PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “LINDUNGI HUTAN BORNEO” BERBASIS ANIMASI 2D UNTUK GERAKAN SAVE BORNEO UNIVERSITAS SANATA DHARMA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh F. Juwelli 09.12.4017
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
i
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “LINDUNGI HUTAN BORNEO” BERBASIS ANIMASI 2D UNTUK GERAKAN SAVE BORNEO UNIVERSITAS SANATA DHARMA
disusun oleh
F. Juwelli 09.12.4017
Dosen Pembimbing
Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng NIK. 190302105
Tanggal 10 November 2013
Ketua Jurusan Sistem Informasi
Bambang Sudaryatno, Drs, MM NIK. 190302029
ii
DESIGNING OF PUBLIC SERVICE ADS “SAVE BORNEO FOREST” BASED 2D ANIMATION FOR SAVE BORNEO COMMUNITY SANATA DHARMA UNIVERSITY PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “LINDUNGI HUTAN BORNEO” BERBASIS ANIMASI 2D UNTUK GERAKAN SAVE BORNEO UNIVERSITAS SANATA DHARMA
F. Juwelli Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Borneo is one of the largest island owned by Indonesia, and most of the area is still forested. That is what makes the island of Borneo as a lungs of the world. But lately a lot of the problems that arise in Borneo, one of which is logging on a large scale to establish plantations and mining. This makes the Borneo forests more and more reduced and threatening globalization. One of the media to convey the campaign to reduce and eradicate illegal logging in Borneo is to use television ads, one of which uses 2D animation. By using 2D animation advertising will be more attractive, it can be viewed by all ages and the message will be easy to understand. This ads is used to disseminate to the public about the effects of deforestation in Borneo that could lead to the destruction of nature. The hope is that people understand about the effects that result from illegal logging. The Ads Creation using Adobe Flash as the main software as making animated and supported by other software. This ad is a 2D animation. Messages the advertising is able to give an understanding to the public, so that people can to love and care of forests. Keywords: Ads, Forests of Borneo, 2D animation, Adobe Flash CS5
iii
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Gerakan Save Borneo adalah sebuah komunitas yang perduli akan Kalimantan.
Komunitas ini didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa asal Kalimantan yang menempuh studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, hingga sekarang anggotanya sudah mencakup mahasiswa-mahasiswa luar Kalimantan dari perguruan-perguruan tinggi lain yang ada di Yogyakarta. Kegiatan komunitas ini antara lain adalah melestarikan budayabudaya yang ada di Kalimantan dan mengkampanyekan tentang “Save Borneo”. Save Borneo adalah kampanye yang menyuarakan tentang penyelamatan hutan Kalimantan, melihat permasalahan-permasalahan yang timbul di Kalimantan pada saat ini, seperti penebangan hutan secara illegal dan besar-besaran untuk membuka lahan perkebunan dan pertambangan. Pembalakan hutan jika dilakukan secara terus menerus tentu akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat maupun satwa-satwa yang dilindungi seperti orang utan yang ada di Kalimantan. Hal inilah yang membuat gerakan Save Borneo ini perduli. Dengan memperhatikan berbagai kerugian yang diakibatkan oleh penebangan hutan, maka perlu ada kebijakan untuk melakukan gerakan pemberantasan tindakan penebangan hutan, baik melalui jalur hukum, operasi rutin, penyuluhan kepada masyarakat maupun upaya kampanye Save Borneo melalui iklan layanan masyarakat. Dari permasalahan diatas maka perlu suatu sosialisasi berupa media informasi agar
masyarakat
Permasalahan
mengerti
diatas
tetang
mendorong
akibat penulis
dari
penebangan
untuk
melakukan
hutan
Kalimantan.
penelitian
tentang
perancangan media penyuluhan pada gerakan Save Borneo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul, “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” Berbasis Animasi 2D Untuk Gerakan Save Borneo Universitas Sanata Dharma”. Sehingga dengan adanya iklan layanan masyarakat berbasis animasi 2D ini diharapkan pesan dari kampanye Save Borneo dapat tersampaikan kepada masyarakat, untuk menyelamatkan dan lebih menjaga hutan Kalimantan.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana memanfaatkan media televisi untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan Kalimantan? 2. Bagaimana membangun media visualisasi 2D (dua dimensi) sebagai media penyampaian informasi kepada masyarakat?
