PERANCANGAN MAP GAME “LABIRIN HANTU” UNTUK ANDROID MENGGUNAKAN TILED
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Septia Kholid Wibisono 10.12.5307
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
DESIGNING MAP GAME “LABIRIN HANTU” FOR ANDROID USING TILED PERANCANGAN MAP GAME “LABIRIN HANTU” UNTUK ANDROID MENGGUNAKAN TILED Septia Kholid Wibisono Emha Taufiq Lutfhi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of technology, especially mobile gaming Games at this time is very fast, the developers of the game, each race – race resulted in an interesting game if played. Current android mobile gaming is one of the premier choice for game developers in developing games that they develop, that's because android is free and has many users, is no exception, so that the game developers more feel benefited. Labirin Hantu is one of the android game produced by the developer in indonesia namely Amikom Game dev. Making this game so unique when compared games – game developer-made android games indonesia in General is more a Casual games or simple games, and the Labirin Hantu games is type of Puzzle and Brain games, which there are several Map Game like a maze, that has the form and the level of difficulty of the game are different, so that players would rather feel challenged to think creatively find ways to finish the game. The making of the Labirin Hantu Game using a software called Tiled, which is used to make each game an existing, by first made sketches of every form of the Map Game Labirin Hantu using a Corel Draw software, and while the images used to compose the Map Game created using the software Photoshop. The sketches and images framer Map Games used to create Map Games in Tiled, so generate some Map Games are ready to be used and applied to the Labirin Hantu Game for Android. Keywords: Android, Tiled, Labirin Hantu Game.
DESIGNING MAP GAME “LABIRIN HANTU” FOR ANDROID USING TILED PERANCANGAN MAP GAME “LABIRIN HANTU” UNTUK ANDROID MENGGUNAKAN TILED Septia Kholid Wibisono Emha Taufiq Lutfhi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of technology, especially mobile gaming Games at this time is very fast, the developers of the game, each race – race resulted in an interesting game if played. Current android mobile gaming is one of the premier choice for game developers in developing games that they develop, that's because android is free and has many users, is no exception, so that the game developers more feel benefited. Labirin Hantu is one of the android game produced by the developer in indonesia namely Amikom Game dev. Making this game so unique when compared games – game developer-made android games indonesia in General is more a Casual games or simple games, and the Labirin Hantu games is type of Puzzle and Brain games, which there are several Map Game like a maze, that has the form and the level of difficulty of the game are different, so that players would rather feel challenged to think creatively find ways to finish the game. The making of the Labirin Hantu Game using a software called Tiled, which is used to make each game an existing, by first made sketches of every form of the Map Game Labirin Hantu using a Corel Draw software, and while the images used to compose the Map Game created using the software Photoshop. The sketches and images framer Map Games used to create Map Games in Tiled, so generate some Map Games are ready to be used and applied to the Labirin Hantu Game for Android. Keywords: Android, Tiled, Labirin Hantu Game.
1.
Latar Belakang Masalah Pada saat ini, produksi game sudah mulai berkembang pesat, dan juga mulai
berkembang pada bidang mobile atau yang biasa disebut dengan handphone. Mobile sekarang ini sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang, karena sifatnya yang praktis, sehingga setiap orang hampir semuanya menggunakanya. Dengan adanya game mobile mempermudah setiap orang bisa bermain game kapan saja melalui alat mobile yang dimilikinya. Salah satu mobile yang sekarang diminati oleh banyak orang yaitu mobile android, karena sistem operasinya yang gratis. Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile, yang biasanya digunakan pada handphone, smartphone, dan komputer tablet. Sebagai aplikasi open source, Android terbuka bagi para produksi aplikasi multimedia berbasis mobile, untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri, terutama aplikasi game. Game android memiliki berbagai macam genre, dan salah satunya adalah game kategori “Brain and Puzzle”, yang dalam memainkanya dibutuhkan pemikiran dan ketelitian yang lebih dibandingkan genre game lainya, sehingga dalam pembuatanya juga tidak mudah. Di indonesia saat ini produksi game android masih belum banyak, dan kebanyakan produksi game android memilih memproduksi game genre “Casual” yang lebih sederhana dalam pembuatanya, sehingga game android kategori “Brain and Puzzle” hampir tidak ada, untuk itu dibuatlah game “Labirin Hantu”, yang merupakan salah satu game genre brain and puzzle. Dalam game Labirin Hantu, sangat penting adanya pembuatan map game atau tempat permainan yang berupa peta sebuah wilayah, karena pada map tersebut akan dijadikan sebagai tempat utama permainan game. Tiled atau lebih dikenal dengan “Tiled Map” adalah salah satu software atau perangkat lunak komputer yang digunakan untuk membuat map game, dan pada pembuatan game Labirin Hantu, software ini juga digunakan dalam merancang dan membuat map game yang ada pada game tersebut, mulai dari pembuatan map labirin, peletakkkan posisi koin, peletakkan posisi hantu, peletakkan posisi karakter dan lainya. 2.
Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Game 2.1.1
Game Game adalah salah satu jenis aktifitas bermain, yang didalamnya dilakukan
dalam konteks berpura – pura namun terlihat seperti realitas, yang mana pemainnya memiliki tujuan untuk mendapatkan satu kemenangan serta dilakukan dengan sesuai dengan aturan permainan yang dibuat.
1
1
Ernest Adams, Fundamentals of Game Design : The Definition of a Game, (Berkeley, CA, New Riders, 2010), page 3
Game berasal dari kata Bahasa Inggris, yang dalam kamus bahasa Indonesia “Game” diartikan sebagai permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan. Sebuah permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. 2.1.2
Game Android Game Android adalah game yang dikembangkan dengan menggunakan sistem
operasi yang berbasis Android. Android pada umumnya memiliki fitur-fitur sebagai berikut: a.
Storage, atau media penyimpanan, menggunakan SQLite, sebuah database yang ringan untuk digunakan.
b.
Connectivity, atau konektivitas, mendukung GSM/EDGE, IDEN, EV-DO, UMTS, Bluetooth, Wi-fi, LTE dan WiMAX.
c.
Messaging, atau pesan, mendukung SMS dan MMS.
d.
Web browser, berbasis pada Webkit, bersama dengan Javascript V8 dari Chrome.
e.
Media Support, termasuk mendukung jenis-jenis media berikut: H.263, H.264, MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB, AAC, HE-AAC, MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, GIF dan BMP.
f.
Hardware support, atau dukungan perangkat keras, terdiri dari sensor Accelerometer, kompas digital, sensor proximity dan GPS.
g.
Multi-touch, mendukung banyak sentuhan secara bersamaan.
h.
Multi-tasking, mendukung banyak pekerjaan dalam satu waktu.
i.
Flash support, Android 2.3 keatas telah mendukung Flash 10.1.
j.
Tethering, mendukung berbagi koneksi internet sebagai hotspot.
2.1.3
Genre Game Genre game adalah tipe dari tantangan yang game tersebut berikan, berbeda
dengan buku, genre game tidak terikat dengan isi dari cerita. Terdapat beberapa genre game yang ada saat ini, antara lain: 1.
Action Games Yaitu game yang berisi tantangan-tantangan fisik, yaitu hand-eyecoordination dan waktu reaksi dari player. Game ini biasanya jarang meliputi tantangan strategi atau tantangan konseptual.
Dalam genre game ini terdapat beberapa macam sub-genre, yaitu :
2.
1.
Shooters
2.
Platform Games
3.
Fighting Games
4.
Fast Puzzle Games
5.
Action-Adventures
6.
Music, dance, and rhythm games.
Strategy Games Yaitu game yang berisi tantangan strategi, taktik, dan terkadang tantangan logistik. Game-game bergenre ini biasanya juga mempunyai tantangan ekonomi dan juga eksplorasi untuk memanjangkan game dan memberikan variasi dari game tersebut.
3.
Role-playing Games Genre ini melibatkan tantangan-tantangan taktik, logistik dan eksplorasi. Game-game bergenre ini biasanya juga meliputi koleksi benda-benda dan memperjual-belikannya, untuk perlengkapan player yang lebih baik.
