PERANCANGAN APLIKASI MOBILE FISHPEDIA BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Joko Norcahyanto 09.11.3523
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
2
DESIGNING MOBILE APPLICATION FISHPEDIA BASED ANDROID
PERANCANGAN APLIKASI MOBILE FISHPEDIA BERBASIS ANDROID Joko Norcahyanto Kusrini Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The unitary state of Indonesia as a maritime country has many island and sea that rich in various kinds of fish, like freshwater and saltwater fish. Unfortunately we as Indonesian citizens are not informed about the name of a variety of fish species , therefore as the development of increasingly advanced technology we create an " Mobile Application Fishpedia Based Android " which contains all the information about the world of fish, that will provide information on various types of fish , either freshwater fish or saltwater fish. This application is provide on all information pertaining to the type of fish. Expected with this application we are all more familiar with the world of fish and many species of fish. Keyword : fish type, android, mobile applications.
3
1. Pendahuluan Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Dan Indonesia merupakan salah satu dari negeri yang kaya akan berbagai jenis ikan baik ikan air laut maupun ikan air tawar. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang berbagai macam ikan yang ada disebabkan kurang tersedianya informasi tentang dunia ikan itu sendiri dan belum adanya sebuah aplikasi baik berbasis desktop maupun mobile yang bisa menampilkan informasi secara utuh tentang berbagai macam ikan yang ada, Menjadi dasar penulis mengangkat tema ini. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Penulis bermaksud merancang sebuah aplikasi Fishpedia berbasis Android. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang Eclipse sebagai software pendukung untuk pembuatan” Perancangan Aplikasi Mobile Fishpedia Berbasis Android”
Penulis berharap aplikasi ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang ingin lebih mengetahui tentang berbagai macam spesies ikan yang ada.
2. Landasan Teori 2.1 Definisi Ikan Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic. biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang ( kelas Agnatha, 75 spesies ), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 ), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) . Keanekaragaman tempat hidup mempengaruhi ikan penghuninya. Banyak variasi yang tak terhitung jumlahnya pada ikan yang menyangkut masalah struktur, bentuk, sirip dan sebagainya, merupakan modifikasi yang dikembangkan ikan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan tertentu. Sungai yang deras dan sungai yang tenang memiliki arus yang berbeda sehingga mempengaruhi
4
kehidupan ikan. Danau yang dangkal dan yang dalam mempunyai berbagai pola perubahan suhu secara musiman. Kedalaman samudra menyajikan kemungkinan untuk pegkhususan yang lain. Lingkungan perairan samudra yang tampak sama di berbagai daerah di dunia ini sebetulnya sama sekali berbeda dalam hal sifat kimiawi airnya, tipe dasarnya dan perubahan musimnya. Ikan menyesuaikan diri terhadap segala kondisi tersebut. Suatu spesies akan dipengaruhi oleh anggota-anggota spesies lain dalam suatu habitat tertentu, bila niche ekologi kedua spesies sama. Bila ada dua spesies yang kebutuhannya akan pangan dan atau faktor-faktor ekologi lainnya sama, maka akan terjadi persaingan (kompetisi). Selanjutnya dinyatakan secara umum kompetisi yang terjadi dalam suatu habitat bertindak sebagai pengatur, misalnya dalam mengatur kepadatan populasi suatu spesies terhadap kepadatan populasi spesies lain yang hidup dalam niche ekologi yang sama. Jenis ikan yang mempunyai luas relung yang luas, berarti jenis ikan tersebut mempunyai peran yang besar dalam memanfaatkan pakan yang tersedia dan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kesedian pakan, serta mempunyai daya reproduksi secara individual sangat besar. Jadi berdasarkan luas relung, jenis ikan mempunyai potensi yang paling besar untuk berkembang menjadi induk populasi di dalam ekosistem perairan dimana ikan tersebut hidup. 2.2 Klasifikasi Ikan Ikan adalah kelompok parafiletik yang berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi .
Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan: 1.
Kelas Thelodonti
2.
Kelas Anaspida
3.
Kelas Galeaspida
4.
Kelas Pituriaspida
5.
Kelas Osteostraci
6.
Kelas Placodermi
5
7.
Kelas Chondrichthyes
8.
