PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN VISUAL OBJEK PAPERCRAFT
HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh : Teguh Riyadi 10.11.4025
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
HALAMAN PENGESAHAN
MAKING 2D ANIMATION FILM USING VISUAL OBJECT PAPERCRAFT
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGUNAKAN VISUAL OBJEK PAPERCRAFT
Teguh Riyadi Dhani Ariatmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Papercraft in a broad sense is actually a craft paper, so anything that is made using a paper is papercraft, can also be referred to as the art of creating an object of the base material of paper, by cutting , folding and sticking pattern that has been designed in such a way that can be shapes that we want . examples of objects that can be used Papercraft such people, house, car, motorcycles , animals , etc. Papercraft is a collection of objects or display , from unique shape of replicate an object or character can be developed into an animated or making alive, using stop motion technique in combination with green screen techniques to the process of animasi. In the making of this animated film using 3 stages of development that preproduction stage , production stage , and post- production stage , that will be produce an animated film with title “A Man” , using the extension .mpg format DV PAL standard sized 720 x 576 pixels . As a means of entertainment and education. Keywords : Making Film, Animasi 2D, Papercraft, Stop Motion, and Green Screen
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan dunia film animasi mengalami perkembangan yang sangat pesat,
ini dibuktikan dengan semakin banyaknya inovasi atau terobosan baru dalam penggunaan teknik maupun penggunaan visual objek karakter dan propertinya. Misalnya pada film animasi popular “Shaun The Sheep” produksi Aardman Animations di inggris yang menggunakan visual objek boneka yang terbuat dari bahan semacam plasticine atau silicon. Ricard Haynes sang animator mengatakan, “The process of physically posing the puppets and everything else that moves, and taking a picture or 1
frame. There are 24 or 25 frames in each second” , bahwa teknik animasi yang digunakan dalam film animasi ini adalah dengan cara menata atau menggerakkan boneka dan segala propertinya satu per satu kemudian menggambil gambarnya (frame), rata-rata satu detik dibutuhkan 24-25 frame. Menilik dari konsep pembuatan film animasi di atas, peneliti menentukan sumber masalah penelitian berdasarkan dari latar belakang fenomena (phenomenon), latar belakang fenomena yang dapat peneliti simpulkan dari uraian tentang film “Shaun The Sheep” di atas adalah film tersebut menggunakan objek sebuah benda mati atau boneka silicon sebagai karakter dalam sebuah film animasi, dengan konsep latar belakang fenomena tersebut peneliti mencoba menggunakan sebuah boneka papercraft untuk menggantikan objek boneka silicon yang terdapat dalam film animasi “Shaun The Sheep” untuk di teliti dalam pembuatan sebuah film animasi dalam bentuk 2D. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat ditarik sebuah rumusan
masalah yakni, Bagaimana membuat film animasi 2D menggunakan visual objek papercraft 1.3
Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan film
animasi 2D menggunakan visual objek papercraft adalah, sebagai berikut : 1. Metode Studi Literatur a. Studi Kepustakaan b. Metode Observasi 2. Analisis a. Analisis Karakter
1
Haynes, Ricard. 2012. “Shaun The Sheep Animation”. http://www.shaunthesheep.com/forum/read/49664/1. diakses pada tanggal 9 November 2013.
1
b. Analisis Kebutuhan 3. Perancangan Tahap pra produksi yang berisi pembuatan tema, logline, sinopsis, berisi naskah cerita, perancangan karakter, storyboard, dan sound. 4. Implementasi Tahap implementasi dalam pembuatan film A Man akan berjalan pada tahap produksi yang berisi pembuatan background, karakter, menganimasikan dan dubbing. Sedangkan tahap akhir yaitu tahap pasca produksi berisi composite dan effect, final editing dan final output to tape. 5. Pembahasan Dalam Pembahasan ini membahas tentang uji hasil pembuatan film terhadap penerapan prinsip-prinsip Animasi, storyboard dan analisis karakter. 2.
