PERANCANGAN SITUS WEB SEBAGAI MEDIA PENJUALAN PADA KUSUMA BOUTIQUE DI MAGELANG
Naskah Publikasi
diajukan oleh Sutikno 05.12.1168
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
WEB DESIGN AS MEDIA STORE IN KUSUMA BOUTIQUE MAGELANG PERANCANGAN SITUS WEB SEBAGAI MEDIA PENJUALAN PADA KUSUMA BOUTIQUE DI MAGELANG Sutikno Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Kusuma Boutique is a growing boutique in Magelang that provides a wide range of clothing and accessories. One important part of this boutique is part of the sale, some tasks from the sale of the goods sold, record the sale of goods, and inventory control. In selling clothing, Kusuma Boutique still wear the traditional way. This led to the sale of the Kusuma Boutique confined to Manila and the surrounding area. The first stage of the design of this website based sales system that is database design model. The second phase of the database design that includes normalization and Entity Relationship Diagram. The last stage is the design of user interface that includes input and output processes. Keywords : Information technology, internet, web.
1. Pendahuluan Informasi dapat disajikan untuk user seluruh dunia tanpa dibatasi dimensi
ruang
dan
waktu
bahkan
letak
geografis
sekalipun.
Untuk
menyampaikan informasi di dunia Internet dikenal suatu media untuk meletakkan informasi tersebut secara online yaitu berbasis web. Salah satu layanan yang bisa dimanfaatkan adalah E-Commerce (Electronic Commerce). E-Commerce
ini
menjadi
salah
satu
alternatif
pilihan
untuk
mempromosikan atau menginformasikan produk ataupun jasa melalui media internet. Cara ini terbilang sangat murah dan memungkinkan menjadi peluang bisnis baru bagi orang, perusahaan ataupun instansi maupun organisasi yang dipisahkan letak geografis dapat saling berkomunikasi dan memperluas area pemasaran. Web store merupakan bagian dari E-Commerce yang sangat membantu user dalam pembelian pakaian. Dengan web store ini pelanggan dapat dengan mudah menentukan produk mana yang diinginkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Pelanggan juga bisa memilih jenis produk apa saja yang diinginkan dan dilengkapi informasi harga masing-masing item. Dalam hal ini Kusuma Boutique masih menggunakan sistem penjualan secara tradisional. Pemilik butik ingin mengubah sistem penjualan tradisional menjadi sistem penjualan online yang menggunakan media internet untuk mengaksesnya. Website yang akan dibuat untuk Kusuma boutique ini, selain untuk menjual pakaian dan aksesori, juga digunakan sebagai media promosi untuk lebih mengenalkan kusuma boutique kepada masyarakat yang dalam hal ini sebagai calon pembeli. 2. Landasan Teori 2.1 E-Commerce E-Commerce atau yang lebih di kenal sebagai Electronic Commerce merupakan jenis situs yang memiliki ciri berbeda dengan situs lainnya. Pada bagaian ini akan di jelaskan mengenai pengertian E-Commerce, Klasifikasi ECommerce, Proses Pemasaran Elektronik, dan Manfaat E-Commerce. 2.2 Pengertian E-Commerce Sebenarnya dalam E-Commerce banyak sebutan yang di pakai untuk memudahkan orang mengucapkannya. Ada beberapa sebutan untuk ECommerce yaitu Internet Commerce atau Electronic Commerce atau Ecom atau E-Commerce, atau
Immerce, yang pada dasarnya semua sebutan di atas
mempunyai makna yang sama. Istilah – istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini di lakukan pada jaringan internet. Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif berikut: Dari
perspektif
komunikasi,
E-Commerce
merupakan
pengiriman
informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer, atau sarana elektronik lainnya. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan salah satu alat yang memnuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. Dari perspektif online, E-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya. 2.3 Internet Interconnect Network atau yang lebih populer dengan sebutan Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputerkomputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh: 202.65.124.130 Secara Harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘internetwork’) adalah rangkaian komputer yang terhubung ke beberapa jaringan lain. Ketika komputer terhubung secara global dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data (packet switching communication protocol), maka rangkaian jaringan komputer yang besar ini dapat dinamakan Internet. Cara menghubungkan
rangkaian
komputer
dengan
kaidah
ini
dinamakan
internetworking. 3. Analisis 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Analisis sistem (system analysis) adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponen - komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan,
hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, yaitu: 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 3.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil analisis sistem yang telah ada di atas ada beberapa masalah yang sering di hadapi dalam proses pembelian secara tradisional adalah: • Customer hanya dapat berbelanja selama jam buka toko. Hal ini membatasi waktu para pembeli/pelanggan untuk berbelanja. • Customer yang hanya terkadang ingin melihat- lihat atau mengecek harga atau mencari informasi mengenai produk yang di carinya seringkali tidak di layani secara memuaskan, terutama apabila toko dalam keadaan sibuk. • Customer yang berada di luar daerah seringkali tidak bisa datang ke toko untuk berbelanja karena jarak yang jauh. • Informasi mengenai produk – produk baru hanya dapat di ketahui oleh costumer apabila datang ke toko 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan permasalah-permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam sistem penjualan di Kusuma Boutique membutuhkan sistem yang dapat membantu costumer menghemat waktu dalam berbelanja, dan sistem yang membantu pemilik butik untuk mempromokasikan produk – produk yang di milikinya. Untuk mempermudah analis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan sistem ke dalam 2 jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements).
