LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Layanan Pada Rumah Sakit Ida Bagus Primanggara Gamaswara1, A.A.K. Oka Sudana2, Ni Made Ika Marini Mandenni3 Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia
[email protected] [email protected] [email protected]
Abstrak Sistem Informasi Manajemen diperlukan oleh sebuah perusahaan besar seperti rumah sakit untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Perancangan Sistem Informasi Manajemen untuk keperluan rumah sakit dibentuk ke beberapa modul sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti Modul Layanan. Modul Layanan ini diharapkan dapat membantu mengurangi aktivitas pegawai rumah sakit bagian layanan yang masih dilakukan secara manual menggunakan media kertas, seperti pencatatan rekam medis pasien. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode TAS dengan lima tahap perancangan. Perancangan Sistem Informasi Manajemen disesuaikan dengan enam modul lainnya melalui pertukaran data antar modul sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi. Proses-proses yang dijelaskan pada Modul Layanan adalah Manajemen Master Data, Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Hasil dari perancangan sistem ini terdiri dari rancangan Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Physical Data Model, dan Graphical User Interface. Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Rumah Sakit, Modul Layanan, Metode TAS. Abstract Management System Information is needed by an organization or a large company such as hospital to provide information for support several function of operation, management, and problem solver immediately and appropriately. Management System Information had designed for hospital necessary is formed by several modules in accordance with their respective functions, such as the Service Module. The Service Module is expected to reduce hospital employees for working which several services still going manually paperbased, such as recording a patient's medical record. A method is used for this project called TAS Method who had five stages of design. Design of Management System Information of Hospital Service Module has been connected to six others module through exchanged data between module so that produce a integrated. Some process can be explained from this Service Module is Master Data Management, Treatment, Emergency Unit, Medical support, Medical Record, Scheduling, and Report. The result from designing this system is Exchanged Data Between Module Design, Context Diagram, Data Flow Diagram, Hierarchy Chart, Physical Data Model, and Graphical User Interface. Keywords: Management of System Information, Hospital, Service Module, TAS Method.
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membuat pengaruh besar dalam semua lapisan kegiatan di masyarakat. Teknologi informasi sebagai acuan dalam perkembangan jaman mengakibatkan kebutuhan akan informasi meningkat tajam. Bentuk dari teknologi
163
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
informasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem informasi manajemen. SIM biasa dipakai oleh organisasi atau perusahaan besar yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, salah satunya adalah rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib dimiliki oleh setiap rumah sakit karena proses bisnis rumah sakit sangat rumit dan banyak sehingga dibutuhkan sebuah metode yang mempermudah kerja tersebut. Tetapi pada kenyataannya, belum semua rumah sakit mengimplementasikan SIMRS. SIMRS Modul Layanan akan sangat bermanfaat untuk menangani proses Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan dan Pelaporan. Hasil yang diharapkan dari perancangan SIMRS Modul Layanan adalah sistem yang saling terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu menggambarkan proses yang berada dalam sistem. Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Siti Elda Hiererra dengan membuat sebuah perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Registrasi Pasien di RS. Budi Lestari Bekasi. Perancangan tersebut menghasilkan rich picture perancangan sistem informasi, UML Class Diagram, dan Graphical User Interface [1]. Hendik Mulyanarko menciptakan Sistem Informasi Billling pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pacitan berbasis web. Rancangan yang dibuat adalah berupa Entity Relational Diagram, Database, dan GUI [2]. Yudhistira Adi Nugraha Paturusi menghasilkan sebuah Sistem Rekam Medis Elektronik berbasis Social Network Web dengan keinginan untuk menggabungkan beberapa komunitas rumah sakit menjadi satu. Hasil yang dicapai adalah perancangan database dan GUI pada web [3]. Rachmat Agusli membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net. Hasil yang diperoleh adalah rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan GUI [4]. Erlina Dayanti membuat Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien pada Pusat Kesehatan Masyarakat Munjul Kabupaten Majalengka. Rancangan dibuat dalam bentuk Diagram Konteks, Data Flow Diagram, ERD, dan Physical Data Model [5]. Cyfa Agnia Fathia menghasilkan Sistem Informasi Rekam Medis di Puskesmas Rancaekek. Perancangan yang dibentuk adalah Diagram Konteks, DFD, ERD, Database, dan GUI [6]. Rika melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada penggunaan metode Total Architecture Synthesis. Metode TAS dilakukan dengan lima tahap perancangan sistem [7]. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan memiliki perbedaan dengan perancangan yang dilakukan oleh penulis lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain rancangan penulis yang saling terintegrasi dengan enam modul lain. Hasil perancangan penulis berupa Diagram Pertukaran Data antar Modul, Diagram Konteks, DFD, PDM, dan GUI. Tujuan dari pembuatan rancangan tersebut adalah menciptakan kemudahan untuk melihat hubungan antar entitas, datastore antar modul, dan tampilan aplikasi. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah TAS. TAS merupakan metode perancangan yang menghasilkan perulangan untuk mencapai tujuan, menjelaskan bisnis proses, dan mendeskripsikan arsitektur sistem. TAS merupakan metode yang dilakukan dengan beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain [8]: a. Menentukan Initial Scope. b. Menentukan Kebutuhan. c. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses. d. Mendesain Arsitektur Sistem. e. Evaluasi Arsitektur. 2.1.
