PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI “INSOMNIA” DENGAN PENGGUNAAN BONE TOOL PADA ADOBE FLASH CS4
Naskah Publikasi
disusun oleh : Ahmad Dwi Kurniawan 07.12.2330
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
1
2
Designing 2 Dimensional Cartoon Film “INSOMNIA” With The Use Of Bone Tool in Adobe Flash CS4 Perancangan Film Kartun 2 Dimensi “INSOMNIA” Dengan Penggunaan Bone Tool Pada Adobe Flash CS4
Ahmad Dwi Kurniawan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Technological developments now make more rapid progress cartoons, including engineering and software. Of the many processing software in particular twodimensionalcartoons, Adobe Flash CS4 is the development and refinement of the previous version, which has features that are more recent. One is the Bone Tool, whose function is to assist and facilitate in moving a series of objects that are no longer doing the settings manuallyon the frame in every layer. In this animated film using the technique of pure 2D Digital Animation. In other words the computer as a drawing, painting, animation and moving images. By making this cartoon aims to provide insight about the making of animated films, knowing and mastering design techniques directly cartoons and production flow starting from the Pre-Production, Production, and Post Production.
Keywords: Cartoons, Animation, Bone Tool, 2D Digital Animation
3
1.
Pendahuluan Imajinasi atau daya khayal manusia adalah sesuatu yang berwujud abstrak dan
biasanya selalu ingin disampaikan dan diwujudkan. Animasi kartun merupakan salah satu media yang mampu mewujudkan imajinasi manusia kedalam bentuk visual yang unik, lucu dan tentunya mampu mewakili manusia sebagai pemeran utama. Dalam pembuatan animasi, komputer dilengkapi dengan peralatan multimedia dan software pengolah film kartun. Dari sekian banyak software pengolah film kartun khususnya 2 Dimensi, Flash sebagai software animasi produk Adobe System Incorporated kini hadir dengan inovasi baru. Seperti produk Adobe lainnya yang terus berkembang. Adobe Flash CS4 memiliki fitur-fitur yang lebih baru. Salah satunya adalah Bone Tool, yang tergolong baru karena tool ini belum terdapat pada software sebelumnya. Bone Tool berfungsi untuk menggabungkan bagian-bagian dari objek yang akan dianimasikan. Misalnya membuat kreasi gambar tubuh seseorang. Maka dari itu diiringi dengan ide cerita yang berasal dari imajinasi dan pengalaman sendiri, sekaligus ingin mempraktekkan dan menggunakan salah satu fitur baru dalam Adobe Flash CS4 maka dibuatlah sebuah film kartun yang diberi judul “Perancangan Film Kartun 2 Dimensi “INSOMNIA” Dengan Penggunaan Bone Tool Pada Adobe Flash CS4”. 2.
Landasan Teori
2.1
Animasi Animasi merupakan suatu teknik yang banyak dipakai di dalam dunia film
dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. 2.2
Pengertian Animasi Kata animasi diambil dari kata “ANIMATION” to ANIMATE dan dengan artinya
kurang lebih adalah hidup atau menghidupkan. Hampir segala macam benda atau obyek mati yang ada dibumi. Jadi kurang lebih definisinya adalah menghidupkan segala macam benda atau obyek mati sehingga seolah-olah hidup saat di nikmati. 2.3 Sikap Asas Film Animasi
4
Film animasi berasal dari dua disiplin, yaitu film yang berakar pada dunia fotografi dan animasi pada gambar. Kata ‘film’ berasal dari bahasa inggris yang telah di Indonesiakan,. 2.4
Beberapa Jenis Film Animasi
2.4.1
Berdasarkan Materi Film Animasi
2.4.1.1 Animasi Dwi-Matra (Flat Animation) Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah: 2.4.1.1.1 Film Animasi Sel (Cell Technique) Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastik tembus pandang, disebut ‘sel’(cel).
2.4.1.1.2 Film Animasi Potongan (Cut-out Animation) Jenis film animasi ini termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. 2.4.1.1.3 Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation) Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret 2.4.1.1.4 Film Animasi Kolase (Collage Animation) Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. 2.4.1.1.5 Penggambaran Langsung Pada Film Tidak seperti film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera “stop frame”, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.