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Animasi Menurut M. Suyanto (2005), ”Animasi merupakan penggunaan komputer untuk 2
menciptakan gerak pada layar” . Sedangkan menurut Binanto, “Animasi adalah usaha 3
untuk membuat presentasi statis menjadi hidup” . 2.2
Perkembangan Dunia Animasi Santosa Soewignjo (2005) menjelaskan perkembangan animasi dalam bukunya
Let’s Animate dibagi menjadi 3, yaitu animasi klasik, boneka animasi, dan animasi 4
komputer . 2.3
Jenis Animasi Animasi dibagi menjadi sembilan jenis, yaitu Animasi sel, animasi frame, animasi
sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi 5
computational, dan morphing . 2.4
Prinsip Animasi Dalam proses pembuatan karakter Drawing artist atau di kenal dengan Animator 6
perlu mengetahui 12 Prinsip Animasi , yaitu : Squash dan Stretch, Anticipation, Straight
2
Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta : Andi Offset. halaman 287. 3 Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya. Yogyakarta : Andi Offset. Halaman 219. 4 Soewignjo, Santosa. 2005. Let’s Animate!.Bandung : Nexx Media, Inc. Halaman 10. 5 Suyanto, M. loc.cit.
2
Ahead Action and Pose To Pose, Follow Through and Overlapping Action, Slow In Slow Out, Arcs, Secondary Action, Timing, Exaggeration, Solid Drawing, dan Appeal. 2.5
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam pembuatan film animasi dibutuhkan minimal beberapa sumber daya
manusia
yang
sesuai
keahlian
dibidangnya,
yaitu
:
Produser,
Sutradara,
Scriptwriter/Screenwriter, Storyboard Artist, Drawing artist, Coloring artist, Background Artist, Checker dan Scannerman, Editor, Sound Editor dan Talent 2.6
Pengertian Papercraft Papercraft dalam arti luas sebenarnya adalah kerajinan kertas, jadi apapun yang 7
dibuat menggunakan kertas merupakan papercraft .
Dalam
proses
pembuatan
papercraft dikenal 2 profesi, yaitu Desainer dan Builder. 2.7
Teknik Green Screen Green screen merupakan teknik yang popular untuk pembuatan judul multimedia
karena set mahal tidak diperlukan. latar belakang yang menakjubkan dapat digerakan dengan pemodelan 3D dan perangkat lunak grafis, satu atau lebih aktor, kendaraan atau objek lain dapat ditempatkan dengan teratur pada latar belakang tersebut. 2.8
8
Standart Video Format video yang sering digunakan adalah PAL, NTSC, dan SECAM. PAL
(Phase Alternatif Line), NTSC (National Television Standards Committee), dan SECAM 9
(Sequential Couleur Avec Memoire) . 2.9
Format File Video Format File Video Dalam pembutan film merupakan hal yang sangat pentig. Isu
pentingnya adalah jenis yang berbeda antara format file untuk integrasi video digital ke 10
dalam aplikasi multimedia. Format file antara lain AVI, MOV, MPEG, dan FLASH .
6
Suyanto, M dan Yuniawan Aryanto.2006. Merancang Film Kartun.Yogyakarta : Andi Offset. halaman 67. 7 Fian. 2011. “ABOUT PAPERCRAFT”. http://www.handycraf.ucoz.com/news/about_papercraft/2011-11-19-11. diakses pada tanggal 28 November 2013. 8 Triyanto. 2012. IMPLEMENTASI TEKNIK GREEN SCREEN PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP “LAVENA BAND”[skripsi]. Yogyakarta : Program Pasca sarjana STIMIK Amikom Yogyakarta. 9 Suyant. M. op.cit. Halaman 283 10 Ibid.,halaman 284
3
2.10
Siklus Metode Pengembangan Siklus metode pengembangan ini digunakan peneliti sebagai acuan atau sebagai
tahapan dari langkah-langkah yang di gunakan dalam melakukan pengembangan dalam pembuatan film ini. 2.11
Tahapan Proses Pembuatan Film Animasi Pembuatan film animasi ini melalui tiga tahap proses pembuatan, yaitu,tahap pra
produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. 2.11.1 Tahap Pra Produksi Tahap pra produksi adalah keseluruhan tahapan sebelum memulai produksi pembuatan animasi di studio atau di lapangan. Menurut M. Suyanto dan Aryanto (2006) ada beberapa tahap, di antaranya : Ide, Tema, Membuat logline, Penulisan sinopsis, Perancangan karakter, Storyboard, Sound. 2.11.2 Tahap Produksi Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi secara komersial. Tahapannya adalah Pembuatan backgraound, Pembuatan karakter, Menganimasikan, Dubbing. 2.11.3 Tahap Pasca Produksi Pasca produksi adalah periode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah sebuah multimedia di produksi atau tahap finishing. Tahapannya adalah Composite dan effect, Final Editing, Final Output to tape. 2.12
Perangkat Lunak Yang Digunakan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Adobe Photosop. Adobe Illustrator Adobe After effect Adobe Premier pro CS 3 Adobe Audition Particle Illusion Aiseesoft Total Video Convert
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1
Analisis Dalam pembuatan film animasi menggunakan visual objek papercraft ini peneliti menggunakan 2 analisis, yaitu analisis karakter dan analisis kebutuhan.