Menentukan Initial Scope
Initial Scope merupakan proses untuk menentukan rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah disain Sistem Informasi
164
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan yang layak untuk diimplementasikan secara langsung disebuah rumah sakit. 2.2. Menentukan Kebutuhan Kebutuhan dalam merancang SIMRS Modul Layanan terdiri dari tiga tahapan, yaitu pencarian informasi yang terkait dengan proses rawat jalan, melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit, dan melakukan observasi langsung ke sebuah rumah sakit. 2.3. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses Arsitektur Bisnis Proses terdiri dari pembuatan standard operating procedure untuk menjelaskan setiap proses yang ditangani pada sistem informasi dan pengilustrasian hubungan relasional antara satu entitas dengan entitas lainnya dalam entity relationship diagram. 2.4. Mendesain Arsitektur Sistem Arsitektur Sistem yang dihasilkan oleh perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan adalah berupa disain Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Normalisasi, Physical Data Model, dan Graphical User Interface. 2.5. Evaluasi Arsitektur Evaluasi Arsitektur merupakan tahap terakhir dalam perancangan sistem menggunakan metode TAS. Hal ini sangat penting karena akan digunakan sebagai tolak ukur bahwa sistem informasi yang dihasilkan dapat dikatakan baik atau tidak. 3. Kajian Pustaka Kajian Pustaka menggunakan dasar teori pada beberapa sumber untuk menunjang Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Rumah Sakit adalah tempat yang memfasilitasi orang sakit dengan mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat untuk melaksanakan pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya [9]. Pasien yang pernah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit mendapatkan sebuah dokumen rekam medis. Rekam Medis adalah berkas yang digunakan untuk menyatakan apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat informasi minimal berisikan identitas pasien, diagnosis penyakit pasien, pelayanan kesehatan, serta pengobatan dengan merekam hasilnya [10]. 3. Perangkat Pemodelan Sistem Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan dibuat berdasarkan perangkat pemodelan sistem yang ada, yaitu DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, dan PDM. DFD adalah alat untuk menggambarkan suatu sistem yang sebelumnya ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik yang memiliki kontak dimana data tersebut akan disimpan [11]. Diagram Konteks adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem [12]. Hasil keseluruhan proses DFD Level 0 sampai Level selanjutnya dapat digambarkan menggunakan Diagram Berjenjang. Diagram Berjenjang merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan untuk keseluruhan proses yang beradapada DFD. Rancangan database diilustrasikan ke dalam sebuah rancangan PDM. PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data yang disimpan serta hubungan antar data tersebut [13]. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan.
