Perancangan Film Animasi 2D "Pill and John” Dengan Menerapkan Visual Effect
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agus Dwi Prasetyo 10.11.4175
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "PILL AND JHON” DENGAN MENERAPKAN VISUAL EFFECT
Agus Dwi Prasetyo1) , Dhani Ariatmanto2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Magister Tekhnik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected]) 2)
dunia. Selain Disney, perusahaan lain yang menggunakan animasi 2D adalah Nickelodeon. Nickelodeon menciptakan beberapa film-film kartun, salah satu yang menjadi icon juga adalah SpongeBob Square Pants. Dengan bantuan teknologi CGI (Computer Generated Imaginery), film-film kartun akan terlihat lebih bernyawa dan nyata. Memberikan visual effect dalam pembuatan film animasi masih sangat baik digunakan dalam proses pembuatannya. Ini adalah peluang bagi animator untuk ikut bersaing pada industry animasi di Indonesia bahkan di Dunia. Film animasi 2D "Pill anda John" ini akan dibuat dengan memberikan visual effect animasi dalam pembuatannya, salah satunya dengan menggabungkan efect cc bend it, cc bender, serta cc power pin dengan menggunakan efek distort untuk menghasilkan pergerakan yang bagus pada gambar dengan format file .png tanpa memotong bagian dari file gambar itu sendiri. Maka penilitian ini diberi judul Perancangan Film Animasi 2D "Pill and john" dengan Menerapkan Visual Effect.
Abstract - Supporting the development of existing technologies to create new techniques in the making of a video. Cartoons information media are very popular today, as well as its development is very rapid with stories of various kinds. Every new development that certainly has advantages and disadvantages of each. In the manufacture of a cartoon, there are several stages of processing. The first stage to do the design, this stage consists of a story idea, a theme, a synopsis, character, create scripts and storyboards. The second stage is a cartoon film making itself, there are drawing, coloring, animation, sound or sound and editing. 2D cartoon movie "Pill And John" is a humorous story of the film, which tells the story of two worms that never got along that has the properties that the film berbeda.dalam Jhon has showrooms and stingy character and the Pill have a kind nature and not overbearing. This film is in the form of a 2D animation film that has a short duration and a moral message created using after effects. The film is expected to be introduced to all of society.
B. Rumusan Masalah
Keywords: 2D animation, visual effects, after-effects I.
Dalam penulisan ilmiah ini terdapat masalahmasalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis adalah sebagai berikut : Bagaimana merancang film animasi 2D dengan mengaplikasikan penggunaan visual effect dalam pembuatan film animasi 2D yang berdurasi singkat.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan film animasi di era modern telah banyak memberikan dampak perubahan terhadap teknik pembuatan film animasi yang awalnya dikerjakan secara manual dan mulai beralih kepada komputer atau digital. Ini yang dapat mendorong industri animasi mulai berkembang di dunia. Saat ini film animasi mulai diminati lagi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tahun ini disebut-sebut menjadi tahun kebangkitan studio animasi berusia 90 tahun asal Amerika Serikat (AS) yaitu Walt Disney. Mengawali tahun 2014, Disney menorehkan prestasi gemilang lewat film "Frozen". Sejak dirilis pada 22 November 2013 lalu, penjualan tiket teater Frozen sudah menembus angka US$1,072 miliar. Ini akan menembus rekor sejarah selama ini yaitu Toy Story 3 racikan Pixar Animation Studio yang selama ini menduduki peringkat film animasi terlaris dengan US$1,063 miliar. Animasi 2D juga terus dikonsumsi oleh para animator-animator
C. Batasan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang : Film ini dibuat menggunakan software Adobe After effect, Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro, Corel Draw, Celtx. Animasi yang dibuat adalah animasi 2D. Film animasi 2D ini lebih menekankan visual effect distort. Dalam film ini hanya terdapat 1 enviroment. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain : 1) Mampu membuat cerita dan menyajikan dalam bentuk film animasi 2D.
