PERBANDINGAN POTENSI DAN KENDALA OBYEK WISATA PANTAI PULAU MANUK DAN TANJUNG LAYAR DI KECAMATAN BAYAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN Muhammad Reza Adhitya, Lilis Sri Mulyawati, Ni Made Esti Nurmani Email:
[email protected]
Abstrak Potensi dan kendala wisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar perlu dilakukan perbandingan untuk menentukan ketertarikan wisatawan terhadap kedua obyek wisata pantai ini. Perbandingan ini perlu dilakukan karena wisatawan cenderung lebih tertarik terhadap wisata Pantai Tanjung Layar dibandingkan dengan wisata Pantai Pulau Manuk. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi potensi dan kendala tehadap kedua obyek wisata ini dan analisis perbandingannya. Dalam pengambilan sampel digunakan metode random sampling (acak sederhana) untuk responden wisatawan dengan jumlah kuisioner 45 setiap obyek wisata dan 45 kuisioner masyarakat serta metode purposive sampling (responden terpilih) untuk responden instansi. Dengan menghitung persentase dari tabulasi kuesioner, dapat diketahui potensi dan kendala objek wisata Pantai Pulau Manuk sebagai berikut: 1) potensi kebijakan; penetapan Pantai Pulau Manuk di Kecamatan Bayah sebagai wisata alam, 2) potensi daya tarik wisata; keindahan alam, pasir putih, ombak, dan monyetmonyet, 3) potensi sarana dan prasarana; retribusi tiket, warung, mushola, WC umum, dan penginapan, 4) potensi aksesibilitas dan transportasi; akses dari Sukabumi dan Rangkasbitung, sementara kendala yaitu 1) kendala kebijakan; belum adanya RIPPDA Kabupaten, 2) kendala daya tarik wisata; promosi pariwisata dan kelengkapan keamanan, 3) kendala sarana dan prasarana; belum optimal sarana yang tersedia, dan 4) kendala aksesibilitas dan transportasi; jalan rusak dan kurangnya angkutan umum. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Tanjung Layar yaitu: 1) potensi kebijakan; penetapan Pantai Tanjung Layar di Kecamatan Bayah sebagai wisata alam, 2) potensi daya tarik wisata; karang seperti layar dan ombak, 3) potensi sarana dan prasarana; retribusi tiket, warung, mushola, WC umum, outlate, dan tempat sampah, 4) potensi aksesibilitas dan transportasi; akses dari Sukabumi dan Rangkasbitung, sementara kendala yaitu 1) kendala kebijakan; belum adanya RIPPDA Kabupaten, 2) kendala daya tarik wisata; kurangnya daya tarik dan kelengkapan keamanan, 3) kendala sarana dan prasarana; belum memberikan kenyamanan pada wisatawan, dan 4) kendala aksesibilitas dan transportasi; jalan rusak dan kurangnya angkutan umum. Berdasarkan dari potensi dan kendala diperoleh hasil analisis perbandingan yaitu daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk Lebih beraneka ragam dibandingkan dengan Tanjung Layar. Akan tetapi, promosi wisata Pantai Pulau Manuk masih kurang sehingga masih belum berkembang jika dibandingkan dengan Tanjung Layar yang meskipun memiliki daya tarik wisata sedikit, obyek wisata ini jauh berkembang karena promosi pariwisatanya sangat baik. Kata Kunci : Potensi, Kendala, Analisis Perbandingan, Deskriptif, Objek Wisata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi wisata alam di Kabupaten Lebak masih sangat banyak untuk dikembangkan, diantaranya potensi wisata pantai. Sebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak berada di pesisir pantai, diantaranya Desa Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Wisata Pantai Bagedur dan
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Danau Talanca di Kecamatan Malingping, Karang Merah di Kecamatan Cihara, Karang Taraje, Wisata Pantai Sawarna, Tanjung Layar dan Pantai Pulau Manuk di Kecamatan Bayah. Kecamatan Bayah merupakan salah satu kecamatan yang memiliki sektor