4.
Real-world simulations Genre game ini meliputi game olahraga dan simulasi kendaraan, genre ini juga melibatkan tantangan fisik dan taktik.
5.
Construction and management games Genre game ini menawarkan tantangan ekonomi dan konseptual, dan genre ini jarang sekali memuat tantangan fisik.
6.
Adventure games Genre ini menyediakan eksplorasi dan puzzle-solving, terkadang berisi tantangan konseptual.
7.
Puzzle games Genre ini menawarkan tantangan logis dan konseptual secara eksklusif, meskipun genre ini terkadang ada tantangan waktu.
2.1.4
Tahap – Tahap Pembuatan Game 2
Berikut ini tahap – tahap pembuatan game: 1. Genre Game
Pemilihan genre game merupakan tahap awal karena berpegaruh terhadap tahap berikutnya. Dalam memilih genre game disarankan sesuai dengan kemampuan agar mudah dan cepat dalam pembuatanya. 2. Tool Menentukan tool atau software yang akan digunakan dalam membangun game. 2
Ivan. V. Sibero, Langkah Mudah Membuat Game 3D ( Yogyakarta : Mediakom, 2009 )
3. Gameplay Gameplay adalah sistem jalannya game tersebut, mulai dari menu, area permainan, save , load game over , story line , mission successs, mission failed, cara bermain dan sistem lainya harus ditentukan. Sebisa mungkin membuat gameplay yang mudah untuk dimainkan dan tidak menyulitkan pemain. 4. Grafis. Grafis secara sederhana dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu kartun, semi realis, atau realis. Pilih grafis yang sesuai dengan kebutuhan game. 5. Suara. Pilihlah suara yang tepat dan sesuai agar game yang dihasilkan dapat lebih menarik. 6. Timeline Melakukan perencanaan waktu akan membuat proses pembuatan game lebih terorganisir. Pembuatan game bisa mentargetkan waktu yang menjadi deadline agar tidak menggangu proses atau urutan lain. 7. Pembuatan Lakukan proses pembuatan game sesuai waktu yang telah ditentukan ketika semua komponen sudah lengkap. 8. Publishing Metode mem-publish tergantung dengan tool yang digunakan untuk membuat game, publish game tersebut menjadi sebuah setup jika game harus diinstal terlebih dahulu sebelum dimainkan atau publish menjadi .exe jika game langsung dapat dimainkan tanpa harus melakukan instalasi terlebih dahulu. 2.2
Map Game. Map game atau peta game adalah total area dimana permainan berlangsung.
3
Dalam pembuatan sebuah game, Map game sangatlah penting, karena semua permainan game berlangsung pada map game yang ada, mulai dari peletakkan karakter game, sprites game dan juga semua item game yang ada. Ketika merancang peta game, berisikan daftar jenis-jenis informasi lokasi terkait, sehingga pemain dapat memperoleh informasi mengenai peta yang disediakan, dan dapat mengartikan sebuah kondisi map tersebut sesuai maksud perancangan map pada awalnya.
3
Mark A. DeLoura. 2001. Game Programming Gems 2. Hingham, Massachusetts : Charles River Media,INC. Halaman 280
Peta adalah alat untuk mencari informasi tentang sebuah lokasi. Dalam pembuatan Map Game atau Peta Game berisikan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh pemain tentang lokasi yang ada, seperti:
4
1. Peta menunjukkan kepada pemain ke mana pemain harus pergi. 2. Peta menunjukkan kepada pemain, di mana mereka berada. 3. Peta menampilkan abstraksi penting, sehingga pemain bisa mengetahui secara jelas tentang penggambaran keadaan dari map game yang dibuat.. 4. Peta menunjukkan apa yang terjadi. 5. Peta menunjukkan bagaimana menuju ke sebuah tempat. Sertakan jalan, feri, dan hal-hal lain yang membuatnya lebih mudah untuk melakukan perjalanan. Sertakan gunung, sungai, bahaya, dan hal-hal lain yang membuat lebih sulit untuk melakukan perjalanan. 6. Peta juga dapat digunakan di luar permainan. Screenshots, cerita, video YouTube, posting blog, dan komunikasi lainnya antara pemain. 7. Desain wilayah atau area peta dapat menjawab informasi yang dibutuhkan pemain tentang lokasi yang digambarkan pada map game yang ada, sehingga membuat game lebih menyenangkan untuk dimainkan. 3.1
Analisa dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis. Labirin Hantu adalah game android bergenre puzzle and Brain yang
permainannya berlatarkan pada sebuah tempat – tempat yang berhantu. Pada game ini terdapat Map Game berupa labirin, yang merupakan area atau tempat permainan berlangsung. Map Game sangat penting dalam sebuah game karena berisikan informasi tentang lokasi permainan, sehingga pemain dapat memahami maksud dan tujuan dari permainan yang ada. Pada dasarnya Map Game pada game Labirin Hantu sama seperti Map Game berbentuk labirin pada umumnya, tetapi yang membedakan dengan Map Game berbentuk labirin yang lainya, pada Map Game ini ditambahkan beberapa rintangan seperti hantu, api, kabut, genangan air, koin dan juga rules atau aturan permainan yang berbeda dari Map Game berbentuk labirin pada umumnya, sehingga permainan pada game Labirin Hantu ini menjadi berbeda jika dibandingkan dengan game labirin pada umumnya. Labirin adalah sebuah tempat yang memiliki jalan keluar dan juga jalan masuk, tetapi diantara jalan keluar dan juga jalan masuk terdapat beberapa jalan yang hampir sama, yang saling bersilangan, dan kadang sangat membingunkan, sehingga 4
http://www-cs-students.stanford.edu/~amitp/game-programming/skyrim-maps. Diakses 18 April 2013.
memerlukan pemikiran yang kreatif dan cerdas untuk memecahkannya. Untuk menemukan jalan keluar harus dibutuhkan ketepatan dalam memilih lajur jalan sehingga dapat menemukan jalan keluar dari labirin yang ada. 3.2
Perancangan
3.2.1
Perancangan Map Game Labirin Hantu Game Labirin Hantu adalah game android dengan genre Puzzle Game dengan
latar belakang game menggunakan tempat - tempat yang berhantu. Pada Game Labirin Hantu memiliki Map Game yang didalamnya terdapat beberapa rintangan berupa api, kabut, genangan air, koin, dan hantu, yang digunakan sebagai penghalang pemain untuk mencapai jalan keluar. Hantu-hantu yang digunakan adalah hantu-hantu yang terdapat di Indonesia yang sering kita dengar dari cerita-cerita menakutkan ataupun seram yang beredar dimasyarakat indonesia umumnya, seperti pocong, kuntilanak, dan gendruwo. Pada setiap Map Game Labirin Hantu memiliki aturan penempatan posisi start untuk Player atau karakter utama game yang berbeda – beda disetiap Map Game, begitu juga penempatan rintangan – rintangan yang ada, mempunyai letak penempatan yang berbeda disetiap Map Game. Pada Map Game juga diterapkan rules atau aturan permainan yang berbeda- beda pada setiap Map Game yang ada, sehingga pemain tidak bisa menyelesaikan permainan dengan hanya menuju pintu keluar labirin, tanpa mematuhi aturan pada setiap Map Game yang ada. 4. Pembahasan Pada tahap pembahasan ini akan dijelaskan tentang implementasi dari perancangan yang sebelumnya telah dibuat. Pada pembuatan Map Game menggunakan software atau perangkat lunak Tiled semua hasil implementasi gambar yang dibutuhkan pada Map Game dijadikan satu dalam satu gambar agar lebih mempermudah dalam proses pembuatanya, dan setelah gambar yang dibutuhkan pada Map Game di gabungkan sesuai stage game yang ada, karena ukuran Map Game secara keseluruhan menggunakan ukuran kelipatan dari 20 (dua puluh) x 20(duapuluh) pixel, maka penggabungan gambar juga harus menggunakan ukuran kelipatan dari 20 (dua puluh) x 20 (dua puluh) pixel dan sehingga, ukuran gambar gabungan adalah 240 (dua ratus empat puluh) x 120 (seratus dua puluh) pixel, maka hasil penggabunganya adalah sebagai berikut: 1. Gambar gabungan stage rumah kosong berhantu.