5
2.4.1.2 Animasi Tri-Matra (Object Animation) Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah: 2.4.1.2.1 Film Animasi Boneka (Puppet Animation) Obyek animasi yang dipakai dalam jenis ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahanbahan ynag mempunyai sifat lentur (plastic) dan mudah untuk digerakkan 2.4.1.2.2 Film Animasi Model Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macam-macam bentuk animasi yang bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstrak; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut, dan lain-lain. 2.4.1.2.3 Pixilasi (Pixilation) Jenis film animasi tri-matra yang memakai figur manusia sebagai obyek animasi. Pixilasi adalah suatu teknik pemotretan di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka, sama halnya yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya. 2.4.2
Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi
2.4.2.1 Film Animasi Klasik (Classic Animation) Jenis film animasi yang menggunakan teknik film animasi gambar sel (cell animation), teknik tertua yang digunakan dalam industri film animasi. 2.4.2.2 Film Animasi Stop-Motion (Stop-Motion Animation) Beberapa teknik film animasi yang berhubungan dengan teknik shooting (rekam) film animasi langsung termasuk dalam kategori jenis film animasi ini, seperti cut-out animation (film animasi potongan), silhouette animation (film animasi bayangan), clay animation (film animasi malam) puppets animation (film animasi boneka) dan lain-lain. 2.4.2.3 Film Animasi Komputer/Digital (Digital Animation)
1
Ibid, Hal 20
6
1
Sesuai dengan perkembangan zaman, memasuki dunia komputer atau digital, film animasi pun banyak mengalami perkembangan pesat di dunia komputer. Banyak industri film animasi memanfaatkan teknologi komputer untuk memproduksi filmnya. 2.5
Bentuk Film Animasi
2.5.1
Film Spot; Film dengan masa putar 10 sampai 60 detik, digunakan dalam film
bioskop sebagai ‘credit title’, dan film iklan dalam televisi komersil. Film spot kadangkadang disebut juga sisipan, sebagai film cerita yang sangat pendek. 2.5.2
Film ‘Pocket Cartoon’; Film dengan masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit.
2.5.3
Film Pendek (Short); Film dengan masa putar 2 sampai 20 menit. Untuk film
cerita pendek, biasanya film animasi kartun idealnya sekitar 6 menit, dan 10 menit untuk animasi boneka. 2.5.4
Film Setengah Panjang (Medium Length Film); Film cerita dengan masa putar
minimal 20 menit sampai 50 menit. 2.5.5
Film Panjang (Full – Length); Film cerita panjang dengan masa putar minimal 50
menit paling utama dalam sebuah pertunjukan film bioskop, yang dapat menjangkau masyarakat luas. 2 2.6 2.6.1
Penggunaan Film Animasi Film Cerita; Film animasi bisa sebagai film cerita panjang, film cerita pendek,
dan film sisipan (trailer) untuk iklan pada bioskop dan televisi. 2.6.2
Pelayanan Pemerintah; Film animasi digunakan sebagai film propaganda, film
penerangan, dan film pendidikan. 2.6.3
Perusahaan; Film animasi digunakan sebagai film Hubungan Masyarakat (Public
Relations) seperti film penerangan, film pendidikan, dan film propaganda atau film iklan pengenalan produk. 2.6.4
Televisi Komersil; Film animasi digunakan dengan tujuan komersil, seperti film
iklan pada televisi, sebagai sisipan di antara acara-acara program televsi, berupa pesanpesan pendek, dan sebagai film hiburan. 2.7
3
Prinsip Film Animasi
2 3
Ibid, Hal 23 Ibid, Hal 27
7
2.7.1
Squash dan Stretch Gerakan dari sebuah karakter tentunya masih dibagi-bagi berdasarkan fisik
bendanya. Contohnya pada benda hidup yang berkulit lunak/berdaging yang dibuat lentur sehingga terlihat nyata. 4 . 2.7.2