1
2) Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh bangku kuliah di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA dalam pembuatan film animasi 2 Dimensi berjudul Pill and Jhon.
yang terdapat dan menunjang sebuah karya fim adalah: seni rupa, seni fotografi, seni arsitektur, seni tari, seni puisi sastra, seni teater, seni musik. Kemudian ditambah lagi dengan seni pantomin dan novel. Kesemuannya merupakan pemahaman dari sebuah karya film yang terpadu dan biasa kita lihat.
3) Memberikan motivasi kepada pembaca untuk mengingkatkan kreatifitas dalam pembuatan film kartun.
C. Pengertian Animasi
4) Sebagai pemenuhan bobot 6 sks guna memenuhi syarat kelulusan jenjang pendidikan Strata 1 jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Animasi berasal dari bahasa Latin, yakni anima yang berarti jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Dalam bahasa Inggris, berasal dari kata animation dengan kata dasar animate yang artinya menjiwai atau menghidupkan. Arti dari kata menghidupkan disini adalah membuat gambar seolah-olah bergerak sehingga memberikan kesan hidup.
E. Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini diataranya: 1) Pengumpulan data 2) Perancangan 3) Pengembangan II.
D. Prinsip animasi Modal utama seorang animator adalah kemampuan meng-capture momentum ke dalam runtutan gambar sehingga seolah-olah menjadi bergerak atau hidup. Sedikit berbeda dengan komikus, ilustrator, atau -katakanlah- karikaturis yang menangkap suatu momentum ke dalam sebuah gambar diam (still). Animator harus lebih memiliki „kepekaan gerak‟ daripada „hanya‟ sekedar kemampuan menggambar. Gambar yang bagus akan percuma tanpa didukung kemampuan meng-‟hidup‟-kan. Sebagaimana definisi dasar animasi yang berarti: membuat seolah-olah menjadi hidup. Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang „hidup‟. Ke12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. 12 prinsip ini adalah :
Landasan Teori A. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian tentang visual effect pada siswa pernah dibuat oleh beberapa mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta dan Universitas Multimedia Nusantara misalnya pembuatan Video Klip animasi 2D untuk super magnum band diharapkan dapat memberikan video klip yang berkualitas bagi band super magnum (Achmad taufiq, 2013), animation 2D ini mendorong kita untuk mengenal cara membuat video klip dengan 2D. Pembuatan film animation 2D yang berjudul “ Little Kites Story” sebagai film animasi yang memanfaatkan visual effect untuk membentuk suasana lingkungan dalam pembuatanya ( Krizia Angelina, 2013) merupakan film animation 2D yang dapat diproduksi di rumah. Kemudian Pembuatan iklan animasi 2D tentang bahaya minuman bersoda meggunakan visual effect dan narasi untuk menyampaikan pesan dari isi animasi ini lebih tersampaikan (Arif Sudarsono, 2013) merupakan iklan animasi 2D yang dapat diproduksi di rumah. Setelah penulis menelaah pada uraian di atas, maka penulis mencoba untuk membuat Film animation 2D dengan memanfaatkan visual effect dan membangun emosi dalam pembuatanya.
B. Pengertian Film Film sebagai karya seni sering diartikan hasil cipta karya seni yang memiliki kelengkapan dari beberapa unsur seni untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya spiritual. Dalam hal ini unsur seni 2
Solid Drawing Timing dan Spacing Squash dan Stretch Anticipation Slow in and Slow Out Arch Secondary Action Follow Through and Overlapping Action Timing Straight Ahaed Action and Pose to pose Staging Appeal Exaggeration
III. A.
PEMBAHASAN
2.
