33. Sementara itu kegiatan perkuliahan pada saat itu berlangsung pada pagi hari dan sore hari. Keadaan tenaga/staf pengajar yang ada di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada saat itu merupakan para staf pengajar yang berasal dari
31
Laporan Pidato Dekan, Loc.cit. Ibid. 33 Wawancara dengan Dra. Redita Lubis Staf Pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 6 Mei 2009. 32
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Medan dan juga dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Yogyakarta. Hal ini disebabkan pada saat itu Fakultas Sastra hanya memiliki tiga staf pengajar tetap, mereka adalah: Drs. Daniel Ahmad, Drs. Chairuddin Rahman, dan Drs. Syahdan Manurung 34. Sedangkan para staf pengajar yang berasal dari luar, mereka dikatakan sebagai Dosen luar biasa. Pada saat itu juga terdapat staf pengajar asing, mereka sangat professional dalam bekerja. Tenaga pengajar asing ini merupakan para staf di Konsulat Negara mereka masing-masing yang ada di Medan 35. Sampai dengan tahun 1978, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara hanya memiliki 3 jurusan yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Ilmu Sejarah. Saat itu minat mahasiswa untuk menuntut ilmu di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara belum belum begitu tinggi, hanya peminat Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris yang peminatnya cukup tinggi. Hal ini memang dikarenakan prospek Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris yang ketika menyelesaikan bangku kuliah dapat langsung mengajar les Bahasa Inggris. Sedangkan peminat Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terbilang sedang, akan tetapi peminat Jurusan Ilmu Sejarah sangatlah minim 36. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Fakultas mulai merangsang para peminat calon mahasiswa dengan memberikan beasiswa untuk mempromosikan Jurusan yang kurang peminatnya. Beasiswa yang diberikan yaitu dari Dinas PdK (Pendidikan dan Kebudayaan) dan Beasiswa Pelita. Sesuai dengan Surat
34
Wawancara dengan Dra. Peraturen Sukapiring, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 25 Mei 2009. 35 Wawancara dengan Drs J. Fachruddin Daulay, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 20 Mei 2009. 36 Saprihadi, Perkembangan Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara tahun 1970-1990,Medan:1996. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Keputusan PdK No.1992/K/1975, maka untuk Fakultas-Fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara ada dua Jurusan yang mahasiswanya berhak mendapatkan beasiswa, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Jurusan Ilmu Sejarah 37. Mengenai sistem pendidikannya sendiri, pada saat itu tidak menggunakan sistem semester, sistem semester sendiri resmi digunakan pada tahun 1984. sebelumnya dikenal dengan istilah Sistem Tingkat 38, mulai dari Tingkat I sampai dengan seterusnya. Waktu itu juga dikenal istilah Sarjana Muda, yang menarik ialah dengan sistem pendidikan yang berlaku pada saat itu banyak sekali mahasiswa/i yang lama menamatkan dari bangku kuliah. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya peraturan Drop Out (DO) dari pihak Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada saat itu. Hal lain yang menyebabkan banyak mahasiswa yang lama menamatkan diri pada saat itu, banyak dari mereka yang terlibat dalam kegiatan di luar kampus seperti kegiatan berorganisasi, bekerja, dan lain-lain. Mereka sendiri pada umumnya menunjukan diri pada saat kegiatan perploncoan, sebuah catatan menarik dari kegiatan perploncoan pada saat itu ialah setiap calon mahasiswa mempunyai gelar atau panggilan masing-masing seperti nama binatang, nama bunga, dan lain-lain 39. Kegiatan perploncoan juga merupakan tempat mencari pacar antara mahasiswa lama dengan mahasiswa baru, melalui kegiatan perploncoan inilah keakraban dijalin.
37
Ibid. Wawancara dengan Drs.Abizar, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 20 Mei 2009. 39 Wawancara dengan Dra. Redita Lubis, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 6 Mei 2009. 38
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sampai pada tahun 1990-an telah melahirkan Sarjana-Sarjana dan Diploma-Diploma yang handal dalam berbagai disipilin ilmu, yang telah menyebar diseluruh penjuru Nusantara dalam berbagai profesi. Pada awalnya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara menghasilkan tujuh orang alumni pertama, mereka antara lain secara berurutan dari yang pertama sampai yang ketujuh ialah: Bapak Ahmad Samin Siregar, Ibu Peraturen Sukapiring, Ibu Ani Krisna Siregar, Ibu Fatimah, Bapak Muhsin, Ibu Redita Lubis, dan Ibu Asti Siahaan, serta Bapak Zainal Abidin yang selanjutnya 40. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Dekan dan dibantu oleh tiga orang Pembantu Dekan yaitu Pembantu Dekan bidang Akademik, Pembantu Dekan bidang Administrasi dan Keuangan dan Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Tugas pokok Pimpinan Fakultas adalah memimpin pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pelayananan kepada masyarakat berdasarkan peraturan, kaidah, dan tolak ukur penyelenggaraan kegiatan akademik Universitas serta menyusun rencana strategis Fakultas berdasarkan rencana strategis Universitas 41. Fakultas Sastra sendiri dari awal berdiri sampai dengan tahun 1990 telah mengalami delapan kali pergantian Pimpinan Fakultas, Pimpinan Fakultas pertama adalah Dr. Septi Ruzui sebagai Dekan, Dr. Rustam Amir Effendi sebagai Pembantu Dekan I, Drs. Burhanuddin ch. Usman sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Abdul Hamid Lubis sebagai Pembantu Dekan III.
40
Wawancara dengan Dra. Redita Lubis, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 6 Mei 2009. 41 Portofolio Institusi Program Studi Sastra Arab, Departemen Pendidikan Nasional Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2008. hlm. 8. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
BAB III PERKEMBANGAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.1 Program Studi yang Dikelola Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Dari tahun 1970 sampai dengan 1990, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengelola dua belas (12) Program Studi. Berikut adalah ke12 (duabelas) Program Studi yang dikelola oleh Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 1. Bahasa dan Sastra Indonesia Profil Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semula merupakan bagian dari Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (1964). Sejak tanggal 25 Agustus 1965, Program Studi ini kemudian dipindahkan ke Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Visi dan Misi Visi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia akan mempunyai reputasi yang terkenal di Sumatera Utara dalam pengembangan di bidang bahasa dan sastra Indonesia karena mampu menghasilkan sarjana yang bermutu tinggi melalui kegiatan-kegiatan Tridharma perguruan tinggi dengan selalu mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Misi
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Pelopor dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bahasa dan sastra Indonesia melalui kegiatan penelitian untuk menghasilkan sumber daya manusia mandiri yang bermutu tinggi, berkemampuan menerapkan, menemukan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan konsep-konsep ilmiah 42. Tabel 3.1.1 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 1970-199043.
Tahun
Jumlah Mahasiswa Baru
Jumlah Alumni/lulusan
1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
42 29 30 30 33 36 32 39
1 1 1 1 13 18 33 22 18 26 29 28 24 31
2. Bahasa dan Sastra Inggris Profil
42
Prospektus Universitas Sumatera Utara,Op.cit, hlm. 113. Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan, Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Sub Registrasi dan Statistik, dan Dokumen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. 43
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara berdiri pada tahun 1965. Kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris merujuk pada keputusan Mendiknas, sedangkan kurikulum dengan muatan local sudah direvisi dan disusun berdasarkan kebutuhan yang ada pada saat ini. Visi dan Misi Jurusan Sastra Inggris mempunyai suatu komitmen yang kuat untuk menghasilkan para lulusan yang berkualitas dalam bahasa Inggris terlebih lagi dalam menghadapi era kesejagatan (global). Bersaing dengan para lulusan dari jurusan sejenis di luar Universitas Sumatera Utara. Jurusan ini memiliki dua program studi yaitu bahasa (linguistics) dan sastra (literature). Untuk memperlancar proses belajar 44. Tabel 3.1.2 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Tahun 1970-199045.
