PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH DAN BELUM MENIKAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : A. MITHA ARSANTI 029114020
JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti, Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini? Satu perkara yang kusimpan dalam hati, Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli.. Allah mengerti, Allah Peduli, Segala persoalan yang kita hadapi.. Tak akan pernah dibiarkanNya ku bergumul sendiri Sebab Allah mengerti.. (Allah Peduli)
Sebab Aku ini Tuhan Allahmu, Memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yesaya 41:13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya kecil ini kupersembahkan untuk..
Tuhan Yesus yang selalu menyayangi dan menjagaku, memelukku ketika aku sedih dan takut, dan tersenyum ketika aku bahagia.. Thank You, Jesus!
Bunda Maria yang selalu menuntunku, melindungiku, dan mendampingiku di saat-saat aku lemah dan rapuh..
Bapak & ibu, cinta terbesar dalam hidupku..
Kedua adikku terkasih Mira & Agung..
Mas Hari tersayang..
Semua orang yang datang dan pergi dalam hidupku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH
Mitha Arsanti 029114020 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan atau komparasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 35 wanita dewasa dini yang sudah menikah dan 35 wanita dewasa dini yang belum menikah. Subjek berusia antara 20 tahun hingga 30 tahun dan berpendidikan SMU hingga S2. Data diperoleh dengan menggunakan skala keterampilan coping. Daya diskriminasi skala menggunakan batas nilai ≥ 0,3 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,931. Data penelitian dianalisis menggunakan uji-t, dan dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Hasil perhitungan menunjukkan mean empiris wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih besar daripada mean empiris wanita dewasa dini yang belum menikah (164,6 > 156,06). Dari hasil uji-t didapatkan t hitung sebesar 3,342 dan t tabel sebesar 1,671, serta p=0,001. Karena t hitung lebih besar (>) daripada t tabel, dan nilai p < 0,05 dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Artinya, ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF COPING SKILLS BETWEEN EARLY-ADULT MARRIED WOMEN AND UNMARRIED WOMEN
Mitha Arsanti 029114020 Faculty of Psychology Sanata Dharma University Yogyakarta The purpose of this research was to see the differences of coping skills between earlyadult married-women and unmarried women. This research was a comparison research. The hypothesis in this research was there were some differences of coping skills between earlyadult married-women and unmarried women which the married women had better coping skills than unmarried women. The subjects in this research were 35 early-adult married-women and 35 unmarried women. The subjects were between 20-30 years old and having education from senior high school to master. The data were collected using coping skills scale. Discrimination scale power was limited in ≥ 0,3 with the reliability coefficient 0,931. The research data is measured using t-test and to determine whether hypothesis could be accepted or unaccepted, it was done by comparing the value of t count with t table. The result showed that empirical mean of early-adult married-women was higher than the empirical mean of unmarried women (164,6 > 156,06). The result of t-test showed that t count was 3,342 and t table was 1,671 with p = 0,001. Since t count was higher (>) than t table so the hypothesis in this research was accepted. It means, there was a difference of coping skills between early-adult married-women and unmarried women where the earlyadult married-women had better coping skills than unmarried women.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan tuntunan, penyertaan, dan kasihNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, sehingga dengan bantuan dari berbagai pihaklah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus yang baik dan hebat, terima kasih Tuhan karena Kau selalu pedulikan aku dan tak pernah biarkan aku sendiri.. Thank You Jesus for all the wonderful gifts You have bestowed upon me.
2.
Bapak Edy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi.
3.
Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi.
4.
Ibu Titik Kristiyani, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingan ibu selama saya menjadi mahasiswa di fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma.
5.
Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik pengganti sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas kesabaran, perhatian, serta arahan yang senantiasa bapak berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Ibu Agnes Indar E, S.Psi, Psi., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberi banyak masukan, bimbingan, dan arahan yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikan, koreksi, dan masukan bagi perbaikan skripsi ini.
8.
Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, dan Mba Nanik yang telah membantu dalam banyak hal dan memberi kemudahan bagi penulis selama penulis belajar di fakultas psikologi ini.
9.
Pak Gi, terimakasih atas segala senyuman, semangat, dan ketulusan hati bapak dalam melayani kami selama kami belajar di fakultas ini..
10.
Mbak-mbak dan teman-teman yang telah bersedia mengisi angket untuk penelitian ini, terimakasih banyak..
11.
Bapak dan Ibu S. Saptono, bapak dan ibuku yang luar biasa, terima kasih atas kasih sayang dan cinta yang tak pernah berkesudahan; dukungan, doa, jerih payah, pelukan, dan segalanya.. Terimakasih sudah menjadikan Mitha seperti sekarang ini.. I love you so much!
12.
Mira dan Agung, adik-adikku yang senantiasa menceriakan hari-hariku dengan segala canda, tawa, keributan, everything..! Thank you for your support, your smiles, your tears, your love and cheers that keeps me going. ♪ We are little monsters..♫!! I love you both..
13.
Mas Hari, kekasih dan sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. I’m so blessed to have a kind, trustworthty, caring person who always loving and supporting me. All my life, I pray for someone like you.. Thank you so much dear, I love you!
14.
Simbok, Mbah Putri dan seluruh keluarga besar Siswo Subroto dan Mageno.. terimakasih atas doa dan dukungan yang senantiasa mengalir dengan tulus..
15.
Bapak dan Ibu Sutarjo, terimakasih atas doa, kasih sayang, dan dukungan yang selalu Bapak dan Ibu berikan.. Terimakasih juga untuk Mas Totok&Mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hesti, Mas Tanto&Mbak Tatik, Mas Win&Mbak Retno (Makasih doanya ya mas..), serta Mas Wahyu&Mbak Mamiek untuk supportnya..God bless us! 16.
Bapak dan Ibu Zainuri atas kekeluargan dan kehangatan yang senantiasa diberikan selama saya kos di Zusi Arib.
17.
Ntrie, untuk persaudaraan tanpa akhir. Terimakasih untuk persahabatan, air mata, kehangatan, pelukan, dan kepercayaan yang senantiasa membuahkan kekuatan.. Aku banyak belajar dari kamu, Ntrie..You great, girl!
18.
Anak-anak kost Zusi Arib yang always ceria..Archy Tuk-tuk (I’ll miss you Tuk..), Evi (Thanks atas share-nya dan kerelaan menyediakan perpus gratis tanpa denda,hehe), Kasis (Thanks ya Kasis udah merelakan kamar jadi base camp yang nyaman, serta diskusi-diskusi yang gila namun bermutu), Indah (Makasih pinjeman A55nya ya.. Sori lama ☺), Maduma (Makasih untuk cerita yang tak habis2nya..Semangat!), Lina Sicoy (Makasih ya Coy untuk canda yang genius, sharing, dan kerelaannya direpotin serta selalu siap stand by di saat2 gawat nan genting) dan Thea (Yang rajin ya kuliahnya..). Makasih untuk harihari yang penuh kegembiraan yang kita lewati bersama, I love you all.. Juga buat Mili, Meme, Mameth, Mba Tutik, Mba Meli n Mba Dewi..Kangen euy!
19.
Teman-teman seperjuangan yang telah membuat hidupku menjadi lebih bersemangat dan penuh arti: Tanti, Fista, Ajeng, Nope, Ucie, Lita, Thea, Trisha, Lia.. Kalian hebat, kalian baik, kalian lucu, kalian keren, kalian membuat hidupku penuh warna. Aku ga akan lupakan waktu-waktu berharga yang pernah kulewatkan bersama kalian. Thank you so much ya teman-teman..I love you all!
20.
Teman-teman Psikologi angkatan ’02: Elvin, Nanoet, Ina, Yanti, Lisna, Nining, Wiwin, Asih, Dewi, Pita, Ipoet, Tita, Mey, Ian, Panji, Bona, Vincent, Wedha,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Andre, Wawan, Suko, dan semuanya yang ga bisa aku sebutin satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan yang indah. 21.
Sepupu-sepupuku yang baik dan menyenangkan: Mba Esther, Mas Anggo, Cinot (Mba Retno ‘Rara’), Cithoel (De’ Cita)..Makasih ya atas bantuan, kebaikan hati, share, dan keceriaan yang selalu kalian bagikan untukku..
22.
Sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk menjadi kekuatanku: Era, Esti, Agnes.. Thank you for always being there and always supporting me. Kalian selalu membuat aku merasa tak sendirian. Terimakasih juga buat temantemanku yang rajin menyemangatiku lewat sms2..Eko ‘Teko’, Mas Dodon, Didik, dan Pram. Kapan-kapan reuni donk.. I miss you.
23.
Sutri dan Lia, juga Siska..Makasih ya privatnya..Sori kalo aku lemot, hehe..
24.
Teman-teman KKN Ngambah crew: Dhiyu (kepala suku), Danang ‘ndut (Advisor), Danang Kurus (Bola Mania), Agnes (Si Bawel), Chyntia (Sharing Partner), Uud (Our Mommy), Wiedha (Trouble Maker), Ika (yg kalem banget), dan Ike (Smart girl). Reuni Yuk..Miss you all!
25.
Last but not least..”Sahabat Hati”. Terimakasih untuk pelajaran berharga yang mampu “membuka mataku”. Thank you for changing my life. Two thumbs up for you! ☺
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menunjang kesempurnaan skripsi ini. Yogyakarta, Penulis
A. Mitha Arsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i Halaman Persetujuan .................................................................................................. ii Halaman Pengesahan .................................................................................................. iii Pernyataan Keaslian Karya ......................................................................................... iv Halaman Motto ........................................................................................................... v Halaman Persembahan................................................................................................ vii Abstrak........................................................................................................................ viii Abstract ....................................................................................................................... ix Kata Pengantar ............................................................................................................ x Daftar Isi ..................................................................................................................... xv Daftar Lampiran.......................................................................................................... xix Daftar Gambar ............................................................................................................ xx Daftar Tabel ................................................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A.
LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B.
RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 6
C.
TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 6
D.
MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8 A.
KETERAMPILAN COPING ................................................................. 8 1.
Pengertian Keterampilan Coping ................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
2.
Aspek-aspek Keterampilan Coping.............................................. 10
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping.................................. 12
PERNIKAHAN ...................................................................................... 15 1. Pengertian Pernikahan ...................................................................... 15 2. Tujuan Pernikahan ............................................................................ 17
C.
WANITA DEWASA DINI .................................................................... 19 1.
Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Dini .................................. 19
2.
Ciri-ciri Dewasa Dini ................................................................... 21
3.
Tugas Perkembangan Dewasa Dini ............................................. 25
4.
Perkembangan Kepribadian Wanita............................................. 26
5.
Dinamika Perbedaan Keterampilan Coping pada Wanita Dewasa Dini yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah.... 27
D.
HIPOTESIS ............................................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 32 A.
JENIS PENELITIAN ............................................................................. 32
B.
IDENTIFIKASI VARIABEL ................................................................ 32
C.
DEFINISI OPERASIONAL................................................................... 32 1. Keterampilan Coping........................................................................ 32 2. Status Pernikahan.............................................................................. 35
D.
SUBJEK PENELITIAN ......................................................................... 36
E.
PROSEDUR PENELITIAN................................................................... 36
F.
METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA.............................. 38 1. Penyusunan Butir Pernyataan ........................................................... 38 2. Pemberian Skor................................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ..................................................... 41 1. Validitas ............................................................................................ 41 2. Uji Analisis Item............................................................................... 42 3. Reliabilitas ........................................................................................ 46
H.
METODE ANALISIS DATA ................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 48 A.
PELAKSANAAN PENELITIAN .......................................................... 48
B.
DESKRIPSI SUBJEK ........................................................................... 49
C.
DESKRIPSI DATA PENELITIAN ....................................................... 50
D.
UJI ASUMSI ANALISIS DATA........................................................... 51 1. Uji Normalitas................................................................................... 51 2. Uji Homogenitas ............................................................................... 52
E.
UJI HIPOTESIS ..................................................................................... 53
F.
PEMBAHASAN .................................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 64 A.
KESIMPULAN ...................................................................................... 64
B.
SARAN .................................................................................................. 65
C.
KETERBATASAN PENELITIAN ........................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68 LAMPIRAN................................................................................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
SKALA UJI COBA/TRY OUT
Lampiran 2
DATA UJI COBA SKALA
Lampiran 3
RELIABILITAS SKALA
Lampiran 4
SKALA PENELITIAN
Lampiran 5
DATA PENELITIAN
Lampiran 6
UJI NORMALITAS
Lampiran 7
UJI HOMOGENITAS
Lampiran 8
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar1
Bagan Keterampilan Coping wanita Dewasa Dini yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah ....................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Blue Print Skala Keterampilan Coping..................................................... 40
Tabel 2
Skor Untuk Item Favorable dan Unfavorable ........................................... 41
Tabel 3
Spesifikasi Item Setelah Uji Coba ............................................................ 44
Tabel 4
Spesifikasi Item Penelitian........................................................................ 45
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 49
Tabel 6
Hasil Analisis ............................................................................................ 50
Tabel 7
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ......................... 52
Tabel 8
Hasil Uji Hipotesis.................................................................................... 54
Tabel 9
Uji Perbedaan Tiap-tiap Aspek ................................................................. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Stress merupakan bagian dari hidup. Setiap orang memiliki berbagai harapan dan tuntutan yang harus dipenuhi. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat datang dari lingkungan maupun dari diri sendiri. Apabila kondisi yang penuh dengan tuntutan tersebut tidak terpenuhi, maka akan muncul keadaan yang menjadi sumber stress atau stressor. Stressor atau sumber stress dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan individu. Individu yang mengalami stress dapat melakukan apapun tanpa memperhitungkan risiko yang harus ditanggungnya. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Skinner, 1995) stress adalah hubungan luar biasa antara seseorang dengan lingkungannya yang dianggap sebagai situasi yang mengancam dan membahayakan keberadaannya. Individu dewasa dini merupakan individu yang rawan terhadap stress karena menurut Hurlock (1990), dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Individu dewasa dini juga merupakan individu yang mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi. Mereka mulai memiliki tuntutan untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan ekonomi mereka secara mandiri. Di samping itu, individu dewasa dini juga mempunyai tugas untuk menemukan pasangan hidup dan kemudian menikah untuk membentuk suatu keluarga. Demikian pula dengan wanita yang berada pada periode dewasa dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mereka dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus mereka capai dan tuntutan-tuntutan sosial yang harus mereka penuhi. Bagi seorang wanita dewasa dini yang belum menikah, tuntutan berasal dari masyarakat sekitarnya karena mereka belum mencapai salah satu tugas perkembangan yang penting dalam periode ini. Tugas perkembangan tersebut adalah mencari dan menemukan pasangan hidup, kemudian menikah untuk membentuk suatu keluarga. Pada umumnya masyarakat memandang negatif orang-orang yang tidak menikah pada usia ini. Masyarakat menilai, usia dewasa dini adalah masa yang tepat untuk membentuk keluarga; seperti yang diungkapkan oleh Santrock (2002) bahwa usia dewasa dini adalah usia yang standar untuk menikah. Hal ini didukung oleh pendapat Wagner (2002) yang menyatakan bahwa masyarakat Timur khususnya masih memiliki persepsi yang negatif terhadap orang yang tidak menikah dan memilih hidup lajang. Wanita yang sudah menikah pun memiliki berbagai tuntutan. Misalnya, mereka dituntut untuk senantiasa memiliki waktu dan tenaga untuk melayani segala kebutuhan rumah tangganya. Seorang wanita diharapkan dapat mendampingi dan melayani suami, serta mengurus anak-anaknya dengan baik. Di sisi lain sebagai individu dewasa dini yang sedang dalam masa produktif, ia ingin mencapai karir yang matang. Tuntutan-tuntutan masyarakat inilah yang seringkali membuat wanita baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah mengalami tekanantekanan mental atau emosional. Stress harus diatasi oleh setiap individu agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu. Masingmasing individu memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi stress. Akan tetapi, secara umum individu memerlukan keterampilan coping dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapinya. Coping adalah cara seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di bawah kondisi yang penuh dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn dalam Skinner, 1995). Apabila seseorang memiliki keterampilan coping yang baik, maka orang tersebut akan mampu mengatasi segala permasalahan yang dapat
menimbulkan
stress
dalam
kehidupannya.