Anticipation Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan. Hal itu berguna agar tampak real
bahwa sebelum melakukan gerakan, terlebih dahulu terdapat gambar antisipasi/ancangancang. 5 2.7.3
Staging Keseluruhan
gerakan
dalam
sebuah
adegan
dengan
jelas
dan
detail
direncanakan terlebih dahulu yang akan digambarkan sebagaimana sebuah “shot. 2 7.4
Straight-Ahead Action and Pose- To- Pose Straight-Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator
menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. 2.7.5
Follow-Trough and Overlapping Action Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hukum 6
alam. Follow-Ttrough merupakan lawan dari anticipation. 2.7.6
Slow In - Slow Out Sebuah gerakan tentu akan mengalami proses dari lambat ke cepat, dan
sebaliknya gerakan dari cepat ke lambat tentu tidak secara tiba-tiba berhenti. 2.7.7
Arcs Arcs diartikan sebagai sebuah gerakan natural. Gerakan disesuaikan dengan
circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup. 7 2.7.8
Scondary Action
4
M.Suyanto, Aryanto Yuniawan, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2006. Hal 67 5 Ibid 6 Ibid, Hal 69 7 Ibid
8
Gerakan-gerakan pendukung gerak utama. Misalnya, pada gerakan berjalan seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng. Kepala geleng-geleng hanya berfungsi sebagai pelengkap gerakan (secondary action). 8 2.7.9
Timing Gerakan animasi yang terasa sangat kaku atau bahkan sngat lambat. hal
tersebut terjadi ketika sang animator tidak menguasai teknik timing. 2.7.10 Exaggeration Membuat gerakan pengembangan dari gerakan normal. 2.7.11 Solid Drawing Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna. 9 2.7.12 Appeal Membuat nilai personaliti pada karakter yang dibuat. Seorang animator yang baik harus bisa memperlihatkan nahwa tokoh/karakter memiliki jiwa/nilai kepribadian tertentu tanpa harus didukung oleh sound effect. 2.8
Teknik Produksi Animasi 2D
2.8.1
Stop Motion Animation Membuat animasi dengan cara shoot satu demi satu gambar dengan
menggunakan video atau movie kamera. 2.8.2
2D Hybrid Animation Membuat animasi dengan cara menggambar manual di kertas di scan dan
ditranfer ke komputer (digital). Disebut hybrid, karena menggabungkan kemampuan gambar manual dan secara komputerisasi. 2.8.3
2D Digital Animation Membuat animasi dengan cara murni menggambar di komputer memakai pen
dan tablet elektronik atau memakai mouse.
8 9
Ibid, Hal 70 Ibid, Hal 72
9
2.9
Proses Pembuatan Animasi
2.9.1
Pra Produksi Pra Produksi a. Konsep. b. Skenario. c.
Pembentukan karakter.
d. Storyboard. 2.9.2
Produksi a. Lay out . b. Key motion. c.
In Between.
d. Background. e. Coloring. 2.9.3
Pasca Produksi a. Composite. b. Dubbing, Musik dan sound FX. c.
Editing.
d. Rendering. e. Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya. 2.10
Beberapa Istilah Yang Terdapat Dalam Pembuatan Film
EXT : jika sebuah cerita berada di luar ruangan
INT : jika sebuah cerita berada di dalam ruangan
CUT TO : mengindikasikan transisi langsung (cut) menuju scane baru
DISSOLVE TO : mengindikasikan dissolve, yaitu perpindahan secara fade in/out menuju scane baru
ECU adalah singkatan dari Extrime Close Up, shoot ini menampilkan gambar yang sangat detail.
VCU adalah singkatan dari Very Close Up, menampilkan hampir seluruh permukaan wajah, jika yang di shoot adalah wajah manusia kepala bagian atas dan dagu sedikit terpotong.
BCU (Big Close Up), menampilkan seluruh permukaan wajah
CU (Close UP) menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada.
MCU (Medium Close UP), menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian siku sedikit ke atas.