Tahun 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
Jumlah Mahasiswa Baru -
Jumlah Alumni/lulusan 5 4 2 6 5 17 24 37 22 26 36
44
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 114. Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan, Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Sub Registrasi dan Statistik, dan Dokumen Dra. Redita Lubis. 45
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
49 30 26 32 33 50 34 36
26 28 32 24 20 27 28 40 28 30
3. Ilmu Sejarah Profil Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dibuka tahun 1968. Pada tahun 1970 secara resmi jurusan sejarah menerima mahasiswa untuk tahun akademik 1970-1971. Alumni jurusan ilmu sejarah dapat bekerja di berbagai instansi seperti wiraswasta, pendidik, menjadi anggota TNI dan Peneliti. Disiplin ilmu memakai metode sejarah dengan konsep-konsep ilmu bantu sosialnya: ilmu antropologi, sosiologi, geografi, dan lainnya. Dengan demikian dapat mengkaji sejarah apa saja, masalah apa saja dengan kata lain secara analisis dapat diteliti masalah apa saja 46. Visi dan Misi Visi Menghasilkan lulusan yang dapat diandalkan, profesional dan menjadi peneliti, dapat bekerja di berbagai instansi. Misi Menghasilkan alumni yang profesional, terampil, dan siap membentuk sarjana yang mampu menjadi peneliti(ilmuwan) dan dapat bekerja di berbagai
46
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 115.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
instansi baik pemerintah maupun swasta. Misi yang diemban jurusan sejarah menghasilkan sarjana yang menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan hingga mampu menyelesaikan masalah sejarah apa saja dengan menggunakan konsepkonsep ilmu sejarah dan sosial lainnya. Tabel 3.1.3 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Ilmu Sejarah Tahun 1970-199047.
Tahun 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 2 45 23 29 38 33 38 35 39
Jumlah Alumni/lulusan 1 1 3 4 2 3 2 13 26 33 23 25 25 34 23 20 28 23 29 22 32
4. Etnomusikologi Profil
47
Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Registrasi dan Statistik Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, dan Dokumen Program Studi Ilmu Sejarah. Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara didirikan pada tahun 1979. Hingga kini, Jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara adalah satu-satunya jurusan yang mewadahi disiplin etnomusikologi di bawah suatu universitas di Indonesia. Pembukaan Jurusan Etnomusikologi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dilatarbelakangi oleh: (1) perlunya pembinaan dan pengembangan budaya (musik etnik) dalam kontes budaya nasional sebagai salah satu tujuan berbangsa dan bernegara; (2) perlunya pengkajian secara ilmiah terhadap seni musik etnik yang ada di Sumatera khususnya dan dunia umumnya, untuk dapat difungsikan secara maksimal di lingkungan sosiokultural masyarakat penggunanya; (3) adanya usulan masyarakat untuk membuka institusi formal berupa satu jurusan di perguruan tinggi untuk mengkaji budaya musik; dan (4) pembinaan dan pengembangan budaya adalah sangat diperlukan sesuai dengan yang ditegaskan dalam Pasal 36 Undang-undang Dasar 1945 48. Sejak awal berdirinya, Jurusan Etnomusikologi telah melakukan kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan tinggi di dalam maupun di luar negeri. Sebagai tindak lanjut dari hubungan tersebut, Jurusan Etnomusikologi mengadakan kerjasama dengan institusi dan para pakarnya, diantaranya tercatat adalah: Prof. Bob Brown (San Diego State University); Prof. Alvin Lucier (Wesleyan University, USA); Prof. Jdith Becker (Michigan University); Marc Perlman, MA (Wesleyan University, USA); Prof. Harjo Susilo (Univ. of Hawai, USA); Prof. Margaret Kartomi (Monash University, Australia); Dr. Yoshiko Okazaki (Univ. of Sacred Heart, Japan); Larry Polansky (Frogpeak, USA); Jody
48
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 116.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Diamond (Dartmouth College, USA); Prof. Anne Rassmussen (USA); Endo Suanda (MSPI); Ashley Turner (Monash University, Australia); Philip Yampolsky (Smithsonion Institute dan The Ford Fondation, USA); Dr. Suka Harjana (IKJ); dan Dr. Sri Hastanyo (STSI Surakarta)49. Pada saat ini jurusan Etnomusikologi telah didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk gedung perkuliahan, jurnal, laporan hasil penelitian dan sejumlah rekaman audiovideo. Visi dan Misi Menghasilkan sarjana seni (SSn) yang berkualifikasi sebagai berikut: •
menguasai
dasar-dasar
ilmu
pengetahuan,
metodologi
serta
keterampilan dalam bidang musik etnik di seluruh dunia untuk dapat diterapkan dalam kontesk mengenali, memahami, menganalisis, menghayati dan menjelaskan tentang kebudayaan musik di seluruh dunia, dengan pendekatan Etnomusikologi; •
mampu menguasai metode ilmiah untuk melakukan penelitian terhadap musik-musik etnik di dunia;
•
mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya kepada masyarakat untuk menjaga dan mempopularisasikan kebudayaan musik etnik;
•
mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya secara ilmiah sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi di semua bidang terutama di bidang seni.
49
Ibid.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Tabel 3.1.4 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Etnomusikologi Tahun 1979-1990 50.
Tahun 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 44 23 25 32 34 36 32 39
Jumlah Alumni/lulusan -
5. Bahasa dan Sastra Daerah Profil Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara berdiri tahun 1979. Sejak tahun 1985 Jurusan Sastra Daerah telah dimekarkan menjadi dua program studi, yakni Program Studi Bahasa dan Sastra Batak dan Program Studi Bahasa dan Sastra Melayu. Objek kajian Program Studi Bahasa dan Sastra Batak adalah bahasa, sastra, dan budaya dialek Melayu yang ada di Sumatera Utara seperti Melayu Deli, Melayu Serdang, Melayu Langkat, dan Melayu Asahan. Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah, baik Program Studi Bahasa dan Sastra Batak maupun Program Studi Bahasa dan Sastra Melayu, memiliki tiga disiplin
50
Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Registrasi dan Statistik Universitas Sumatera Utara.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
ilmu, yakni linguistik untuk kajian bahasa, ilmu sastra untuk kajian kesusastraan, dan budaya untuk kajian kebudayaan. Jurusan Sastra Daerah bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut: •
Menguasai
dasar-dasar
ilmu,
pengetahuan,
keterampilan,
dan
metodologi tentang bahasa, sastra, dan budaya sehingga mampu mengenali, memahami, menghayati, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah bahasa, sastra, budaya Batak/Melayu dengan menggunakan konsep-konsep ilmiah, terutama konsep-konsep ilmu bahasa, ilmu sastra, dan ilmu budaya yang berkaitan erat dengan bahssa dan sastra. •
Mampu menguasai metode ilmiah untuk melakukan penelitian bahasa, sastra,
dan
budaya
Batak/Melayu
dalam
rangka
pembinaan,
pelestarian, dan pemecahan masalah bahasa, sastra, dan budaya tersebut. •
Mampu
menerapkan
dan
mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilannya kepada masyarakat untuk memelihara bahasa dan sastra Batak/Melayu dalam menunjang pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia. •
Mampu memahami kebudayaan Batak/Melayu melalui bahasa dan sastranya.