Dengan
demikian,
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu. Keterampilan coping yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap individu agar individu tersebut dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat menimbulkan stress. Salah satu faktor yang dapat menunjang keterampilan coping pada diri seseorang adalah dukungan sosial. Menurut Bodenmann dkk (2005), kehadiran seseorang dalam sebuah hubungan merupakan sumber daya utama untuk memberikan dukungan pada pasangannya dalam menghadapi tekanan-tekanan atau stresor dalam hidup sehari-hari, baik stress yang ringan maupun yang berat. Antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terkait dengan salah satu sumber daya dalam penyelesaian masalah, yaitu dukungan sosial yang didapat dari suami. Seorang wanita dewasa dini yang sudah menikah mempunyai seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suami yang mungkin mempengaruhi pola copingnya dengan penyelesaian yang lebih berfokus pada masalah dan dapat mengatasi stress dengan cara yang tepat. Wanita dewasa dini yang belum menikah mungkin memiliki teman atau kerabat yang dapat mendukung mereka ketika mengalami stress, akan tetapi menurut Walters (2002) hubungan emosional yang terjalin antara suami dan istri lebih kuat dibandingkan dengan hubungan dengan teman atau kerabat. Selain itu, menurut Sears (1988) orang yang menikah mempunyai kemungkinan kesepian lebih kecil daripada yang tidak menikah, dan kesepian tertinggi biasanya dialami oleh individu di masa remaja dan pemuda. Wanita dewasa dini yang belum menemukan pasangan hidup seringkali merasakan kesepian dan kesendirian. Sears menambahkan, orang yang kesepian sering memiliki keterampilan sosial yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah karena salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan coping adalah keterampilan sosial. Hasil penelitian Fauziah, Prihanto, dan Sukamto (1999) menunjukkan bahwa dukungan sosial suami pada istri sangat berpengaruh pada tingkat stress yang mereka alami. Ada hubungan negatif antara dukungan sosial yang diberikan suami dengan tingkat stress. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan oleh suami, maka semakin rendah tingkat stress yang dialami oleh istri. Pada wanita dewasa dini yang sudah menikah, dukungan sosial dalam mengatasi stress dapat mereka terima dari pasangan. Pada wanita dewasa dini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang belum menikah, sumber daya yang sangat berarti tersebut tidak mereka miliki. Mereka tidak memiliki seorang suami sebagai sosok yang paling dekat yang dapat memberikan dukungan ketika mereka mengalami stress. Walters (2002) mengemukakan bahwa perkawinan adalah kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang semakin jauh dan merupakan suatu tantangan dan kesempatan untuk membahagiakan orang lain, bukan untuk mengejar kebahagiaan sendiri secara egois. Sebuah penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Lucas, Clark, Georgellis, dan Diener (2003) menunjukkan bahwa orang yang menikah memiliki hidup yang lebih puas dan bahagia daripada orang yang tidak menikah. Salah satu kemungkinan sumber kebahagiaan dalam pernikahan adalah, individu yang ada dalam ikatan pernikahan tersebut telah menempatkan diri sebagai seseorang yang harus menghargai pasangannya dan tidak bersikap egois, mau berbagi dan saling mendukung ketikan menghadapi suatu tekanan. Hal tersebut membuat hidup individu dewasa dini yang sudah menikah lebih efektif dan bahagia. Perbedaan kondisi yang terdapat antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah ini menjadi suatu hal yang menarik bagi peneliti.
Peneliti
ingin
melihat
apakah
perbedaan
kondisi
tersebut
menimbulkan perbedaan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang muncul dan akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah?
C.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada dewasa dini yang belum menikah.
D.
Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoretis a.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat keterampilan coping pada individu dewasa dini, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
b.
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi psikologi perkembangan dalam mempelajari dinamika kehidupan individu dewasa dini, khususnya keterampilan coping dan faktorfaktor pendukung yang dimiliki oleh wanita dewasa dini untuk mengatasi stress yang mereka hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Manfaat praktis a.
Bagi wanita dewasa dini Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi wanita dewasa dini, baik wanita dewasa dini yang sudah menikah maupun yang belum menikah untuk mengembangkan keterampilan coping secara mandiri.
b.
Bagi peneliti selanjutnya Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat mendukung peneliti selanjutnya untu mengembangkan penelitian baru yang lebih relevan dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi kesehatan, khususnya yang terkait dengan dinamika kehidupan individu dewasa dini beserta segala permasalahan yang dihadapi.
c.
Bagi pembaca Peneliti berharap hasil penelitian ini memberikan informasi bagi pembaca mengenai hal-hal yang dapat membantu meningkatkan keterampilan coping untuk mengatasi stress yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A.
KETERAMPILAN COPING 1.
Pengertian Keterampilan Coping Ketika individu mengalami stress, ia memerlukan strategi untuk menghadapinya.
Mengatasi
stress
merupakan
usaha
individu
untuk
menghilangkan rasa tidak enak karena stress, dan membebaskan diri dari rasa itu. Mengatasi stress merupakan usaha yang dinamis, berganti secara terus menerus, dan tak henti-hentinya mengubah orang yang melakukan pengatasan stress itu. Perubahan itu terjadi karena usaha pengatasan yang ditujukan keluar untuk mengubah hal, peristiwa, orang, atau keadaan yang mengakibatkan stress (Hardjana, 1994). Untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang dapat menimbulkan stress, seseorang harus memilki keterampilan coping. Coping adalah cara seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di bawah kondisi yang penuh dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn dalam Skinner, 1995). Sedangkan menurut Lazarus & Launier (dalam Forman, 1993), coping merupakan suatu set respon berupa kognitif atau perilaku yang digunakan oleh orang untuk mengatasi situasi yang penuh dengan permasalahan dan untuk mencegah kehancuran akibat tekanan dalam hidup. Coping
menunjuk
pada
berbagai
upaya,
baik
mental
maupun
perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Dengan perkataan lain coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menguasai situasi stress yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya (Mu’tadin dalam www.e-psikologi.com). Menurut Forman (1993), keterampilan coping dapat diartikan sebagai suatu set informasi dan perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan/atau afektif yang dipelajari dan digunakan oleh individu untuk mengatasi penyebab stress secara efektif dan mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress. Keterampilan
coping
merupakan
kemampuan
untuk
menangani
perubahan dan kemampuan untuk memandang apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Kemampuan ini digunakan untuk memahami hal-hal dan orang-orang di sekitar individu serta bagaimana individu dapat mengatasi hal-hal tersebut (www.journal-writing.webdjinni.net). Jadi, yang dimaksudkan dengan keterampilan coping adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu baik mental maupun perilaku berupa perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan afektif untuk menghilangkan rasa tidak enak yang diakibatkan oleh stress. Kemampuan tersebut digunakan untuk menangani, menguasai, dan mengatasi penyebab stress secara efektif serta mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress, guna memperoleh rasa aman. 2.
Aspek-aspek Keterampilan Coping Terdapat
beberapa
aspek
dalam
keterampilan
coping,
yaitu
(www.journal-writing.webdjinni.net) : a.
Reaksi terhadap stress Yang dimaksudkan dengan reaksi terhadap stress adalah kemampuan untuk berfungsi secara normal pada saat berada dibawah tekanan atau stress. Hal ini juga meliputi kemampuan untuk memandang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu kekecewaan atau kesalahan dengan cara yang tepat. Dapat memahami bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan dapat pula meraih kesuksesan. Kuncinya adalah belajar dari kesalahan dan menikmati kesuksesan yang didapat. b.
Bersandar pada diri sendiri Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan untuk bersandar atau percaya pada diri sendiri. Ada saat-saat ketika individu membutuhkan
solusi
atau
pendapat
dari
orang
lain
mengenai
permasalahan yang sedang dihadapi. Akan tetapi, pada akhirnya individu tersebut harus memutuskan sendiri jalan yang harus dipilih dalam menjalani kehidupan. c.
Kemampuan untuk melakukan pendekatan terhadap situasi Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk memantau dan melakukan
pendekatan
terhadap
lingkungan
dan
orang-orang
disekitarnya. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan dalam kehidupan yang terus terjadi. Dengan mempercayai insting dan kemampuan membuat keputusan, individu akan mampu dengan cepat merespon halhal atau situasi baru yang terjadi. d.
Memiliki sumber daya Memiliki sumber daya berarti memiliki kemampuan untuk menemukan sebuah jalan keluar yang baru untuk suatu permasalahan. Suatu solusi dari sebuah permasalahan tidaklah mudah untuk ditemukan. Akan tetapi dengan kemampuan yang dimiliki, individu dapat menemukan jalan keluar yang sepertinya tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
Mampu beradaptasi Adanya perubahan tak dapat terhindarkan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap perubahan sangat diperlukan. Dengan bersikap fleksibel dan terbuka, individu akan mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam hidup dengan baik.
f.
Memiliki sikap proaktif Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan atau keterampilan untuk mengantisipasi suatu permasalahan sebelum masalah tersebut muncul. Ini juga merupakan kemampuan untuk memahami apa yang dibutuhkan dan mengambil tindakan ketika diperlukan. Memiliki sikap proaktif juga berarti menyadari bahwa selalu ada risiko dalam kehidupan dan dapat mengambil pelajaran dari risiko tersebut, dan bukan menghindar atau takut menghadapinya.
g.
Kemampuan untuk menikmati saat rileks Kemampuan untuk menikmati saat rileks berarti kemampuan untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri dan menikmati saat-saat santai. Hal ini juga berarti kemampuan untuk dapat menghargai hidup dengan menikmati hidup dan lingkungan sekitar di tengah-tengah kesibukan dunia.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan coping menurut Lazarus & Folkman (dalam Forman,1993) dan Mu’tadin (dalam www.e-psikologi.com) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
Kesehatan dan energi (Health and energy) Kesehatan merupakan sumber yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar. Apabila sedang sakit atau lelah, maka individu tidak memiliki cukup energi untuk melakukan coping sebaik individu yang berada dalam kondisi sehat.
b.
Keyakinan atau Pandangan Positif (Positive beliefs) Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting. Memandang diri sendiri secara positif dan percaya/yakin bahwa keberhasilan dalam hidup dapat dikendalikan dan akan menjadi hal yang positif.
c.
Keterampilan Memecahkan Masalah (Problem-solving skills) Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
alternatif
tindakan,
kemudian
mempertimbangkan
alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. d.
Keterampilan Sosial (Social skills) Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat, serta kemampuan berhubungan dengan orang lain secara efektif, dan memiliki kemampuan untuk mengekpresikan diri pada situasi-situasi sosial secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
Dukungan Sosial (Social support) Dukungan ini meliputi pemenuhan kebutuhan akan dukungan emosional dan informasi, serta bantuan nyata bagi individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
f.
Sumber Materi (Material resources) Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli Sichel dan Driscoll (dalam Lisa, Februari 2005) mengemukakan faktor
yang berpengaruh dalam penanggulangan stress ialah dengan program NURSE, yaitu: a.
Nourishment and Needs Nourishment adalah kebutuhan akan gizi yang baik. Untuk menghilangkan dan menghindarkan diri dari stress, dibutuhkan tubuh yang sehat. Bila gizi seimbang, maka badan akan sehat dan lebih mudah menghindari stress. Sedangkan needs adalah kebutuhan-kebutuhan pribadi dengan melakukan hal-hal yang disukai, misalnya membaca, mendengarkan musik, atau tidur.
b.
Understanding Mempelajari bagaimana otak dan tubuh berinteraksi, misalnya dengan menyadari tanda-tanda ketika otak atau tubuh sedang lelah kemudian mencari cara yang paling tepat untuk mengatasi kelelahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
Rest and Relaxation Setelah melakukan berbagai aktivitas dan menghadapi berbagai masalah, tubuh memerlukan istirahat. Hal ini dapat dilakukan dengan tidur dan berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, visualisasi, atau biofeedback.
d.
Spirituality Saat-saat beribadah dapat digunakan untuk menemukan kembali sebuah kekuatan. Aspek ini penting karena beberapa penelitian menyimpulkan bahwa di samping kebutuhan yang bersifat fisik dan psikis, manusia juga mempunyai kebutuhan spiritual. Pemenuhan kebutuhan spiritual membuat manusia bisa menerima kegagalan dengan lebih baik.
e.
Exercise Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan tubuh sehat salah satunya dengan melakukan olahraga. Dengan olah raga yang teratur, energi akan meningkat dan meningkatkan daya tahan otak dan tubuh terhadap stress. Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan
coping seseorang adalah kesehatan jiwa dan raga, keyakinan diri, keterampilan atau kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan orang lain, keadaan lingkungan, materi, serta dukungan sosial dari orang-orang terdekat. Kesehatan yang baik dapat diperoleh individu dengan cara menjaga keseimbangan asupan gizi, rajin melakukan latihan, istirahat yang cukup, serta keseimbangan pemenuhan kebutuhan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
PERNIKAHAN 1.
Pengertian Pernikahan Undang-undang Republik Indonesia tahun 1974 pasal I tentang perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (dalam Gilarso, 2003). Menurut Kartono (1992) pernikahan adalah suatu peristiwa di mana sepasang mempelai atau sepasang calon suami istri dipertemukan secara formal di hadapan penghulu/kepala agama tertentu, para saksi dan sejumlah hadirin, untuk kemudian disahkan secara resmi sebagai suami istri, dengan upacara dan ritus-ritus tertentu. Hukum dan undang-undang perkawinan diperlukan untuk mencegah timbulnya perceraian sewenang-wenang, perlakuan yang tidak adil oleh salah satu pihak, dan tingkah laku yang tidak bertanggungjawab lainnya. Sedangkan Walters (2002) mengungkapkan bahwa pernikahan adalah suatu sarana untuk menghasilkan yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan. Pernikahan merupakan satu langkah ke arah penghancuran keterikatan kepada dominasi ego yang membuat sempit wawasan. Perkawinan merupakan sebuah langkah menuju perkembangan jiwa. Walters juga menambahkan bahwa perkawinan merupakan sarana di mana orang memperoleh rangsangan untuk mempelajari perkembangan diri, dan memiliki tujuan yang lebih dari sekedar pemenuhan kepentingan sendiri. Jadi pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara pria dan wanita yang disahkan secara resmi sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maha Esa. Pernikahan tersebut selanjutnya akan menjadi sarana untuk menuju perkembangan jiwa, mempelajari perkembangan diri, dan untuk menghasilkan yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan. 2.
