PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D “THE GUIDE” MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2011
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Purnomo 11.21.0617
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
DESIGNING Of 3D ANIMATION MOVIE “THE GUIDE” USING AUTODESK MAYA 2011
PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D “THE GUIDE” MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2011
Purnomo Hanif Al Fatta Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The technology to make a movie it’s so modern, Begin the black white movie to using RGB movie system. In some of Countries, it was used to promote a tourism, language and cultur, in exceptly Indonesia. The movie industry too influence a capacity of society in economy and technology. If the movie industry in a Country is developed it’s mean in economy and technology this country is outstanding and it can be refence for the others. This sort animation movie The Guide have destination to introduce a culture, language and tourism in Brebes city. Like Malaysia with Upin and ipin, India with little Krisna, and Indonesia with Si Entong, so the expectation in next time,there is The Guide from City of Brebes. With any animation movie of The Guide, city of Brebes was blessed by the amazing scenery can be more famous by others and animation movie industry can be there local territory and it was made by the Indonesian people. Keywords: Animation movie industry, The Guide, City of Brebes.
1.
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pembuatan film-film luar biasa yang dibuat oleh industri-industri film holywood sangat membuat kita berdecak kagum. Film-film tersebut sangat menginspirasi bagaimana teknologi di luar sana sudah sangat begitu canggihnya. Betapa tidak, mereka membuat film denga visual effect yang menakjubkan. sebagai contoh Film transformer, iron man, lord of the ring, Brave, dan masih banyak lainnya. Tanpa disadari dari rentetan film yang dibuat oleh industri-industri film di negeri paman sam tersebut, ternyata banyak anak-anak bangsa ini yang ikut terjun dalam pembuatan film-film tersebut. Itu membuktikan bahwa sebenarnya anak-anak negeri ini mampu dan bisa menghasilkan karya-karya terbaik untuk film sekelas holywood. Di indonesia sebenarnya sudah banyak film yang di buat oleh anak bangsa sendiri baik yang release di luar negeri dan beberapa menjadi nominasi sebagai film terbaik, contoh Peter Rabit,Garfild,Octounot, Dead Man, Sing To The Down maupun yang release di dalam negeri seperti film Entong , Battle of Surabaya, Pak Raden, itu beberapa film di dalam negeri dengan kualitas hampir menyamai film-film animasi holywood. Dari sedikit ulasan di atas, film animasi pendek “The Guide“ ini harapannya akan sedikit memberikan referensi dan tutorial bagaimana cara membuat film animasi pendek mulai dari pra produksi, proses produksi hingga pasca produksi. Film animasi pendek “The Guide” ini berjudul “Perancangan Film Animasi 3D “The Guide” Menggunakan Autodesk Maya 2011”. Film ini mengambil setting di daerah Brebes yang bertujuan untuk mengangkat budaya dan wisata yang ada di daerah tersebut, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengenal dan mengoptimalkan potensi-potensi alam yang ada di Kabupaten Brebes.
1.2 Pokok Permasalahan Perumusan masalah dari latar belakang tersebut pada pembahasan sebelumnya adalah Bagaimana membuat film animasi “ The Guide “ untuk promo wisata Kabupaten Brebes ? 1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah dalam meyelesaikan masalah yang ada dibutuhkan batasan masalah dalam pengembangan sistem tersebut antara lain : 1. Pembuatan film animasi yang durasinya pendek ini terdiri dari 3
karakter,
dimana watak dan latarbelakang mereka yang berbeda. 2. Pembuatan film animasi “The Guide” inimenggunakan software Autodesk Maya 2011 untuk pembuatan program ditambah dengan adobe photoshope untuk texturing karakter dan adobe audition untuk dubbing suara. 3. Durasi waktu yang akan digunakan dalam pembuatan film ini ±5 Menit 30 detik. 4. Meliputi 3 tahapan proses pembuatan yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. 1.4 Manfaat dan Tujuan
Tujuan dari pembuatan film ini adalah 1. Mengenalkan budaya,bahasa dan pariwisata yang ada di daerah Brebes. 2. mengeksplorasi lebih jauh lagi kemampuan tool-toolyang ada di autodesk maya 2011. 3. Untuk syarat kelulusan jurusan S1TI STMIK AMIKOM Yogyakarta. 1.5 Metode Pengumpulan Data Untuk mempermudah dalam proses pembuatan film, penulis membagi Metode Pengumpulan Data menjadi beberapa bagian dalam mencari referensi dan informasi yang digunakan untuk penyusunan skripsi ini antara lain : 1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pemantauan secara langsung dilapangan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 2. Literature
Literature terdiri dari pengumpulan data dan informasi secara kepustakaan melalui buku-buku referensi, modul, dan catalog yang berkaitan dengan pembuatan film animasi. 3. Wawancara Dilakukan dengan wawancara kepada artist 3D yang mumpuni dibidangnya masing-masing. 1.6 Sistematika Penulisan Memberi gambaran menyeluruh mengenai masalah yang akan dibahas, maka digunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini di bahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat pembuatan film, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Dasar Teori Pada bab ini dibahas mengenai dasar teori dalam pembuatan film 3D beserta pembahasan teknologi yang di butuhkan agar program dapat di selesaikan dengan baik dan berjalan sesuai yang diharapkan. BAB III : Analisis Dan Perancangan Bab ini akan memaparkan tahapan Pra Produksi yang dilakukan selama pembuatan film animasi ini. BAB IV : Implementasi dan Pembahasan Bab ini akan membahastentang implementasi proses Produksi dan
Pasca
Produksi dari pembuatan film animasi “The Guide “ ini. BAB V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai perbaikan dan pengembangan baik software yang digunakan maupun dalam proses pembuatannya agar semakin lebih baik.