10
MS (Mid-Shots), hampir sama dengan MCU tetapi pada MS siku tangan
sudah kelihatan hingga sedikit kebawah 2.11
Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.11.1
Adobe Flash CS4
Adobe Flash CS4 membawa fitur-fitur baru yang tidak dimiliki oleh Flash versi-versi sebelumnya. •
Object-Based Animation Kemudahan untuk mengontrol setiap animasi berdasarkan objek. Selain itu fitur
ini dapat dengan mudah mengatur motion dengan fasilitas Bezier handles. •
Transformation Menganimasikan object 2D melalui ruang 3D dengan fitur baru 3D Translation
dan Rotation Tool. Selain itu, fitur ini juga dapat memudahkan untuk menganimasikan object melalui sumbu x, y, z. 3D transformation ini dapat diterapkan, baik lokal maupun global kesetiap objek. •
Inverse Kinematics dengan Bone Tool Kehadiran Bone Tool memiliki keterkaitan erat dengan fitur baru pada Flash CS4
yakni Inverse Kinematics. Bone Tool berfungsi untuk menghubungkan bagian bagian dari object yang akan dianimasikan.
10
Gambar 2.19 Bone Tool Sedangkan Inverse Kinematics adalah metode baru untuk menambahkan animasi pada sebuah objek atau pada sekumpulan objek. Dengan metode ini, setiap bagian objek akan saling terkait dalam sebuah kerangka. Kerangka inilah yang akan memudahkan pergerakan objek baik dalam pergerakan yang rumit maupun yang sederhana. 11 •
Panel Motion Editor
10 11
Op.cit, Hal 2 Jubilee Enterprise, Kupas Tuntas Flash CS4, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2009. Hal.113
11
Panel ini menjadi satu dengan panel Time Line yang berfungsi untuk mengontrol setiap aspek dari animasi berdasarkan objek. •
Motion Presets : Presets atau template animasi yang bisa diterapkan langsung ke setiap objek
yang beguna untuk mempercepat pembuatan animasi. Preset bisa dubuat atau kustomasi dan bisa di share ke pengguna lain untuk mempersingkat pembuatan animasi. •
Decorative Drawing dengan Deco Tool Tool yang satu ini merupakan vector grapics terbaru, ketika mengaktifkan tool ini
akan ada tiga opsi mengenai efek gambar yaitu Vine Fill, Grid Fill dan Simmetry Brush. 2.11.2 Adobe After Effects CS4 Adobe After Effects CS4 adalah sebuah software yang profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Dengan perpaduan dari bermacam - macam software design yang telah ada, Adobe After Effects CS4 menjadi salah satu software design yang handal.
2.11.3 Adobe Premiere Pro CS4 Saat ini banyak beredar program aplikasi pengolah video dan program aplikasi Adobe Premiere adalah program aplikasi pengolah video yang cukup populer. 3.
Kebutuhan Dan Perancanga
3.1
Kebutuhan Sistem
3.1.1
Kebutuhan Hardware Spesifikasi hardware dalam pembuatan film animasi ini adalah :
Motherboard
: Biostar TA690 AM2
Prosessor
: AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core Processor 4200 +
Ram
: Visipro 1 GB DDR2 + VenomRX 2 GB DDR2
Hardisk
: WDC 320 GB SATA
Optical Disk
: Combo Lite-on
Monitor
: Samsung 17 inc
Mouse
: Optical PS2
Keyboard
: Standar PS2
VGA
: ATI Radeon HD 4670
12
Casing : Simbadda CX 17 (430 W) Hardware Tambahan Headset
: Xtech XH-318
Speaker
: Advance S 500
3.1.2
Kebutuhan Software Perangkat lunak atau Software yang dipakai dalam pembuatan film animasi
ini adalah: SO Windows 7 Ultimate Adobe Flash CS4 Adobe Premiere Pro CS4 Adobe After Effect CS4 Adobe Soundbooth CS4 3.1.3
Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)
Produser
Sutradara
Scriptwriter/Screenwriter
Storyboard Artist
Drawing Artist
Coloring Artist
Background Artist
Checker dan Scannerman
Editor
3.2
Perancangan Film kartun
3.2.1
Pra Produksi film kartun