4
3.1.1
Analisis Karakter
3.1.1.1 A Man ( Danbo) 1. Gerak Kepala Pada umumnya gerakkan pada kepala digunakan untuk melihat sebuah objek tertentu yang diam maupun bergerak, kepala berputar kesamping kanan-kiri atau keatas-kebawah.
Gambar 3.1 Sepasang manusia berkomunikasi 2. Gerak tangan Sendi gerak pada tangan umumnya digunakan untuk berbagai macam hal, misalnya mengangkat, berayun dari atas ke bawah ataupun sebaliknya.
Gambar 3.2 Gerakan tangan mengilustrasikan sesuatu 3. Gerak kaki Pada umumnya gerakan berjalan dengan mengayunkan kaki kedepan dan kebelakang bergantian begitu juga di ikuti gerakan tangan yang mengayun berlawanan. 3.1.1.2 Kupu-kupu Berdasarkan video peneliti mendapatkan 2 kesimpulan tentang gerakan terbang kupu-kupu : 1. Bentuk sayap kupu-kupu
5
Gambar 3.4 Sayap kupu-kupu ketika terbang 2. Gerakan terbang kupu-kupu
Gambar 3.5 Gerakan terbang kupu-kupu 3.1.1.3 Mammoth Penampakan mammoth dalam video trailer film “Titan of Ice Age” :
Gambar 3.6 Screenshot mammoth Terlihat dalam video mammoth memiliki gerakan jalan yang lambat dengan empat kakinya yang terlihat pendek sedangkan badannya yang besar, ketika berjalan mammoth tampak selalu menggerakkan dua bagian tubuhnya yaitu bagian belalai dan ekornya. 3.1.1.4 Burung Penampakan burung terbang pada video di youtube dengan judul “incredible video camera flying with the birds in the sky” dan dapat menarik 2 kesimpulan, yaitu : 1. Bentuk sayap burung
Gambar 3.7 Sayap burung ketika terbang
6
2. Gerakan terbang burung Sedangkan gerakan terbang burung yang tampak pada video, burung terbang dengan lurus tidak seperti kupu-kupu yang terbang seperti gelombang yang mengayun ke atas ke bawah. 3.1.1.5 Tank Berikut adalah screenshot dari video tank Leopard 1 Canada di youtube dengan judul video “Leopard 1 and M1 Abrams Tanks Moving and firing” :
Gambar 3.8 Tank Leopard 1 Canada 3.1.2
Analisis Kebutuhan
3.1.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Adapun kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan film animasi ini adalah sebagai berikut : 1. Komputer 2. Kamera DSLR Canon 660 D 3. Tripod 4. Kain berwarna hijau 5. Meja 6. Lampu 7. Kaset DVD 3.1.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan film animasi ini adalah sebagai berikut : 1. Windows 7 Ultimate 32-bit 2. Adobe Photosop CS 3 Pembuatan background dan manipulasi tekstur kertas. 3. Adobe Illustrator CS 3
7
Digunakan untuk tracing dan coloring. 4. Adobe After effect CS 3 Gunakan pada tahap produksi animasi dan composite effect. 5. Adobe Premier pro CS 3 Gunakan pada tahap pra produksi proses Final editing yaitu penggambungan hasil video per cut beserta audio dan kemudian
dirender, selanjutnya
dipindahkan ke media penyimpanan DVD atau tahap Final Output To Tape 6. Adobe Audition 1.5 Audition digunakan pada tahap produksi dubbing atau perekaman. 7. Particle Illusion 3.0 Digunakan untuk memproduksi efek partikel. 8. Aiseesoft Total Video Convert