2.
Dasar Teori 1.1 Pengertian Animasi1 Animasi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu animate yang artinya menghidupkan, memberi jiwa dan mengerakan benda mati. Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu benda mati, kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup , ditemukannya prinsip dasar animasi adalah dari karakter mata manusia yaitu : persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola. Animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai suatu sequence gambar yang ditampilkan pada tenggang waktu (timeline) tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis. 2.2 Sejarah Animasi2 Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahansampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tanganyang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. DiJepang orang menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapaturutan cerita tentang perjalan tiga babak Sidharta Gautama. Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkapgambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak.Sejak mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga perjalanankematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk dikumpulkansebagai bahan awal mula dari animasi. Animasi, sebenarnya tidak akan
1 2
http://www.satriamultimedia.com/artikel_mengenal_teori_animasi.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01595-DS%20Bab2001.pdf
terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsipfundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Thaumatrope. Sebuah alat
Paul Roget (1828), penemu
berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan
tali
pegasdiantara kedua sisinya.Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya.Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung.Ketika kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.
Dua
penemuan
berikutnya
semakin
menolong
mata
manusia.Phenakistoscope,ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkarandengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, 123 xditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung. 2.3 Asal Mula Teknik Film Animasi3 2.4 Jenis Animasi 2.4.1 Jenis Animasi Menurut Objek4 1. Frame Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah objek pada setiap frame. Objek-objek tersebut nantinya akan tampak pada lokasi-lokasi yang berbeda pada layar. 2. Vector Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah bentuk suatu objek. 3. Computational Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan memindahkan objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x untuk posisi horizontal dan posisi y untuk posisi vertical. 4. Morphing : Peralihan satu bentuk objek ke bentuk objek lainnya dengan memanipulasi lebih dari satu frame sehingga nantinya akan dihasilkan
3 4
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01168-DS%20Bab4001.pdf http://www.satriamultimedia.com/artikel_mengenal_teori_animasi.html
keseluruhan gerakan yang sangat lembut untuk menampilan perubahan satu sampai perubahan bentuk lainnya. 2.4.2 Jenis Animasi Menurut Perkembangan Teknologi Animasi pada awalnya bisa dikatakan sangat sederhana, namun sekarang telah berkembang dan dibedakan menjadi 3 teknologi, yaitu 1. Animasi dua dimensi (2D) 2. Animasi tiga dimensi (3D) 3.
Animasi clay
2.4.3 Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi 2.4.4 Jenis Animasi Menurut Teknik Film Animasi 2.5 Tahapan Pembuatan5 2.5.1
Pra Produksi Merupakan proses perencanaan awal sebelum memasuki proses produksi,
seperti : 1. Ide Cerita 2. Logline 3. Tema 4. Sinopsis 5. Desain Art 6. Story Board 2.5.2
Proses Produksi Merupakan Proses pembuatan film dimana ada beberapa proses yang harus
diseslesaikan, seperti : 1. Modeling 2. Texturing 3. Rigging 4. Animating 2.5.3
Pasca Produksi Merupakan hasil dari proses produksi atau biasanya disebut proses finishing.
1. Editing 2. Rendering 3. Pemindahan film ke dalam CD/DVD/Memory/Roll Film
5
Suyanto, M.2003. Multimedia : Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi Offset.