165
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
4.1. Gambaran Umum Sistem Gambaran umum sistem yang dihasilkan merupakan bentuk dari pertukaran data yang dilakukan oleh masing-masing modul. Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah sebanyak tujuh modul yang terdiri dari Front Office, Layanan, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, Human Resource Development, dan Akuntansi dan Keuangan. Gambaran umum sistem dapat dilihat pada Gambar 1. Data List Rawat, Data List IGD, Data List Operasi, Data List Lab, Data List Radio Data Ruangan Data Kamar, Kelas, Ambulance, Bed
Data Pembayaran Transaksi Tindakan FRONT OFFICE
B
Draft PO, Laporan DR, RR, Spoil, RTA, RTP, Stok Opname, Pemusnahan Obat
Laporan Persetujuan PO
PAYROLL
Data Registrasi, Data Pasien Data Transaksi Obat
B
Request Data Pegawai, Request Status Pegawai Data Pegawai, Status Pegawai
A Data Pegawai, Absensi, Sanksi, Kenaikan pangkat, kenaikan jabatan,. Cuti
Posting Data Pembayaran, Bukti Pembayaran, Faktur Jaminan
AKUNTING & KEUANGAN Laporan THR, Data Premi BPJS, Data Rekonsiliasi
LAYANAN Data Rekam Medis, Data Transaksi Tindakan, Jadwal Operasi Pasien, Jadwal Dokter Data Jadwal Dokter
Pembayaran
Request Data Kamar, Kelas, Ambulance, Bed
Data Pegawai Medis
Laporan Persetujuan PO dan Voucher Payment
Draft PO, RR, DO dan Posting Hasil Penghapusan
SARANA & PRASARANA
Data Pasien, Data Registrasi, Data Diagnosa Awal
PEGAWAI
Data Pegawai HRD
A FARMASI
Data Pasien, Data Registrasi, Dokumen Jaminan Info Obat, Data DR Unit
PASIEN
Data SR Unit, Data Resep, Data Penggunaan Obat Habis Pakai
Gambar 1. Gambaran Umum Sistem Modul Layanan yang berada pada Gambar 1 memiliki hubungan dengan beberapa modul lain, diantaranya Front Office, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, dan HRD. Pertukaran data diantara modul tersebut diperlukan guna menjalankan beberapa proses yang saling terkait. 4.2. Diagram Konteks Gambar 2 merupakan Rancangan SIMRS Modul Layanan yang dibuat dalam bentuk Diagram Konteks. Sistem Layanan memiliki hubungan dengan sembilan entitas. Sembilan entitas tersebut adalah Dokter, Perawat, Admin, Sarana dan Prasarana, HRD, Staff Medis, Direktur Utama, Front Office, dan Farmasi. Diagram Konteks Sistem Layanan pada Gambar 2 menjelaskan mengenai hubungan Sistem Layanan dengan entitas. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
2.
3.
Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Direktur Utama yaitu saat subsistem layanan memberikan Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Front Office yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi dan front office memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Farmasi yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, dan Data Retur Pasif dan Farmasi memberikan Info Obat, Data DR Unit.
166
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
4.
5.
6.
7. 8.
9.
ISSN: 2088-1541
Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Dokter yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal dan dokter memberikan Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Resep, Data Visite Dokter, Data Status Operasi. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Perawat yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien dan perawat memberikan Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Admin yaitu subsistem layanan diberikan Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas HRD ketika subsistem HRD memberikan data pegawai yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan jadwal. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Staff Medis yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan, Data Jadwal dan staff rekam medis memberikan Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Sarana dan Prasarana yaitu saat subsistem layanan diberikan Data Ruangan. Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal
Data Registrasi, Data Pasien f
g
PERAWAT
DOKTER
MODUL FARMASI
Info Obat, Data DR Unit Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi
Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD
Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Visite Dokter, Data Resep, Data Status Operasi
2.0
Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X
DIREKTUR UTAMA
MODUL SARPRAS
Data Pegawai
MODUL FO
c
ADMIN
LAYANAN
Data Ruangan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal
f1
MODUL HRD
Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan h
Data Tindakan, Data Jadwal
STAFF MEDIS
Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Layanan 4.3. Diagram Berjenjang Gambar 3 merupakanGambar Diagram Berjenjang dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses-proses dari DFD Level 0 hingga DFD Level selanjutnya. Diagram Berjenjang yang dihasilkan pada perancangan ini sampai ke DFD Level 2.