Kelas Acanthodii
9.
Kelas Actinopterygii
10.
Kelas Sarcopterygii
Di lautan tercatat ada lebih dari 5000 spesies ikan, masing-masing memiliki daya jelajah dan kelompok taksonominya sendiri-sendiri. Ikan adalah nama yang dipakai untuk hewan vertebrata yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Hewan ini telah muncul lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Untuk memudahkan pengamatan para ilmuan membagi ikan menjadi 3 golongan berdasarkan keberadaannya di perairan, yaitu : 1. Ikan Epipelagis Golongan ini hidup di kedalaman 0-150 meter pada zona eufotik (zona yang masih dapat di tembus cahaya matahari). Kebanyakan bersifat karnivora sehingga berukuran cukup besar, termasuk perenang yang efektif, dan memiliki kemampuan sensor untuk mendeteksi mangsa, orientasi dan navigasi. 2. Ikan Mesopelagis Golongan ini hidup di kedalaman 150-1000 meter. Ukuran ikan ini lebih kecil dibandingkan dengan ikan di zona epipelagis. Ikan-ikan di zona ini disebut ikan zona peralihan. Ikan mesopelagis hidup di zona yang minim cahaya sehingga memiliki mata dengan tingkat sensitivitas yang tinggi. Mereka memiliki warna yang hampir seragam yaitu gelap, sehingga sulit untuk dilihat pemangsa. Beberapa ikan mesopelagis memiliki organ photopores pada mata besarnya, yakni organ penghasil cahaya yang berada di dekat mata. Ada 2 fungsi keberadaan phopores, yaitu memperkirakan intensitas cahaya yang terlihat pada siang hari dan untuk mengidentifikasi spesies.
3. Ikan Laut Dalam Ikan golongan ini berada di kedalaman lebih dari 1000 meter. Zona ini merupaka daerah afotik (zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari). Kondisi lingkungan pada kedalaman ini yaitu, suhu yang dingin, sirkulasi air yang sangat lemah, dan supply bahan makanan yang sedikit. Kondisi cahaya yang minim menyebabkan adaptasi yang lebih untuk semua ikan. Ada ikan yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri dari tubuhnya, ada yang memiliki mata yang besar, dan ada yang yang tidak punya mata sama sekali.
6
Sumber bahan makanan berasal dari plankton, bakteri, bahan organik terlarut, dan jatuhan dari bangkai hewan besar seperti paus. Karena sulitnya memperoleh informasi dari ikan laut dalam ini, maka banyak yang masih menjadi rahasia.
2.3 Definisi Mobile Technology Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari sistem desktop, diantaranya:
a. Ukuran yang kecil b. Memory yang terbatas c.
Daya proses yang terbatas
d. Mengkonsumsi daya yang rendah e. Kuat dan dapat diandalkan f.
Konektivitas yang terbatas
g. Masa hidup yang pendek
2.4 Pengertian Android Android adalah susunan dari beberapa perangkat lunak (software stack). Stack ini secara umum meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi-aplikasi 1
kunci. Android
pada
awalnya
tidak
dikembangkan
oleh
google,
melainkan
dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Android Inc. Karena google melihat banyaknya user yang online dengan perangkat mobile, maka google mengira bahwa perangkat mobile ini memiliki masa depan yang cerah, sehingga Android Inc diakuisi oleh Google pada tahun 2005.
2.5 Database SQLite Menurut Jay A. Kreibich (2010, p12) SQLite merupakan paket perangkat lunak yang bersifat public domain yang menyediakan sistem manajemen basis data relasional atau RDBMS. Sistem basis data relasional digunakan untuk menyimpan record yang didefinisikan oleh pengguna pada ukuran tabel yang besar dan 1
Mulyana Eueung, 2012. App Inventor : Ciptakan Sendiri Aplikasi Androidmu. Penerbit Andi. Halaman 2
7
memproses perintah query yang kompleks dan menggabungkan data dari berbagai tabel untuk menghasilkan laporan dan rangkuman data.