1
pariwisata yang dikembangkan dengan luas wilayah 13.236,86 Ha, berada di selatan Kabupaten Lebak dengan jarak sekitar 135 Km dari Ibukota, dengan ketinggian 3m dari permukaan laut. Objek wisata bahari yang bisa dikembangkan diantaranya Pantai Pulau Manuk dan Pantai Sawarna. Kata Pulau Manuk diberikan oleh sesepuh Bayah diambil dari bahasa Sunda yang artinya Pulau Burung. Dinamakan Pulau Manuk karena batu karang yang bentuknya menyerupai burung (manuk), berjarak ±200m di bibir pantai dan dulunya merupakan tempat persinggahan burung dari berbagai daerah, terutama burung-burung dari Negara Australia. Biasanya disaat air laut sedang surut, ada banyak burungburung seperti burung Kuntul dan Camar mencari makan di batu karang tersebut. Pantai Pulau manuk berada di sebelah Selatan Kecamatan Bayah, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Desa Bayah. Pantai Sawarna memiliki beberapa pantai yang bisa dikembangkan diantaranya Pantai Ciantir, Pantai Karang Bokor, Pantai Teluk Legon Pari, dan Pantai Tanjung Layar. Pantai Tanjung Layar adalah pantai yang sangat menarik perhatian disebabkan memiliki 2 karang yang besar dan tinggi menjulang menyerupai gapura. Waktu tempuh menuju pantai ini sekitar 30 menit dari Desa Bayah. Kedua pantai ini memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Akan tetapi, aksesibilitas, kondisi jalan dan sarana dan prasarana yang terdapat di kedua objek wisata ini sudah tersedia hanya perlu dikembangkan lebih lanjut. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Identifikasi potensi dan kendala wisata Pantai Pulau Manuk. 2. Identifikasi potensi dan kendala wisata Pantai Tanjung Layar. 3. Analisa Perbandingan Potensi dan Kendala.
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Cooper dkk (1998: 81) mengemukakan bahwa terdapat 4 (empat) komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek wisata, yaitu: 1. Atraksi (attraction), seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukan. 2. Aksesibilitas (accessibilities) seperti transportasi lokal dan adanya terminal. 3. Amenitas atau fasilitas (amenities) seperti tersedianya akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan. 4. Ancillary services yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisata seperti destination marketing management organization, conventional and visitor bureau. III. METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Wilayah Lingkup wilayah studi yang diambil pada kajian ini adalah Pantai Pulau manuk yang berada di Desa Darmasari dan Tanjung Layar yang berada di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. 3.2 Lingkup Materi Jenis dan karakteristik wisatawan yang dilihat dari asal wisatawan, sarana dan prasarana yang terdapat di kedua objek wisata, Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang meliputi atraksi, keunikan serta daya tarik wisata sert kebijakan dan arahan pemerintah yang meliputi kebijakankebijakan menyangkut pengembangan pariwisata 3.3 Metode Pengumpula Data 1. Data Primer Data primer didapatkan melalui metode observasi lapangan dan pengambilan sampel malalui kuisioner kepada masyarakat. 2. Data Sekunder
2
Data sekunder didapatkan melalui studi literatur dengan berbagai referensi dan survey instansi untuk mendapatkan data peraturan dan pedoman pelaksanaan instansi terkait dengan ruang lingkup penelitian.
dari Provinsi Jawa Barat juga sedang berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatkan masyarakat. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wiayah perencanaan pariwisata di Provinsi Banten.