Tinjauan Umum Larvae merupakan film animasi 3 dimensi buatan korea yang sampai saat ini masih populer di Indonesia. Larvae diproduksi oleh Tuba Entertainment yang bertempat di Korea Selatan. Larvae menceritakan tentang 2 ekor larva yang setiap harinya bersama. Kadang mereka bertengkar, sedih, dan kadang juga mereka bekerjasama satu sama lain. Adegan lucu disertai effect dalam setiap pergerakanya membuat film animasi ini tidak kaku dan terlihat modern. Atas referensi film Larvae, penulis membuat film fiksi animasi 2 dimensi yang berjudul The Pill and Jhon. Mengisahkan persahabatan 2 ekor ulat yang sehari-hari bersama. Kemudian dihadapkan pada situasi dimana Jhon sedang memakan permen karet dan bermain dengan permen karetnya yang bisa meledak, Pill iri melihat Jhon mempunyai barang itu. Sifat Jhon yang pamer dan pelit selalu ingin melihat agar Pill tambah iri kepadanya dan selalu saja sifat pamer dan pelit itu berbuah celaka kepada dirinya sendiri.
3.
4.
Mengisahkan sebuah persahabatan antara dua ulat yang bernama Pill dan Jhon. Dihari yang cerah, Jhon sedang makan permen karet yang bisa meledak-ledak di atas batu. Luke yang sedang berada dibawah pohon, melihat sahabatnya Jhon yang sedang memainkan permen karetnya. Segeralah Pill mendatangi Jhon yang berada diatas batu. Dalam hati iri, Pill mencoba meminjam permen karet milik Jhon dan merayu dengan wajah expresive. Jhon turun dari batu dan mendekat kepada PIll. Jhon meniup permen karetnya di depan Pill dan dia meledakan permen karetny tepat di depan muka Pill. PIll marah dan kulitnya pun berubah menjadi merah. Dengan perasaan marah super jengkel Pill mengejar Jhon dan Jhon pun berlari dengan kencang. Pill terus berlari mengejar Jhon tanpa rasa lelah karena emosinya yang meluap. Setelah dikejar-kejar Pill, Jhon pun merasa lelah. Dia pun meniup permen karetnya itu sampe besar, dan Jhon pun terbang ke atas langit. Bersamaan itu Pill jengkel melihat Jhon terbang keatas langit karena dia tidak bisa mengejarnya sampe atas sana. Jhon pun melewati awan yang berada diatas langit. Entah mengapa permen karet itu meledak dengan tiba-tiba. Jhon yang sudah lemaspun terjatuh dari langit. Jhon terjatuh dibalek batu dengan kepala di bawah dan kepalanya menancap ke tanah. Yang terlihat hanya ekor. Pill melihat Jhon terjatuh tepat di depanya. Emosi Pill pun reda dengan sendirinya dan warna kulitnya kembali ke awal. Pill pun tertawa puas dengan apa yang dilihatnya sendiri bahwa Jhon terkena dengan permen karet yang dipamerkanya sendiri. 5. Perancangan dan bentuk Karakter Jumlah karakter yang dikenalkan dalam film ini adalah 2 karakter yaitu hanya pill and Jhon sebagai pemeran utama dalam film ini Nama : Pill sifat : Baik, besar ingin taunya dan tidak pelit
Film animasi Pill and Jhon memfokuskan pada pemberian effect pada pergerakaanya yaitu penggabungan cc bend it, cc bender, dan cc power pin pada visual effect distort B. Analisis Analisis system adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Untuk mengetahuin kelebihan dan kelemahan dalam perancangan film animasi 1) Analisis SWOT Penyusun menggunakan analisis SWOR karena analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek. Alas an menggunakan analisis SWOT yaitu dapat digunakan berbagai macam permasalahan, misalnya menyusun strategi implementasi, misalnya strategi implementasi fungsional pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi. C.
Tema Tema dari film animasi Pill and Jhon ini adalah “Persahabatan”. Persahabatan antara 2 ekor ulat yang bernama Pill dan Jhon yang menghabiskan waktu bersama-sama dan tidak pernah akur Logline Logline cerita dari film animasi Pill and Jhon adalah “Bagaimana jika Jhon meledakan permen karet tepat di depan muka Pill?” Synopsis Pill and Jhon
Perancangan Pra Produksi:: 1. Ide Ide dalam membuat film Pill and Jhon diinspirasikan dari kehidupan sehari-hari. 3
Warna Kulit
: Hijau 3.
