PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI KEADAAN DARURAT BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Rochmad Rusdiyantoro 11.11.5253
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI KEADAAN DARURAT BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API Rochmad Rusdiyantoro1), Rizqi Sukma Kharisma2), 1) 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
ABSTRACT One of the operating system that is currently growing is Android. Android is a Linux-based operating system designed for touch screen mobile devices such as smart phones and tablets. Android provides an open platform for developers to create their own applications that can be used by a wide propulsion device. The purpose of this study is to make an emergency application on android based location search as a signpost media resources as well as the places to be searched or intended. This application consists of a menu-added data and location search. The author designed the application for emergency assistance media such as gasoline retail location search, tire, clinics, workshops, community health centers, and midwives. Later in this application can input data the new location. The application also provides information for a location that is being searched when there are problems on the road. Keywords: android, location, system, operatin.
[email protected])
Sehingga ketika ada masasalah di jalan akan kesulitan untuk mencari informasi-informasi seperti penjual bensin eceran. Dilihat dari permasalahan diatas perlu adanya solusi untuk menjawab kebutuhan akan informasi mengenai tempat seperti penjual bensin eceran, bengkel, tambal ban, puskesmas, klinik, dan bidan yang tersedia di daerah tersebut yaitu dengan mebangun sebuah aplikasi mobile berbasis android. Dengan aplikasi ini pengguna dapat mengetahui informasi lokasi penjual bensin eceran, bengkel, tambal ban, puskesmas, klinik, bidan. Oleh karena itu penulis mengambil skripsi dengan judul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Keadaan Darurat Berbasis Android Menggunakan Google Map API” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan aplikasi mobile berbasis Android untuk keadaan darurat dengan menunjukkan informasi-informasi tempat lokasi penjualan bensin eceran, bengkel, tambal ban, puskesmas, klinik dan bidan?
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu sistem operasi yang saat ini semakin berkembang adalah Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan computer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi sendiri sehingga dapat digunakan oleh macam peranti penggerak[2]. Dengan kemunculan system operasi Android, ditandai dengan hadirnya android seri pertama yaitu Android 1.1. Setelah dengan berbagi perkembangan, system operasi android memiliki beberapa versi yang dimulai dari Android 1.5 (Cupcake) sampai dengan Android 4.0 (Jelly Bean). Untuk Android 3.0 ke atas adalah generasi platform yang digunakan pada tablet pc. Sementara untuk android 4.0 sudah merupakan platform yang bias dipakai di smartphone dan tablet pc (Nazarudin Safaat H, 2012). Dan semua versi system operasi android, yang paling bayak digunakan adalah KitKat (40.9%) (http://developer.android.com/about/dashboards/index.ht ml) [5]. Di Google Map informasi-informasi penanda tempat lokasi seperti kantor polisi, rumah sakit dan lain sudah tertanda di google map namun untuk tempat seperti penjual bensin eceran, bengkel, tambal ban, klinik, bidan dan lokasi-lokasi lainya digoogle map belum ada.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka dibutuhkan beberapa batasan masalah untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Adapun batasan-batasan masalah tersebut antara lain : 1. Aplikasi ini digunakan sebagai penunjuk tempat lokasi dan informasi ketika terjadi keadaan darurat di jalan. 2. Aplikasi ini hanya dapat berjalan di ponsel berbasis Android. 3. Aplikasi diterapkan pada jalan-jalan utama di sekitar wilayah Bantul. 4. Aplikasi dirancang untuk minimal Android versi 2.3 (Gingerbread). 5. Kategori untuk lokasi dibatasi 6 kategori yaitu bengkel, bensin eceran, tambal ban, puskesmas, klinik, bidan 6. Aplikasi keadaan darurat dapat digunakan pada layar ukuran 5.5 kebawah.
