ll.t; l l al)l)l)
-
ll:Lli\i Khusus) it:
59E
Jtrr.rl K€dokteran Gigi trtrilersitis lddodcair ISSN 08i.1 l6,rx
PERAWATAN ORTODONTIK GIGI ANTERIOR BERJEJAL DENGANTULANG ALVEOLAR YANG TIPIS (Laporan Kasus)
Miesje K Purwanegara BagianOrtodonti FakultasKedokteranGigi UniversitasIndonesia
-I Miesj c K Purwa negara. PerawaunOtodontik Gigi Anteriof Berieial dengan ulaDgA lleolar ) ang f-ipis. Jumal KedokteranGigi Universiris lndoDesia200017 (Edisi Khusus):592-598
Abstract Antefior teeth molemenLin orlhodontictrcalmenris limitcd t(r labiolingualdncctionb] very thin aheolafbone.An urcontrclledanreriortooth movementro labidnrgualdirccrioncaDcausealveolarbone peffbration at its root segment. Thiscasereportis to remindusthal alveolarbonethickness lnnitsorthodontic toofi movemenl. A caseof cro\rdedanteriorteeths.ith thin alveolarbonein malocclusion classI is repoted. This caseis reatedusingedgewiseonhodonticappliance. Prolractionof arieiior teedris anticipat€d dueto rhin alvcolarbone on the anteriorsurtace.The conclusionis alhough rhe alveolarbone surromdingrhe is allowed. cro$dedaDleriorleethis rhin.by controllingthemovenenrlhe teedrreposition Abstrak Pergerakangigi anteior dengan tulang alveolar tipis pada pe|alvalanortodontik melnpun)ai kererbatasan ke arah labiohuual. pergerakangigi ke arah labiolingualyang tidak lerkontrol dapat pertorasitulangalveolaroleh akargigi. l ujuanpenulisanmakalahini adalahnensingatkan men)ebabkan bah*,alebartulangaLveolar memberikan batasanreposisigigi padaperaw"tanonodontik.Padatulisanini dilaporkansuatukasusnaloklusikelasI dengangigi geligianreriorberiejaldengantrlang alleol yangripis di bagiananleior. Kasusiri dirawatmenggumlan perawaran denganalal cekattehnikedge\lisc.KarcDa rulang alveolardi bagian anleriortipis naka dilakukanpencegahan reriadinyaproraksi gigi anlerior. Kesimpulannya adalahmeskipuntulangah'€olarpadagigi anleriorlipis dapardilakukanreposisieiei )d',s pe.gerakannya. betjelaldenganmengontrol
I rnnrIlmirhKPPIKCXII
i\rr:
.;u
Ordlantik (;tsi lnte,ot
llertejdl Dengun Tttttt< lt.olar'ldng
Pendahul!alr
Tinjauan Pustaka
Tujuan perawatan ofiodolltik adalah tercapainya relasioklusaldan esletikafasial )ang baik. serta stabilitasoklusi.-'Dengan lemikian.penwatanortodontiktidaksekedar gigi saja. akan tetapi Juga menggerakkan memperhitungkan apakah jaringan pendulung gigi dapat menunjangk€berhasilan reposisi gigi- Dalam membuat rcncura perawatan ortodontik. kita menetapkan jauh lcrnanagigi akandigeser-dan seberapa Fergeserairnya.untr* mencapai tujuan perawatan.gigi geligi harus digerakhan lecara ortodontik di dalam tulang alveolar \ang mengelilinginya. Tulangalveolardapat merekonstrulsidiri dengancara resorpsidan 3posisitulang.Olehkarenaitu gigi-gigidapat Jigerakkanke segala arah, baik ke arah labiolingual.mesiodistalmaupun servik...klusal.Meskipul gigi-gigidapatdigerakkan ke segalaarah. harus diingat bah\"apada r(tidp I'gr rulang dlveolar mempunlai anatomidi bagianlabial,bukal keterbatasan dan lingual/palatalnya.'Ketebalan tulang aheolar yang mengelilingigigi tidak