4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Implementasi Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan diketahui apakah program atau aplikasi atau sistem yang telah dibuat benar-benar dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan sebelum program diterapkan dan diimplementasikan. Kesalahaan program yang mungkin terjadi adalah kesalahan bahasa (sintaks), kesalahan pada saat program sedang berjalan (runtime) atau kesalahan logika. Setelah program bebas dari kesalahan, program diuji dengan memasukkan data uji untuk diolah. Implementasi berdasarkan
diwujudkan
rancangan
form
dengan yang
form-form ada
pada
yang bab
telah
dibuat
sebelumnya.
Pengimplementasian dan pembahasan perancangan aplikasi speciufication maker dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk merancang database 4.2 Uji Coba Sistem 4.2.1 White Box Testing Pengujian white box adalah metode perancangan text case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan text case. Tes ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci. Karenanya logical path (jalu logika) perangkat lunak akan dites dengan menyediakan tes case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Uji coba white box yang dilakukan pada website Kusuma Boutique dilakukan pada keranjang belanja, jika keranjang belanja masih kosong maka akan muncul pesan error.
Gambar Whitebox Testing
4.2.2 Black Box Testing Pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dengan demikian pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkain kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
semua
persyaratan
fungsional
untuk
semua
program.
Pengujian black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemunkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2) Kesalahan interface 3) Kesalahan dalam struktur data 4) Kesalahan kinerja 5) Inisialisasi dan kesalahan terminasi Uji coba dinyatakan berhasil apabila fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang diharapkan pemakai. Untuk mengetes langkah yang dilakukan dengan menjalankan aplikasi, menginput data, simpan data.
Gambar Blackbox Testing 4.3 Uji Coba Program Uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berinteraksi dengan personil yang mengoperasikan program tersebut atau tidak. Dalam arti program mudah untuk dioperasikan. Selain itu pengetesan program bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam program sebelum program tersebut diterapkan dalam sistem yang resmi Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1) Kesalahan bahasa (language errors) atau kesalahan penulisan (syntax errors) atau kesalahan gramatikal (gramatikal errors) adalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan.
Kesalahan ini relative mudah ditemukan dan diperbaiki, karena kompailer akan memberi tahu letak dan sebab kesalahan waktu program kompilasi. 2) Kesalahan sewaktu proses (run-time errors) adalah kesalahan yang terjadi waktu executable program dijalankan. Kesalahan ini menyebabkan program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena kompailer menentukan kondisi yang belum dipenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini relative
mudah
ditemukan
dan
diperbaiki,
karena
kompailer
akan
memberitahukan letak sebab kesalahan waktu program dikompilasi. 3)
Kesalahan logika (logical Errors). Adalah kesalahan logika pada program yang dibuat. Kesalahan ini paling sulit ditemukan, karena tidak ada yang memberitahukan mengenai kesalahannya dan tetap akan diperoleh hasil dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan ini dapat ditemukan dengan tes data, yaitu dengan membandingkan hasil pengolahan sistem dengan hasil yang sudah diketahui bila hasilnya berbeda ada kesalahan.