1
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi keadaan darurat dan penyusunan skripsi ini adalah : 1. Membuat aplikasi keadaan darurat dalam bentuk aplikasi android. 2. Menentukan lokasi-lokasi ketika dalam keadaan darurat di jalan dari Peta Lokasi Google Map. 3. Memberikan informasi-informasi antara pengguna dan tempat lokasi yang akan dituju ketika dalam keadaan darurat di jalan. 4. Aplikasi ini menyediakan informasi-informasi seperti kontak telepon,
1.7 Tinjauan Pustaka Hasil penelitian pertama yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “LAYANAN INFORMASI KERETA API MENGGUNAKAN GPS, GOOGLE MAPS, DAN ANDROID” yang disusun oleh Alqod Elian, Ary Mazharuddin S.,dan Hudan Studiawan pada tahun 2012 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [1]. Dalam sistem ini terdiri dai beberapa aplikasi yang dibangun antara lain aplikasi pertama bertugas mendapatkan posisi kereta (longitude dan latitude) dari sistem GPS dan kemudian mengirimkannya melalui koneksi GPRS ke server melalui mekanisme web service. Aplikasi kedua bertugas meminta data seluruh posisi kereta dari server, yang masuk diproses sehingga data masing-masing kereta dapat dimanfaatkan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map. Aplikasi ketiga bertugas untuk meminta data dari server pusat untuk menentukan posisi kereta dan tujuan dari kereta. Pengguna akan mendapatkan laporan yang berupa notifikasi pada mobile device berbasis Android apabila kereta akan sampai pada tujuan yang sudah ditentukan. Aplikasi keempat ini memiliki tugas untuk meminta data posisi kereta dari server pusat. Data yang masuk kemudian mengalami proses pembacaan dan penerjemahan sehingga didapatkan posisi dari masingmasing kereta, dan selanjutnya melakukan penghitungan jarak antara kereta satu dengan lainnya. Aplikasi kelima dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini meminta data posisi kereta dari database server. Data posisi kereta tersebut digunakan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map. Aplikasi ini bekerja lebih baik pada koneksi HSDPA dibandingkan dengan koneksi EDGE, walaupun pada koneksi EDGE aplikasi ini sudah dapat bekerja cukup baik. Hasil penelitian kedua yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “ APLIKASI PENANDA LOKASI PETA BERBASIS MOBILE GIS PADA SMARTPHONE ANDROID” yang disusun oleh Gunita Mustika Hati, Andri Suprayogi, S.T., M.T., dan Bandi Sasmito, ST., M.T. mahasiswa Teknik Goedesi Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2013. [3]. Dalam penelitian ini aplikasi penanda lokasi peta digital berbasis mobile GIS pada smartphone android yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyimpan data lokasi sesuai kebutuhan pengguna. Dengan bantuan Global Positioning System (GPS) yang berfungsi sebagai penunjuk lokasi, Location Based Service (LBS) yang menyediakan informasi berdasarkan letak geografis perangkat mobile, melalui visualisasi Google Maps, Yang bisa membantu pengguna menunjukkan arah lokasi yang sedang dituju. Hasil penelitian ketiga yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “ RANCANG BANGUN APLIKASI PEMANTAU POSISI ANGGOTA KELUARGA BERBASIS ANDROID” yang disusun oleh Latifa
1.5 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Membantu pengguna kendaraan menemuka lokasilokasi yang digunakan untuk keadaan darurat di jalan. 2. Membantu pengguna untuk memperkirakan jarak lokasi ketika dalam keadaan darurat di jalan. 3. Membantu dengan memandu pengguna untuk menuju lokasi ketika dalam keadaan darurat di jalan. 1.6 Metode Penelitian Metode pelaksana yang dilakukan semata membuat skripsi ini meliputi : pengumpulan data, analisa system, perancangan sistem, pemograman, uji coba dan implementasi serta Dokumentasi. 1. Pengumpulan Data Pada tahap ini pengumpulan data, metode yang dilakukan adalah observasi, yaitu mengumpulkan referensi baik dari buku, internet, maupun sumber lain, serta tanya jawab langsung dengan sumber data atau puhak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan. 2. Analisa Sistem Pada tahap ini melakukan analisa terhadap permasalahan bagaimana aplikasi keadaan darurat dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna smartphone berbasi android. 3. Perancangan Sistem Pada tahap ini proses perancangan system disesuaikan dengan kebutuhan kegunaan aplikasi keadaan darurat, sehingga tujuan pembangunan aplikasi ini dapat tercapai. 4. Pemograman Pada tahap ini dilakukan pembuatan program aplikasi keadaan darurat menggunakan Eclipse. 5. Uji coba dan Implementasi Sistem Pada tahap ini dilakukan uji coba pada aplikasi keadaan darurat apakah sudah dapat berjalan sesuai fungsinya. Aplikasi yang telah melauli uji coba dan berhasil diimplementasikan pada smartphone berbasis android. 6. Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi literature sampai implementasi dan penarikan kesimpulan. 2
Khairani, R. A. Eva Soraya, Johannes Petrus, Rachmansyah Jurusan Teknik Informatika di STMIK GI MDP. [6]. Aplikasi pemantauan posisi anggota keluarga yang dibangun menggunakan Eclipse dengan memanfaatkan GPS, jaringan komunikasi dan internet pada ponsel Android ini, dapat digunakan oleh para orang tua yang sibuk bekerja untuk mengetahui posisi anak-anaknya ataupun anggota keluarga lainnya ketika sama-sama sedang berada di luar rumah. Aplikasi ini akan menampilkan posisi seseorang pada peta Google Maps dan juga dilengkapi dengan fitur messenger dan berbagi foto. Dengan demikian, meski rutinitas dan aktivitas sehari-hari yang cukup padat, komunikasi dan pemantauan terhadap posisi setiap anggota keluarga bisa dilakukan dengan cara yang akrab dan menarik menggunakan teknologi.
