PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI TRIWULANAN KEGIATAN USAHA TERINTEGRASI 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang
: a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei Triwulanan Kegiatan
Usaha
Pengolahan
Terintegrasi
Survei
2014,
Triwulanan
perlu
adanya
Kegiatan
Usaha
Terintegrasi 2014; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Pengolahan Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi 2014 dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik; Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 3. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar;
-25. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah; 6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI TRIWULANAN KEGIATAN USAHA TERINTEGRASI 2014. Pasal 1 Pedoman
Pengolahan
Survei
Triwulanan
Kegiatan
Usaha
Terintegrasi 2014 merupakan acuan dan panduan pelaksanaan Pengolahan Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi 2014 di seluruh Badan Pusat Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi dan Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota. Pasal 2 Pedoman
Pengolahan
Terintegrasi
2014
Survei
Triwulanan
sebagaimana
Kegiatan
Usaha
tersebut dalam Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini. Pasal 3 Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 2014 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI TRIWULANAN KEGIATAN USAHA TERINTEGRASI 2014 BAB I PENDAHULUAN Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Terintegrasi 2014 memadukan beberapa STKU yakni: 1. STKU PERDAGANGAN 2014
(STKU-G),
2. STKU TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 2014 (STKU-H), 3. STKU INFORMASI 2014
(STKU-J),
4. STKU LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK 2014 (STKU-K), dan 5. STKU KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 2014
(STKU-O).
Kelima STKU yang dintegrasikan memiliki sifat yang sama yakni survei khusus dengan periode survei tiga bulanan. Konsekuensi dari kegiatan dengan jangka waktu singkat seperti ini adalah jadwal kegiatan yang begitu ketat. Hal ini tentunya membuat semua tahapan kegiatan survei harus dilakukan seefisien mungkin. Salah satu tahapan penting dalam pengolahan.
Kegiatan
pengolahan
ini
kegiatan survei adalah proses pada
dasarnya
adalah
usaha
memindahkan data yang diperoleh petugas lapangan kedalam basis data untuk dilakukan pengolahan dan analisis lebih lanjut. Pada kegiatan survei yang jamak dilakukan di BPS, kegiatan pengolahan dilakukan dalam 2 tahap yakni: 1. pengolahan pra-komputer (yang terdiri dari proses penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching), penyuntingan (editing) dan pengkodean (coding)); dan 2. pengolahan komputer menggunakan program aplikasi khusus (entri data dan tabulasi). Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa data yang dimasukkan adalah valid.
-2Namun sedikit berbeda dengan proses pengolahan survei yang lain di BPS, dimana proses receiving, batching, editing coding maupun entri data akan dilakukan oleh setiap petugas yang terlibat dalam STKU Terintegrasi 2014 ini, yakni pencacah, pengawas, admin BPS Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dokumen akhir akan berada atau disimpan oleh Kepala Seksi Statistik Niaga Jasa dan/atau Kasie Statistik Keuangan dan Harga Pedesaan BPS Provinsi. Detail dari setiap tahapan akan disampaikan pada bagian selanjutnya. Namun yang perlu diingat disini adalah, bahwa proses pra-komputer yang dilakukan adalah sangat sederhana dan tidak kompleks layaknya survei yang lain. Perubahan proses pengolahan ini dilakukan, mengingat survei yang akan dilakukan ini adalah survei triwulanan, dan survei ini memiliki sampel per kabupaten/Kota yang tidak terlalu banyak, jadwal yang ketat dan variabel yang digali juga tidak banyak. Sistem aplikasi yang cocok unuk kebutuhan ini adalah menggunakan aplikasi berbasis web. Dengan menggunakan aplikasi jenis ini, memungkinkan data entri dilakukan dimana saja dan kapan saja, sepanjang terhubung dengan internet. Sehingga, hal ini memungkinkan pula untuk data entri dilakukan secara langsung oleh petugas lapangan/pencacah. Sementara itu proses pemeriksaan dilakukan oleh pengawas dengan melihat data yang telah diinput oleh pencacah baik secara online maupun bersumber dari kuesioner fisik yang diberikan oleh petugas. Pengawas pada dasarnya tidak perlu mendapat kuesioner secara fisik dari pencacah ketika dia mau melakukan tugasnya. Dia cukup masuk kedalam aplikasi web STKU Terintegrasi 2014 dan disana pengawas akan mendapatkan kuesioner-kuesioner yang telah dientri petugas dan siap untuk dilakukan validasi oleh pengawas. Sedangkan dokumen fisik dapat dikirimkan kemudian. Buku pedoman pengolahan ini digunakan sebagai pegangan petugas pengolahan dalam pelaksanaan proses pengolahan baik prakomputer maupun entri dokumen STKUTerintegrasi 2014.
-3BAB II TAHAP PENGOLAHAN PRA-KOMPUTER A. Penerimaan Dokumen (receiving) Penerimaan dokumen merupakan proses menerima, memeriksa kelengkapan dokumen STKU Terintegrasi 2014 hasil pencacahan.
Untuk mempermudah dalam pembahasan berikutnya, STKU Terintegrasi 2014 akan merujuk keseluruhan STKU-G, STKU-H, STKU-J, STKU-K, dan STKU-O.
Tugas Penerimaan dokumen untuk pencacah adalah mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar yang ada di website sesuai dengan beban pekerjaan pencacah. Identitas dokumen STKU Terintegrasi 2014 adalah jenis survei, kode Provinsi, Kabupaten/Kota, nomor urut perusahaan/usaha,
nama
lengkap
perusahaan/usaha
dan
alamat
perusahaan/usaha. Apabila petugas pencacah menemukan perbedaan antara identitas dokumen STKU Terintegrasi 2014 dengan STKU14-DSPU, maka tanyakan ke pengawas agar diperoleh informasi tentang kebenaran dari identitas tersebut. Tugas
di
atas
juga
berlaku
untuk
pengawas,
admin
BPS
Kabupaten/Kota dan Provinsi. Namun jika terdapat perbedaan maka harus dikonfirmasi ke pengawas dan juga ke BPS Provinsi untuk penerimanya adalah BPS Kabupaten/Kota. Jika penerimanya adalah BPS Provinsi maka konfirmasikan ke BPS Kabupaten/Kota dan BPS RI.
B. Pengelompokan Dokumen (Batching) Pengelompokan
dokumen
(batching)
merupakan
proses
mengelompokkan dokumen berdasarkan jenis surveinya per triwulan, sebagai contoh seluruh dokumen untuk STKU-G triwulan I akan berada di satu batch tanpa melihat waktu kedatangannya. Dalam setiap batch diurutkan menurut Nomor Urut Perusahaan (NUP). Sehingga jika ada kuesioner masuk kapanpun itu maka kuesioner tersebut akan dimasukkan langsung ke dalam jenis surveinya dengan memperhatikan urutan NUPnya. Hal ini dilakukan memudahkan pencarian bilamana diperlukan. Dokumen tersebut agar ditempatkan dalam sebuah map bertali. Penulisan untuk setiap lembar batch dimulai dari Kode Provinsi, Kode Kabupaten/Kota, Triwulanan, Identitas Survei, dan Jumlah Dokumen Akhir.
