Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru 2015
Topic Tree
Pengantar
Patient Safety
Manajemen Rumah Sakit
dan Hospital Quality
Manajemen Rumah Sakit
Organisasi dalam Rumah Sakit
Mengelola Rumah Sakit
A. Kegiatan Pembelajaran Modul ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES yaitu student centered, learning, problem based, integrated curriculum, community based, early clinical exposure dan sistematik. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) atau problem based learning (PBL). Metode PBL ini ini dilaksanakan dalam suatu kegiatan tutorial yang mempergunakan skenario sebagai trigger atau pemicu dalam belajar. Metode lain yang digunakan adalah kuliah, belajar mandiri, konsultasi pakar, diskusi pleno, dan collaborative learning
1. Diskusi tutorial Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-12 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario sebagai trigger dalam diskusi. Suatu skenario diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 2-3 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari
Step 1. Clarifying unfamiliar terms Step 2. Problem definition Step 3. Brainstorm Step 4. Analyzing the problem Step 5. Formulating learning issue Step 6. Self study Step 7. Reporting
Langkah 1-5 dilakukan pada pertemuan turorial pertama. Langkah 6 dilaksanakan tanpa didampingi oleh tutor. Langkah 7 dilakukan pada pertemuan tutorial kedua.
2. Belajar Mandiri Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu. Mahasiswa mencari secara mandiri jawaban informasi dari learning issues yang telah ditentukan.
3. Kuliah Kuliah dilaksankan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
4. Konsultasi Pakar Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar mandiri.
5. Diskusi Pleno Tujuan dari diskusi ini untuk menyamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Tidak akan ada struktur yang kaku untuk untuk diskusi pleno dan tidak dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan pakar atau tutor akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan ini diadakan setelah seluruh kegiatan diskusi tutorial selesai dilaksanakan
6. Collaborative Learning Metode ini merupakan proses belajar kelompok dimana setiap anggotanya menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan
pemahaman tentang suatu topik pembelajaran. Dalam modul ini, kegiatan collaborative learning mengangkat topik observasi microsystem di Rumah Sakit.
7. Essay writing Merupakan metode penulisan essai berdasarkan hasil pembelajaran mahasiswa dalam proses perkuliahan dan hasil diskusi. Penulisan essai ini dikerjakan secara individual berdasarkan topik yang telah ditentukan
B. Jenis kegiatan dan tujuan pembelajaran
1. Submodul pengantar manajemen Rumah Sakit Jenis kegiatan Kuliah
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa mampu memahami definisi dan konsep manajemen 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi manajemen 3. Mahasiswa mampu memahami definisi Rumah Sakit 4. Mahasiswa mampu memahami fungsi Rumah Sakit 5. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi Rumah Sakit 6. Mahasiswa mampu memahami Patient Safety dan Quality sebagai inti manajemen Rumah Sakit
2. Submodul Patient Safety dan Hospital Quality Jenis kegiatan Kuliah, Diskusi
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa mampu memahami definisi Hospital Quality, Patient Safety, dan kaitan keduanya 2. Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi isu patient safety 3. Mahasiswa mampu memahami standar dan program patient safety 4. Mahasiswa mampu memahami
standar minimal
Rumah Sakit dan perannya dalam Hospital Quality dan patient safety
3. Submodul organisasi dalam Rumah Sakit Jenis kegiatan Kuliah/ Essai
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa
mampu
memahami
konsep
manajemen dan manajer 2. Mahasiswa mampu memahami ilmu manajemen dalam mengelola Rumah Sakit 3. Mahasiswa mampu memahami perkembangan teori manajemen a. manajemen ilmiah b. aliran klasik c. hubungan manusiawi d. aliran modern
Kuliah
1. Mahasiswa mampu memahami aplikasi fungsi manajemen dalam Rumah Sakit a. Perencanaan dengan berbasis patient safety dan hospital quality, hingga penggunaan value chain yang fokus pada microsystem b. Pengorganisasian dengan pemahaman akan struktur
dan
budaya
organisasi
hingga
penerapan manajemen operasional c. Pengarahan dengan penerapan standar yang disusun berdasar proses perencanaan dalam manajemen operasional d. Koordinasi manajemen
dalam
penerapan
operasional,
yaitu
kegiatan manjemen
sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen sarana prasarana, manajemen teknik informatika, manajemen obat dan logistik, manajemen pemasaran e. Pengendalian