sama gigi anterior padasetiapindividu.Pergerakan al\eolar tipi" mcmpunyai Jenganrulang ke a.ah labiolingual. Pe€erakan Leterbatasan gigi ke arahlabiolingualyangtidakterkontrol pe orasitulalg aheolar dapatmenyebabkan oleh akar gigi. Dalam menganalisakasus otodontik perhatianterhadapkondisitulang terlupakan. Vjazis di 3l\eolarkadang-kadang dalamkartu statuspasiennya.mencantuDkai kondisitulangalveolar.' datamengenai Di dalam makalah ini disampaikan sebuah kasusmaloklusikelasI Angledengan geligi gigi anteriorberjejal.P
Tulang alveolar dan silat bilogis
Iipis
Tulangalveolar merupakan tulangyang palingelastis. sedangkan enamelmerupakan substansi tcrkerasdan kaku di dalamtubuh. Perawatan orlodontik dapat dilakukan denganmemanfaatkan kondisi biologisini.' Sitat elastisilas tulang alveolar yang dimahsud adalah silat penyesuaiannya perubahan terhadap posi.iFigi. cpabilagig' akot diubahp,'sr.in\a.gigi tcrsebuldiheri gayayangakanditeruskan ke tulangalveolar. Paraahli berp€ndapat bahwapergerakan gigi tidak te$atas dalam arah maupun besamya.apabilastrukturskeletaldan nrlang alveolarmendukungn),a.r Denganrlemikian di dalam pcrawatan o(odontik dapat pergerrlangigi bail' retratsi. .lilrkul,..rn protraksi.LonLraksi. di.traksi .mesidl;sasi maupundistalisasi.Pergeralongigi menjadi terbafasapabilaanatomiskeletaldan tulang dl\eolar lal mampu menarnpung reposisi gigi pada Rcposisi yang anatomi 8igi. terbatas dapat mengakibatkankelainan iatrogcnik. Padakasusdiskrepansi skeletal, perlu dipertinbangkan bcrapa besar pergerakanreposisigigi. agar tidak terjadi kelajnaniatrogenik.- Jariigan pendukung gigi yang akan digeraklan harus sehat. lerutamadalamhal ini adalahtulangalveolar. harus cukup tersedia.l Kecukupantularg alvcolarini dilihal dari tinggi rendahn_va dan leballipisnyatulangalveolar. Tweed mengatakan bahwa pada malokiusikelas lll kategori B apeks akar gigi-gigiinsisil bawahterletakdi atastulang basal.lulang alveolardi lingual dan paiatal sangattipis. bahkanseringtcbal labiolingual di daerahapekshan),amencapai3 atau 4 mm." Viazis di dalambukunyamengatakan bahwa gigi-gigi ant€rior vang prominen seringkalimempunyaitulang alveolaryang tipis baikdi bagianpalatalataulabialnya.r
593
lt,lllf e X Pr^anquat
Ketebnlan ruta-tito lulang abeolar Mcnurut Tu,eed baik pasien maupun o(odontis dapat mendeteksiketebalannrlang ah'colar. Dengan perabaan ujung lidah. pasiendapat merasakansendiri tebal tipisnya Ortodontis dapat tuiang alveolar. nrendeteksin!'amelalui pemeriksaan klims
modcl. Pemcriksaan onodon(rs dan pcrabaandua jaii pade tr ang menggunatrian rlr eolar. Anali.i' r.rJr"!rrfik dinar IncnJuLung diJgn^\i- tttlrrtg.rlrcol.rr.lrnggr pun..rktulangalrctrlarJrp:rt Jrlrhatmelalui lbto panordmik.edangkan l e b d l r r f i i . na\ tulang rl\(olar drpxt Jilrhdr meldlui lbro ' sefalometrik.I
'Iabel
I l Nilai rara-raratebil rulang lnsisifpadaKelasI. SN-MPnormal (n=18)l LTP 8,411.,,1 UA 4 . 9 11 . 1 UP+UA LP t_A LP+LA UH LIi
. 1 . 3 11 , 3 7 . 9 11 . 6 6 . 11 2 . 6 22.1+ 2.3
Ciambar 1. Pengukuarlebatdairtlnggi tulangaheolarinsisif.'