-4Contoh batching Provinsi : Kabupaten/Kota : Triwulan : Survei : Jumlah Dokumen Akhir :
12 SUMATERA UTARA 71 Kota Medan I/2014 STKU-G 10
Batching dilakukan oleh seluruh petugas yakni pencacah, pengawas, admin BPS Kabupaten/Kota dan admin BPS Provinsi sebagai penyimpan akhir dokumen STKU Terintegrasi 2014. Secara detail tugas batch adalah sebagai berikut: 1. Menerima dokumen. 2. Mengelompokkan dokumen STKU secara terpisah per survei per triwulan. 3. Menghitung jumlah dokumen STKU per batch. 4. Menuliskan pada label batch. 5. Membuat laporan perkembangan kegiatan batching secara periodik kepada Kepala Seksi Statistik Niaga & Jasa dan/atau Kepala Seksi Statistik Keuangan dan harga Pedesaan BPS Provinsi. C. Editing dan Coding Editing dan Coding merupakan proses pemeriksaan dan pembetulan isian data, apabila terjadi kesalahan dan pemberian kode pada isian dokumen. Petugas Editing, Coding adalah seluruh petugas. Tugas Editing dan Coding adalah sebagai berikut: 1. Melakukan editing dan coding yaitu pemeriksaan dan pembetulan terhadap isian dokumen STKU sesuai dengan pedoman yang ditentukan. 2. Membuat laporan perkembangan editing, coding, dan entry secara periodik kepada pengawas. D. Penyimpanan Dokumen Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen agar tersimpan dengan baik. Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut: 1. Menerima dokumen yang telah selesai diolah komputer; 2. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah diambil dan dikembalikan ke tempat semula; 3. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari petugas untuk keperluan re-editing, re-coding dan re-entry data.
-5BAB III TATA CARA EDITING KONSISTENSI ISIAN DAFTAR STKU A. Umum Untuk menunjang kecepatan pengolahan dan keakurasian data maka pemeriksaan dokumen harus dilakukan. Pemeriksaan dilakukan segera setelah dokumen diterima dan dientri. Pemeriksaan umum yang harus dilakukan adalah: 1. Pastikan bahwa jumlah dokumen yang diterima pencacah sebelum melakukan pencacahan sama dengan jumlah dokumen yang dilaporkan oleh pencacah setelah pencacahan. 2. Untuk setiap kuesioner, isian kode KBLI yang ada pada Blok I Rincian 6 bisa berbeda dengan STKU14.DSPU, disesuaikan dengan kondisi di lapangan. 3. Kelengkapan isian dokumen pencacahan. Periksa secara sepintas, apakah dokumen sudah terisi secara lengkap dan jumlah halamannya tidak ada yang kurang. 4. Pastikan semua penulisan menggunakan huruf kapital (balok), jika belum harus dibetulkan. 5. Pastikan kotak kode yang akan dientri terisi lengkap. 6. Jika terdapat hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dan sebagainya konfirmasikan ke pencacah agar dapat dilakukan perbaikan.
B. Editing Isian Kuesioner 1. Editing Isian Kuesioner Data KOR (Umum) BLOK I. KETERANGAN PERUSAHAAN a. Periksa isian keterangan umum pada Blok I, yang disalin dari Daftar Sampel Perusahaan Utama (STKU14.DSPU) dan dilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan. b. Cocokkan isian Rincian 4; nama, alamat, email dan nomor telepon perusahaan/usaha dengan daftar STKU14.DSPU kolom (3) dan (4). Nama
dan
alamat
perusahaan
ini
bisa
berbeda
dengan
STKU14.DSPU, disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Alamat harus lengkap, jika tidak lengkap konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan.
-6c. Rincian 5: Kegiatan utama dari perusahaan/usaha Harus diperhatikan bahwa hanya satu kode yang boleh dilingkari, bila lebih dari satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas (sesuai kegiatan usaha di lapangan). d. Rincian 6: Uraian kegiatan utama Cermati penulisan uraian kegiatan utama dari perusahaan/usaha, apakah sudah secara rinci dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat KBLI-nya.Pemeriksa mengisikan kode KBLI (5 digit).Cermati apakah isian KBLI-nya sudah sesuai dengan isian pada jenis/kelompok lapangan usaha tersebut.Jika ragu, konfirmasikan
kembali
ke
pencacah
untuk
memastikan
jenis/kelompok lapangan usahanya. e. Rincian 7: Hasil Pencacahan Cermati isian pada rincian ini apa sudah sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh petugas. Isian pada Rincian 7 ini adalah: kode 1. Berhasil, yaitu kuesioner dapat terisi lengkap, kode 2. Menolak, yaitu responden menolak mengisi kuesioner, kode3. Tidak dapat ditemui, yaitu responden susah ditemui (sibuk, ke luar kota, ke luar negeri dll), dan kode 4. Tidak ditemukan, yaitu perusahaan tidak ditemukan (sudah pindah, tutup).
BLOK IV. CATATAN Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, isikan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pemeriksa/ pengawas bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner, seperti adanya perubahan sampel,
keterangan
tahun
mulai
berdirinya
perusahaan
secara
komersial, adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai di lapangan dan sebagainya. Perhatikan bahwa setiap kuesioner memiliki penomoran yang berbeda untuk blok ini. Pada kuesioner STKU-G, STKU-H, dan STKU-K blok catatan adalah Blok IV, sedangkan pada kuesioner STKU-J dan STKU-O blok catatan adalah Blok III.
-7Keterangan Contact Person Periksa kembali apakah sudah diisi secara lengkap, yang meliputi tanggal pengisian, nama pemberi jawaban, tanda tangan, dan cap perusahaan. Hal ini berguna sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi usahanya. Keterangan Petugas a. Periksa apakah pencacah telah menuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan, nama dan membubuhkan tanda tangannya. Bila pencacah belum
mengisi
mengisinya
rincian
sebagai
tersebut
tanda
maka
minta
pencacah
pertanggungjawaban
agar
pelaksanaan
tugasnya. b. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah melakukan perbaikan, pemeriksa/pengawas harus mengisi tanggal pemeriksaan, nama, dan tanda tangan sebagai bukti dokumen tersebut telah diperiksa. Keterangan BPS Provinsi/Kota Periksa
kembali
apakah
sudah
terisi
nama
BPS
Provinsi/Kota/Kabupaten, serta nama petugas/staf, dan alamat/nomor telepon
yang
bisa
dihubungi
oleh
responden
berkaitan
dengan
pengisian kuesioner. Hal ini berguna bagi responden dalam hal pengisian kuesioner agar isiannya sesuai dengan yang diinginkan.
2. Editing Isian Kuesioner Data MODUL(Khusus) a. STKU-PERDAGANGAN (STKU-G) 2014 BLOK I. KETERANGAN PERUSAHAAN 1) Rincian 5: Kegiatan Utama Harus diperhatikan hanya satu yang dilingkari, bila lebih dari satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas (sesuai kegiatan usaha di lapangan). 2) Rincian 6: Jenis/Kelompok Komoditi Cermati
penulisan
perusahaan/usaha,
jenis/kelompok
apakah
sudah
secara
komoditi rinci
dan
dari jelas
-8sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat KBLInya. Pengawas mengisikan kode KBLI (5 digit). Cermati apakah isian KBLI-nya sudah sesuai dengan isian pada jenis/kelompok komoditi
tersebut.
Jika
ragu,
konfirmasikan
kembali
ke
pencacah untuk memastikan jenis/kelompok komoditinya.
