METODE PENELITIAN
disusun O L E H
ZULNAIDI,SS,M.Hum NIP: 132316223
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, serta salawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan karunia Nya lah sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini ditulis untuk meningkatkan salah satu bidang pengetahuan penelitian bagi penulis maupun mahasiswa yang mempelajari tentang penelitian pada umumnya dan Departemen Sastra Jepang USU Medan khususnya. Adapun yang menjadi topik penelitian dalam karya ilmiah ini adalah suatu ‘Metode Penelitian’. Penulis sangat menyadari bahwa disana-sini masih banyak terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan terutama yang berkaitan dengan isi tesis ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Medan, Pebruari 2007
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
BAB I PENDAHULUAN
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara objektif dengan dibantengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Banayak faktor yang mempengaruhi kegiatan penelitian unyuk melaksanakan suatu penelitian, terutama yang objeknya manusia atau yang dipengaruhi manusia. Ilmu yang objeknya dipenagaruhi manusia atau beberapa diantaranya yang objeknya manusia itu disebut dengan penelitian sosial. Diantaranya adalah penelitian di bidang Ilmu ekonomi, Ilmu Hukum, Sosiologi, Psikologi, Ilmu Pendidikan, Ilmu Politik dan lain-lain. Sehubungan dengan itu sulit untuk dibantah bahwa yang dipengarruhi oleh manusia itu, di antaranya termasuk pula kebudayaan, sebagai hasil dari karsa, cipta, dan rasa manusia. Penelitian terhadap hasil karya manusia berupa kebudayaan dapat disebut penelitian kebudayaan, seperti penelitian dibidang kesenian, bahasa dan lain-lain.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Pengertian Penelitian Penelitian pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai “a method of study by which, trought the careful and exhaustive of all acertainable vaidance bearing upon a definable problem, we reach a solution to the problem. Sejalan dengan itu dikemukakan juga oleh Sutrisno Hadi bahwa “research dapat didefinisikan sebagai usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa ilmu yang memperbincangkan tentang metode ilmiah dalam mengali pengetahuan disebut metode penelitian. Berdasarkan pengertian dan tujuan pokok metode penelitian, dapat dikemukakan beberapa sifatnya sebagai berikut : 1. Penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah berusaha menggali dan mengembangkan pengetahuan dari sumber-sumber primer untuk menemukan prinsip-prinsip, hukumhukum, dalil-dalil, teori-teori dan generalisasi yang berlaku umum mengenai suatu macam atau suatu jenis dan tiap-tiap sesuatu di dalam satu macam atau jenis yang diselidiki. 2. Penelitian mempergunakan cara kerja dengan prosedur yang teliti, jelas, sistematik dan dapat dipertanggung jawabkan, sebagai proses yang memberi kemungkinan tertinggi bagi tercapainya pengetahuan yang benar. 3. Penelitian mendasarkan dari pada pengetahuan dan pengalaman yang selama ini telah dicapai dan diterima kebenarannya.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
4. Dalam mengumpulkan data penelitian melakukannya secara objektif atau tidak berat sebelah dalam arti tidak hanya menghimpun data yang mendukung kebenaran hipotesis atau sebaliknya tidak sekedar yang menolak hipotesis. 5. Penelitian mengolah data dan menyajikannya secara sistematik, baik secara kualitatif mauoun kuntitatif. 6. Hasil penelitian dilaporkan secara rasional dan logik dalam berbagai bentuk penulisan ilmiah sesuai cara dan maksud dilakukannya suatu penelitian. Beberapa bentuk laporan hasil penelitian yang dikenal dilingkungan dunia ilmu pengetahuan/Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut : a. Paper
b. Laporan Kerja atau Penelitian Lapangan
c. Skripsi dan atau Tesis
d. Disertasi
Bila ditinjau dari sudut tujuannya penelitian dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah-masalah baru disebut Penelitian eksploratif. 2. Penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut Penelitian Verifikatif. 3. Penelitian yang bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada disebut Penelitian Development. Disamping suatu penelitian dapat pula dibedakan dari segi pemakaian hasil yang diperoleh, yang terdiri dari : Penelitian Murni (Pure Reseaerch atau Basic Research) yang diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Oleh karena itu disebut juga sebagai Penelitian Teoritis (Teoritical Research).