Hubungan ketebalan tulang dlveolar dan citiaii maloklusi
Perhatian dalam per!,rtttttfi pada dengan tulang alyeolu anterior tipis
Di dalam penelitiannyaHandelmanjuga mentjmpulkan. bahwa ketebalan tulang alleolar regio insisif atas dan bawah berhubungandenganbesamyasudut SN-MP. 'l ulang alveolar yang tipis sering ditemukan di seki(ar insisif rahang bawah pada tip€ wajah dengan sudut SN-MP besar dan maloklusi kelas III dengan sudut SN-MP sedane.dan juga di palatal apeksinsisif atas naloklusi kelas III dengan sudut SN-MP
Dalam melalukan perawatanonodontik gipi anterior dengirr rulinr al\coldr tipi\. pcnipisan tulang alvcolar yang berlebihan harus dicegah.Tekanan)ang dibcrikan hanrs telap dalam batas fisiologik dengan penggunaan alal o odontik dan mekanik sesederhana mungkin. Dianjurkan untuli menggunakantekanan ringan. kontinu dan intrusif utuk nenetralkan ef'ek eksffusif. Pergerakangigi sebaiklya pcrgcrakanbodili. dapat memberikan kesenpatan )ang pe(umbuhan lulang dengan baik. Pada penderita dengan gigi anterior bcricjal. opcmtor sebaikrrya bekeia ckstra hari-hali agar kekurangan jaringan tulang lidak berfambah parah. pcnonjolan aliar tidak terjadi. Bila gigi anterior berjejal atau ada diskrepansi ukuran gigi ringan. operator dianjurkai unluk mclakukan pengurangan cnamel intcryroksimal. Dengan dcmikian
tsccLmanndan ka!\an-Lasanmen)irnpulkan penelitiannya bahna s€seorang dcngdntipe mukabar ah panjangmempunyai rulangbnsaldan al\eolarmalsila yanghesar. sedangkan tulang basal dan alveolar mandibulakecil. Seseorangdengantip€muka bah-ahp€ndek mempunyai hrlane basal dan al\'eolarbesai.T
59'r
kasns
Poar utuh ( )ttdlant ti Gtst lkternt
grgidapat repo.isr dilakul'an tdnndmenguhAh posisi alar. Pemakaian,e.Mngr,lar ahh ni/€ harus disertai dengan torque pasif mengikuti irklinasi gigi.6 Kasus-kasus diskepansi skeletal parah dengan tulang gigi reposisi alreolartipislang memerlulan yangbesardilakukantindakanbedah.: Laporan kasus Riwayatpasien dan peneriksaan hlinh Pasienadalahseorangperemprurn. usla 18 tahundatangke poliklinik FKG-UI pada ranggalIl-10-10q6.denganleluhan grgi anterioratasdan bawahberjejal.Pasienanak keduadari empatbersaudara.keduaorangtua suku Aceh, pemah mendapatperawatan oflodonlil dengan pencabulandua gili prcmolar safu atas, menggunakan alal onodonril lepa\an. yarg jarang dipakai. Ayah pasienmempunyairahangkecil dengan eigi-gigi kccil. sedangl,anibu mempun)ai rahangbesardengangigi-gigi besar.Pasren mempunyai kebiasaan burul menggigit bolpendi depan dan sampingsampaisaat dilakukananamnesa. Padapemeriksaanekstraoral profil lurus dengan rahang atas dan rahang bawah normal.Tampakdepanmukanormal. Pada pemeriksaan intra oral tampak kebersihan gigi !! karies,gigi mulut sedang, O i dat\ 6 l 6[ ditambal. gigi 4 / 4 telah grgio dilambaldannekl'si..Caris dicabut. tengahlengkunggigi atasbergeserke kanan 1.5 mm dan garis tengah lengkung gigi bawahbergeserke kanan2,5 mm. Tampak tulangalveolardangingivallabialdan bukal, atasdanbawahsangattipis. Disimpulkanmaloklusikelas I dengan sigi anterioratasdan bawahberjejat,gigitan silang pada gigi insisif dua atas kiri dan kanan serta bergesemyagigi psterior ke mesial.Overjer insisifsatu+ I mm / +1 mm. insisifdua -l mm / -1 rDm;over bite insisif safu+3 mm / +3 mm. insisif dua +2,5 mm /