Konsistensi BLOK I Rincian 5 dengan Rincian 6 (KBLI) isian: 1) jika Rincian 5 kode 1, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk kegiatan perdagangan mobil (45101, 45102, 45103, dan 45104). 2) Jika Rincian 5 kode 2, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk kegiatan perdagangan sepeda motor (45401, 45402, 45403 dan 45404). 3) Jika Rincian 5 kode 3, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk kegiatan perdagangan besar bukan mobil dan sepeda motor (46...). 4) Jika Rincian 5 kode 4, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk kegiatan perdagangan eceran bukan mobil dan sepeda motor (47...) selain swalayan (47111) dan department store (47191). 5) Jika Rincian 5 kode 5, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk swalayan (47111). 6) Jika Rincian 5 kode 6, maka KBLI di Blok I rincian 6 adalah untuk department store (47191).
BLOK II. PERKEMBANGAN USAHA Pertanyaan pada blok ini diisi oleh responden berdasarkan petunjuk dari PCS. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dengan cermat untuk setiap isian kolomnya. 1) Nilai Penjualan Barang Dagangan (Omset) Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Isian setiap kolom perlu diperiksa kewajarannya karena periode penjualan selama sebulan.
-92) Nilai Pembelian Barang Dagangan yang Terjual Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Isian setiap kolom perlu diperiksa kewajarannya karena periode pembelian barang dagangan yang terjual selama sebulan. Konsistensi BLOK II rincian 1 dengan rincian 2: a) Jika nilai penjualan terisi maka nilai pembelian harus terisi, begitu juga sebaliknya. b) Nilai penjualan harus bernilai lebih besar daripada nilai pembeliannya. c) Jika nilai penjualan kosong maka nilai pembelian harus kosong, begitu juga sebaliknya. BLOK CATATAN harus terisi. 3) Pendapatan dari Fee/komisi Barang Konsinyasi Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Isian setiap kolom perlu diperiksa
kewajarannya, dimana
seharusnya isian ini lebih kecil dari nilai penjualan barang dagangan (omset), bila tidak tanyakan kebenarannya kepada pencacah. 4) Jumlah Pekerja Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Isian
setiap
meragukan
kolom tanyakan
perlu
diperiksa
kembali
kewajarannya,
kepada
pencacah
bila untuk
kebenaran isiannya.
BLOK III: KEADAAN PERUSAHAAN Pertanyaan pada blok ini merupakan jawaban responden berdasarkan pencacahan
keadaan dan
perusahaan
persepsi
pada
responden
bulan-bulan
triwulan
mengenai
keadaan
perusahaannya. 1) Cermati isian rincian 1, isian ini terisi bila nilai penjualan barang dagangan tidak sama (ada perubahan) untuk triwulan yang diobservasi.
- 10 2) Rincian 2 terisi jika pada rincian 1b kode 1 atau kode 2 dilingkari dan komoditi yang diperdagangkan lebih dari satu. 3) Rincian 3 merupakan rata-rata persentase untuk perubahan harga untuk triwulan yang diobservasi. 4) Rincian 4. Adalah opini responden untuk prospek omset perusahaan pada triwulan yang akan datang.
Konsistensi antara pertanyaan BLOK II Rincian 1 dengan BLOK III Rincian 1 1) Apabila nilai penjualan barang dagangan (Blok II R1) mengalami kenaikan, maka isian pada Blok III rincian 1.a dan 1.b tidak diperbolehkan berkode 2 (turun) semua. Tetapi apabila yang berkode 2, hanya salah satu dari harga atau volume saja, masih diperbolehkan. 2) Apabila nilai penjualan barang dagangan (Blok II R1) mengalami penurunan maka isian pada Blok III rincian 1.a dan/atau 1.b harus turun. 3) Jika isian Blok III Rincian 1.b berkode 3, maka yang terisi adalah isian Blok III Rincian 4. Sedangkan untuk Blok III Rincian 2 dan Blok III Rincian 3 kosong. 4) Apabila pada isian Blok II Rincian 1, omset antara Triwulan IV 2012 dan Triwulan I 2014 tetap, maka Blok III Rincian 1, 2, dan 3 akan kosong. Isian yang terisi hanyalah Blok III Rincian 4 saja.
b. STKU-TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN (STKU-H) 2014 BLOK I. KETERANGAN PERUSAHAAN Rincian 5: Kegiatan Utama Harus diperhatikan bahwa hanya satu kode yang boleh dilingkari, bila lebih dari satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas. Rincian 6: Uraian kegiatan utama Cermati penulisan uraian kegiatan utama dari perusahaan/usaha, apakah sudah secara rinci dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat KBLI-nya. Pengawas mengisikan kode
- 11 KBLI (5 digit). Uraian kegiatan utama pada rincian 6 ini adalah kegiatan perusahaan yang sesuai dengan keadaan di lapangan, tidak selalu sama dengan yang ada di Daftar STKU14-DSPU atau STKU14-DSPP. Konsistensi Blok I Rincian 5 dan Rincian 6: 1) Jika Rincian 5 berkode 1, maka isian di Blok I Rincian 6 yang memungkinkan adalah: Bus AKAP (49211), Bus Perbatasan (49212), Bus AKDP (49214), Bus Kota (49214), Bus Lintas Batas Negara (49215), Bus Khusus (49221), Bus Pariwisata (49222), Angkutan Perbatasan Bukan Bus (49411), Angkutan AKDP Bukan Bus (49412), Angkutan Perkotaan(49414), Angkutan Perdesaan (49414), Angkutan Taksi (49421), atau Angkutan Sewa (49422). 2) Jika Rincian 5 berkode 2, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Angkutan Barang untuk Barang Umum (49431) atau Angkutan Barang untuk Barang Khusus(49432). 3) Jika Rincian 5 berkode 3, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah salah satu kegiatan ASDP (50211 sd 50229). 4) Jika Rincian 5 berkode 4, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Pergudangan (52101) atau Cold Storage (52102). 5) Jika Rincian 5 berkode 5, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Perparkiran di Badan Jalan (52214) atau Perparkiran di Luar Badan Jalan (52215). 6) Jika Rincian 5 berkode 6, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah: penanganan kargo/bongkar muat barang (52240). 7) Jika Rincian 5 berkode 7, maka isian di Blok I Rincian 6 yang memungkinkan adalah JPT (52291), EMKA & EAD (52292), EMKL (52293), atau EMPU (52294). 8) Jika Rincian 5 berkode 8, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Jasa Titipan/Kurir (53200). BLOK II. PERKEMBANGAN USAHA Pertanyaan pada blok ini diperoleh dari jawaban responden kepada petugas pencacah saat wawancara. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dengan cermat untuk setiap isian kolomnya.
- 12 Rincian 1. Jumlah Pekerja 1) Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 2) Isian
setiap
meragukan
kolom
perlu
tanyakan
diperiksa
kembali
kewajarannya,
kepada
pencacah
bila untuk
kebenaran isiannya. Rincian 2. Nilai Balas Jasa Pekerja 1) Rincian 2 ini harus terisi jika rincian 1 ada isiannya. 2) Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 3) Periksa juga apakah penulisan nilai balas jasa pekerja sudah dalam satuan juta rupiah atau belum. Jika belum segera perbaiki.
Rincian 3. Pendapatan 1) Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
dari
triwulan
pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 2) Pemeriksaan kewajaran isian pendapatan dapat dibandingkan dengan
isian
meragukan
produksi
tanyakan
perusahaan kembali
pada
kepada
rincian pencacah
4,
bila
untuk
kebenaran isiannya. 3) Periksa juga apakah penulisan nilai pendapatan sudah dalam satuan juta rupiah atau belum. Jika belum segera perbaiki.