Tujuan Pernikahan Dalam UU perkawinan, tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang bahagia dam kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk itu suami istri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan material. Tujuan pernikahan menurut Walters (2002) adalah pengetahuan diri dan pemahaman diri. Hidup berdampingan secara dekat dengan orang lain memberikan sebuah wahana objektif bagi perkembangan pribadi seseorang. Kartono (1992) mengemukakan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk memperoleh pengalaman hidup baru, bersama-sama dengan seseorang yang secara eksklusif menjadi miliknya, yaitu dengan seseorang yang dikasihinya. Selain itu, dengan menikah seseorang bisa mendapatkan pengakuan sosial serta memperoleh jaminan hidup sepanjang hayatnya. Sedangkan Hurlock (1990) menyatakan bahwa dengan hidup sebagai suami istri dalam ikatan pernikahan orang dapat belajar untuk memberi dan menerima afeksi, berkomunikasi, dan belajar melakukan penyesuaian dalam banyak hal. Dengan demikian, mereka juga belajar bagaimana mengatasi berbagai masalah. Gilarso (2003) menyatakan bahwa penikahan dapat dilaksanakan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ia mengemukakan beberapa tujuan pernikahan, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
Pengembangan dan pemurnian cinta kasih suami istri Dalam perkawinan, cinta kasih suami istri dikembangkan dan dimurnikan sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak.
b.
Kelahiran dan pendidikan anak Pernikahan adalah lembaga yang sah untuk pemenuhan keinginan untuk memiliki anak. Dalam lembaga pernikahan, sepasang suami istri dapat membentuk generasi baru dalam keturunan. Akan tetapi meskipun sebuah pernikahan tidak menghasilkan keturunan, pernikahan tidak kehilangan arti.
c.
Pemenuhan kebutuhan seksual Dalam lembaga pernikahan, kebutuhan seksual antara pria dan wanita dewasa dapat terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan seksual tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab disertai dengan kerelaan dalam suasana cinta. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari sebuah pernikahan
adalah selain untuk mendapatkan status sosial, memenuhi kebutuhan seksual dan memperoleh keturunan, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri sehingga menunjang perkembangan pribadi seseorang. Di samping itu, tujuan pernikahan adalah sebagai wahana untuk belajar dan menambah pengalaman hidup dalam mengatasi dan memecahkan permasalahan secara bersama-sama, sehingga tercapai kesejahteraan spiritual dan material.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
WANITA DEWASA DINI 1.
Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Dini Istilah adult berasal dari kata kerja Latin yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna”. Ini berarti orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya
dan siap menerima
kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1990). Hal ini didukung oleh pendapat Monk (1989) yang menyatakan bahwa kedewasaan adalah masa yang dianggap sebagai masa yang sudah mencapai perkembangan penuh, sudah selesai perkembangannya. Santrock (2002) menyatakan tanda seseorang telah memasuki masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap. Masa dewasa dini juga merupakan masa untuk bekerja dan bercinta, serta merupakan masa yang menunjukkan kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Kedewasaan juga dapat diartikan sebagai suatu pertanggung- jawaban terhadap diri sendiri, bertanggung jawab atas nasib sendiri, dan atas pembentukan diri sendiri. Dalam usia dewasa, seseorang mulai memahami konstitusi diri sendiri, keadaan diri, serta batas-batas kemampuannya. Individu dewasa berada dalam proses pemawasan diri dan usaha memperbaiki diri. (Kartono, 1992). Seorang individu dapat dikatakan dewasa apabila ia memiliki kemampuan untuk berpikir positif dan bersikap optimis. Usia dewasa mengharuskan seseorang belajar dari pengalaman. Pengalaman yang baik untuk disyukuri, dan pengalaman yang buruk untuk dijadikan pelajaran. Orang dewasa hendaknya mampu melihat sisi positif dari kondisi apapun (Cita Cinta, Maret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2006). Hurlock (1990) memberi batasan individu memasuki usia dewasa dini apabila ia berumur 18 sampai 40 tahun. Sedangkan Monk (1989) menyatakan bahwa di Indonesia seorang individu dapat dikatakan dewasa dini apabila ia telah berumur 21 tahun. Sedangkan pada UU perkawinan disebutkan bahwa seseorang sudah boleh melangsungkan pernikahan, dalam arti sudah dianggap dewasa apabila sudah mencapai umur 19 untuk laki-laki dan 16 untuk perempuan. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa batasan usia dewasa dini adalah ketika seorang individu yang berusia 18-40 tahun dan telah menyelesaikan pertumbuhannya, siap menerima kedudukan di masyarakat dan mampu berpikir optimis serta mampu belajar dari pengalaman. Usia dewasa dini juga berarti telah mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri serta segala perbuatannya, dan mampu membuat keputusan secara mandiri. 2.
Ciri-ciri Dewasa Dini Mappiare (1983) mengemukakan ciri-ciri yang menonjol dalam masa dewasa dini yang membedakannya dengan masa kehidupan yang lain. Dalam masa dewasa dini nampak adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupannya, melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi, dan terdapatnya ketegangan emosi. Masa dewasa dini memiliki ciri-ciri: a.
Usia reproduktif atau reproductive age
b.
Usia memantapkan letak kedudukan atau setting-down age
c.
Usia banyak masalah atau problem age
d.
Usia tegang dalam hal emosi atau emotional tension
Sedangkan Hurlock (1990) menyatakan bahwa masa dewasa dini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola baru dan harapanharapan sosial yang baru pula. Ia memaparkan ciri-ciri dewasa dini sebagai berikut: a.
Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan Pada masa ini mereka diharapkan mampu menemukan pola hidup yang memenuhi kebutuhan hidup yang memenuhi kebutuhan mereka kini dan masa depan. Jika seseorang mencapai usia dewasa, maka saatnya mereka menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa. Ini berarti pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditanganinya sebagai kariernya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
b.
Masa dewasa dini sebagai usia reproduktif Pada masa ini, bagi orang yang cepat mempunyai anak dan berkeluarga pada awal masa dewasa maka kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi.
c.
Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah Di awal masa dewasa, rata-rata orang disibukkan dengan masalahmasalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam berbagai aspek utama kehidupan orang dewasa. Mereka berupaya menyesuaikan diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan karier. Masalah ini menjadi sulit karena tidak adanya bantuan karena sudah dianggap dewasa.
d.
Masa dewasa dini sebagai masa ketegangan emosional Di masa ini, ketegangan emosi itu umumnya tampak dalam bentuk keresahan, namun apabila seseorang merasa tidak mampu mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah-masalah utama dalam kehidupan mereka, mereka sering sedemikian terganggu secara emosional. e.
Masa dewasa dini sebagai masa keterasingan sosial Individu yang berada pada masa dewasa dini harus mencurahkan sebagian besar tenaga mereka untuk pekerjaan dan rumah tangga mereka sehingga mereka hanya mempunyai waktu sedikit untuk bersosialisasi. Akibatnya, mereka menjadi egosentris dan menambah kesepian mereka.
f.
Masa dewasa dini sebagai masa komitmen Ketika menjadi individu dewasa, mereka memiliki perubahan tanggungjawab. Mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru.
g.
Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan Apabila seseorang begitu terbiasa pada sikap ketergantungan, maka mereka akan meragukan kemampuan mereka sendiri untuk lebih mandiri.
h.
Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai Perubahan nilai di masa dewasa dini disebabkann oleh alasan bahwa untuk diterima dalam masyarakat dan kelompok sosial, mereka harus menerima nilai-nilai yang dianut oleh kelompok tersebut. Selain itu, individu dewasa dini menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional.
i.
Masa dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru Masa dewasa dini merupakan periode yang paling banyak menghadapi perubahan. Dalam masa ini gaya hidup baru yang paling menonjol adalah di bidang perkawinan dan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j.
Masa dewasa dini sebagai masa kreatif Bentuk kreativitas yang terlihat di masa dewasa tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan, dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan yang besar. Allport (dalam Monks, 1989) juga mengungkapkan beberapa ciri-ciri
individu dewasa dini, yaitu: a.
Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam kebudayaan yaitu pekerjaan, politik, agama, kesenian, dan ilmu pengetahuan.
b.
Mempunyai kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsional maupun yang tidak fungsional.
c.
Pengamatan, pikiran, dan tingkah laku menunjukkan sifat realistis yang jelas.
d.
Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia, atau filsafat hidup yang dapat mernagkum kehidupan menjadi satu kesatuan.
e.
Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungan dengan penerimaan diri sendiri.
f.
Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan juga dapat melihat segi-segi kehidupan yang menyenangkan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri masa dewasa
dini adalah masa di mana individu harus menyesuaikan diri dengan pola hidup baru dan peran-peran baru. Masa dewasa dini adalah masa produktif , masa di mana individu mulai terjun ke masyarakat dan dunia pekerjaan. Ciri lain dari masa dewasa dini adalah masa ketegangan emosional yang timbul akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai penyesuaian yang harus dijalani. 3.
Tugas Perkembangan Dewasa Dini Tugas perkembangan bagi individu dewasa dini pada pokoknya mengandung isi-isi harapan atau tuntutan dari lingkungan sekitar sesuai dengan tingkat
perkembangan
yang
telah dicapainya.
Sejak
seseorang
telah
menyandang status dewasa, dirinya diharapkan siap menerima kewajiban dan tanggung jawab kedewasaannya, yang ditunjukkan dengan pola-pola tingkah laku wajar seperti yang berlaku pada kebudayaan sekitarnya (Mappiare, 1983) Havighurst (dalam Mappiare, 1983) menyatakan bahwa tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini adalah: 1.
Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri)
2.
Belajar hidup bersama dengan suami atau istri
3.
Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
4.
Belajar mengasuh anak-anak
5.
Mengelola rumah tangga
6.
Mulai bekerja dalam suatu jabatan
7.
Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak
8.
Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya
Dengan demikian, tugas perkembangan dewasa dini adalah bergaul dan mencari pasangan hidup, membentuk suatu keluarga dan mengelola rumah tangga yang dibangunnya. Selain itu, dewasa dini juga memiliki tugas untuk mulai bekerja dan bertanggung jawab atas dirinya dan perbuatan-perbuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Perkembangan Kepribadian Wanita Kartono (1977) mengungkapkan bahwa eksistensi seorang wanita mencakup keberadaan jasmani dan rohani wanita, termasuk cara wanita menghayati dan menyadari hakikat dirinya dan makna pribadinya, memahami relasi dirinya dengan dunia sekitar dengan segala isinya dan dengan sesama manusia. Singkatnya, cara wanita menghayati keadaan dirinya dengan segala aspeknya. Selaku manusia, wanita juga merupakan makhluk yang memiliki kemandirian, dalam arti ia harus memperjuangkan hidupnya untuk dapat mengembangkan pribadinya. Selain itu, wanita juga mempunyai kemampuan untuk berkembang dan membangun dirinya berlandaskan pada pola pilihannnya sendiri menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Ada dua ciri khas kewanitaan, yaitu intuisi yang halus dan tajam dan subyektivitas yang lebih besar dalam menilai semua proses hidup. Intuisi dapat disebutkan sebagai suatu kemampuan untuk ikut merasakan segala sesuatu yang tengah dialami oleh orang lain atau merasakan suatu peristiwa di luar dirinya sebagai hasil dari satu proses yang tidak disadari. Menurut Gilarso (2003) wanita memiliki sifat memelihara dan merawat, memiliki perhatian lebih kepada sesama manusia, serta memiliki emosi dan perasaan yang lebih menonjol dan mempengaruhi pikirannya. Hal ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Gilligan (dalam Barnhouse, 1991) yang menunjukkan bahwa wanita lebih memperhatikan tanggung jawab terhadap hubungan antarmanusia, sedangkan laki-laki lebih memperhatikan hak individu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wanita adalah makhluk yang mempunyai perasaan halus, memiliki intuisi yang tajam serta mementingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan baik dengan antarsesama. Di sisi lain, pikiran wanita lebih dipengaruhi oleh emosi dan perasaan yang sedang dialaminya. Akan tetapi, wanita juga memiliki kemandirian untuk mengembangkan pribadinya dan memperjuangkan hidupnya.
D.
DINAMIKA PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING PADA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH Tuntutan bagi wanita semakin bertambah seiring perkembangan dan kemajuan jaman. Dengan keinginan bagi persamaan hak, yang berarti juga persamaan kewajiban, wanita memiliki semakin banyak tuntutan yang harus diselesaikan. Tuntutan ini dapat datang dari keluarga, seperti kebutuhan ekonomi yang menyebabkan wanita harus bekerja. Tuntutan juga dapat datang dari diri sendiri, seperti keinginan untuk mendapatkan dan mempunyai karir dan penghasilan yang baik. Selain itu, wanita yang berada pada usia dewasa dini harus melakukan penyesuaian pada pola kehidupan yang baru dan dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus mereka penuhi. Bagi wanita yang belum menikah, tugas perkembangan yang penting di masa dewasa dini yaitu membangun keluarga, belum mereka capai. Bagi wanita yang sudah menikah, mereka ingin memiliki karir yang baik sekaligus keluarga yang bahagia. Mereka juga menghadapi tuntutan akan anak-anak yang membutuhkan perhatian. Karena banyaknya tuntutan-tuntutan tersebut, maka semakin banyak pula kaum wanita yang mengalami stress (Lisa, Februari 2005). Di samping itu, disadari atau tidak, banyak wanita yang mempunyai keinginan kuat menjalankan peran-perannya dengan sempurna, meskipun itu mengakibatkan adanya ketegangan-ketegangan dalam dirinya (Shaevitz, dalam Hartati, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketegangan-ketegangan menyebabkan wanita mengalami tekanan atau stress tersebut harus diatasi agar tidak mengganggu kehidupan individu tersebut selanjutnya. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Taylor (dalam Lisa, Oktober 2004) para wanita akan mencari teman bicara apabila sedang merasa tertekan atau stress. Menurut Taylor, wanita cenderung mencari dukungan orang lain dan membicarakan masalahnya sehingga menjadi lebih tenang. Pada wanita yang sudah menikah, kebutuhan akan teman bicara untuk bercerita dan mencari dukungan bisa didapatkan dengan kehadiran seorang suami. Dengan adanya seorang suami, wanita yang sudah menikah dapat membagikan beban yang dirasakannya sehingga ia dapat menghadapi permasalahannya dengan lebih tenang. Hubungan emosional yang kuat dengan suami juga sangat mempengaruhi kenyamanan yang didapat seorang wanita ketika ia menceritakan permasalahannya. Di samping itu menurut Bodenmann dkk (2005), dalam suatu penelitian ditemukan bahwa dalam sebuah pernikahan atau pada pasangan suami istri pola coping dapat mempengaruhi satu sama lain. Kecenderungan suami menggunakan problem focused dapat berpengaruh pada diri seorang wanita yang sudah menikah, sehingga ia tidak hanya mengedepankan emosi, dan lebih berfokus pada masalah dalam mengatasi stress. Dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih berfokus pada persoalan, maka keterampilan penyelesaian masalah atau keterampilan coping yang dimiliki individu pun semakin tinggi. Sears
(1988)
mengemukakan
bahwa
orang
yang
menikah
memiliki
kemungkinan kesepian lebih kecil daripada orang yang tidak menikah. Kesepian berkaitan dengan kecemasan dan depresi, dan orang yang kesepian sering memiliki keterampilan sosial yang buruk. Wanita dewasa dini yang belum menikah memiliki kemungkinan yang besar untuk merasa kesepian. Hal ini akan berpengaruh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan coping yang mereka miliki karena salah satu faktor yang menentukan keterampilan coping adalah keterampilan sosial. Pada wanita yang belum menikah, dukungan dari orang lain bisa ia dapatkan dari teman atau saudaranya. Akan tetapi menurut Walters (2002) ikatan emosional suami-istri lebih kuat bila dibandingkan dengan ikatan emosional yang terjalin antar teman atau kerabat, sehingga kenyamanan yang mereka peroleh akan berbeda.
