PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI "MERAIH MIMPI"
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh MHD. LUHUR 09.12.4173
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
1
DESIGNING 2 DIMENSIONS CARTOON "ACHIEVE A DREAM"
PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI "MERAIH MIMPI" MHD. LUHUR Amir Fatah Sofyan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The development of information technology, particularly in today's multimedia, has grown by leaps and bounds. So many interesting things, if not endless to be discussed, one of which is a 2D cartoon. A cartoon movie entertainment products favored by children even at this time has become the consumption of all ages. Given these problems it will be created as an alternative movie entertainment through the film media. As the development of technology that first 2D cartoon produced using manual processes. Today it can be produced in the process digital and manual with the help of animation software such as Adobe Flash. With cartoon people will more easily grasp the message to be delivered. Which will be aimed at providing entertainment through the media movies, is made with 2D animation hybrid technique. From design cartoon "achieve a dream " for a good value in terms of story, character design sound, color, convey a moral message to teenagers to keep the spirit to achieve his dream, cartoons "achieve a dream" served as media outreach to teens that many desperate achieve his dream. Keywords: 2d, Movies, Cartoons, Multimedia, Hybrid, Animation.
2
1.
PENDAHULUAN Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang ditampilkan itu berubah beraturan dan bergantian. Sehingga pengertian film animasi adalah gambar bergerak yang terdiri dari beberapa gambar mati (Still Images) yang saling berkorelasi. Satuan dalam animasi yaitu FPS (Frame Per Second). Dan yang membuat animasi adalah Animator. Pada mulanya pembuatan animasi membutuhkan banyak sekali lembaran-lembaran kertas gambar (Frames) yang kemudian diputar sehingga memunculkan efek serangkaian gambar yang bergerak (Sequence). Penelitian ini membahas tentang film animasi 2 dimensi yang dapat menjadi sebuah pilihan tontonan yang menarik, menghibur dan juga mendidik yang memberikan pesan positif kepada para penonton. Banyaknya film bertema dewasa dan sinetron yang sedang marak tanpa di sadari memberi nilai negatif untuk para penonton bahkan anak-anak. karena tayangan seperti itu banyak mempertontonkan kekerasan, sadisme, kebencian, gaya hidup konsumtif yang ujungnya tidak memberikan pesan positif terhadap penonton terutama anak-anak. sebuah tayangan film sangat berperan dalam proses pembentukan nilai-nilai yang dapat dianut oleh anak-anak.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Prinsip Dasar Animasi Kata animasi diambil dari kata Animation; to Animate, dan apabila di lihat dalam
kamus bahasa inggris – indonesia artinya kurang lebih adalah hidup atau menghidupkan, apa yang hidup atau dihidupkan itu hampir segala macam benda atau obyek mati yang ada dibumi. Jadi, kurang lebih difinisinya adalah menghidupkan segala macam benda atau obyek mati sehingga seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. 2.2
Prinsip Animasi Animasi ini sebenarnya paling pas digunakan untuk animasi kartun, tetapi tetap
dapat digunakan untuk animasi yang serius. Kedua belas prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
3
2.3.1
Anticipation Ada aksi sebelum sesuatu terjadi, misalnya ancang-ancang ingin lari: bergerak
berlawanan dengan arah yang akan dituju. 2.3.2
Squash And Stretch Squash and stretch merupakan salah satu prinsip yang penting, karena dapat
membuat animasi menjadi lebih hidup. 2.3.3
Stagging Staging berhubungan dengan pembuatanya, termasuk sudut pengambilan gambar,
framing, dan panjang scene. 2.3.4
Straight-Ahead And Pose-To-Pose Straight-ahead action dimulai dari satu titik dan berakhir di titik lain dalam satu
gerakan yang kontinu, misal berlari, sedangkan pose-to-pose merupakan variasi gerakan dalam satu scene. 2.3.5
Follow Throught And Overlaping Action Follow-through merupakan lawan dari anticipation. Ketika karakter berhenti, ada
bagian yang masih bergerak. 2.3.6
Slow in – slow out Prinsip ini berarti menggunakan gambar berlebihan di awal dan akhir dari suatu aksi
dan sedikit gambar di tengah. 2.3.7
Arcs Arcs digunakan untuk menggambarkan gerakan yang alami.