167
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
2.0 SUBSISTEM LAYANAN
TOP LEVEL
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
MANAJEMEN MASTER DATA
IGD
PERAWATAN
PENUNJANG
REKAM MEDIS
PENJADWALAN
PELAPORAN
2.1.1p
2.1.6p
MANAJEMEN MASTER DATA SMF
MANAJEMEN MASTER DATA LABORATORIUM
2.1.2p
2.1.7p
MANAJEMEN MASTER DATA DEPARTEMEN
MANAJEMEN MASTER DATA TINDAKAN UMUM
2.1.3p
2.1.8p
MANAJEMEN MASTER DATA PENYAKIT
MANAJEMEN MASTER DATA TINDAKAN PENUNJANG
2.1.4p
2.1.9p
MANAJEMEN MASTER DATA OPERASI
MANAJEMEN MASTER DATA ICD IX CM
2.1.5p
2.1.10p
MANAJEMEN MASTER DATA RADIOLOGI
MANAJEMEN MASTER DATA ICD X
2.2.2p
TRIAGE MERAH
2.2.1
TRIAGE
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.4.1
2.4.2
2.4.3
PEMERIKSAAN
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
PENGGOLONGAN PASIEN
TINDAKAN MEDIS PENUNJANG
PENGOLAHAN HASIL
2.5.1
2.5.4
2.6.1p
PENGOLAHAN DATA RM RAWAT
PENGOLAHAN DATA RM RADIOLOGI
PENJADWALAN DOKTER
2.5.5
2.5.2
2.2.3p
PENGOLAHAN DATA RM IGD
TRIAGE HIJAU
2.2.4p
TRIAGE KUNING
PENGOLAHAN DATA RM LABORATORIUM
2.5.3
2.5.6p
PENGOLAHAN DATA RM OPERASI
PENGHIMPUNAN DATA RM
DFD LEVEL 0
2.7.1p
LAPORAN 10 REKAP PENYAKIT
2.6.2p
PENJADWALAN OPERASI
2.7.2p
LAPORAN MORDIBITAS PASIEN
2.7.3p
LAPORAN MORTALITAS PASIEN
2.7.4p
LAPORAN KUNJUNGAN PASIEN
DFD Level 1 2.2.1.1p
2.3.1.1p
2.3.2.1p
PEMERIKSAAN SINGKAT
PEMERIKSAAN AWAL
PENENTUAN POLI
2.2.1.2p
PENENTUAN TINGKAT KEGAWATDAR URATAN 2.2.1.3p
PEMILAHAN PASIEN
2.3.3.1p
PENENTUAN RUANG PERAWATAN
2.4.1.1p
2.4.2.1p
2.4.3.1p
2.5.1.1p
2.5.4.1p
RUJUKAN RAWAT JALAN
PENANGANAN MEDIS OPERASI
ANALISA HASIL RADIOLOGI
VIEW DATA RM RAWAT
VIEW DATA RM RADIOLOGI
2.3.1.2p
2.3.2.2p
2.3.3.2p
2.4.1.2p
2.4.2.2p
2.4.3.2p
2.5.1.2p
2.5.4.2p
PEMERIKSAAN FISIK
TINDAKAN MEDIS POLI
TINDAKAN MEDIS
TANPA RUJUKAN
PENANGANAN MEDIS RADIOLOGI
ANALISA HASIL LABORATORIUM
VERIFIKASI DATA RM RAWAT
VERIFIKASI DATA RM RADIOLOGI
2.3.1.3p
2.3.2.3p
2.3.2.3p
2.4.1.3p
2.4.2.3p
2.4.3.3p
DIAGNOSA
PEMBUATAN RESEP OBAT
PEMBUATAN RESEP OBAT
RUJUKAN RAWAT INAP
PENANGANAN MEDIS LABORATORIUM
UPDATE DATA RADIOLOGI
2.5.2.1p
2.5.5.1p
VIEW DATA RM IGD
VIEW DATA RM LABORATORIUM
2.4.3.4p
UPDATE DATA LABORATORIUM
2.5.2.2p
2.5.5.2p
VERIFIKASI DATA RM IGD
VERIFIKASI DATA RM LABORATORIUM
2.5.3.1p
VIEW DATA RM OPERASI
2.5.3.2p
VERIFIKASI DATA RM OPERASI
DFD Level 2
Gambar 3. Diagram Berjenjang Sistem Layanan
168
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
Diagram Berjenjang pada Gambar 3 menunjukan proses-proses DFD Rancangan SIMRS Layanan yang menghasilkan proses sampai Level 2. DFD Level 1 merupakan subproses dari proses-proses utama pada DFD Level 0. DFD Level 2 merupakan subproses dari DFD Level 1. 4.4. DFD Level 0 Gambar 4 merupakan DFD Level 0 dari perancangan SIMRS Modul Layanan. DFD Level 0 menyajikan proses-proses utama yang berada pada rancangan SIMRS Modul Layanan. Proses-proses tersebut diantaranya Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Ketujuh proses utama tersebut berkaitan dengan sembilan entitas dalam SIMRS Modul Layanan. Alur perancangan SIMRS Modul Layanan dimulai dari proses manajemen master data. Manajemen master data dilakukan oleh admin yang membuat isi atau konten dari datastore yang digunakan pada sistem informasi. Datastore tersebut digunakan untuk menyimpan pengolahan data yang terjadi dimasing-masing proses. Proses yang pertama adalah proses perawatan, proses IGD, dan proses penunjang. Proses tersebut dilaksanakan tergantung dari proses pengobatan yang dijalani oleh pasien. Data registrasi yang diberikan oleh Modul Front Office menandakan dimana seorang pasien dirawat dan mendapatkan pelayanan medis apa saja. Proses perawatan dapat menangani