E.
HIPOTESIS Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan coping stress antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah. Wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih baik daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian perbandingan atau komparasi. Penelitian perbandingan adalah penelitian yang membandingkan dua variabel yang sama dalam populasi yang berbeda (Amirin, 1986). Dalam hal ini peneliti ingin membandingkan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah.
B.
IDENTIFIKASI VARIABEL Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung.
C.
Variabel bebas
: status pernikahan
Variabel tergantung
: keterampilan coping
DEFINISI OPERASIONAL 1.
Keterampilan Coping Keterampilan coping adalah kemampuan seseorang dalam berupaya untuk mengatasi kondisi penuh tekanan yang dialaminya. Menurut Forman (1993), keterampilan coping dapat diartikan sebagai suatu set informasi dan perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan/atau afektif yang dipelajari dan digunakan oleh individu untuk mengatasi penyebab stress secara efektif dan mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress. Keterampilan
coping
akan
diukur
dengan
menggunakan
skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan coping. Ada 7 (tujuh) aspek dalam keterampilan coping, yaitu: a.
Reaksi terhadap stress Indikator-indikator aspek reaksi terhadap stress adalah: a.1.
Tetap berfungsi normal pada saat mengalami stress.
a.2.
Memandang suatu kesalahan sebagai suatu pengalaman yang wajar dan dapat belajar dari kesalahan tersebut.
b.
Bersandar pada diri sendiri Indikator-indikator aspek bersandar pada diri sendiri: b.1.
Percaya pada keputusan yang diambil.
b.2.
Tahu langkah-langkah yang harus diambil ketika menghadapi stress.
c.
Kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi Indikator-indikator
dalam
aspek
kemampuan
untuk
melakukan
pendekatan pada situasi adalah: c.1.
Mempunyai insting atau perkiraan atas apa yang akan terjadi dan bagaimana cara menghadapinya.
c.2. d.
Menganalisa secara tepat situasi yang sedang terjadi.
Memiliki sumber daya Indikator-indikator dalam aspek memiliki sumber daya adalah: d.1.
Tahu di mana tempat untuk meminta bantuan pada saat menghadapi masalah.
d.2.
Mampu menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
d.3.
Tidak malu bertanya untuk mendapatkan informasi pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
Mampu beradaptasi Indikator-indikator dalam aspek mampu beradaptasi adalah: e.1.
Mampu
melakukan
penyesuaian
dengan
baik
terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi.
f.
e.2.
Suka mempelajari hal-hal baru.
e.3
Mampu berkompromi dengan baik.
Memiliki sikap proaktif Indikator-indikator dalam aspek memiliki sikap proaktif adalah:
g.
f.1.
Mampu membuat strategi untuk mengatasi masalah.
f.2.
Tidak ragu-ragu mengambil tindakan.
f.3.
Berani menyampaikan kebutuhan dan berani mengambil risiko.
Kemampuan untuk menikmati saat rileks Indikator-indikator dalam aspek kemampuan untuk menikmati saat rileks adalah: g.1.
Mampu untuk menikmati dan mensyukuri hidup.
g.2.
Selalu mempunyai waktu untuk bersantai.
g.3.
Menyadari pentingnya istirahat.
Dalam penelitian ini, pengukuran keterampilan coping dibatasi pada self report atau pandangan subjek terhadap diri sendiri dalam menangani stressor. Skor skala yang didapat dari pengukuran menunjukkan keterampilan coping wanita dewasa baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Semakin tinggi skor yang didapatkan, maka semakin tinggi keterampilan coping menurut pandangan subjek demikian juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Status Pernikahan Dalam penelitian ini akan dilihat apakah suatu pernikahan akan membuat keterampilan coping seseorang lebih tinggi, khususnya wanita dewasa dini. Hal ini didasarkan pandangan pada pernikahan yang dilihat sebagai wahana untuk belajar dalam mengembangkan pribadi seseorang, sehingga individu lebih matang dalam menyelesaikan suatu masalah dan menghadapi suatu tekanan atau stress. Dalam penelitian ini, status pernikahan subjek yaitu status sudah menikah atau belum menikah diketahui dari tiap-tiap skala yang disebarkan. Subjek mencantumkan status mereka dengan mengisi kolom identitas yang telah disediakan pada skala yang dibagikan.
D.
SUBJEK PENELITIAN 1.
Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2003). Populasi dari penelitian ini adalah wanita yang berada pada usia dewasa dini, yaitu wanita yang berusia antara 18 tahun sampai 40 tahun.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi, atau representatif dari populasi (Kountur, 2003). Sampel dari penelitian ini ada dua kelompok yaitu wanita usia dewasa dini pada usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang sudah menikah dan wanita usia dewasa dini pada usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang belum menikah. Pemilihan subjek didasarkan pada pertimbangan akan adanya perkembangan usia subjek. Wanita dewasa dini adalah wanita yang berusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara 18 sampai 40 tahun. Akan tetapi, jarak usia yang cukup jauh akan membedakan seseorang dalam merespon tekanan. Oleh karena itu, peneliti memilih subjek yang berusia antara 20 sampai dengan 30 tahun.
E.
PROSEDUR PENELITIAN 1.
Menyusun item dan mempersiapkan skala keterampilan coping yang terdiri dari 7 (tujuh) aspek yaitu reaksi terhadap stress, bersandar pada diri sendiri, kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi, memiliki sumber daya, mampu beradaptasi, memiliki sikap proaktif, dan kemampuan menikmati saat rileks. Setiap item dalam skala tersebut mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu ”Sangat Setuju” (SS), ”Setuju” (S), ”Tidak Setuju” (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2.
Mengujicobakan skala atau melakukan try out pada individu yang memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian yaitu wanita dewasa dini yang berusia antara 20 sampai 30 tahun. Uji coba dilaksanakan dari tanggal 25 April sampai dengan tanggal 10 Mei 2007. Alat ukur yang disebarkan sebanyak 110 eksemplar, akan tetapi tidak semua alat ukur yang disebar tidak dapat dianalisis karena ada beberapa eksemplar yang gugur. Gugurnya alat ukur tersebut dikarenakan ada 5 eksemplar yang tidak memenuhi syarat kelengkapan jawaban, dan 3 eksemplar yang lainnya tidak kembali. Dengan demikian, ada 102 data uji coba yang dapat dianalisis.
3.
Melakukan pengujian validitas serta reliabilitas terhadap skala keterampilan coping yang telah diujicobakan. Pengujian dilakukan menggunakan program komputasi SPSS for windows versi 13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Mengumpulkan data dengan menyebarkan skala keterampilan coping yang berisi item-item yang telah lolos seleksi.
5.
Melakukan analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan antara 2 kelompok subjek.
6.
Membuat pembahasan dan kesimpulan dari data yang didapatkan sebagai hasil penelitian.
F.
METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Skala merupakan kumpulan pernyataan yang disusun dengan cara tertentu mengenai suatu objek yang hendak diungkap dari subjek. Skala dalam penelitian ini merupakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan referensi yang didapat dari jurnal yang diambil dari website www.queendom.com dan www.webdjinni.net yang kemudian disesuaikan dengan budaya, bahasa dan adat/tradisi responden. Keterampilan coping yang akan diungkap dalam penelitian ini dilihat dari tinggi rendahnya skor total yang diperoleh melalui skor skala. Skor yang tinggi menunjukkan tingkat keterampilan coping yang tinggi menurut self report atau pandangan subjek dan sebaliknya, skor yang rendah menunjukkan tingkat keterampilan coping yang rendah menurut self report atau pandangan subjek terhadap dirinya sendiri. 1.
Penyusunan Butir Pernyataan Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keterampilan coping. Skala ini terdiri dari item-item yang dikembangkan dari 7 aspek keterampilan coping. Ketujuh aspek tersebut adalah: a.
Reaksi terhadap stress
b.
Bersandar pada diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
Kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi
d.
Memiliki sumber daya
e.
Mampu beradaptasi
f.
Memiliki sikap proaktif
g.
Kemampuan untuk menikmati saat rileks
Skala ini disusun berdasarkan skala Likert’s, dengan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS), dan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Peneliti sengaja tidak memberikan pilihan jawaban “Netral” atau “Ragu-ragu”. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bias. Hadi (2000) menjelaskan bahwa subyek biasanya memiliki kecenderungan untuk lebih memilih jawaban yang ditengah (netral) atau disebut juga dengan central tendency effect. Kecenderungan tersebut dapat dihilangi dengan meniadakan pilihan jawaban netral atau ragu-ragu. Blue print dari penyebaran item yang berjumlah 98 soal dari ketujuh aspek dalam skala Keterampilan coping dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1 Blue Print Skala Keterampilan Coping (sebelum uji coba) Aspek Reaksi terhadap stress
Bersandar pada diri sendiri
Kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi Memiliki sumber daya
Mampu beradaptasi
Memiliki sikap proaktif
Kemampuan untuk menikmati saat rileks
Total
2.
Item Favorable
Jumlah Unfavorable
1,18, 30, 37, 58, 72,
11,17, 41, 51, 65,
86
81, 97
(7)
(7)
2, 19, 32, 47, 60,
7, 21, 25, 53, 64, 76,
74, 87
92
(7)
(7)
4, 20, 34, 49, 62,
13, 24, 33, 57, 71,
75, 90,
77, 95
(7)
(7)
6, 22, 42, 50, 63,
10, 27, 43, 59, 67,
78, 94
79, 88
(7)
(7)
9, 39, 52, 54, 66,
5, 8, 28, 29, 70, 73,
80, 96
93
(7)
(7)
12, 15, 23, 38, 68,
35, 36, 44, 46, 56,
82, 99
61, 89
(7)
(7)
14, 26, 45, 55, 69,
3, 16, 31, 40, 48, 84,
83, 91, 100
85, 98
(8)
(8)
50
50
Item 14
14
14
14
14
14
16
100
Pemberian Skor Pemberian skor dalam skala ini adalah skor untuk pernyataan atau item yang favorable bergerak dari 4 sampai dengan 1 sesuai dengan pilihan jawaban yang sesuai dengan jawaban subjek, yaitu dari “Sangat Setuju” sampai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Sangat Tidak Setuju”. Demikian pula sebaliknya, untuk pernyataan atau item unfavorable skor bergerak dari 1 sampai dengan 4 sesuai dengan jawaban subjek yaitu dari “Sangat Setuju” sampai dengan “Sangat Tidak Setuju”. Tabel 2 Skor untuk Item Favorable dan Unfavorable Skor Alternatif jawaban
G.
Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1.
Validitas Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Hal ini memliki arti sejauhmana sebuah skala mampu mengukur atribut yang memang hendak diukur. Suatu alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi akan menghasilkan eror pengukuran yang kecil (Azwar, 2004). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Pada penelitian ini prfessional judgement dilakukan oleh orang yang sudah ahli, yaitu dosen pembimbing.
2.
Uji Analisis Item Uji analisis item bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sebuah skala atau alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Item-item yang akan disusun menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah skala harus sesuai dengan blue-print dan indikator perilaku yang akan diungkap. Selain itu, item-item tersebut harus disusun sesuai dengan kaidah penulisan yang benar serta tidak mengandung social desirability yang tinggi. Apabila sudah didapatkan item dalam jumlah yang cukup, maka dilakukan prosedur seleksi item. Prosedur seleksi item didasarkan pada data empiris, yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala tersebut. Kualitas item diukur dengan analisis butir dengan menggunakan parameter daya beda atau daya diskriminasi item. Daya dikriminasi adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Untuk skala sikap, item yang berdaya beda tinggi adalah item yang mampu membedakan mana subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negatif (Azwar, 2004). Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor itu sendiri dan akan menghasilkan koefisien korelasi item total (r ix ). Semakin baik daya diskriminasi sebuah item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Pemilihan item terbaik dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi sebesar 0,3. Dengan demikian, item-item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,3 dapat disisihkan, sedangkan itemitem yang memiliki koefisien korelasi lebih atau sama dengan 0,3 dinyatakan sebagai item yang lolos seleksi dan dapat digunakan sebagai alat penelitian. Berdasarkan hasil uji coba dengan prosedur analisis item yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diketahui ada 64 item yang lolos dari 100 item yang diujicobakan. Item yang lolos seleksi mempunya korelasi item total yang berkisar antara 0,301 – 0,649. Sedangkan 36 item yang gugur memiliki nilai korelasi item total yang berkisar antara -0,41 – 0,297. Sebaran item setelah proses seleksi dapat dilihat pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3 Spesifikasi Item Setelah Uji Coba Jumlah
Item Aspek Favorable
Unfavorable
Item
30, 37, 86
11,17, 51, 65, 81, 97
9
(3)
(6)
47, 60, 74, 87
25, 53, 92
(4)
(3)
34, 75, 90,
13, 24, 33, 57, 95
pendekatan pada situasi
(3)
(5)
Memiliki sumber daya
22, 50, 63
27, 43, 59, 79, 88
(3)
(5)
9, 39, 52, 54, 66,
5, 8, 28, 29, 70, 93
80, 96
(6)
Reaksi terhadap stress
Bersandar pada diri sendiri
Kemampuan untuk melakukan
Mampu beradaptasi
7
8
8
13
(7) Memiliki sikap proaktif
Kemampuan untuk menikmati saat rileks Total
15, 38, 68, 82, 99
35, 44, 56, 61, 89
(5)
(5)
14, 45, 69, 83
16, 31, 48, 85, 98
(4)
(5)
29
35
10
9
64
Dari 64 item yang lolos seleksi harus disesuaikan dengan memperhatikan komposisi tiap aspek yang akan diukur serta pernyataan yang favorable dan unfavorable sehingga diperoleh 55 item sebagai skala penelitian. Sebaran item yang telah disesuaikan dapat dilihat pada tabel 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4 Spesifikasi Item Penelitian Item
Aspek
Favorable
Reaksi terhadap stress
Jumlah Unfavorable
Item
30(54), 37(1),
11(5),17(11),51(30),
86(41)
65(32), 97(49)
Bersandar pada diri
47(24), 60(29),
25(14), 53(27), 92(45)
7
sendiri
74(35), 87(42)
Kemampuan untuk
34(4), 75(36),
13(6), 24(13), 33(20),
8
90(44)
57(26), 95(48)
22(12), 50(8),
27(16),43(22),59(47),
63(28)
79(37), 88(53)
9(3),39(17),54(25),
8(2), 29(18), 93(46)
8
35(21), 44(23), 89(43)
8
8
melakukan pendekatan
8
pada situasi Memiliki sumber daya Mampu beradaptasi
8
66(33), 80(38) Memiliki sikap proaktif
38(7),15(9),68(31), 82(39), 99(50)
Kemampuan untuk
14(15), 45(55),
16(10), 31(19), 48(34),
menikmati saat rileks
69(51), 83(52)
85(40)
Total
27
28
55
Keterangan: nomor yang di dalam kurung dan bercetak tebal merupakan nomor-nomor baru yang digunakan dalam penelitian
3.
Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas dengan rentang antara 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (atau semakin mendekati angka 1,00), maka semakin tinggi pula reliabilitasnya. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
angka 0, maka reliabilitasnya semakin rendah (Azwar, 2004). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang reliable, yaitu alat ukur yang apabila diujikan pada sejumlah subjek ataupun kesempatan yang berbeda tetap menunjukkan skor yang sama. Dengan demikian, alat tes cukup mampu menjaga konsistensinya. Pada penelitian ini, peneliti menguji reliabilitas dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas skala keterampilan coping dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS for windows versi 13.0 (Reliability Analysis Scale-Alpha). Koefisien reliabilitas Alpha yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,925. Hal ini berarti bahwa skala keterampilan coping memiliki keajegan yang tinggi sehingga dapat dipercaya untuk mengungkapkan perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah.
H.
METODE ANALISIS DATA Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent ttest. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok subjek dengan mencari perbedaan mean. Hasil t-test atau uji-t mengindikasikan ada atau tidaknya perbedaan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah. Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows versi 13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
PELAKSANAAN PENELITIAN Pengambilan data penelitian dilakukan mulai dari tanggal 19 sampai dengan 25 Juni 2007. Skala yang disebarkan berjumlah 70 eksemplar. 35 eksemplar untuk subjek wanita dewasa dini yang sudah menikah, dan 35 eksemplar untuk subjek wanita dewasa dini yang belum menikah. Dari 70 eksemplar yang disebarkan, semuanya dapat dianalisis karena memenuhi persyaratan kelengkapan jawaban. Skala penelitian ini diberikan satu per satu pada wanita berusia antara 20-30 tahun yang berdomisili di Yogyakarta. Sebagian besar subjek tinggal di daerah Sleman dan sebagian subjek didapatkan dari Kota Madya Yogyakarta. Selain itu, ada beberapa subjek berdomisili di daerah Yogyakarta Selatan tepatnya di daerah Wonosari namun terletak di wilayah yang maju. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keterampilan coping. Skala ini dianggap relevan untuk mengukur perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah karena sudah melewati tahap seleksi item dan memiliki reliabilitas yang baik.
B.
DESKRIPSI SUBJEK Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Masing-masing kelompok subjek berjumlah 35 orang sehingga keseluruhan subjek dalam penelitian ini berjumlah 70 orang. Dalam penelitian ini peneliti memilih subjek yang berumur 20 sampai dengan 30 tahun dengan pertimbangan jarak usia tersebut tidak terlalu jauh untuk mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang dalam merespon suatu tekanan. Kriteria lain dalam pemilihan subjek adalah tingkat pendidikan. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMU. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan akan tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam memandang suatu permasalahan dan mengatasi tekanan yang mereka alami. Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian
Usia
Pendidikan
C.
Wanita yang sudah
Wanita yang
menikah
belum menikah
20-24 tahun
9
14
25-28 tahun
12
11
28-30 tahun
14
10
Jumlah
35
35
SMU
12
16
D3
6
7
S1
14
12
S2
3
-
Jumlah
35
35
DESKRIPSI DATA PENELITIAN Dari hasil analisis didapatkan mean teoritis dan mean empirik. Mean teoritis adalah rata-rata skor skala penelitian yang didapatkan dari angka yang menjadi titik tengah skala tersebut, sedangkan mean empiris adalah rata-rata skor data yang diperoleh dari skor penelitian. Skala keterampilan coping yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 55 item yang setiap itemnya diberi skor 1 untuk nilai terendah dan skor 4 untuk nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tertinggi. Maka rentang minimum-maksimumnya adalah 55x1 = 55 sampai dengan 55x4 = 220, dan luas jarak sebarannya adalah 220-55 = 165. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai
σ = 165/6 = 27,5. Untuk data yang lebih lengkap
tercantum pada tabel 6. Tabel 6 Hasil Analisis Empiris Statistik
Teoritis Menikah
Belum menikah
N
35
35
Skor Maksimum
220
209
168
Skor Minimum
55
146
135
Mean
137,5
164,6
156,06
SD
27,5
12,66
8,45
Keterangan: Skor maksimum
= (skor terbesar dalam skala) x (jumlah item)
Skor minimun
= (skor terkecil dalam skala) x (jumlah item)
Mean
= skor maksimum + skor minimum 2
Standar Deviasi
= range 6
Berdasarkan data pada tabel 5 dapat dilihat bahwa mean teoritis dari skala ini adalah 137,5. Dari 70 subjek penelitian, wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki mean empiris sebesar 164,6 dan mean empiris yang dimiliki oleh wanita dewasa dini yang belum menikah adalah 156,06. Dengan kata lain mean empiris yang dihasilkan lebih besar daripada mean teoritis. Hal ini berarti bahwa skor rata-rata subjek lebih tinggi daripada skor teori, dan dapat dikatakan bahwa subjek penelitian memiliki keterampilan coping yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D.
UJI ASUMSI ANALISIS DATA 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dalam suatu penelitian dilakukan untuk menguji apakah data keterampilan coping yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dari SPSS for windows versi 13.0. Pengambilan keputusan didasarkan pada besaran probabilitas (p). Apabila p > 0,05 maka distribusi dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila p < 0,05 maka distribusi dinyatakan tidak normal. Hasil uji normalitas tercantum dalam tabel 7. Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Menikah
Belum Menikah
Kolmogorov Smirnov
0,812
1,023
Asymp. Sig (p)
0,525
0,246
Dari hasil pengujian terhadap wanita dewasa dini yang sudah menikah diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov 0,812 dengan probabilitas 0,525 (p > 0,05). Sedangkan wanita dewasa dini yang belum menikah memiliki nilai Kolmogorov Smirnov 1,023 dengan probabilitas 0,246 (p> 0,05). Oleh karena nilai p wanita yang sudah menikah dan yang belum menikah lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa distribusi data pada kedua sampel adalah normal atau memenuhi persyaratan uji normalitas. 2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa apakah data sampel memiliki varian yang sama. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 13.0. Pengambilan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didasarkan pada nilai probabilitas (p). Jika p > 0,05 maka data berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama. Sebaliknya, jika nilai p < 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang tidak sama. Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai p sebesar 0,143. Oleh karena p > 0,05 maka dapat diketahui bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama.
E.
UJI HIPOTESIS Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Sample t-test dari program SPSS for windows versi 13.0. Independent Sample t-test adalah pengujian menggunakan distribusi t terhadap signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari dua kelompok sampel. Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “Ada pebedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih terampil melakukan coping daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.” Dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel . T-tabel dicari dengan tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%) dengan ketentuan: -
Jika ± t hitung < ± t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika ± t hitung > ± t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Ringkasan hasil hipotesis dapat dilihat pada tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis Keterampilan
Mean
Mean
coping
Empiris
Teoretis
Menikah
35
164,6
Blm menikah
35
156,06
137,5
t
db
t tabel
Signifikansi (2-tailed)
3,342
68
1,671
0,001
Dari tabel dapat dilihat bahwa dua kelompok subjek sama-sama memiliki mean empiris yang lebih besar daripada mean teoretis, dan mean empiris subjek yang sudah menikah lebih besar daripada mean empiris subjek yang belum menikah. Dari perhitungan pada 70 subjek diperoleh nilai t sebesar 3,342. Dan dengan df sebesar 68 diperoleh nilai t 5% (one tailed) sebesar 1,671. Dengan demikian nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel. Pemilihan tes signifikan one tailed didasarkan pada keterpihakan peneliti pada salah satu dari dua kelompok penelitian. Oleh karena nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka t hitung dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Dari mean empiris dapat diketahui bahwa wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Sebagai hasil tambahan, peneliti juga ingin melihat sejauh mana tiap-tiap aspek kawasan ukur memberikan kontribusi terhadap skala keterampilan coping. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji tambahan terhadap masing-masing aspek. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9 Uji perbedaan tiap-tiap aspek
Mean subjek
N
Std.
t
Deviation
hitung
24.80
2.411
3.407
68
22.94
2.141
3.407
68
19.97
1.992
1.115
68
19.49
1.634
1.115
68
24.14
2.144
3.083
68
22.71
1.708
3.083
68
23.34
2.028
2.717
68
22.14
1.648
2.717
68
24.57
2.173
1.954
68
23.66
1.714
1.954
68
24.03
1.963
4.086
68
22.26
1.651
4.086
68
23.80
2.553
1.836
68
22.86
1.648
1.836
68
Mean teoritis
RtS
Menikah
35
db
t tabel
20
BpD
Blm menikah
35
Menikah
35 17.5
MPS
Blm menikah
35
Menikah
35 20
MSD
Blm menikah
35
Menikah
35
1.671
20
MAdpt
Blm menikah
35
Menikah
35 20
MSPro
Blm menikah
35
Menikah
35 20
MSRlks
Blm menikah
35
Menikah
35 20
Blm menikah
35
Keterangan: RtS
= Reaksi terhadap Stress
BpD
= Bersandar pada Diri sendiri
MPS
= Mampu melakukan Pendekatan pada Situasi
MSD
= Memiliki Sumber Daya
MAdpt
= Mampu melakukan Adaptasi dengan baik
MSPro
= Memiliki Sikap Proaktif
MSRlks
= Mampu menikmati Saat Rileks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil pada tabel 9 terlihat bahwa ada 6 aspek memiliki nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian, hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar aspek memberikan sumbangan yang signifikan terhadap munculnya perbedaan keterampilan coping antara subjek yang sudah menikah dan yang belum menikah. Satu-satunya aspek yang tidak menunjukkan adanya perbedaan adalah aspek yang kedua, yaitu aspek bersandar pada diri sendiri. Mean empiris subjek yang sudah menikah pada masing-masing aspek selalu lebih besar daripada mean empiris subjek yang belum menikah. Ini berarti bahwa pada tiap-tiap aspek, wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih berkompeten daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Hal ini menimbulkan perbedaan keterampilan coping secara umum antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah.
F.
PEMBAHASAN Pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan ketentuan apabila t hitung > daripada t tabel maka hipotesis diterima, demikian sebaliknya. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, nilai t hitung yang didapatkan lebih besar daripada t tabel, yaitu 3,342 > 1,671. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya, ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Dari mean empiris yang diperoleh, terlihat bahwa mean empiris yang didapatkan oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah (164,6) lebih tinggi daripada mean empiris yang didapatkan wanita dewasa dini yang belum menikah (156,06). Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menikah. Keterampilan coping adalah kemampuan individu untuk menangani, menguasai, dan mengatasi penyebab stress secara efektif serta mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress, guna memperoleh rasa aman. Artinya, wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih mampu untuk mengatasi sumber stress yang mereka alami secara efektif, dan mengurangi dampak negatif yang timbul akibat stress. Ada banyak faktor yang mendukung tercapainya keterampilan coping yang tinggi pada wanita dewasa dini yang sudah menikah. Salah satu faktor tersebut adalah adanya dukungan sosial. Pada wanita dewasa dini yang sudah menikah, dukungan sosial diperoleh dengan keberadaan seorang suami. Hal tersebut dapat menjadi kemungkinan penyebab seorang wanita yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih baik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, dkk (1999) menunjukkan bahwa dukungan sosial suami merupakan faktor yang signifikan untuk seorang wanita pada saat menghadapi stress. Dengan adanya dukungan dari seorang suami, wanita yang sudah menikah akan lebih mudah dalam mengatasi tekanan dalam hidup mereka. Seorang wanita yang belum menikah mungkin saja mendapatkan dukungan dari teman atau saudara ketika menghadapi suatu tekanan. Akan tetapi, menurut Walters (2002) hubungan emosional yang terjalin antara suami istri dimungkinkan lebih kuat daripada hubungan yang terjalin antar teman atau saudara. Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Billings&Moos (dalam Pramadi & Lasmono 2003), dalam menghadapi suatu masalah yang dapat menimbulkan
tekanan/stress
lelaki
mempunyai
kecenderungan
menggunakan
problem-focused coping dan wanita memiliki kecenderungan menggunakan emotionfocused coping. Menurut Hurlock (1990), pernikahan adalah sarana bagi individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk saling belajar dalam mengatasi masalah yang dapat menimbulkan stress. Bodenmann dkk. (2005) menambahkan bahwa dalam sebuah hubungan pernikahan, pola coping yang digunakan dapat berpengaruh satu sama lain. Hal ini berarti seorang istri memiliki kemungkinan untuk terpengaruh suami dalam menghadapi masalah, demikian juga sebaliknya. Artinya, wanita yang sudah menikah lebih mampu untuk berfokus pada sumber permasalahan yang dapat mengakibatkan stress sehingga dapat mengatasinya dengan tepat. Masa dewasa dini merupakan masa keterasingan sosial. Dengan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, hubungan dengan teman sebaya jadi merenggang. Oleh sebab itu individu dewasa dini mengalami keterpencilan sosial. Masa dewasa dini juga merupakan masa ketergantungan. Ketergantungan ini disebabkan oleh keterbatasan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka (Hurlock, 1990). Wanita dewasa dini yang belum menikah sangat merasakan apa yang disebut sebagai masa keterasingan sosial, di mana mereka harus kehilangan hubungan yang dekat dengan teman-teman sebayanya dan mulai memfokuskan diri pada karir mereka. Keterasingan sosial ini akan menimbulkan kesepian pada wanita dewasa dini yang belum menikah. Menurut Sears dkk. (1988) kesepian berkaitan dengan kecemasan dan depresi, dan orang yang kesepian sering memiliki keterampilan sosial yang buruk. Hal ini akan mempengaruhi keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah karena salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan coping adalah keterampilan sosial. Selain
itu,
wanita
dewasa
dini
yang
belum
menikah
tidak
dapat
menggantungkan diri pada orang tua mereka. Sebagai orang dewasa, mereka dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan mereka secara mandiri. Keadaan ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempengaruhi perkembangan emosi wanita dewasa dini yang belum menikah dan berdampak kurang baik pada keterampilan mereka dalam melakukan coping. Wanita dewasa dini yang sudah menikah mungkin tidak terlalu merasakan dampak dari merenggangnya hubungan dengan teman-temannya karena ia telah memiliki suami dan keluarga. Wanita yang sudah menikah justru memiliki komunitas baru yakni keluarga dari pasangannya sehingga tidak merasa kesepian. Selain itu, wanita yang sudah menikah dapat bergantung pada suami mereka untuk mencukupi kebutuhan.