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
Penelitian Terapan atau Penelitian Terpakai
(Applaid
Research)
yang
diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki. Bila ditinjau dari sudut tempat penelitian dilakukan, terutama dalam rangka pengumpulan data, maka penelitian ddapat dibedakan antara : - Penelitian Laboratoriom (Laboratory Research). - Penelitian Kepustakaan (Leberary Research). - Penelitian Lapangan atau Penelitian Kancah (Field Research). Pada giliran berikutnya bila ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya, maka penelitian dapat pula dibedakan sebagai berikut: Penelitian Deskriptif. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding). 1. Penelitian Infrensial. Penelitian ini bermaksud mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa/kejadian denagn memberikan penelitian penilaian secara menyeluruh, meluas dan mendalam dari sudut pandangan ilmu yang relevan. Bila ditinjau dari sudut bidang yang diselidiki, dapat dibedakan antara : 1. Penelitian bidang sosial yang secara khusus berbentuk penelitian pendidikan, pendidikan sejarah, penelitian hukum, penelitian ekonomi, penelitian psikologi, penelitian antropologi budaya dan lain-lain. 2. Penelitian bidang eksakta secara lebih khusus berbentuk penelitian ilmu pengetahuan alam, penelitian kimia, penelitian biologi, penelitian pertanian, dan lain-lain.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
Penelitian ilmu sosial dan ilmu eksakta sereing pula dihubungkan dengan penelitian kualitatatif dengan penelitian kuantitatif. Semula penelitian kualitatif banyak dipergunakan dilingkungan ilmu sosial dan sebaliknya penelitian kuantitatif merupakan bidang ilmu eksakta. Dewasa ini penelitian kuantitatif telah memasuki juga ke dalam bidang ilmu penelitian ilmu sosial karena dipandang lebih mampu mengemukakan buktibukti ilmiah secara objektif. Perbedaan antara kedua jenis penelitian ini pada dasarnya terletak dalam masalah analisa dan penyajian data, guna menguji hipotesis sebagai usaha memecahkan masalah yang diselidiki. Penelitian kualitatif mempergunakan data yang dinyatakan secara verba dan kualifikasinya bersifat teoritis. Sebaliknya dalam penelitian kuantitatif dipergunakan data berupa angka atau jumlah dengan berbagai klasifikasi yang antara lain berbentuk frekuensi, nilai rata-rata, penyimpangan dari nilai buku, persentase, nilai maksimum dll. Metode keilmiahan proses dapat diklasifikasikan kedalam: 1. Metode induktif, dimana prosesnya berlangsung dari fakta ke teori dengan kerangka kerja sebagai berikut: a. pengumpulan dan investigasi data. b. Stukturisasi data, yang bertujuan untuk dapat ditemukannya norma dan nilai dari sistem data. c. Eksaminasi hipotesis, dimana data keabsahannya dinyatakan absah apabila kebenaran yang sama di temukan pengamat bahasa lainnya. 2. Metode deduktif, yaitu dari teori a. Hipotesis harus mendahului eksaminasi.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
b. Diprioritaskan kepada pendekatan deskriptif dari pada prasfaktif, yaitu deskriptif mengenai apa yang belum dan akan ditemukan daripada proses yang telah diselesaikan. c. Memperlakukan sistem sehingga kombinasi dari unsur-unsur yang tidak terkait satu dengan lainnya. d. Memperlakukan sisitem atau konsep bukan sebagai suatu yang statis, tetapi suatu yang dapat diperluas sesuai dengan perkembangannya. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Ciri-ciri Metode deskriptif adalah: 1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan, atau masalah-masalah yang bersifat aktual. 2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interprestasi yang rasional. Bentuk penelitian deskriptif dari tiga pokok tersebut tidak bersifat kaku, mungkin seorang penulis mengatakan bentuk survei, dan penulis lainnya mengatakan Studi Hubungan atau sebaliknya, atau mungkin juga digunakan dua, atau lebih bentuk penelitian deskriptif itu sekaligus. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan bias (keliru/lemah atau salah) dapat terjadi sejak proses mempersiapkan sampai pada merumuskan kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
Beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian untuk dikendalikan secara baik para peneliti adalah : 1. Ketajaman dalam merumuskan masalah dan dalam memformulasikannya menjadi judul peelitian. 2. Ketepatan merumuskan hipotesis (kalau ada). 3. Keserasian dalam memilih metode dan bentuk penelitian dengan masalah yang hendak diteliti. 4. Data yang relevan dan lengkap. 5. Ketepatan dan kecukupan populasi dan sampel yang dipilih sebagai sumber data. 6. Kecermatan, kecermatan, ketelitian, kejelasan dan kelengkapan dalam menetapkan variabel dan asfek-asfek berdasarkan masalah yang akan diteliti. 7. Ketepatan dalam memilih cara pengolahan data, dengan memperhatkan jenis dan sifat data. 8. Kekeliruan dalam menguji hipotesis. 9. Kekeliruan dalam menyusun kerangka teori sebagai tolok ukur. 10. Kekeliruan dalam menyusn kesimpulan dan saran-saran sebagai hasil penelitian.