proses rawat jalan (poliklinik) dan proses rawat inap. Proses IGD dapat menangani proses ketika pasien mendapatkan pelayanan medis di ruang gawat darurat. Proses penunjang merupakan proses yang menangani layanan penunjang medis seperti laboratorium, radiologi, dan kamar operasi. Proses penunjang memiliki keterkaitan antara proses perawatan dan proses IGD melalui rujukan fasilitas penunjang yang diarahkan oleh dokter kepada pasien. Hasil dari proses-proses tersebut, yaitu data tindakan perawatan, data tindakan IGD, dan data tindakan penunjang bermuara ke proses rekam medis. Proses rekam medis menghasilkan data rekam medis masing-masing pelayanan untuk diberikan kepada proses pelaporan. Proses pelaporan merupakan rangkuman dari proses pelayanan rumah sakit yang dihasilkan secara rutin untuk dilaporkan kepada Direktur Utama rumah sakit. 4.5. DFD Level 1 Perawatan DFD Level 1 Perawatan merupakan subproses dari Proses Perawatan pada DFD Level 0. DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses utama didalamnya. Ketiga subproses tersebut diantaranya Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Setiap subproses yang berada pada DFD Level 1 Perawatan memiliki keterkaitan dengan entitas-entitas dan data store yang berasal dari DFD Level 0. DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses, yaitu Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Alur proses bermula dari proses pemeriksaan yang memperoleh data registrasi dan data diagnosa awal dari Modul Front Office. Data tersebut digunakan ke dalam proses untuk melaksanakan pra tindakan medis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis merupakan tahapan dimana seorang dokter melakukan tanya jawab terkait dengan kondisi pasien saat itu. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter atas keluhan yang diberikan oleh pasien dengan menggunakan kelima indera manusia. Hasil dari proses pemeriksaan tersebut menentukan seorang pasien untuk melakukan proses rawat jalan atau rawat inap. Rawat jalan terdiri dari beberapa poliklinik sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, bila pada tahap pemeriksaan belum dapat mengindikasikan tujuan dari pasien tersebut maka dokter akan mengarahkan pasien menuju poliklinik umum. Hasil dari tindakan medis pada proses rawat jalan akan menghasilkan data resep obat yang diberikan kepada Modul Farmasi utnuk menyediakan obat kepada pasien. Proses rawat inap sedikit berbeda dengan proses rawat jalan dimana proses rawat inap harus melalui persetujuan dokter dan persetujuan pihak keluarga pasien untuk melaksanakan hal tersebut.
169
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
Data SMF Data SMF Data Departemen Data Departemen Data Penyakit Data Penyakit Data Operasi Data Operasi
Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X
f1 ADMIN
Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif
MODUL FARMASI
Data ICD X 2.3
Data ICD IX CM
LA10
Data ICD X
Rujukan Fasilitas Penunjang
LA7
Data Tindakan Umum
Data Operasi
Data Laboratorium Data Laboratorium
LA6
Data Laboratorium
LA7
Data Tindakan Umum
LA9
Data ICD IX CM
MODUL FO
g
*
* PERAWAT
MODUL SARPRAS
* DOKTER
2.2
Data Tind IGD
IGD
Tindakan Medis Umum, Data Status Operasi Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium
LA13
Data Tind Operasi
*
Data Pegawai Data Registrasi
MODUL FO
Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi
2.6 PENJADWALAN
Data Tind IGD
Tindakan Medis Umum
Data Ruangan MODUL SARPRAS
DOKTER
Data Ruangan
Data Tind Radiologi Data Tind Radiologi
Data Radiologi Data Laboratorium
PENUNJANG
Data Tindakan Penunjang Data Tindakan Umum
Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium Data Tind Operasi Data Tind Operasi