1
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan karya-karya yang menjadi rujukan atau pedoman
untuk memahami dan menyelidiki masalah penilitian dalam penulisan skripsi ini, yaitu dapat berupa publikasi jurnal, jurnal elektronik, buku, skripsi, tesis dan ditertasi. Setelah melakukan pengamatan tentang judul dan tema iklan layanan masyarakat khususnya pada Program studi S1, terdapat sejumlah judul dan tema yang hampir sama. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha mencari perbedaan dan persamaan dari penelitian yang dilakukan sekarang dan penelitian terdahulu. Cara tersebut dapat dilakukan dengan mencari salah satu hasil penelitian terdahulu milik Aprilia Rahayu dengan NIM 09.12.3747 mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA bertema mulitimedia yang berjudul “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Bahaya Pencurian Listrik” Dengan Animasi 2D (Studi Kasus : PT PLN (Persero) Area Yogyakarta). Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian yang terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan penulis pada saat ini. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa penulisan skripsi ini asli bukan merupakan sebuah duplikasi dari skripsi lain. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis sekarang yaitu : 1. Sama-sama membuat iklan layanan masyarakat. 2. Pembuatan iklan layanan masyarakat dengan animasi 2D (dimensi). Sedangkan perbedaannya yaitu: 1. Dalam iklan layanan masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” mengambil studi kasus pada Gerakan Save Borneo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sedangkan dalam iklan layanan masyarakat “Bahaya pencurian Listrik” mengambil studi kasus pada PT PLN (persero) area Yogyakarta. 2. Tema yang diangkat penulis yang sekarang yaitu tentang Lindungi Hutan Borneo, sedangkan penulis terdahulu bertema tentang Bahaya Pencurian Listrik. 3. Sofware yang digunakan pada iklan layanan masyarakat Lindungi Hutan Borneo adalah Adobe Photoshop CS5, Adobe Flash Professional CS5, Adobe Premier Pro CS5 dan Audacity, sedangkan untuk iklan layanan masyarakat bahaya pencurian listrik menggunakan software Adobe Photoshop CS3, Adobe Flash CS4, Adobe Premier dan Adobe Soundbooth CS3.
2
2.2
Konsep Dasar Multimedia
2.2.1
Pengertian Multimedia Multimedia berasal dari dua kata yaitu, multi dan media. Multi yang berarti banyak
atau lebih dari satu, sedangkan media berarti alat atau media atau piranti. Dalam artiannya, media juga berarti alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Komunikasi merupakan hubungan dua arah antara sesuatu dengan manusia atau manusia dengan manusia atau bahkan sesuatu dengan perantara media komunikasi tertentu yang dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya sebuah hunbungan interaktif. 2.2.2
Elemen-elemen Multimedia Di dalam multimedia terdapat lima elemen utama yaitu :
a. Text b. Image c.
Audio
d. Video e. Animation
2.3
Konsep Dasar Animasi
2.3.1
Pengertian Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis
menjadi hidup animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar pada proyek multimedia dan halaman web yang dibuat. 2.3.2
1
Jenis–jenis Animasi Jenis animasi yang paling banyak diketahui adalah animasi dua dimensi (2D) dan
animasi tiga dimensi (3D). Perbedaan dari animasi 2D an 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya, animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, sedangkan animasi 3D menggunakan koordinat x, y dan z, yang memungkinkan dapat melihat sudut pandang objek secara lebih nyata. 2.3.3
Prinsip-prinsip Animasi
2.3.3.1 Anticipation Anticipation (antisipasi) yaitu adegan atau gerakan yang ditampilkan sebelum adegan atau gerakan utama yang bertujuan agar pada tiap gerakan ada kesiapan.
1
I. Binanto 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya, Yogyakarta: Penerbit Andi, Hal 219
3
2.3.3.2 Squash and Stretch Squash and Stretch adalah upaya pemberian efek lentur pada suatu objek atau figur seolah-olah memuai atau menyusut sehingga membuatnya lebih hidup dan terlihat dinamis. 2.3.3.3 Stagging Stagging berhubungan dengan pembuatannya, termasuk sudut pengambilan gambar, framing dan panjang scene. Hal ini akan mempengaruhi penonton dan memudahkan penonton memahami interaksi dan terjadi pada animasi.