Rincian 4. Produksi Perusahaan 1) Responden hanya mengisi SATU KELOMPOK SUB RINCIAN saja pada rincian 4 ini (salah satu rincian 4.a sd 4.h), sesuai dengan kegiatan utama pada Blok I Rincian 5. 2) Periksa kewajaran isian pada rincian 4 ini dengan melihat kode kegiatan utama pada Blok I Rincian 5. a) Rincian 4.a dapat terisi satu baris, dua baris, atau tiga baris jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi kode 1 (Angkutan Penumpang). Misal: Pada Blok I R.5 kode 1, isian R.6 tertulis: Angkutan
- 13 bus AKAP, maka yang terisi pada rincian 4.a adalah jumlah penumpang yang diangkut oleh Bus, yaitu pada R. 4.a.1) dan bisa juga R. 4.a.2) dan R. 4.a3) terisi jika melakukan kegiatan angkutan bukan bus dan taksi. b) Rincian 4.b dapat terisi salah satu baris atau keduanya (truk dan pick up), jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi kode 2 (Angkutan Barang). Contoh:
Perusahaan Mandiri Moverindo, melayani jasa
angkutan barang dengan menggunakan truk dan pickup. Pada Blok I rincian 5 diisi kode 2, maka pada Blok II rincian 4.b yang harus terisi adalah jumlah order untuk barang yang diangkut truk dan jumlah order untuk barang yang diangkut pickup. c) Rincian 4.c dapat terisi salah satu baris atau semuanya, jika pada Blok I rincian 5 yang diisi adalah kode 3 (ASDP Non PT ASDP Persero). d) Rincian 4.d dapat terisi dua baris atau semua baris, jika pada
Blok
I
rincian
5
yang
diisi
adalah
kode
4
(Pergudangan/Cold Storage). Cermati isian pada rincian ini, jika rincian 4.d.1) Volume gudang tertutup yang disewakan terisi, maka rincian 4.d.3) Rata-rata tarif sewa gudang tertutup per m3 per hari juga harus terisi. Kemudian jika rincian 4.d.2) Luas gudang terbuka yang disewakan terisi, maka rincian 4.d.4) Rata-rata tarif sewa gudang terbuka per m2 per hari juga harus terisi. e) Rincian 4.e terisi (jumlah karcis yang terjual), jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi adalah kode 5 (Perparkiran). f)
Rincian 4.f terisi (jumlah barang yang dibongkar muat), jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi adalah kode 6 (Bongkar Muat).
g) Rincian 4.g terisi (jumlah barang yang dikirim), jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi adalah kode 7 (Ekspedisi). h) Rincian 4.h terisi (jumlah paket yang dikirim), jika pada Blok I Rincian 5 yang diisi adalah kode 8 (Kurir).
- 14 BLOK III. PROSPEK USAHA Pertanyaan pada blok ini adalah pendapat/opini dari responden mengenai keadaan dan prospek usahanya. 1) Cermati isian Rincian 1. Rincian ini terisi bila pendapatan usaha tidak sama (meningkat/menurun) untuk triwulan yang diobservasi. 2) Rincian 2.a hanya salah kode yang dilingkari. Perhatikan juga bahwa Rincian 2.b hanya terisi jika isian pada Rincian 2.a adalah „meningkat‟ (kode„1‟) atau „menurun‟ (kode„3‟). Pastikan bahwa responden mengisi jawaban pada kotak yang tersedia. c. STKU-INFORMASI (STKU-J) 2014 BLOK II: PERKEMBANGAN USAHA Pertanyaan pada blok ini diisi oleh responden berdasarkan petunjuk dari PCS. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dengan cermat untuk setiap isian kolomnya. 1) Rincian 1. Jumlah Pekerja Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
pada
triwulan
pencacahan dan triwulan sebelumnya. Isian setiap kolom perlu di cek kewajarannya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. 2) Rincian 2. Balas Jasa Pekerja Rincian ini harus terisi jika rincian 1 ada isiannya. Jika rincian 1 dan rincian 2 kosong, tanyakan kembali kepada pencacah untuk dicek kebenarannya. Periksa kewajaran isian setiap kolomnya pada triwulan pencacahan dan triwulan sebelumnya. Periksa juga apakah penulisan nilai balas jasa pekerja sudah dalam satuan juta rupiah atau belum, jika belum perbaiki. 3) Rincian 3. Pendapatan Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
pada
triwulan
pencacahan dan triwulan sebelumnya. Isian setiap kolom perlu di cek kewajarannya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. Periksa juga apakah penulisan nilai pendapatan sudah dalam satuan juta rupiah atau belum, jika belum perbaiki.
- 15 4) Rincian 4. Indikator Usaha Rincian ini harus terisi jika rincian 3 ada isiannya. 5) Rincian 4a. Penerbitan Surat Kabar : Jumlah Tiras/Oplah Rincian ini terisi jika isian BIR5 yang dilingkari kode 1. Jika rincian ini terisi tetapi isian BIR5 yang dilingkari kode 2, maka tanyakan kembali kepada pencacah untuk dicek kebenarannya. Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
pada
triwulan
pencacahan dan triwulan sebelumnya. 6) Rincian 4b. Penyiaran Radio Swasta : Jumlah Durasi Iklan yang Disiarkan Rincian ini terisi jika isian BIR5 yang dilingkari kode 2. Jika rincian ini terisi tetapi isian BIR5 yang dilingkari kode 1, maka tanyakan kembali kepada pencacah untuk dicek kebenarannya. Periksa
kewajaran
isian
setiap
kolomnya
pada
triwulan
pencacahan dan triwulan sebelumnya.
d. STKU-LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK(STKU-K) 2014 BLOK I. KETERANGAN PERUSAHAAN 1) Rincian 5: Kegiatan Utama Harus
diperhatikan
bahwa
hanya
satu
kode
yang
boleh
dilingkari, bila lebih dari satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas (sesuai kegiatan usaha di lapangan). 2) Rincian 6: Uraian Kegiatan Utama Cermati
penulisan
perusahaan/usaha,
uraian
apakah
kegiatan
sudah
secara
utama rinci
dan
dari jelas
sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat KBLInya. Pemeriksa mengisikan kode KBLI (5 digit). Cermati apakah isian KBLI-nya sudah sesuai dengan isian pada jenis/kelompok lapangan usaha tersebut. Jika ragu, konfirmasikan kembali ke pencacah
untuk
memastikan
jenis/kelompok
lapangan
usahanya. Konsistensi Blok I Rincian 6: a) Jika Rincian 5 berkode 1, maka isian di Blok I Rincian 6 yang memungkinkan adalah: Asuransi Jiwa Konvensional (65111), Asuransi Jiwa Syariah (65112), Asuransi Non Jiwa
- 16 Konvensional (65121), Asuransi Non Jiwa Syariah (65122), Reasuransi Konvensional (65201) dan Reasuransi Syariah (65201). b) Jika Rincian 5 berkode 2, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Dana Pensiun (65300). c) Jika Rincian 5 berkode 3, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Koperasi Simpan Pinjam (64140). d) Jika Rincian 5 berkode 4, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Pegadaian (64921). e) Jika Rincian 5 berkode 5, maka isian di Blok I Rincian 6 adalah Pedagang Valuta Asing (66197). f)
Jika Rincian 5 berkode 6, maka isian di Blok I Rincian 6 yang memungkinkan adalah: Sewa Guna Usaha (64910), Pembiayaan Konsumen (64922), Kartu Kredit (64923), Anjak Piutang (64992), Modal Ventura (64991) atau kombinasi dari keempat kegiatan tersebut (649).
g) Jika Rincian 5 berkode 7, maka isian di Blok I Rincian 6 yang memungkinkan adalah Adjuster (66123) dan Aktuaris (66291).