2.3.8
Secondary Action Secondary action adalah aksi lain yang mengambil tempat yang waktunya
bersamaan dengan aksi utama. 2.3.9
Timing Timing terkadang tidak bisa dipikirkan. Penentunya tentu membutuhkan jam terbang
pembuat animasi. 2.3.10 Exaggeneration Exaggeneration mempunyai hubungan dengan anticipation dan staging untuk mendapatkan perhatian dari penonton pada suatu aksi yang dibuat. 2.3.11 Solid Drawing Solid drawing digunakan untuk menyampaikan “sense” dari 2D penggambaran garis, warna, dan bayangan.
4
melalui
2.3.12
Appeal Appeal memberikan kepribadian kepada karakter yang dibuat.
2.3
Bentuk Film Animasi Bentuk animasi didasarkan pada panjang-pendeknya cerita yang tergantung pada
penggunaan jenis filmnya. Dalam buku “Full Length Animated Futured Films”, Bruno Edera menggolongkan bentuk film animasi kedalam beberapa bagian berdasarkan pada masa putarnya (Edera 1997): 1.
Film Spot; Masa putar 10 sampai 60 detik.
2.
Film „Pocket Cartoon; Masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit.
3.
Film Pendek (Short); Masa putar 2 sampai 20 menit.
4.
Film Setengah Panjang (Medium Length Film);Sekitar 20 sampai 50 menit.
5.
Film Panjang (Full-Lenght); Masa putar minimal 50 menit.
2.4
Jenis - Jenis Film Animasi Ada beberapa jenis animasi, diantaranya adalah:
2.4.1
Stop Motion Stop motion disebut juga frame-by-frame. Teknik animasi ini akan membuat objek
seakan bergerak. 2.4.2
Cell Animation Dulunya, cell animation merupakan gambar berurutan di banyak halaman yang
dijalankan. Cell animation merupakan animasi tertua. 2.4.3
Time-Lapse Setiap frame akan di-capture dengan kecepatan yang lebih rendah dari pada
kecepatan ketika frame dimainkan. 2.4.4
Claymation Claymation dulunya disebut dengan Clay animation dan merupakan salah satu
bentuk stop motion animation. 2.4.5
Cut-Out Animation Teknik ini digunakan untuk memproduksi animasi menggunakan karakter, property,
dan background dari potongan material seperti kertas, karton, atau foto. 2.4.6
Puppet Animation Dalam puppet animation, boneka akan menjadi aktor utamanya sehingga animasi
jenis ini membutuhkan banyak boneka. 2.5
Animasi Komputer
5
Animasi Komputer (komputer Animation atau CGI Animation) adalah seni membuat gambar bergerak dengan menggunakan komputer. 2.6
Animasi 2Dimensi Model animasi 2D dibuat dan diedit di komputer menggunakan gambar bitmap 2D,
atau dibuat dan diedit menggunakan gambar vektor 2D animasi. 2.7
Tekhnik - Tekhnik Animasi
2.7.1
2D Hybrid Animation Animasi hybrid adalah kombinasi dari dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D) media
animasi. Media animasi 2D dan 3D dapat digunakan , bebas satu sama lain. 2.7.2
Digital Animasi Menggambar animasi secara digital, langsung dilayar komputer, dengan teknik
bitmap atau vektor kurva, pewarnaan dan editing langsung di satu software yang sama. 2.8
Peralatan Membuat Film Kartun Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan studio animasi akan di lihat lebih detil
kebutuhan peralatan yang lebih terperinci sebagai berikut 2.8.1
:
Animation paper Kertas animasi profesional sudah didesain dengan lubang untuk menjaga keakuratan
kertas pada saat menggambar sebuah objek, namun memiliki biaya yang mahal. 2.8.2
Light box Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah kotak cahaya adalah lembaran datar dari
kaca tembus cahaya. 2.8.3
Pensil
Pensil alat yang digunakan untuk menggambar berupa pensil HB dan 2B. 2.8.4
Penghapus Penghapus diggunakan untuk menghapus saat ada kesalahan menggambar, agar
mempermudah proses gambar manual yang dilakukan. 2.8.5
Scanner Scanner adalah alat untuk memtransfer gambar manual menjadi gambar digital.
2.8.6
Voice recorder Adalah alat yang diggunakan untuk merekam suara dan hasil suara kemudian akan
diggunakan sebagai pengisi suara agar animasi terlihat lebih hidup. 2.8.7
Komputer Komputer diggunakan untuk melakukan proses penganimasian digital dan mengedit
ataupun compositing sebuah film.