2
2.3.3.4 Straight-Ahead Action and Pose-to-Pose Straight-Ahead Action dimulai dari satu titik dan berakhir pada titik lain dalam satu gerakan yang kontinu, misalnya berlari. Sedangkan Pose-to-Pose merupakan variasi gerakan dalam satu scene yang membutuhkan kejelasan penggambaran keyframe untuk 3
menandai titik gerakan yang ekstrem.
2.3.3.5 Follow-Through and Overlaping Action Follow-Throught adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Contohnya rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. 2.3.3.6 Slow In-Slow Out Slow In - Slow Out adalah setiap gerakan yang memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. 2.3.3.7 Arcs Gerakan disesuaikan dengan circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup.
4
2.3.3.8 Secondary Action Secondary Action adalah pendukung gerak utama. Misalnya, pada gerakan berjalan seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng.
5
2.3.3.9 Timming Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan yang harus dilakukan. Dengan timing yang tepat, seorang animator akan dapat membuat animasinya lebih hidup, seperti kapan dia terasa berat, merasa gembira, sedih marah, dan sebagainya.
2
I. Binanto 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya, Yogyakarta: Penerbit Andi, Hal 220 3 Ibid 4 M. Suyanto dan Aryanto Y. 2006. Merancang Film Kartun, Yogyakarta: Penerbit Andi, Hal 69 5 Ibid, Hal 70
4
2.3.3.10 Exagerration Exagerration adalah memberikan aksen pada gerakan suatu karakter yaitu didapat dari melebih-lebihkan suatu gerakan. 2.3.3.11 Solid Drawing Solid Drawing adalah tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna.
6
2.3.3.12 Appeal Appeal adalah penggambaran kepribadian atau watak karakter tertentu secara jelas.
2.4
Konsep Dsar Periklanan
2.4.1
Pengertian Periklanan Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seseorang penjual untuk
mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat. Iklan mempunyai berbagai macam bentuk (nasional, reginal, lokal; konsumen, industri, eceran; produk, merek, lembaga; dan sebagainya) yang dirancang untuk mencapai berbagai macam tujuan (penjualan seketika, pengenalan merek, preferens, dan sebagainya). 2.4.2
Periklanan dan Manajemen Periklanan
Penetapan Tujuan
Penetapan Anggaran
Penetapan Media
Penetapan Pesan
Evaluasi Gambar 2.1 Tahapan Proses Manajemen Periklanan
6
Ibid, Hal 72
5
2.4.3
Tujuan Periklanan Tujuan periklanan televisi dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu untuk
memberi informasi, persuasi, mengingatkan para pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain yang dilakukan perusahaan. 2.4.4
Memproduksi Iklan Untuk memproduksi iklan televisi harus melalui tiga tahap, yaitu tahap
praproduksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. 2.4.4.1 Tahap Pra Produksi Tahap praproduksi adalah tahap di mana kita mengerjakan semua pekerjaan dan aktivitas sebelum iklan di produksi secara nyata. Menyusun perencanaan dengan baik sebelum produksi dilakukan apat menghemat biaya dalam pembuatan iklan. 2.4.4.2 Tahap Produksi Tahap produksi adalah periode dimana iklan tersebut diproduksi secara komersial. Dalam tahap ini meliputi, pembuatan karakter, pewarnawaan karakter, pembuatan background, menganimasikan kamera, menganimasikan karakter dan merender animasi. 2.4.4.3 Tahap Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah tahap dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah iklan diproduksi secara nyata untuk keperluan komersil.
2.5
Konsep Dasar Video
2.5.1
Standar Video Dalam dunia pertelevisian ada beberapa video standar broadcast yang biasa
digunakan yaitu, a. NTSC (National Television System Committe) b. PAL (Phase Alternative Line) c.
SECAM (Sequential Colour and Memory sistem)
d. HDTV (High Definition Television)
2.6
Perangkat Lunak (Software) Yang Digunakan
2.6.1
Adobe Flash Profesional CS5 Adobe Flash Professional CS5 merupakan pengembangan dan penyempurnaan
dari versi sebelumnya yaitu Adobe Flash CS4 Professional. Dengan menggunakan Adobe Flash Professional CS5, berbagai animasi 2Ddapat dibuat mulai dari animasi kartun, animasi interaktif, game, company profile, presentasi, video klip, movie, web animasi dan lain sebagainya.