3.4 Metode Analisis Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Deskriptif, merupakan metode untuk mendukung proses pengerjaan penulisan lebih terarah dengan pembahasan meliputi kondisi eksisting, pendapat masyarakat, dan kebijkan terkait. 2. Metode Kuantitatif, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel masyarakat, wisatawan dan institusi yang terkait dengan obyek wisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling (responden terpilih) dan random sampling (responden acak). 𝑛=
RTRW Kabupaten Lebak 20142034 Kecamatan Bayah sebagai fungsi pusat kegiatan PKWp adalah sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pengembangan permukiman perkotaan, pusat pariwisata, dan pusat pelayanan sosial ekonomi. Dalam pasal 44 Pantai Pulau Manuk merupakan salah satu kawasan wisata alam di Kecamatan Bayah.
𝑁 1 + 𝑁 (𝑒)2
B. Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kuesioner
n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran (0,15%) dari jumlah penduduk Desa Darmasari dan Sawarna yaitu 8.201 jiwa dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kedua obyek wisata yaitu 12.042 jiwa maka diperoleh sampel untuk masyarakat 45 sampel dan wisatawan 45 sampel.
Potensi daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk No 1 2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Potensi dan Kendala Obyek wisata Pantai Pulau Manuk 1. Analisis Potensi Obyek Wisata Pantai Pulau Manuk A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provins Banten 2015-2020 Provinsi Banten sebagai salah satu Provinsi baru hasil pemekaran
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
3 4 5
Pertanyaan Daya tarik yang paling disukai Keindahan pasir pantai Kondisi ombak Kondisi cuaca Keindahan alam
Pilihan dengan % terbesar Keindahan alam
Persentase (%) 62.22
Indah
62.22
Besar Panas Indah
44.44 35.56 60.00
Sumber: Hasil Analisis 2015
Berdasarkan Visualisasi .Gambaran Lokasi obyek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 1.
3
Tabel 2 Visualisasi Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk No
Visualisasi Keindahan Alam Pantai Pulau Manuk
Pantai
Analisis Pulau
memiliki
C. Sarana dan Prasarana Visualisasi potensi sarana dan prasarana wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 2. Tabel 3 Visualisasi Potensi Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk
Manuk
panjang
pantai
sekitar 250 m dan lebar
1
pantai sekitar 20 m. Pasir
No
Visualisasi
putih yang terhampar di WC Umum
pantai ini juga memiliki ukuran Pasir Pantai yang Indah
butir
sekitar
1/4
1
sampai 1/8 mm, cukup halus dan bisa memanjakan para wisatawan
2
yang
bermain
pasir di pantai Pulau Manuk.
Lahan Parkir 2
Pantai ini juga memiliki ombak Kondisi Ombak yang Besar
yang
ketinggian
besar
ombak
dan bisa
mencapai 5 - 8 m yang menjadi
daya
Warung 3
tarik
wisatawan untuk bermain
3
ombak atau bisa dengan berselancar. Selain itu, di
Penginapan/Cottage 4
pantai ini juga wisatawan Monyet
bisa melihat monyet-monyet berekor panjang yang hidup
Loket Retribusi Tiket
di hutan lindung di sebelah pantai wisata ini, terkadang
4
5
monyet-monyet turun dan masuk ke kawasan wisata pantai.
Analisis Beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di objek wisata Pantai Pulau Manuk diantaranya 3 buah WC umum yang tersebar di kawasan wisata pantai ini, tidak terlalu banyak tetapi dapat cukup memenuhi kebutuhan wisatawan yang sekadar ingin berganti pakaian atau yang lainnya. Ada juga lahan parkir yang cukup luas berada di dalam dan luar objek wisata ini sangat cukup untuk menampung wisatawan yang menggunakan kendaraan bermotor. Di dekat objek wisata ini terdapat pula penginapan dengan jumlah 8 unut penginapan yang bisa memenuh kebutuhan wisatawan yang ingin menghabiskan waktu lebih lama dan sebagai tempat istirahat serta di pintu masuk terdapat retribusi tiket sebagai syarat untuk masuk dan menikmati wisata pantai ini.