6
2.9
Proses Pembuatan Animasi Proses pembuatan Animasi terdiri dari beberapa tahap yang harus di lalui yaitu:
2.9.1
Pra Produksi Pada tahap ini direncanakan mulai dari tema, lalu dikembangkan menjadi sinoposis
dikembangkan menjadi storyline, hingga tahap animatic. 2.9.1.1 Ide dan Tema Tahap ini sebenarnya inti dari sebuah cerita. Gagasan serta ide-ide yang unik sangat mahal harganya. Kalau perancang merasa sedang mood, mungkin pada waktu yang singkat ide yang unik sudah bisa ditemukanya. 2.9.1.2 Logline logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan dalam menyusun cerita. cara yang mudah menulis logline adalah sangat serimgnya cerita dimulai dengan 2 kata "Bagaimana Jika?" dan untuk membangun cerita ditambahkan 2 kata lagi yaitu "dan kemudian". 2.9.1.3 Sinopsis Sinopsis adalah deskripsi singkat mengenai keseluruhan isi cerita pada sebuah animasi. 2.9.1.4 Karakter dan Objek Sebuah cerita di pandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Secara bentuk tidak menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku, karena tanpa adanya karakter tidak bisa menceritakan sebuah kisah. 2.9.1.5 Naskah Cerita/Skenario Ide cerita yang anda dapatkan, dikembangkan menjadi sebuah sinopsis. Perkembangan dari sinopsis kemudian menjadi storyline. 2.9.1.6 StoryBoard Storyboard adalah gambar – gambar yang mewakili pengambilan gambar dalam sebuah scene atau adegan. 2.9.2
Produksi Produksi merupakan masa yang paling banyak memakan resource sumber daya.
Proses ini merupakan proses pengerjaan semua hal yang sudah dibuat saat pra produksi. 1. Drawing 2. Key Animation 3. InBetween 4.Pembuatan Background
7
5.Coloring 6. Time Sheeting 7. Pewarnaan 8. Audio Record
2.9.3
Pasca Produksi Merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah
tahap produksi film selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. 2.9.3.1 Composite Tahapan pewarnaan sebuah adegan sudah selesai, frame- by frame kemudian di composite atau di gabungkan dengan background, foreground untuk menjadi sebuah gerakan animasi yang fantastik. 2.9.3.2 Dubbing And Sound FX Sound bisa berupa effect, arrangement dan dubbing atau pengisian suara karakter. Talent atau pengisi suara pada setiap karakter kartun merupakan ruh dalam film animasi. 2.9.3.3 Editing Setelah semua adegan melalui proses composite sekarang giliran seorang editor untuk menjadikan sebuah film animasi siap dikemas dalam sebuah kemasan yang menarik sesuai kebutuhan atau outputnya. 2.9.3.4 Rendering Rendering merupakan sebuah proses untuk menghasilkan sebuah citra 2D dari data 3D. Prose ini bertujuan untuk untuk memberikan visualisasi pada user mengenai data 3D tersebut melalui monitor atau pencetak yang hanya dapat menampilkan data 2D. 2.10
Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.10.1 Adobe Flash CS3 Adobe flash merupakan program pembuat animasi yang diproduksi oleh perusahaan perangkat lunak Adobe System Incorporated. Program ini sangat populer dikalangan animator. 2.10.2 CorelDraw X4 Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang melakukan editing pada garis vektor. 2.10.3 Adobe Audition
8
Adobe Audition merupakan multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang udah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara. 2.10.4 Adobe Premiere CS3 Adobe premiere merupakan video editing professional karena mempunyai beberapa fasilitas, anatara lain Real Preview, Title Designer, peralatan rekayasa suara yang powerful, pengolah audio Duo Track real-time, Custom length, Royalty free audio track, fleksibilitas maksimum bekerja dengan Windows Media Audio dan file-file video
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Gambaran Umum Film Animasi "Meraih Mimpi" ini menggambarkan tentang kehidupan seorang anak
yang hanya memiliki sebelah kaki karena sebelah kakinya lagi telah diamputasi akibat kecelakaan, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang atlit lari, dengan sebelah kakinya dia bekerja keras untuk meraih mimpinya tersebut. 3.2
Analisis Kebutuhan Perancangan Film Kartun Proses pra-produksi adalah proses pertama yang dilakukan dalam pembuatan
produksi sebuah film, berikut ini adalah proses pra-produksi dalam pembuatan film “Meraih Mimpi”: 3.2.1
Kebutuhan Fungsional Dalam film animasi "Meraih Mimpi" ini karakter dan atau latar dan properti dapat
bergerak horizontal, vertikal, diagonal, zoom in, zoom out. 3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 1. Kebutuhan Hardware 2. Kebutuhan Software 3. Kebutuhan Sumber DAya Manusia 4. Kebutuhan DAsar Pembuatan Film Kartun 3.3
Perancangan Film Kartun(Pra-Produksi) Proses pra-produksi adalah proses pertama yang dilakukan dalam pembuatan
produksi sebuah film, berikut ini adalah proses pra-produksi dalam pembuatan film “Meraih Mimpi”: 3.3.1
Ide dan Tema Pembuatan film kartun ini mendapatkan ide dari peserta Olimpiade cabang lari yang
bernama Osacar Pisterius, dengan kakinya yang buntung dia bisa mengikuti ajang olahraga paling bergengsi didunia.