BLOK II. PERKEMBANGAN USAHA Pertanyaan pada blok ini diisi oleh responden berdasarkan petunjuk
dari
pencacah.
Oleh
karena
itu
perlu
dilakukan
pemeriksaan dengan cermat untuk setiap isian kolomnya. Pada periode pencacahan Triwulan I, isian kolom 3 blok ini bisa kosong jika perusahaan yang dicacah baru berdiri pada tahun 2014. 1) Rincian 1. Jumlah pekerja a. Periksa kewajaran isian setiap kolom kuesioner pada triwulan pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. b. Pada Koperasi Simpan Pinjam, pekerja yang dimaksud adalah Pengelola
Koperasi
atau
orang
yang
diangkat
dan
diberi
wewenang dan kuasa oleh pengurus koperasi untuk mengelola usaha. c. Pada Dana Pensiun, pekerja yang dimaksud adalah seluruh
- 17 pegawai yang mendapat upah dari kegiatan usaha Dana Pensiun. d. Perhatikan
bahwa
survei
ini
menggunakan
pendekatan
establishment terutama kantor pusat, untuk itu pastikan bahwa jumlah pekerja yang diisi bukanlah jumlah pekerja konsolidasi seluruh
cabang
perusahaan,
melainkan
jumlah
pekerja
perusahaan yang ada di lokasi pencacahan. 2) Rincian 2. Balas Jasa a. Periksa kewajaran isian setiap kolom kuesioner pada triwulan pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. b. Balas
jasa
pekerja
adalah
balas
jasa
kepada
semua
pekerja/pengelola yang ikut dalam kegiatan produksi, baik dalam bentuk uang maupun barang/jasa (natura). c. Perhatikan
bahwa
survei
ini
menggunakan
pendekatan
establishment terutama kantor pusat, untuk itu pastikan bahwa nilai balas jasa yang diisi bukanlah nilai balas jasa pekerja konsolidasi seluruh cabang perusahaan, melainkan nilai balas jasa pekerja perusahaan yang ada di lokasi pencacahan. 3) Rincian 3. Pendapatan a. Periksa kewajaran isian setiap kolom kuesioner pada triwulan pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. b. Perhatikan
bahwa
survei
ini
menggunakan
pendekatan
establishment terutama kantor pusat, untuk itu pastikan bahwa pendapatan
usaha
konsolidasi
seluruh
diisi
bukanlah
cabang
nilai
pendapatan
perusahaan,
melainkan
usaha nilai
pendapatan usaha perusahaan yang ada di lokasi pencacahan.
4) Rincian 4. Indikator Usaha a. Responden hanya dapat mengisi satu kelompok sub rincian (4.a. s.d. 4.g) yang sesuai dengan kegiatan usaha responden (lihat kuesioner Blok I Rincian 6) b. Periksa kewajaran isian setiap kolom kuesioner pada triwulan
- 18 pencacahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bila meragukan tanyakan kembali kepada pencacah untuk kebenaran isiannya. c. Perhatikan
bahwa
survei
ini
menggunakan
pendekatan
establishment terutama kantor pusat, untuk itu pastikan bahwa seluruh indikator yang diisi bukanlah indikator konsolidasi seluruh cabang perusahaan, melainkan indikator perusahaan yang ada di lokasi pencacahan.
Konsistensi Blok II Rincian 4: a) Jika Blok I Rincian 5 berkode 1, maka hanya Rincian 4.a. yang dapat terisi. b) Jika Rincian 5 berkode 2, maka hanya Rincian 4.b. yang dapat terisi. c) Jika Rincian 5 berkode 3, maka hanya Rincian 4.c. yang dapat terisi. d) Jika Rincian 5 berkode 4, maka hanya Rincian 4.d. yang dapat terisi. e) Jika Rincian 5 berkode 5, maka hanya Rincian 4.e. yang dapat terisi. f) Nilai Rincian 4.e.1 lebih kecil dari nilai Rincian 3. Jika nilai Rincian 4.e.1 sama dengan nilai Rincian 3, maka nilai rincian 4.e.2 sama dengan nol. g) Jika Rincian 5 berkode 6, maka hanya Rincian 4.f. yang dapat terisi. h) Jika Rincian 5 berkode 7, maka hanya Rincian 4.g. yang dapat terisi.
BLOK III. PROSPEK USAHA Pertanyaan pada blok ini adalah opini responden mengenai prospek usahanya masing-masing. Perhatikan bahwa Rincian 2 hanya terisi jika isian Rincian 1 adalah „lebih baik‟ (berkode „1‟) atau „lebih buruk‟ (berkode „3‟). Pastikan bahwa responden mengisi jawaban pada kotak yang tersedia.
- 19 e. STKU- KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH(STKU-O) 2014 BLOK II. REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Pastikan bahwa isian blok ini adalah dalam satuan juta rupiah. A. Pendapatan Daerah Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 (pendapatan asli daerah), rincian 2 (dana perimbangan) dan rincian 3 (lain-lain pendapatan
yang
sah).
Periksa
kewajaran
nilai
anggaran
pendapatan daerah tahun 2014, realisasi pendapatan daerah s/d triwulan sebelumnya, dan realisasi
pendapatan daerah s/d
triwulan pencacahan.
Nilai kewajaran anggaran pendapatan daerah per tahun : - APBD Kabupaten/Kota : 100 Miliar – 5 Triliun rupiah - APBD Provinsi : 500 Miliar – 35 Triliun rupiah
Rincian 1. Pendapatan Asli Daerah Periksa apakah rincian pendapatan asli daerah telah diisi. Periksa kewajaran isian pada kolom (2), (3), dan (4). Periksa apakah rincian ini sudah sama dengan penjumlahan dari rincian 1.1 (pendapatan asli daerah), rincian 1.2 (retribusi daerah), rincian 1.3 (hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan), dan rincian 1.4 (lain-lain PAD yang sah). Rincian 2. Dana Perimbangan Periksa kewajaran isian dana perimbangan pada kolom (2), (3), dan (4). Rincian 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah Periksa kewajaran isian rincian lain-lain pendapatan yang sah pada kolom (2), (3), dan (4).
- 20 B. Belanja Daerah Periksa apakah rincian ini sudah sama dengan penjumlahan dari rincian 1 (belanja tidak langsung), dan rincian 2 (belanja langsung). Periksa kewajaran nilai anggaran belanja daerah tahun 2014, realisasi belanja daerah s/d triwulan sebelumnya, dan realisasi belanja daerah s/d triwulan pencacahan. Rincian 1. Belanja Tidak Langsung Periksa apakah isian rincian belanja tidak langsung sudah sama dengan penjumlahan dari belanja pegawai, belanja bantuan sosial, dan belanja tidak langsung lainnya. Periksa kewajaran isian pada kolom (2), (3), dan (4). Rincian 2. Belanja Langsung Periksa apakah isian rincian belanja langsung sudah sama dengan penjumlahan dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Periksa kewajaran isian pada kolom (2), (3), dan (4).
C. Pembiayaan Pastikan rincian pembiayaan ini merupakan selisih dari rincian 1 (penerimaan pembiayaan daerah), dan rincian 2 (pengeluaran pembiayaan daerah). Periksa kewajaran isian pada kolom (2), (3), dan (4).
D. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan Periksa apakah rincian ini merupakan penghitungan dari rincian pendapatan dikurangi rincian belanja ditambah dengan rincian pembiayaan. Periksa kewajaran isian pada kolom (2), (3), dan (4).
PEMERIKSAAN ANTAR KOLOM 1) Kolom (2) adalah nilai anggaran tahun 2014 yang merupakan anggaran dari kegiatan pemerintah daerah selama kurun waktu 12 bulan. Periksa apakah rincian sudah terisi.