8 detik
Nama : Jhon Sifat : pamer, cuek, pelit dan sombong Warna Kulit :abu-abu
Di pagi yang cerah pill yang berada di bawah pohon sedang melihat Jhon dan dia heran benda apa yang berada di mulutnya itu Camera : Long shot
4.
6.
10 detik
Storyboard Tabel 1storyboard
N o
1.
Gambar Scene
Dura si
Keterangan
13 detik
Opening cartoon film animasi Pill And Jhon.
Camera : Long Shot
Camera : medium Shot 5. 2.
3 detik
Jhon yang berdiri di atas batu, meniup dan memainkan permen karet yang dia punya, serta meledakledakan permenya itu/
Judul cartoon Film animasi Pill and Jhon. Camera : medium shot
15 detik
Pill mendekati Jhon dan merayu agar dia meminjamk an permen karetnya Camera : Long shot
4
6.
8 detik
Jhon turun dari batu, diapun meniup permen karet itu dan meletuskan tepat di depan muka pill
9.
12 detik
10 .
4 detik
7 detik
Pill marah kemudian warna kulitnya pun berubah menjadi merah dan dia mengejar Jhon.
Tiba-tiba permen karet yang digunakan untuk terbang itu meledak dan Jhon pun terjatuh pasrah karena lemas. Camera : Long shot
Camera : Long shot
8.
Jhon dengan lemas terbang dan melewati awan Camera : Long shot
Camera : Long shot
7.
5 detik
11 .
Jhon akhirnya capek karena dikejarkejar terus dan diapun meniup permen karetnya hingga besar dan dia terbang ke langit
5 detik
Jhon terjatuh dari langit dan kepalanya tertancap di tanah dibelakang batu tepat di depan pill. Camera : Ls
12 .
Camera : Long shot
5
6 detik
Pill warna kulitnya yang tadinya merah berubah lagi menjadi hijau dan dia tertawa puas karena
Jhon terjatuh karena permen karetnya yang dia pamerkan sendiri.
RGB color
Camera : Full shot
Implementasi Pada bagian ini penyusun akan menyajikan implementasi berupa uji coba serta review testing Uji coba film animasi 2D. Pengetasan merupakan langkah setelah film animasi Pill and Jhon diproduksi. Fungsi dari pengetasan adalah untuk memastikan bahwa hasil dari produksi film animasi “Pill and Jhon” sesuai dengan yang
2.
Animasi after effect
Gambar dianimasika n dalam after effect sesuai storyboard
belum
Animasi ditambahk an sesuai dengan kebutuhan cerita
3.
Penerapan visual effect
Kesesuaian animasi menggunak an visual effect
Terpenu hi
Dari gerakan setiap langkahnya .
4.
Keselarasa n antara gambar video dengan audio
Timing gambar video dengan audio sesuai
Terpenu hi
Waktu jeda antara narasi dengan gerakan kejadian, tempo audio dengan aktivitas
5.
Kualitas output rendering
Tidak ada gangguan pada video dan audio. Animasi dapat diputar dan berjalan dengan lancar.
terpenuh i
D.
direncanakan ??. “. Fungsi dari uji coba sistem sendiri adalah untuk mengetahui apakah animasi 2D tersebut sudah dijalankan dengan baik atau masih ada kesalahan. Cara pengujiannya adalah dengan menguji kesesuaian proses berjalanya film animasi tersebut untuk melihat hasilnya langsung. Uji coba atau pengetasan yang di lakukan pad film animasi ini sebagai garansi bahwa animasi 2D tersebut bebas dari kesalahan. Review testing. Video animasi yang dihasilkan dari proses rendering akan diamati kembali secara berulang-ulang hingga dapat dipastikan bahwa video animasi tersebut sudah sesuai dengan rencangan awal pada tahap pra produksi. Jika terjadi kesalahan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan rancangan tahap pra produksi, video animasi akan diedit kembali untuk memperbaiki kesalahan yang ad kemudian dirender ulang.