•
Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara ilmiah sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Lapangan pekerjaan yang memungkinkan bagi alumni adalah: wartawan, peneliti sosial-budaya, pemandu wisata, pekerja di biro perjalanan, pegawai hotel,
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
guru bahasa Batak dan bahasa Melayu, pegawai negeri di bidang kesra, perpustakaan, museum, pariwisata, penerangan dan bidang lain pada pemerintah daerah yang berhubungan dengan sosial-budaya 51. Visi dan Misi Visi Jurusan Sastra Daerah menjadi pusat kebudayaan Sumatera Utara. Program Studi Bahasa dan Sastra Batak menjadi pusat kebudayaan Batak, dan Program Studi Bahasa dan Sastra Melayu menjadi pusat kebudayaan Melayu. Misi Menawarkan pengetahuan ilmiah tentang bahasa, sastra dan budaya Daerah Sumatera Utara yang berorientasi pada kompetensi dan penelitian. Tabel 3.1.5 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Daerah Tahun 1979-1990 52
Tahun 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 43 24 49 46 59 52 54 43
Jumlah Alumni/lulusan 6 8 19 25 26 27 42 31 27 28
51
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 118. Arsip Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Registrasi dan Statistik Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, dan Dokumen Program Studi Bahasa dan Sastra Daerah. 52
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
6. Antropologi Profil Jurusan Antropologi di Universitas Sumatera Utara dibuka pada tahun 1980. Pada awalnya Jurusan Antropologi berada di Fakultas Sastra. Pada tahun 1986, Jurusan Antropologi berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 53. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Sumatera Utara diproyeksikan akan menghasilkan sarjana S-1 Antropologi dengan kualifikasi: •
Menguasai persoalan-persoalan sosio-budaya yang melekat secara inherent pada lembaga-lembaga seperti: lembaga bisnis, politik, birokrasi, keluarga, dan lain-lain.
•
Menguasai implikasi isu-isu dan gerakan-gerakan internasional, seperti hak azasi manusia, demokratisasi, dan lingkungan hidup terhadap komunitas-komunitas lokal yang rentan.
•
Memilik kemampuan untuk memberikan penjelasan secara teoritis, melakukan
pengkajian
dengan
teknik
dan
metode
etnografi
kontemporer, serta kemampuan mempresentasikan solusi persoalanpersoalan sosio-budaya tersebut diatas melalui forum-forum ilmiah, jurnal, dan jaringan komunikasi yang ada ditingkat nasional dan internasional. •
Memiliki kemampuan praktis sebagai peneliti, perencana, konsultan, dan tenaga pengembang masyarakat.
Visi dan Misi Visi
53
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 149.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Mendorong
peran
jurusan
sebagai
pusat
kecemerlangan
bagi
pengembangan peradaban manusia Indonesia yang menghargai kemajemukan kelompok-kelompok masyarakat dan pengakuan terhadap keunggulan sumber daya dan nilai-nilai masyarakat 54. Misi Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat untuk menghasilkan Sarjana Antropologi yang menguasai ilmu pengetahuan dan siap menjadi tenaga professional di era global dan pasar bebas. Tabel 3.1.6 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Antropologi Tahun 1980-1985 55 Tahun 1980 1981 1982 1983 1984 1985
Jumlah Mahasiswa Baru 48 28 25
Jumlah Alumni/lulusan -
7. Bahasa Arab Profil Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara didirikan pada tahun 1980. Program Studi Bahasa Arab adalah disiplin ilmu linguistik. Program Studi Bahasa Arab bertujuan menciptakan tenaga sarjana yang terampil, memiliki keterampilan dalam berbahasa Arab, baik lisan maupun tulisan, dan berwawasan dalam bidang sejarah, sastra dan budaya Arab. Pasar
54 55
Ibid. Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
kerje bagi alumni Prgram Studi ini umumnya kurang terbuka seperti jurusan lain. Lapangan kerja yang memungkinkan untuk alumni kebanyakan di sector pendidikan, pers/media massa, instansi pemerintah dan swasta, militer/polisi, dan wiraswasta 56. Visi dan Misi Visi Program Studi Bahasa Arab dalam waktu 10 tahun ke depan dapat menjadi pusat Kajian Arab untuk wilayah Sumatera, dan mampu menghasilkan alumni yang bermutu tinggi melalui kegiatan-kegiatan ilmiah dan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab. Misi •
Mengembangkan pendidikan, penelitian, ilmu budaya, bahasa, dan satra Arab.
•
Menjadi pusat sumber daya manusia yang handal dan terpercaya dalam hal penelitian dan pengabdian pada masyarakat di bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab.
•
Melaksanakan kerjasama antara lain dengan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi serta departemen yang terkait lainnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
56
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm.120.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Tabel 3.1.7 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa Arab Tahun 1980-199057.
Tahun 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 34 21 27 23 32 22 32
Jumlah Alumni/lulusan 11 33 27 22 14 22 21 31 22 28
8. Ilmu Perpustakaan Profil Program Studi Ilmu Perpustakaan pertama sekali dibuka pada periode 1980-1983. Ketika itu calon mahasiswa yang telah memiliki kualifikasi sarjana muda dari berbagai disiplin ilmu. Program sarjana Ilmu Perpustakaan dibuka kembali sejak tahun 2001 dengan menerima calon mahasiswa lulusan sekolah menengah tingkat atas. Ilmu Perpustakaan dan Informasi adalah suatu bidang studi dan disiplin terapan yang berkaitan dengan seluruh fase proses transfer informasi. Penerapan teori klasifikasi dan pengindeksan untuk pengontrolan dan temu-balik informasi merupakan salah satu aspek utama dalam disiplin ini. Ilmu perpustakaan mengggunakan Ilmu manajemen, ilmu komputer, dan teori-teori komunikasi. Selain itu, disiplin ini juga mengandalkan ilmu pengetahuan sosial
57
Dokumen Program Studi Bahasa Arab.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
untuk memahami bagaimana masyarakat menggunakan perpustakaan dan informasi. Visi dan Misi Visi Menjadi pusat studi dan unggulan dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang menghasilkan lulusan berstandar tinggi 58. Misi •
Mengelola dan mengembangkan studi perpustakaan dan informasi.
•
Meninggalkan mutu keilmuan dan keprofesian sumber daya manusia di bidang kepustakawanan dan studi informasi dengan kemampuan mengambil manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi.
•
Menumbuhkan dan mengembangkan pengalaman meneliti dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta menyebarluaskan hasilnya melalui publikasi dan pertemuan ilmiah. Tabel 3.1.8
Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Ilmu Perpustakaan Tahun 1980-1982 59.
Tahun 1980 1981 1982
Jumlah Mahasiswa Baru 46
Jumlah Alumni/lulusan 19 13 31
9. Bahasa Jepang Profil
58 59
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 122. Dokumen Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Program Studi Bahasa Jepang D-III Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dibuka pada tahun 1980. Sesuai dengan kenyataan lapangan kerja yang memungkinkan
untuk
alumni
adalah
sektor
pendidikan,
perindustrian,
perhubungan, perbankan, kepariwisataan, dan instansi pemerintah dan swasta Visi dan Misi Visi Menciptakan lulusan yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang secara praktis baik lisan maupun tulisan 60. Misi •
Menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bahasa Jepang.