4.4 Pemeliharaan Sistem Walaupun telah didesain, dibangun dan diuji coba, sistem atau aplikasi bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Kebutuhan sistem yang kurang divalidasi. b. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan. c. Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan. d. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem. e. Kesalahan program semata. Tujuan utama dari pemeliharaan Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang adalah : a. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem desain dan implementasi. b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk memperbaiki bagian ini, justru akan menyebabkan error pada bagian lain yang sudah benar. c. Untuk menghindari degradasi performa system. Pemeliharaan sistem yang buruk akan berakibat menurunnya jumlah kunjungan dan waktu tanggap dari sistem. d. Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi berjalan dengan baik, karena kegagalan sistem bisa saja berakibat pada kerugian.
Perawatan sistem menjadi pertimbangan dalam merancang sistem informasi khususnya layanan berbasis online. Sebuah situs web perusahaan tugas pemeliharaan dapat diklasifikasikan dalam berbagai bidang seperti kualitas, monitoring web, infrastruktur, meninjau kinerja, tanggapan manajemen, perubahan dan manajemen konten web. Oleh karena itu dalam rangka menjadi tuan rumah yang sempurna dan terlihat plus fungsional sempurna pemeliharaan websitenya menjadi wajib. Beberapa yang menjadi pertimbangan dalam hal perawatan dideskripsikan sebagai berikut: 1. Database Keberadaan bagian ini sangat vital mengingat semua informasi dalam layanan Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang ini ditampung dalam database. Pengamanan menjadi hal yang sangat prioritas untuk dipertimbangkan. Dalam sistem ini database selalu di backup oleh penyedia layanan tempat menghosting Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang selain itu dalam cpanel juga disediakan fitur untuk membackup database secara berkala, sebagai solusi paling jitu yakni selalu mengupdate versi database yang digunakan dan bagi admin bisa memanfaatkan fasilitas export di dalam phpmyadmin yang juga tersedia pada cpanel account Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang ini menghosting. 2. Aplikasi Web a. Kali ini akan berbicara tentang PHP, karena script pemrograman ini adalah yang paling banyak digunakan. Secara default, jika ada kesalahan pada suatu file maka pesan error dan warning pada PHP akan ditulis dengan informasi yang lengkap, termasuk letak file yang sedang bermasalah tersebut. Informasi yang diberikan terlalu banyak. Gunakan function error_reporting() yang terdapat pada PHP, dan masukkan sebagai global file yang bekerja pada semua bagian dari website anda. b. Form dapat menjadi celah terbesar dari website anda jika anda tidak benar-benar serius dalam melakukan codingnya. Form dapat memiliki akses langsung ke database menggunakan maxlength. Dapat (paling tidak) mencegah orang lain memasukkan data terlalu banyak. c.
Monitoring kondisi situs secara rutin, bila sewaktu-waktu ada ganggun, maka akan secepatnya memperbaiki dan memberitahu anda. Memonitor commentar/feedback.
d. Melakukan pemeriksaan berkala link website untuk menghindari website e-commerce dari broken link. e. Pengaturan keamanan website termasuk scripting yang ada, database dan pencegahan terhadap pencurian bandwidth melalui akses images. f.
Analisa log file dan pembuatan laporan statistik pengunjung website.
5. Kesimpulan Kesimpulkan yang dapat diambil setelah beberapa tahapan dalam menyelesaikan Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang ini, antara lain: 1. Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang yang telah dibuat dapat membantu user/costumer dalam pengambilan keputusan pada saat pembelian atau pemesanan produk yang ditawarkan oleh Kusuma Boutique. 2. Perancangan Situs Web Sebagai Media Penjualan Pada Kusuma Boutique Magelang sebagai sebuah layanan informasi berbasis web yang dapat dijadikan sebagai referensi (acuan) bagi user dalam menentukan pakaian yang diinginkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. 3. Informasi yang ada di dalam website ini dapat di update setiap saat sehingga data yang diperoleh costumer adalah informasi yang terbaru.
DAFTAR PUSTAKA HM. Jogiyanto, Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005 Kristanto. Andri, Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Penerbit Gama Media Mulyana, Y.B. 2004. Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL : Elex Media Komputindo. Nugroho.Bunafit, PHP & mySQL dengan Editor Dreamveaver MX, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004 Nugroho. Adi, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek, Penerbit Informatika, Bandung, 2002 Sidik, Betha. 2005. MySQL. Bandung: Penerbit INFORMATIKA. Sutabri. Tata, Analisis Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta,2004 Suyanto.M, Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2004 Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.