Oleh
karena
tidak
mengalami
hal-hal
yang
mengganggu
perkembangannya, maka hal ini dapat mempengaruhi keterampilan coping yang dimiliki oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah sehingga mereka memiliki keterampilan coping yang lebih baik daripada wanita yang belum menikah. Walters (2002) mengemukakan bahwa pernikahan adalah kesempatan bagi pertumbuhan dan pengembangan jiwa serta kesempatan baru untuk menemukan solusi-solusi bagi persoalan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa dengan sebuah pernikahan, seorang wanita dewasa dini mengalami perkembangan jiwa dan pribadi. Dengan jiwa dan pribadi yang lebih matang, maka dimungkinkan keterampilan coping yang mereka miliki juga semakin tinggi. Meskipun terdapat perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, namun secara umum mean empiris yang didapatkan oleh dua kelompok subjek lebih tinggi daripada mean teoritis. Mean yang didapatkan oleh subjek yang sudah menikah adalah 164,6 dan mean empiris subjek yang belum menikah adalah 156,06. Sedangkan mean teoritis dalam penelitian ini adalah 135,7. Hal ini menunjukkan bahwa baik wanita dewasa dini yang sudah menikah maupun yang belum menikah mempunyai kecenderungan terampil dalam melakukan coping terhadap stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini disebabkan oleh keberhasilan subjek dalam memenuhi aspek-aspek yang terdapat dalam skala keterampilan coping. Artinya, kedua kelompok subjek mampu bereaksi dengan baik terhadap stress, mampu bersandar pada diri sendiri saat menghadapi tekanan, serta mampu melakukan pendekatan terhadap situasi yang penuh tekanan sehingga dapat mengatasinya dengan cara yang tepat. Mereka juga memiliki sumber daya yang mendukung mereka ketika menghadapi masalah, mampu beradaptasi dengan baik, memiliki sikap proaktif, dan mampu menikmati saat rileks. Hal ini diketahui dari hasil tambahan yang menunjukkan perolehan mean empiris kedua kelompok subjek yang lebih besar daripada mean teoritis pada tiap-tiap aspek. Kemungkinan yang lain adalah terpenuhinya beberapa faktor yang mendukung mereka dalam melakukan coping. Faktor-faktor tersebut seperti keyakinan atau pandangan positif yang mereka punyai, keterampilan memecahkan masalah, adanya dukungan sosial, dan sumber materi yang mereka punyai. Selain itu, menurut Kartono (1977) selaku manusia, wanita mempunyai kemampuan untuk mengembangkan pribadinya dan membangun dirinya menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Dengan kepribadian yang baik dan kemampuan tersebut, seorang wanita akan mampu untuk melakukan coping dengan baik ketika menghadapi stress. Dari hasil uji beda yang dilakukan per aspek, hanya aspek Bersandar pada Diri Sendiri yang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada aspek ini diperoleh nilai t hitung 1.115 dan dengan db sebesar 68, diperoleh nilai t tabel 1,671. Baik wanita dewasa dini yang sudah menikah maupun yang belum menikah memiliki kemampuan yang baik untuk bersandar pada diri sendiri. Artinya, kedua kelompok subjek percaya pada kemampuan diri sendiri dan dapat memutuskan sendiri jalan yang harus mereka ambil dalam menghadapi suatu permasalahan yang menimbulkan stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1977) yang mengatakan bahwa wanita adalah makhluk yang memiliki kemandirian dan mampu memperjuangkan hidupnya untuk mengembangkan pribadinya. Pada 6 aspek yang lainnya, terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Pada masingmasing aspek wanita dewasa dini yang sudah menikah cenderung lebih mampu dan berkompeten daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Ini terlihat dari perolehan mean empiris pada kedua kelompok subjek. Pada tiap-tiap aspek, mean empiris yang didapatkan oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah selalu lebih tinggi daripada mean empiris yang diperoleh wanita dewasa dini yang belum menikah. Secara umum, keterampilan coping wanita di usia dewasa dini baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah relatif tinggi. Namun dengan adanya kemampuan-kemampuan dan sumber daya yang terungkap dalam aspek-aspek di atas, maka dapat diperkirakan seorang wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pernikahan dapat meningkatkan keterampilan coping seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dewasa dini baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah memiliki keterampilan coping yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perolehan mean empiris kedua kelompok subjek yang lebih tinggi daripada mean teoritis. Meskipun demikian, hasil uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan keterampilan coping yang signifikan antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah pernikahan dapat meningkatkan keterampilan coping seseorang. Sebagian besar aspek berpengaruh pada munculnya perbedaan tersebut. Dari hasil uji beda pada tiap-tiap aspek, hampir semua aspek menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara subjek yang sudah menikah dan yang belum menikah. Pada aspek Bersandar pada Diri Sendiri, meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan, tetapi terlihat perbedaan mean empiris antara dua kelompok subjek, di mana mean empiris wanita yang sudah menikah lebih tinggi daripada mean empiris wanita yang belum menikah.
Dengan demikian hasil ini juga mempengaruhi
munculnya perbedaan secara umum. Di samping itu, ada faktor-faktor lain yang memungkinkan keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa dini yang belum menikah. Faktor-faktor tersebut antara lain kehadiran seorang suami sebagai sumber daya yang memberikan dukungan sosial dan tercapainya pemenuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan dalam sebuah pernikahan.
B.
SARAN 1.
Bagi wanita dewasa dini yang sudah menikah Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Dengan demikian hendaknya wanita dewasa yang sudah menikah dapat mempertahankan situasi-situasi yang mendukung mereka dalam melakukan coping. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan terbuka pada pasangan, karena dukungan dari seorang suami sangat berpengaruh pada pola coping seorang wanita. Selain itu, wanita dewasa dini yang sudah menikah hendaknya benar-benar melihat pernikahan yang mereka jalani sebagai kesempatan untuk mengembangkan jiwa dan pribadi mereka.
2.
Bagi wanita dewasa dini yang belum menikah Menurut Hardjana (1994), stress merupakan respon terhadap hal-hal yang menimbulkan stress. Dengan demikian, wanita dewasa dini yang belum menikah hendaknya berusaha untuk mencari informasi bagaimana merespon stressor dengan cara yang tepat. Selain itu, wanita dewasa dini yang belum menikah hendaknya lebih bersosialisasi sehingga mendapatkan banyak pembelajaran dari orang lain dan memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan pribadi.
3.
Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai keterampilan coping, disarankan untuk mencari data-data tambahan yang dapat memberikan dukungan dan sumbangan yang berarti seperti status perekonomian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan sumber-sumber individual (kondisi kesehatan, kepribadian, pengalaman) pada diri subjek dan juga melihat sistem sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat sehingga dapat dihasilkan data yang lebih lengkap dan terinci.
C.
KETERBATASAN PENELITIAN Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada kurang ketatnya kontrol usia dan pendidikan dalam kriteria pemilihan subjek. Dari data yang terkumpul, subjek yang sudah menikah memiliki usia relatif lebih tua dan tingkat pendidikan yang relatif lebih tinggi daripada subjek yang belum menikah. Hal ini dapat menjadikan bias pada perolehan hasil penelitian. Selain itu, keterampilan coping yang dilihat dalam penelitian ini hanya terbatas pada self report atau pandangan subjek akan keterampilan coping yang dimilikinya sehingga penelitian ini tidak dapat melihat keterampilan coping yang dimiliki subjek secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M., 1986. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali. Azwar, S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barnhouse, Ruth T. 1991. Identitas Wanita: Bagaimana Mengenal dan Membentuk Citra Diri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Bodenmann, dkk. 2005. Couples Coping With Stress: Emerging Perspectives on Dyadic Coping. Washington, DC: APA Service Center. Cita Cinta (Dwimingguan Wanita). 2006. Dewasa Itu.. . Jakarta: PT. Grafika Multi Warna. Covey, Stephen R. (Alih Bahasa: Budijanto).1997. The 7 Habits of Highly Effective People. Jakarta: Binarupa Aksara. Fauziah, dkk. 1999. Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu dan Dukungan Sosial Suami Dengan Tingkat Stres Pada Ibu Berperan Ganda. (Anima, Indonesian Psychological Journal) Vol.15, No.1, hal.33-51. Forman, Susan G. 1993. Coping Skills Intervention for Children and Adolescents. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers. Gilarso, T. 2003. Moral Keluarga (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Handoyo, S. 2001. Stress Pada Masyarakat Surabaya. (INSAN Media Psikologi) Vol.3, No.2, hal.61-74. Hardjana, Agus M. 1994. Stres Tanpa Distress: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius. Hastuti, MM. Sri. 2001. Bunga Rampai Psikologi 2: Wanita Super dan Depresi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Hurlock, Elizabeth. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa (Jilid II). Bandung: Mandar Maju. Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian (Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis). Jakarta: Penerbit PPM. Lisa (Majalah Wanita Mingguan). 2004. Saat Stress Wanita Jadi Ingin Ngobrol. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Lisa (Majalah Wanita Mingguan). 2005. Perangi Stress dengan NURSE. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lucas, Clark, Georgellis, dan Diener. 2003. Reexamining Adaptation and the Set Point Model of Happiness: Reaction to Changes in Marital Status. (Journal of Personality and Social Psychology). Vol. 84, No.3, hal. 527-539. Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Monks, F.J. 1989. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pramadi & Lasmono. 2003. Coping Behavior: Bagaimana Seseorang Mengatasi Tuntutan yang Menekan. (Anima, Indonesian Psychological Journal). Vol. 18, No.4, hal.326340. Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Sarafino, E. P. 1990. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New York: John Wiley and Sons. Sears, dkk (Alih Bahasa: Ardyanto & Soekrisno). 1988. Psikologi Sosial Jilid I. Jakarta: Erlangga. Siahaan, S. M. 2000. Komunikasi, Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia. Skinner, Ellen. 1995. Perceived, Control, Motivation, & Coping. London: Sage Publications Smith, T & Davidson, S. 2005. Dokter di Rumah Anda. Jakarta: Dian Rakyat. Taufik. 2004. Desensitisasi Terhadap Kekerasan dan Toleransi Stres Pada Guru di Nanggroe Aceh Darussalam. (Phronesis, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara). Vol. 6, No.12. Jakarta. Tyrer, Peter. 1984. Bagaimana Mengatasi Stress. Jakarta: Penerbit Arcan. Wagner, Peter C. 2002. Manfaat Karunia Roh dalam Pertumbuhan Gereja: Karunia Hidup Lajang. Jakarta: Gandum Mas. Walters, J. Donald. 2002. Expansive Marriage: 13 Kiat Menuju Pemenuhan Diri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. . 1985. Modul Keluarga Bahagia Sejahtera. Departemen Agama RI. World Wide Web: (http://www.apa.org). Diakses pada tanggal 18 Oktober 2006. World Wide Web: (http://www.e-psikologi.com/remaja). Diakses pada tanggal 18 Oktober 2006. World Wide Web: (http://www.webdjinni.net). Diakses pada tanggal 16 Februari 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
World Wide Web: (http://www.queendom.com). Diakses pada tanggal 24 Februari 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA TRY OUT Umur
: ………………..
Pendidikan
: ………………..
Status Perkawinan
: Menikah/Belum Menikah *
*coret yang tidak perlu Pada lembar yang anda hadapi ini terdapat 100 pernyataan. Baca dan pahami setiap pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut : STS
: jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS
: jika pilihan TIDAK SETUJU
S
: jika pilihan SETUJU
SS
: jika pilihan SANGAT SETUJU
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan sikap dan pendapat anda. Jawaban yang anda berikan tidak ada yang benar ataupun salah. Pilihan jawaban pada pernyataanpernyataan ini menuntut kesesuaian dengan sikap dan pendapat yang paling mewakili keadaan anda. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Contoh : No
Pernyataan
1
Saya merasa pasti ada jalan untuk keluar dari setiap masalah.
SS
S X
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pernyataan SS Saya dapat menerima kesalahan saya dan dapat menerima kenyataan bahwa seseorang mungkin saja berbuat kesalahan. Saya mempercayai keyakinan/pendapat saya sendiri. Saya merasa tidak membutuhkan waktu untuk beristirahat. Pada saat mengalami stress, saya mampu melihat sebab dan akibat dari stress tersebut. Saya kurang mampu untuk melakukan kompromi. Saya meminta bantuan pada orang lain dari suatu hal yang tidak saya yakini. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas permasalahan yang membuat saya tertekan. Saya kurang memiliki minat untuk melakukan halhal yang baru dan lebih suka dengan kebiasaankebiasaan yang lama. Saya mampu beradaptasi dengan baik. Saya merasa sulit untuk menemukan orang yang dapat dipercaya. Saya hanya bermalas-malasan karena saya tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang membuat saya stress. Saya merasa pasti ada jalan untuk keluar dari setiap masalah. Saya merasa bingung dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Saya mempunyai waktu untuk bersantai. Saya mampu membuat strategi dan perencanaan yang akan saya terapkan di kehidupan saya. Hidup saya membosankan. Saya merasa hidup saya dipenuhi dengan halhal/kejadian-kejadian yang buruk. Saya mudah mengatasi tekanan. Saya yakin pada pilihan pertama saya. Ketika sedang tertekan, saya mempunyai insting bagaimana cara mengatasi tekanan tersebut dengan cara yang tepat. Saya merasa tidak tenang jika menghadapi suatu masalah. Saya tahu di mana mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Jika ada kesempatan untuk merubah diri, saya akan merubah diri saya. Saya kesulitan menemukan sumber stress sehingga seringkali membuat kesalahan dalam mengatasi stress.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Ketika sedang stress, saya merasa menjadi orang yang paling malang. Saya dapat melupakan stress di penghujung hari dan beristirahat. Tidak ada orang dapat saya temui untuk menolong saya keluar dari permasalahan. Saya memiliki kelemahan untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Saya merasa terancam dan canggung ketika harus masuk ke dalam situasi baru. Ketika saya stress, saya masih dapat menemukan solusi untuk masalah saya. Saya tidak punya waktu untuk pergi bersenangsenang dengan teman-teman. Biasanya saya membuat keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain untuk memutuskan sesuatu dalam menyelesaikan masalah. Ketika mendapat sebuah masalah, saya kurang dapat melihat secara jelas permasalahan apa yang sesungguhnya terjadi. Ketika membuat keputusan, saya dapat melihat kemungkinan yang akan datang. Saya merasa kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan saya. Saya tidak pernah menetapkan suatu perencanaan strategi dalam menghadapi masalah. Saya belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan saya yakin bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. Saya suka/berani mengambil risiko dalam hidup. Saya suka mempelajari hal-hal baru. Menurut saya, istirahat bukanlah suatu hal yang penting karena hasil yang maksimal dari suatu pekerjaan lebih penting. Pikiran saya tersita oleh situasi yang penuh tekanan. Ketika saya berada dalam masalah, saya segera berpikir dan bertindak untuk menemukan solusi/jalan keluar dari permasalahan saya. Saya menyimpan masalah saya dalam-dalam dan tidak pernah mencari dukungan dari siapapun. Ketika situasi sudah memburuk, saya baru memikirkan tindakan yang harus saya ambil. Saya merasa bersyukur akan setiap peristiwa yang saya alami dalam hidup saya. Saya tidak mau berubah walaupun ada kesempatan untuk itu. Saya tahu bagaimana caranya mengatasi tekanantekanan yang saya alami dalam hidup saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
Menurut saya, bermain-main atau sekadar jalan-jalan sama saja dengan membuang waktu dengan percuma. Saya mampu melihat dan memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh orang lain terhadap saya. Saya mampu menemukan solusi baru untuk masalah saya apabila solusi yang lalu gagal. Setiap kali melakukan kesalahan, saya merasa situasi semakin memburuk dan tidak kunjung membaik. Saya mampu/berkompeten dalam berkompromi. Saya merasa tidak ada penyelesaian untuk masalahmasalah yang membuat saya tertekan. Ketika mendapat kesulitan dalam situasi yang baru, saya mampu melakukan penyesuaian diri untuk mendapatkan solusi terbaik. Saya senang melakukan kegiatan-kegiatan ringan (membaca, jalan-jalan, main kartu, berolah raga). Saya sulit untuk menetapkan strategi untuk menghadapi masalah dalam hidup saya. Saya kurang dapat memahami orang lain. Saya masih dapat melakukan tugas dan pekerjaan saya meskipun sedang dalam keadaan tertekan. Saya tidak tahu di mana mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Saya merasa beruntung jika dibandingkan dengan orang-orang yang mempunyai permasalahan yang lebih berat. Saya tidak berani mengambil risiko dalam hidup dan memilih situasi yang aman saja. Ketika sedang tertekan, saya mencoba memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Saya mencari dukungan emosional dari orang lain. Dalam membuat suatu keputusan untuk menyelesaikan masalah, saya tergantung pada orang lain. Saya tidak bisa menemukan jalan keluar apabila sedang stress. Saya mampu melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain. Saya merasa bingung dalam menemukan jalan keluar jika sedang tertekan. Saya mampu mengkomunikasikan kebutuhankebutuhan saya. Saya menghabiskan banyak waktu luang bersama teman-teman dan/atau orang yang saya sayangi. Saya kurang suka mempelajari hal-hal baru. Saya membuat keputusan secara untung-untungan saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
Saya selalu mencoba untuk berfokus pada hal-hal baik dalam hidup saya, dan bukan pada hal-hal buruk. Dalam situasi yang baru, biasanya saya tetap menggunakan cara yang lama untuk mengatasi tekanan. Saya tahu bagaimana caranya untuk menenangkan diri. Dalam menghadapi stress, saya melihat sumber stress yang saya hadapi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat. Saya merasa tidak yakin pada pilihan atau keputusan yang saya buat Saya kurang mempunyai insting yang baik untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress. Saya mencoba mencari/menemui orang yang dapat memberi informasi atau kebijakan lain untuk menolong saya mengatasi masalah yang saya hadapi. Saya senantiasa berpikir bahwa tidak adalagi yang bisa saya lakukan untuk menolong diri saya sendiri. Ketika masuk dalam situasi yang baru, saya merasa nyaman dan tidak merasa canggung. Saya merasa tertekan sehingga saya mudah terpuruk. Untuk memecahkan suatu masalah yang penting, saya merencanakan beberapa strategi dan memilih salah satu yang terlihat paling baik. Saya menikmati hidup yang saya jalani saat ini. Pada saat merasa stress, saya memikirkan permasalahan saya sehingga saya tidak dapat beristirahat dengan tenang. Saya tidak terbiasa untuk mengekspresikan kegembiraan saya dengan tertawa lepas. Saat sedang stress, saya mencoba untuk tetap bersemangat menjalani hidup. Saya menguatkan diri saya sendiri untuk mengatasi tekanan-tekanan yang saya hadapi. Meskipun tidak yakin mengenai suatu hal, saya tidak akan meminta bantuan pada siapapun. Menurut saya, ada beberapa masalah yang tidak mempunyai jalan keluar/penyelesaian Saya bisa mengatur/menghandle perubahanperubahan dengan baik. Saya merasa lebih rileks setelah sejenak beristirahat Saya tidak yakin dan tidak percaya akan kemampuan saya sendiri Saya sulit melakukan penyesuaian diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
95 96 97 98 99 100
Saya berbagi dengan orang lain yang pernah melewati situasi yang sedang saya alami untuk melihat bagaimana orang tersebut mengatasi masalah. Dalam menghadapi suatu tekanan, saya kurang mampu melihat sebab dan akibat dari tekanan tersebut. Segala sesuatu yang baru membuat saya tertarik karena membuat pengalaman saya bertambah. Saya selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan yang pernah saya lakukan dan merasa terganggu. Saya tidak punya waktu untuk sekedar bersantaisantai. Sebelum situasi makin memburuk, saya segera mengambil tindakan penyelesaian. Saya menyadari bahwa setiap orang memerlukan waktu yang cukup untuk beristirahat.