6
2.6.2
Adobe Photoshop CS5 Adobe Photoshop CS5 adalah salah satu perangkat lunak (Software) standar
editing-gambar profesional yang banyak digunakan dan berkualitas tinggi. 2.6.3
Adobe Premiere Pro CS5 Adobe Premiere Pro CS5 merupakan perangkat lunak editing video yang
memiliki dua jenis track yaitu video track (visual) dan audio track (audio), yang menggunakan sistem multiple track. 2.6.4
Audacity Audacity adalah multitrack digital audio recording dan editor yang sudah
digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengelolaan suara.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Tahapan Analisis Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan penting, karena kesalahan
ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Sebelum melakukan penganalisisan terhadap sistem ini, perlu adanya perencanaan sistem (system planning) dan kemudian baru masuk kebagian desain sistem (system design).
3.2
Analisis SWOT Tabel 3.1 Analisis SWOT
Eksternal Opportunities (Peluang) Banyaknya media publikasi seperti, televisi, internet, atau saat kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Save Borneo.
Strenght (Kekuatan) Iklan ini berupa animasi 2 dimensi yang menarik. Alur cerita jelas dan mudah dipahami. Pesan iklan bersifat mendidik. Strategi SO Menjalin kerjasama dengan pihak humas televisi sebagai media penayangan. Memanfaatkan media internet sebagai alternatif media penayangan.
Threatness (Ancaman) Munculnya iklan berbasis 3 dimensi. Mahalnya biaya penayangan pada
Strategi ST Biaya pembuatan animasi 2 dimensi lebih murah dibandingkan dengan
Internal
7
Weakness (Kelemahan) Gerakan animasi 2 dimensi kurang detail. Kecilnya frekuensi iklan layanan masyarakat. Durasi iklan pendek.
Strategi WO Memanfaatkan media internet sebagai media penayangan seperti Youtube atau Situs web Save Borneo. Menayangkan iklan saat penyuluhan atau kegiatan yang dilakukan oleh gerakan Save Borneo. Strategi WT Meningkatkan kualitas animasi. Membuat animasi lebih menarik, sehingga
televisi.
animasi 3 dimensi. Memanfaatkan media internet segabai media penayangan.
3.3
Perancangan Sistem
3.3.1
Tahap Pra Produksi
penonton paham dengan pesan yang ingin disampaikan.
Tahap pra produksi merupakan tahapan awal dalam setiap proses pembuatan animasi. 3.3.1.1 Ide Cerita Dalam iklan layanan masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” ini menceritakan tentang dampak dari penebangan hutan yang dilakukan secara terus menerus dan kerugian-kerugian yang diakibat dari penebangan hutan. 3.3.1.2 Tema Tema adalah makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Tema biasanya mengerucut pada satu kata. Tema pokok dalam animasi iklan layanan masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” ini adalah “Pelestarian”. 3.3.1.3 Logline Dalam iklan layanan masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” ini logline yang digunakan yaitu, “Bagaimana jika hutan di pulau Kalimantan terus di tebang dan kemudian akan menyebabkan bencana alam dan kerusakan lingkungan, sehingga perlu dilakukan pelestarian lingkungan”. 3.3.1.4 Sinopsis LINDUNGI HUTAN BORNEO Tokoh utama yaitu “Borneo” menjelaskan tentang keindahan pulau kalimantan yang masih asri dan ditumbuhi oleh banyak pohon sehingga menjadi paru-paru dunia. Terdapat juga satwa-satwa langka di dalam hutan kalimantan itu. Tokoh utama kemudian menjelaskan, “namun tidak lagi, hutan kalimantan sekarang mulai habis ditebangi untuk membuka pabrik-pabrik pertanian dan pertambangan”. Borneo kemudian menjelaskan tentang dampak dari perusakan lingkungan dan penebangan hutan yang semakin marak dilakukan di pulau Kalimantan, yaitu terjadinya bencana alam seperti, banjir, tanah longsor, kabut asap dan hilangnya habitat bagi satwa-satwa langka yang seperti orang utan dan burung enggang gading yang sekarang hampir punah.