LA4
Data Operasi
LA5
Data Radiologi
LA6
Data Laboratorium
LA8
Data Tindakan Penunjang
LA7
Data Tindakan Umum
Pengolahan Data Jadwal Dokter, Pengolahan Data Jadwal Operasi
Data Jadwal Dokter Data Jadwal Dokter LA18 Data Jadwal Operasi Data Jadwal Data Jadwal Operasi LA19 Operasi
h
* STAFF MEDIS
c DIREKTUR UTAMA
Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
Data Tindakan Penunjang Data Tindakan IGD
Data Tindakan Rawat
MODUL HRD
LA12
g PERAWAT
Data Operasi
LA15
Data ICD X
Data Tindakan Umum
f
2.4
LA14
LA10
Data Tind IGD
Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Visite Dokter, Data Resep
Data Ruangan
Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien f
Data ICD IX CM
Hasil Tindakan Penunjang
Hasil Tindakan Penunjang
Data Tind Rawat
Data Tindakan Penunjang
LA9
Data ICD IX CM
Data Tind Rawat
Data Tind Rawat
LA8
Data Departemen
Data Registrasi, Data Diagnosa Awal Rujukan Fasilitas Penunjang
Data Registrasi, Data Diagnosa Awal
PERAWATAN
Tindakan Medis Umum
LA11
Data Departemen Data Tindakan Umum
Data Pemeriksaan
LA9
Data Departemen
Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status IGD
Data Tindakan Umum
LA16
LA2
Data Registrasi, Data Diagnosa Awal
Data Departemen
LA7
Data ICD IX CM
Tindakan Medis Penunjang
LA2
Data Resep Obat
Data Penyakit
Data Radiologi
Data ICD IX CM Data ICD IX CM Data ICD X Data ICD X
LA17
LA3
LA5
Data Tindakan Penunjang Data Tindakan Penunjang
Data Resep Obat Data Resep Obat Data Pemeriksaan Data Pemeriksaan
Data Departemen
LA4
Data Tindakan Umum Data Tindakan Umum
Info Obat, Data DR Unit
Data SMF
LA2
Data Radiologi Data Radiologi
2.1 MANAJEMEN MASTER DATA
LA1
View Data Tind, Verifikasi Data Tind, Pengolahan Data Tind Keseluruhan Data Rekam Medis Keseluruhan
Data Jadwal Dokter
**
Data Tind Rawat Data Tind Rawat Data Tind IGD Data Tind IGD
2.5 REKAM MEDIS
Data Tind Operasi Data Tind Operasi
LA11
Data Tind Rawat
LA12
Data Tind IGD
LA13
Data Tind Operasi
LA14
Data Tind Radiologi
LA15
Data Tind Laboratorium
LA20
Data Rec Penyakit
Data Tind Radiologi Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium
MODUL FO
Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit
Data Tind Rawat Data Tind Rawat Data Tind IGD Data Tind IGD Data Tind Operasi
2.7 PELAPORAN
Data Tind Operasi Data Tind Radiologi Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit
Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Layanan
170
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
LA2
Data Departemen
LA7
Data Tindakan Umum
ISSN: 2088-1541
Data Departemen
Data Tindakan Umum Data Tind Rawat
LA11 Data Tind Rawat
Data Tind Rawat LA9
Data ICD X
Data Pemeriksaan Pasien Rawat Jalan
Data ICD X
2.3.1 MODUL FO
Data Registrasi, Data Diagnosa Awal
Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien
Data Pemeriksaan Pasien Rawat Inap
Data Resep Obat Data Resep Obat
Data Resep Obat
LA17
g
PERAWAT
Data Ruangan
RAWAT JALAN
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan
f
2.3.2
Data Resep Obat
LA10
Data Pemeriksaan Data Pemeriksaan
Data ICD IX CM
Data Resep Obat
LA16
Data Pemeriksaan
Data ICD IX CM
MODUL SARPRAS
g DOKTER
Tindakan Medis Umum, Pengarahan Poli, Data Resep Obat Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien
MODUL FARMASI
f PERAWAT
2.3.3
Data Ruangan
RAWAT INAP
MODUL SARPRAS
DOKTER
Tindakan Medis Umum, Data Visite Dokter, Data Resep
g DOKTER
Gambar 5. DFD Level 1 Perawatan Sistem Layanan 4.6. Perancangan Database Rancangan database yang dihasilkan adalah berupa Physical Data Model. PDM menunjukkan tempat penyimpanan data ketika sistem sudah berjalan. Gambar 6 menunjukkan skema dari PDM tersebut.