- 21 2) Rincian pendapatan dan belanja daerah pada kolom anggaran harus lebih besar atau sama dengan rincian pada kolom penyerapan s/d Triwulan I. Periksa apakah seluruh rincian tersebut sudah benar. 3) Rincian pendapatan dan belanja daerah pada kolom penyerapan s/d Triwulan II harus lebih besar atau sama dengan rincian pada kolom penyerapan s/d Triwulan I. Periksa apakah seluruh rincian tersebut sudah benar. 4) Rincian pendapatan dan belanja daerah pada kolom penyerapan s/d Triwulan III harus lebih besar atau sama dengan rincian pada kolom penyerapan s/d Triwulan II. Periksa apakah seluruh rincian tersebut sudah benar. 5) Rincian pendapatan dan belanja daerah pada kolom penyerapan s/d Triwulan IV harus lebih besar atau sama dengan rincian pada kolom penyerapan s/d Triwulan III. Periksa apakah seluruh rincian tersebut sudah benar. Pada Triwulan III atau Triwulan IV biasanya ada APBD perubahan, pastikan ketika terjadi perubahan telah memperbaiki isian APBD sebelumnya.
- 22 BAB IV DESAIN PELAKSANAAN PENGOLAHAN STKU
A. Desain Infrastruktur Sebagaimana disampaikan dalam BAB I PENDAHULUAN aplikasi
yang
digunakan
dalam
proses
pengolahan
STKU
bahwa kali
ini
menggunakan aplikasi berbasis web. Dimana secara infrastruktur, aplikasi web ini akan diletakkan di server BPS RI di Jakarta beserta basis datanya. Sehingga data secara real-time terpusat di BPS RI. Desain dari infrastruktur pengolahan ada di gambar 1.
Gambar 1. Desain Infrastruktur
Dari gambar diatas terlihat bahwa pengguna (client) dapat mengakses aplikasi dengan menggunakan peralatan apa saja, baik itu Personal Computer
(PC),
Laptop/Notebook,
Tablet
bahkan
Telepon
sepanjang peralatan tersebut terhubung ke Internet. B. Desain Sistem Desain dari sistem pengolahan dapat terlihat melalui gambar 2.
genggam,
- 23 -
Gambar 2. Alur Sistem
Alur pekerjaan dari STKU adalah sebagai berikut: 1. Bagian Metodologi memberikan DSPU+P, KBLI ke Admin BPS RI. 2. DSPU+P,KBLI tersebut kemudian dimasukkan oleh Admin BPS RI ke dalam server. 3. Setelah DSPU+P dimasukkan kedalam server, Admin BPS RI segera memberitahu seluruh admin BPS Provinsi dengan jalur komunikasi tercepat (eg. E-mail, sms) bahwa sistem siap. 4. Admin BPS Provinsi akan mengecek DS tersebut dan memberikan feedback ke Admin BPS RI, dengan jalur komunikasi tercepat. 5. Admin BPS Provinsi akan meng-assign Admin untuk setiap BPS Kabupaten/Kota. 6. Admin BPS Provinsi memberitahu Admin BPS Kabupaten/Kota bahwa sistem siap digunakan dengan jalur komunikasi tercepat. 7. Admin BPS Kabupaten/Kota akan mencek DS tersebut dan memberikan feedback ke Admin BPS Provinsi dengan jalur komunikasi tercepat. Dan Admin BPS Provinsi harus mengecek kembali feedback dari admin BPS Kabupaten/Kota dan mem-follow up-nya baik ke Admin BPS RI atau dengan Admin BPS Kab dengan menggunakan jalur komunikasi tercepat. 8. Admin BPS Kabupaten/Kotaakan meng-assign petugas dan pengawas untuk setiap sampel.
- 24 9. Admin BPS Kabupaten/Kota memberitahukan ke pengawas dan petugas bahwa sistem siap digunakan. 10. Petugas akan masuk kedalam sistem dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan oleh Admin BPS Kabupaten/Kota. 11. Petugas akan mendapatkan list perusahaan yang menjadi beban kerjanya. 12. Petugas akan mencetak kuesioner dari website dan menggunakannya untuk pengumpulan data ke responden. 13. Setelah data kembali dari responden maka petugas dapat meng-entry-nya dengan meng-update data yg ada di-website. 14. Petugas
kemudian
menyimpan
dokumen
dari
responden
dan
mengumpulkannya ke Admin BPS Kab untuk diteruskan ke admin BPS Provinsi (KasieStatistik Niaga Jasa dan/atau Kasie Statistik Keuangan dan Harga Pedesaan) untuk disimpan. 15. Petugas dapat meng-update datanya selama data itu belum final (dengan mengklik tombol “simpan & kirim”). 16. Jika data yang di-entry telah final maka sistem akan mengisi sebuah flag bahwa data telah final dari petugas. Dengan begitu maka petugas tidak dapat lagi mengubah datanya. Dan sistem akan memberitahu petugas, kepada pengawas mana dia harus memberi tahu status dari pekerjaannya tersebut dengan jalur komunikasi tercepat. 17. Setelah pengawas diberitahu oleh petugas maka data isian petugas bisa dibuka oleh pengawas, sehingga pengawas dapat memeriksa isian dan mengisikan KBLI. 18. Jika ada masalah maka pengawas dapat membuka flag final dan memberitahu petugas untuk memperbaikinya dengan jalur komunikasi tercepat. Dan proses akan berulang untuk point 16 sd 18. 19. Setelah data final oleh pengawas dan pengawas maka data itu akan di flag oleh sistem dan pengawas harus melaporkan ke admin BPS Kab melalui jalur komunikasitercepat. 20. Data yang dari pengawas itulah data final untuk triwulan tsb untuk kabupaten/kota tsb. 21. Executives dapat secara realtime memantau progress dilapangan, dengan melihat progress report maupun tabulasi-tabulasi yang di-generate secara langsung dari website. 22. Untuk sampel pengganti, pengawas harus melaporkan ke admin kab
- 25 sehingga admin kab dapat mengalokasikannya ke petugas. Sehingga data perusahaan
ini
akan
muncul
dijendela
petugas
untuk
dilakukan
pendataan dan entri data.
C. Desain Aplikasi Aplikasi yang dibuat berbasis web, memiliki struktur seperti gambar 3. 1. Beranda Petugas memuat informasi: a. Data Petugas: Nama, provinsi & kabupaten/kota tempat tugas. b. Daftar dari perusahaan yang menjadi beban kerja petugas, yang telah dan akan dientri untuk triwulan yg bersesuaian. c. Dengan mengklik nama perusahaan maka petugas dapat memasukkan data dari responden yang sesuai. d. KBLI diketik secara deskriptif, dimana kode akan diberikan oleh pengawas. e. Petugas bisa print/cetak kuesioner yg sudah ada. f.
Petugas harus mengklik submit yang menandakan bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya per-perusahaan. Data perusahaan yang sudah di submit tidak akan bisa lagi diubah oleh petugas.
2. Beranda Pengawas memuat informasi: a. Data Pengawas: Nama, provinsi& kabupaten/kota tempat tugas. b. Menampilkan list hasil entri petugas dibawahnya, untuk triwulan yang bersesuaian. List ini akan aktif jika petugas sudah melakukan submit.