2.6 Notasi Unifed Modelling Language (UML) Menurut Booch, Rumbaugh dan Jacobson (1998,p3), Unified Modelling Language (UM L) adalah bahas pemodelan umum yang digunakan untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi artifak dari software system. UM L bukanlah sebuah standar proses pengembangan dalam metode pengembangan sistem tertentu, namun pada umumnya UML dipakai dalam memodelkan sistem yang dibangun berbasiskan object. UML
mendeskripsikan
OOP
(Object
Oriented
Programming)
dengan
beberapa diagram, dengan menyediakan 10 macam diagram, yaitu: 1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis. 2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi. 3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects. 4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects. 5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem. 6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system. 7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas. 8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object. 9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object. 10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi. 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dalam pembuatan aplikasi Fishpedia ini meliputi analisis kelemahan sistem dan analisis kebutuhan system. 3.1.1 Analisis Kelemahan Sistem Metode yang digunakan untuk menganalisis kelemahan sistem yang telah ada adalah
8
analisis PIECES. Dengan mengetahui kelemahan system lama (sistem yang telah ada), dapat dilakuakan pengembangan sistem baru untuk mengurangi kelemahan dari sistem tersebut. 3.1.1.1 Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja meliputi analisis throughput dan response time, berikut adalah analisis kinerja terhadap sistem lama yang telah ada terlebih dahulu yang tampilkan pada table 3.1. Tabel 3.1 Tabel Analisis Kinerja (Performance) NO
Faktor
Hasil Analisis
1
Throughput
Tidak adanya informasi menyeluruh tentang jenis ikan secara lengkap .
2
Response Time
Proses pencarian informasi menyeluruh mengenai jenis ikan memerlukan waktu lebih Karena tidak adanya kesatuan informasi.
3.1.1.2 Analisis Informasi (Information) Tabel 3.2 dibawah ini adalah hasil analisis informasi yang meliputi tiga aspek yaitu akurasi, relevansi dan time line.
9
Tabel 3.2 Tabel Analisis Informasi (Information) NO
Faktor
Hasil Analisis
1
Akurasi
Informasi
yang dihasilkan merupakan informasi yang
kadang tidak diketahui sumbernya dan bukan dari sebuah instansi resmi maka kurang akurasinya. 2
Relevansi
Informasi
yang dihasilkan merupakan informasi yang
sangat beragam yang menyebabkan kurang relevan hingga diperlukannya keseragaman informasi. 3
Time Line
Kurang cepatnya mendapatkan informasi karena kadang diperlukan waktu lebih untuk mencari dari berbagai sumber yang ada.
3.1.1.3 Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi meliputi analisis dalam hal biaya. Hasil analisis ditampilkan dalam table 3.3 dibawah ini. Tabel 3.3 Tabel Analisis Ekonomi (Economy) No
Faktor
Hasil Analisis
1
Biaya
Buku tentang perikananan baik mengenai jenis ikan maupun konservasi yang ada dipasaran cukup mahal harganya bisa mencapai 150.000 rupiah.
10
3.1.1.4 Analisis Kontrol (Control) Table 3.4 menyajikan hasil analisis kontrol yaitu kontrol informasi. Tabel 3.4 Tabel Analisis Kontrol (Control) No 1
Faktor
Hasil Analisis
Kontrol informasi
Kontrol informasi jenis ikan akan menjadi sulit jika tidak ada acuan yang jelas
3.1.1.5 Analisis Efisiensi (Eficiency) Analisis efisiensi meliputi tiga hal penting yaitu analisis biaya, waktu dan sumber daya. Hasil analisis dapat dilihat dalam table 3.5 yang ditampilkan dibawah ini Tabel 3.5 Tabel Analisis Efisiensi (Eficiency) No 1
Faktor Biaya
Hasil Analisis Biaya untuk mendapatkan informasi cukup mahal bisa mencapai 150.000 rupiah untuk membeli sebuah buku tentang ikan.
2
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk memperoleh informasi dari buku,internet maupun artikel relatif lama.
3
Sumber Daya
Keterbatasan jumlah sumber daya baik itu jarinngan internet maupun buku yang berisi
informasi yang
diperlukan menyebabkan lambatnya penyampaian informasi
11
3.1.1.6 Analisis Layanan (Service) Analisis layanan meliputi analisis dalam hal ragam informasi dan kemudahan akses terhadap sistem yang ada. Table 3.6 menyajikan hasil analisis terhadap kedua aspek diatas. Tabel 3.6 Tabel Analisis Layanan (Service) No 1
Faktor Ragam Informasi
Hasil Analisis Informasi yang bersumber dari buku, majalah dan internet dapat bermacam-macam butuh kemampuan dari pengguna untuk memilih informasi yang tepat dengan kebutuhannya.
Kemudahan akses 2
Informasi
dari
internet
sulit
diperoleh
karena
keterbatasan koneksi ataupun buku yang tidak praktis dalam segi ukuran.
3.1.2
Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement) Analisis kebutuhan sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional, analisis kebutuhan nonfungsional, analisis kelayakan sistem.
3.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem yang dibuat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem harus dapat memberikan informasi tentang berbagai macam jenis ikan yang ada. 2. Sistem harus dapat memberikan informasi tentang daerah konservasi perikanan di Indonesia dan daerah pariwisata perairan Indonesia. 3. Sistem harus dapat memberikan informasi tentang undang-undang perikananan yang berlaku di Indonesia.
12
3.1.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem. Kebutuhan non fungsional dari system yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) a) Processor
: intel celeron(R) CPU 847 @ 1.10GHz 1.10GHz
b) RAM
: 4GB
c) VGA
: intel ® HD Graphics
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) a) Sistem operasi
: Windows 8 pro
b) Program aplikasi
: Eclipse Indigo, Android SDK
c) Bahasa pemrograman
: Java
3. Kebutuhan Pengguna ( User ) Pengguna yang dapat menggunakan sistem ini adalah masyarakat umum yang ingin lebih mengetahui dunia ikan, mulai dari jenis ikan, uu perikanan sampai dengan konservasi ikan. 3.1.2.3 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan sistem bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang akan dibuat memang layak untuk dibuat. Analisis kelayakan pada sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Kelayakan Teknis Sistem ini secara teknis sangat layak karena masyarakat telah mengenal dengan baik ponsel berbasis android. Ponsel berbasis android telah memasuki berbagai
segmen
pasar.
Sebagain
besar
masyarakat
Indonesia
telah
menggunakan ponsel berbasis android. 2. Kelayakan Hukum Secara hukum, sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku dikarenakan sistem ini menggunakan perangkat lunak yang open source
13
yaitu android, eclipse danlain-lain yang tentu saja legal dan gratis. Gambargambar yang digunakan dalam pembuatan sistem ini didapatkan dari website resmi android, website penyedia icon gratis untuk penggunaan non-commercial dan sebagian lagi didesain sendiri sehingga tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku. 3. Kelayakan Ekonomi Secara ekonomi, sistem ini tidak menimbulkan kerugian karena biaya pembuatannya tidak lebih besar dari manfaatnya. 4. Kelayakan Operasional Sistem ini dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna mengenai Penyediaan informasi tentang dunia ikan. Sistem ini memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi dunia ikan dan ragam info yang berkaitan didalamnya.
4.1 Pengujian Program dan Sistem 4.1.1
Pengujian Program Pengujian terhadap program dilakukan guna mengetahui lebih dini tentang kesiapan
program dalam melakukan input data, proses pengolahan data dan output dari data yang dihasilkan, disamping itu juga dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut masih adakah kesalahan-kesalahan atau dan kekurangan dari program. Untuk mengetahui keberhasilan dari program yang dibuat maka akan dilakukan pengujian program dengan metode pengujian Black Box Testing dan White Box Testing. 1. Black Box Testing Black Box Testing merupakan tahap pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu
14
sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan Interface 3. Kesalahan dalam struktur data / akses data Tabel 4.1 Deskripsi Black Box Testing NO
Pengujian
Keterangan
Status
1
Halaman menu utama
Menampilkan menu utama dan
Valid
memastikan semua button menu utama berfungsi 2
3
4
Halaman menu jenis ikan
Menampilkan menu jenis ikan dan fungsi
dan search jenis ikan. Serta
search jenis ikan, kemudian menampilkan
halaman detail
detail jenis ikan.
Halaman menu jenis baru,
Menampilkan menu jenis baru. Dan
halaman tambah
memastikan fungsi halaman tambah, edit
data,halaman detail jenis
dan hapus data serta halaman detail jeins
ikan
ikan berfungsi.
Halaman menu Konservasi
Menampilkan menu konservasi dan
dan halaman detail
memastikan button jenis konservasi
konservasi .
berfungsi dan menampilkannya di
Valid
Valid
Valid
halaman detail konservasi. 5
Halaman menu UU
Menampilkan menu UU perikanan yang
perikanan.
berisikan undang-undang perikanan.
Valid
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.1 diatas sudah dapat dipastikan aplikasi Fishpedia ini sudah tidak memiliki masalah dengan Runtime Error.
15
2. White Box Testing White-box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika terdapat modul yang menghasilkan kesalahan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan maka, blok-blok program, variabel dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian dipackage ulang.
Gambar 4.13 White Box Testing Tidak terjadi kesalahan pada aplikasi yang sudah dipackage. 4.1.2
Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan denan cara mengadakan kuisioner. Setelah aplikasi ini
selesai diuji dan dapat berjalan dengan baik. Tahap selanjutnya adalah mengintregasikan aplikasi ini ke dalam smartphone dan mengujinya kepada beberapa pengguna. Hal ini
16
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini berfungsi dengan baik serta bermanfaat bagi pengguna. Pengguna yang mencoba aplikasi ini kemudian memberikan penilaian melalui kuisioner yang disediakan. 4.2
Distribusi Aplikasi Hasil akhir dari pembuatan aplikasi ”Fishpedia ” berupa file berekstensi .apk yaitu
fishpedia.apk untuk mendistribusikan aplikasi kepada user , google telah menyediakan tempat khusus bagi para developer untuk mendistribusikan aplikasinya yaitu Android Market. User dapat dengan mudah mendownload dan menginstal aplikasi secara langsung kedalam perangkat mobile mereka. 5.1 Kesimpulan Dari rumusan masalah tentang Bagaimana merancang dan membangun aplikasi Fishpedia yang berbasis android mobile application yang mampu menyediakan informasi tentang berbagai macam Jenis ikan, daerah konservasi serta undang-undang perikanan dan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi fishpedia dapat memenuhi tujuannya yaitu membantu pengguna dengan menyediakan informasi tentang dunia ikan baik dari jenis ikan, konservasi sampai UU perikanan, yang akan menambah pengetahuan pengguna. Hasil pengujian kuisioner yang didapat dari 5 pertanyaan tentang aplikasi untuk jawaban setuju diperoleh 70%, cukup 30%, dan tidak setuju 0%. Sedangkan 5 pertanyaan teknis aplikasi untuk jawaban setuju diperoleh 75%, cukup 25%, dan
tidak setuju 0% .
Perhitungan di atas dapat membuktikan bahwa dengan adanya aplikasi ini, pengguna mendapat kernudahan untuk mendapatkan informasi jenis ikan yang ada, dan menambah wawasan tentang dunia ikan.
17
5.2 Saran Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam aplikasi ini, maka dari itu diperlukan pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dalam aplikasi fishpedia ini. Sehingga kedepannya akan menjadi aplikasi yang lebih sempurna, baik dalam penyajian informasi yang lebih variatif serta tampilan yang lebih atraktif.
Pada akhirnya
penulis berharap agar aplikasi ini lebih bermanfaat bagi masyarakat sacara luas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan System Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Anonim. 2011. Definisi Ikan dan Pengelompokannya. http://oceanlight.com. Diakses pada tanggal 26 april 2013. Anonim. 2011. Klasifikasi Jenis Ikan Berdasarkan Tingkat Kedalaman http://www.perikanananindonesia.com. diakses pada tanggal 26 april 2013.
Ikan.
Mulyana, Eueung. 2012. App Inventor : Ciptakan Sendiri Aplikasi Androidmu. Penerbit Andi. Romer, A.S. and T.S. Parsons, 1977. The Vertebrate Body Saunders, Philadelphia: Holt Rinehart & Winston. Trujillo, Alan P, and Harold V. Thurman. 2011. Essentials of Oceanography 10th ed. Boston: Prentice Hall. Winarno, E dan Zaki Ali. 2011. Hacking dan Programming dengan Android SDK untuk Advanced. Yogyakarta: Elex Media Ko
19