3.2.1.1 Ide Dan Tema Dalam film animasi “INSOMNIA” ini, ide ceritanya adalah menceritakan tentang pengalaman pribadi, suasana, ataupun hal-hal yang dialami seorang pemuda disaat insomnia. 3.2.1.2 Logline Pada cerita film animasi “INSOMNIA” logline dari ceritanya adalah Bagaimana jika seorang pemuda tengah terkena insomnia. Dan kemudian harus melewati malam
13
hari dengan kondisi yang masih terjaga, sementara sebagian besar orang-orang sudah tidur terlelap. 3.2.1.3 Sinopsis Berikut Sinopsis dari film animasi “INSOMNIA” INSOMNIA Dwi adalah pemuda biasa yang memiliki aktivitas alamiah yang seharusnya sama dilakukan manusia normal pada umumnya, yaitu terjaga di siang hari dan terlelap di malam hari. Tetapi ada satu hal yang membuatnya menjadi pemuda yang berbeda yaitu ia tidak biasa atau tidak mudah untuk tertidur di malam hari. Malam sudah larut ditandai dengan suara binatang-binatang malam seperti burung hantu, jangkrik, katak dan sebagainya. Sementara itu jam sudah menunjukan pukul 00:15 WIB, tetapi Dwi masih terjaga. Dari sini lah berbagai kejadian dan usaha yang Dwi lakukan dalam melewati malam hari disaat insomnia Kejadian pertama yang ia lakukan adalah bengong dan bengong dengan pikiran yang kosong, pikiran yang diibaratkan sebuah batre yang masih memiliki kapasitas energi yang penuh. Kemudian berlanjut dengan celingak-celinguk memperhatikan kesekeliling kamarnya dan ia mendapati tingkah seekor cicak yang mondar-mandir, seakan-akan tengah mengejeknya yang susah untuk tertidur. Selanjutnya Dwi melakukan usaha agar ia bisa sesegera mungkin mengantuk dan kemudian tertidur, yaitu mencoba menghitung domba yang ada di dalam pikiranya hingga tanpa sadar akhirnya mengantuk dan tertidur. Tapi ternyata cara ini tidak begitu berpengaruh dan tetap membuat Dwi terjaga, dan pikiran yang diibaratkan kapasitas energi sebuah batre hanya berkurang setengahnya. Selanjutnya hal yang Dwi lakukan untuk mengisi waktu insomnia adalah berkhayal dan berimajinasi. Dwi berkhayal ia terbang melesat ke angkasa, melewati langit malam yang penuh bintang hingga sampai lah pada sebuah antariksa dan melayang diatas bumi. Kembali dan berlanjut didalam kamar setelah puas berkhayal. Dwi mulai menyalakan TV dan menonton acara-acara kesukaannya, tetapi ketika tengah asik menonton TV tiba-tiba lampu berkedip dan kemudian listrik padam. Dwi panik karena lisrik yang padam adalah hal yang menakutkan saat insomnia, matanya berkedap-kedip didalam kegelapan dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
14
Ternyata tanpa disangka-sangka ada gangguan dari mahkluk halus yaitu berwujud Kuntilanak yang terbang dan tertawa diluar rumah, diikuti suara anjing yang menggonggong dan melonglong. Listrik dan lampu mulai menyala, Dwi ketakutan masuk kedalam selimut sembari membaca do’a-do’a. Dan karena ketakutan ini, mampu membuat nyali dan batre pikiran dwi menjadi merosot drastis. Setelah itu hal terakhir yang bisa dilakukan saat insomnia adalah menunggu pagi. Detik demi detik waktu berlalu hingga menunjukkan pukul 04:00 WIB. Terdengar suara ayam berkokok diikuti gema suara azan penanda shalat shubuh telah masuk. Dwi mendengarnya, dan bertekad untuk sekalian tidak tertidur karena nanggung dan sayang jika tertidur yang pada akhirnya malah meninggalkan shalat shubuh. Beberapa saat waktu berlalu terjadi sebuah hal yang aneh sekaligus unik dengan insomnia yaitu ”Ketika kita ingin tertidur malah menjadi tidak bisa tertidur dan ketika kita berusaha untuk tidak tertidur malah menjadi bisa tertidur”. Jam menunjukkan pukul 04:30 WIB, Dwi malah tertidur, dan pikiran yang diibaratkan batre energinya sudah habis. Ceritapun berakhir ditandai dengan terlelapnya Dwi, ia tanpa diduga terlelap saat berusaha agar tidak tertidur demi melaksanakan shalat shubuh. Dwi pun mulai memasuki alam mimpi dan pastinya tanpa sadar telah melewatkan shalat shubuh yang sebenarnya ingin ia laksanakan. 