PERBEDAAN TINGKAT RELIGIUSITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEAGAMAAN DAN NON KEAGAMAAN DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh :
DWI RAHMAWATI 102070025995
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
PERBEDAAN TINGKAT RELIGIUSITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEAGAMAAN DAN NON KEAGAMAAN DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Psikologi
Oleh : Dwi Rahmawati
102070025995
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I
Neneng Tati Sumiati, M.Si.,Psi NIP. 19730328 200003 2 003
Pembimbing II
Drs. Rachmat Mulyono, M.Si.,Psi NIP. 19650220 199903 1 003
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Skripsi
yang
berjudul
“Perbedaan
Tingkat
Religiusitas
Pada
Mahasiswa Fakultas Keagamaan Dan Non Keagamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi.
Jakarta, 28 September 2010
Sidang Munaqasyah Dekan / Pembantu Dekan / Ketua merangkap anggota,
Sekretaris merangkap anggota,
Jahja Umar, Ph.D NIP. 130 885 522
Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 1956 1223 198303 2 001
Anggota
Miftahuddin, M.Si NIP: 197303172006041001
Neneng Tati Sumiati, M.Si.,Psi NIP. 19730328 200003 2 003
Skrpisi ini aku persembahkan tuk ayah dan bunda tercinta, Kakak-kaakak dan keluarga besar ku serta seseorang yang selalu setia mendapingi ku suka maupun duka maaf atas semua keterlambatan ini …
Motto Tak ada kata terlambat… Tak ada kata menyerah… Allah Maha Baik…
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penguasa semesta alam. Dengan izin dan ridho-Nya serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tiada lagi kata yang bisa terungungkap selain rasa syukur hamba kepada-Mu ya Allah. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada manusia yang paling sempurna Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang tetap istiqomah dijalan-Nya. Proses pembuatan skripsi ini telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi penulis, bahwa segala sesuatu yang penuh dengan perjuangan, serta dibarengi dengan keinginan yang kuat akan menghasilkan tujuan yang diinginkan. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam perjalanannya, skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jahja Umar, Ph.D. beserta jajaran Pudeknya.
2. Dosen Pembimbing I, Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psi. dan Dosen Pembimbing II, Sitti Evangeline, M.Si., Psi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan serta motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
3. Dosen Pembimbing Akademik, Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si., serta seluruh dosen Fakultas Psikologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas seluruh ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
4. Untuk yang tak terlupakan ayahanda tersayang Alm. Sanusi dan ibunda tercinta Hj. Winasih yang telah membesarkan ku seorang diri, yang senantiasa
menata
hatinya
untuk
sabar
mendampingi
ku
dalam
menyelesaikan skripsi ini, yang membelakangkan rasa malunya karena keterlambatan ini, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, dan tak pernah berhenti memberikan dukungan moril, materiil serta doa yang selalu mengiringi setiap langkah ku, serta kakak-kakakku K’Udin & Yu’Bubun, K’Ntus & Mba Eka, K’Dedi & Mba Uti, K’Aan & Teh Hani, Om Edi & Mba Enok, juga untuk ponakan-ponakan ku yang menambah kecerian hidup ku Eki, Nadia, Icam, Afiq, Kicah, Dika, Via, Azzam, Alif, Muadz akhirnya tante lulus juga.
5. Untuk orang yang senantiasa setia dan sabar mendampingi ku tanpa kenal lelah. skripsi ini tak kan pernah terwujud tanpa dukungan dari mu, skripsi ini milik mu juga. Terima kasih atas semua yang tercurah.
6. Keluarga besar mahasiswa Fakultas psokologi, khususnya rekan-rekan seangkatan Aas, Nda, Seha, Rei, Mursal terima kasih atas dukungannya, dan untuk teman-teman seperjuangan Yoga, Hananah, Rita, Chami, Najat, Qiqi, Nenden, Neneng, Rika, Lala, Dikin, Atop ayo kita buktikan bahwa kita bisa.
7. Seluruh staf fakultas Psikologi, pak Chaidir, pak Badowi, pak Ayung, bu Mega, bu Syariah, bu Nur, mba Rini, dan masih banyak yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan-bantuan kecil tetapi amat berharga bagi penulis.
8. terakhir tuk teman-teman yang membantu baik secara teknis maupun dukungannya Mbah (terima kasih membolehkan menggendor rentalnya pagi-pagi), k’ Agus (terima kasih untuk pelajaran SPSSnya), Yanto, Zuli, Uci, teman-teman alumni SMU 110 . Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
Jakarta , 20 Desember 2010 Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ..............................................................
1
1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah .........................
4
1.2.1. Pembatasan Masalah ........................................
4
1.2.2. Perumusan Masalah ..........................................
4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................
5
1.3.1. Tujuan Penelitian ...............................................
5
1.3.2. Manfaat Penelitian .............................................
5
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................
5
KAJIAN TEORI 2.1. Religiusitas ...................................................................
7
2.1.1. Definisi Religiusitas ...........................................
7
2.1.2. Dimensi-Dimensi Religiusitas ............................
8
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas ...
11
2.1.4. Fungsi religiusitas ..............................................
13
2.2. Kelompok Perbandingan ..............................................
16
2.2.1. Fakultas – Fakultas Keagamaan .......................
16
2.2.2. Fakultas Fakultas Non-Keagamaan (Umum) ....
17
2.3. Kerangka Berpikir .........................................................
18
2.4. Hipotesis Penelitian ......................................................
19
BAB 3
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ............................................................
20
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...
21
3.2.1. Variabel Penelitian .............................................
21
3.2.2. Definisi Operasional ..........................................
21
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................
22
3.3.1. Populasi .............................................................
22
3.3.2. Sampel ..............................................................
22
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel .............................
23
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...........................................
23
3.4.1. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen
BAB 4
Penelitian ...........................................................
23
3.4.2. Uji Instrumen .....................................................
25
3.4.3. Penilaian dan Skoring Instrumen .......................
27
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................
27
3.5.1. Tahap Persiapan ...............................................
28
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ...........................................
28
3.5.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ...............
28
PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Responden ......................................
30
4.2. Uji Persyaratan .............................................................
33
4.2.1. Uji Normalitas ....................................................
33
BAB 5
4. 3 Kategorisasi Tingkat religiusitas ...................................
36
4.4 Hasil Umum Penelitian .................................................
37
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...................................................................
40
5.2 Diskusi ..........................................................................
40
5.3 Saran ............................................................................
44
5.3.1. Saran Teoritis ...........................................................................
44
5.3.2. Saran Praktis ............................................................................
45
DAFTAR TABEL
Table 3.1. Blue Print Skala Tingkat Religiusitas 24 Tabel. 3.2 Reliabilitas Guilford 26 Tabel 3.4 Skoring Instrumen 27 Tabel 1 Jumlah Sampel 30 Tabel 2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 31 Tabel 3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia 32 Tabel 4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Asal Sekolah Menengah Umum 33 Tabel 5 Uji Normalitas 34 Tabel 6 Uji Homogenitas 35
Tabel 7 Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa Fakultas Keagamaan 36 Tabel 8 Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa Fakultas Non Keagamaan 36 Tabel 9 Nilai Uji-t 37 1
2
Tabel 10 Group Statistics 38
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang dilakukan penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
1.1 Latar belakang Dengan keluarnya keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 031 tanggal 20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan mulai saat itulah sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan fakultas sebagai berikut: Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Fakultas Dirasat Islamiah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Dengan mempunyai misi berdaya saing dan mengembangkan
dan
mengintegrasikan
aspek
kemanusian, dan keindonesiaan. Dan dengan 1
terdepan dalam
keislaman,
keilmuan,
motto knowledge, piety,
2
integrity. Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif dan inovatif. Sedangkan piety mengandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen menngembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan sivitas akademika. Selanjutnya integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari. Merujuk pada permasalahan diatas, maka secara tidak langsung seluruh
mahasiswa
yang
terdaftar
sebagai
mahasiswa
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta dituntut untuk dapat mengemban visi misi yang telah dicanangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara garis besar mahasiswa
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
dituntut
untuk
dapat
mencerminkan keislamannya dan menerapkannya dalam kehidupan seharihari. Berlatar belakangkan visi, misi, tujuan, serta moto tersebut maka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menetapkan MKDU (mata kuliah dasar umum) yang sesuai di masing-masing fakultas. Namun bila di lihat lebih mendalam maka terlihat perbedaan antara fakultas-fakultas yang berbasis Islami dengan fakultas berbasis umum. Meskipun pada awal semester seluruh fakultas tetap menetapkan MKDU yang pada umumnya sama yaitu MKDU yang berbasis keislaman, misalkan saja semester pertama diseluruh fakultas mendapatkan
3
mata kuliah praktek qira’at, untuk semester selanjutnya mata kuliah akan ditetapkan sesuai dengan program studi masing-masing fakultas. Dikarenakan adanya perbedaan MKDU yang mencolok antar fakultas maka dalam penelitian ini, peneliti menklasifikasikan fakultas-fakultas yang berada
di
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
menjadi
dua
kelompok
perbandingan, yaitu kelompok fakultas keagamaan yang terdiri dari Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Fakultas Dirasat Islamiah. Dan kelompok fakultas non keagamaan yang terdiri dari Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Dengan hadirnya fakultas-fakultas non keagamaan, maka semakin banyak mahasiswa yang berasal dari latar belakang pendidikan non agama. hal ini memberikan nuansa keagamaan yang berbeda pada kampus UIN, misalkan saja mahasiswa yang berasal dari pendidikan umum (SMU), terbiasa dengan lingkungan pergaulan yang tidak terlalu memikirkan prinsip pergaulan Islami. Selain itu fenomena lain yang dapat terlihat jelas, salah satunya masalah
pemakaian
jilbab
pada
mahasiswi
UIN.