2.2. Metode Penelitian Ilmiah Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkahlangkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah dirumuskan. Untuk mempermudah dalam memilih metode yang akan digunakan, dalam perumusan masalah hendaklah jelas aspek-aspek yang akan diungkapkan.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
Penggunaan metode yang tepat didalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menghindari cara pemecahan masalah dan cara berpikir yang spekulatif dalam mencari kebenaran ilmu, terutama dalam bidang ilmu sosial yang variabelnya sangat dipengaruhi oleh sikap subyektifitas manusia yang mengungkapkannya. 2. Menghindari cara pemecahan masalah atau cara bekerja yang bersifat trial and error sebagai cara yang tidak menguntungkan bagi perkembangan ilmu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern. 3. Meningkatkan sifat obyektifitas dalam menggali kebenaran pengetahuan, yang tidak saja penting artinya secara teoritis tetapi juga sangat besar pengaruhnya terhadap kegunaan praktis hasil penelitian didalam kehidupan manusia. Didalam penelitian pada dasarnya dapat dipergunakan salah satu dari metodemetode dibawah ini sebagai berikut:
2.2.1. Metode Filosofis Metode filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik dengan mempergunakan pola berpikir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, penomenologis dan lain-lain dan dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir (logika).
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
2.2.2. Metode Deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan
menggambarkan/melukiskan
keadaan
subjek/objek
penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri pokok metode deskriptif adalah: 1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual. 2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interprestasi rasional yang adequat. Agar penggunaan metode ini dalam memecahakan masalah yang dihadapi dapat mencapai hasil guna yang tinggi, akan diketengahkan beberapa bentuknya. Bentukbentuk pokok dari metode ini digolongkan menjadi 3 bentuk sebagai berikut: 1. Survei (Surveis Studies). Survei pada dasarnya tidak berbeda dengan research (penelitian). Pemakaian kedua istilah ini kerap kali hanya dimaksudkan untuk memberikan penekanan mengenai ruang lingkup. Reseach memusatkan diri pada salah satu atau beberapa aspek dari obyeknya. Sedangkan survei bersifat menyeluruh yang kemudian akan dilanjutkan secara mengkhusus pada aspek tertentu bilamana diperlukan studi yang lebih mendalam. Jenis-jenis studi yang dapat dikelompokkan sebagai bagian penelitian yang disebut survei adalah:
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
a. survei kelembagaan (institutional survei) survei ini dilakukan dengan mengambil obyek berupa lembaga tertentu yang terdapat dimasyarakat. Misalnya school survei (survei sekolah), survei keluarga, survei pengadilan, survei toko buku dan lain-lain. b. Analisis jabatan/ pekerjaan (Job Analysis) Pada taraf permulaan studi ini banyak dilingkungan perindustrian dan perdagangan. Kemudian masuk dan berkembang juga dilingkungan kerja yang lain, terutama dilingkungan pemerintahan khususnya dalam bidang administrasi. c. Analisis Dokumen (Documentary Analysis). Analisa dokumen kerap kali disebut juga analisis kegiatan (activity analysis) atau analisis informasi information analysis dan bahkan kadang-kadang dinamakan juga dengan analisis isi (content analysis). d. Analisis Isi (Content Analysis). Analisis Isi dalam penelitian dilakukan untuk mengungkapkan isi sebuah buku yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakatnya pada waktu buku itu ditulis. Dalam analisa ini seorang peneliti dapat menghitung frekuensi munculnya suatu konsep tertentu, penyusunan kalimat menurut pola yang sama, kelemahan-kelemahan pola berpikir yang sama, cara menyajikan bahan ilustrasi dan lain-lain. e. Survei Pendapat Umum (Public Upinion Survey). Pemimpin yang bergerak dalam bidang industri, pemerintahan, politik, pendidikan, perekonomian dan lain-lain selalu berhadapan dengan keharusan menetapkan keputusan (decision making). Mereka berkewajiban menyusun formulasi kebijaksanaan yang akan mengenai sekelompok orang atau masyarakat.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