Sumber: Hasil Analisis 2015
Sumber: Hasil Analisis 2015
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4
D. Aksesibilitas dan Transportasi Potensi aksesibilitas dan transportasi menuju objek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 4 dan Gambar 3. Tabel 4 Potensi Akses Menuju Wisata Pantai Pulau Manuk No.
Visualisasi Alternatif Akses Menuju Wisata Pantai Pulau Manuk
1.
Kondisi Jalan yang Baik
2.
Terminal Bayah 3
Analisis Pada gambar dapat dilihat banyaknya akses yang dapat dilalui untuk menuju lokasi wisata Pantai Pulan Manuk, antara lain dapat melalui Rangkasbitung, Pandeglang, Malingping, dan Kabupaten Sukabumi, didukung dengan kondisi jalan kabupaten yang baik dan pemandangan indah berupa pepohonan serta bebas dari kemacetan membuat para wisatawan merasa nyaman selama perjalanan. Tersedianya terminal Bayah yang memudahkan wisatawan untuk bertransportasi.
Kecamatan Bayah khususnya untuk wisata Pantai Pulau Manuk. Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 Dari isi kebijakan baru mengupayakan untuk meningkatkan pembangunan berbasis potensi lokal seperti peningkatan untuk fungsi daerah tujuan obyek wisata dan Optimalisasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan jasa pelayanan pariwisata. B. Obyek Daya Tarik Wisata Mengenai beberapa kendala daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Gambar 4 berikut ini: Gambar 4 Kendala Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk
Sampah-sampah yang berserakan disekitar lokasi wisata Pantai Pulau Manuk
Sumber: Hasil Analisis 2015 Belum adanya rambu mengenai batas aman bermain air dan lokasi yang berbahaya lainnya
Sumber: Hasil Analisis 2015
2. Analisis Kendala Obyek Wisata Pantai Pulau Manuk A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 masih bersifat umum untuk dijadikan pedoman obyek wisata di
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
C. Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk masih belum memiliki fasilitas yang menjadi penunjang wisatawan, seperti mushola yang hanya ada 1 dengan kondisi ruangan yang sempit, toko atau tempat untuk membeli cendera mata/oleh-oleh belum tersedia di pantai ini, tidak adanya ATM di sekitar objek wisata dan fasilitas kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan.Kendala sarana dan prasarana yang ada di wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 5 berikut.
5
Tabel 5 Kendala Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk No
Pertanyaan Toko/ Pusat perbelanjaan Kios souvenir / oleh-oleh Fasilitas kesehatan Fasilitas peribadatan ATM/ Bank
1 2 3 4 5
Pilihan dengan % terbesar
Persentase (%)
Tidak tersedia
35.56
Tidak tersedia
55.56
Tidak tersedia Kurang memadai Tidak tersedia
82.22 35.56 100
Sumber: Hasil Analisis 2015
D. Aksesibilitas dan Transportasi Beberapa kendala yang dihadapi terkait aksesibilitas dan transportasi menuju wisata Pantai Pulau Manuk diantaranya belum adanya SPBU, jalan dari Provosi masih belum baik dan kurangnya angkutan umum menuju lokasi wisata.. Untuk mencapai lokasi objek wisata, wisatawan yang tidak berkendaraan pribadi harus menggunakan ojek atau angkutan umum roda dua. Mengenai kendala aksesibilitas dan transportasi di wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6 Kendala Aksesibilitas dan Transportai Wisata Pantai Pulau Manuk No 1 2 3
Pertanyaan Sarana penunjang (SPBU/ Bengkel) Ketersediaan angkutan umum Kendaraan yang digunakan
Pilihan dengan % terbesar Tidak tersedia Kurang memadai Sepeda motor
Persentase (%) 42.22 37.78 80.00
Sumber: Hasil Analisis 2015
4.2 Analisis Potensi dan Kendala Obyek wisata Pantai Tanjung Layar 1. Analisis Potensi Obyek wisata Pantai Tanjung Layar A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provins Banten 2015-2020 Provinsi Banten sebagai salah satu Provinsi baru hasil pemekaran
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
dari Provinsi Jawa Barat juga sedang berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatkan masyarakat. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wiayah perencanaan pariwisata di Provinsi Banten. RTRW Kabupaten Lebak 20142034 Kecamatan Bayah sebagai fungsi pusat kegiatan PKWp adalah sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pengembangan permukiman perkotaan, pusat pariwisata, dan pusat pelayanan sosial ekonomi. Dalam pasal 44 Pantai Pulau Manuk merupakan salah satu kawasan wisata alam di Kecamatan Bayah. B. Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kuesioner Potensi daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar No 1 2 3 4
Pertanyaan Daya tarik yang paling disukai Kondisi ombak Kondisi cuaca Keindahan alam
Pilihan dengan % terbesar
Persentas e (%)
Keindahan alam
51.11
Besar Panas Indah
66.67 44.44 60.00
Sumber: Hasil Analisis 2015
Berdasarkan Visualisasi Gambaran Lokasi obyek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 8 dan Gambar 5.