UIN
yang
berlatarbelakangkan pendidikan keislaman, menginginkan suasana religius di Universitasnya. Menurut Glock dan Stark (dalam Djamaludin, 1995)
4
religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembagakan yang semuanya itu terpusat pada persoalanpersoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi. Selanjutnya Glock mengemukakan ada 5 dimensi yang dapat mengukur tingkat religiusitas seseorang, yaitu keyakinan, praktik ibadah, pengalaman, pengamalan, juga pengetahuan. Jadi dapat dikatakan Menurut Glock dan Stark (dalam Djamaludin, 1995) jilbab adalah salah satu bentuk realisasi tingkat religiusitas seseorang yang termasuk pada dimensi pengamalan. Asumsinya seseorang yang memakai jilbab diidentifikasikan bahwa jilbab adalah akumulasi dari dimensi keyakinan, praktik ibadah, pengalaman, pengetahuan sehingga dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Namun Dari pengataman yang dilakukan oleh peneliti, fenomena jilbab tidak bisa langsung menjadi tolok ukur tingkat religiusitas yang ada pada mahasiswi UIN, karena tidak sedikit mahasiswi UIN yang memakai jilbab hanya karena melaksanakan kewajiban yang berlaku di UIN, diluar UIN masih banyak mahasiswi yang melepaskan jilbabnya. Akan tetapi tidak sedikit mahasiswi yang menyatakan memakai jilbab setelah berkuliah di UIN, seperti salah satu responden yang berasal dari fakultas non kegamaan, menyatakan dirinya berjilbab setelah berkuliah di UIN dengan alasan karena sudah terbiasa dan membawa nama UIN.
5
Dengan adanya fenomena-fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melihat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan
dan
non
keagamaan,
karena
menurut
Yusuf
(2003)
perkembangan keagamaan seseorang dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungan, yang salah satunya adalah lingkungan pendidikan (dalam hal ini kampus). Dengan berlandaskan teori Yusuf diatas maka peneliti menspesifikan lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkat religiusitas mahasiswa, bukan lagi lingkungan Universitas (kampus) tetapi lingkungan fakultas.
Karena
peneliti beranggapan bahwa setiap mahasiswa memiliki motivasi yang berbeda dalam memilih fakultasnya masing-masing. Fakultas keagamaan biasanya banyak diminati oleh mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan keislaman (pesantren dan madrasah aliyah) atau dari latar belakang pendidikan umum dengan motivasi akan mendapatkan ilmu keagamaan yang lebih mendalam. Begitu juga sebaliknya yang terjadi pada mahsiswa memilih fakultas non keagamaan (umum). Karena alasan itulah maka peneliti tertarik untuk membahas lebih mendalam dalam sebuah penelitian skripsi dengan judul “Perbedaan Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa Fakultas Keagamaan Dan Non Keagamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”
6
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah Agar masalah yang diteliti tetap selalu dalam jalurnya dan terarah maka peneliti membuat batasan permasalahan sebagai berikut : Yang dimaksud dengan Tingkat religiusitas dalam penelitian ini adalah tingkat religiusitas yang dikemukakan oleh Glock dan Stark (dalam Djamaludin, 1995) yang berpendapat bahwa agama adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembagakan yang semuanya itu terpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi. Untuk dapat menilai kadar religiusitas dapat dipakai aspekaspek religiusitas yaitu keyakinan, ritual agama, pengalaman, pengetahuan agama dan kosekuensi atau pengamalan. Hal ini hanya akan di teliti pada mahasiswa yang berkuliah pada fakultas keagamaan dan non keagamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :”Apakah ada perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
7
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mencari tahu ada tidaknya perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1.3.2 Manfaat Penelitian • Manfaat secara teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam melengkapi kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi agama dan pendidikan. • Manfaat secara praktis Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi praktisi pendidikan untuk menjadi rujukan tambahan dalam proses belajar mengajar.
1.4 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah: Bab I
Pendahuluan, terdiri Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah,
Sistematika Penelitian.
Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian,
serta
8
Bab II
Kajian Pustaka, berisi bahasan tentang Religiusitas, Mahasiswa, Hipotesis Penelitian
Bab III
Metodologi Penelitian, berisi Jenis Penelitian, Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Variabel dan Operasional Penelitian, Pengambilan Sampel, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Pengumpulan Data, Metode dan Instrumen Penelitian, Teknik Uji Instrumen Penelitian, Teknik Analisa Data, Prosedur Penelitian, Persiapan dan Pelaksanaan.
Bab IV Presentasi dan Analisa Data yang berisi Gambaran umum penelitian dan hasil utama penelitian. Bab V
Penutup, yang mencakup kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1.
Religiusitas
2.1.1. Definisi Religiusitas Menurut James (dalam Darajat, 1970) religiusitas adalah perasaan dan pengalaman bagi insan secara individual yang menganggap bahwa mereka berhubungan dengan apa yang dipandangnya sebagai Tuhan, Tuhan dalam pandangan James adalah kebenaran pertama. Sedangkan Shihab menyimpulkan bahwa religiusitas adalah hubungan antara makhluk dengan Penciptanya, yang terwujud dalam sikap batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukan dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya. Provser (dalam Dister, 1988) berpendapat bahwa religiusitas lebih bersifat personal dan mengatasnamakan agama. Agama mencakup ajaran-ajaran yang berhubungan dengan Tuhan, sedangkan tingkat religiusitas adalah perilaku manusia yang menunjukkan kesesuaian dengan ajaran agamanya. Jadi berdasarkan agama yang dianut maka individu berlaku secara religiusitas. Religiusitas didefinisikan sebagai manifestasi seberapa jauh individu
penganut
agama
meyakini
memahami,
menghayati
dan
mengamalkan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari dalam semua aspek (Djamaludin, 1995). 9
10
Dari banyaknya definisi religiusitas yang dikemukakan oleh para ahli diatas, penelitian ini memilih definisi yang dikemukakan oleh Glock & Stark. Glock dan Stark (dalam Ancok dan Nashori, 1994) menegaskan bahwa religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning).
2.1.2 Dimensi-Dimensi Religiusitas Menurut Glock & Stark ada lima dimensi yang dapat mengukur tigkat religiusitas, yaitu deimensi keyakinan, dimensi peribadatan atau praktek ibadah (ritualistik), dimensi pengalaman (eksperiensial), dimensi pengetahuan
agama
(intelektual),
dan
dimensi
pengamalan
(konsekuensial). 1. Dimensi Keyakinan Dimensi ini berisi pengharapan-penngharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya diantara agama-agama, tetapi seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama. 2. Dimensi Praktik Ibadah (ritualistik)
11
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang-orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktek-praktek keagamaan ini terdiri dari dua kelas penting, yaitu : ritual dan ketaatan. Pertama,
ritual.
keagamaan
Mengacu
formal
dan
kepada
seperangkat
praktek-praktek
suci
ritus, yang
tindakan semua
mengharapkan para pemeluk melaksanakan. Kedua, ketaatan. Ketaatan dan ritual bagaikan ikan dengan air, meski ada perbedaan penting. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat formal dan khas publik,, semua agama yang dikenal juga mempunyai perangkat tindakan persembahan dari kontemplasi personal yang relatif spontan, informal, dan khas pribadi. 3. Dimensi Pengalaman (eksperiensial) Dimensi ini berkaitan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir (kenyataan terakhir bahwa ia akan mencapai suatu kontak dengan kekuatan supranatural). Seperti yang telah kita kemukakan, dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi dan sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan (atau suatu masyarakat) yang melihat komunikasi walaupun kecil, dalam
12
suatu esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir dengan otoritas transendental. 4. Dimensi Pengetahuan Agama (intelektual) Dimensi pengetahuan agama mengacu kepada harapan bahwa orangorang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci, dan tradisitradisi. Dimensi pengetahuan mengenai suatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya. Walaupun demikian, keyakinan tidak perlu diikuti oleh syarat pengetahuan, juga pengetahuan agama tidak selalu bersandar pada keyakinan. 5. Dimensi Konsekuensi Atau Pengamalan Konsekuensi komitmen agama berlainan dari keempat dimensi yang telah dibahas diatas. Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibatakibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana seharusnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan seseorang, tidak sepenuhnya jelas sebatas mana konsekuensikonsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen keagamaan atau semata-mata berasal dari agama.
13
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas Sabda Rasulullah dalam sebuah hadist yang artinya: ”setiap anak yang dilahirkan dalam keadaaan fitrah, hanya karena orangtuanyalah, anak itu menjadi yahudi, nasrani dan majusi” Sejalan dengan hadist Rasulullah, Yusuf (2003) menyatakan religiusitas
tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang melalui suatu
proses dan dipengaruhi dua faktor, yaitu: faktor ineternal (pembawaan) dan faktor eksternal (lingkungan) Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Faktor Internal (Pembawaan) Perbedaan anatara manusia dengan binatang adalah bahwa manusia mempunyai fitrah (pembawaan) beragama (homo religious). Setiap manusia yang lahir ke dunia ini, baik masih primitif, bersahaja maupun modern, baik yang lahir di negara komunis maupun kapitalis; baik yang lahir dari orang tua yang saleh ataupun yang jahat; sejak nabi Adam sampai akhir jaman, menurut fitrah kejadiannya mempunyai potensi beragama atau iman kepada Tuhan atau percaya adanya kekuatan diluar dirinya yang mengatur hidup dan kehidupan alam semesta. Hal ini diperkuat dengan firman Allah daam surat Ar-Rum ayat 30 yang artinya: ”maka hadapkan wajah mu dengan lurus kepada agama Allah, (tetap atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”
14
2. Faktor Lingkunngan (Eksternal) Faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.
a. lingkungan keluarga Pembentukan sikap keberagamaan berlangsung bersamaan dengan perkembangan kepribadian yang dimulai sejak anak lahir yaitu dengan mengumandangkan
adzan
dan
iqomah,
bahkan
sejak
dalam
kandungan. Di dalam keluarga, orang tuanyalah yang bertanggung jawab untuk membina akhlak dan kepribadian anak-anaknya sebagai peletak dasar konsep tersebut. Adapun pelaksanaan pendidikan agama didalam keluarga meliputi keteladanan orang tua, perlakuan terhadap anak sesuai dengan agama serta melatih dan membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kemampuan dan perkembangan. b. Lingkungan Pendidikan Lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan pelajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana adalah sekolah. Karena
itu
sekolah
mempunyai
kewajiban
dalam
membentuk
kepribadian dan perilaku peserta didiknya. Selain itu keteladanan guru sebagai pendidik dinilai berperan dalam menanamkan kebiasaan yang baik dan merupakan bagian dari pembentukan moral yang erat kaitannya dengan perkembangan perilaku keberagamaan seseorang.