•
Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya khususnya bahasa Jepang sesuai kebutuhan serta tuntutan masyarakat. Tabel 3.1.9 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa Jepang Tahun 1980-199061. Tahun 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 56 50 51 50 58 43 65 39
Jumlah Alumni/lulusan 15 13 23 29 30 31 31 35 24 29 31
60
Ibid. Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Registrasi dan Statistik Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, dan Arsip Program Studi Bahasa Jepang. 61
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
10. Pariwisata Profil Pada tahun 1980 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara membuka sejumlah program studi baru. Program Studi Pariwisata D-III salah satunya dengan bidang studi Perhotelan dan Usaha Wisata. Visi dan Misi Visi •
Mampu mempengaruhi dan mendukung terciptanya masyarakat sadar wisata.
•
Mampu mempengaruhi dan meningkatkan layanan jasa dan bidang kepariwisataan.
•
Mampu mempersiapkan tenaga ahli kepariwisataan guna memenuhi tenaga kerja dalam industri pariwisata.
•
Memberikan teori dan keterampilan kepada mahasiswa yang berkaitan dengan pengadaan, pengolahan, pemeliharaan, dan pendayagunaan semua potensi wisata.
•
Memberikan kemampuan khusus kepada mahasiswa untuk dapat menangani sejumlah pekerjaan teknis terutama di bidang manajemen, pemasaran, food and bavarage product and service, ticketing, reservasi, guiding, dan jasa kepariwisataan lainnya.
•
Memperkenalkan teknik manajemen modern kepada mahasiswa yang dapat diterapkan untuk berbagai tugas pada industri kepariwisataan.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
•
Memberikan dasar-dasar metodologi penelitian kepada mahasiswa, yang dapat digunakan terutama untuk kegiatan penelitian dalam bidang ilmu kepariwisataan, dan
•
Menanamkan élan dan empati kepada mahasiswa untuk turut bertanggungjawab dan berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat pada wilayah-wilayah potensi wisata 62.
Misi •
Mengelola dan mengembangkan ilmu kepariwisataan baik bidang Perhotelan maupun Usaha Wisata dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu bantu lainnya.
•
Meningkatkan mutu keilmuan dan keprofesian sumber daya manusia di bidang ilmu kepariwisataan, berupa profesionalisme bidang enterpreneuer, pelayanan dan jasa.
•
Menumbuhkan dan mengembangkan pengalaman meneliti pada bidang ilmu kepariwisataan serta menyebarluaskan hasilnya melalui publikasi maupun melalui pertemuan ilmiah.
•
Menumbuhkan dan mengembangkan budaya sadar wisata.
•
Meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pengadaan, pengolahan, pemeliharaan, dan pendayagunaan yang terkait dengan potensi wisata.
62
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 124.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Tabel 3.1.10 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Pariwisata Tahun 1980-199063
Tahun 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 118 76 97 102 129 86 82 82
Jumlah Alumni/lulusan -
11. Bahasa Inggris Profil Program Studi D-III Bahasa Inggris dibuka pada tahun 1980. Program Studi yang memfokuskan pada disiplin ilmu Bahasa Inggris ini, lebih menekankan pada empat kemahiran berbahasa, yaitu: kemahiran dan tata-bahasa, membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Disamping kemahiran berbahasa, kemahiran menerjemahkan juga berperan agar para ahli madya memiliki dasar yang baik dalam ilmu terjemahan. Untuk menyeimbangkan dua kemahiran tersebut maka diberikan juga kemahiran yang berfungsi sebagai penunjang, yaitu kemahiran yang meliputi surat menyurat dan administrasi serta kemahiran dalam menggunakan komputer. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa para ahli madya juga dapat memperluas
63
Arsip Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Registrasi dan Statistik Biro Rektor Universitas Sumatera Utara.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
disiplin ilmu bahasanya dengan mempelajari bahasa lain seperti Bahasa Jepang dan Perancis 64. Visi dan Misi Visi Menghasilkan para lulusan yang andal, terampil serta berkualitas dalam bidang bahasa Inggris terlebih lagi dalam menghadapi era globalisasi. Para mahasiswa dipersiapkan sejak awal agar setelah menyelesaikan studinya mampu bersaing dengan para ahli madya dari program studi sejenis di luar Universitas Sumatera Utara. Misi Menghasilkan ahli madya yang memiliki pengetahuan dan menguasai keterampilan dalam bidang bahasa Inggris dan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Tabel 3.1.11 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Bahasa Inggris Tahun 1980-199065 Tahun 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
64 65
Jumlah Mahasiswa Baru 82 48 77 69 124 88 88 93
Jumlah Alumni/lulusan 20 31 32 70 39 49 46 99 60 51 77
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 126. Dokumen Program Studi Bahasa Inggris.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
12. Perpustakaan Profil Program Studi Perpustakaan D-III dibuka pada tahun 1984, dan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun 1985. Program Studi ini memiliki keunggulan di bidang pengajaran teknologi informasi, bahasa Inggris, dan pengalaman praktek kerja lapangan. Selain keunggulan tersebut, Program Studi ini juga menekankan pengajaran bahasa Inggris. Lapangan kerja yang memungkinkan bagi alumni antara lain: menjadi tenaga ahli di perpustakaan, pusat informasi, badan arsip, pusat dokumentasi, penerbitan dan percetakan, museum, pusat konservasi, telekomunikasi, record centre, baik yang berada di dalam suatu organisasi pemerintah maupun perusahaan 66. Visi dan Misi Visi Menjadi pusat studi dan keunggulan yang menghasilkan tenaga para profesional dalam bidang perpustakaan dan informasi. Misi •
Meningkatkan mutu keilmuan dan keprofesian sumber daya manusia di bidang perpustakaan dan informasi dengan kemampuan mengambil manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi.
•
Memberikan
landasan
keahlian
dan
keterampilan
di
bidang
perpustakaan dan informasi untuk dikembangkan melalui jenjang karier.
66
Prospektus Universitas Sumatera Utara, Op.cit, hlm. 127.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
•
Menghasilkan tenaga para profesional yang memiliki pengetahuan praktis dan siap pakai untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki di bidang perpustakaan dan informasi. Tabel 3.1.12 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Program Studi Perpustakaan Tahun 1984-1990 67
Tahun 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
Jumlah Mahasiswa Baru 44 51 46 36 28 38
Jumlah Alumni/lulusan 22 20 27 20 20 29
3.2 Sistem Pendidikan Sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Fakultas Sastra mengacu pada Universitas, dalam hal ini sistem yang digunakan adalah sistem kredit semester 68. Berikut ini adalah keterangan tentang sistem kredit semester tersebut: 1. Defenisi •
Sistem Kredit
Sistem Kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit. •
67 68
Semester
Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara. Katalog USU 1992-1994.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 16-19 minggu kerja. •
Satuan Kredit Semester
Satuan Kredit Semester adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa , besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program studi, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar. 2. Tujuan Tujuan umum penerapan sistem kredit di perguruan tinggi di Indonesia adalah agar perguruan tinggi tersebut dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga memberi kemungkinan luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan. Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah sebagai berikut : •
Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam sesingkatsingkatnya.