6
Tabel 8 Visualisasi Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar No
Visualisasi Keindahan Alam Pantai Tanjung Layar
1
Kondisi Ombak yang Besar
2
Analisis Pantai ini memiliki panjang pantai sekitar 300 m dan lebar 30 m, memiliki daya tarik berupa keindahan karang yang menjulang besar seperti layar sebuah kapal, dengan tinggi karang sekitar 20 m yang menjadi daya tarik utama di objek wisata Pantai Tanjung Layar. Pantai ini juga memiliki ombak besar yang semakin memperindah objek wisata pantai ini, tinggi ombak yang bisa mencapai 5-8 m akan menimbulkan gemuruh yang keras saat beradu dengan karang-karang.
Tabel 9 Visualisasi Potensi Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Tanjung Layar No
Visualisasi WC Umum
1
Lahan Parkir 2
Toko/Pusat Perbelanjaan 3
Warung 4
Souvenir/oleh-oleh
Sumber: Hasil Analisis 2015
5
Tempat Peribadatan 6
Penginapan/Cottage 7
Loket Retribusi Tiket
C. Sarana dan Prasarana Visualisasi potensi sarana dan prasarana wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 9 dan Gambar 6.
8
Analisis Beberapa sarana dan prasarana yang ada di wisata Pantai Tanjung Layar diantaranya ada WC umum yang tersebar di kawasan wisata pantai ini, kondisi WC yang baik menjadikan sarana dan prasarana yang baik digunakan wisatawan. Di pantai ini juga tersedia lahan parkir yang berada dipinggir pantai menuju ke karang yang menjulang, menjadi batas antara pantai dan warung-warung. Selain WC pantai ini juga sudah memiliki toko untuk berbelanja seperti baju pantai dan yang lainnya, toko-toko tersebut berada diantara warung-warung yang berjajar disepanjang kawasan wisata Pantai Tanjung Layar. Souvenir atau oleh-oleh juga sudah tersedia di wisata pantai ini, sehingga wisatawan dapat membeli dan menjadi cendera mata saat pulang dari wisata pantai ini. Tempat peribadatan yang tersedia juga sudah cukup memenuhi wisatawan yang akan beribadah bagi agama Islam, dan untuk penginapan sendiri tempatnya berada di sekitar permukiman warga, ada juga rumah warga yang dijadikan penginapan disaat hari libur /weekend.
Sumber: Hasil Analisis 2015
D. Aksesibilitas dan Transportasi Potensi aksesibilitas dan transportasi menuju objek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 10 dan Gambar 7.
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
7
Tabel 10 Potensi Akses Menuju Wisata Pantai Tanjung Layar No.
Visualisasi Alternatif Akses Menuju Wisata Pantai Tanjung Layar
1.
Kondisi Jalan yang Baik
2.