171
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
tb_transJual (Farmasi) PK
transJual_id
tb_det_resep_obat PK
transJual_no transJual_tgl transJual_status FK1 resep_id registrasi_id
det_resep_id
FK1 resep_id nama_obat jumlah keterangan tb_resep_obat PK
tb_pemeriksaan PK
tb_mas_icd_x PK icd_x_id tb_registrasi (FO) (Copy) PK reg_id no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali_no_hp
icd_x_kode icd_x_diagnosis deskripsi
tb_rec_penyakit PK
tind_rawat_id
FK1 FK2 FK3 FK4
reg_id pem_id ruangan_id resep_id tanggal status_pasien rujukan
tb_mas_tin_umum (Copy)
kat_tindakan_id tin_umum_nama tin_umum_tarif akun_id
tb_mas_departemen PK departemen_id
PK
FK1 tind_rawat_id FK2 tin_umum_id qty tin_umum_tarif obat_pakai qty_obat FK3 icd_ix_cm_id
tb_registrasi (FO)
tb_det_igd
PK
penyakit_id
operasi_id
FK1 departemen_id operasi_nama operasi_harga
FK1 kat_penyakit_id nama_penyakit keterangan
det_rawat_id
det_igd_id
PK
tind_igd_id
FK1 FK2 FK3 FK4 FK
reg_id departemen_id ruangan_id resep_id id_pegawai status_triage tanggal rujukan
FK1 tind_igd_id FK2 tin_umum_id qty tin_umum_tarif obat_pakai qty_obat status_igd FK3 icd_ix_cm_id
tb_det_operasi PK
nama_kategori kode_kategori
FK1 tind_operasi_id qty tin_umum_harga obat_pakai qty_obat status_operasi FK2 icd_ix_cm_id
tb_mas_tin_umum PK
tin_umum_id
FK1 kat_tindakan_id tin_umum_nama tin_umum_tarif akun_id
tb_mas_tin_penunjang PK
tin_penunjang_id
FK1 kat_tindakan_id tin_penunjang_nama tin_penunang_tarif akun_id
tind_operasi_id
FK1 reg_id jadwal_operasi_id FK3 operasi_id tanggal hasil_operasi
tb_mas_icd_ix_cm
det_operasi_id
tb_det_jadwal_operasi PK
det_jadwal_operasi_id
FK1 jadwal_operasi_id FK2 id_pegawai status
nip nama tempat_lahir tgl_lahir id_jeniskel id_agama gol_darah id_nikah alamat telp tmt_cpns id_gol tmt_gol id_jabatan sk_penempatan no_sip no_sik foto id_status id_pendidikan id_sub_unitkerja
tb_det_jadwal_dokter PK
det_jadwal_dokter_id
FK1 jadwal_dokter_id FK2 id_pegawai FK3 jadwal_grupkerja_id status_kehadiran tb_jadwal_dokter PK
jadwal_dokter_id
FK3 departemen_id FK1 smf_id dari_jam sampai_jam tanggal
tb_mas_departemen (Copy)2 PK departemen_id departemen_nama status_aktif tb_mas_smf PK smf_id smf_nama status_aktif
PK icd_ix_cm_id icd_ix_cm_kode icd_ix_cm_tindakan deskripsi
tb_rm_radio PK
tb_det_radio PK
det_radio_id
FK1 rm_radio_id FK2 tin_penunjang_id qty tin_penunjang_tarif hasil catatan
tb_mas_radiologi
rm_radio_id tb_rm_lab
FK2 reg_id FK1 radio_id FK3 id_pegawai tanggal
PK radio_id radio_nama status_aktif
tb_jen_spesimen PK jen_spesimen_id
PK
rm_lab_id
FK2 FK3 FK4 FK1 FK5
reg_id lab_id departemen_id jen_spesimen_id id_pegawai tanggal
nama_spesimen keterangan
tb_mas_kat_tindakan
tb_mas_laboratorium
PK kat_tindakan_id kat_tindakan_kode kat_tindakan_nama
no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali_no_hp
tb_tind_operasi PK
tb_mas_kat_penyakit PK kat_penyakit_id
jadwal_operasi_id
FK1 reg_id FK2 ruangan_id waktu_mulai waktu_selesai tanggal
tb_tind_igd1
PK tb_mas_operasi
PK
gedung_id ruangan_jenis ruangan_nama ruangan_lokasi ruangan_kondisi asset_id
PK reg_id
departemen_nama status_aktif
tb_mas_penyakit
tb_jadwal_operasi
PK ruangan_id tb_det_rawat PK
jadwal_kerja_id grupkerja_id tgl_mulai tgl_selesai keterangan status_aktif
tb_pegawai (HRD) PK id_pegawai
tb_ruangan (Sarpras)
PK tin_umum_id
rec_penyakit_id
FK3 reg_id FK2 pem_id FK1 penyakit_id tanggal
PK
PK jadwal_grupkerja_id
FK1 reg_id status_pemberian tanggal
tb_tind_rawat
pem_id
FK1 departemen_id FK2 id_pegawai pem_awal pem_fisik kead_umum kesadaran diag_utama diag_penyerta sistole/diastole kadar_pernafasan suhu nadi tanggal FK3 icd_x_id
tb_jadwal_grupkerja (HRD)
resep_id
tb_mas_pem_lab
tb_det_lab PK
det_lab_id
FK1 rm_lab_id FK2 tin_penunjang_id qty tin_penunjang_tarif hasil
PK
PK lab_id
pem_lab_id
FK1 lab_id lab_pemeriksaan lab_satuan lab_jenisnormal lab_batasbawah lab_batasatas
lab_nama status_aktif
Gambar 6. Rancangan Skema PDM Sistem Layanan
172
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