Digunakan sebagai konversi file video .avi ke .mpg 3.1.2.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia Berikut adalah pembagian tugas dalam pembuatan film A Man : 1. Produser Produser dalam pembuatan film A Man disini bertugas mengatur atau mengelola pengeluaran keseluruhan proyek pembuatan film. 2. Sutradara Sutradara
pada
pembuatan
film
A
Man
bertugas
mengatur
dan
mengarahkan tenaga-tenaga kerja beserta talent dalam pembuatan film. 3. Scriptwriter Scriptwiter bertugas dalam membuat ide, tema, logline, beserta naskah film A Man untuk selanjutnya dilanjutkan untuk membuat storyboard. 4. Storyboard Artist Bertugas membuat storyboard berdasarkan naskah. 5. Drawing Artist Drawing Artis bertugas membuat gambaran karakter manual pada kertas berdasarkan naskah dan storyboard. 6. Coloring Artist Coloring artis disini memulai tahap digital dengan mewarnai karakter dengan bantuan komputer, yang di mulai dari tahap scanning, tracing kemudian coloring. 7. Background Artis Bertugas membuat background atau latar belakang beserta properti yang di butuhkan dalam pembuatan film A Man berdasarkan storyboard.
8
8. Editor Editor bertugas menganimasikan dan memberi efek serta merender hasil dari pembuatan film aniamasi A Man, di mulai dari tahap animasi, composite dan efek, final editing dan yang terakhir adalah final output to tape. 9. Sound Editor Sound Editor bertugas pada produksi suara mulai dari pencarian suara yang dibutuhkan pada tahap sound dan dubbing. 10. Talent Talent pada film animasi A Man yaitu pada pengisi suara pada tahap dubbing dan cameramen. 3.2
Perancangan Perancangan pada pembuatan film animasi berjudul A Man ini masuk dalam
tahap pra produksi. 3.2.1
Tahap Pra Produksi Pada tahap pra produksi berisi Ide Cerita, Tema, Logline, Sinopsis, Naskah
Cerita, Perancangan karakter atau pemilihan karakter, dan Storyboard. 3.2.1.1 Ide Cerita Ide cerita dalam film A Man mempunyai konsep tentang sindiran terhadap manusia yang sejatinya diturunkan ke bumi dikaruniai kelebihan atau kemampuan yang hampir sama dengan Tuhannya yaitu kemampuan untuk mencipta, kemampuan mencipta untuk membangun sesuatu atau untuk menghancurkan sesuatu. 3.2.1.2 Tema Tema sebuah film biasanya mengerucut pada „satu kata‟ sebagai pesan pokok yang akan disampaikan. Dalam film kartun “A Man” ini sendiri mengambil tema pokok “Manusia”. 3.2.1.3 Logline Pada cerita “A Man”, logline ceritanya adalah “Bagaimana Jika” seorang manusia dikarunia kemampuan untuk mencipta „dan kemudian‟ manusia menguasai bumi dengan kemampuan menciptanya. 3.2.1.4 Sinopsis Merupakan gambaran kasar dari keseluruhan sebuah cerita film, untuk mempermudah menggambarkan cerita.
9
3.2.1.5 Naskah Cerita Sebuah naskah cerita atau script memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita. Bahan dasar pembuatan naskah adalah dari sinopsis. 3.2.1.6 Perancangan Karakter Berdasarkan naskah cerita di atas ada 5 karakter yang terdapat dalam film animasi A man yaitu Danbo (A Man), Kupu-kupu, Mammoth, Burung, dan Tank. Berikut adalah perancangan karakter-karakter dalam film A man : 1.
Danbo (A Man)
Gambar 3.9 Desain template danbo 2.
Kupu-kupu
Gambar 3.10 Perancangan karakter kupu-kupu
3.
Mammoth
10
Gambar 3.11 Perancangan karakter mammoth 4.
