PERAN POLITIK K.H.A TAUFIQURRAHMAN DALAM PILKADA DI PEKALONGAN TAHUN 2011
SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGAI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH: M. JALALUDIN ASSAYUTI 09370007
PEMBIMBING: SUBAIDI, S.Ag.,M.Si
JINAYAH SIYASAH SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
ABSTRAK Kiai merupakan figur yang memiliki peranan sentral dalam masyarakat Kabupaten Pekalongan. Kiai menjadi rujukan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, mulai persoalan agama, sosial, ekonomi, budaya hingga persoalan politik. Kiai memiliki pengaruh dan kharismatik yang kuat sehingga menempatkan mereka menjadi kekuatan politik tersendiri dalam masyarakat, kekuatan ini yang membuat Kiai seringkali menjadi sasaran tarik menarik antar kekuatan sosial politik. Hadirnya K.H.A Taufiqurrahman dalam arena politik praktis khususnya dalam pilkada tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan merupakan hal yang dilematis. Sebagai pendiri sekaligus pemimpin pondok pesantren At-Taufiqy. K.H.A Taufiqurrahman merupakan sosok yang berpengaruh dan tokoh kharismatik yang mempunyai otoritas serta menjadi rujukan masyarakat dalam berbagai bidang yang berorientasi kepada kemaslahatan ummat, K.H.A Taufiqurrahman juga dihadapkan dengan adanya tawaran untuk aktif dalam bidang politik yang bersipan sektoral baik partisipan secara aktif maupun tidak aktif. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini membahas tentang peran politik K.H.A Taufiqurrahman dalam Pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011, kemudian di fokuskan pada beberapa persoalan, yaitu: Pertama, tindakan apa yang dilakukan oleh K.H.A Taufiqurrahman dalam mendukung proses Pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011. Kedua, strategi apa yang digunakan oleh K.H.A Taufiqurrahman dalam politik khususnya dalam Pilkada tahun 2011. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan pengumpulan data melalui interview, studi kepustakaan, serta data internet. Sesuai dengan kajian dalam penelitian ini, untuk menelaah permasalahan yang diangkat, peneliti mengguanakan perspektif fenomologi. Selain itu, sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mana memberikan gambaran secermat mungkin aksi politik K.H.A Taufiqurrahman dalam pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama: tindakan politik yang dilakukan K.H.A Taufiqurrahman yaitu sebagai simpatisan dan pemberi kekuatan spiritual, operasionalnya sebatas memberikan doa restu kepada calon Kepala Daerah dan Wakilnya, dan tidak terlibat dalam aksi dukungan, atau menjadi tim sukses. Kedua: strategi yang digunakan oleh K.H.A Taufiqurrahman adalah sebagaimana ketika berperan menjadi pendidik, yaitu memberikan guide (petunjuk) dan control terhadap calon Kepala Daerah dan Wakilnya, serta memberikan control kepada ummat dan santri-santrinya agar memilih pemimpin sesuai hati nurani. Jadi perjuangan K.H.A taufiqurrahman dalam politik khususnya dalam Pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011 sebenarnya tidak terekspresikan dengan sesungguhnya menjadi sebuah action politik, perjuangan K.H.A Taufiqurrahman tersebut dengan menjadi simpatisan dan pemberi kekuatan spiritual sebenarnya merupakan perjuangan mediasi, karena yang diharapkan dengan menjadi pemberi kekuatan spiritual bagi calon Kepala Daerah dan Wakilnya agar aspirasi dan kepentingan masyarakat akan mudah terangkat.