15
c. Lingkungan masyarakat Lingkungan yang agamis dapat mempengaruhi jiwa keberagamaan seseorang. Melalui pembinaan dan bimbingan agama di lingkungan masyarakat dengan melalui ceramah agama, pengajian atau contoh yang baik dari tokoh masyarakat dapat menjadikan kepribadian dan perilaku seseorang lebih dapat sesuai dengan nilai-nilai yang telah dianutnya dan dipelajarinya melalui lingkungan keluarga dan sekolah.
2.1.4. Fungsi religiusitas Fungsi religiusitas bagi manusia erat kaitannya dengan fungsi agama. Dister (1988) mengemukakan ada empat fungsi (emosionalefektif, sosio-moral, intelektual-kognitif dan psikologis) dari keberagamaan yaitu: 1. Untuk mengatasi frustasi Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan baik fisik seperti makan, pakaian, maupun kebutuhan psikis seperti kenyamanan, persahabatan dan kasih saying. Manusia akan terdorong untuk memenuhi semua itu. Apabila kebetuhuan tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan timbul rasa kecewa, keadaan inilah yang disebut frustasi. Psikologis mengobservasikan bahwa keadaan frustasi dapat menimbulkan perilaku keagamaan. Orang yang mengalami
frustasi
berusaha
mengatasi
frustasi
dengan
membelokkan arah kebutuhan dan keinginan yang dimiliki dari yang
16
bersifat
keduniawian
menuju
kinginan
kepada
Tuhan,
lalu
mengharapkan pemenuhan keinginan keinginan tersebut dari Tuhan. Manusia akan merasa tenang apabila telah berserah diri kepada Tuhan karena merasa yakin bahwa Tuhan akan selalu menolong setiap hamba yang membutuhkan sehingga dapat memberikan ketentraman dihati setiap manusia yang sedang mengalami masalah. Disini keyakinan tersebut ada karena seseorang memiliki kualitas pemahaman keagamaan yang baik. Dengan adanya keyakinan seperti itu maka kehidupan yang dilewati akan menjadi lebih baik tenang dan bahagia. 2. Untuk menjaga kesusilaan serta tata tertib masyarakat Manusia wajib untuk hidup bermoral, bukan hanya karena kehendak Tuhan, tetapi juga demi diri dan suara hati manusia itu sendiri. Nilai-nilai moral bersifat otonom, artinya nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran dan keteguhan hati tetap berlaku tidak tampil dalam wujud fisik yang nampak oleh mata. Ini berarti manusia tidak dapat bergaul dengan Tuhan kalau manusia tidak hidup sesuai dengan norma-norma moral. Oleh sebab itu, seseorang perlu menginternalisasi nilai-nilai agama agar dapat menciptakan dan mengamalkan nilai-nilai moral yang otonom dan keberagamaan yang berfungsi sebagai pengendali suara hati.
17
3. Untuk memuaskan intelektual yang ingin tahu Terdapat sumber kepuasan yang ditemukan dalam agama oleh intelek yang ingin tahu, yaitu: a. Agama
dapat
menyajikan
pengetahuan
rahasia
yang
menyelamatkan manusia dari kejasmanian yang dianggap menghambat dan mengantarkan manusia kepada kebosanan. b. Dengan menyajikan suatu moral agama memuaskan intelek yang ingin mengetahui apa yang harus dilakukan manusia dalam hidup agar tercapai tujuan kehidupan manusia. c. Agama dapat memuaskan keinginan yang mendalam agar hidup
manusia
bermakna,
sehingga
manusia
sekurang-
kurangnya ikut menyetir hidup yang dijalani dan tidak hanya diombang-ambingkan saja oleh gelombang kehidupan dan terbawa arus. 4. Untuk mengatasi ketakutan Ketakutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ketakutan yang ada objeknya seperti takut pada seseorang, hewan atau benda tertentu dan ketakutan yang tidak ada objeknya seperti cemas hati. Ketakutan tanpa objek inilah yang membingungkan manusia, namun apabila ketakutan itu menyertai frustasi, maka secara langsung ketakutan tersebut mempengaruhi timbulnya kelakuan keagamaan. Jadi ketakutan erat hubungannya dengan tendensi-tendensi manusiawi yang dapat menimbulkan perilaku
18
agama itu sehingga orang meyakini bahwa Tuhan akan selalu dengan
sikap
hambanya
dan
dapat
melenyapkan
segala
kecemasan hati.
2.2. Kelompok Perbandingan Dalam penelitian kali ini peneliti mencoba membandingkan dua buah kelompok mahasiswa pada Fakultas keagamaan dengan mahasiswa pada Fakultas umum untuk dilihat tingkat religiusitasnya. Adapun yang dimaksud dengan mahasiswa sendiri adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Dirjen Dikti, 1977), baik di universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Penelitian kali ini membatasi mahasiswa yang sedang terdaftar dan aktiv sebagai peserta didik (akademika) dengan tingkat strata satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.2.1. Fakultas – Fakultas Keagamaan Kamus Bahasa Indonesia (2001) menyebutkan arti Fakultas adalah bagian pelajaran atau ilmu yang dipelajari di Perguruan Tinggi. Keagamaan sendiri berasal dari kata agama. Kamus besar Bahasa Indonesia (2001) mengertikan agama sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkunganya. Lebih lanjut, dalam kamus tersebut
19
mengidentifikasikan keagamaan sebagai (segala hal) yang berhubungan dengan dengan agama. Fakultas-Fakultas keagamaan adalah bagian konsentrasi keilmuan yang dipelajari di perguruan tinggi yang khusus mendalami bagian yang berhubungan dengan agama. Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat 6 (dari 10) Fakultas yang dianggap cocok dikalifikasikan dalam kelompok Fakultas keagamaan. Yaitu : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Fakultas Dirasat Islamiah.
2.2.2. Fakultas Fakultas Non-Keagamaan (Umum) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) umum artinya mengenai
seluruhnya
atau
semuanya,
secara
menyeluruh,
tidak
menyangkut hal khusus (tertentu) saja. Dalam kaitannya dengan penelitian kali ini, Fakultas-Fakultas umum diartikan sebagai Fakultas Fakultas yang memiliki konsentrasi bidang pendidikan tidak hanya menyangkut masalah-masalah tertentu (khusus) saja, tetapi juga terkait juga dengan yang dipelajari di kampus umum (non keagamaan) Di UIN Jakarta terdapat 4 (dari 10) Fakultas yang peneliti anggap cocok untuk masuk kategori Fakultas Fakultas umum. Yaitu : Fakultas
20
Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
2.3. Kerangka Berpikir Sejak diubahnya IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, demi mengusung reintegrasi keilmuan maka resmi pula dibuka fakultas-fakultas umum, seperti Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Perekrutan untuk calon mahasiswa pun bukan hanya dengan SPMB
lokal atau pun jalur PMDK, tetapi juga dengan jalur SPMB
nasional, sehingga siapa saja bisa mendaftar sebagai Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Yang terdaftar sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah jakarta tidak lagi hanya orang-orang yang berlatarbelakang pendidikan
keislaman,
tetapi
mulai
banyak
mahasiswa
yang
berlatarbelakang pendidikan umum. Banyaknya mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan umum memberikan nuansa keagamaan yang berbeda pada kampus UIN, misalkan saja dari pergaulan, cara berpakaiannya memberikan perbedaan pada UIN yang biasanya hanya diminati mahasiswa
yang berlatar
belakang pendidikan keIslaman atau mahasiswa yang berasal dari pendidikan umum namun mempunyai motivasi untuk mengembangkan keIslamannya.
21
Menurut
Sarlito
(2009),
seseorang
akan
berkembang
dan
beraktifitas bersama-sama dengan kelompoknya, hal ini menimbulkan saling berpengaruh antara individu. Karena itu peneliti berasumsi bahwa fakultas akan memberikan pengaruh religiusitas pada mahasiswanya. Fakultas keagamaan yang syarat dengan MKDU lingkungan keagamaan akan memberikan imbas pada mahasiswanya. Sesuai dengan pendapat Yusuf yang menyatakan bahwa Tingkat keagmaan atau religiusitas seseorang di pengaruhi selain faktor bawaan juga faktor lingkungan, salah satunya lingkungan pendidikan dalam hal ini lingkungan fakultas. Maka peneliti berasumsi bahwa adanya tingkat perbedaan religiusitas pada fakultas keagamaan dan non keagamaan.
2.4. Hipotesis Penelitian Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas kagamaan dan non keagamaan, maka diajukan hipotesa sebagai berikut: Ho
: Tidak ada perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan.
H1
: Ada perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
pendekatan
kuantitatif.
Menurut
pendekatan
kuantitatif
banyak
dalam
Arikunto
penelitian (2006)
menggunakan
pada
angka,
ini
adalah
umumnya mulai
dari
pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan hasil. Sejalan dengan Arikunto, Saifuddin Azwar (2005) mengemukakan bahwa penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Sedangkan menurut Sugiyono (2009) metode ini sebagai metode ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan
dikembangkan baerbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian komparatif. Adapun alasan peneliti menggunakan jenis penelitian komparatif karena sesuai dengan tujuan
22
23
penelitian ini untuk menentukan sebab atau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat religiusitas. Tingkat religiusitas yang dimaksud adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning).
3.2.2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari responden dari skala religiusitas
yang indikatornya
berdasarkan lima dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Glock & Stark. Dimensi-dimensi tersebut yaitu: 1) Dimensi Keyakinan 2) Dimensi Praktik Beragama 3) Dimensi pengalaman 4) Dimensi Pengetahuan Agama 5) Dimensi Konsekuensi atau pengamalan Untuk mengukur perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non kegamaan, dapat dilihat dari hasil uji-t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 13.00. Jika
24
dari hasil penghitungan data terlihat t hitung > t tabel, maka dapat dikatakan terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non kegamaan. Sebaliknya, jika terlihat t hitung < t tabel maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non kegamaan.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Menurut Consuelo G. Sevilla et al.,(1993:160) populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi pada penelitian. Yang termasuk populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3.2 Sampel Mengacu kepada pendapat Sevilla yang meyatakan bahwa jumlah sampel minimal suatu penelitian kausal komparatif adalah 15 responden per kelompok (Sevilla, 1993:163). Maka dalam penelitian ini penulis mengambil sample untuk digunakan pada penelitian ini adalah 60 orang, terdiri dari 30 mahasiswa fakultas keagamaan dan 30 mahasiswa fakultas non kegamaan
25
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel non-acak atau non-probability sampling
yaitu responden tidak
memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Serta menggunakan teknik purposif sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan apabila peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sevilla, et, al.,1993:169). Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah karena keterbatasan waktu dan tenaga sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Angket yang digunakan adalah model angket tertutup, yang berisi pernyataan mengenai tingkat religiusitas yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden hanya memberikan tanda check list (√) pada kolom yang sesuai.