8
Kemudian Borneo meyerukan tentang save borneo kepada masyarakat, dengan mengajak masyarakat melakukan penanaman kembali hutan Kalimantan dan terus menjaganya untuk masa depan kita semua. Selesai. 3.3.1.5 Diagram Scene
Gambar 3.1 Diagram Scene
3.3.1.6 Character Develpment
Gambar 3.2 Tokoh Utama (Borneo)
9
4.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Produksi Proses produksi ini adalah kelanjutan dari proses pra produksi yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang tahapan kegiatan dalam proses produksi dan penyusunan animasi. Tahapan dalam memproduksi animasi Iklan Layanan Masyarakat "Lindungi Hutan Borneo", antara lain:
Gambar 4.1 Tahapan Produksi
4.1.1
Drawing Proses drawing atau menggambar dilakukan dengan menggambar langsung di
PC atau menggambar digital dengan menggunakan pen tablet tanpa menggunakan scanner atau melalui tahap tracing. 4.1.1.1 Key Animation Key Animation adalah sebuah gambar awal atau gambar kunci dari bentuk animasi dalam frame. Gambar key digunakan sebagai patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah adegan atau gerakan. 4.1.1.2 In Between Animation In between Animation
adalah pengisi gambar antar key yang digunakan
dengan tujuan untuk memperhalus gerakan pada sebuah animasi. Teknik ini digunakan agar animasi tidak kaku sehingga gerakan animasi terlihat seperti nyata.
10
Gambar 4.2 In Between Animation 4.1.2
Coloring Proses Coloring atau pewarnaan dalam pembuatan ILM “Lidungi Hutan Borneo”
dilakukan secara digital menggunakan adobe flash, karena semua gambar dalam animasi ini berupa gambar vektor. 4.1.3
Pembuatan Background Dalam iklan animasi lindungi hutan borneo dibuat dengan cara menggambar
langsung pada dokumen adobe flash, sehingga semua background pada animasi iklan ini berbentuk vector. Dan pewarnaan background menggunakan shading agar tampak seperti nyata dan tidak flat. 4.1.4
Animating Dan Editing
4.1.4.1 Animasi Flash Frame-frame yang telah selesai diwarnai akan diuji coba animasikan terlebih dahulu pada adobe flash, jika hasil animasi sudah dinilai sudah baik dan sesuai dengan yang diinginkan maka background dan efek yang dibutuhkan akan ditambahkan. Pada flash pengeditan timing akan dilakukan bentuk animasi frame by frame dan motion tween. 4.1.5
Dubbing Dubbing atau pengisian suara yaitu proses mengisi narasi atau ilustrasi musik
(backsound) ke dalam video. Proses perekaman suara dubbing dilakukan dengan menggunakan mic kenwood KW-320 dan menggunakan free software audacity. 4.1.5.1 Merekam Suara 4.1.5.2 Sound Editing Setelah perekaman suara dubbing selesai, selanjutnya adalah tahap pengeditan suara. Pada iklan animasi Lindungi Hutan Borneo melalui tahap editing suara, yaitu menghilangkan noise dan memberi efek pada suara. 4.1.5.3 Lyp Sync Penyesuaian gerakan mulut dan tangan dalam animasi ini dibuat dengan flash. Untuk membuat gerakan mulut agar seirama dalam berbicara, dibuat terlebih dahulu
11
gambar mulut sedang mengucapkan huruf hidup atau huruf vokal. Huruf vokal dalam bahasa Indonesia adalah A, I, U,E , dan O.
Gambar 4.3 Mulut Dalam Huruf Vokal
4.1.5.4 Rendering di Adobe Flash Setelah melalui berbagai macam proses, mulai dari drawing hingga penyusunan animasi pada adobe flash selesai, maka tahap produksi selanjutnya adalah proses rendering masing-masing scene pada adobe flash, untuk kemudian digabungkan dan editing akhir.
4.2
Pasca Produksi Tahap pasca produksi dalam pembuatan animasi ILM “lindungi hutan borneo”
meliputi proses penggabungan video atau scene dan penambahan sound effect transition atau backsound. 4.2.1
Penggabungan Video Dan Penambahan Effect Dalam pembuatan iklan animasi baik itu 2D atau 3D, pengomposisian dan editing
adalah hal yang sangat penting, karena pada tahap ini adegan-adegan dari hasil render disatukan, dirangkai, pemberian musik atau backsound dan pemberian efek suara didalam adobe premiere pro CS5.
4.2.2
Rendering Rendering merupakan proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun
animasi komputer. Sebelum melakukan proses rendering pastikan semua pengaturan sudah sesuai dengan yang diinginkan.