Burung
Gambar 3.12 Perancangan karakter burung 5. Tank
Gambar 3.13 Perancangan karakter tank 3.2.1.7 Storyboard Pembuatan storyboard film A Man berfungsi untuk memudahkan animator dalam menganimasikan objek mengikuti alur naskah cerita. Format storyboard bermacammacam, sistematis menyesuaikan dope sheet film yang akan dibuat, peneliti menggunakan 4 kolom dalam pembuatan storyboard 3.2.1.8 Sound Film A Man adalah termasuk film bisu atau tanpa dialog, perekaman suara atau dubbing hanya diperlukan pada bagian opening berupa prolog, kemudian dilanjutakan pemilihan suara efek dan musik background.
11
4.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Implementasi
4.1.1
Produksi
4.1.1.1 Pembuatan Background Background dibuat secara digital dengan aplikasi Adobe Photoshop. Dimana file pendukung berupa foto awan dimanipulasikan dengan foto bertekstur kertas. Dengan photoshop kedua file foto tersebut di satu kan dalam satu area kerja dengan ukuran yang peneliti tentukanan yaitu weight dan height dengan ukuran 4500 x 3176 pixels, Resolusi 72 pixels/inch, Color mode menggunakan RGB Color.
Gambar 4.1 Manipulasi tekstur kertas 4.1.1.2 Pembuatan Karakter Karakter papercraft dalam film A Man hanya boneka danbo, sedangkan karaker lainnya menggunakan proses digital. Sehingga terdapat dua proses pembuatan karakter dalam film A Man, yaitu pembuatan karakter papercraft (Danbo) dan pembuatan karakter digital. a. Karakter Danbo Berikut ilustrasi langkah-kangkah merangkainya :
Gambar 4.2 Langkah merakit pola danbo b. Karakter Digital
12
Terdapat 3 tahap dalam pembuatan karakter digital yaitu : sketsa, scanning, kemudian tracing dan coloring.
Gambar 4.3 Memberi warna Simpan gambar dalam bentuk .png. Dengan cara :File-Export kemudian ubah ekstensinya menjadi frame1-3 berektensi .png klik Export. 4.1.1.3 Menganimasikan Dengan teknik animasi frame atau stop motion objek papercraft digerakkan per frame pada green screen dan di ambil gambarnya dalam bentuk .jpeg yang kemudian di olah pada software After Effect, dan di Render dalam bentuk file video berekstensi .avi dengan nama “Danbo Berjalan” untuk menghasilkan sebuah gerakan objek berdasarkan storyboard. Dalam penganimasian menggunakan software After Effect. Mengubah Opacity File 1 menjadi 0% pada milidetik 10. Agar terlihat lebih halus adalah dengan cara : Select file 1 buka Properties file buka Transform kemudian berikan keyframe Opacity pada milidetik 0 dan 8, berikan keyframe berikutnya pada detik 10 dan turunkan Opacity menjadi 0%. Sehingga gambar frame dua yang muncul, lakukan sampai frame terakhir.
Gambar 4.4 Menggabungkan frame Langakah berikutnya menghilangkah backgraound hasil render dan penambahan backgraound, Buka Effect-Keying-Keylight (1.2) pada box Keylight ubah warna pada Screen Colour menjadi hijau atau gunakan eyedropper kemudian letakkan dan klik pada backgraound.
13
Gambar 4.5 Tampilan effect keylight (1.2) Sedangkan karakter vector dalam animasi film A Man menggunkan cara memotong bagian-bagian tubuh yang nantinya di gerakkan atau di animasikan juga menggunakan Adobe After Effect, dengan cara merubah properties frame atau layer.
Gambar 4.6 Animasi karakter kupu-kupu Selain animasi pada gerakan karakter perlu di terapkan juga animasi pada gerakan kamera pada layar, Dengan cara pada Panel Composition dan Timeline yang aktif, pilih Layer-New-Camera. Pada kotak dialog setting Camera atur setting kemudian klik OK. Kemudian tambahkan layer Null objek, pilih Layer-New-Null Object. Null Object di sini berfungsi untuk focus dari kamera dan menggerakkan PAN kamera dengan cara mengaktifkan Parent pada layer kamera ke Null Object.