Betielul Dehgon lnla"r
.ah eolot t dhs t i,s
+:1.5 nrDr. Relasi kadnus kanan kelas I cenderung kelasII. kiri kelasl. R€lasimolar kanan mesioklusi.kiri neuaoklusi tonjoltonjol. Ir dinasi insisif atas dan bawah nonnal. Analisa radiologi Analisa sefalometri:SNA= 820rSNB= 79.51'; ANB= 2.51);,.lngle of convetity= 5u sudutconion= 1330;sudutSN,MP=380 IMPA= 840; !-SN= 950. Tebaltulangalveolaranterior: UP = 8 ln!r; UA = 1,5mm; l.P =6 mmi LA = 2 mm . Kesimpulan: hubunganskel€talmandibula terhadapmaksila ortognati.profil skeletal cemblmg,dan pertunbuhanvertikal nuka lengah dan barah lebrh bcsar dari normal.Tebal tulanga\,eolar atterior insisif lebih tipis dari normal.Analisapanommih: terlihatimpaksigigi /8 dan lE , pera*atan endodontik gigi 61. Analisa kebutuhqn ruang : :-L5 mm / -2.5mm - 7.5mm / -4.5mm Reficanaperartatafi ta-EopI L Eks0aksi gigi 5/ ; ekspansilateral lengkunggigi atas. 2. Perbaikanposisi dan penegakangigi poslerior765A5? dan764/ 4567. Rencanaperateatanlahap II -2mm/-2.5mm Hasilevaluasiperawatan tahapI . kebutuhan ruang:-0mm/-7.5mm L Ekspansi lateral lengkung gigi aras. pengasahan interproksimal 4 sampail4i ekstraksi/4 2- Perbaikanposisi 2ll12 dan perbaikan garistengahlengkunggigi bawah. 3. Retraksi2!!2. ;1. Pe$aikan interdigitasi dan hubungan molar satukiri denganmesialisasi 667: pengasahaninterproksimal A sampai4 apabilaperlu.
595
ttti.si.
K Phtahegoru
Hasil pemttutan Perawatandimulai pada tanggal 2l lebruari 1991. Perawatan tahap I menggunalan dlal Lekaltehnikedg" rytre dengandisainarch \|ire diameter.Ol4 + LIoop di mesial dan distal gigi-grgi posterior,dan stoplepatdi mesialA,bemolar dua. Kaki loop sebelahmesial lebih pendek dari /oop sebelahdistal. Pemasatgarbrackct hanyapada gigi posterior.hinggamolardua. Diar\\eterarch 'l,J/a diganti bertahap..016 kemudian.018 dengandisain sama. Pada langgal4 Mei 1997gigagigi dicerakrurtuk evaluasi. Terlihat kemajuan berani pada penegakangigi-gigi posterioratas maupun bavvah.tanpa perubahangigitan antenor. TanggalI Juli 1997 dicetakkembali.cigi 61/456. 6515h sudah tegak, dengan menghasilkanruang di mesial 6/-ffi-f5 masimg-masing 2 rnm. Tanggall0 Oktober 1997 dilakukan pemasanganbracket pada keempatgigi kaninus . untuk melakukan distalisasi gigi-gigi tersebut. Dilakukan pengasahanaproksimal gigi kaninus dan penasanganp oweI crmlfi . Setelahtedadi pergeseran gigi kaninus ke distal. perawatantahap kedua dimulai padabulanJanuari1998denganpeDrasangan 6/.rciel 2 .unml dislalisasi kedua gigi tcrsebul.dengan menggunakan po\t,pr chain. Pada tanggal I Februari 1998 dilakukan evaluasikebutuhanruang. Ruangdibutuhlan untuk perbaikangigi anterior bawah dan hubunganmolar satu kid, maka diputuskan untuk mencabut gigi premolar satu kn bawah.Akhir bulan Juni 1998 semuabracke! gigi antcriordi pasang,kemudiandilakukan perbaikanposisigigi-gigi tesebut.,.{r"c,wre menggunakan stop tepatdi mesiallll6e dan diikat. Mulai bulan Nopember1998hingga Januari 1999 pasien tidak darang untut kontrol. Evaluasiranggal2 Februari1999, te ihat hubungan molar satu dan kaninus kanantelah mencapaikelas I. Padabulanbulan akhir 1999 dan awal tahun 2000 kembali tidak datang kontrol. Pada bulan Februari 2000 diani'eter ideal arch wire