yang dilalaui harus menanggung selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan, sebagai contoh coding harus menanggung tahap desain selesai. Secara umu tahap model waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini [7].
Gambar1. Waterfall Model
1.7.1 Persamaan Dan Perbedaan Dengan Peneliti Sebelumnya 1. Persamaan - Menggunakan bahasa pemograman Java. - Menggunaka software Eclipse yang berupa ADT (Android Development Toolkit) dan Android SDK (Software Development Kit). - Menggunakan GIS (Geographic Information System) - Aplikasi yang berbasis Android - Aplikasi bisa menampilkan arah rute yang dituju. - Menampilkan peta yang terintegrasi dengan Google Map. - Sama-sama menggunakan Google Map API 2. Perbedaan. - Meng-input data : koordinat (manual / sistem input) , nama tempat, kategori, alamat. - Konten dari aplikasi ini berbeda mengarah kepada penanda lokasi seperti tempat penjualan bensin eceran, tambal ban, bengkel, klinik, bidan, dan puskesmas.
1.7.3 Analisa Kebutuhan Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah paling krusial dalam membuat sebuah sistem. Kebutuhan sistem dapat diartikan sebagai perntaan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem, pernyatan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem. Analisis membagi kebutuhan sistem kedalam dua jenis yaitu[4]: kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. 1.7.4 Analisa Kelayakan Mekanisme untuk menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak[4]. 1.8 UML (Unified Modeling Language) 1.8.1 Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use case yaitu use case, aktor dan relasi. Hal yang perlu diingat mengenai diagram use case adalah diagram use case bukan menggambarkan tampilan antar muka (user interface), arsitektur sistem, kebutuhan nonfungsional, dan tujuan performasi[4].
1.7.2 SDLC (Software Developmnet Life Cycle) SDLC (Software Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dengan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut [7]. Dibawah ini model yang dapat digunakan untuk pengembangan rekayasa perangkat lunak.
1.8.2 Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. a) Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b) Atribut mendefinisikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut. operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang memiliki suatu kelas.
1.7.2.1 Waterfoll Model Model ini sama seperti linear sequential model. Waterfall model merupakan pengembangan perangkat lunak yang paling kuno, tetapi merupakan yang paling banyak dipakai didalam Software Engginering (SE). Model ini merupakan pendekatan secara sistematis dan urutan mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju tahap analisis, desain, coding, testing, dan maintenance. Disebut dengan Waterfall karena tahap demi tahap
3
2.
1.8.3 Sequence Diagram ini menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari sebuah aktivitas tertentu, kemudian berproses mengikuti urutan tertentu, yang bisa terlihat melalui message antar objeknya[4].
3. 4. 5.
Aplikasi mampu menampilkan menu peta, menu tambah data, menu about, dan menu help. Aplikasi mampu menampilkan daftar nama tempat lokasi. Aplikasi mampu menampilkan peta google map. Sistem harus memudahkan user dalam melakukan pencarian tempat lokasi.