Gambar 4.7 Null object
14
Untuk efek kamera zoom in dan zoom out pastikan layer telah aktif menjadi 3D layer. 4.1.1.4 Dubbing Software yang di gunakan peneliti untuk dubbing adalah Adobe Audition 1.5. Berikut implementasinya : 1.
Buka software Adobe audition 1.5
2.
Membuat panel project dengan cara buka File-New, muncul kotak setting waveform atur sampel rate 44100 chanel stereo dan resolution 16 bit kemudian tekan OK.
3.
Memulai rekaman dengan cara menekan tombol icon record dan tekan kembali untuk menghintikan rekaman.
Gambar 4.8 Merekam suara 4.
Melihat hasil rekaman tekan ikon tombol play, kemudian untuk mengimpan project buka File-Save as ubah format menjadi *Mp3 tekan Save.
4.1.2
Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah tahapan terakhir dalam pembuatan film A
Man. Adapun proses dalam tahap ini adalah composite dan effect dan final editing dan konversi ke CD atau Final output To Tape. 4.1.2.1 Composite Dan Effect Dalam pembuatan film A Man pemberian efek berupa partikel yaitu asap, debu dan api ledakan dibuat menggunakan software Particle Illusion 3.0 4.1.2.2 Final Editing Proses ini dilakukan menggunakan software Adobe Premiere Pro. Pilih New Project kemudian muncul kotak dialog setting video pada costum setting peneliti mengatur preset menjadi DV PAL dengan frame rate 25fps yang merupakan format
15
standart TV Indonesia dengan default audio 48kHz, pilih lokasi penyimpanan tekan Ok. 4.1.2.3 Final Output To Tape Dalam pembuatan film A Man ini sebelum file jadi hasil render yaitu “Film A Man.avi” di pindahkan ke media DVD terlebih dahulu di konversi ke format .mpg karena format .mpg mendukung teknologi perangkat keras DVD tersebut. 4.2 Pembahasan Membahas tentang uji hasil pembuatan film terhadap penerapan prinsip-prinsip Animasi, storyboard dan analisis karakter.
2.7 5. 5.1
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan
hasil
dari
penelitian
dalam
pembuatan
film
animasi
2D
menggunakan visual objek papercraft dapat di ambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1. Dalam menganimasikan Objek papercraft pada film 2D ini peneliti menggunakan teknik animasi frame atau stop motion yang digabung dengan teknik green screen, sehingga dapat mempermudah pergerakan objek dalam proses animasi. 2. Alur kerja dalam tahapan proses pembuatan film A Man harus berurutan, yang artinya pada proses pembuatan tahap produksi dapat dikerjakan setelah proses pembuatan tahap pra produksi, karena setiap tahap membutuhkan output dari tahap sebelumnya. 3. Dari hasil visualisasi objek papercraft ke dalam bentuk 2D, objek papercraft memiliki hasil berprespektif 3D. 5.2
Saran Adapun saran dari hasil pembuatan film A man adalah sebagai berikut : 1. Memvisualkan film animasi menggunakan objek papercraft lebih ke dalam perspektif 3D atau dalam bentuk film animasi 3D. 2. Memperhalus
teknik
stop
motion
pada
objek
papercraft
dengan
cara
menambahkan atau menggabungkan beberapa teknik animasi. Misalnya menambahkan
teknik
skeleton
yang
16
digunakan
pada
animasi
3D.
DAFTAR PUSTAKA
Haynes, Ricard. 2012. “Shaun The Sheep Animation”. http://www.shaunthesheep.com/forum/read/49664/1. diakses pada tanggal 9 November 2013 Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta : Andi Offset. Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya. Yogyakarta : Andi Offset. Soewignjo, Santosa. 2005. Let’s Animate!.Bandung : Nexx Media, Inc. Suyanto, M dan Yuniawan Aryanto.2006. Merancang Film Kartun.Yogyakarta : Andi Offset. Fian. 2011. “ABOUT PAPERCRAFT”. http://www.handycraf.ucoz.com/news/about_papercraft/2011-11-19-11. diakses pada tanggal 28. Triyanto. 2012. IMPLEMENTASI TEKNIK GREEN SCREEN PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP “LAVENA BAND”[skripsi]. Yogyakarta : Program Pasca sarjana STIMIK Amikom Yogyakarta.
17