3.2.1.4 Diagram Scene Merupakan deskripsi berupa grafik dan informasi terstruktur mengenai tema cerita, latar belakang, pembagian babak, titik balik dalam cerita animasi ini. 3.2.1.5 Perancangan Karakter Dalam film animasi 2D ini murni menggunakan teknik 2D Digital Animation. Dengan kata lain komputer sebagai tempat menggambar, mewarnai, dan menggerakan gambar animasi. Mouse menjadi alat utama untuk menggambar. 3.2.1.6 Skenario Bahan dasar dari pembuatan naskah adalah dari synopsis dan character development.
Sebuah naskah memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang
dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita.
15
3.2.1.7 Storyboard Script merupakan kata-kata (cerita) dan storyboard merupakan rancangan visualnya. 4.
Implementasi Dan Pembahasan
4.1
Proses Produksi
4.1.1
Pembuatan Background Background merupakan lokasi atau setting dimana animsi itu berada.
Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan. 4.1.2
Drawing
4.1.2.1 Key Animation Key Animation adalah sebuah gambar awal atau gambar kunci dari bentuk animasi dalam frame. 4.1.2.2 Inbetween Animation Inbetween Animation adalah animasi yang sudah diselesaikan oleh Inbetweener (Inbetween Animator) dari panduan yang sudah diselesaikan oleh key animator. 4.1.3 Coloring Color atau warna karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis pewarnaan, yaitu: warna dasar, shadow dan highlight. 4.1.4 Timesheeting Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakannya menjadi sesuai dengan yang diinginkan. 4.1.5
Penyusunan Animasi Menggunakan Adobe Flash CS4 Lagkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.
Tentukan ukuran layer (stage) pada Document propertis menggunakan standar PAL (768 X 576 Pixel, 24 fps).
2. Buka projek klik menu File → Open→ Menonton tv.fla. 3.
Langkah selanjutnya menentukan letak animasi, mana yang harus ditempatkan di depan (foreground) dan mana yang harus di tempatkan di belakang (background).
16
4
Setelah animasi tersusun rapi sesuai pewaktuan pada Storyboard, kemudian Animasi
tersebut di Export ke Movie (Beri Nama Filenya dan Tipe Filenya)
kemudian Save. Untuk hasil animasi tanpa Background bisa diexport menjadi gambar PNG, karena PNG mendukung Transparasi. 4.2
Pasca - produksi
4.2.1
Dubbing Proses Dubbing suara menggunakan Adobe Soundboth. Dalam Film animasi ini
menggunakan media Headset untuk merekam suara. 4.2.2
Merekam Suara Langkah-langkah merekam suara adalah sebagai berikut :
1. Pastikan kabel headseat telah terpasang pada soundcard dengan benar dan telah diaktifkan. 2. Kemudian membuat file baru dengan menu File → Record. 3.
Untuk merekam suara, klik tombol Rec (tombol warna merah) kemudian berbicaralah.
4. Setelah selesai, klik tomnol Stop. 5. Tekan tombol Play hasil rekaman. 4.2.3
Menghilangkan Noise Noise adalah gangguan-gangguan suara yang muncul dari luar yang tidak
diharapkan pada saat proses merekam suara, misalnya suara kipas angin. 4.2.4
Menambah Visual Effect Untuk menambah Efek Visual pada Film dapat menggunakan Software After
Effects. Langkah-langkah dalam menambahkan Effect pada After Effect adalah sebagai berikut : 1. Buka Adobe After Effects CS4. Import file Animasi PNG atau AVI yang telah dibuat di Adobe Flash CS4 dengan cara klik File → Import → File. 2. Drag File yang sudah diimportkan ke bagian Timeline. 3.