2.2.2 Kebutuhan Non fungsional Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang digunakan untuk membuat aplikasi ini, yaitu menliputi ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak. 1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) a. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah sebuah notbook dengan spesifikasi berikut : Tabel1. Kebutuhan Perangkat Keras Pembuatan Aplikasi Nama No Perangkat Spesifikasi Keras 1 Processor Intel(R) Core TM i3-370M 2 Memory DDRIII 2GB RAM 3 Hard Drive 320GB HDD 4 Display 14,0” HD LED LCD 5 Graphics ATI Radeon HD5470/ 1GB DDR3 6 USB v2.0 x 3 b. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi sebuah ponsel berbasis android dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel2. Kebutuhan Perangkat Keras Penerapan Aplikasi Nama No Perangkat Spesifikasi Keras 1 Sistem operasi Android 2.2 Froyo 2 RAM 256 MB 3 Layar 3,7 inchi, FWVGA 480 x 854 px 4 USB/Port v.2.0
1.9
Google Map API API tau Application Programming Interface merupakan suatu dokumentasi yang terdiri dari interface, fungsi, kelas, struktur dan sebagainya untuk membangun sebuah perangkat lunak. API dapat dikatakan sebagai pengubung suatu aplikasi dengan aplikasi lainya yang memungkinkan programmer menggunakan system function. Keunggulan dari API ini adalah memungkinkan suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya dapat saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Google Mpas yang terdiri dari HTML, Javascript, dan AJAX serta XML, memungkinkan untuk menampilkan peta Google Maps di website lain. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat ditampilkan pada web site eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan kode unik yang digenerasikan oleh Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Map dapat mengenali[9]. 2. Pembahasan 2.1 Analisa Sistem Aplikasi keadaan darurat dirancang untuk menyajikan informasi mengenai penanda tempat lokasi seperti penjual bensin eceran, tambal ban, bengkel, klinik, puskesmas dan bidan. Aplikasi ini dirancang untuk berjalan di smartphone berbasis android. Perbedaan aplikasi ini dengan aplikasi penanda lokasi lainya yang paling utama adalah informasi yang disajikan, aplikasi ini juga dilengkapi dengan informasiinformasi seperti nama tempat lokasi, dan penjelasan keterangan tempat yang akan dituju. Aplikasi ini menggunakan database sebagai tempat penyimpanan informasinya.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Pernagkat lunak yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi Keadaan Darurat tentang pencarian lokasi berbasis android adalah sebagai berikut: Tabel3. Kebutuhan Perangkat Lunak Pembuatan Aplikasi Nama Perangkat No Spesifikasi Lunak 1 MS Windows 7 Ultimate 64-bit 2 Eclipse v22.3.0-887826 3 Android SDK v4.2 4 Android v22.6.0 Development Tools 5 Jdk 1.7.0_51 windows 64bit
2.2 Analisa kebutuhan 2.2.1 Kebutuhan fungsional Analisis kebutuhan fungsional merupakan dimana proses-proses yang nanti akan dilakukan . Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Dalam sistem yang akan dikembangkan mempunyai kebutuhan fungsional sebagai berikiut : 1. Aplikasi keadaan darurat digunakan sebagai penunjuk tempat lokasi dan informasi ketika terjadi keadaan darurat di jalan.
4
6 7
Mozilla Firefox SQLite
v32.03 V0.8.1
2.2 Perancangan Sistem Pada tahap perancangan Aplikasi Keadaan Darurat Tentang Pencarian lokasi Berbasis Android, dibangun menggunakan Unified Modelling Language(UML). 2.3.1 Perancangan Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Use Case Diagram aplikasi ini sebagai berikut.
3.
Tampilan Menu Tambah Data
4.
Gambar5. Menu Tambah Data Tampilan Menu Pemilihan Kategori
Gambar6. Menu Pemilihan Kategori 2.5 Implementasion Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan pada siklus rekayasa perangkat lunak dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga disini dapat diketahui apakah sistem dapat dibuat dan menghasilkan output sesuai dengan yang dinginkan 1. Tampilan Menu Tambah Data
Gambar2. Use Case Diagram 2.3.2 Perancangan Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Gambar7. Tampilan Tambah Data 2. Tampilan Menu Peta
Gambar3. Class Diagram Gambar6. Tampilan Peta Google Map 2.4 Rancangan Tampilan 1. Tampilan Menu Utama
2.6 Pengujian Pada uji coba aplikasi Keadaan Darurat black box testing dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan fungsional. Aplikasi ini akan diuji dalam segi fitur dan elemenelemn yang terdapat didalam program. Tabel 4. Hasil Uji Coba Fitur NO Fitur Keterangan 1 Splashscreen Berjalan baik 2 Menu Utama Berjalan baik 3 Menu Peta Berjalan baik
Gambar4. Menu Utam
5
4 5
Menu Tambah Data Menu Latihan
2. Pada aplikasi ini belum ada fitur pengambilan foto atau gambar untuk menunjukkan keadaan tempat lokasi, maka kedepannya bisa ditambahkan fitur pengambilan foto yang tersimpan didalam database. 3. Pada aplikasi ini pada penginputan kategori hanya bisa diinputkan satu kategori. Untuk kedepannya bisa dikembangkat untuk penginputan kategori bisa lebih dari satu kategori. 4. Pada aplikasi ini dalam daftar list bisa dikembangkan kedepannya bisa diurutkan berdasarkan pada jarak terdekat dengan user atau pengguna. Penyusun berharap aplikasi yang telah dibuat ini dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat dalam mengetahui tempat-tempat lokasi ketika dalam keadaan darurat misal seperti kehabisan bensin, ban bocor dan keadaan darurat yang lainya.