- 26 LOGIN Tidak
Periksa Login dan Hak akses
Ya
Admin RI
Admin Propinsi
Admin Kab/ Kota
Pengawas
Tambah/Edit Pengguna
Tambah/Edit Pengguna
Tambah/Edit Pengguna
Entri Data Dialokasi
Alokasi Petugas
Alokasi Petugas Dalam Satu Propinsi
Alokasi Petugas Dalam Satu Kab/Kota
Ganti Sampel Dialokasi
Ganti Sampel
Ganti Sampel Dalam Satu Propinsi
Ganti Sampel Dalam Satu Kab/Kota
Entri Data
Entri Data Dalam Satu Propinsi
Entri Data Dalam Satu Kab/Kota
Pencacah Entri Data Dialokasi
Gambar 3. Desain Aplikasi c. Dengan memilih salah satu hasil entri dari petugas maka akan masuk ke halaman data entri sehingga pengawas dapat meng-entri KBLI berdasarkan deskripsi kelompok/jenis komoditi yang diisikan petugas. d. Pengawas harus melakukan submit yang menandakan bahwa dia telah melakukan tugasnya. Data yang telah di-submit pengawas tidak akan bisa diubah oleh pengawas. e. Jika ada masalah dengan isian data dari petugas, maka pengawas bisa membuat data perusahaan tersebut „terbuka‟ bagi petugas, sehingga petugas dapat memperbaikinya.
3. Beranda Admin BPS Kabupaten/Kota memuat informasi : a. Data kabupaten/kota dimana dia berada dan bisa dipilih untuk triwulan pencacahan tertentu. b. Daftar summary per kecamatan tentang progress kegiatan, yang bisa di break-down sampai dengan data perperusahaan. Sehingga admin kabupaten/kota bisa melakukan re-check. Dan jika ada masalah maka dokumen bisa di „kembalikan‟ ke pengawas untuk dikoreksi. c. Link untuk entri dan update data petugas dan pengawas. 4. Validasi a. Akan menampilkan pesan kesalahan. Dan jika diklik „ok‟ maka akan masuk ke jendela data entri dan menampilkan data yang sebelumnya dimasukkan.
- 27 b. Akan menampilkan pesan data tersimpan dan jika diklik „ok‟ maka akan masuk ke jendela beranda petugas. 5. Beranda Admin BPS Provinsi a. Data Provinsi dimana dia berada dan bisa dipilih untuk triwulan pencacahan tertentu. b. Daftar summary per kabupaten/kota dan per-kecamatan tentang progress kegiatan, yang bisa di break-down sampai dengan data per perusahaan. Sehingga admin provinsi bisa melakukan re-check. Dan jika ada
masalah
maka
dokumen
bisa
di
„kembalikan‟
ke
admin
kabupaten/kota untuk dikoreksi c. Link untuk entry dan update data admin kabupaten/kota. d. Laporan/tabel-tabel untuk provinsi. 6. Beranda Admin RI & executives a. mengetahui
progress report per kabupaten/kota & provinsi triwulan
yang bersesuaian. b. mengetahui tabel-tabel publikasi per kabupaten/kota & provinsi. c. Convert data ke dbf atau text. 7. Login a. Checking user b. menyimpanhistory ke database.
- 28 BAB V PENGGUNAAN APLIKASI Pada bab ini akan dijelaskan tentang penggunaan aplikasi berbasis web untuk kegiatan pengolahan data STKU Terintegrasi 2014. Untuk menggunakan aplikasi ini, user dapat menggunakan web browser apa saja, sebagai contoh: Mozilla Firefox, Internet Explorer, Safari, Opera dll. Namun yang harus diingat adalah bahwa browser yang digunakan meng-enable-kan fitur javascript yang biasanya secara default telah di enable. Alamat website untuk STKU Terintegrasi 2014 kali ini menggunakan: http://stku.bps.go.id Halaman yang akan muncul pertama kali adalah halaman login seperti pada gambar dibawah. A. Login Masukkan username dan password dengan benar serta pilih survei mana yang akan dia kerjakan
Gambar 4. Halaman Login Pada tahap ini pengguna yang login akan diverifikasi dimana (provinsi dan kabupaten/kota) dia bekerja dan apa level yang dimiliki (Pencacah, Pengawas, admin BPS Kabupaten/Kota, admin BPS Provinsi, admin BPS-RI atau eksekutif). Hal ini menentukan hak akses terhadap fasilitas yang disediakan
dalam
web
aplikasi STKU
Terintegrasi
2014
yang
akan
direpresentasikan dalam menu-menu. Menu yang akan ditampilkan tentu saja sesuai dengan hak akses pengguna terhadap masing-masing survei. Secara rinci masing-masing menu adalah sebagai berikut:
- 29 1. Admin. Menu yang akan tampil adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Menu Admin Untuk menu admin STKU-G/H/J/K adalah sama dan pada gambar diatas diwakili oleh STKU-G. Sedangkan untuk STKU-O berbeda karena tidak ada ganti sampel. Admin disini antara lain admin BPS-RI, BPS Provinsi dan BPS Kab./Kota. Perbedaannya adalah data yang ditampilkan, dimana data yang ditampilkan hanya yang sesuai dengan daerah petugas yang login. 2. Pengawas Menu yang akan tampil adalah
Gambar 6. Menu Pegawas
- 30 Menu pengawas STKU-G/H/J/K adalah sama dan pada gambar diatas diwakili oleh STKU-G. Sedangkan untuk STKU-O berbeda karena tidak memiliki daftar sampel.
3. Pencacah. Menu yang akan tampil adalah
Gambar 7. Menu Pencacah
Menu pencacah STKU-G/H/J/K adalah sama dan pada gambar diatas diwakili oleh STKU-G. Sedangkan untuk STKU-O berbeda karena tidak memiliki daftar sampel. B. Beranda 1. Admin Halaman ini berisi informasi mengenai progres entri dan status dokumen diwilayahnya.
Gambar 8. Halaman Beranda Admin
- 31 2. Pencacah dan Pengawas Halaman ini akan berisi informasi dan progres entri kuesioner yang menjadi beban kerja petugas yang bersangkutan.
Gambar 9. Halaman Beranda Petugas dan Pengawas C. Alokasi Petugas Menu
ini
digunakan
dokumen/perusahaan/lembaga
untuk
untuk masing-masing
mengalokasikan petugas
dan
pengawas. Pilih tab triwulan yang akan diisi, pilih nama pengawas dari kolom pengawas dan petugas dari kolom petugas, selanjutnya pilih tombol “Simpan”. Menu ini hanya akan tampil pada pengguna dengan level admin (pusat, provinsi, kabupaten/kota).
2014
Gambar 10. Menu Alokasi Petugas Klik Detail, akan muncul halaman untuk meng-alokasikan petugas:
- 32 -
2014
ALOKASI PETUGAS STKU-G TAHUN 2014 TW I
Gambar 11. Menu Alokasi Petugas, Pilih Petugas Isian pengawas harus diisi. Jika pengawas belum dipilih, akan muncul peringatan:
Gambar 12. Menu Alokasi Petugas, Notifikasi Jika alokasi petugas berhasil, akan muncul tanda centang: ALOKASI PETUGAS STKU-G TAHUN 2014 TW I
Gambar 13. Menu Alokasi Petugas, Berhasil Model alokasi petugas ini juga berlaku untuk STKU yang lain. Yang bisa melakukan alokasi petugas adalah admin. D. Entri Data Menu ini menampilkan jumlah sampel di tiap kabupaten/kota. Admin provinsi hanya dapat melihat sampel di provinsinya saja, begitu pula dengan admin
kabupaten/kota,
hanya
kabupaten/kota yang bersangkutan.
dapat
melihat
jumlah
sampel
di
- 33 -
2014
Gambar 14. Entri Data, Daftar Sampel
Pilik (klik) tombol kaca pembesar (
), akan muncul daftar perusahaan.