•
Untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
•
Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
•
Untuk memberi kemungkinan agar system evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
•
Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tingi yang lain, atau dari satu bagian ke bagian yang lain dalam sesuatu perguruan tinggi tertentu.
3. Ciri-ciri Ciri-ciri dasar sistem kredit adalah sebagai berikut : •
Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.
•
Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
•
Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, maupun tugastugas lain.
4. Nilai Kredit dan Beban Studi Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah. •
Nilai kredit semester untuk perkuliahan.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Untuk perkuliahan, nilai suatu kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan perminggu sebagai berikut : o Untuk Mahasiswa 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. 60 menit acara kegiatan akademik mendiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu Tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku reference. o Untuk Tenaga Pengajar 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur. 60 menit pengembangan materi kuliah. •
Nilai Kredit Semester untuk Seminar dan Kapita Selekta.
Untuk penyelenggaraan seminar dan kapita selekta, dimana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada suatu forum, pengertian 1 kredit semester sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per minggu. •
Nilai Kredit Semester Untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan dan Sejenisnya.
Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut :
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Satu kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama 4 sampai 5 jam per minggu untuk satu semester atau keseluruhannya 64 jam per minggu per semester. o Nilai kredit semester untuk praktikum dan Laboratorium untuk praktikum di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam per minggu selama satu semester. o Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. nilai 1 kredit adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 sampai 5 jam per minggu selama satu semester. o Nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis, dan sejenis. Nilai kredit semester adalah beban tugas penelitian sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap serta dengan 25 hari kerja. 5. Beban Studi dalam Semester Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja ratarata 6-8 jam selama 6 hari berturut-turut. Seorang mahasiswa, di lain pihak, dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari tetapi juga malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata 6-8 jam dan malam hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut maka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Oleh karena itu satu nilai kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 kredit semester atau sekitar 18 kredit semester. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang lalu yang sering diukur dengan indeks prestasi. Besarnya indeks prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut : IP = KN : K K = Jumlah SKS mata kuliah yang diambil. N = Nilai masing-masing mata kuliah. Beban belajar yang normal ditentukan lebih dahulu, yaitu 18 nilai kredit untuk program studi sarjana. Dengan IP yang dicapai pada semester-semester yang lalu kemudian dapat diperhitungkan beban belajar pada semester berikutnya. 3.2.1 Sistem Penerimaan Dosen Untuk berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, maka diperlukanlah tenaga pendidik untuk menunjang kegiatan akademik. Dalam konteks perguruan tinggi tenaga pendidik dikenal sebagai dosen. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang dosen atau staf pengajar memegang peranan serta tanggung jawab yang sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Seorang dosen tidak hanya memberikan kuliah agar mahasiswanya pandai dalam bidang ilmu pengetahuan melainkan juga memiliki budi pekerti yang luhur dan mempunyai kepribadian. Penerimaan dosen ataupun perekrutan pada awal perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara tidaklah seperti saat ini, pada saat itu calon
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
dosen ataupun asisten dosen merupakan para mahasiswa/i yang pintar dan direkomendasikan oleh dosen yang mengajar pada waktu itu. Mereka pada umumnya merupakan para sarjana muda seperti Ibu Redita Lubis, Bapak Ahmad Samin Siregar, dan lain-lain. Tetapi ada juga para mahasiswa/i yang mengajukan diri untuk menjadi dosen ataupun asisten dosen seperti Ibu Peraturen Sukapiring 69. Saat itu mereka melamar dan diinterview, kemudian mereka diberi kesempatan magang selama beberapa bulan untuk membuktikan apakah mereka layak untuk menjadi seorang dosen ataupun asisten dosen. Mengenai penerimaan melalui seleksi sendiri seperti pada saat ini berlaku mulai pada tahun 1980-an. Beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi seorang dosen antara lain: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki kualitas sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi dan lain sebagainya. 3.2.2 Sistem Penerimaan Mahasiswa Dalam dunia pendidikan, tidak semua peserta dapat diterima disuatu lembaga pendidikan karena mengingat adanya syarat-syarat yang harus diikuti.untuk memasuki sebuah perguruan tinggi, calon mahasiswa diharuskan mengikuti ujian masuk. Sistem ini dilaksanakan baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Ada beberapa persyaratan untuk memasuki perguruan tinggi, berikut adalah beberapa persyaratan: calon mahasiswa merupakan lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan MAN sederajat, 69
Wawancara dengan Dra. Peraturen Sukapirng, staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 25 Mei 2009.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
memiliki keterangan ijazah SMA ataupun setara, tidak memiliki cacat tubuh atau penyakit lain yang dapat mengganggu kelancaran belajar-mengajar. Berikut adalah beberapa jalur penerimaan mahasiswa/i yang dilakukan oleh Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dari tahun 1970-1990 70: •
Ujian Saringan Masuk Fakultas/Lokal (1970-1982)
•
Proyek Perintis Satu/Pemanduan Bakat (1983)
•
Sipenmaru (1984)
•
Ujian Tulis (1985-1990)
•
UMPTN (1990)
3.2.3 Pemakaian Kurikulum Istilah kurikulum merupakan bagian dari produk kolonial Belanda. Pemerintah colonial tidak hanya mengembangkan pendidikan di Indonesia tetapi juga beserta kurikulum yang di jadikan sebagai acuan dalam mensukseskan pendidikan yang mereka inginkan. Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisikan uraian tentang program pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah atau pendidikan tinggi lainnya yang kerap kali di ganti dari tahun ke tahun. Kurikulum merupakan sesuatu yang penting dalam pendidikan karena kurikulum di jadikan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar dalam rangka pengembangan sumber daya manusia sasaran pendidikan. Perkataan kurikulum mulai di kenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan lebih kurang setengah abad. Dalam kamus Webster(1856), istilah kurikulum di gunakan dalam bidang olahraga yaitu suatu alat yang membawa seorang dari titik start ke titik finish atau
70
Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
ada juga yang mengartikan kurikulum sebagai suatu jarak tempuh dalam suatu acuan 71. Tyler mengartikan definisi kurikulum secara umum yaitu seperangkat kegiatan dan semua pengalaman yang diperoleh dari sekolah untuk menyelesaikan suatu terminal pendidikan. Kurikulum dalam jenjang pendidikan di tetapkan dalam departemen pendidikan dan kebudayaan bagian kurikulum. Pemerintah menerapkan kurikulum dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berorientasikan pada kebutuhan dan keaadaan lapangan kerja. Melalui kurikulum, pendidikan akan mulai tersusun sesuai dengan tujuan pendidikan akam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum yang di pakai Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara masih berpedoman pada perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa dan selalu mengalami perubahan- perubahan agar dapat mengikuti pendidikan itu sendiri. Berdasarkan data yang dapat dihimpun oleh penulis, dapat diberitahukan bahwa pengembangan dalam pemakaian kurikulum di Fakultas Sastra Universitas Sumatera utara dari awal berdiri sampai dengan tahun 1984, mengacu pada kebijakan di jurusan masing-masing. Sementara setelah tahun 1984 ada beberapa kali pergantian pemakaian kurikulum, akan tetapi penulis hanya dapat mendapatkan kurikulum tahun 1988 72. Berikut adalah penjelasan kurikulum yang digunakan oleh Fakultas Sastra Universitas Utara pada tahun ajaran 1988. Dimana Kurikulum Program Pendidikan Sarjana Fakultas Sastra USU terdiri dari komponen mata kuliah sebagai berikut : A.
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dengan beban studi 10 SKS
71
Diktat mata kuliah Sejarah Pendidikan, tahun ajaran 2002-2003, hlm. 149. Wawancara dengan Dra. Redita Lubis, Staf Pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 6 Mei 2009. 72
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
B.
Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) dengan beban studi 20 SKS
C.
Mata Kuliah Keahlian (MKK) termasuk Mata Kuliah Pilihan (MKP) dengan beban studi 103 -119 SKS
D.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan beban studi 3 SKS
E.
Skripsi dengan beban studi 8 SKS
Komponen MKDU Kurikulum Fakultas Sastra USU meliputi mata kuliah dengan beban studi sebagai berikut: 1. Agama
2 SKS
2. Pancasila
2 SKS
3. Kewiraan
2 SKS
4. Ilmu Sosial Dasar
2 SKS
5. Ilmu Alamiah Dasar
2 SKS -----------------Jumlah
10 SKS
Komponen MKDK Kurikulum Fakultas Sastra USU meliputi mata kuliah dengan beban studi sebagai berikut
:
1. Bahasa Indonesia
4 SKS
2. Sejarah Pemikiran Modern
2 SKS
3. Dasar – Dasar Filsafat
4 SKS
4. Manusia dan Kebudayaan Indonesia
4 SKS
5. Sejarah Kebudayaan Indonesia
4 SKS
6. Masyarakat dan Kesenian Indonesia
2 SKS -----------------Jumlah
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
20 SKS
Komponen khusus kurikulum Fakultas Sastra USU meliputi: 1. Kuliah Kerja Nyata
3 SKS
2. Skripsi
8 SKS
Kurikulum program pendidikan Ahli Madya Fakultas Sastra USU terdiri dari komponen mata kuliah sebagai berikut: 1. Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dengan beban studi
6 SKS
2. Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) dengan beban studi
6 SKS
3. Mata Kuliah Keahlian (MKK) termasuk Mata Kuliah Pilihan (MKP) kalau ada dengan beban studi
94-104 SKS
4. Kertas Karya dengan beban studi
4 SKS
Komponen MKDU Kurikulum Fakultas Sastra USU meliputi mata kuliah dengan beban studi sebagai berikut : 1. Agama
2 SKS
2. Kewiraan
2 SKS
3. Pancasila
2 SKS -----------------Jumlah
6 SKS
Komponen MKDK Kurikulum Fakultas Sastra USU melipiti mata kuliah dengan beban studi sebagai berikut : 1. Bahasa Indonesia
4 SKS
2. Sejarah Kebudayaan Indonesia
2 SKS -----------------Jumlah
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
6 SKS
Kertas Karya merupakan komponen khusus Kurikulum Fakultas Sastra USU dengan beban studi 4 SKS 73. 3.3 Sarana Pendidikan Dunia pendidikan merupakan alat penyaring untuk menciptkan mahasiswa yang tepat sebagai penggerak pembangun bangsa, para mahasiswa harus diarahkan menurut bakat dan kemampuannya agar nantinya dapat terjun di tengah-tengah masyarakat. Dunia pendidikan harus mampu mendidik tenagatenaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Agar dapat memenuhi itu satuan pendidikan tinggi seperti universitas harus dapat memberikan saranasarana yang sesuai untuk pengembangan serta pendukung dalam menjalankan program perguaruan tinggi. Sarana
pendidikan
merupakan
hal
yang
sangat
penting
dalam
mengembangkan pendidikan. Sarana ini bisa dimanfaatkan pendidik dalam mencerdaskan manusia, terampil, dan berguna bagi bangsanya. Sarana pendidikan yang di maksud adalah gedung yang di pergunakan untuk proses belajar mengajar, tenaga pengajar, peralatan sekolah seperti: ruang kelas, papan tulis, dan lain sebagainya, serta media yang dapat memajukan proses belajar mengajar tersebut. Namun demikian pelaksanaan perkuliaahan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara masih sangat sederhana seperti dosen masih memakai kapur untuk menulis di papan tulis. Ruangan tidak di lengkapi dengan alat pendingin. Proses belajar mengajar dilakukan dengan perlengkapan yang seadanya. Sampai dengan tahun 1990 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara memiliki 15 unit gedung yang digunakan untuk kegiatan akademik perkuliahan,
73
Katalog USU 1992-1994, Op.cit, hlm. 138.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
laboratorium, administrasi, dan untuk kegiatan mahasiswa. Rincian nama gedung dan luasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3.1 : Ketersedian Gedung pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sampai dengan tahun 199074.
No
Nama dan Kode Gedung
Jumlah Lantai
Luas Bangunan (M2)
1.
Gedung Administrasi (D01)
1
850
2.
Gedung Departemen Bahasa dan Sastra Inggris (D02) Gedung Laboratorium 1 (D03)
2
613
1
204
2
487
5.
Gedung Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia (D04) Gedung Labotatorium 2 (D05)
1
94
6.
Gedung Amir Hamzah (D06)
1
134
7.
Gedung Pagelaran (D07)
1
352
8.
Gedung Departemen Bahasa dan Sastra
1
386
1
298
10. Gedung Departemen Sejarah (D10)
2
1.050
11. Gedung Departemen Etnomusikologi (D11) 12. Gedung Departemen Bahasa dan Sastra Daerah (D12) 13. Gedung Pusat Bahasa (D13)
3
2.124,9
3
777
2
1.553
14. Gedung Pusat Bahasa (D14)
1
241
15. Gedung Laboratorium Pariwisata (D15)
1
437
3. 4.
Arab (D08) 9.