9
3.3.2
Pembuatan Logline Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan dalam
menyusun cerita. 3.3.3
Pembuatan Sinopsis Setelah logline ditemukan, langkah selanjutnya membuat sinopsis. Sinopsis
merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.
3.3.4
Perancangan Karakter dan Objek Sebuah cerita di pandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. bentuk tidaklah menjadi
masalah, yang terpenting adalah karakter yang dibuat haruslah baku karena tanpa karakter seorang animator tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah/cerita. 3.3.5
Perancangan Naskah /Skenario Naskah merupakan rangkaian cerita dari scene yang akan ditulis secara terperinci
oleh seorang penulis cerita yang akan divisualisasikan dalam bentuk gambar, yang nantinya akan dibuat dalam sebuah bentuk storyboard 3.3.6 Storyboard Berikut adalah penggalan StoryBoard untuk Film Animasi 2Dimensi "Meraih Mimpi" Scene S1T1
Gambar
Keterangan Di malam hari, Adit sedang memandangi kaki kirinya yang di amputasi sejak kecil akibat kecelakaan sepeda motor Camera:Medium Shoot SFX:instrumen musik
10
Dialog
Waktu 4detik
S1T2
Suasana ketika adit hendak tidur sambil menghayal bisa mengikuti perlombaan lari
10detik
Camera: Medium Shoot SFX:
4.
Impelementasi dan Pembahasan
4.1
Proses Produksi
Dalam proses produksi film animasi 2D "Si Ceroboh" terdapat beberapa tahap yang harus diselesaikan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembuatan film animasi ini, yaitu : Drawing
Key Animation
InBetween
Timesheeting
Colouring
Background
Penyusunan Animasi
4.1.1
Drawing Proses drawing merupakan proses yang akan menentukan baik tidaknya animasi,
pada proses ini dilakukan penggambaran dari manual menjadi gambar digital dengan menggunakan CorelDraw X4. 4.1.2
Key Animation
11
Tugas seorang key animator adalah membuat gambar-gambar kunci atau gambar utama dari sebuah gerakan atau animasi. Pembuatan Background. 4.1.3
In Between Inbetwener bertugas meneruskan frame-frame yang telah dibuat oleh seorang key
animator, dapat menggunakan kertas atau menggunakan fitur yang ada dalam Adobe Flash CS 3 seperti motion Tween atau Shape Tween. 4.1.4
Pembuatan Background Background merupakan lokasi atau setting dimana animasi itu berada. Background
dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. 4.1.5
Colouring Proses pewarnaan dapat menggunakan proses manual menggunakan cat air atau
pensil warna dan dapat pula menggunakan secara digital menggunakan software grafis pada komputer. 4.1.6
TimeSheeting Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakanya sesuai dengan
yang diinginkan. Proses ini dilakukan menggunakan Adobe Flash CS 3 , dengan ukuran Size 1366 x 768pixel, menjadi 30 fps. Langkah- langkah mengatur timesheeting dalam animasi “Meraih Mimpi” , dengan cara mencopy frame yang akan diatur . kemudian pastekan ke blank frame yang dituju. 4.1.7
Penyusunan Animasi Dengan menentukan ukuran layer (stage) pada dokumen properties (1366 x 768,
30fps). Buka projek yang telah diwarnai sambil melihat waktu untuk menentukan berapa lama projek ini akan di animasikan dengan panduan storyboard yang telah dibuat maupun naskah. Berikut ini adalah gambar dari dokumenproperties pada adobe flash sebelum kita memulai membuat sebuah projek dengan menentukan ukuran yang akan digunakan 4.1.7.1 Motion tween Dalam pembuatan animasi ini, selain menggunakan tekhnik digital untuk membuat sebuah karakter dan background, juga digunakan motion tween untuk menggerakan mulut, kaki dan tangan objek. Agar karakter terlihat bergerak caranya sebagai berikut, import to library background, badan, dan mulut, masukan ke layer, insert keyframe, gerakan mulut, dan create motion tween. 4.1.7.2 Shape Tween Shape Tween pada pembuatan animasi ini digunakan untuk transisi cahaya dari gelap ke terang, setelah animasi dibuat, klik new layer dan di berikan background warna
12
hitam dengan alpha 100%, dan pada frame ke 100 alpha diganti menjadi 0% dengan memberi shape tween yang akan menjadikan transisi cahaya dari gelap menjadi terang. 4.2 Pasca Produksi Setelah proses produksi selesai kini saatnya memasuki tahapan terakhir dalam pembuatan sebuah film yang disebut paska produksi. Yang terdiri dari: 4.2.1
Dubbing Pengisian suara ada dua metode , yaitu menggunakan dubbing kering dan basah.