Terminal Bayah 3
Analisis Pada gambar dapat dilihat banyaknya akses yang dapat dilalui untuk menuju lokasi wisata Pantai Pulan Manuk, antara lain dapat melalui Rangkasbitung, Pandeglang, Malingping, dan Kabupaten Sukabumi, didukung dengan kondisi jalan kabupaten yang baik dan pemandangan indah berupa pepohonan serta bebas dari kemacetan membuat para wisatawan merasa nyaman selama perjalanan. Tersedianya terminal Bayah yang memudahkan wisatawan untuk bertransportasi.
Sumber: Hasil Analisis 2015
Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 Dari isi kebijakan baru mengupayakan untuk meningkatkan pembangunan berbasis potensi lokal seperti peningkatan untuk fungsi daerah tujuan obyek wisata dan Optimalisasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan jasa pelayanan pariwisata. B. Obyek Daya Tarik Wisata Mengenai beberapa kendala daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Gambar 8 berikut ini: Gambar 8 Kendala Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar
Sampah-sampah yang berserakan disekitar lokasi wisata Pantai Tanjung Layar
Belum adanya rambu mengenai batas aman pada lokasi yang berbahaya.
Sumber: Hasil Analisis 2015
C. Sarana dan Prasarana 2. Analisis Kendala Obyek wisata Pantai Tanjung Layar A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 Revisi RIPPDA Provinsi Banten 2015-2020 masih bersifat umum untuk dijadikan pedoman obyek wisata di Kecamatan Bayah khususnya untuk wisata Pantai Tanjung Layar.
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Wisata Pantai Tanjung Layar masih belum memiliki fasilitas yang menjadi penunjang wisatawan, seperti mushola yang hanya ada 2 dengan kondisi ruangan yang sempit, tidak adanya ATM disekitar objek wisata dan fasilitas kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan. Mengenai kendala sarana dan prasarana di wisata Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel 11 berikut:
8
Tabel 11 Kendala Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Tanjung Layar No
Pertanyaan
1
Fasilitas kesehatan
2
Fasilitas peribadatan
3
ATM/ Bank
Pilihan dengan % terbesar Tidak tersedia Kurang memadai Tidak tersedia
Persentas e (%) 66.67 44.44 88.89
Sumber: Hasil Analisis 2015
D. Aksesibilitas dan Transportasi Mengenai kendala aksesibilitas dan transportasi di wisata Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel 12 berikut. Tabel 12 Kendala Aksesibilitas dan Transportasi Wisata Pantai Tanjung Layar No 1 2 3
Pertanyaan Sarana penunjang (SPBU/ Bengkel) Ketersediaan angkutan umum Kendaraan yang digunakan
4. Aksesibilitas dan transportasi sama karena berada di satu Kecamatan Bayah dan letak lokasi wisata ini berada pada desa yang bersebelahan. Akses masuk bisa dari arah Kabupaten Sukabumi dan dari Rangkasbitung.
Pilihan dengan % terbesar
Persentas e (%)
Tidak tersedia
42.22
Kurang memadai
35.56
Sepeda motor
80.00
Sumber: Hasil Analisis 2015
4.3 Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala 1. Kebijakan terkait arahan pengembangan sama, yaitu sebagai obyek wisata alam di Kecamatan Bayah yang akan dikembangkan. Sedangkan kendalanya yaitu belum adanya RIPPDA Kabupaten lebak 2. Daya tarik wisata untuk wisata Pantai Pulau Manuk sangat beragam akan tetapi promosi wisata masih belum maksimal sehingga perkembagannya tidak sebaik wisata Pantai Tanjung Layar yang meskipum memiliki daya tarik tidak seberagam wisata Pantai Pulau Manuk. 3. Sarana prasarana yang tersedia di kedua obyek wisata ini berbeda, hal ini terlihat dari perkembangan pariwisata Pantai Tanjung Layar yang memiliki sarana dan prasrana lebih lengkap dibandingkan dengan pariwisata Pantai pulau Manuk yang masih dalam tahap perkembangan.