Adapun Blue Print dari skala tingkat religiusitas adalah sebagai beikut:
26
Table 3.1. Blue Print Skala Tingkat Religiusitas Item No. 1.
Aspek
Indikator
Jmlh Favorabel
Unfav
Dimensi
• Meyakini adanya Allah.
1, 4
2, 3
Keyakinan
• Menyakini adanya Nabi
5, 7
6, 8, 9
11, 13
10, 12
14, 15
16, 17
18
19, 20
20
dan Rasul. • Menyakini penjelasan didalam kitab-kitab. • Menyakini adanya hari kiamat. • Menyakini adanya Qadha dan Qadhar. 2.
3.
Dimensi
• Mendirikan Shalat.
23
21, 22
Praktik
• Melaksanakan Puasa.
24
25
Beragama
• Membayar Zakat.
27
26, 28
• Membaca Al-Qur’an.
29
30
• Membaca Do’a.
32, 33
31, 34
• Adanya perasaan dekat
35, 36
37
38, 40
39
41
42, 43
44, 46
45
48
47, 49
Dimensi pengalaman
14
9
dengan Allah. • Perasaan doa-doanya didengar oleh Allah. • Tersentuh atau bergetar ketika mendengar ayatayat kitab suci dibacakan.
4.
Dimensi Pengetahuan Agama
• Tradisi-tradisi
6
keagamaan. • Membaca buku sejarah agama.
5.
Dimensi
• Menolong orang lain.
50
51, 52
Konsekuensi
• Bersunguh-sungguh
54, 55
53, 56
atau
11
27
pengamalan
dalam belajar.
57, 59
58, 60
• Berkata benar atau jujur. dan bertanggung jawab. Jumlah
60
3.4.2. Uji Instrumen Agar
skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini akurat,
dapat dipercaya atau mengukur apa yang harusnya diukur. Maka untuk mendapatkan alat ukur yang baik, dalam arti alat ukur tersebut dipercaya dan tepat, harus dilakukan pengujian reabilitas dan validitas terhadap alat ukur tersebut (Anastasi & Urbina, 2006). 1. Validitas Menurut Triton P B (2006) validitas merupakan kesahihan yang digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melekukan fungsinya. Untuk menguji validitas peneliti menggunakan teknik korelasional Product Moment Pearson dalam perhitungannya, penelitian menggunakan SPSS 13.00. Rumus yang digunaka adalah rumus Product Moment dari Pearson. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah Sevilla (1993) mengemukakan bahwa realiabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran (keajegan). Untuk menghitung reliabilitas skala digunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus ini digunakan intuk mencari reliabilitas instrument yang bukan skornya 1-0 skor yang
28
digunakan program SPSS 13.00 dengan rumus sebagai berikut (Azwar 2009). Tabel. 3.2 Reliabilitas Guilford Koefisien
Kriteria
< 0,2
Tidak Reliabel
0,2 - 0,4
Kurang Reliabel
0,4 - 0,7
Cukup Reliabel
0,7 - 0,9
Reliabel
> 0,9
Sangat Reliabel
Guilford (Azwar, 2009) menentukan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu pula sebaliknya. Dalam
penelitian
ini
karena
keterbatasan
waktu
maka
peneliti
menggunakan try out terpakai. Dari data try out validitas item menggunakan SPSS 13.00, diperoreh hasil dari 60 item yang di uji cobakan terdapat 18 yang gugur atau tidak valid, diantaranya nomor : 1, 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 27, 28, 29, 38, 39, 46, 48, 55, 56, 58. Sedangkan 42 item yang valid dapat digunakan untuk perhitungan penelitian yang sebenarnya Setelah uji instrumen maka didapat
41 item yang valid,
diantaranya adalah: 3, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,37, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60.
29
3.4.3 Penilaian dan Skoring Instrumen Skala ini menggunakan model skala Likert dengan metode penilaian terakhir. Menurut Consuelo G. Sevilla, et al.,(1993:225) model skala Likert, pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju. Dalam model skala Likert terdapat 5 (lima) kategori jawaban dan masing-masing kategori ini memiliki nilai tertentu. Namun dalam penelitian ini skala yang digunakan hanya 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan Ragu-ragu (R) tidak digunakan dengan alasan untuk menghindari responden menjawab pernyataan yang bersifat “mengamankan” jawaban. Cara penilaian adalah mulai dari 1 sampai 4. Tabel 3.4 Skoring Instrumen
3.5
Pilihan
SS
S
TS
STS
Favourable
4
3
2
1
Unfavourable
1
2
3
4
Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-
langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut:
30
3.5.1. Tahap Persiapan 1. Merumuskan permasalahan. 2. Menentukan variabel. 3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. 4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam uji coba penelitian ini, yaitu skala tingkat religiusitas dengan jumlah pernyataan sebanyak 60 item. 5. Menentukan lokasi dan administrasi perizinan. Setelah jumlah item pernyataan tersusun, lalu dilakukan uji coba skala untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan Karena keterbatasan waktu, peneliti tidak melakukan try out terlebih dahulu. Maka
skala tersebut langsung disebarkan kepada 60
responden yang terdiri dari 30 responden mahasiswa fakultas keagamaan dan 30 responden mahasiswa fakultas non keagamaan.
3.5.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan tingkat religiusitas mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan. Pada tahap ini dilakukan scoring, analisa data dengan
31
menggunakan metode statistik t-test (uji-t). Pengolahan data ini dilakukan dengan bantuan SPSS 13.00. Alasan peneliti menggunakan rumus ini adalah karena t-test atau uji t digunakan untuk mengamati perbedaan antara rata-rata dua sampel yang tidak berhubungan satu sama lain (Independent sample t test). Uji t digunakan khusus untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata dari dua kelompok yang diamati (Sevilla,1993:241).
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa fakultas keagamaan dan kelompok mahasiswa fakultas non keagamaan. Setiap kelompok berjumlah 30 orang. Tabel 4.1 Jumlah Sampel Kelompok
Jumlah sampel
%
mahasiswa fakultas keagamaan
30
50%
mahasiswa fakultas non keagamaan
30
50%
Total
60
100%
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ini melibatkan 60 responden (masing-masing kelompok 30 responden), yaitu mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non keagamaan. Dari data yang diperoleh terdapat gambaran umum masing-masing kelompok.
32
33
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Kelompok Jenis kelamin
mahasiswa fakultas keagamaan
mahasiswa fakultas non keagamaan
Frekuensi
%
Frekuensi
%
Laki-laki
17
56,6%
14
53,4%
Perempuan
13
43.4%
16
46,6%
Total
30
100%
30
100%
Faktor kesediaan menjadi responden ikut mempengaruhi dalam pengambilan sampel. Pada penelitian ini laki-laki berjumlah 17 orang (56,6%) untuk kelompok mahasiswa fakultas keagamaan dan berjumlah 14 orang (53,4%) untuk kelompok mahasiswa fakultas non keagamaan. Sedangkan perempuan berjumlah 13 orang (43,4%) untuk kelompok yang menyaksikan mahasiswa fakultas keagamaan dan berjumlah 16 orang (46,6%) untuk kelompok mahasiswa fakultas non keagamaan.
34
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Usia
mahasiswa fakultas keagamaan
mahasiswa fakultas non keagamaan
F
%
F
%
18 Thn
9
30
11
36,6
19 Thn
6
20
4
13,4
20 Thn
9
30
9
30
21 Thn
5
16,6
6
20
22 Thn
1
3,4
0
0
Jumlah
30
100
30
100
Usia responden dalam penelitian ini dibagi menjadi lima kategori masing-masing
kelompok
diperoleh
gambaran
sebagai
berikut
mahasiswa fakultas keagamaan terdapat 30% (9 mahasiwa) yang berusia 18 tahun, 20% berusia 19 tahun (6 mahasiswa), 30% berusia 20 tahun (9 mahasiswa), 16,6% berusia 21 tahun,dan sisanya 3,4% yang berusia 22 tahun (1 mahasiswa) Sedangkan untuk mahasiswa fakultas non keagamaan terdapat sebanyak 36,6% berusia 18 tahun (11 mahasiswa), 13,4% berusia 19 tahun (4 mahasiswa) dan 30% berusia 20 tahun (9 mahasiswa), 20% berusia 21 tahun (6 mahasiswa). Untuk mahasiswa fakultas non keagamaan tidak ada yang berusia 22 tahun.
35
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Asal Sekolah Menengah Umum
Asal SMU
mahasiswa fakultas keagamaan
mahasiswa fakultas non keagamaan
F
%
F
%
SMU
6
20
17
56,6
Aliyah
14
46,6
12
40
Pesantren
10
33,4
1
3,4
Jumlah
30
100
30
100
pendidikan
sebelumnya,
Berdasarkan
diperoleh
gambaran
mahasiswa fakultas keagamaan 20% berasal dari SMU (6 mahasiswa), 46,6% berasal dari Aliayah (14 mahasiswa),dan 33,4% berasal dari Pesantren. Sementara itu untuk mahasiswa fakultas non keagamaan 56,6% berasal dari SMU, 40% berasal dari Aliyah 3,4% yang berasal dari Pesantren.
4.2. Uji Persyaratan 4.2.1. Uji Normalitas Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistik pertama yang harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji asumsi statistik berupa uji normalitas.