Klik Window → Effects and Presets, plilih Efek Video yang diinginkan .
17
4. Atur Efek pada bagian Effect Controls. 5. Langkah terakhir adalah Render File yang telah diberi efek dengan cara Klik menu Composition → Make Movie → Tentukan lokasi menyimpan file → Klik Render. 4.2.5 Editing dengan Adobe Premiere Pro CS4 1. Buka Program Adobe Premiere Pro kemudian pilih New Project 2. Setelah itu buatlah project baru dengan ukuran DV PAL Standard 48khz. Beri nama Project dan tentukan letak penyimpanannya klik OK. 3. Import File Selanjutnya adalah import file video atau image yang sudah dianimasikan menggunakan adobe Flash CS4 kedalam jendela project. 4. Integrasi ke TimeLine 5
Pemberian Efek Dalam Adobe Premiere Pro terdapat bermacam-macam efek yang dapat digunakan salah satunya adalah efek transisi. Efek transisi merupakan efek perpindahan antara bagian antara video satu ke video lainnya.
4.2.6 Compositing Penggabungan seluruh elemen dalam pembuatan film kartun tersebut adalah compositing. 4.2.7
Rendering Rendering dilakukan untuk mengubah file mentah menjadi file jadi. Konversi dari
Adobe Premiere (.prproj) dapat menghasilkan format video AVI. 4.2.8 Konversi Ke CD Sebelum melakukan Konversi dalam bentuk VCD atau DVD, Sebaiknya File Movie di Konversi kedalam bentuk MPG2 untuk DVD dan MPG1 untuk VCD. Untuk mengkonversi film ke DVD atau VCD salah satunya dengan menggunakan software Any Video Converter. Setelah itu File dapat di Burn ke media disc dengan Nero Burning dengan format file MPG1 dan MPG2. 4.2.9
Cover Design Dan Packaging Seperti halnya VCD atau DVD yang beredar dipasaran, pembuatan Cover
dimaksudkan untuk membuat kemasan lebih menarik. Design Kover dapat dibuat dengan tampilan sederhana tanpa meninggalkan poin-poin penting seperti Title, Logline, Gambar Primer, Gambar Skunder dan Sinopsis.
18
Proses terahkir adalah Packaging. Cover dibuat berdasarkan ukuran DVD Box yang telah banyak beredar dipasaran. 5.
Penutup
5.1
Kesimpulan 1. Dalam pembuatan animasi ini mengunakan teknik 2D Digital Animation. Karakter dan pengeditan pada film animasi ini dikerjakan dengan menggambar di komputer menggunakan software Adobe Flash CS4. 2. Telah dibuat Film Kartun 2 Dimensi INSOMNIA dengan penggunaan Bone Tool pada Adobe Flash CS4, yang dijelaskan dan diimplementasikan pada proses Produksi.
5.2
Saran Yang harus diperhatikan oleh para animator pemula yang belum pernah
membuat film animasi: 1.
Sebaiknya film animasi dikerjakan secara team, karena kendala waktu menjadi masalah dalam proses pembuatannya.
2.
Sebagai pemula dalam dunia kartun, sebaiknya perbanyak latihan menggambar. Jangan merubah-rubah karakter karena dapat menghambat waktu yang ditentukan
3.
Perbanyak untuk menonton film animasi kartun, karena ini bisa dijadikan referensi dan inspirasi. DAFTAR PUSTAKA
EnterPrise, Jubile. 2009. Kupas Tuntas Flash CS4, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. G.Djalle, Zaharudin dan Edi Purwantro dan Demi.Dasmana. 2007. 3D Animation Movie Using 3DStudiomax. Bandung : Informatika Bandung. Suyanto, M dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta : ANDI. Animation, MSV. 2006. Modul Perancangan Film Kartun, Yogjakarta : STMIK Amikom
19