Pada Film kartun “Meraih Mimpi" menggunakan teknik dubbing basah, yaitu membuat animasi terlebih dahulu pada Adobe Flash CS 3 , kemudian setelah proses penganimasian maka dilakukan penggabungan suara, sehingga animasi yang dibuat akan sesuai dengan suara dubber yang diinginkan, dengan cara menambah dan mengurangi 4.2.1.1 Menghilangkan Noise Noise adalah gangguan suara yang muncul dan tidak di harapkan pada saat proses perekaman , misalnya kipas angin, dan suara lainyna. 4.2.1.2 Lip-Synch (Gerakan Mulut/ Bibir) Dalam sebuah animasi bisu atau film bisu tidak diperlukan teknik sinkronisasi antara gerakan mulut dengan suara yang di ucapkan. 4.2.2
Composite Penggabungan seluruh elemen dalam pembuatan film kartun adalah compositing. Di
sini dilakukan melalui tahapan import , penyusunan animasi, pengaturan cut dan transisi sehingga terjadi singkronisasi antar elemen. 4.2.3
Rendering Setelah Menjadi File Quick Time .Mov, langkah selanjutnya adalah merender File
.Mov menjadi Avi menggunakan Adobe Premiere CS 3, Format Video AVI dipilih karena file AVI adalah bentuk dasar dari capture video, jadi informasi pixel masih lengkap dan format file berlaku untuk standar windows. 4.2.4 Konversi Ke CD Proses ini dimana file yang telah menjadi hasil akhir akan di pindahkan kedalam sebuah kepingan CD menggunakan program burning.
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan
1. Pembuatan film animasi 2D (dua dimensi) dengan menggunakan Adobe Flash CS3 ini memerlukan beberapa tahap yaitu
13
a. Pra produksi, Dalam tahap pra produksi terdiri dari merancang ide, tema, logline , sinopsis, diagram scane, perancangan karakter, screnplay atau naskah dan storyboard. b. Produksi Dalam tahap produksi terdiri dari manual drawing, scanning, tracing dan digital drawing, dan proses penganimasian. c. Paska produksi Dubbing, Compositting dan Rendering. 2. Pembuatan film animasi 2D “ Meraih Mimpi “ ini menggunakan teknik hybrid animasi, dengan menggunakan media kertas sebagai cara manual awal pembuatan gerakan, sehingga proses produksi sebuah film kartun akan menjadi terkonsep. Hal ini dikarenakan dikerjakan menggunakan gabungan manual atau tradisional dan digital animasi. 5.2
Saran Dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan film animasi lebih baik dikerjakan oleh kerja tim untuk menghasilkan karya animasi yang baik. Karena sangat diperlukan kemampuan khusus untuk mengerjakan setiap bagian dalam proses pembuatan sebuah film animasi. 2. Dalam tahapan pra produksi sebuah film harus benar-benar matang dan dipahami dulu tentang sebuah konsep yang akan diggunakan.
14
DAFTAR PUSTAKA Binanto,Iwan, 2010, Multimedia Digital-Dasar Teori Dan Pengembanganya, Yogyakarta. Andi. Gumelar,M.S. 2008.Memproduksi animasi Tv Solusi Murah & Cepat-edisi e-book. Jamaludin, Rozinah, 2005, Multimedia Dalam Pendidikan, Sejarah Animasi, Utusan publications & distributors sdn bhd. O‟Hailey,Tina.2010. HYBRID ANIMATION Integrating 2D and 3D Assets.UK:Focal Press Roberts,Steve.2007.Character Animation 2D skill for better 3D second Oxford,UK.Elsevier ltd.
edition,
Syahfitri, Yunita, 2011, Tekhnik Film Animasi Dalam Dunia Komputer, SAINTIKOM. Zaharuddin, M.G.Djalle 2007, The Making of 3D Animation MOvie using 3D Studio Max, Penerbit Informatika
15