Periksa kembali pekerjaan anda, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
..Terimakasih atas kerjasamanya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN Umur
: ………………..
Tingkat pendidikan
: ………………..
Status Perkawinan
: Menikah/Belum Menikah *
*coret yang tidak perlu Pada lembar yang anda hadapi ini terdapat 55 pernyataan. Baca dan pahami setiap pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut : STS
: jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS
: jika pilihan TIDAK SETUJU
S
jika pilihan SETUJU
SS
: jika pilihan SANGAT SETUJU
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan sikap dan pendapat anda. Jawaban yang anda berikan tidak ada yang benar ataupun salah. Pilihan jawaban pada pernyataanpernyataan ini menuntut kesesuaian dengan sikap dan pendapat yang paling mewakili keadaan anda. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Contoh : No Pernyataan SS 1 Saya merasa pasti ada jalan untuk keluar dari setiap masalah.
S X
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pernyataan SS Saya belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan saya yakin bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. Saya kurang memiliki minat untuk melakukan halhal yang baru dan lebih suka dengan kebiasaankebiasaan yang lama. Saya mampu beradaptasi dengan baik. Ketika membuat keputusan, saya dapat melihat kemungkinan yang akan datang. Saya hanya bermalas-malasan karena saya tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang membuat saya stress. Saya merasa bingung dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Saya suka/berani mengambil risiko dalam hidup. Saya mampu menemukan solusi baru untuk masalah saya apabila solusi yang lalu gagal. Saya mampu membuat strategi dan perencanaan yang akan saya terapkan di kehidupan saya. Hidup saya membosankan. Saya merasa hidup saya dipenuhi dengan halhal/kejadian-kejadian yang buruk. Saya tahu di mana mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Saya kesulitan menemukan sumber stress sehingga seringkali membuat kesalahan dalam mengatasi stress. Ketika sedang stress, saya merasa menjadi orang yang paling malang. Saya mempunyai waktu untuk bersantai. Tidak ada orang dapat saya temui untuk menolong saya keluar dari permasalahan. Saya suka mempelajari hal-hal baru. Saya merasa terancam dan canggung ketika harus masuk ke dalam situasi baru. Saya tidak punya waktu untuk pergi bersenangsenang dengan teman-teman. Ketika mendapat sebuah masalah, saya kurang dapat melihat secara jelas permasalahan apa yang sesungguhnya terjadi. Saya merasa kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan saya. Saya menyimpan masalah saya dalam-dalam dan tidak pernah mencari dukungan dari siapapun. Ketika situasi sudah memburuk, saya baru memikirkan tindakan yang harus saya ambil. Saya tahu bagaimana caranya mengatasi tekanan-
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
tekanan yang saya alami dalam hidup saya. Ketika mendapat kesulitan dalam situasi yang baru, saya mampu melakukan penyesuaian diri untuk mendapatkan solusi terbaik. Saya kurang dapat memahami orang lain. Saya merasa tidak ada penyelesaian untuk masalahmasalah yang membuat saya tertekan. Saya mencari dukungan emosional dari orang lain. Saya merasa beruntung jika dibandingkan dengan orang-orang yang mempunyai permasalahan yang lebih berat. Setiap kali melakukan kesalahan, saya merasa situasi semakin memburuk dan tidak kunjung membaik. Saya mampu mengkomunikasikan kebutuhankebutuhan saya. Saya tidak bisa menemukan jalan keluar apabila sedang stress. Saya mampu melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain. Menurut saya, bermain-main atau sekadar jalan-jalan sama saja dengan membuang waktu dengan percuma. Saya tahu bagaimana caranya untuk menenangkan diri. Dalam menghadapi stress, saya melihat sumber stress yang saya hadapi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat. Saya senantiasa berpikir bahwa tidak adalagi yang bisa saya lakukan untuk menolong diri saya sendiri. Ketika masuk dalam situasi yang baru, saya merasa nyaman dan tidak merasa canggung. Untuk memecahkan suatu masalah yang penting, saya merencanakan beberapa strategi dan memilih salah satu yang terlihat paling baik. Saya tidak terbiasa untuk mengekspresikan kegembiraan saya dengan tertawa lepas. Saat sedang stress, saya mencoba untuk tetap bersemangat menjalani hidup. Saya menguatkan diri saya sendiri untuk mengatasi tekanan-tekanan yang saya hadapi. Menurut saya, ada beberapa masalah yang tidak mempunyai jalan keluar/penyelesaian Saya bisa mengatur/menghandle perubahanperubahan dengan baik. Saya tidak yakin dan tidak percaya akan kemampuan saya sendiri Saya sulit melakukan penyesuaian diri. Saya tidak tahu di mana mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Dalam menghadapi suatu tekanan, saya kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 50 51 52 53 54 55
mampu melihat sebab dan akibat dari tekanan tersebut. Saya selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan yang pernah saya lakukan dan merasa terganggu. Sebelum situasi makin memburuk, saya segera mengambil tindakan penyelesaian. Saya menghabiskan banyak waktu luang bersama teman-teman dan/atau orang yang saya sayangi. Saya menikmati hidup yang saya jalani saat ini. Meskipun tidak yakin mengenai suatu hal, saya tidak akan meminta bantuan pada siapapun. Ketika saya stress, saya masih dapat menemukan solusi untuk masalah saya. Saya merasa bersyukur akan setiap peristiwa yang saya alami dalam hidup saya.
Periksa kembali pekerjaan anda, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. ..Terimakasih atas kerjasamanya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY OUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI BEDA ASPEK T-Test Group Statistics
RtS BpD KPS MSD MAdpt MSPro MSRlks
subjek menikah blm menikah menikah blm menikah menikah blm menikah menikah blm menikah menikah blm menikah menikah blm menikah menikah blm menikah
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
24.80 22.94 19.97 19.49 24.14 22.71 23.34 22.14 24.57 23.66 24.03 22.26 23.80 22.86
2.411 2.141 1.992 1.634 2.144 1.708 2.028 1.648 2.173 1.714 1.963 1.651 2.553 1.648
.407 .362 .337 .276 .362 .289 .343 .278 .367 .290 .332 .279 .432 .278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F
Equal variances assumed RtS
Equal variances not assumed Equal variances assumed
BpD
Equal variances not assumed Equal variances assumed
KPS
Equal variances not assumed Equal variances assumed
MSD
Equal variances not assumed Equal variances assumed
MAdpt MSPro
MSRlks
Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
.169
.024
1.070
.640
.603
.030
1.898
Sig.
.682
.877
.305
.427
.440
.864
.173
t-test for Equality of Means t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
3.407
68
.001
1.857
.545
.770
2.945
3.407
67.066
.001
1.857
.545
.769
2.945
1.115
68
.269
.486
.436
-.383
1.355
1.115
65.486
.269
.486
.436
-.384
1.355
3.083
68
.003
1.429
.463
.504
2.353
3.083
64.759
.003
1.429
.463
.503
2.354
2.717
68
.008
1.200
.442
.319
2.081
2.717
65.257
.008
1.200
.442
.318
2.082
1.954
68
.055
.914
.468
-.019
1.848
1.954
64.499
.055
.914
.468
-.020
1.849
4.086
68
.000
1.771
.434
.906
2.637
4.086
66.064
.000
1.771
.434
.906
2.637
1.836
68
.071
.943
.514
-.082
1.968
1.836
58.133
.071
.943
.514
-.085
1.971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS ITEM TRY OUT Case Processing Summary
% Cases
Valid
102
100.0
Excluded(a) Total
.0 102
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Alpha
Items
.931
N of Items
.932
100
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
item1
3.27
.548
102
item2
2.94
.577
102
item3
3.64
.483
102
item4
2.90
.517
102
item5
2.79
.569
102
item6
3.11
.561
102
item7
2.60
.601
102
item8
2.91
.565
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item9
3.04
.612
102
item10
2.25
.724
102
item11
3.09
.662
102
item12
3.57
.517
102
item13
2.63
.628
102
item14
3.21
.533
102
item15
3.01
.572
102
item16
3.25
.750
102
item17
3.19
.714
102
item18
2.68
.511
102
item19
2.58
.636
102
item20
2.75
.557
102
item21
1.90
.572
102
item22
2.87
.557
102
item23
3.18
.552
102
item24
2.65
.591
102
item25
2.61
.798
102
item26
2.76
.632
102
item27
3.14
.598
102
item28
2.70
.781
102
item29
2.46
.655
102
item30
3.02
.372
102
item31
3.13
.655
102
item32
2.46
.713
102
item33
2.70
.577
102
item34
3.00
.507
102
item35
2.63
.561
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item36
2.81
.593
102
item37
3.38
.508
102
item38
2.82
.570
102
item39
3.13
.575
102
item40
2.92
.898
102
item41
2.63
.688
102
item42
3.26
.525
102
item43
3.09
.676
102
item44
2.93
.618
102
item45
3.32
.600
102
item46
3.21
.551
102
item47
2.86
.446
102
item48
3.25
.608
102
item49
2.56
.573
102
item50
2.82
.496
102
item51
2.69
.629
102
item52
2.87
.539
102
item53
3.15
.636
102
item54
2.96
.465
102
item55
3.26
.579
102
item56
2.74
.628
102
item57
2.68
.632
102
item58
2.94
.368
102
item59
2.91
.509
102
item60
3.24
.470
102
item61
2.55
.669
102
item62
3.10
.434
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item63
2.83
.691
102
item64
2.89
.612
102
item65
2.73
.491
102
item66
3.06
.504
102
item67
2.44
.537
102
item68
2.96
.506
102
item69
2.92
.685
102
item70
2.91
.565
102
item71
3.12
.493
102
item72
3.18
.515
102
item73
2.48
.641
102
item74
3.06
.441
102
item75
3.00
.422
102
item76
2.75
.496
102
item77
2.65
.557
102
item78
3.19
.482
102
item79
3.14
.614
102
item80
2.56
.590
102
item81
2.91
.676
102
item82
3.18
.454
102
item83
3.33
.533
102
item84
2.37
.674
102
item85
2.92
.829
102
item86
3.20
.564
102
item87
3.17
.509
102
item88
3.09
.490
102
item89
2.95
.709
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item90
2.86
.546
102
item91
3.34
.497
102
item92
2.87
.608
102
item93
2.88
.618
102
item94
3.16
.461
102
item95
2.74
.525
102
item96
3.27
.510
102
item97
2.42
.681
102
item98
2.99
.637
102
item99
3.15
.383
102
item100
3.54
.539
102
Summary Item Statistics
Maximum / Mean Item Means
2.929
Minimum 1.902
Maximum 3.637
Range 1.735
Minimum 1.912
N of Variance .087
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Items 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance Item Deleted
Corrected if Item-Total
Item Deleted Correlation
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha
Correlation
Item Deleted
item1
289.60
431.074
.229
.
.931
item2
289.93
431.906
.181
.
.931
item3
289.24
432.241
.205
.
.931
item4
289.97
433.890
.113
.
.931
item5
290.08
428.786
.317
.
.930
item6
289.76
433.885
.102
.
.931
item7
290.27
429.765
.259
.
.931
item8
289.96
426.632
.413
.
.930
item9
289.83
422.536
.543
.
.929
item10
290.63
430.672
.180
.
.931
item11
289.78
424.844
.415
.
.930
item12
289.30
432.253
.189
.
.931
item13
290.25
427.395
.339
.
.930
item14
289.67
429.650
.301
.