dengan
berpedoman
pada
standar minimal meliputi indikator kinerja dan threshold
4. Submodul mengelola Rumah Sakit Jenis kegiatan Kuliah, Observasi,
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa mampu memahami penggunaan Value
Collaborative
chain dan micro system Rumah Sakit untuk
Learning
pengelolaan Rumah Sakit 2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi dan analisis masalah dalam Rumah Sakit 3. Mahasiswa
mampu
melakukan
pengelolaan
masalah dalam manajemen Rumah Sakit 4. Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan risiko dalam manajemen Rumah Sakit
C. Evaluasi Modul Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa (student assesment) Penilaian
hasil
belajar
mahasiswa
dilaksanakan
mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan modul
dengan
ini. Komponen
yang dinilai meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap dari mahasiswa yang dapat berupa ujian tulis, ujian keterampilan dan observasi yang dilakukan oleh tutor dan instruktur. Persyaratan mengikuti ujian tulis adalah sebagai berikut : 1. Kehadiran kuliah pakar minimal 75%, ketidakhadiran 25% tersebut mencakup jika mahasiswa sakit, izin maupun tanpa alasan (alpha). Bagi mahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit harus menyertakan surat keterangan sakit dari dokter. Surat keterangan ketidak hadiran akibat suatu kejadian dalam keluarga inti harus ditandatangani oleh orang tua/wali 2. Kehadiran tutorial dan pleno minimal 75%. Ketidakhadiran 25% pada kegiatan tutorial dan pleno hanya dibenarkan untuk sakit dan izin akibat kejadian atau musibah pada keluarga inti. Sama halnya dengan kegiatan perkuliahan, surat keterangan sakit harus dikeluarkan oleh dokter dan surat izin harus ditandatangani oleh orang tua/wali mahasiswa. Surat keterangan sakit rawat jalan dan surat keterangan musibah diterima Penanggung jawab Modul paling lambat 3 hari, setelah tidak masuk sedangkan surat keterangan sakit rawat inap diterima paling lambat 7 hari setelah nya
1. Penilaian terhadap komponen afektif ( professional behaviour attitude) Mencakup penilaian sikap, tingkah laku, minat, emosi dan motivasi, kerjasama, dan koordinasi dari setiap mahasiswa. Penilaian ini dilakukan oleh Penanggung jawab Modul, tutor, instruktur dan dosen pakar. Penilaian komponen afektif dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara berkesinambungan. Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam menentukan syarat mahasiswa untuk boleh mengikuti ujian blok
2. Kriteria kelulusan mahasiswa Kriteria kelulusan meliputi nilai akhir 2 komponen yaitu kognitif dan psikomotor. Penilaian komponen kognitif dilakukan melalui ujian tulis. Bahan ujian meliputi diskusi tutorial meliputi trigger yang di pelajari dalam proses diskusi tutorial, ditambah bahan dari kuliah yang diberikan selama modul. Nilai akhir komponen kognitif merupakan nilai rata-rata seluruh komponen ujian kognitif.
Mahasiswa dinyatakan lulus modul apabila nilai akhir yang diperoleh untuk komponen kognitif minimal 60. Mahasiswa diberi kesempatan untuk remedial dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Wajib mengikuti remedial jika tidak memenuhi standar kelulusan 2. Nilai maksimal remedial adalah 65. 3. Untuk mahasiswa dengan nilai akhir kognitif ≥60 tidak wajib untuk remedial meskipun ada nilai modul yang tidak lulus. Nilai akhir kognitif ≥60 diperbolehkan untuk remedial untuk memperbaiki nilai. 4. Nilai yang diambil setelah remedial adalah nilai terbaik.
Tabel komponen penilaian No
Penilaian
1
Kognitif
2
Bobot
Ujian Akhir Modul
35 %
Collaborative Learning
20%
Essay
25%
Afektif Diskusi kelompok
20 %
Pleno
Syarat
Trigger
dr.Y, ahli bedah saraf RS Z akan melakukan kraniotomi untuk eksisi meningioma pada anak P,5 th. Ketika di ruang operasi, ia kebingungan karena CTScan menunjukkan meningioma terletak di hemisfer kanan. Seingat dr.Y kraniotomi akan dilakukan di hemisfer kiri, ia kemudian melakukan crosscheck dengan rekam medis dan menemukan tulisan tangan diagnosisnya meningioma pada hemisfer kiri. dr.Y memutuskan mengoperasi di hemisfer kanan sesuai CT Scan. Saat kraniotomi, ia tidak menemukan meningioma. Paska operasi, ahli radiologi menemui dr.Y menyatakan ia salah melabeli hasil CTScan anak P. Komite medik kemudian mengaitkan hal ini telah melanggar standar keselamatan pasien dan mengagendakan telaah ulang penerapan tujuh langkah keselamatan pasien.
Referensi: 1. http://www.inapatsafety-persi.or.id/data/panduan.pdf 2. http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%20169 1%20ttg%20Keselamatan%20Pasien%20Rumah%20Sakit.pdf 3. http://www.jointcommission.org/topics/patient_safety.aspx