36
Adapun dalam uji ini, memakai uji Komogrov – Smirnov untuk menguji keselarasan (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)
dengan
distribusi
teoritis
tertentu
(normal,
uniform,
eksponensia / poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis). Berikut adalah hipotesisnya: Ho
: populasi berdistribusi tidak normal (jika probabilitas < 0.05)
Hi
: populasi berdistribusi normal (jika probabilitas > 0.05) Tabel 4.5 Uji Normalitas Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Fakultas Statistic df Sig. Statistic df Religiusitas keagamaan .170 30 .026 .903 30 non keagamaa .107 30 .200* .977 30
Sig. .010 .755
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Data dari skala tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan sebesar 0,026 dan skala tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas non keagamaan 0,2 maka dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 0,05, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,026 dan 0,2 lebih besar dari 0,05, Sehingga dapat disimpulkan bahwa data skala tingkat
37
religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan diterima dan pendistribusianya normal. 4.2.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah: Ho : Varians data bersifat tidak homogen (jika probabilitas < 0.05) Hi
: Varians data bersifat homogen (jika probabilitas > 0.05)
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance
Religiusitas
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 3.142 2.154
df1 1 1
df2 58 58
Sig. .082 .148
2.154
1
48.008
.149
2.895
1
58
.094
Hasil uji homogenitas pada data skala tingkat religiusitas diperoleh angka probabilitas sebesar 0,082 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala tingkat religiusitas nilainya lebih besar dari 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa skala tersebut H1 diterima yang berarti varians dari data tersebut bersifat homogen.
38
4. 3 Kategorisasi Tingkat religiusitas Untuk mengetahui perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non keagamaan, peneliti melakukan kategorisasi rentangan untuk setiap responden. Rentangan dibagi menjadi tiga interval dengan kategori: tinggi, sedang dan rendah. Adapun tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non keagamaan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa Fakultas Keagamaan Kategori
Klasifikasi Sebaran
Interval
Frekuensi
%
Tinggi
Mean+SD keatas
> 192
12
40
Sedang
Mean+SD keatas
172– 192
10
33.3
Rendah
Mean-SD kebawah
< 172
8
26.7
30
100
Jumlah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 40% mahasiswa fakultas keagamaan tingkat religiusitas tinggi, 33.3% tingakt sedang dan 26.7% dalam tingkat religiusitas rendah Tabel 4.8 Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa Fakultas Non Keagamaan Kategori
Klasifikasi Sebaran
Interval
Frekuensi
%
Tinggi
Mean+SD keatas
> 171
9
30
Sedang
Mean+SD keatas
155– 171
13
43.3
Rendah
Mean-SD kebawah
< 155
8
26.7
30
100
Jumlah
39
Sementara itu pada mahasiswa fakultas non keagamaan terdapat 30% mahasiswa yang mempunyai tingkat religiusitas tinggi, 43.3% tingkat sedang dan 26.7% memiliki tingkat religiusitas rendah.
4.4 Hasil Utama Penelitian Berikut ini hasil uji-t dari skor tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa fakultas non keagamaan H0 diterima jika t hitung < t tabel = tidak terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagmaan dan mahasiswa non keagamaan H1 diterima jika t hitung > t tabel = terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagmaan dan mahasiswa non keagamaan Tabel 4.9 Nilai Uji-t Independent Samples Test Levene's Test for quality of Variance
F Religiusita Equal varianc 3.142 assumed Equal varianc not assumed
Sig. .082
t-test for Equality of Means
t
95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Error Sig. (2-tailed)DifferenceDifference Lower Upper
df
4.689
58
.000 18.96667 4.04460 0.87051 7.06282
4.689
52.238
.000 18.96667 4.04460 0.85146 7.08188
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa t-hitung skala religiusitas sebesar 3.142 sedangkan t-tabel dengan df (degrees of freedom) sebesar
40
58 (30+30-2) pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 2,021 dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel (3.142 > 2,021). Karena nilai t hitung yang dihasilkan (3.142) > t
tabel (2.021),
maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagmaan dan mahasiswa non keagamaan
ditolak. Dengan demikian, hipotesis
alternatif (H1) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan mahasiswa non keagamaan diterima. Jika dilihat dari hasil uji-t yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagmaan dan mahasiswa non keagamaan. Sementara itu, untuk melihat mean (ratarata) masing kelompok, dapat diperoleh gambaran bahwa mahasiswa non keagamaan mempunyai tingkat religiusitas yang rendah lebih rendah dibandingkan mahasiswa keagamaan. Berikut ini tabel per kelompok yang dapat menjelaskan hal tersebut. Tabel 4.10 Group Statistics Fakultas Religiusitas keagamaan non keagamaan
Std. Error N Mean Std. Deviation Mean 30 182.8667 18.07977 3.30090 30 163.9000 12.80180 2.33728
Dari tabel di atas, rata-rata tingkat religiusitas pada mahasiswa keagamaan adalah sebesar 182.8667, sedangkan pada mahasiswa non keagamaan sebesar 163.9000, berdasarkan nilai rata-rata ini, tampak
41
bahwa pada mahasiswa keagamaan memiliki religiusitas yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non keagamaan. Dengan demikian, terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa keagamaan dengan mahaiswa non keagamaan.
4.5
Hasil Analisa Tambahan Penelitian (Analisis data berdasarkan dimensi-dimensi religiusitas) Hasil utama ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar
dimensi religiusitas. Dalam mengolah data ini menggunakan uji-t (t-test) juga dengan taraf signifikansi 5% (0.05) . H0 diterima jika t hitung < t tabel H1 diterima jika t hitung > t tabel
4.5.1. Dimensi Keyakinan Group Statistics
Keyakinan
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 43.5333 40.2667
Std. Deviation 2.81294 3.90343
Std. Error Mean .51357 .71267
Hasil penghitungan skor rerata aspek keyakinan religiusitas didapat nilai rerata keyakinan tertinggi pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas keagamaan (43.53) dan rerata terendah pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas non keagamaan (40.26). Berdasarkan perbedaan skor rerata tersebut kemudian hendak diketahui apakah terdapat perbedaan keyakinan yang sebenarnya. Hasil penghitungan
42
ditampilkan pada tabel di bawah berikut: Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Keyakinan
Equal variances assumed Equal variances not assumed
3.895
Sig. .053
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.719
58
.000
3.26667
.87843
1.50829
5.02504
3.719
52.722
.000
3.26667
.87843
1.50453
5.02880
Berdasarkan hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik Independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 3.719 dengan p value sebesar 0.000. Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang didapat > nilai t tabel (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keyakinan yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan.
4.5.2. Dimensi Praktik Ibadah (Ritualistik) Group Statistics
Ritualistik
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 39.2667 36.0333
Std. Deviation 3.10654 3.30604
Std. Error Mean .56717 .60360
Hasil penghitungan skor rerata dimensi praktik ibadah didapat nilai rerata praktik ibadah tertinggi pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas keagamaan (39.266) dan rerata terendah pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas non keagamaan (36.033). Berdasarkan
43
perbedaan skor rerata tersebut kemudian hendak diketahui apakah terdapat perbedaan praktik ibadah yang sebenarnya. Hasil penghitungan ditampilkan pada tabel di bawah berikut;
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Ritualistik
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.447
Sig. .507
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.904
58
.000
3.23333
.82826
1.57539
4.89128
3.904
57.777
.000
3.23333
.82826
1.57525
4.89141
Berdasarkan hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik Independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 3.904 dengan p value sebesar 0.000. Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang didapat > nilai t tabel (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan praktik ibadah yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan. 4.5.3. Pengetahuan Agam (Intelektual) Group Statistics
Intelektual
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 14.2333 12.9000
Std. Deviation 1.38174 1.37339
Std. Error Mean .25227 .25075
Pada hasil penghitungan skor rerata dimensi Pengetahuan Agama didapat nilai rerata Pengetahuan Agama tertinggi pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas keagamaan (14.233) dan rerata terendah pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas non keagamaan (12.9). Berdasarkan perbedaan skor rerata tersebut kemudian hendak diketahui
44
apakah terdapat perbedaan Pengetahuan Agama yang sebenarnya. Hasil penghitungan ditampilkan pada tabel di bawah berikut;
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Intelektual
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.005
Sig. .943
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.749
58
.000
1.33333
.35569
.62135
2.04532
3.749
57.998
.000
1.33333
.35569
.62135
2.04532
Berdasarkan hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik Independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 3.749 dengan p value sebesar 0.000. Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang didapat > nilai t tabel (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Pengetahuan Agama yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan.
4.5.4. Dimensi pengalaman (eksperensial) Group Statistics
Eksperiensial
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 23.5667 22.6000
Std. Deviation 1.94197 2.59442
Std. Error Mean .35455 .47367
45
Hasil penghitungan skor rerata dimensi pengalaman didapat nilai rerata pengalaman tertinggi pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas keagamaan (23.566) dan rerata terendah pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas non keagamaan (22.6). Berdasarkan perbedaan skor rerata tersebut kemudian hendak diketahui apakah terdapat perbedaan pengalaman yang sebenarnya. Hasil penghitungan ditampilkan pada tabel di bawah berikut; Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Eksperiensial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
2.469
Sig. .122
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
1.634
58
.108
.96667
.59167
-.21769
2.15103
1.634
53.732
.108
.96667
.59167
-.21970
2.15303
Berdasarkan hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik Independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 1.634 dengan p value sebesar 0.000. Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang didapat < nilai t tabel (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengalaman yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan.
46
4.5.5. Dimensi Pengamalan (konsekuensial) Group Statistics
Konsekuensial
Fakultas keagamaan non keagamaan
N
Mean 27.8000 25.5667
30 30
Std. Deviation 2.36934 3.71097
Std. Error Mean .43258 .67753
Hasil penghitungan skor rerata dimensi pengamalan didapat nilai rerata pengamalan tertinggi pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas keagamaan (27.8) dan rerata terendah pada kelompok sampel yang berasal dari fakultas non keagamaan (25.566). Berdasarkan perbedaan skor rerata tersebut kemudian hendak diketahui apakah terdapat perbedaan pengamalan yang sebenarnya. Hasil penghitungan ditampilkan pada tabel di bawah berikut; Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Konsekuensial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
5.646
Sig. .021
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
2.778
58
.007
2.23333
.80385
.62426
3.84241
2.778
49.274
.008
2.23333
.80385
.61817
3.84850
Berdasarkan hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik Independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 2.778 dengan p value sebesar 0.000. Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang didapat > nilai t tabel (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengamalan yang signifikan antara mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan.