Gedung Serba Guna (D09)
Jumlah Luas Gedung
74
9.678,9
Portofolio Institusi Program Studi Sastra Arab, Op.cit, hlm. 10.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
BAB IV DAMPAK KEBERADAAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.1 Bagi Civitas Akademika Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 4.1.1 Melahirkan Sarjana Sastra dan Ahli Madya dalam berbagai disiplin ilmu. Keberadaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan generasi muda masyarakat Sumatera Utara. masyarakat diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya sendiri, untuk bersaing dalam menghadapi era global yang menuntut kemampuan serta keahlian dalam suatu bidang. Selain itu Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara juga telah berhasil meujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera secara merata, serta juga mewujudkan pembentukan manusia Indonesia yang modern. Selama dua puluh lima tahun (25) Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengembangkan diri dengan menghasilkan Sarjana ataupun Ahli Madya yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu misalnya, ahli dalam bidang Sastra dan Bahasa Indonesia, ahli dalam bidang Bahasa dan Sastra Inggris, ahli dalam menyelesaikan masalah sejarah apa saja dengan menggunakan konsep-konsep ilmu sejarah dan ilmu bantu sosial lainnya, ahli dalam bidang ilmu musik dan kebudayaan musik etnik, ahli dalam bidang Bahasa, Sastra, dan Kebudayaan Daerah Sumatera Utara seperti Bahasa Melayu dan Bahasa Batak, ahli dalam bidang Perpustakaan dan Informasi, ahli dalam keterampilan berbahasa Arab dan
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
berwawasan tentang Budaya Arab, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan Bahasa Jepang, ahli dalam bidang Perhotelan dan Bina Wisata, dan lain lain. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sampai pada tahun 1990-an telah melahirkan Sarjana-Sarjana dan Diploma-Diploma yang handal dalam berbagai disipilin ilmu, yang telah menyebar diseluruh penjuru Nusantara dalam berbagai profesi. Pada awalnya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara menghasilkan tujuh orang alumni pertama, mereka antara lain secara berurutan dari yang pertama sampai yang ketujuh ialah: Bapak Ahmad Samin Siregar, Ibu Peraturen Sukapiring, Ibu Ani Krisna Siregar, Ibu Fatimah, Bapak Muhsin, Ibu Redita Lubis, dan Ibu Asti Siahaan, serta Bapak Zainal Abidin yang selanjutnya 75. 4.2 Bagi Masyarakat. 4.2.1 Memberikan kesempatan untuk memilih dalam berbagai disiplin ilmu. Dengan berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dengan berbagai Program Studi yang dikelola, maka hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi masyarakat luas. Masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat menuntut pendidikan tinggi untuk melanjutkan pendidikan sebelumnya yang diperoleh dari sekolah menengah. Dengan dapat menimba ilmu di Perguruan Tinggi Negeri juga merupakan suatu keuntungan bagi masyarakat luas, karena biaya untuk perkuliahan tidak terlalu besar seperti di Perguruan Tinggi Swasta. Ada beberapa persyaratan untuk memasuki Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada waktu itu, berikut adalah beberapa persyaratan: calon
75
Wawancara dengan Dra. Redita Lubis, pada tanggal 6 Mei 2009
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
mahasiswa merupakan lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan MAN sederajat, memiliki keterangan ijazah SMA ataupun setara, tidak memiliki cacat tubuh atau penyakit lain yang dapat mengganggu kelancaran belajar-mengajar. Hal ini didasari karena sebahagian biaya untuk perkuliahan disubsidi oleh Pemerintah. Selain itu juga, dengan menimba ilmu di Perguruan Tinggi juga merupakan upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang kemudian nantinya dipergunakan untuk memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat itu sendiri. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sendiri sampai dengan tahun 1990 telah membuka berbagai macam disiplin ilmu baik itu program Strata 1 (Sarjana), ataupun program DIII (Ahli Madya). Program-program studi yang dibuka antara lain: •
Bahasa dan Sastra Indonesia
•
Bahasa dan Sastra Inggris
•
Ilmu Sejarah
•
Etnomusikologi
•
Bahasa dan Sastra Daerah
•
Antropologi
•
Bahasa Arab
•
Ilmu Perpustakaan
•
Bahasa Inggris
•
Bahasa Jepang
•
Pariwisata
•
Perpustakaan
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
4.2.2 Menciptakan lapangan kerja. Berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara juga memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar kampus Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara di daerah Padang Bulan dan sekitarnya. Dengan berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara maka memberikan kesempatan kepada masyarakat luas dalam proses menciptakan lapangan kerja dalam berbagai bidang seperti menjadi tenaga administrasi di ruang lingkup Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan membuka usaha kos-kosan bagi para mahasiswa/i yang menuntut ilmu di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Salah satu pegawai Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang bekerja di badian administrasi keuangan, Ibu Ermiaty (Mom) yang berhasil penulis wawancarai menjelaskan bahwa pada awalnya ketika beliau mencoba untuk menjadi tenaga honorer di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 1980/1981 adalah dengan mencoba memasukkan lamaran, kebetulan beliau memiliki akses dengan salah seorang dosen yang mengajar di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada saat itu. Setelah dua bulan memasukkan lamaran, beliau dipanggil untuk melakukan interview. Saat di interview beliau dikatakan lulus dan diterima menjadi tenaga honerer di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kemudian pada tahun ajaran 1981/1982 beliau diusulkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil dan mengikuti ujian pada saat itu. Akan tetapi, pada tahun pertama mengikuti ujian penerimaan Pegawai Negeri Sipil ini beliau tidak lulus. Lalu pada tahun kedua pada tahun ajaran 1982/1983, beliau kembali mengikuti ujian
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
penerimaan Pegawai Negeri Sipil. Pada tahun ajaran kedua ini beliau dinyatakan lulus, tetapi yang menarik dari ujian penerimaan Pegawai Negeri Sipil pada saat itu adalah tidak banyaknya saingan yang mengikuti ujian Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Tersebut 76. Berbeda dengan Ibu Ermiaty yang mencoba untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil yang berada di ruang Lingkup Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Ibu Leo Situmorang lebih memilih untuk mencoba berwiraswasta dengan membuka Usaha kos-kosan yang terletak di Jalan Berdikari Nomor 33 a Pasar 1 Padang Bulan. Usaha kos-kosan yang dirintis beliau mulai dari tahun 1980-an ini cukup membantu beliau yang sudah menjanda dan memiliki satu orang anak dan satu orang menantu serta satu orang cucu cukup membantu beliau dan keluarga besar dalam hal memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kos-kosan yang dimiliki oleh beliau berjumlah delapan kamar, pada waktu pertama kali membuka usaha kos-kosan ini beliau hanya mendirikan tiga kamar kos-kosan. Adapun pada waktu itu harga kos-kosan tidak seperti sekarang ini yang harganya mencapai jutaan rupiah, pada tahun 1980-an harga kos-kosan hanya berkisar Rp 3000-Rp7500 perak/tahun. 77 Pada waktu itu para mahasiswa juga bisa membayar uang kos-kosan dengan satu enam kaleng beras. Seiring dengan berjalannya waktu harga kos-kosan terus naik sampai pada tahun 1990 yang mencapai Rp 50.000-Rp 75.000 per/tahun.