596
kembali ke .016. karena Demerlukan beberapareposisi gigi. Bulan Juoi 2000 diame.erd/c, uile diganli menjadi .016 x .016. karena posisi gigi dalam lengkung sudah baik tetapi memerlukanpergeseran mesiodistalyang cukupban),ak.A\\"1 butan Juli 2000posisigigi anteriorarasdan bawah sudah baik.denganoverjet dnn o|erbite 2 mm.hubungan kaninuskiri dan kanankelas I.molar satukanankelasL Untuk perbaikan posteiorkiri. masihmemerlukan intcrdigitasi pergeserangigi /56 ke mesial. Hubungan mular.anr kin diharapk.rn d.rparrnenrapai kelas L Untuk mencapai hal rcrsebur diguJlakanpower chain untuk mengeserg'gr /5 kemudian/6 ke mesialdenganpengikatan gigi-gigi sisi lawan sampaigigi 13 dengan kawat ligatur. Padakonrrol tanggal28 Juli 2000, ierlihat hubunganmolar kiri tenn mencapaikelasI. ruangirabis.gigi-gigirelah kontaksatusana lain. Gais tengahlengkurg gigi atas masih mcnvimpangke kanan0.5 mm. Flvaluasisefalomerrikpada ranggalJ M e i 2 0 0 0 :S N A : 8 2 , 5 "r S N B : 8 0 0 I A N B = 2,5o : Angle oJ convexitt : 50 sudut ; Gonion: 135''; SN-MP= 38": !-SN= 950; IMPA:830. Tebaitulangalveolar:tJp= r mmrtIA = 1.5mm;LP = 5 mm:LA = 3 nxtr. Pembahasan Padar!ral lerdpi.\emudgigi dnrcrior tidak dilibatkan.pemasangan brackethanya pada gigi-gigr posrcrii,r.drnp r m.rk.ud menegakkan gigi-gigi posterior ranpa men)'ebabkan protraksigigi atlerior. karena tulangal\eolaranreriorrang lipis. D'sain arch \)ir? + L-loop dengankaki nesiat /oop lebih pendekdari padadistal, dimaksudkan untuk nenegakangigi-gigi posteriorlanpa mengakbatkanpeninggian puncak tonjol distalnyasupaya lidak rertjadi peringgian gigitan dan dimensi verrikai. Upaya perawalan tahaFpenama ini berhd.'ldicspai. terbuklipadagigitananterior)ang ovcrietnla
Pa-ar ditlh ()tu 1onnk(;4!i Anterid Berjelul Dehgan lihrj!.th,ent,
I ang I irt
tidakberubahdanpadaevaluasisefalomcmK, Evaiuasisefalometrikseretai3 tahun4 sudut SN-MP tefap. Issacsonsependapat bulin"perabalan. menunjukldn in].lrna.r gigi denganHandelmann yairu semakjnpanjang Insr\,1 alasddn ba\\ahrelaritstabilrehingga tinggimuka.erupsiinsisif semakinmenjauhi mempertaharj(an ketebalantulanq ah,eolar bidang basal. Hal ini dapat menyebabxan anterior.bahkanpadainsisif ba\\,aliketebalan semalin tipisnra nrJangalreolar di gigr tulangalveolaranteriorb€r(ambah I rrun. insisif.yangrenrusajaridakdiinginkanpada pa.ien rni karena ^linggi muka bawah)ang lebih dari normal. Demikianiuga pendapar Kesimpulan Beckmann. semakin tinggi muka bawah (ANS Menton). -semakin ripis tulang Telah diurail,anlinddkan menqdksl alveolarinsisifbawahi ta(u\ malol,lusi lela. lgigi anrcriorberjeial Dengan tegaknya gigi-gigi posrerrur, clengan lulangalveolaranreriur\Jng tlprs diperolehruangpada sisi mesial! dan,/5. vre\Krpunperauatfi belum benar_bcnar RLrdng ini sangarbermanfaar unn* perbaikan selesaitapi dengan