47
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil peneitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa data yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil uji hipotesis dengan melakukan uji t dengan taraf
signifikansi
5%
(0,05),
menggunakan
program
SPSS
13.0
menunjukkan adanya perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan fakultas non keagamaan, dengan t-hitung yang didapat sebesar 3.142
5.2 Diskusi Penelitian ini mengukur tingkat religiusitas pada dua kelompok perbandingan yaitu kelompok fakultas keagamaan dengan fakultas non keagamaan. Religiusitas merupakan sistem simbol, keyakinan, nilai, dan
47
48
persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning) dalam diri seseorang (Glock & Stark).. Hasil penelitian mengenai perbandingan tingkat religiusitas pada fakultas keagamaan dan non keagamaan menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat religiusitas pada kedua kelompok tersebut. Perbedaan perbandingan yang cukup signifikan tersebut terjadi karena berbagai macam hal, dapat dimungkinkan faktor lingkungan adalah hal yang berpengaruh besar pada perbedaan tersebut, karena dapat dilihat dari mean atau rerata pada tiap dimensi, skor tertinggi lebih banyak didapat oleh fakultas keagamaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yusuf (2004) yang menyatakan bahwa perkembangan keagamaan seseorang dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor lingkungan yang sangat berperan adalah lingkungan pendidikan (kampus). Dari hasil penelitian ini diketahui jumlah mahasiswa fakultas keagamaan yang berada pada kategori tinggi sebanyak 12 orang, 10 orang tingkat sedang dan 8 dalam tingkat religiusitas rendah. Sementara itu pada mahasiswa fakultas non keagamaan terdapat 9 orang mahasiswa yang mempunyai tingkat religiusitas tinggi, 13 orang tingkat sedang dan 8 orang memiliki tingkat religiusitas rendah. Keberagaman kategorisasi pada
masing-masing
kelompok
disebabkan
karena
pengalaman
49
keagamaan pada setiap mahasiswa bersifat individual atau dengan kata lain hanya mahasiswa itu sendiri yang tahu. Hal ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh James
menyatakan bahwa pengalaman keagamaan merupakan bagian dari kehidupan nyata bersifat individual (psikoterapi sufistik). Keindividualan pengalaman keberagamaan juga terlihat jelas pada perhitungan uji t perdimensi. Pada dimensi eksperiensial perhitungan uji t menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang dignifikan antara fakultas keagamaan dan non keagamaan. Walaupun dari hasil rerata fakultas keagamaan memiliki nilai rerata yang lebih tinggi. Jadi, bila dilihat per individu maka tingkat religiusitas akan menghasilkan skor yang beragam seperti yang telah diungkapkan diatas. Terlepas dari faktor lingkungan (dalam
hal ini kampus) yang
mempengaruhi tingkat religiusitas mahasiswa, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Kemudian bila dilihat lebih mendalam pada kelompok fakultas non keagamaan mahasiswa yang berada pada kategorisasi sedang mendapat skor tertinggi. Hal ini dimungkinkan karena usia mahasiswa termasuk pada generasi muda yang masih berada pada masa penyesuian diri. Seperti yang dikatakan Zahrotun dkk (2005) bahwa mahasiswa termasuk pada generasi muda yang berusia 18-25 tahin, yang dalam psikologi disebut masa pencarian pematapan masa produktif, suatu masa yang penuh masalah dan ketegangan sosial, periode komitmen pada masa
50
ketergantuangan, perubahan nilai-nilai, kreatifitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Selanjutnya beliau menyatakan pada masa ini tingkat religiusitas pada mahasiswa mulai terlihat penerapannya pada kehidupan sehari-hari, apabila ia mempunyai tingkat religiusitas yang tinggi maka ia sadar akan adanya kekuatan yang lebih tinggi dari dirinya dan ia akan berbuat seperti yang telah ditentukan dalam ajaranya. Namun, sebaliknya bila ia jauh dari nilai-nilai religiusitas maka akan terjadi rasa kehancuran pada dirinya (Zahrotun dkk, 2005). Selanjutnya pengklasifikasian
peneliti kelompok
ingin
mengungkapkan
perbandingan
yang
lemahnya
digunakan
dalam
penelitian ini. Kelemahan ini baru terungkap setelah penelitian ini diadakan, karena keterbatasan waktu dan kondisi penelitian tetap dilanjutkan. Disini pengklasifikasian kelompok perbandingan hanya peneliti gunakan secara definisi, seharusnya masih banyak
kategorisasi yang
dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kolompok perbandingan agar hasil penelitian menjadi lebih mendalam. Selain
pengklasifikasian
secara
definisi
seharusnya
pengklasifikasian fakultas juga dapat diperoleh pada MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) yang berada pada dua kelompok fakultas tersebut. Misalkan saja pada fakultas Tarbiyah jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), dapat dilihat dari semester awal sampai semester akhir mata kuliah
51
yang diajarkan syarat dengan unsur Islami. Begitu juga pada fakultasfakultas pada kelompok fakultas keagamaan lainya, namun sebaliknya pada kelompok fakultas non keagamaan mata kuliah yang mengandung pendidikan keislaman hanya ada pada semester awal. Namun dapat diakui
bahwa
pengklasifikasian
berdasarkan
MKDU
mempunyai
kelemahan, karena pada fakultas-fakultas keagamaan terdapat jurusanjurusan non keagamaan (umum). Misalkan saja pada fakultas tarbiyah, terdapat jurusan umum seperti pendidikan matematika, pendidikan bahasa inggris dan IPA. Oleh karena itu pada saat pengolahan data, peneliti harus
meniadakan responden yang berasal dari fakultas
keagamaan jurusan umum.
5.3 Saran Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan didalamnya yang dikarenakan beberapa hambatan. Untuk itu, penulis menyampaikan beberapa saran untuk menjadi bahan pertimbangan sebagai peyempurna berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini, praktis.
5.3.1. Saran Teoritis
yaitu berupa saran teoritis dan saran
52
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lanjutan, antara lain: 1. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik pada pembahasan tingkat religiusitas diharapkan dapat mengadaptasi dengan lebih baik skala religiusitas, agar dapat mengungkap lebih mendalam tentang dimensidimensi religiusitas. 2. Pada penelitian lanjutan yang ingin menggunakan metode komparatif pada tingkat religiusitas diharapkan kelompok komparatif yang digunakan lebih beragam, sehingga hasil data yang di dapat lebih terlihat. 3. Seperti yang telah diungkapkan diatas, agar meminimalisir kelemahan pengklasifikasian kelompok perbandingan yang ada pada penelitian lanjutan,
sebaiknya
sebelum
penelitian
dilakukan
agar
lebih
diperhatikan kembali kategorisasi yang ada agar hasil yang didapat lebih akurat.
5.3.2. Saran Praktis 1. Diharapkan
bagi
mahasiswa
fakultas
non
keagamaan
lebih
meningkatkan kualitas religiusitas mereka, dengan mulai menciptakan lingkungan yang lebih agamis. Salah satunya dengan membuka forumforum guna menambah pengetahuan tentang agama, dengan ini diharapkan lingkungan akan terbawa dengan keadaan yang ada.
53
2. Diharapkan bagi setiap fakultas dapat menyediakan fasilitas dalam rangka meningkatkan religiusitas mahasiswanya. 3. Bagi setiap mahasiswa diharapkan dapat mencari makna keagamaan secara individual karena pengalaman keagamaan bersifat individual.
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami setiap pernyataan. Anda diminta mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat pilihan tersedia pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan.
Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah pada bagian SS Jika jawaban Anda Setuju, silanglah pada bagian S Jika jawaban Anda Tidak Setuju, silanglah pada bagian TS Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah pada bagian STS Contoh : No 1.
Pernyataan Saya selalu menolong teman yang membutuhkan bantuan.
SS
S
TS
STS
X
Skala Tingkat Religiusitas NO
Pernyataan
1.
Adanya pengusaha non muslim yang kaya membuat saya percaya pada Rahman dan Rahim-Nya Allah
2.
Beberapa masjid yang masih berdiri kokoh pada saat bencana datang melanda hanyalah karena faktor kekokohan bangunan itu sendiri, tidak ada campur tangan kekuasaan Allah
3.
Saya merasa Allah tidak adil, karena memberikan harta yang lebih pada orang non muslim padahal masih banyak orang muslim yang kurang mampu
4.
Adanya gunung-gunung yang menjulang itu membuktikan Allah itu ada
5.
Walaupun Muhammad adalah manusia biasa, saya yakin bahwa Muhammad benar-benar mendapatkan mukjizat
Pilihan SS
S
TS
STS
NO
Pernyataan
6.
Menurut saya, cerita tentang nabi dan rasul hanya mengada-ada agar umat yakin akan agamanya
7.
Meskipun sulit diterima logika tapi saya yakin bahwa Nabi Isa dilahirkan tanpa bapak
8.
Menikahi janda miskin yang dilakukan Nabi hanya dalih dari poligami yang dilakukan
9.
Saya kurang yakin dengan cerita kesabaran Nabi Muhammad yang hanya diam dilempari kotoran. Bagaimana pun juga Muhammad tetap manusia yang punya batas kesabaran
10.
Saya merasa beberapa ayat dalam Al-Quran mengandung kemisteriusan hingga membuat saya ragu
11.
Menurut saya semua yang terkandung dalam AlQuran adalah kebenaran hakiki, meskipun saya belum pernah mempelajarinya
12.
Terkadang saya merasa kandungan dalam AlQuran hanya untuk menakut-nakuti umat
13.
Saya yakin Zabur, Taurat dan Injil mengajarkan ketauhidan, meskipun saya belum pernah membacanya
14.
Saya yakin beberapa bencana yang datang merupakan sebagian dari tanda-tanda kiamat
15.
Dalil-dalil dalam Qur’an bisa membuktikan adanya hari kiamat
16.
Cerita tentang hari kiamat hanya untuk membuat umat patuh
17.
Saya tidak percaya adanya hari kiamat karena tidak ada penjelasan logis tentangnya
18.
Saya yakin dengan berusaha yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin bila Allah sudah berkata “kun fayakun”
19.
Menunggu jodoh yang datang tanpa ikhtiar merupakan salah satu contoh keyakinan pada qodo dan qadar
20.
Sekuat apa pun manusia berusaha tidak akan mampu mengubah takdir Tuhan. Sebaliknya, bila sudah ditakdirkan baik tanpa berbuat apapun semua akan datang dengan sendirinya
Pilihan SS
S
TS
STS
NO
Pernyataan
21.