2.6 Prinsip Animasi6 2.6.1
Solid Drawing Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang
signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah menggambar. 2.6.2
Timing and Spacing Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah
tentang timing dan spacing”.Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. 2.6.3
Squash and Stretch Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada
objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup 2.6.4
Anticipation Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau
ancang-ancang.Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri.Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu dan sejenisnya. 2.6.5
Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan
untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik 2.6.6
Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak
meskipun seseorang telah berhenti bergerak
6
Suyanto, M.2003. Multimedia : Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi Offset
Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan salingsilang.Maksudnya,
adalah
serangkaian
gerakan
yang
saling
mendahului
(overlapping).Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya 2.6.7
Straigh Ahead and Pose To Pose
Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang
animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya inbetween atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. 2.6.8
Staging staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk
mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. 2.6.9
Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi.
Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan beranimasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. 2.6.10 Exaggeration
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam
bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. 2.6.11 Slow In and Slow Out Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. 2.6.12 Arc
Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau
makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. 2.7 Penggunaan Teknologi
2.7.1
Adobe Audition7 Adobe Audition merupakan suatu program yang digunakan untuk merekam
dan mengedit suara dalam bentuk digital yang berbasis
Windows. Program ini
dilengkapi dengan modul-modul efek suara, seperti Delay, Echo, Pereduksi Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo, Pitch, Graphic Dan Parametric Equalizer. Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman suara sampai dengan 128 track hanya dengan satu sound card, hal ini akan memberikan kemudahan bagi seorang sound editor untuk berekspresi lebih jauh. Edit suara bisa dilakukan dalam bentuk .wav dan penyimpanan bisa diconvert dalam bentuk format seperti .wma, .mp3,
mp3pro, dll. Dalam arrangement sebuah musik bisa dilakukan dengan
menambahkan beberapa alat musik dan dikoneksikan dengan line in atau michrophone dari soundcard.
2.7.2
Adobe Premire Pro CS3 Adobe Premiere adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh
Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan
praktisi
di
bidangnya.
Keuntungan
belajar
melakukan
edit
video
menggunakan Adobe Premiere adalah program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih
pemula.
Dengan
latihan
tentunya.
Adobe Premier lebih dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi karena untuk animasi kita bisa memakai adobe After Effect. Namun Adobe Premier terdapat beberapa trik rahasia yang dapat menampilkan multimedia yang lebih menarik. Oleh karena itu adobe premier dapat digabungkan oleh multimedia lainnya seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan Utility multemedia lainnya. 2.7.3
Autodesk Maya Maya adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan 3D asset
untuk digunakan di film, pengembangan game dan arsitektur. Software yang pada awalnya dikeluarkan untuk sistem operasi IRX.Bagaimanapun, ini mendukung ketidakberlanjutan pada Agustus 2006 setelah mengeluarkan versi 6.5.Maya
7
Purwanto, Agus., & Sofyan, A.F. 2008. Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, dan Video Editing, Yogyakarta : Andi Offset.
dapat tersedia dengan edisi komplit dan tanpabatas sampai Agustus 2008.Ketika maya dikembalikan kedalam sebuah deretan yang single 3.
Analisis dan Perancangan 3.1 Tinjauan umum Dalam era global ini, industri film sangat pesat berkembang khususnya industri film animasi. Di luar negeri, seperti Amerika sudah banyak studio-studio film yang sudah membuat karya terbaik untuk tingkat internasional. Tapi di Indonesia industri kreatif baru akan berkembang. Ini dibuktikan dengan menjamurnya studiostudio film animasi di Indonesia. Oleh karena itu, pembuatan film animasi pendek “The Guide” ini harapannya bisa memberikan sedikit referensi dan tutorial versi bahasa Indonesia bagi anak bangsa ini yang ingin mengembangkan ide kreatif karena masih kesulitan dalam menggunakan bahasa asing. Selain itu juga, tujuan dari pembuatan film animasi pendek ini adalah untuk mengenalkan wisata, bahasa dan budaya yang ada di suatu daerah. 3.2 Analisis SWOT Analisis SWOT ini kepanjangan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oppourtunity (Peluang), Threatment (Ancaman). Analisis SWOT ini digunakan untuk mengetahui bagaimana prospek industri film untuk sekarang ini dan apa yang harus dilakukan agar kita bisa berkembang bilamana kita berkecimpung di dunia industri kreatif. Ada 4 aspek analisis SWOT yang digunakan dalam pembuatan film animasi “The Guide” ini. 4 aspek tersebut adalah Strength, Weakness, Oppourtunity,
danThreatment. 3.3 Pra Produksi 3.3.1 Ide Cerita Untuk membuat sebuah animasi diperlukan ide dan sebuah cerita. Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi. 3.3.2 Tema Setelah ide terkumpul, maka selanjutnya adalah menentukan tema sebuah cerita. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada satu kata. 3..3.3 Logline Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot yang dituangkan sedikit mungkin kata-kata yang digunakan. Cara mudah
menulis logline adalah sangat seringnya cerita dimulai dengan kata “Bagaimana jika?”, dan untuk membangun cerita ditambahkan dua kata lagi “ dan kemudian”. 3.3.4 Sinopsis Merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. 3.3.5 Desain Karakter 3.3.6 Desain Tempat 3.3.7 Story Board Story Board digunakan untuk mengetahui Alur cerita yang menggunakan visual gambar. 4.