Berjalan baik Berjalan baik
3. Kesimpulan Berdasarkan penelitiaan dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan: 1. Proses pembuatan aplikasi mobile android keadaan darurat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : a. Tahap Analisa Analisis sistem, diperlukan untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan sistem dalam mengembangkan sebuah aplikasi. b. Tahap Perancangan Perancangan sistem, termasuk di dalamnya perancangan UML, perancangan database, dan perancangan userinterface. c. Tahap Implementasi Tahap implementasi, untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dirancang dapat berjalan dan berfungsi dengan benar sehingga aplikasi dapat menghasilkan keluaran (output) yang sesuai. 2. Berdasarkan dalam penelitian ini dibuat aplikasi mobile keadaan darurat dengan beberapa fiture yaitu : a. Aplikasi ini juga disertai fitur pencarian berfungsi untuk menetukan tempat lokasi yang ingin dituju atau dicari oleh user secara langsung. b. Fitur list lokasi berfungsi agar user dapat memilih tempat lokasi yang akan dituju atau dicari. c. Fitur location berfungsi untuk melihat atau mendeteksi lokasi user dengan tempat lokasi terdekat . d. Fitur direction/rute lokasi berfungsi untuk menunjukkan jalur lokasi, sehingga akan memandu user agar samapai ke tempat lokasi yang sedang dituju atau dicari. e. Fitur input data lokasi berfungsi untuk menambahkan data baru, ketika data lokasi belum terinputkan. 3. Aplikasi Keadaan Darurat mampu melakukan pengimputan data lokasi dan penunjuk tempat lokasi yang dituju dengan menggunakan google maps. 4. Hasil dari survey kuisioner yang diberikan kepengguna android, bahwa dari tampilan, tomol, warna, tullisan dan kesesuaian lokasi dapat disimpulkan secara keseluruhan sudah baik.
Daftar Pustaka [1] Alqod Elian, Ary Mazharuddin S. dan Hudan Studiawan.2012. Layanan Informatika Kereta API Menggunakan GPS, Google Maps, dan Android. Jurnal. Surabaya: Institude Sepuluh November. [2] Firdan Ardiansyah. 2011. Pengenalan Dasar Android Programing. [3] Gunita Mustika Hati, Andri Suprayogi, S.T., M.T., dan Bandi Sasmito, ST., M.T.2013. Aplikasi Penanda Lokasi Peta Berbasis Mobile GIS pada Smartphone Android. Jurnal. Semarang: Universitas Diponegoro. [4] Hanif Al Fatta. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi. [5] http://developer.android.com/about/dashboards/inde x.html diakses tanggal 14 Maret 2014. [6] Latifa Khairani, R. A. Eva Soraya, Johannes Petrus, Rachmansyah. Rancangan Bangunan Aplikasi Pemantau Posisi Anggota Keluarga Berbasis Android.Jurnal. Palembang : STMIK GI MDP . [7] Muh. Auliya Rahman,Danang Setiadi, dan Moch Awang Putra Pratama. Systems DevelopmentLife Cycle (SDLC). diakses tanggal 20 November 2014. [8] Mitfultakhul Huda dan Bunafit Kompuer. 2010. Membuat Aplikasi Database. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. [9] Trahan, S., Nguyen, M., Allred, I. Integrating Geocode Data from the Google Map API and SAS/Graph. diakses tanggal 30 November 2014 Biodata Penulis
4. Saran Penulis menyadari bahwa aplikasi Keadaan Darurat tentanag penunjuk arah lokasi yang akan dituju berbasis android ini masih belum sempurna. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan kedepannya, bagi para pengembang yang ini menyempurnakan aplikasi ini maka penulis memberikan saran tambahan sebagai berikut: 1. Aplikasi ini harus dikembangkan lebih baik dengan menambahkan beberapa fitur yang dapat memudahkan pengguna lebih nyaman dalam hal penggunaan dan pengoperasian aplikasi.
Rochmad Ruusdiyantoro, Menempuh pendidikan strata 1 Jurusan Teknik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Rizqi Sukma Kharisma, memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika (S.Kom), di STMIK AMIKOM Yogyakarta dan memperoleh gelar Magister Teknik Informatika (M.Kom) di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6