Menurut saya bila sedang sibuk, saya diperbolehkan meninggalkan shalat karena Islam agama yang meringankan
22.
Bagi saya terapi shalat hanya mengada-ada, karena banyak orang yang shalat tetapi masih tetap berpenyakit
23.
Bila saya melaksanakan shalat semua perbuatan buruk dapat saya hindarkan
24.
Saya percaya bahwa puasa itu meyehatkan
25.
Bagi saya perintah untuk berpuasa memberatkan
26.
Bagi saya perintah zakat itu aneh, karena harus membagikan harta kita kepada orang lain
27.
Bagi saya zakat tidak memberatkan karena ada perhitungan yang matang tentang itu, tak perlu membayar zakat bila belum mencapai nisab
28.
Bagi saya membayar zakat atau tidak, tidak berpengaruh pada harta saya
29.
Keindahan bacaan Al-Quran membuat saya ingin terus membacanya
30.
Menurut saya Al-Quran tidak berbeda dengan kitab suci yang lain, jadi tidak perlu di baca
31.
Menurut saya berdoa hanya membuat seorang hamba berharap lebih pada Tuhanya
32.
Saya akan selalu berdoa baik senang maupun susah
33.
Dengan berdoa saya merasakan ada perubahan yang lebih baik
34.
Setelah shalat saya malas berdoa karena bagi saya tidak ada pengaruh bagi kehidupan
35.
Saya rasa nafas adalah bentuk cinta Allah pada makhlukNya
36.
Saya merasa saat shalat, Allah melihat saya
37.
Saya bebas melakukan apa saja karena hanya saya yang mengetahui apa yang saya lakukan
38.
Saya merasakan puas saat doa saya terwujud
39.
Saya merasa marah saat apa yang terjadi tidak sesuai dengan doa saya
Pilihan SS
S
TS
STS
NO
Pernyataan
40.
Saya yakin Allah akan mengabulkan doa saya, walaupun saat ini belum terbukti
41.
Rasa haru sering saya rasakan saat menghadiri acara MTQ
42.
Bagi saya ayat Al-Quran atau apapun terdengar sama, yang beda hanya bahasanya saja
43.
Saat Al-Quran dilantunkan oleh qori saya merasa bosan mendengarkannya, karena membuat saya mengantuk
44.
Bagi saya, Maulid Nabi adalah bentuk penghargaan untuk Nabi Muhammad
45.
Bagi saya merayakan hari-hari besar Islam hanyalah tradisi kebudayaan
46.
Saat perayaan Nuzulul Quran tiba saya bersemangat menjadi panitia perayaan
47.
Saya lebih baik membaca buku ekonomi dari pada buku Islam
48.
Sejarah perjuangan Nabi dan para sahabat membuat saya semakin paham perjuangan Islam
49.
Bagi saya membaca buku Islam akan buangbuang waktu karena tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari
50.
Saya selalu siap saat ada orang yang membutuhkan pertolongan saya
51.
Meminjamkan uang kepada orang lain dengan bunga diperbolehkan asalkan ada kesepakatan
52.
Saya hanya akan menolong orang yang pernah menolong saya
53.
Bagi saya mendapatkan nilai yang bagus lebih berarti dari pemahan mata kuliah
54.
Dalam pembuatan makalah saya selalu mencari buku-buku sumber dimanapun
55.
Saya senang mengikuti kegiatan kampus yang akan menambah wawasan saya
56.
Bagi saya tugas-tugas kampus hanya akan menjadi beban mahasiswa
Pilihan SS
S
TS
STS
NO
Pernyataan
57.
Saya lebih suka berkata jujur, karena sekali berbohong akan timbul kebohongankebohongan yang lain
58.
Lebih baik saya berbohong dari pada saya melukai hati orang yang saya sayangi
59.
Saya merasa lebih tenang bila tidak ada yang tersembunyi
60.
Menurut saya berbohong untuk kebaikan boleh dilakukan
Pilihan SS
S
TS
STS
PETUNJUK PENGISIAN
NO
Pilihan
Pernyataan SS
Berikut terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami setiap pernyataan. Anda diminta mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat pilihan tersedia pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah pada bagian SS Jika jawaban Anda Setuju, silanglah pada bagian S Jika jawaban Anda Tidak Setuju, silanglah pada bagian TS Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah pada bagian STS
9.
Saya kurang yakin dengan cerita kesabaran Nabi Muhammad yang hanya diam dilempari kotoran. Bagaimana pun juga Muhammad tetap manusia yang punya batas kesabaran
10.
Saya merasa beberapa ayat dalam Al-Quran mengandung kemisteriusan hingga membuat saya ragu
11.
Menurut saya semua yang terkandung dalam Al-Quran adalah kebenaran hakiki, meskipun saya belum pernah mempelajarinya
12.
Terkadang saya merasa kandungan dalam Al-Quran hanya untuk menakut-nakuti umat
13.
Saya yakin Zabur, Taurat dan Injil mengajarkan ketauhidan, meskipun saya belum pernah membacanya
14.
Saya yakin beberapa bencana yang datang merupakan sebagian dari tanda-tanda kiamat
15.
Dalil-dalil dalam Qur’an bisa membuktikan adanya hari kiamat
16.
Cerita tentang hari kiamat hanya untuk membuat umat patuh
Contoh : No 1.
Pernyataan Saya selalu menolong teman yang membutuhkan bantuan.
SS
S
TS
STS
X
Skala Tingkat Religiusitas NO
Pilihan
Pernyataan SS
S
TS
STS
1.
Adanya pengusaha non muslim yang kaya membuat saya percaya pada Rahman dan Rahim-Nya Allah
17.
Saya tidak percaya adanya hari kiamat karena tidak ada penjelasan logis tentangnya
2.
Beberapa masjid yang masih berdiri kokoh pada saat bencana datang melanda hanyalah karena faktor kekokohan bangunan itu sendiri, tidak ada campur tangan kekuasaan Allah
18.
Saya yakin dengan berusaha yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin bila Allah sudah berkata “kun fayakun”
19.
Menunggu jodoh yang datang tanpa ikhtiar merupakan salah satu contoh keyakinan pada qodo dan qadar
20.
Sekuat apa pun manusia berusaha tidak akan mampu mengubah takdir Tuhan. Sebaliknya, bila sudah ditakdirkan baik tanpa berbuat apapun semua akan datang dengan sendirinya
21.
Menurut saya bila sedang sibuk, saya diperbolehkan meninggalkan shalat karena Islam agama yang meringankan
3.
Saya merasa Allah tidak adil, karena memberikan harta yang lebih pada orang non muslim padahal masih banyak orang muslim yang kurang mampu
4.
Adanya gunung-gunung yang menjulang itu membuktikan Allah itu ada
5.
Walaupun Muhammad adalah manusia biasa, saya yakin bahwa Muhammad benar-benar mendapatkan mukjizat
6.
Menurut saya, cerita tentang nabi dan rasul hanya mengada-ada agar umat yakin akan agamanya
22.
Bagi saya terapi shalat hanya mengada-ada, karena banyak orang yang shalat tetapi masih tetap berpenyakit
7.
Meskipun sulit diterima logika tapi saya yakin bahwa Nabi Isa dilahirkan tanpa bapak
23.
Bila saya melaksanakan shalat semua perbuatan buruk dapat saya hindarkan
8.
Menikahi janda miskin yang dilakukan Nabi hanya dalih dari poligami yang dilakukan
24.
Saya percaya bahwa puasa itu meyehatkan
25.
Bagi saya perintah untuk berpuasa memberatkan
S
TS
STS
NO
Pilihan
Pernyataan SS
S
TS
NO STS
SS
26.
Bagi saya perintah zakat itu aneh, karena harus membagikan harta kita kepada orang lain
45.
Bagi saya merayakan hari-hari besar Islam hanyalah tradisi kebudayaan
27.
Bagi saya zakat tidak memberatkan karena ada perhitungan yang matang tentang itu, tak perlu membayar zakat bila belum mencapai nisab
46.
Saat perayaan Nuzulul Quran tiba saya bersemangat menjadi panitia perayaan
47.
28.
Bagi saya membayar zakat atau tidak, tidak berpengaruh pada harta saya
Saya lebih baik membaca buku ekonomi dari pada buku Islam
48.
29.
Keindahan bacaan Al-Quran membuat saya ingin terus membacanya
Sejarah perjuangan Nabi dan para sahabat membuat saya semakin paham perjuangan Islam
49.
30.
Menurut saya Al-Quran tidak berbeda dengan kitab suci yang lain, jadi tidak perlu di baca
Bagi saya membaca buku Islam akan buang-buang waktu karena tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari
50.
31.
Menurut saya berdoa hanya membuat seorang hamba berharap lebih pada Tuhanya
Saya selalu siap saat ada orang yang membutuhkan pertolongan saya
51.
32.
Saya akan selalu berdoa baik senang maupun susah
Meminjamkan uang kepada orang lain dengan bunga diperbolehkan asalkan ada kesepakatan
33.
Dengan berdoa saya merasakan ada perubahan yang lebih baik
52.
Saya hanya akan menolong orang yang pernah menolong saya
34.
Setelah shalat saya malas berdoa karena bagi saya tidak ada pengaruh bagi kehidupan
53.
Bagi saya mendapatkan nilai yang bagus lebih berarti dari pemahan mata kuliah
35.
Saya rasa nafas adalah bentuk cinta Allah pada makhlukNya
54.
Dalam pembuatan makalah saya selalu mencari buku-buku sumber dimanapun
36.
Saya merasa saat shalat, Allah melihat saya
55.
37.
Saya bebas melakukan apa saja karena hanya saya yang mengetahui apa yang saya lakukan
Saya senang mengikuti kegiatan kampus yang akan menambah wawasan saya
56.
Bagi saya tugas-tugas kampus hanya akan menjadi beban mahasiswa
57.
Saya lebih suka berkata jujur, karena sekali berbohong akan timbul kebohongan-kebohongan yang lain
58.
Lebih baik saya berbohong dari pada saya melukai hati orang yang saya sayangi
59.
Saya merasa lebih tenang bila tidak ada yang tersembunyi
60.
Menurut saya berbohong untuk kebaikan boleh dilakukan
38.
Saya merasakan puas saat doa saya terwujud
39.
Saya merasa marah saat apa yang terjadi tidak sesuai dengan doa saya
40.
Saya yakin Allah akan mengabulkan doa saya, walaupun saat ini belum terbukti
41.
Rasa haru sering saya rasakan saat menghadiri acara MTQ
42.
Bagi saya ayat Al-Quran atau apapun terdengar sama, yang beda hanya bahasanya saja
43.
Saat Al-Quran dilantunkan oleh qori saya merasa bosan mendengarkannya, karena membuat saya mengantuk
44.
Bagi saya, Maulid Nabi adalah bentuk penghargaan untuk Nabi Muhammad
Pilihan
Pernyataan
S
TS
STS
Group Statistics Fakultas keagamaan non keagamaan
Keyakinan
N
Mean 43.5333 40.2667
30 30
Std. Deviation 2.81294 3.90343
Std. Error Mean .51357 .71267
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Keyakinan
Equal variances assumed Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
3.895
t
.053
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.719
58
.000
3.26667
.87843
1.50829
5.02504
3.719
52.722
.000
3.26667
.87843
1.50453
5.02880
Group Statistics
Ritualistik
Fakultas keagamaan non keagamaan
N
Mean 39.2667 36.0333
30 30
Std. Deviation 3.10654 3.30604
Std. Error Mean .56717 .60360
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Ritualistik
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.447
Sig. .507
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.904
58
.000
3.23333
.82826
1.57539
4.89128
3.904
57.777
.000
3.23333
.82826
1.57525
4.89141
Group Statistics
Eksperiensial
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 23.5667 22.6000
Std. Deviation 1.94197 2.59442
Std. Error Mean .35455 .47367
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Sig.
F Eksperiensial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
2.469
t
.122
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
1.634
58
.108
.96667
.59167
-.21769
2.15103
1.634
53.732
.108
.96667
.59167
-.21970
2.15303
Group Statistics Fakultas keagamaan non keagamaan
Intelektual
N
Mean 14.2333 12.9000
30 30
Std. Deviation 1.38174 1.37339
Std. Error Mean .25227 .25075
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Intelektual
Equal variances assumed Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
.005
t
.943
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3.749
58
.000
1.33333
.35569
.62135
2.04532
3.749
57.998
.000
1.33333
.35569
.62135
2.04532
Group Statistics
Konsekuensial
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 27.8000 25.5667
Std. Deviation 2.36934 3.71097
Std. Error Mean .43258 .67753
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Konsekuensial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
5.646
Sig. .021
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
2.778
58
.007
2.23333
.80385
.62426
3.84241
2.778
49.274
.008
2.23333
.80385
.61817
3.84850
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2
5 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
6 14 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
7 15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
8 16 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4
9 17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
10 18 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
11 19 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
12 20 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3
13 21 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
14 22 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3
15 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
16 24 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
17 25 1 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 1 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 4
18 26 3 4 2 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
2 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 4 4 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
2 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 1 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 2 3 3 3 3 2 3 2 2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 2 2 3 3 2
3 4 3 3 4 3 3 4 3 4
19 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 4 1 3 3 4 3 4 4
20 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
21 32 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
22 33 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4
23 34 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
24 35 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
25 36 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
26 37 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
27 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
28 41 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3
29 42 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
30 43 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
31 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 4
32 45 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4
33 47 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
34 49 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
35 50 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4
36 51 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
37 52 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
2 3 3 3 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
2 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 1 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 2 2 3 3 2
3 4 3 3 4 3 3 4 3 4
3 1 3 3 3 4 3 4 4 3
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
2 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 1 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
38 53 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
39 54 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
40 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
41 59 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3
42 60 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
139 163 159 151 159 152 161 158 145 169 164 149 175 165 149 180 153 175 179 168 144 168 169 156 163 187 183 175 183 176 149 144 182 187 155 152 166 164 186 158 196 164 195 181 193 183 181 206 199 200
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
180 199 189 190 199 206 201 200 186 195
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
60
% 100.0
0
.0
60 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .904
N of Items 60 Item Statistics
VAR00001
Mean 3.6667
Std. Deviation .47538
N
VAR00002
3.7333
.48246
60
VAR00003
3.6167
.55515
60
VAR00004
3.5333
.53573
60
VAR00005
3.7000
.46212
60
VAR00006
3.5333
.56648
60
VAR00007
3.3000
.82954
60
VAR00008
3.8000
.51420
60
VAR00009
3.5333
.67565
60
VAR00010
3.5000
.62436
60
VAR00011
3.7000
.49745
60
VAR00012
3.3833
.76117
60
VAR00013
3.6000
.55845
60
VAR00014
3.5333
.62346
60
VAR00015
3.6167
.49030
60
VAR00016
3.4833
.65073
60
VAR00017
3.4833
.67627
60
VAR00018
3.0333
.68807
60
VAR00019
3.6500
.60576
60
VAR00020
3.1167
.76117
60
VAR00021
3.6833
.46910
60
VAR00022
3.3667
.63691
60
VAR00023
3.5333
.59565
60
VAR00024
3.4500
.62232
60
VAR00025
3.1500
.86013
60
60
VAR00026
3.1000
.65613
60
VAR00027
3.1500
.70890
60
VAR00028
3.5000
.59660
60
VAR00029
3.6833
.62414
60
VAR00030
3.5000
.70109
60
VAR00031
3.8500
.36008
60
VAR00032
3.4500
.50169
60
VAR00033
3.3167
.65073
60
VAR00034
3.2500
.67961
60
VAR00035
3.0667
.68561
60
VAR00036
3.6500
.48099
60
VAR00037
2.9833
.67627
60
VAR00038
3.1333
.76947
60
VAR00039
3.3167
.74769
60
VAR00040
3.8000
.40338
60
VAR00041
3.1167
.52373
60
VAR00042
3.3167
.59636
60
VAR00043
3.1500
.63313
60
VAR00044
3.4333
.74485
60
VAR00045
3.2167
.66617
60
VAR00046
3.5667
.56348
60
VAR00047
3.6000
.58802
60
VAR00048
3.8500
.40442
60
VAR00049
3.3167
.50394
60
VAR00050
3.4000
.74105
60
VAR00051
3.2667
.73338
60
VAR00052
3.0667
.68561
60
VAR00053
3.6500
.48099
60
VAR00054
2.9833
.67627
60
VAR00055
3.1333
.76947
60
VAR00056
3.3167
.74769
60
VAR00057
3.8000
.40338
60
VAR00058
3.1167
.52373
60
VAR00059
3.1167
.73857
60
VAR00060
3.4000
.55845
60
Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 201.6000
Scale Variance if Item Deleted 206.888
Corrected Item-Total Correlation .174
Cronbach's Alpha if Item Deleted .904
VAR00002
201.5333
206.355
.209
.904
VAR00003
201.6500
204.503
.295
.903
VAR00004
201.7333
203.724
.358
.902
VAR00005
201.5667
203.097
.469
.902
VAR00006
201.7333
206.470
.166
.904
VAR00007
201.9667
209.456
-.027
.908
VAR00008
201.4667
207.643
.107
.905
VAR00009
201.7333
200.165
.464
.901
VAR00010
201.7667
207.301
.100
.905
VAR00011
201.5667
208.080
.081
.905
VAR00012
201.8833
207.156
.080
.906
VAR00013
201.6667
201.480
.485
.901
VAR00014
201.7333
200.741
.473
.901
VAR00015
201.6500
204.469
.341
.903
VAR00016
201.7833
200.342
.473
.901
VAR00017
201.7833
200.783
.430
.902
VAR00018
202.2333
195.945
.678
.899
VAR00019
201.6167
204.071
.292
.903
VAR00020
202.1500
201.181
.358
.902
VAR00021
201.5833
205.400
.288
.903
VAR00022
201.9000
201.888
.397
.902
VAR00023
201.7333
201.148
.473
.901
VAR00024
201.8167
201.373
.437
.902
VAR00025
202.1167
201.393
.301
.903
VAR00026
202.1667
201.734
.393
.902
VAR00027
202.1167
209.868
-.043
.907
VAR00028
201.7667
206.555
.150
.904
VAR00029
201.5833
206.179
.163
.904
VAR00030
201.7667
201.809
.361
.902
VAR00031
201.4167
203.298
.590
.901
VAR00032
201.8167
204.932
.300
.903
VAR00033
201.9500
199.370
.527
.901
VAR00034
202.0167
198.729
.537
.900
VAR00035
202.2000
195.858
.686
.899
VAR00036
201.6167
203.088
.450
.902
VAR00037
202.2833
195.122
.736
.898
VAR00038
202.1333
204.524
.199
.904
VAR00039
201.9500
204.896
.188
.904
VAR00040
201.4667
202.389
.604
.901
VAR00041
202.1500
205.384
.255
.903
VAR00042
201.9500
202.794
.373
.902
VAR00043
202.1167
203.596
.304
.903
VAR00044
201.8333
201.226
.365
.902
VAR00045
202.0500
197.743
.603
.900
VAR00046
201.7000
209.027
.009
.906
VAR00047
201.6667
203.548
.333
.903
VAR00048
201.4167
207.603
.148
.904
VAR00049
201.9500
203.947
.367
.902
VAR00050
201.8667
201.914
.334
.903
VAR00051
202.0000
197.559
.552
.900
VAR00052
202.2000
195.858
.686
.899
VAR00053
201.6167
203.088
.450
.902
VAR00054
202.2833
195.122
.736
.898
VAR00055
202.1333
204.524
.199
.904
VAR00056
201.9500
204.896
.188
.904
VAR00057
201.4667
202.389
.604
.901
VAR00058
202.1500
205.384
.255
.903
VAR00059
202.1500
196.130
.619
.899
VAR00060
201.8667
202.389
.427
.902
Mean 205.2667
Variance 209.487
Std. Deviation 14.47367
N of Items 60
T-Test Group Statistics
Religiusitas
Fakultas keagamaan non keagamaan
N 30 30
Mean 163.9000 182.8667
Std. Deviation 12.80180 18.07977
Std. Error Mean 2.33728 3.30090
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Religiusitas
Equal variances assumed Equal variances not assumed
3.142
Sig. .082
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
-4.689
58
.000
-18.96667
4.04460
-27.06282
-10.87051
-4.689
52.238
.000
-18.96667
4.04460
-27.08188
-10.85146