IV. A.
n o
perihal
1.
Desain
Tabel 2 Review Testing keterangan Hasil
Kesesuaian background dan karakter
terpenuh i
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya dan hingga tahap implementasi program. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
Ket.
1) Film animasi “Pill and Jhon” dapat diselesaikan dalam waktu 10 bulan.
Warna yang dipakai adalah
2) Durasi Film “Pill and Jhon” adalah 1 menit 45 detik. 6
3) Dalam pembuatan film animasi 2D Pill and Jhon ini dalam pergerakanya menggabungkan effect cc bend it, cc bender dan cc power pin pada bar effect distort.
[6]
4) Format film animasi “Pill and Jhon” adalah .mpg dengan resolusi 1280x720 pixel, 29,97 fps.
[7]
[8]
5) Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah jangan pernah pamer dan pelit, karena karma itu ada. Lebih baik rendah hati dan suka berbagi kepada sesama
[9]
[10]
B. Saran Skripsi ini tentu masih terdapat kekurangan, namun ini tidak menuntup untuk disempurnakan untuk pengembangan selanjutnya agar dapat meningkatkan fungsional dan manfaat film ini. Beberapa saran dari penulis untuk pengembangan aplikasi ini yaitu :
[11]
Biodata Penulis Agus Dwi Prasetyo memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Juruan Tekhnik InformatikaSTMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Dhani Ariatmanto memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Magister Teknik Infomatika (M. Kom) STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun2012.
1) Film animasi yang dibuat oleh penyusun, untuk sekarang ini tidak menggunakan percakapan antar karakter dan tidak ada narasi, namun hanya sound effect dan sound background saja untuk jalan ceritanya. 2) Pergerakan juga belum terlihat real karena tidak dipotong-potong pada bagian yang akan diberikan effect. 3) Mempunyai deadline agar projek selesai tepat waktu sesuai rencana. Daftar Pustaka [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
si-flash-animasi-frame-by-frame/> . diakses 10 Juli 2014 Muchlisin Riadi, “Pengertian, Sejarah dan Unsurunsur Film”, 14 Oktober 2012
. Diakses 10 Juli 2014 M Suyanto dan Aryanto Yuniawan, Merancang Film Kartun Kelas Dunia ( YOGYAKARTA : ANDI OFFSET ) Ranang A.S., Basnendar H., Asmoro N.P., 2010. Animasi Kartun dari Analog sampai Digital. Jakarta : PT. Indext. Rizky Sopiyandi . “Teknik Pengambilan Gambar”. Rizkisme_89. 22 Desember 2009 . Diakses 16 Januari2014. Suyanto M, 2003, 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Offset. Theresia Ari Prabawati. "Seri Panduan Lengkap Adobe After Effect CS3" , ANDI,Yogyakarta, 2008
Ardiansah,12 prinsip animasi, http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsipanimasi/. diakses pada 13 juni 2015 Dityatama Putri . “Sejarah Singkat Film Animasi Indonesia”. International Design School. 21 September 2013. Diakses 19 Januari 2014. http://www.idseducation.com/2013/09/21/sejarah -singkat-animasi-indonesia/ Dodi. “Jenis Animasi”, Dodianimation. 27 Maret 2011. Diakses 4 September 2014 . Johan . “Mengenal Adobe Premiere” . Ilmu Gragis . 31 Juli 2011 . <www.ilmugrafis.com/adobepremiere.php?page=mengenal-adobe-premiere > . Diakses 20 Januari 2014. Malika Muchtar, “Animasi Frame by Frame”, Internasioanal Deasign School, 6 November 2013