Implementasi dan Pembahasan 4.1 Produksi 4.1.1 Modeling dan Texturing Modeling adalah pembuatan sebuah objek baik berupa karakter, background ataupun lainnya dengan menggunakan menu/tools yang ada pada Autodesk Maya 2011. Texturing adalah proses memberikan warna pada semua objek yang telah dibuat dengan dibantu softwareadobe Photoshop. 4.1.2 Rigging Merupakan proses pembuatan kerangka dan kontroler kerangka yang digunakan untuk menggerakan tiap karakter. 4.1.3 Skinning Merupakan
proses
penggabungan
antara
kerangka
dengan
karakter,sehingga kerangka yang sudah dibuat bisa menggerakan semua bagian karakter.
Proses pembuatan skinning sendiri menggunakan
beberapa menu, seperti : 1. Smooth Bind digunakan untuk menggabungkan antara badan karakter dengan kerangka. 2. Rigid Bind digunakan membuat controller mata, seperti membuat kedipan atau blink eyes. 3. Detach Skin digunakan untuk memisahkan antara kerangka dengan karakter yang sudah dibuat. 4.1.4 Animating
Merupakan proses setelah modeling, texturing dan rigging selesai.
Animating sendiri adalah menggerakan karakter sehingga tampak seperti hidup. 4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Rendering Merupakan tahap setelah semua tahap produksi selesai. Rendering sendiri bisa di artikan mengubah file maya menjadi file video yang di ubah dengan beberapa settingan agar output yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
4.2.2 Editing
Merupakan proses final dari semua proses. Editing adalah proses
penggabungan beberapa video yang sudah dibuat dengan kualitas sesuai yang diharapkan.
5.
Penutup 5.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan film animasi pendek “The Guide “ ini maka dapat di ambil kesimpulan, yaitu : 1. Film kartun 3D ini dibagi menjadi 3 tahapan. a.
Tahap pertama adalah tahap pra produksi yaitu menyiapkan semua yang diperlukan seperti ide cerita, tema, synopsis, storyboard, desain art dan sebagianya.
b. Tahap kedua adalah tahap produksi yaitu tahap pembuatan, tahap ini meliputi tahap modeling,texturing (pewarnaan), rigging, skinning (penggabungan), dan animating (mengggerakan). c.
Tahap ketiga adalah tahap pasca produksi atau yang sering disebut juga final proses, yaitu semua hasil pembuatan di render guna mendapatkan output file video dan hasil render tersebut di edit menggunakan software editing video.
2. Untuk proses render, menggunakan spesifikasi hardware yang tinggi guna
mendapatkan
hasil
yang
baik
dan
lancar,
disini
penulis
menggunakan hardware dengan spesifikasi : a. RAM 6Gb b. Processor intel core i5 cpu@ 2.40GHz c.
System operasi menggunakan Windows 7
5.2 Saran 1. Buatlah time schedule dari mulai pra produksi, proses produksi hingga pasca produksi. 2. Untuk rendering disarankan menggunakan PC, karena proses render memakan waktu yang cukup lama. jika menggunakan laptop dikhawatirkan tidak kuat untuk menahan panas pada saat proses render. 3. Jangan langsung render semua jumlah frame yang ada, disini penulis melakukan dengan rata-rata tiap 10frame karena beratnya proses rendering akan berpengaruh langsung dengan tempramen pada hardware komputer.
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Agus.,& Sofyan, A.F. 2008. Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, dan Video Editing, Yogyakarta : Andi Offset. Suyanto, M. 2003. Multimedia : Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi Offset. Suyanto, M., & Yuniawan, Aryanto. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Andi Offset. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-01595DS%20Bab2001.pdf diakses pada Kamis, 20 Juni 2013, 23:55:10 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-015DS%20Bab2001.pdf diakses pada Jum’at, 21 Juni 2013, 01:45:02 http://www.satriamultimedia.com/artikel_mengenal_teori_animasi.html diakses pada Kamis, 20 Juni 2013 , 23:45:20 http://shirotholmustaqim.files.wordpress.com/2010/07/adobe_audition.pdf dikses pada Sabtu, 22 Juni 2013, 10:48:12 http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01168-DS%20Bab4001.pdf diakses pada Jum’at, 21 Juni 2013, 01:13:03 http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01168-DS%20Bab4001.pdf diakses pada Sabtu, 22 Juni2013, 09:42:06