76
Wawancara dengan Ibu Ermiaty, Pegawai administrasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 3 Juni 2009. 77
Wawancara dengan Ibu Theodor Situmorang pada tanggal 5 Juni 2009.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
BAB V KESIMPULAN Pendidikan penting bagi manusia, karena dengan pendidikan kita dapat menambah ilmu pengetahuan dalam mendukung kelangsungan hidup manusia. Pendidikan dapat berlangsung di berbagai lingkungan kehidupan manusia, dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, tempat-tempat pendidikan yang bersifat non formal sampai tempat-tempat pendidikan yang bersifat formal seperti Sekolah dan Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi dianggap
merupakan sebagai lapisan terdepan
pendidikan formil dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut. Dari pendidikan tinggi itu diharapkan karya-karya yang dapat menunjang dan memberikan pengarahan dinamis bagi proses modernisasi. Hal ini dapat dipahami mengingat kenyataan bahwa salah satu yang melandasi perubahan-perubahan pada abad ke20 ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fakultas
Sastra Universitas Sumatera Utara sebagai
salah
satu
penyelenggara pendidikan tinggi di Sumatera Utara yang berkiprah dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1990 (25 tahun) telah memberikan banyak manfaat dan sumabangan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia secara umum dan di Sumatera Utara secara khusus. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara merupakan Fakultas yang ketujuh yang didirikan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 25 agustus 1965. Berdirinya Fakultas Sastra adalah karena adanya gagasan dari dua belas orang staf Pengajar Universitas Sumatera Utara dan IKIP Negeri Medan yakni: Almarhum. Prof. Mahadi, S.H., Almarhum. Prof. A. Hamid Hasan Lubis., Dr.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Septy Ruzui., Almarhum. Drs. Chairuddin Rahman., Almarhum. Drs. Sabaruddin Ahmad., Drs. Danil Ahmad, DPFE., Almarhum. T. Mahmuddin., Almarhum. Drs Syahdan Manurung, DPFE., Dr. Rustam Amir Effendi, M.A., Drs. Abubakar., Almarhum. Drs. Burhanuddin Ch. Usman., Almarhum. Drs. Tasrir Ismail. Perjalanan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sendiri dimulai pada tahun 1964, dengan satu-satunya jurusan, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditumpangkan di Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian pada 1966 dibuka Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, dan pada tahun 1968 Jurusan Ilmu Sejarah dibuka, tetapi baru pada tahun 1970 memulai kegiatan perkuliahan. Ketiga jurusan inilah yang merupakan awal dari perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, yang kemudian sampai pada tahun 1990 berkembang menjadi tiga belas ( 13 ) Program Studi. Kegiatan ataupun aktivitas perkuliahan pada awal berdirinya ialah dengan menggunakan gedung Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara, kemudian pada tahun 1966 Fakultas Sastra mendapat gedung sendiri di gedung kecil yang sekarang ditempati oleh UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ) Suara USU dan Pramuka USU yang berada di Jalan Universitas Nomor 32. kemudian berpindah ke gedung eks Dinas Pekerjaan Umum di Jalan. Prof. M. Yusuf, ditahun yang sama juga kegiatan perkuliahan berpindah lagi ke gedung pancasila. Dan baru pada tahun 1972 mendapatkan gedung sendiri beruapa 3 unit gedung kuliah di Jalan Universitas Nomor. 32.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Keadaan tenaga/staf pengajar yang ada di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada saat itu merupakan para staf pengajar yang berasal dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Medan dan juga dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Yogyakarta. Hal ini disebabkan pada saat itu Fakultas Sastra hanya memiliki tiga staf pengajar tetap, mereka adalah: Drs. Daniel Ahmad, Drs. Chairuddin Rahman, dan Drs. Syahdan Manurung. Sedangkan para staf pengajar yang berasal dari luar, mereka dikatakan sebagai Dosen luar biasa. Pada saat itu juga terdapat staf pengajar asing, mereka sangat professional dalam bekerja. Tenaga pengajar asing ini merupakan para staf di Konsulat Negara mereka masing-masing yang ada di Medan Fakultas Sastra sendiri dari awal berdiri sampai dengan tahun 1990 telah mengalami delapan kali pergantian Pimpinan Fakultas, Pimpinan Fakultas pertama adalah Dr. Septi Ruzui sebagai Dekan, Dr. Rustam Amir Effendi sebagai Pembantu Dekan I, Drs. Burhanuddin ch. Usman sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Abdul Hamid Lubis sebagai Pembantu Dekan III. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara telah mengembangkan diri dengan menghasilkan Sarjana ataupun Ahli Madya yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu misalnya, ahli dalam bidang Sastra dan Bahasa Indonesia, ahli dalam bidang Bahasa dan Sastra Inggris, ahli dalam bidang Sejarah, ahli dalam bidang musik dan kebudayaan musik, ahli dalam bidang bahasa dan kebudayan daerah,ahli dalam bidang kepustakaan, ahli dalam bidang Bahasa Jepang, dan lain-lain. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dengan berbagai Program Studi yang dikelola, maka hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi masyarakat luas.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat menuntut pendidikan tinggi untuk melanjutkan pendidikan sebelumnya yang diperoleh dari sekolah menengah. Dengan dapat menimba ilmu di Perguruan Tinggi Negeri juga merupakan suatu keuntungan bagi masyarakat luas, karena biaya untuk perkuliahan tidak terlalu besar seperti di Perguruan Tinggi Swasta. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara juga memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar kampus Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara di daerah Padang Bulan dan sekitarnya. Dengan berdirinya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara maka memberikan kesempatan kepada masyarakat luas dalam proses menciptakan lapangan kerja dalam berbagai bidang.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A, Pendidikan dari Masa ke Masa, Bandung: CV. Armico, 1987. Djojonegoro, Wardiman, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1996. Gotschalk, Louis, Understanding History, Mengerti Sejarah, terj. Notosusanto Nugroho, Jakarta: UI Press, 1985. Laporan Pidato Dekan Fakultas Sastra USU, Pada Upacara Peringatan Lustrum ke-8 (Ulang Tahun ke-40), Medan: Fakultas Sastra USU, 2005.
Katalog USU 1988-1990. Katalog USU 1992-1994. Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.. 1995. Masjkuri, dan Kutoyo, sutrisno, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1980/1981. Mestoko, Sumarsono, Pendidikan di Indonesia dari Zaman ke Zaman, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1979.
Nasution, S, Sejarah Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985. Portofolio Institusi Program Studi Sastra Arab, Departemen Pendidikan Nasional Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2008.
Prospektus Universitas Sumatera Utara 2003-2004. Sanusi, Sejarah Pendidikan Sumatera Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1980/1981, hlm. 48-51.
Saprihadi, Perkembangan Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara tahun 1970-1990, Medan: 1996.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Kartodirdjo, Sartono dkk, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta: Balai Pustaka, 1997. Thajeb, Sjarif, Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1975. Internet Http/www/FS/USU/ac.id. Http/www/wikipedia. Arsip/Dokumen Dokumen Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sub Statistik dan Registrasi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Dokumen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dokumen Program Studi Ilmu Sejarah. Dokumen Program Studi Bahasa dan Sastra Daerah. Dokumen Program Studi Ilmu Perpustakaan. Dokumen Program Studi Bahasa Arab. Dokumen Program Studi Bahasa Inggris. Dokumen Program Studi Bahasa Jepang. Dokumen Program Studi Perpustakaan. Dokumen Dra. Redita Lubis.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.
Daftar Informan 1. Nama
: Dra. Redita Lubis Dip Appl. Ling, M.Hum.
Umur
: 60 Tahun.
Alamat
: Jalan. Prof, J.O. Picauly, No. 1 Medan.
Pekerjaan
: Staf Pengajar Fakultas Sastra USU.
2. Nama
: Dra. Peraturen Sukapiring.
Umur
: 64 Tahun.
Alamat
: Jalan. Sumarsono Ujung, No. 74 Kampus USU. Medan.
Pekerjaan
: Staf Pengajar Fakultas Sastra USU.
3. Nama
: Drs. Abizair.
Umur
: 61 Tahun.
Alamat
: Jalan. Prof, M. Yusuf, No. 34 Kampus USU. Medan.
Pekerjaan
: Staf Pengajar Fakultas Sastra USU.
4. Nama
: Drs. J. Fachuruddin Daulay.
Umur
: 61 Tahun.
Alamat
: Jalan Pertiwi Baru, No. 3 Kampung Brandan.
Pekerjaan
: Staf Pengajar Fakultas Sastra USU.
5. Nama
: Ibu Ermiaty ( Mom Kantin ).
Umur
: 52 Tahun.
Alamat
: Jalan Abdul Haris Nasution, Gang Damai, No. 12.
Pekerjaan
: Pegawai Administrasi Fakultas Sastra USU.
6. Nama
: Ibu Theodor Situmorang.
Umur
: 72 Tahun.
Alamat
: Jalan Berdikari, No. 33a.
Pekerjaan
: Wiraswasta.
Gardner Patar M. : Perkembangan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 1970-1990, 2009.