Untuk STKU-O, jika tombol kaca pembesar ( halaman entri kuesioner.
) dipilih, akan muncul
2014
DAFTAR SAMPEL STKU-G TRIWULAN 1 TAHUN 2014
Gambar 15. Entri Data, Halaman Daftar Perusahaan Selain STKU-O, pilih tombol NUP untuk melihat halaman entri. Untuk melakukan atau melihat entri data, pilih tombol pada kolom NUP.
1. Kuesioner STKU-G : Blok I
- 34 -
Blok II Triwulan I 2014
Triwulan IV 2013
146
140
140
123
118
126
0
0
0
5
5
5
Blok III
Blok IV
11 - 04 - 2014 11 - 04 - 2014 15 - 04 - 2014
2. Kuesioner STKU-H Blok I
- 35 -
Blok II Triwulan IV 2013
Triwulan I 2014
Blok III
peningkatan jumlah penumpang yang diangkut dari adanya penambahan armada bus
1
20
20
- 36 -
Blok IV
11 - 04 - 2014
11 - 04 - 2014 15 - 04 - 2014
3. Kuesioner STKU-J Blok I
Blok II Triwulan IV 2013
Triwulan I 2014
- 37 -
Blok III
11 - 04 - 2014 11 - 04 - 2014 14 - 04 - 2014
4. Kuesioner STKU-K Blok I
Blok II Tahun 2013 Triwulan IV
Tahun 2014 Triwulan I
- 38 -
Blok III
Blok IV
11 - 04 - 2014 11 - 04 - 2014 15 - 04 - 2014
- 39 -
5. Kuesioner STKU-O Blok I
Blok II 2014
Anggaran 2014 (Juta Rp)
Blok III
11 - 04 - 2014 11 - 04 - 2014 16 - 04 - 2014
Gunakan “Tab” untuk memindahkan kursor saat mengenti data. Pada masing-masing kuesioner, dibagian paling bawah terdapat tombol
- 40 berikut: Simpan Tombol ini ada pada semua semua level pengguna, untuk menyimpan data. Tombol simpan akan ditampilkan saat dokumen sedang berada pada level yang bersangkutan. Batal/Kembali Tombol ini berfungsi jika pengguna batal menyimpan dokumen yang telah dientri dan kembali ke halaman daftar perusahaan atau ke halaman daftar sampel (untuk STKU-O). Simpan dan Kirim Tombol “Simpan dan Kirim” ada di semua level pengguna kecuali admin pusat. Tombol ini berfungsi untuk mengirim dokumen ke pengguna pada level di atasnya. Contoh : petugas mengirim dokumen ke pengawas yang bersangkutan Jika petugas sudah memilih tombol ini maka dokumen tidak akan dapat di ubah lagi oleh petugas yang bersangkutan. Karena pada dasarnya ini seperti mengirimkan data ke tingkat yang lebih tinggi. Dan untuk dapat mengubahnya maka level petugas diatasnya harus melakukan proses pengembalian dengan menekan tombol “Kembalikan”. Kembalikan Tombol yang hanya ada pada pengawas dan admin ini, berfungsi untuk mengembalikan dokumen ke pengguna dengan level di bawahnya. Contoh : pengawas mengembalikan dokumen agar dientri lagi oleh petugas karena dirasa isian masih salah.
Gambar 16. Tombol Pemrosesan Kuesioner E. Ganti Sampel Menu ini hanya akan muncul pada STKU-G/H/J/K. Menu ini akan memfasilitasi pengawas/petugas untuk mengajukan penggantian sampel. Pengajuan
penggantian
petugas/pengawas:
sampel
hanya
akan
mucul
di
beranda
- 41 -
Gambar 17. Daftar Sampel Aktif Pengawas/petugas mengisi alasan ganti sampel :
Gambar 18. Alasan Penggantian Sampel
Gambar 19. Sampel Belum diganti pengawas Di halaman pengawas/admin pada menu ganti sampel akan muncul daftar pengajuan sampel: Halaman ganti sampel hanya muncul untuk pengguna dengan login admin atau pengawas. Halaman ini menampilkan daftar sampel yang sudah diajukan oleh petugas/pengawas.
- 42 -
Gambar 20. Sampel tidak jadi diganti Tombol “Kembalikan” berfungsi untuk membatalkan pengajuan sampel dan mengembalikan data ke petugas. Jika tombol ini dipilih, akan muncul pesan konfirmasi seperti berikut :
Gambar 21. Jendela Konfirmasi pengembalian pergantian sampel Pilih tombol “Ganti” untuk menampilkan daftar sampel pengganti
Gambar 22. Halaman Sampel yang dimintakan penggantian Berikut adalah daftar sampel pengganti.Daftar sampel pengganti diambil melalui pendekatan kode KBLI. Jika daftar sampel pengganti sudah habis, admin/pengawas
dapat
melakukan
entri
sampel
pengganti
secara
purposive. Pilih tombol “Proses”, untuk melanjutkan penggantian sampel.
- 43 -
Gambar 23. Proses Pergantian sampel Jika tombol “Proses ” dipilih,akan muncul pesan konfirmasi
Gambar 24. Konfirmasi penggantian sampel Jika OK, maka sampel akan terganti.
Gambar 25. Notifikasi pergantian sampel berhasil Di Beranda Petugas/pengawas yang bersangkutan akan muncul sampel pengganti :
- 44 -
Gambar 26. Halaman sampel setelah pergantian sampel dilakukan Jika sampel telah diajukan untuk diganti, beranda petugas akan tampil seperti gambar 15. F. Daftar Pengguna Pilih tombol “Edit” untuk menampilkan daftar pengguna. Pilih tombol “Tambah Pengguna”, untuk menambahkan pengguna baru
Gambar 27. Halaman Daftar Pengguna Tambah / Ubah Biodata pengguna :
Gambar 28. Halaman penambahan dan perubahan Biodata Pengguna G. Bantuan Menu ini berisi bantuan dan petunjuk penggunaan aplikasi
- 45 -
Gambar 29. Halaman Bantuan H. FAQ Fasilitas ini menjembatani penanggung jawab survei dan petugas lapangan terkait dengan masalah yang dialami petugas mengenai survei atau aplikasi.
Gambar 30. Halaman FAQ I. Keluar Pilih menu “Keluar”, untuk keluar dari aplikasi.
- 46 BAB VI PENUTUP Keberhasilan STKU Terintegrasi 2014 tidak hanya dari hasil pencacahan yang sudah benar, tetapi juga tergantung dari hasil pengolahan. Pra komputer adalah proses penerimaan dan pemeriksaan dokumen sehingga diperlukan dalam suatu proses pengolahan. Pra komputer juga menjadi kendali mutu pengolahan untuk menghasilkan data yang clean. Dengan melakukan Pra .komputer sebelum proses pengolahan/entri data diharapkan
dapat
memudahkan/melancarkan
proses
pengolahan
dan
selanjutnya dilakukan proses validasi sehingga data yang diperoleh sudah merupakan data bersih (clean data). Pengolahan komputer merupakan kegiatan perekaman data melalui tahapan validasi terhadap dokumen STKU Terintegrasi 2014, sehingga diperoleh clean data sampai dengan proses tabulasi. Diharapkan petugas pengolahan mengikuti aturan yang sudah dibuat sehingga data yang dihasilkan akurat, up to date dan terpercaya.
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN