PEMBUATAN FILM KARTUN 2D DENGAN MENERAPKAN TEKNIK PARENT DAN PUPPET PIN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ivan Asta Adhi Saputra 11.12.5608
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PEMBUATAN FILM KARTUN 2D DENGAN MENERAPKAN TEKNIK PARENT DAN PUPPET PIN Hesti Andriani Rahayu1) , Tonny Hidayat2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 1 , Email :
[email protected] ),
[email protected] 2)
memindahkan suatu objek pada titik tertentu yang disebut “Parent”, ke posisi yang berbeda pada timeline, dan semua objek yang melekat pada “Parent” yang disebut “Children”, juga akan bergerak. Satu-satunya perubahan yang tidak berlaku untuk “Childern” adalah opacity. (Tom Green dan Tiago Dias, 2006:276) Dari masalah tersebut maka penulis akan mengimplementasikan animasi 2D menggunakan teknik Parent dan teknik Puppet pin tool dalam merancang sebuah film yang diharapkan dapat lebih mudah mengimplementasikan beberapa prinsip animasi pada proses pembuatan film tersebut dan dapat terselesaikannya proses produksi untuk membuat karya kartun 2D dengan lebih cepat. Teknik Parent dan Puppet pin adalah inti dari skripsi yang penulis ambil, yaitu Implementasi Animasi 2D Teknik Parenting dan Puppet pin tool.
Abstract The Lost Kingdom means lost kingdom, and Gatotkaca was a prominent Javanese puppetry. And The Lost Kingdom New Version Gatotkaca is a cartoon movies that carries genre the history of puppetry of the island of Java. This film upholds the Java culture increasingly abandoned because the influx of western culture, so that society better understand foreign cultures. This film aims to remind the magnitude of Indonesia and the many culture that increasingly abandoned. Parent technique is a simple technique, but if used properly will be an outstanding work. And teqniques Puppet Pin Tool has long existed in After Effect are rarely touched, by studiying this technique works well will produces good result. With parent and Puppet pin tool techniques, The Lost Kingdom Movie New Version Gatotkaca will present the work of 2D animation.
2. Landasan Teori Keywords: Multimedia, Parent, Parenting, Puppet, Pin.
2.1 Tinjauan Pustaka Setelah melakukan pengamatan tentang judul dan tema film animasi 2D yang hampir sama penulis dapat mencari perbedaan yang dimiliki. Yaitu dari skripsi terdahulu milik Muhammad Syaiful Anam dari STMIK AMIKOM Yogyakarta, pada penelitian skripsinya tahun 2014 yang berjudul “Implementasi Depth Of Field pada Animasi 2d Last Page”, membahas tentang teknologi informasi komputer yang memberi peran penting dalam produksi film animasi. Perbedaan dalam penelitian yang dibangun adalah memfokuskan mata pemirsa pada objek tertentu, sehingga memberikan kesan kedalaman sebuah objek. Skripsi yang kedua milik MF Douglas S. dari STMIK AMIKOM Yogyakatra, pada penelitian skripsinya tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Televisi Bagi Anak” Dengan Teknik Cut Out Animation”, membahas tentang membuat animasi dengan teknik yang sederhana dan mudah menggunakan Teknik Cut Out Animation. Perbedaan dalam penelitian yang dibangun adalah scan gambar terlebih dahulu, setelah itu baru digerakkan mengunakan software Adobe After Effect. Skripsi yang ketiga milik Danang Yudianto dari STMIK AMIKOM Yogyakatra, pada penelitian skripsinya tahun 2014 yang berjudul “perancangan Film Animasi 2D "Keberanian"”, teknologi komputer mempermudah dan mempercepat pembuatan menggunakan prinsip "Appeal" pada animasinya menggunakan Adobe Flash.
1. Pendahuluan Dengan berkembangnya teknologi dari perkembangan zaman seperti saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan didapatkan manusia dengan adanya teknologi yang tujuan utamanya adalah meningkatkan kinerja manusia dan kemudahan dalam berbagai lingkup kerja. Salah satunya teknologi membuat film kartun yang semakin mudah untuk digunakan. Menurut Suyanto (2011:12), “Animasi merupakan objek bergerak yang dinamis dan memberikan interaksi yang lebih menarik dibandingkan dengan objek yang statis”. Termasuk film kartun, “Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus” (Suyanto dan Aryanto, 2006:15). Jika cerita film buruk, maka akan memberi dampak buruk juga kepada yang menonton. Puppet pin tool adalah sebuah alat (tool) yang ada pada software Adobe After Effect. “Puppet pin Tool adalah alat yang digunakan untuk memberi gerakan alami pada gambar raster atau gambar vektor grafis, yang termasuk gambar diam, bentuk (shape), dan karakter teks yang baik diimporkan dari file-file Photoshop dan file Illustrator” (Debra Keller, 2012:544). Dengan menggunakan teknik Parenting memungkinkan satu layer pada timeline untuk mewarisi perubahan pada Layer lain. Artinya adalah anda dapat
1
cepat dan cepat kepada masyarakat. Selanjutnya kartun yang difilmkan akan disebut dengan animasi. (Syamsul Arifin dan Adi Kusrianto, 2009:55)
2.2 Film 2.2.1 Definisi Film Film adalah sebuah rangkaian dari keseinambungan citra (image) yang berubah yang menggambarkan kejadian- kejadian dari berbagai titik pandang (Mascelli, 2010:02). 2.2.2 Fungsi dan Jenis Film Film digunakan sebagai media yang merefleksikan realitas, atau bahkan membentuk realitas. Cerita yang ditayangkan lewat film dapat berbentuk fiksi atau non fiksi. Menurut Effendy Pada dasarnya, sebuah film diproduksi untuk konsumsi massal. Sejalan dengan media komunikasi massa lainnya, film memiliki beberapa fungsi komunikasi yaitu: 1. The surveillance of the environment. Artinya media massa berfungsi sebagai pengamatan terhadap lingkungannya. 2. Correlations of the comppnents of society in making response to the environment. Artinya berbagai informasi yang diperoleh media massa, tidak serta merta langsung diberikan secara kesuluruhan kepada masyrakat. 3. Transmission of the social inteherence. Artinya media massa mencoba atau mewariskan sesuatu ilmu pengetahuan. Menurut Effendy semakin pesatnya dunia perfilman membuat masyarakat semakin selektif terhadap berbagai jenis film yang akan mereka konsumsi, terdapat jenis film menurut sifatnya. 1. Film cerita (story film) Film cerita adalah jenis film yang menyajikan kepada publik sebuah cerita. Film jenis ini lazim dipertontonkan di bioskop dengan pemain para bintang film terkenal. Film cerita disitribusikan layaknya barang dagangan, untuk semua kalangan masyarakat, dimanapun ia berada. 2. Film berita (newsreel) Film berita adalah film mengenai peristiwa yang benar-benar terjadi. karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada public harus mengandung niali berita. 3. Film dokumenter (documentary film) Film dokumenter dilihat dari segi subjek dan pendekatannya adalah penyajian hubungan manusia yang didramatisir dengan kehidupan kelembagaannya, baik lembaga industri, sosial maupun politik, dan jika dilihat dari segi teknik merupakan bentuk yang kurang penting dibanding isinya. 4. Film kartun atau film animasi (animation film) Titik berat pembuatan film kartun adalah seni lukis. Satu perstau gambar dilukis dengan seksama umtuk kemudian dipotret satu per satu pula.
2.4 Animasi 2.4.1 Definisi Animasi Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. objek tersebut bisa berupa orang, benda atau text. 2.4.2 Jenis- jenis animasi 1. Animasi Traditional (atau animasi 2D) Traditional animation sering disebut cell animation karena teknik pengerjaannya dilakukan pada media kertas celluloid transparent yang secara sekilas terlihat sama dengan kertas transparansi untuk OHP. 2. Stop motion Stop Motion Animation adalah animasi yang menggunakan media perekam, misalnya kamera, untuk menangkap pergerakan objek yang digerakkan sedikit demi sedikit. 3. 3D animation Computer graphic animation adalah jenis animasi yang keseluruhan prosesnya dikerjakan dengan media komputer. Animasi ini dapat berupa animasi 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). 2.4.3 12 Prinsip animasi Sebelum proses drawing dilaksanakan, perlu dibuat Character Model Sheet dan Behaviours dengan jelas. Selain itu, Drawing Artist, atau yang lebih dikenal dengan Animator, juga perlu mengethui 12 Prinsip Animasi (Suyanto 2006 : 67). 1. Squash And Strech Gerakan dari sebuah karakter tentunya masih dibagi-bagi berdasarkan fisik bendanya. Contohnya pada benda hidup yang berkulit lunak/berdaging yang dibuat lentur sehingga terlihat nyata. 2. Anticipation Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan. Hal itu berguna agar tampak nyata bahwa sebelum melakukan gerakan, terlebih dahulu terdapat gambar antisipasi/ancang-ancang. 3. Staging Keseluruhan gerakan dalam sebuah adegan dengan jelas dan detail direncanakan terlebih dahulu yang akan digambarkan sebagaimana sebuah “shot”, yaitu mencakup tentang angles, framing, dan scene length (durasi). 4. Straight-Ahead Action and Pose-To-Pose Perencanaan gambar untuk gerakan yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi runtut agar dapat terus dilanjutkan mulai saat awal gerakan hingga akhir gerakan. 5. Follow-Through and Overlaping Action Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hukum alam. 6. Slow In-Slow Out
2.3 Kartun 2.3.1 Definisi Kartun Kartun adalah gambar interpretatif yang simbolis mengenai sikap orang, situasi, atau kejadian tertentu. Kartun sering digunakan untuk menyampaikan secara
2
Sebuah gerakan tentu akan mengalami proses dari lambat ke cepat, dan sebaliknya gerakan dari cepat ke lambat tentu tidak secara tiba-tiba berhenti. 7. Arcs Arcs diartikan sebagai sebuah gerakan natural. Gerakan disesuaikan dengan circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup. 8. Secondary Action Gerakan-gerakan pendukung gerakan utama. Misalnya, pada gerakan berjalan seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng. 9. Timing Pernahkah anda melihat gerakan animasi yang terasa sangat kaku bahkan sangat lambat? Hal tersebut terjadi ketika sang animator tidak menguasai teknik timing. 10. Exageration Membuat gerakan pengembangan dari gerakan normal. Namun, gerakan itu sebaiknya tetap berpanduan pada gerakan natural yang dilebihlebihkan. 11. Solid Drawing Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna. 12. Appeal Membuat nilai personality pada karakter yang dibuat. Seorang animator yang baik harus memperlihatkan bahwa tokoh/karakter memiliki jiwa/nilai kepribadian tertentu tanpa harus didukung oleh sound effect. 2.4.4 Proses Produksi animasi 2.4.4.1 Pra produksi Tahap Pra-Produksi adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan., membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, dan seterusnya (Bambi, 2013:33). 1. Konsep dan Ide Setiap Produksi harus dimulai dari konsep, bisa berupa ide-ide sederhana yang nantinya akan dikembangkan lagi menjadi sebuah cerita dari animasi yang akan diciptakan.(Bambi, 2013:36). 2. Skript atau naskah Merupakan suatu uraian dan penjelasan tertulis mengenai apa yang ingin kita dengar dan saksikan di layar. Skript meliputi 5W +1 H. Who- Siapa saja karakter dalam cerita, what- apa yang terjadi, whenkapan terjadi, where- di mana lokasi kejadian, whymengapa terjadi dan how- bagaimana menyelesaikan cerita. (Bambi, 2013:36). 3. Character design Jika dalam sebuah film live action memiliki actor sebagai pemain dalam sebuah cerita, maka film animasi memiliki karakter dan animator- lah sebagai actor yang harus menggerakkan karakter melalui
goresan pensil hingga menjadi film animasi. (Bambi, 2013:45). 4. Color Code Kode warna dalam satuan RGB yang di pilih untuk karkter, properti dan background. Sehingga mempermudah pekerjaan animasi terutama bila di kerjakan oleh banyak orang(Bambi, 2013:38). 5. Design Background Adalah latar belakang berupa tempat kejadian / lokasi karakter dalam cerita(Bambi, 2013:39). 6. Storyboard Adalah suatu presentasi bergambar berbentuk semacam komik, biasanya berupa gambaran detail dari cerita sangat membantu produser untuk menggambarkan bagaimana hasil dari ide cerita tersebut secara keseluruhan. (Bambi, 2013:40). 2.4.4.2 Produksi Yang dimaksud pekerjaan studio adalah pekerjaan yang dilakukan di dalam studio gambar. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama dalam pembuatan film animasi dan masuk dalam tahap produksi (Bambi, 2013:57) . 1. Key motion Key adalah gambar kunci, dalam 1 rangkaian gerak animasi terdiri dari pose minimal ada 2 sampai 3 gambar key (Bambi, 2013:58). 2. In Between Proses penggambaran gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain agar menghasilkan gerakkan yang lebih halus. (Bambi, 2013:59). 3. Background (Gambar latar belakang) Proses pembuatan latar atau background dari film animasi. (Suyanto, 2006:88). 4. Coloring Proses pewarnaan gambar animasi yang sudah di gambar oleh animator (Suyanto, 2006:97). 2.4.4.3 Pasca produksi Pasca produksi adalah bagian terakhir dari rangkaian proses pembuatan animasi. Disini karya animasi tadi akan dipoles dan diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak dilihat (Suyanto, 2006:67). 1. Compositing Pada proses ini di lakukan penggabungan antara karakter animasi dengan background, sound effeck dan dubbing. 2. Editing Editing adalah tahapan menyusun memotong dan memadukan kembali film/ rekaman menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. 3. Rendering Proses akhir produksi mengubah file projek animasi menjadi data digital dalam bentuk .*.avi, *.mpg, *.mp4 maupun *.mov 2.5 Parenting Untuk menyinkronkan perubahan layer dengan menetapkan transformasi satu layer ke layer lain, gunakan Parent. Setelah layer dibuat Parent ke layer lain, layer lain disebut layer childern.
3
2.5.1 Parent Parent berarti layer yang sebagai acuan ketika akan menggerakkan atau mentransformasikan suatu objek, yang selanjutnya akan di ikuti oleh layer childern. 2.5.2 Childern Childern yaitu layer pengikut, mengikuti semua transformasi dari layer parentnya, misalnya scale, position, rotation. Pengecualian untuk trasnformasi opacity. 2.6 Puppet Pin Puppet pin adalah sebuah tool (alat) di software After Effect untuk menggerakkan objek dengan cepat menambahkan gerakan alami untuk gambar raster dan vektor grafis dengan halus dan seperti natural.
No. Hardware Harga 1. Processor Intel Core2 Duo 1.500.000 2. Mainboard BIOSTAR G31-M7 513.000 3. RAM Visipro 2x 4GB DDR2 414.000 4. Seagate 410Gb 7200 rpm 567.000 5. NVIDIA GT220 750.000 6. Monitor Samsung B1930 18,5” 825.000 7. Genius Pen 525.000 8. Keyboard Mouse Logitech 75.000 9. Speaker Stereo Simbadda 250.000 10. TOTAL 5.419.000 Sumber: http://www.revotechno.com/ 12 Desember 2014 3.2 Pra produksi Proses praproduksi merupakan dasar pembuatan sebuah film animasi 2D. Proses praproduksi akan menentukan seperti apa film animasi 2D akan dibuat nantinya. Proses praproduksi pada film animasi 2D dengan menerapkan parent dan puppet pin tool meliputi penulisan cerita, pembuatan storyboard dan concept art. 3.2.1 Idea Concept Film animasi 2D dengan menerapkan parent dan puppet pin tool ini menceritakan tentang kisah hidup seorang tokoh pewayangan yang bernama Gatotkaca. Dalam film ini akan menceritakan dari lahir sampai meninggalnya tokoh pewayangan Gatotkaca. 3.2.2 Skript atau naskah Merupakan suatu uraian dan penjelasan tertulis mengenai apa yang ingin didengar dan disaksikan di layar. Dialog film animasi 2D ini yang lengkap terlampir. 3.2.3 Character design Merupakan suatu sketsa dan gambar-gambar tokoh film yang harus dijadikan pegangan oleh animator yang menggambarkan gerak tokoh tersebut. Desain karakter hanya memuat tampak muka, karena memakai teknik parent saja.
Gambar 2.1 Puppet Pin tool 2.6.1 Puppet Pin Tool Gunakan alat ini untuk menggerakkan dan melengkungkan suatu objek. 2.6.2 Puppet Overlap Tool Gunakan alat ini untuk menempatkan Pin Overlap. 2.6.3 Puppet Stratch Tool Gunakan alat ini untuk menempatkan Pin Stratch, jika melengkungkan bagian gambar yang keras, jadi gambar tersebut akan sedikit melengkung saja. 3. Analisis 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam penerapan parent dan puppet pin tool pada film animasi 2D. 3.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Adapun perangkat lunak dalam penerapan parent dan puppet pin tool pada film animasi 2D: 1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64bit 2. Adobe CS6 Production Premium 3. Celtx Tabel 3.1 Rincian Biaya Hardware No. Software Harga 1. 2. 3.
Windows 7 Ultimate SP1 64bit 2,048,760 Adobe CS6 Production Premium 17,060,800 Celtx TOTAL 19,109,560 Sumber: http://www.amazon.com/ 27 Nopember 2014 Gambar 3.1 Gambar Karakter 3.2.4 Background design Background desain menggambarkan setting atau lokasi dalam film animasi 2D yang akan digunakan.
3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras adalah semua bagian dari komputer berupa benda fisik yang mendukung proses kerja sistem. Pada penerapan parent dan puppet pin tool pada film animasi 2D, diperlukan hardware / perangkat keras yang sesuai dengan system requirment software agar pekerjaan dapat berjalan optimal: Tabel 3.2 Rincian Biaya Hardware
4
4.1.4. Coloring Proses coloring atau pewarnaan pada film animasi 2D ini dengan menggunakan software adobe photoshop. Pada dasarnya pewarnaan pada karakter tiga jenis yaitu warna dasar, shadow dan highlight 4.1 Pasca produksi Pasca produksi adalah tahap akhir dalam pembuatan sebuah film. Di film animasi 2D ini tahap pasca produksi dimulai dengan proses export image dari photoshop, kemudian dilanjutkan dengan editing serta compositing, lalu dibuat musik latar, dan terakhir semua digabung jadi satu lalu dirender menjadi file video.
Gambar 3.2 Background film animasi. 3.2.5 Storyboard Storyboard film animasi 2D ini pada dasarnya adalah bentuk visual dari naskah yang telah dibuat sebelumnya.
4.2.1 Compositing Merupakan proses terakhir dari pembuatan sebuah film animasi. Pada proses ini di lakukan penggabungan antara karakter animasi dengan background, sound effeck dan dubbing. Pada proses ini juga di kerjakan pengeditan pergerakan kamera seperti yang di rencanakan sesuai dengan storyboard. 4.2.1.1 Export File Setiap animasi karakter yang di kerjakan pada adobe photoshop hanya perlu disave atau disimpan dengan ekstensi *psd saja. Kemudian saat import file ke after effect mode import kind pilih composition retail layer untuk mendapatkan potongan-potongan layer yang sesuai dengan ukuran layer, sehingga lebih mudah di animasikan di adobe after effect. 4.2.1.2 Parenting Untuk menyinkronkan perubahan layer dengan menetapkan transformasi satu layer ke layer lain, gunakan parent di software adobe after effect. Setelah layer di-parentkan ke layer lain, layer lain disebut child layer.
Gambar 3.3 Storyboard film animasi 2D 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Produksi Semua yang telah disiapkan dalam tahap praproduksi akan dieksekusi pada tahap ini. 4.1.1. Character Making Merupakan proses pembuatan karakter inti dari animasi yang nantinya akan di teruskan oleh animator parent dan puppet pin untuk menghasilkan gerakan animasi yang lebih halus. 4.1.2. Animation Ada dua proses dalam tahap ini, yaitu tahap animasi parent dan animasi puppet pin. 1. Animasi Parent: Dalam proses ini animator menggerakkan layer-layer yang telah di buat di proses character making, inti yang telah di kerjakan oleh parent adalah agar menghasilkan gerakkan yang dapat digabung. 2. Animasi Puppet: Dalam proses ini animator menggerakkan layer-layer yang telah di buat di proses character making, inti yang telah di kerjakan oleh puppet adalah agar menghasilkan gerakkan yang lebih halus. Proses ini di kerjakan pada adobe after effect dengan menggunakan teknik puppet pin tool. 4.1.3. Background Background merupakan set latar belakang dalam film animasi. Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan. Background yang baik harus memperhatikan detail, termasuk presfektif dan lighting yang di sesuaikan situasi pada adegan film.
4.2.1.3 Puppet Pin Puppet pin tool digunakan sebagai alat untuk memberi gerakan secara alami untuk gambar vektor maupun raster, termasuk gambar diam, dan teks. 4.2.1.4 Rendering Video Pada tahapan ini setiap scene yang telah tersusun di after effect kemudian dirender ke bentuk video .avi/.mov mentah yang nantinya akan digabung menjadi 1 scene utuh pada adobe premie. 4.2.2 Editing Tahap editing adalah tahap penyusunan semua shoot sehingga menjadi satu susunan cerita yang utuh. Pada film animasi 2D ini proses editing dilakukan menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6. Ukuran sequence yang dipakai adalah HDV 720p25. 4.2.3 Rendering Tahap rendering video adalah tahap akhir dalam pembuatan film animasi 2D ini. Sebelum dilakukan rendering video, dilakukan proses editing akhir. 4.2.4 Pembahasan 4.2.4.1 12 Prinsip Animasi Sebuah kartun yang baik, setidaknya memenuhi 6 dari 12 prinsip animasi, dalam pembuatan film kartun
5
2D dengan menerapkan teknik parent dan puppet pin ini akan otomatis memenuhi beberapa prinsip, diantara lain; 1. Squash and Stretch Penggunaan puppet pin tool otomatis menghasilkan deformasi yang sesuai dengan gerakan squash and stretch. 2. Staging Angle camera yang memperlihatkan perbincangan anatara dua karakter dengan jelas, tidak membelakangi kamera. 3. Slow In-Slow Out Sebuah gerakan tentu akan menglami proses dari lambat ke cepat dan sebaliknya, yang tentu tidak secara tiba-tiba berhenti. Misalnya pada penerapanya dalam video pada scene melempar bayi ke kawah. 4. Arcs Gerakan natural seorang manusia, misalnya tangan dengan gerakan melingkar dari melingkarnya sendi sendi yang bekerja pada makhluk hidup. 5. Solid Drawing Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi pada sebuah film kartun yang berkaitan tentang goresan garis, shadow, dan pewarnaan. 6. Appeal Membuat nilai personaliti pada karakter yang dilihat sudah bisa dinilai jahat atau baik. 4.2.4.2 Penempatan Titik Anchor Point Penempatan titik anchor point menyesuaikan dengan salah satu prinsip animasi, yaitu "Arcs" adalah gerakan natural seorang manusia, misalnya tangan dengan gerakan melingkar dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup. 4.2.4.3 Penggunaan Puppet Pin Tool Penggunaan puppet pin tool sebagai alat penambah gerakan yang alami sangat diperlukan untuk mempermudah penerapan salah satu prinsip animasi.
5.2 Saran Setelah menyelesaikan penyusunan skripsi ini , beberapa saran yang ingin penyusun sampaikan sebagai masukan sebagai berikut : 1. Sebelum menerapkan teknik parenting pada adegan dalam sebuah film animasi, pengguna harus memahami tentang layer yang akan dijadikan sebagai panutan (parent) sebagai inti dari satu karakter. 2. Dalam menerapkan puppet pin tool, sebaiknya mengerti tentang timing tentang slow in dan slow out, squash and stretch yang sesuai. Daftar Pustaka [1] After Effect Help : Animating with Puppet Pin tools [online] Available at : http://helpx.adobe.com/aftereffects/using/animating-puppet-tools.html, diakses pada tanggal 7 Desember 2014 [2] After Effect Help : Animating with Puppet Pin tools [online] Available at : http://helpx.adobe.com/aftereffects/using/layer-properties.html, diakses pada tanggal 7 Desember 2014 [3] Arifin, Syamsul dan Adi Kusrianto. 2009. Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi. Surabaya: Grasindo. [4] Green, Tom dan Tiago Dias. 2006. From After Effects to Flash: Poetry in Motion Graphics. United States: Apress. [5] Gunawan, Bambi Bambang. 2013. Nganimasi Bersama Mas Be!. Jakarta: PT Elex Komputindo. [6] Keller, Debra. 2012. The Video Collection Revealed: Adobe Premiere Pro, After Effects, Audition and Encore CS6. United States: Cengage Learning. [7] Mascelli, Joseph V. 2010. The five C’s of Cenematography. Jakarta: Fakultas Film danTelevisi IKJ. [8] Soewignjo, Santoso. 2005. Belajar membuat Animasi 2 Dimensi Let’s Animated.Nexx Media,Inc. Bandung [9] Suyanto ,M. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Andi Offset. Yogyakarta
5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan penjelasan yang telah diuraikan pada bab- bab sebelumnya dari awal sampai akhir dalam penerapan teknik parenting dan puppet pin tool pada film animasi 2D ini penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembuatan film animasi 2D ini melewati tiga tahap, yaitu tahap pra produksi pada tahapan ini mulai dari konsep kemudian membuat sebuah cerita, yang kemudian mulai mendesign karakter yang disesuaikan dengan konsep dan cerita yang telah di buat. 2. Inti dari parenting adalah penggunaan layer utama (parent) sebagai poros pada kumpulan layer (group layer) dalam satu satuan yang akan dianimasikan. 3. Sedangkan untuk penggunaan teknik puppet pin tool juga berada pada proses compositing, puppet pin tool digunakan untuk memperhalus gerakan yang sudah dibuat dalam proses parenting, khususnya pada gerakan-gerakan squash and stretch.
Biodata Penulis Ivan Asta Adhi Saputra, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Amir Fatah Sofyan, memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST), Program Studi Teknik Arsitektur FT UGM, lulus tahun 2008. Tahun 2010 memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom). Saat ini Pekerjaan Profesional sebagai Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6