penatalaksanaan yang gigi anterior.mengingatdi sisi tersebutsudah tepat..relah menunJullanhasrl baik )ang tidak dapat lagi dilakukan pencabutangrgl leada:rn berjeialn)a )arru gigi anterior lelah untuk mendapatkan ruang. penambahan remtasl tanpa memperberat kekurangan nrang rix temyata masih belum cukup. Janngan. p€ntdngga gigi. dan rdlp,r sehingga dilakul(an pengasahangigi-grgr menambah trDtsgj mukabaqah.Hal rni dapar kaninus untuk distalisasi. pengasahan dicapai bila dilakukan analisa teliti dan dilakukanagar tidak rerjadi protraksigrgr dragnosa yangtepat. rnsrsrlyang dapatmempengaruhi perubahan tulang alveolar anterior. perbaikan glgr anterior dilakukan hati-hati denganmenarik Saran gigi insisif dua ke distal tanpa melibatkan gigi insisifsatunya. Salahsaiu kesimpulan Hal-hallang haru\ diperhalikrnagar penelirian Fd!\ardsadalahgipi insisil'aras .. . Irdal( lerjadrperlorasj alar gigi_gigi anreriof dapat digeraklan ke distal dengan adalah : nempefahankantebal labiolingual tulang l._ analisa lebih teliti rerhadapkerebalan al,reo1ar.' tulang alreolaranterior: Setelahgigi insisif dua masukke dalam 2 cegah protraksigigi anlerior.atauprotraksr lengkunggigi, barulahdipasangbrackerpada seminimal mungkin; gigi insisif satu.penggunaan srop reptt di penimbangkan J perubahan inklinasigigi mesialtube molar dan diikat disini berguna rnlu( inencegahrerjadin)aprolraksrgjgi 4 anabilaunruk mcncapairuiuan e\le s dnlerror.Pencegahan rerjadinl a resorpsi drlrrluhan feralsi altu Drulrdk-n tulangalveolarregio insisii juga dilakulan gigi anrenor Lutup ba1)ak jaat pemakaian .,n"i" )anc Jror, a,'c, uile .016X .016yaitu dipentmbangl,an Linddl,an bed.rh. .ehi|lgtsa Jlsenalrolgte pasifdi regioanterior.Densan lercapa, Keharmoni\an slcleraldan iannqan Jemikian dapatdicegah rerjadinla perubahan lunak m],linasia(ar gigi-gigiinsi\if. resorpsitu|tu,ts dJ!eolar )ang alhimla daparmen)ebab(an oeflorasr alar gigi fweed berpendapar Kepustakaan rpabila tulang alveolar anterior tiprs. nemakaianbusur la$al cmndl persegi L Proffin WR. I r(tJr Hu r rar,ara".,,, .aniang.harusdisenailolqaepasif.6 OnhuJ,,ah.,. sr Iorrs.Vo.by yrar:Booi. l n c .1 9 9 3 : 5 .
591
ltliesre K PtNanegorn
HandelrnanCS. The anterioralveolus: its imporance treatmenland ils influence on the occunenceof iatrogenic segtrelae.The Angle (rthodontkt 1996,66(2J:95- 1o9. Viasis,AD. wB SaundersCo. ,4rlar d/ Ortho.lontics Ptinciples and Clinical .lppltd,re.Philadelphia. 1993:29 -33. BegePR. Kesljng PC wB saunders Co- . Regg Ortho.lontic Theory and Technique. Philadelphia. 197'7124350. williams JK. lsaacsonKG. Cook PA. Thom Ak. Fited Oihodontic Appliance.Principles
598
and Pnctice Rutterworth-HeinemaDn Ltd. 1 9 9 6 i 7 1 4 . 3 59 . 6. Tweed CH. dirlcrl Orthodontics. llle Cy St.Louis. MosbyCo.I966: 720-2. '1. Becknann SH. Kuiten RB. AndcrsenBP. SegnerD. The RPS.TuinzingDB. Alreolar andskeletaldimensions associated with lower face height. An J Ottho dkd De toja. Orthope.li.1998. 113(5):498-506. 8 . EdwardsJG. A studyof the anteriorporrion of the palareas its rclatesto orrhodontic (3):249-'73. rhenpy.An J Ortho.19'76:69