Gambar 6 menunjukan rancangan PDM keseluruhan dari Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Layanan. Rancangan PDM menggambarkan tempat penyimpanan data dari tujuh proses utama Sistem Rumah Sakit Modul Layanan yaitu proses manajemen master data, proses perawatan, proses IGD, proses penunjang, proses rekam medis, proses penjadwalan, dan proses pelaporan. 4.7. Graphical User Interface Gambar 7 memberikan ilustrasi mengenai rancangan Graphical User Interfacedari Sistem Layanan. Terdapat 4 hal utama yang dapat diakses user, diantaranya Master, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Setiap tab nantinya berisikan beberapa sub proses untuk dapat digunakan oleh user sesuai kebutuhan. Tab Master memiliki 12 tabel yang dapat diedit dan digunakan, yaitu Departemen, SMF, Penyakit, ICD X, ICD IX CM, Kategori Penyakit, Radiologi, Laboratorium, Pemeriksaan Lab, Operasi, Tindakan Umum dan Tindakan Penunjang.
Gambar 7.Contoh GUI Menu Master Gambar 8 merupakan halaman GUI Master Departemen menyajikan dua bentuk fitur, yaitu edit dan view departemen. Edit departemen digunakan untuk mengubah isian dari tabel departemen itu sendiri (dapat menambahkan departemen baru atau mengubah status keaktifan suatu departemen).
Gambar 8. Contoh GUI Master Departemen Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan contoh dari penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan ketika digunakan menggunakan aplikasi berbasis desktop. GUI yang dihasilkan dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik oleh user. 5.
Kesimpulan
Perancangan SIMRS memiliki harapan untuk dapat dikembangkan dan mengubah proses manual menjadi otomatis, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi jika menggunakan
173
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.1, APRIL 2015 DOI: 10.24843/LKJITI.6.3.16974
ISSN: 2088-1541
proses manual dapat diatasi. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang dibuat merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan modul lain sehingga dapat dibuktikan dengan adanya pertukaran data antar modul. Perancangan Modul Layanan memiliki tujuh proses utama didalamnya antara lain Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis Penjadwalan, dan Pelaporan. Rancangan dibuat dalam bentuk Pertukaran Data Antar Modul, DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, DFD Level 0, PDM, dan GUI. Daftar Pustaka [1]
[2]
[3] [4]
[5]
[6] [7]
[8] [9] [10] [11] [12] [13]
S. E. Hiererra and A. Pratama, “Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem : Registrasi Pasien ( Studi Kasus : Rs . Budi Lestari Bekasi ),” Konf. Nas. Sist. dan Inform. 2011, 2011. H. Mulyanarko, B. E. Purnama, and U. Surakarta, “Pembangunan Sistem Informasi Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pacitan Berbasis Web,” Teknol. Inf. dan Komun., 2013. Y. A. Nugraha Paturusi, I. M. Sukarsa, and I. G. Made Arya, “Hospital Information Sharing based on Social Network Web,” Int. J. Comput. Appl., 2012. R. Agusli, M. I. Hanafri, and H. Sari, “Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net (Studi Kasus: PT. Surya Toto Indonesia),” Sisfotek Glob., pp. 10– 17, 2015. E. Dayanti, “Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Munjul Kabupaten Majalengka,” Online ICT STMIK IKMI, pp. 4–14, 2012. C. A. Fathia, “Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Puskesmas Rancaekek,” Unikom, 2010. Rika and M. Y. Ricky, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan Menggunakan Metode Total Architecture Synthesis. 2008. P. C. Brown, Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley Proffesional, 2008. L. F. Wolper and J. J. Pena, Health Care Administration Principles and Practices. Rocksville: Aspen Publishers, Inc, 1987. E. K. Huffman, Health Information Management. Physicians’ Record Company, 1994. H. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 3rd ed. Yogyakarta: ANDI, 2008. A. Kristanto, Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media, 2008. Y. Yuliawan, M. J. D. Sunarto, and T. Soebijono, “Pengembangan Sistem Informasi Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur Berbasis Web,” JSIKA, vol. 2, no. 2, p. 86, 2013.
174