f. Survei Kemasyarakatan (Community Survey). Penelitian ini sering juga disebut penelitian sosial yang maksudnya untuk mengungkapkan aspek atau beberapa aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat. Melalui penelitian ini dikumpulkan data untuk mengambil kesimpulan tentang pendapat, keinginan, kebutuhan, kondisi dan lain-lain didalam masyarakat mengenai aspek yang diselidiki. 2. Studi Hubungan (Interalationship Studies) Beberapa penelitian dibidang ilmu sosial kerap kali tidak cukup mendalam bilaman hanya dilakukan untuk mengumpulkan fakta-fakta sebagaimana adanya. Banyak fakta-fakta yang ternyata harus dihubungkan satu dengan yang lainnya, agar suatu kondisi atau peristiwa dapat dipahami secara baik. Dengan menghubungkan fakta-fakta tersebut secara objektif, ternyata cakrawala pemecahan masalah menjadi semakin luas dan kegunaan hasil penelitian semakin bermanfaat. Untuk itu didalam metode deskriptif telah dikembangkan beberapa cara penelitian sebagai berikut: a. Studi Kasus (Case Studies). Penelitian ini memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti; seorang murid yang menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa, sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselediki secara intensive, baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
b. Studi sebab akibat dan perbandingan (Causal comparative studies) Dalam studi ini dilakukan usaha untuk memahami mengapa suatu gejala terjadi atau apa sebabnya suatu peristiwa, keadaan atau situasi berlangsung. Sebagai bagian dari metode deskriptif penelitian ini pada tahap pertama dilakukan dengan menggambarkan fakta-fakta seadanya untuk memperjelas bagaimana keadaan suatu gejala, suatu peristiwa, atau keadaan dari obyek yang diselidiki. c. Studi korelasi (corelation studies). Hubungan antar variabel tidak saja dalam bentuk sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan ketergantungan variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Hubungan yang lain adalah hubungan linier berupa hubungan timbal balik antar dua variabel atau lebih yang disebut korelasi. 3. Studi perkembangan (developmental studies). Studi perkembangan tidak sekedar mengenai fakta-fakta pada masa sekarang. Pengelompokkannya sebagai bagian dari metode deskriptif karena studi ini bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang dengan faktafakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontinue. Untuk itu peneliti dapat menggambarkan perkembangan berbagai variabel dari aspek yang diselidikinya, mungkin selama sebulan, setahun atau lebih sampai pada bagaimana adanya gejala itu pada masa sekarang. Untuk itu dapat dipergunakan dua cara penelitian sebagai berikut: a. Studi pertumbuhan (Growth studies). Studi ini bermaksud menggambarkan pertumbuhan atau perkembangan yang dialami objeknya, baik secara keseluruhan maupun mengenai aspek-aspek tertentu dalam
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
batas waktu yang tertentu pula. Misalnya dalam pertumbuhan dan perkembangan Universitas Sumatera Utara sebagai lembaga pendidikan, baik secara keseluruhan maupun tentang salah satu aspeknya seperti perkembangan jumlah mahasiswa dan lulusannya, perkembangan pengelolaan akademisnya dari sejak berdirinya hingga sekarang. b. Studi kecenderungan (trend studies). Dalam bidang sosial sering dijumpai kesulitan melakukan prediksi karena sifatnya yang kompleks. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak ditemukan bahwa variabelvariabel tertentu menunjukkan pola perkembangan tertentu pula, sehingga memungkinkan
untuk
melakukan
analisa
prediktif
tentang
kecenderungan
perkembangannya yang berpengaruh terhadap satu situasi/ keadaan dimasa datang . Didalam penelitian pada dasarnya dapat dipergunakan salah satu dari metodemetode dibawah ini sebagai berikut:
2.2.1. Metode Filosofis Metode filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik dengan mempergunakan pola berpikir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, penomenologis dan lain-lain dan dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir (logika).