Gambar 4.58 Gabungan Stage Rumah Kosong Berhantu. 2. Stage kuburan.
Gambar 4.59 Gabungan Stage Kuburan. 3. Stage selokan bawah tanah.
Gambar 4.60 Gabungan Stage Selokan Bawah Tanah. Pada keseluruhan Map Game Labirin Hantu yang berjumlah 50 (lima puluh) Map Game, memiliki 3 (tiga) tema game atau stage game dan juga 3 (tiga) tingkatan kesulitan permainan yang memiliki jumlah Map Game yang berbeda pada setiap stage game ataupun tingkatan game yang ada, dan penjelesanya adalah sebagai berikut: 1. Stage rumah kosong berhantu, yang memiliki Map Game berjumlah 20 (dua puluh) yang terdiri atas tingkatan Easy yang berjumlah 8 (delapan) Map Game, tingkatan Medium yang berjumlah 6 (enam) Map Game dan juga tingkatan Hard yang berjumlah 6 (enam) Map Game. 2. Stage kuburan, yang memiliki Map Game berjumlah 20 (dua puluh) yang terdiri atas tingkatan Easy yang berjumlah 8 (delapan) Map Game, tingkatan Medium yang berjumlah 6 (enam) Map Game dan juga tingkatan Hard yang berjumlah 6 (enam) Map Game. 3. Stage selokan bawah tanah, yang memiliki Map Game berjumlah 10 (dua puluh) yang terdiri atas tingkatan Easy yang berjumlah 4 (empat) Map Game,
tingkatan Medium yang berjumlah 3 (tiga) Map Game dan juga tingkatan Hard yang berjumlah 3 (tiga) Map Game. Pada Map Game yang ada, memiliki tingkat kesulitan yang berbeda – beda, sedangkan tingkat kesulitan yang ada terbentuk tidak hanya berdasarkan kerumitan labirin , tetapi juga berdasarkan jumlah rintangan dan juga rules atau peraturan yang ada pada setiap Map Game. Peraturan
yang
ada
pada
setiap
Map
Game
ditentukan
berdasarkan
perancangan penentuan jalur utama menuju pintu keluar labirin yang telah dibuat sebelumnya. Peraturan yang ada bertujuan untuk mempersulit pemain agar tidak hanya fokus pada jalur utama menuju pintu keluar labirin, tetapi juga menuntut pemain agar fokus pada setiap peraturan yang ada pada Map Game, sehingga pemain harus berpikir secara lebih kreatif dalam menyelesaikan setiap Map Game yang ada. Pada implementasi Map Game digambarkan beberapa simbol huruf untuk mewakili setiap layer yang menyusun Map Game pada pembuatan Map Game menggunakan software atau perangkat lunak Tiled. Setiap simbol yang ada memiliki fungsi masing – masing yaitu sebagai berikut: 1. Huruf “S” untuk menjelaskan tentang letak posisi awal karakter game pada setiap Map Game, dalam memulai permainan. 2. Huruf “P” untuk menjelaskan tentang letak posisi pembatas gerak karakter atau tembok labirin pada setiap Map Game yang ada, dengan tujuan untuk membedakan antara gambar tembok labirin dengan gambar lantai ataupun rintangan yang ada pada Map Game. 3. Huruf “R” untuk menjelaskan tentang letak posisi ikon right, yang dimana ikon right memiliki fungsi menambah kesempatan pemain untuk menekan tombol Right dalam permainan, dengan jumlah kesempatan disesuaikan dengan banyaknya ikon right yang didapatkan. 4. Huruf “L” untuk menjelaskan tentang letak posisi ikon left, yang dimana ikon left memiliki fungsi menambah kesempatan pemain untuk menekan tombol left dalam permainan, dengan jumlah kesempatan disesuaikan dengan banyaknya ikon left yang didapatkan. 5. Huruf “H” untuk menjelaskan tentang letak posisi hantu biasa, yang dalam setiap Map Game pemain bisa melihat posisi hantu biasa tanpa harus menekan tombol hantu terlebih dahulu. 6. Huruf “HI” untuk menjelaskan tentang letak posisi hantu hantu tidak terlihat, yang dalam setiap Map Game pemain bisa melihat posisi hantu tidak terlihat dengan harus menekan tombol hantu terlebih dahulu.