12
4.2.3
Hasil Akhir Editing
Scene 1, 2, 3
Scene 4, 5, 6
Scene 7, 8, 9
Scene 10, 11, 12
Scene 13, 14, 15
13
Scene 16, 17
Gambar 4.4 Hasil Akhir
4.3 4.3.1
Pengujian Sistem Uji Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Porsentase Uji Kuisioner Persentase Jawaban
No
Pertanyaan Ya
1. 2.
3. 4.
5.
6.
Apakah pesan pada iklan layanan masyarakat animasi ini mudah dipahami? Apakah iklan layanan masyarakat animasi ini dapat menggambarkan tentang bahaya dari perusakan hutan kalimantan? Apakah iklan layanan masyarakat ini menarik dari segi kualitas animasinya? Apakah iklan layanan masyarakat animasi ini menurut anda mampu mempengaruhi orang lain untuk lebih menjaga hutan kalimantan? Menurut anda apakah durasi waktu iklan layanan masyarakat ini dalam penyampaian informasi lebih efektif dan efisien? Setujukah iklan layanan masyarakat animasi ini dipublikasikan?
100% 90% 65% 75%
65% 95%
Tidak 0% 10% 35% 25%
35% 5%
Dari hasil uji kesioner diatas dapat disimpulkan : 1. Menurut responden pesan didalam iklan animasi ini mudah dipahami. 2. Menurut responden iklan animasi ini sudah dapat menggambarkan tentang bahaya dari perusakan hutan Kalimantan. 3. Menurut responden iklan animasi ini sudah cukup menarik dari segi kualitas animasinya. 4. Menurut responden iklan animasi ini sudah mampu mempengaruhi masyarakat untuk lebih menjaga hutan Kalimantan. 5. Menurut responden durasi iklan animasi ini sudah cukup efektif dan efisien.
14
6. Menurut responden iklan animasi ini layak untuk dipublikasikan sebagai media penyampaian informasi.
5.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab
sebelumnya, dan setelah menyelesaikan pembuatan iklan animasi “Lindungi Hutan Borneo Berbasis 2 Dimensi” maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembuatan iklan animasi ini menggunakan Software Adobe Flash Professional CS5 untuk pembuatan animasi dasar, Audacity untuk proses dubbing dan selanjutnya diolah dengan Adobe Premiere Pro CS5 untuk penggabungan video animasi dan penambahan audio. 2. Proses menggambar karakter dan pembuatan background dalam iklan animasi ini dilakukan secara digital menggunakan pen tablet pada Adobe Flash, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. 3. Movie Clip adalah sebuah simbol dalam Flash yang digunakan untuk membuat objek animasi dan dapat digunakan untuk mempersingkat gerakan animasi dalam frame seperti gerakan mata, tangan, mulut maupun badan. 4. Iklan animasi ini dibuat sebagai media penyampaian informasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga hutan Kalimantan. 5. Berdasarkan porsentase kuesioner pada 20 responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Animasi iklan ini sudah cukup menarik dan informasi yang disampaikan mudah untuk dipahami oleh responden. b. Menurut porsentase kuesioner, 95% responden setuju iklan animasi ini mampu mempengaruhi masyarakat untuk lebih menjaga hutan Kalimantan dan dianggap layak untuk dipublikasikan sebagai media penyampaian informasi.
5.2
Saran Untuk lebih memahami tentang iklan animasi ini diperlukan pemahaman program
aplikasi serta efek animasi yang baik agar didapat hasil yang maksimal. Untuk itu saran yang diberikan yaitu: 1. Pembuatan iklan animasi ini masih amatir, sehingga iklan ini belum bisa dibandingkan dengan iklan – iklan animasi yang dibuat oleh profesional.
15
Sebaiknya pembuatan iklan animasi dilakukan secara kelompok atau kerja tim, untuk hasil yang maksimal dan penghematan waktu pengerjaan. 2. Iklan animasi ini masih menggunakan teknologi 2D (dua dimensi), penulis mengharapkan di masa depan dapat dikembangkan dalam bentuk 3D (tiga dimensi) agar visualisai animasi menjadi lebih hidup dan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Binanto, I. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: ANDI. Suyanto, M. dan Yuniawan, A. 2006. Merancang Film Kelas Dunia. Yogyakarta: ANDI. Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: ANDI. Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI. Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Top Dunia. Yogyakarta: ANDI. Suyanto, M. 2006. Strategi Perancangan Iklan Outdor Kelas Dunia. Yogyakarta: ANDI.
16