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
2.2.2. Metode Deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan
menggambarkan/melukiskan
keadaan
subjek/objek
penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
2.2.3. Metode Historis Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa sekarang dalam hubungannya dengan kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang. Dengan kata lain metode historis dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: 1. Untuk menggambarkan gejala-gejala yang terjadi pada masa lalu sebagai suatu rangkaian peristiwa yang berdiri sendiri, terbatas dalam kurun waktu tertentu dimasa lalu. 2. Menggambarkan gejala-gejala masa lalu sebagai sebab suatu keadaan atau kejadian pada masa sekarang sebagai akibat. Data masa lalu itu dipergunakan sebagai informasi untuk memperjelas kejadian atau keadaan masa sekarang sebagai rangkaian yang tidak terputus atau saling berhubungan satu dengan yang lain.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
2.2.4. Metode Eksperimen Metode
eksperimen
adalah
prosedur
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Metode ini dilaksanakan dengan memberikan variabel bebas secara sengaja (bersifat induse) kepada objek penelitian untuk diketahui akibatnya didalam variabel terikat. Dalam penggunaan metode eksperimen dapat dibedakan dua jenis, ditinjau dari segi tujuannya. Kedua jenis eksperimen itu adalah: 1. Eksperimen eksploratif (eksploratif eksperimental) Eksperimen ini bermaksud untuk mempertajam masalah dan perumusan hipotesa tentang hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Untuk itu eksperimen eksploratif biasanya mempergunakan binatang atau benda percobaan. Penggunaan manusia percobaan dalam eksperimen ini sangat terbatas karena mengandung resiko yang cukup besar. 2. Eksperimen pengembangan. (developmental eksperimen). Eksperimen ini dilakukan untuk menguji/ mengetes atau membuktikan hipotesa dalam rangka menyusun generalisasi yang berlaku umum. Disamping
itu
berdasarkan
cara
pelaksanaannya
eksperimen
dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni: 1. Eksperimen murni (true eksperimen atau pure eksperimen) Didalam eksperimen ini perlakuannya sengaja dibuat akan dikenakan pada objek penelitian dengan kata lain kondisi objek penelitian sengaja dirubah dengan
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
memberikan perlakuan tertentu dan mengontrol variabel lain secara cermat selama jangka waktu tertentu. 2. Eksperimen berpura-pura. Didalam eksperimen ini kondisi objek penelitian sulit untuk dirubah dalam bentuk memberikan perlakuan tertentu. Oleh karena itu, didalam kondisi yang sudah berlangsung itu diusahakan memisah-misahkan variabel yang ada, sehingga seolaholah terdapat perlakuan dan variabel kontrol serta variabel-variabel lain seperti terdapat didalam eksperimen yang sebenarnya. Dengan demikian eksperimen bukanlah percobaan yang sesungguhnya, melainkan percobaan yang bersifat purapura (quaisy).
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
BAB III KESIMPULAN Pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara objektif dengan dibantengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh adalah merupakan penelitian. Beberapa bentuk laporan hasil penelitian yang dikenal dilingkungan dunia ilmu pengetahuan/Perguruan Tinggi adalah Paper, Laporan Kerja atau Penelitian Lapangan, Skripsi dan atau Tesis, Disertasi. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk penelitian yaitu Metode filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian sebagaimana adanya. Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu. Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Hasan dkk 1998. Metode Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Metode Penulisan Komunikasi. Remaja Rosda Karya. Bandung. Nasution, 1982. Metode Research penelitian Ilmiah. Jemmars. Bandung.
Zulnaidi : Metode Penelitian, 2007
USU Repository © 2007