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan A. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Pulau Manuk a) Potensi obyek wisata Pantai Pulau Manuk adalah: Kebijakan yang ada terkait pariwisata sangat mendukung. Tersedianya beberapa daya tarik wisata. Kondisi sarana dan prasarana yang cukup. Banyak alternatif akses menuju lokasi wisata. b) Kendala obyek wisata Pantai Pulau Manuk adalah: Kebijakan terkait perkembangan pariwisata yang masih bersifat makro. Kebersihan dan kenyamanan masih harus diperhatikan. Belum optimalnya sarana dan praasarana yang tersedia. Kondisi jalan dari ibu kota provinsi ke Kecamatan Bayah belum baik. B. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Tanjung Layar a) Potensi yang dimiliki obyek wisata Pantai Tanjung Layar adalah: Kebijakan yang ada terkait pariwisata sangat mendukung. Keindahan alam berupa karang yang menyerupai layar. Sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan berpariwisata wisatawan. Banyak alternatif akses menuju lokasi wisata. b) Kendala yang dimiliki obyek wisata Pantai Tanjung Layar adalah: Kebijakan terkait perkembangan pariwisata yang masih bersifat makro. Belum tersedianya
9
perangkat keamanan. Pengelolaan yang kurang baik untuk sarana dan prasarana. Jalan dari ibu kota provinsi ke Kecamatan Bayah masih belum baik. C. Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala a) Kebijakan, belum ada kebijakan mengenai arahan pengembangan untuk pariwisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar. b) Daya Tarik Wisata, obyek wisata Pantai Pulau Manuk belum memiliki sarana promosi yang baik seperti Tanjung Layar, meskipun daya tarik Pantai Pulau Manuk lebih beragam. c) Sarana dan Prasarana, dengan perkembangan yang belum sebaik wisata Pantai Tanjung Layar, sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata Pantai Pulau Manuk sudah dirasakan cukup. d) Aksesibilitas dan Transportasi, beberapa akses yang bisa dilalui dan permasalahan angkutan umum menuju lokasi wisata. 5.2 Saran A. Obyek wisata Pantai Pulau Manuk RIPPDA Kabupaten Lebak yang belum di sahkan agar segera direncanakan. Adanya pengelolaan yang baik. Pengoptimalan sarana dan prasarana. Kondisi jalan yang butuh perbaikan dan penambahan angkutan umum. B. Obyek wisata Pantai Tanjung Layar RIPPDA Kabupaten Lebak yang belum di sahkan agar segera direncanakan. Daya tarik obyek wisata perlu ditambahkan seperti atraksi. Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik. Kondisi jalan yang butuh perbaikan dan penambahan angkutan umum. C. Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala
Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
a) Kebijakan,
agar berkembang bersama-sama, kebijakan teriat perkembagan wisata harus sama dan seirama. b) Daya Tarik Wisata, saling menutupi untuk kekurangan dan kelebihan potensi wisata yang ditawarkan. c) Sarana dan Prasarana, menjadi contoh untuk sarana dan prasana yang akan dibutuhkan dalam proses berkembangan obyek wisata. d) Aksesibilitas dan Transportasi, aksesibilitas yang baik akan lebih membantu kemajuan suatu wisata untuk cepat berkembang. DAFTAR PUSTAKA [BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak, 2010, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2010-2030, Lebak. Cooper Dkk. 1998. Tourism Principles and Practice, 2nd ed. London (ENG). Pitman Publishing. hal 81. [DISPARBUD] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten. 2014. Revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Banten: Tinjauan Atas Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Banten Tahun 2015-2020. Serang. Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Penulis : 1. Muhammad Reza Adhitya, ST. Alumni (2016) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan. 2. Ir. Lilis Sri Mulyawati, M.Si., Pembimbing Pertama Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan 3. Ni Made Esti Nurmani, M.Si., Pembimbing Kedua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan.
10