.930
item15
289.86
424.357
.506
.
.930
item16
289.63
425.503
.340
.
.930
item17
289.69
423.069
.443
.
.930
item18
290.20
436.753
-.020
.
.932
item19
290.29
434.665
.057
.
.932
item20
290.13
432.192
.176
.
.931
item21
290.97
432.583
.155
.
.931
item22
290.00
428.495
.337
.
.930
if
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item23
289.70
437.224
-.041
.
.932
item24
290.23
426.018
.419
.
.930
item25
290.26
422.335
.415
.
.930
item26
290.11
428.671
.287
.
.931
item27
289.74
427.543
.351
.
.930
item28
290.18
415.513
.643
.
.929
item29
290.41
424.601
.428
.
.930
item30
289.85
430.642
.376
.
.930
item31
289.75
427.736
.311
.
.930
item32
290.41
435.690
.013
.
.932
item33
290.18
427.533
.366
.
.930
item34
289.87
428.706
.363
.
.930
item35
290.25
425.890
.448
.
.930
item36
290.06
428.947
.297
.
.930
item37
289.49
429.460
.326
.
.930
item38
290.05
426.602
.410
.
.930
item39
289.75
426.410
.415
.
.930
item40
289.95
428.443
.198
.
.931
item41
290.25
427.692
.296
.
.931
item42
289.61
431.409
.225
.
.931
item43
289.78
426.270
.353
.
.930
item44
289.94
427.264
.350
.
.930
item45
289.55
426.507
.392
.
.930
item46
289.67
429.710
.288
.
.930
item47
290.01
427.713
.470
.
.930
item48
289.62
427.328
.353
.
.930
item49
290.31
431.128
.216
.
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item50
290.05
429.215
.347
.
.930
item51
290.19
426.569
.370
.
.930
item52
290.00
425.604
.481
.
.930
item53
289.73
422.676
.517
.
.929
item54
289.91
426.259
.527
.
.930
item55
289.61
432.063
.174
.
.931
item56
290.14
425.387
.417
.
.930
item57
290.20
425.446
.412
.
.930
item58
289.93
434.619
.120
.
.931
item59
289.96
424.652
.556
.
.929
item60
289.64
430.332
.309
.
.930
item61
290.32
427.469
.313
.
.930
item62
289.77
432.572
.212
.
.931
item63
290.04
425.127
.386
.
.930
item64
289.98
429.584
.261
.
.931
item65
290.15
428.424
.390
.
.930
item66
289.81
427.104
.443
.
.930
item67
290.43
430.367
.266
.
.931
item68
289.91
425.230
.532
.
.930
item69
289.95
425.334
.382
.
.930
item70
289.96
423.682
.541
.
.929
item71
289.75
431.613
.231
.
.931
item72
289.70
433.857
.115
.
.931
item73
290.39
431.845
.163
.
.931
item74
289.81
429.163
.396
.
.930
item75
289.87
428.805
.435
.
.930
item76
290.12
430.857
.266
.
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item77
290.23
432.869
.147
.
.931
item78
289.69
431.564
.239
.
.931
item79
289.74
422.315
.551
.
.929
item80
290.31
424.435
.486
.
.930
item81
289.96
423.820
.442
.
.930
item82
289.70
427.699
.462
.
.930
item83
289.54
426.390
.451
.
.930
item84
290.50
429.500
.238
.
.931
item85
289.95
423.512
.363
.
.930
item86
289.68
428.696
.325
.
.930
item87
289.71
429.952
.302
.
.930
item88
289.78
429.597
.333
.
.930
item89
289.92
425.023
.378
.
.930
item90
290.01
424.228
.537
.
.929
item91
289.53
431.143
.252
.
.931
it
290.0
420.
.649
.
.929
em92
0
040
item93
289.99
422.010
.559
.
.929
item94
289.72
432.423
.206
.
.931
item95
290.14
424.753
.534
.
.929
item96
289.60
428.322
.379
.
.930
item97
290.45
423.121
.464
.
.930
item98
289.88
427.966
.312
.
.930
item99
289.73
429.409
.443
.
.930
item100
289.33
431.017
.236
.
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scale Statistics
Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
292.87
436.588
20.895
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITAS ITEM SETELAH UJI COBA (Sebelum Penyetaraan)
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
102
100.0
Excluded(a)
102
.0
Total
102
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
Alpha
Standardized Items
.935
Items
.937
64
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N of
N
item5
2.79
.569
102
item8
2.91
.565
102
item9
3.04
.612
102
item11
3.09
.662
102
item13
2.63
.628
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item14
3.21
.533
102
item15
3.01
.572
102
item16
3.25
.750
102
item17
3.19
.714
102
item22
2.87
.557
102
item24
2.65
.591
102
item25
2.61
.798
102
item27
3.14
.598
102
item28
2.70
.781
102
item29
2.46
.655
102
item30
3.02
.372
102
item31
3.13
.655
102
item33
2.70
.577
102
item34
3.00
.507
102
item35
2.63
.561
102
item37
3.38
.508
102
item38
2.82
.570
102
item39
3.13
.575
102
item43
3.09
.676
102
item44
2.93
.618
102
item45
3.32
.600
102
item47
2.86
.446
102
item48
3.25
.608
102
item50
2.82
.496
102
item51
2.69
.629
102
item52
2.87
.539
102
item53
3.15
.636
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item54
2.96
.465
102
item56
2.74
.628
102
item57
2.68
.632
102
item59
2.91
.509
102
item60
3.24
.470
102
item61
2.55
.669
102
item63
2.83
.691
102
item65
2.73
.491
102
item66
3.06
.504
102
item68
2.96
.506
102
item69
2.92
.685
102
item70
2.91
.565
102
item74
3.06
.441
102
item75
3.00
.422
102
item79
3.14
.614
102
item80
2.56
.590
102
item81
2.91
.676
102
item82
3.18
.454
102
item83
3.33
.533
102
item85
2.92
.829
102
item86
3.20
.564
102
item87
3.17
.509
102
item88
3.09
.490
102
item89
2.95
.709
102
item90
2.86
.546
102
item92
2.87
.608
102
item93
2.88
.618
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item95
2.74
.525
102
item96
3.27
.510
102
item97
2.42
.681
102
item98
2.99
.637
102
item99
3.15
.383
102
Summary Item Statistics
Maximum
Item Means
Mean
Minimum
2.945
2.422
Maximum
Range
Minimum
3.382
.961
1.397
/
N Variance .051
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if
Item Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
item5
185.70
276.016
.303
.
.935
item8
185.58
273.771
.417
.
.934
item9
185.45
270.666
.538
.
.934
item11
185.40
272.362
.416
.
.934
item13
185.86
274.516
.335
.
.935
item14
185.28
276.067
.312
.
.935
item15
185.48
272.945
.456
.
.934
of
Items 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item16
185.25
272.900
.339
.
.935
item17
185.30
270.293
.472
.
.934
item22
185.62
275.961
.303
.
.935
item24
185.84
273.282
.422
.
.934
item25
185.88
270.026
.428
.
.935
item27
185.35
274.013
.379
.
.935
item28
185.79
264.244
.671
.
.933
item29
186.03
271.910
.441
.
.934
item30
185.47
276.865
.394
.
.935
item31
185.36
274.174
.335
.
.935
item33
185.79
274.145
.387
.
.935
item34
185.49
275.658
.354
.
.935
item35
185.86
272.753
.475
.
.934
item37
185.11
276.612
.306
.
.935
item38
185.67
273.908
.405
.
.935
item39
185.36
274.313
.380
.
.935
item43
185.40
273.134
.371
.
.935
item44
185.56
274.308
.351
.
.935
item45
185.17
273.507
.404
.
.935
item47
185.63
274.493
.486
.
.934
item48
185.24
274.439
.351
.
.935
item50
185.67
276.581
.306
.
.935
item51
185.80
273.941
.362
.
.935
item52
185.62
273.427
.458
.
.934
item53
185.34
270.148
.542
.
.934
item54
185.53
273.638
.521
.
.934
item56
185.75
272.623
.427
.
.934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item57
185.81
272.628
.424
.
.934
item59
185.58
271.949
.575
.
.934
item60
185.25
272.321
.377
.
.935
item61
185.94
274.492
.313
.
.935
item63
185.66
272.426
.394
.
.935
item65
185.76
275.073
.403
.
.935
item66
185.43
274.703
.414
.
.935
item68
185.53
272.331
.556
.
.934
item69
185.57
271.852
.423
.
.934
item70
185.58
272.108
.507
.
.934
item74
185.43
276.307
.367
.
.935
item75
185.49
275.876
.415
.
.935
item79
185.35
269.934
.573
.
.934
item80
185.93
272.104
.484
.
.934
item81
185.58
272.127
.416
.
.934
item82
185.31
274.871
.452
.
.934
item83
185.16
273.262
.473
.
.934
item85
185.57
270.505
.392
.
.935
item86
185.29
275.893
.303
.
.935
item87
185.32
274.053
.369
.
.935
item88
185.40
275.708
.365
.
.935
item89
185.54
272.033
.399
.
.935
item90
185.63
272.137
.524
.
.934
item92
185.62
268.635
.646
.
.933
item93
185.61
270.122
.560
.
.934
item95
185.75
272.108
.548
.
.934
item96
185.22
275.399
.367
.
.935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item97
186.07
271.173
.456
.
.934
item98
185.50
274.649
.323
.
.935
item99
185.34
276.228
.432
.
.935
Scale Statistics
Std.
N of
Mean
Variance
Deviation
Items
188.49
281.876
16.789
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS ITEM PENELITIAN (Setelah Penyetaraan)
Reliability Case Processing Summary
N
%
Case
Valid
102
100.0
s
Excluded(a)
0
.0
Total
102
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
Alpha
Standardized Items
N of Items
.925
.927
55
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
item8
2.91
.565
102
item9
3.04
.612
102
item11
3.09
.662
102
item13
2.63
.628
102
item14
3.21
.533
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item15
3.01
.572
102
item16
3.25
.750
102
item17
3.19
.714
102
item22
2.87
.557
102
item24
2.65
.591
102
item25
2.61
.798
102
item27
3.14
.598
102
item29
2.46
.655
102
item30
3.02
.372
102
item31
3.13
.655
102
item33
2.70
.577
102
item34
3.00
.507
102
item35
2.63
.561
102
item37
3.38
.508
102
item38
2.82
.570
102
item39
3.13
.575
102
item43
3.09
.676
102
item44
2.93
.618
102
item45
3.32
.600
102
item47
2.86
.446
102
item48
3.25
.608
102
item50
2.82
.496
102
item51
2.69
.629
102
item53
3.15
.636
102
item54
2.96
.465
102
item57
2.68
.632
102
item59
2.91
.509
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item60
3.24
.470
102
item63
2.83
.691
102
item65
2.73
.491
102
item66
3.06
.504
102
item68
2.96
.506
102
item69
2.92
.685
102
item74
3.06
.441
102
item75
3.00
.422
102
item79
3.14
.614
102
item80
2.56
.590
102
item82
3.18
.454
102
item83
3.33
.533
102
item85
2.92
.829
102
item86
3.20
.564
102
item87
3.17
.509
102
item88
3.09
.490
102
item89
2.95
.709
102
item90
2.86
.546
102
item92
2.87
.608
102
item93
2.88
.618
102
item95
2.74
.525
102
item97
2.42
.681
102
item99
3.15
.383
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Summary Item Statistics
Maximum / Mean Item Means
2.959
Minimum 2.422
N of
Maximum
Range
Minimum
Variance
Items
3.382
.961
1.397
.052
55
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Corrected
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted Correlation
Correlation
Deleted
item8
159.84
198.272
.410
.
.924
item9
159.72
195.849
.519
.
.923
item11
159.67
196.482
.442
.
.924
item13
160.13
198.904
.328
.
.925
item14
159.55
200.092
.315
.
.925
item15
159.75
197.697
.441
.
.924
item16
159.51
196.906
.363
.
.924
item17
159.57
194.565
.504
.
.923
item22
159.88
196.164
.302
.
.924
item24
160.11
198.137
.398
.
.924
item25
160.15
194.978
.426
.
.924
item27
159.62
198.397
.378
.
.924
item29
160.29
197.140
.410
.
.924
item30
159.74
200.513
.424
.
.924
item31
159.63
198.256
.349
.
.924
item33
160.06
198.452
.390
.
.924
item34
159.75
199.731
.358
.
.924
item35
160.13
197.380
.470
.
.923
item37
159.37
200.513
.302
.
.925
item38
159.93
198.203
.411
.
.924
item39
159.63
198.731
.374
.
.924
item43
159.67
197.710
.365
.
.924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item44
159.82
198.563
.355
.
.924
item45
159.43
197.911
.406
.
.924
item47
159.89
198.711
.494
.
.923
item48
159.50
198.688
.353
.
.924
item50
159.93
200.639
.301
.
.925
item51
160.07
198.579
.346
.
.924
item53
159.61
195.251
.533
.
.923
item54
159.79
198.165
.514
.
.923
item57
160.08
197.796
.390
.
.924
item59
159.84
196.787
.565
.
.923
item60
159.52
198.321
.328
.
.924
item63
159.92
197.103
.389
.
.924
item65
160.03
199.316
.401
.
.924
item66
159.70
199.441
.381
.
.924
item68
159.79
197.076
.548
.
.923
item69
159.83
196.417
.429
.
.924
item74
159.70
200.610
.345
.
.924
item75
159.75
200.009
.413
.
.924
item79
159.62
194.912
.573
.
.922
item80
160.20
197.149
.460
.
.923
item82
159.58
198.979
.463
.
.924
item83
159.42
197.593
.483
.
.923
item85
159.83
195.309
.394
.
.924
item86
159.56
199.912
.307
.
.925
item87
159.59
198.957
.351
.
.924
item88
159.67
199.769
.369
.
.924
item89
159.80
196.337
.417
.
.924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item90
159.89
196.632
.535
.
.923
item92
159.88
194.125
.627
.
.922
item93
159.87
195.716
.522
.
.923
item95
160.02
196.990
.533
.
.923
item97
160.33
196.106
.448
.
.924
159.61
200.102
.450
.
.924
Item99
Scale Statistics
Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
162.75
205.118
14.322
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS Descriptive Statistics
total
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
70
160.36
11.532
135
209
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total N
70
Normal
Mean
160.36
Parameters(a,b)
Std. Deviation
11.532
Most Extreme
Absolute
.113
Differences
Positive
.113
Negative
-.076
Kolmogorov-Smirnov Z
.941
Asymp. Sig. (2-tailed)
.338
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas Subjek Menikah Descriptive Statistics Std.
total
N
Mean
Deviation
Minimum
Maximum
35
164.66
12.665
146
209
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total N
35
Normal
Mean
164.66
Parameters(a,b)
Std. Deviation
12.665
Most Extreme
Absolute
.137
Differences
Positive
.137
Negative
-.070
Kolmogorov-Smirnov Z
.812
Asymp. Sig. (2-tailed)
.525
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas Subjek Belum Menikah Descriptive Statistics
total
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
35
156.06
8.450
135
168
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total N
35
Normal
Mean
156.06
Parameters(a,b)
Std. Deviation
8.450
Most Extreme
Absolute
.173
Differences
Positive
.088
Negative
-.173
Kolmogorov-Smirnov Z
1.023
Asymp. Sig. (2-tailed)
.246
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI