PERANCANGAN IKLAN NOVITA STUDIO MUSIK BUMIAYU UNTUK MEDIA TELEVISI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Saeful Alan 07.02.6918
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
DESIGN OF TELEVISION COMMERCIAL FOR NOVITA MUSIC STUDIO BUMIAYU PERANCANGAN IKLAN NOVITA STUDIO MUSIK BUMIAYU UNTUK MEDIA TELEVISI
Saeful Alan Pandan P Purwacandra Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The development of multimedia technologies has grown up rapidly in the last few years. One of these technologies developments can be used to make advertisement videos. The process of making the videos that have been commonly used to rely on shooting the advertisement videos has been developed with various techniques that make the advertisement more attractive. Novita music studio is one of the best music studios in Bumiayu, Brebes that has currently lost their costumers due to the increasing number of competitors and the lack of advertisement. The advertisement they used was only word of mouth advertisement. Therefore, they need an official video campaign to promote their firm in order to attract more customers. Making a commercial break on TV is slightly different with making general written advertisement such as pamphlets or brochures because the TV advertisements deal with the time limits, attractive moving pictures and tagline. The advertisement in this study is made by combining Adobe Premiere, Adobe after effect and CorelDraw to get a quick, interesting yet remarkable TV advertisement. The purpose of the video is to be able to assist in the promotion of the firm through TV commercial break.
Keywords:
Advertisement, Novita music, Video promotion, TV
1.
Pendahuluan Iklan merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha. Iklan tidak hanya berfungsi
sebagai media informasi tentang suatu usaha akan tetapi juga bersifat persuasif. Berkembangnya iklan dalam beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa peran iklan semakin diperhitungkan oleh para pelaku bidang usaha. Iklan yang dibuat dengan bagus akan menciptakan daya tarik lebih bagi konsumen. Oleh karena itu, para pelaku bidang usaha berlomba-lomba untuk membuat iklan semenarik mungkin demi meningkatkan jumlah konsumen akan barang atau jasa yang mereka tawarkan.
2.
Landasan Teori
2.1
Sejarah dan Definisi Multimedia Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard
oleh Apple pada tahun
1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai
perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2. Robin dan Linda dalam tulisan M. Suyanto (2005:21) mendefinisikan Multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, suara dan gambar video.
2.2
1
Sejarah Periklanan Televisi Menurut M. Suyanto dalam bukunya “Strategi Perancangan Iklan Televisi
Perusahaan Top Dunia”, (2005:1) Sejarah periklanan televisi dimulai tahun 1947 berupa iklan sponsorship. Selanjutnya pada 1970-an, iklan televisi sudah melihat sisi kualitas program, sehingga pemasang iklan harus menginvestasikan proporsi dan anggaran yang lebih besar di televisi. Peningkatan proporsi dan anggaran sebagian dikarenakan bisnis yang membaik dan sebagian lagi karena biaya pemasangan dan biaya produksi iklan yang terus meningkat.
2.3
Format Televisi di Indonesia Menurut Anton Mabruri KN dalam bukunya “Manajemen Produksi Program Acara
TV”, (2013:184) Format televisi yang digunakan di Indonesia adalah PAL, SD (Standard Definition), dan Pita / Mini DV. Format PAL di indonesia mengacu pada Jerman Barat yang pada saat itu juga menggunakan format televisi yang sama. Selain PAL, di Indonesia juga terdapat format SD (Standard Definition) yang mengacu pada jumlah pixel dan cara program 1
M. Suyanto.,(2005), Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing: Andi Offset, Hal 21.
televisi disiarkan. Format yang terakhir yaitu mini DV yang merupakan bentuk pertama dari pengemasan format DV, yang disebut “S-Size DV”. Pita kaset Mini DV dengan kesepakatan bersama menjadi kaset standar teknologi DV. Bentuk kasetnya kecil dan ringkas dengan harga yang relatif murah (Harjuno, 2010).
2.4
Konsep Dasar Dalam Periklanan Salah satu cara dalam mempromosikan produk maupun jasa yaitu melalui media
periklanan. Tanpa periklanan produk atau jasa tidak akan dapat dikenal oleh para konsumen. Periklanan adalah media bayar yang digunakan oleh penjual atau perusahaan untuk memperkenalkan produk maupun jasa dan merupakan alat promosi yang kuat. Pesan akan lebih efektif diperkenalkan melalui media iklan.
2.5
Tujuan Periklanan 2
Menurut Suyanto (2005) tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu iklan informatif , iklan persuasif, iklan pengingat, iklan bantuan aktivitas lain, dan iklan penambah nilai.
2.6
Jenis-jenis Iklan Jenis-jenis iklan secara umum, menurut Bitter (1986) dalam buku Kanaidi (2011),
3
mengemukakan iklan televisi dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Iklan Spot Materi iklan secara jelas, langsung, dan gamblang berisi format tentang produk dan suatu perusahaan yang bersifat komersial murni. 2. Iklan Tidak Langsung Informasi tentang produk atau visi perusahaan yang disampaikan secara tidak langsung ke dalam materi program siaran lain untuk mencapai hasil yang maksimal. 3. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Announcement) Informasi tentang suatu kegiatan atau pesan sosial yang dilakukan untuk mendapatkan tingkat perhatian yang maksimal dari pemirsa.
2
M. Suyanto.,(2005), Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia : Andi Offset, Hal 53. Kanaidi Ken.,(2011), Dasar-dasar Periklanan. Bandung: Divisi Buku Manajemen Bisnis dan Pemasaran Politeknik Pos Indonesia. Hal 14. 3
2.7
Langkah-langkah Pembuatan Iklan Televisi 4
Menurut Suyanto (2005) untuk memproduksi sebuah iklan televisi harus melalui tiga tahap, yaitu tahap Praproduksi, tahap Produksi, tahap Pascaproduksi, dan media placement. 1. Praproduksi Tahap Praproduksi adalah tahap dimana kita mengerjakan semua pekerjaan dan aktivitas sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata. 2. Produksi Tahap Produksi adalah periode selama iklan televisi diproduksi secara komersial. Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan gambar, perekaman suara, pengaturan pencahayaan, dan pemilihan kamera. 3. Pascaproduksi Tahap Pascaproduksi adalah periode dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah iklan televisi diproduksi secara nyata untuk keperluan komersial. 4. Media Placament Tahap Media Placement merupakan tahap distribusi iklan pada media tertentu seperti, TV, radio, majalah, surat kabar, internet, billboard, dan sebagainya.
2.8
Kamera Angle a. High angle, Top angle, Bird angle. b. Low angle, Frog eye level. c.
Eye level.
d. Over shoulder. e. Walking shot, Fast Road Effect. f.
Aritficial shot.
g. Reflection shot. h. Tripod transition.
4
i.
Back light shot.
j.
Door frame shot.
k.
1 shot, 2 shot, 3 shot.
M. Suyanto.,(2005), Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia : Andi Offset, Hal 171.
2.9
Format File Video a. Quick Time (MOV) Quick Time (MOV) merupakan sebuah sistem multimedia tambahan pada komputer Macintosh dan Windows, yang menyediakan platform, sinkronisasi waktu video digital, audio digital, dan lingkungan 3D virtual reality, dikembangkan oleh Apple Computer. b. Motion Picture Experts Group (MPEG) Motion Picture Expert Group (MPEG) adalah skema kompresi dan spesifikasi format file video digital yang dikembangkan oleh group ini. c.
Audio Video Interleave (AVI) Audio Video Interleave (AVI) merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk Windows dan berekstensi .avi.
d. Real Video (RM / RAM) Format Real Video dikembangkan oleh Real Media. Video yang disimpan dalam format Real Video mempunyai ekstensi .rm atau .ram. e. Shockwave (Flash/SWF) Format Shockwave (Flash/SWF) dikembangkan oleh Macromedia. Video disimpan dalam format Shockwave mempunyai ekstensi .swf.
2.10
Software yang Digunakan a. Adobe Premiere Pro Adobe Premiere merupakan program editing video professional yang terpopuler di dunia. Keunggulan Adobe Premiere adalah telah mengenal berbagai tipe file. Selain itu, Adobe Premiere juga telah mendukung adanya mobile dan device video setting. b. After Effect After Effects adalah software buatan Adobe, seperti Photoshop Illustrator dan Premiere. Software tersebut saling melengkapi untuk kebutuhan Animasi, Video Editing, Web dan Grafis. c.
CorelDRAW CorelDRAW adalah program grafis dengan basis vektor atau garis. CorelDRAW dapat pula mengolah gambar dengan basis bitmap denga hasil yang tidak kalah dengan
pengolah
bitmap
yang
sesungguhnya.
CorelDRAW untuk membuat logo Novita Studio Musik.
Penulis
menggunakan
3.
Gambaran Umum
3.1
Profil Novita Studio Musik Novita Studio Musik merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan oleh
Bapak Bachrudin sejak tahun 2004. Jasa yang ditawarkan Novita Studio Musik adalah penyewaan studio dan satu set peralatan musik, dan studio recording.
Gambar 3.1
3.2
Studio 1 dan studio
2 Novita Studio Musik
Visi dan Misi Usaha Visi Novita Studio Musik adalah ingin menjadi usaha yang maju dengan peralatan
yang modern dan dikenal serta menjadi pilihan oleh masyarakat luas. Misi Novita Studio Musik
diantaranya adalah memberikan kepuasan dan
kenyamanan bagi para konsumen dalam bermusik.
4.
Pembahasan
4.1
Proses Praproduksi a. Mempersiapkan anggaran b. Merancang konsep iklan yang akan dibuat. c.
Menyusun naskah iklan.
d. Menyusun diagram scene e. Mempersiapkan kru f.
Membuat storyboard
g. Membuat thumbnail storyboard.
4.2
Proses Produksi a. Menyiapkan perlengkapan b. Briefing c.
Test alat
d. Test adegan e. Take adegan f.
4.3
Perekaman suara
Proses Pascaproduksi Proses ini merupakan proses editing video dimana adegan-adegan iklan yang sudah
diambil disatukan untuk kemudian diedit sesuai kebutuhan iklan. Editing dilakukan dengan memperhatikan durasi dan kosnep yang sudah ditentukan.
4.4
Video Workflow
Adobe Premiere Pro
Adobe After Effect
Adobe Premiere Pro
Video di seleksi mana saja yang akan diterapkan efek. Video dipotong dan dirender di Adobe Premiere Pro. Hasil render diolah di Adobe After Effect untuk memberikan visual efeknya. Setelah semua diolah, dirangkai kembali di Adobe Premiere Pro dan dirender.
4.5
Editing Video 1.
Penerapan Pada Adobe Premiere Pro a. Membuat Projek Baru Beberapa langkah yang akan dilakukan untuk membuat project baru adalah:
Saat kita membuka program Adobe Premiere Pro CS3, maka akan muncul terlebih dahulu tampilan kotak dialog welcome.
Setelah itu akan muncul tampilan form New Project. Pada pilihan Available Presets, pilih PAL - Standart 48 kHz. Maksudnya, proyek ini akan menggunakan standar broadcasting PAL, yaitu ukuran frame 720x576, frame rate 25fps dan standar sampel audio 48 kHz.
Tekan Browse untuk menempatkan di mana proyek ini akan disimpan. Setelah itu beri nama file proyek tersebut dan klik OK. Dan proyek siap dikerjakan.
b. Mengimport File Import file yang sudah dipersiapkan tadi dengan memilih File > Import. Blok semua file yang diperlukan kemudian Open. Video yang masuk ke channel akan di gambarkan sebagai sebuah persegi panjang. Drag file yang di import-kan tadi ke Timeline. Coba jalankan video tersebut dengan menekan tombol Play yang ada dibawah monitor.
c. Memotong Video Untuk memotong video sangatlah mudah. Di bagian Tool Box, cari Razol Tool. Klik pada bagian dimana video akan dipotong sesuai keinginan. Hapus bagian yg tidak diperlukan dengan menekan tombol Delete pada keyboard.
d. Rendering Sebelum merender pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang di video. Klik File → Eksport → Adobe Media Encorder. Ini merupakan fasilitas Adobe Premiere untuk merender file. Tunggu sampai muncul jendela Eksport Setting. Disini atur untuk Format Mpeg2, Fange: Work Area, Preset: PAL DV High Quality. Pada bagian kiri atas, hilangkan tanda centang pada pilihan Deinterlace. Klik OK. Beri nama file dan tentukan dimana file nantinya akan disimpan. Tunggu sampai proses render selesai.
2. Penerapan Efek Pada Adobe After Effect a. Membuat Komposisi Baru Klik Composition → New Composition, namai proyek anda dikolom Composition name. Kolom Preset adalah untuk menentukan ukuran frame video. Frame Rate untuk menentukan
per second-nya. Duration untuk
mengatur berapa lama video. Setelah diatur klik OK.
b. Mengimport File Klik File → Import → File, selanjutnya klik Open.
c. Efek Curves Curves
digunakan
untuk
mencerahkan
video
yang
diolah.
Untuk
mengaktifkan efeknya klik Effect → Color Correction → Curves. Untuk mencerahkan
video
yang
diolah,
geser
garis
kurva
sampai
yang
dikehendaki.
d. Efek Glow Glow digunakan untuk pancaran warna disekitar objek. Untuk mengaktifkan efeknya klik Effect → Stylize → Glow. Untuk memilih warnanya, ubah Glow Based On menjadi Alpha Channel. Kemudian klik kotak warna pada Color A dan Color B. Pilih sesuai kehendak anda. Ubah Glow Threshold untuk pancaran warna dan Glow Radius untuk menentukan radius efek.
e. Efek Box Blur Box Blur digunakan untuk memberi efek blur pada objek. Untuk mengaktifkan efeknya klik Effect → Blur & Sharpen → Box Blur. Ubah Blur Radius untuk membuat blur objek. Bila masih kurang bisa gunakan Iterations yang ada dibawahnya. Blur Dimensions digunakan untuk memilih arah blur. Jika vertical maka arah blur akan vertikal dan bila horizontal & vertical maka arah blur akan menyebar ke horisontal dan vertikal.
f.
CC Pixel Polly CC Pixel Polly adalah efek yang digunakan untuk memecahkan objek. Untuk mengaktifkan efeknya ketikan CC Pixel Polly dikolom Effects & Presets. Selanjutnya klik icon efeknya dan drag ke layer yang akan diberi efek. Force digunakan untuk seberapa jauh efek penyebaran pecahan. Grafity digunakan untuk menentukan grafitasi efek pecahan. Spinning digunakan untuk menentukan putaran partikel pecahan objek. Grid Spacing digunakan untuk menentukan seberapa banyak partikel pecahan.
g. Masking Masking digunakan untuk membatasi tampilan objek. Untuk Masking menggunakan Pen Tool. Klik-an disetiap sudut untuk batas objek.
h. Rendering Klik Composition → Make Movie, di Time Line akan muncul Render Queue. Klik Render.
3. Adobe Premiere Pro Setelah tahap editing pada Adobe After Effect selesai, langkah selanjutnya merangkai video hasil olah dari Adobe After Effect tadi kedalam Adobe Premiere Pro. Lakukan hal yang sama seperti penerapan pada adobe Premiere Pro yang sudah dijabarkan sebelumnya yaitu, membuat projek baru dan mengimport file lalu menambahkan efek transisi agar hasil video lebih menarik. a. Membuat Efek Transisi Cari jendela Effect kemudian cari Effect Transistion, klik segitiga kecil di sebelah kirinya, pilih dan buka salah satu folder efeknya dan kemudian pilih salah satu. Drag efek yang sudah dipilih ke timeline, tepat pada perpotongan antara video. Untuk mengganti efek transisinya, klik transisi pada perpotongan video tersebut kemudian tekan Delete. Setelah itu ganti dengan efek lain.
b. Rendering Sebelum merender pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang di video. File > Eksport > Adobe Media Encorder. Ini merupakan fasilitas Adobe Premiere untuk merender file. Tunggu sampai muncul jendela Eksport Setting. Klik File → Eksport → Adobe Media Encorder. Atur untuk Format Mpeg2, Fange: Work Area, Preset: PAL DV High Quality. Pada bagian kiri atas, hilangkan tanda centang pada pilihan Deinterlace. Klik OK. Beri nama file dan tentukan dimana file nantinya akan disimpan. Tunggu sampai proses render selesai.
4.6
Media Placement Media placement atau penempatan media adalah penggunaan berbagai jenis media
untuk membangun dan mempromosikan produk dan layanan untuk bisnis. Disini sasaran yang akan diambil adalah stasiun televisi. Tahapan yang harus dilakukan agar iklan ini dapat disiarkan di televisi adalah mendatangi bagian marketing, penyerahan materi iklan dalam bentuk CD (compact disc), dan setelah terjadi kesepakatan pihak maketing akan
bernegosiasi dengan pihak library (pengaturan jadwal tayang) untuk menentukan jadwal tayang, kemudian semua materi masuk ke bagian master control (bagian penyiaran/tim pelaksana lapangan). Jika iklan sudah disiarkan, bagian library membuat arsip untuk diserahkan kepada klien bahwa iklan tersebut sudah disiarkan sesuai dengan kesepakatan.
5.
Kesimpulan Setelah melaksanakan Tugas Akhir dan mengambil tema mekanisme kerja
perancangan iklan televisi “Novita Studio Musik”. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Pembuatan iklan televisi “Novita Studio Musik” dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Dari seluruh tahapan yang telah dilakukan, baik praproduksi, produksi, maupun pascaproduksi harus dipersiapkan dan direncanakan dengan cermat dan
rinci dimulai dari
perencanaan peralatan yang akan digunakan hingga gambaran hasil yang diinginkan. b. Iklan televisi ini di dirancang dan digunakan untuk mempromosikan dan meningkatkan citra Novita Studio Musik Bumiayu sehingga diharapkan mampu menarik indera dan minat masyarakat. c.
Iklan ini diharapkan dapat meningkatkan tercapainya informasi dari sebelumnya, karena
iklan
televisi
akan
ditonton
oleh
masyarakat
umum
sehingga
menciptakan nilai kesadaran dan ketertarikan masyarakat terhadap Novita Studio Musik Bumiayu. d. Dalam dunia periklanan, efek visual atau animasi digunakan sebagai penarik minat penontonnya, sehingga dapat menghilangkan kejenuhan. e. Iklan televisi yang berisi informasi umum tentang Novita Studio Musik Bumiayu diharapkan dapat menarik minat dan mampu berfungsi sebagai media promosi yang efektif serta efisien yang ditujukan pada semua lapisan masyarakat secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Harjuno, W. (2010). Analisis dan Perancangan Iklan Waroeng STEAK & SHAKE untuk Media Televisi. Ken, Kanaidi (2011). Dasar-dasar Periklanan. Bandung: Divisi Buku Manajemen Bisnis
dan
Pemasaran Politeknik Pos Indonesia. Mabruri KN, Anton (2013). Manajemen Produksi Program Acara TV.
Jakarta:
Gramedia Widiasarana Suyanto,
M.
(2005).
Multimedia
Alat
untuk
Meningkatkan
Keunggulan
Bersaing.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Suyanto, M. (2005). Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.