7. Huruf “A” untuk menjelaskan letak posisi area pergerakan hantu, yang merupakan area tempat pergerakan hantu biasa ataupun hantu tidak terlihat dalam setiap Map Game yang ada. 8. Huruf “TH” untuk menjelaskan letak posisi tombol hantu pada setiap Map Game yang ada, sebagai syarat utama agar pemain bisa melihat posisi hantu tidak terlihat. 9. Huruf “K” untuk menjelaskan letak posisi koin yang ada pada Map Game. 10. Huruf “T” untuk menjelaskan posisi tombol kabut, yang merupakan syarat utama agar pemain dapat menghilangkan kabut – kabut yang ada pada Map Game. 11. Huruf “KB” untuk menjelaskan letak posisi kabut yang ada pada Map Game, yang diamana pemain harus menghindarinya, agar posisi karakter utama game dalam permainan, tidak kembali pada posisi awal saat permainan dimulai. 12. Huruf “AP” untuk menjelaskan letak posisi api yang ada pada Map Game yang harus dihindari pemain agar tetap bertahan hidup dan permainan tidak tamat atau game over.. 13. Huruf “AI” untuk menjelaskan letak posisi air yang ada pada Map Game, yang hanya bisa dilewati oleh karakter game jika sebelumnya telah mengambil ikon pelampung terlebih dahulu. Huruf “PL” untuk menjelaskan letak posisi pelampung, yang merupakan syarat utama agar pemain bisa melewati air yang ada pada Map Game, yang hanya bisa digunakan satu kali saja. Jika pemain ingin melewati air kembali, pemain harus mengambil kembali pelampung yang ada. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari hasil penulisan skripsi ini maka dapat diambil kesimpulan antara lain : Untuk menghasilkan Map Game yang menarik, maka diperlukan perancangan Map Game yang kreatif yang kemudian diimplementasikan secara tepat menjadi sebuah Map Game, yang dapat dijadikan sebagai area atau tempat permainan pada sebuah game. 5.2 Saran
Dalam Perancangan Map Game “Labirin Hantu” untuk Android Menggunakan Tiled ini, penulis memberi saran-saran pengembangan lebih lanjut agar bisa menghasilkan Map Game yang lebih menarik dan sempurna: 1. Tampilan grafik ataupun gambar yang digunakan dalam membuat Map Game masih menggunakan gambar 2 (dua) dimensi, dan akan lebih menarik jika menggunakan gambar 3 (tiga) dimensi. 2. Untuk ukuran Map Game pada Game Puzzle, jumlah Map Game yang ada masih belum terlalu banyak, sehingga masih bisa untuk ditambahkan dengan map game baru yang lebih menarik. 3. Penggunaan jenis – jenis rintangan yang diterapkan pada Map Game masih belum terlalu banyak, sehingga masih bisa untuk ditambahkan dengan rintangan baru yang membuat permainan pada Map Game menjadi lebih menarik. 4. Penggunaan peraturan yang diterapkan pada setiap Map Game masih belum terlalu beragam dan beberapa Map Game masih mempunyai peraturan yang sama, sehingga masih bisa untuk ditambahkan dengan peraturan baru yang lebih menarik dan lebih beragam pada setiap Map Game yang ada.
DAFTAR PUSTAKA Adams,Ernest, 2010. Fundamentals of Game Design : The Definition of a Game. Berkeley, CA: New Riders. Mark A. DeLoura. 2001. Game Programming Gems 2. Hingham, Massachusetts : Charles River Media,INC. Sibero,Ivan. V, 2009. Langkah Mudah Membuat Game 3D. Yogyakarta : Mediakom. Anonim, 2011. Game maps and Skyrim, http://www-cs-students.stanford.edu /~amitp/game-programming/skyrim-maps, diakses tanggal 18 April 2013.