ii
DiDUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-OS-06 / RO
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Jurusan Fakultas
: M. J alaludin Assayuti : 09370007 : Jinayah Siyasah : Syariah dan Hukum
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau laporan penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acuan daftar pustaka. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya. Yogyakarta, 03, Juni, 2013
M . J alaludin Assayuti NIM.09370007
111
l::::lIG
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-OS-03 / RO
Hal : Skripsi Saudara M. lalaludin Assayuti Kepada Yth. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Di Y ogyakarta
Assalamuialaiklllnwr. wh. . Setelah membaca, menel serta menyarankan seperJunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama
NIM Judul
: M. Jalaludin Assayuti : 09370007 Politik K.H.A 2011 " peka\ongan
Pilkada di
Sudah dapat diajukan kepada Jinayah Siayasah Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai satu syarat untuk memperoieh sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Dengan ini kami mengharap akhir Saudara tersebut atas dimunaqasyahkan. Atas ucapkan terima dapat Wassalamu 'alaikuf71 Hr, H'b, Yogyakarta,
KEMENTERlAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERl SUNAN KALIJAGA
FAKULT AS SY ARl' AH DAN HUKUM
JURUSAN JINA YAH SlYASAH
J1. MarsdaAdisuciptoTelplFax. (0274) 512840 YOGY AKARTA 55281
PENGESAHAN SKRIPSI Nomor: .UIN.02/0SH/PP.00.091 207.d 120 13
Skripsi atau Tugas Akhir dengan judul: "PERAN POLITIK K.H.A TAUFIQURRAHMAN DALAM PILKAOA 01 PEKALONGAN TAHUN 2011" Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama : M. lalaludin Assayuti NIM : 09370007 :3 Juni2013 Telah dirnunaqasyahkan pada : AlB (85) Nilai Munaqasyah Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UrN Sunan Kalijaga. Ml!NAQOSAH Si ang
Subaidi, ,.Ag.,M.Si
N IP. 197505172005011004
Penguji II
PenguJi I
/
Dr. H.M.Nur,S.Ag. ,M .Ag. NlP. 1970ms j 6 199703 1 00:2
Dr. Ahmad Yani Alls hori.S.A ,M.Ag. NIP. 19731 lOS 199603 10 2
v
MOTTO “”Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama”
“Semangat dalam berusaha dan tekun dalam berdoa”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN Ya Allah.... TanpaMu aku bukan apa-apa. Terima kasih atas segala kasih sayang yang telah Engkau curahkan kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini. Karya ini aku persembahkan kepada : Almamaterku UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan 0543b/U/1987. A. Konsonan tunggal Huruf Arab
ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل
Nama
Huruf Latin
Keterangan
Alîf Bâ’ Tâ’ Sâ’ Jîm Hâ’ Khâ’ Dâl Zâl Râ’ zai sin syin sâd dâd tâ’ zâ’ ‘ain gain fâ’ qâf kâf lâm mîm
tidak dilambangkan b t j kh d ż r z s sy ‘ g f q k l
tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha (dengan titik di bawah) ka dan ha de zet (dengan titik di atas) er zet es es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah) koma terbalik di atas ge ef qi ka `el
viii
م ن و هـ ء ي
nûn wâwû hâ’ hamzah yâ’
m n w h ’ Y
`em `en w ha apostrof ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
ّ دة ّة
ditulis
Muta‘addidah
ditulis
‘iddah
ditulis
Hikmah
ditulis
‘illah
C. Ta’ marbutah di akhir kata 1. Bila dimatikan ditulis h
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
آا اوء
ditulis
Karāmah al-auliyā’
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t atau h.
زآة ا
ditulis
ix
Zakāh al-firi
D. Vokal pendek ___
___
ذآ
fathah
kasrah
___
!ه#$
dammah
ditulis ditulis ditulis
a faala i
ditulis
żukira
ditulis
u
ditulis
yażhabu
E. Vokal panjang 1
Fathah + alif
ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis
ā jāhiliyyah ā tansā ī karīm ū furūd
2
fathah + ya’ mati
3
kasrah + ya’ mati
4
dammah + wawu mati
Fathah + ya’ mati
ditulis
ai
*(/
ditulis
bainakum
fathah + wawu mati
ditulis
au
ل12
ditulis
qaul
ه%
&'()
*$آـ
وض
F. Vokal rangkap 1 2
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
* 3أأ أت *)6 78
ditulis
A’antum
ditulis
U‘iddat
ditulis
La’in syakartum
x
H. Kata sandang alif + lam 1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
ن:;ا ا;س
ditulis
Al-Qur’ān
ditulis
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
ا' =ء > ?ا I.
ditulis
As-Samā’
ditulis
Asy-Syams
Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Ditulis menurut penulisannya.
ذوي اوض ('أه ا
ditulis
Żawī al-furūd
ditulis
Ahl as-Sunnah
xi
KATA PENGANTAR
ا ا ا ّــا# ن ّ وأ! أ$ %!& ' إ& و$ أ! ــ أن &إ,ا ا اى أ ا ن وام , - أ$+. و$ أ/0, ّ و# ّ 0 ء وا+2 أ!ف ا/0, ة وام5 وا,$)' ور+, . ّ#أ Segala puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan kenikmatan-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Fakultas Syari`ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Merupakan satu tugas bagi penyusun untuk menyelesaikan Skripsi ini, dan Alhamdulillah dengan kerjasama yang baik antara pihak Universitas dan Fakultas, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Politik K.H.A Taufiqurrahman Dalam Pilkada Tahun 2011 di Pekalongan”. Untuk ini sebagai ungkapan rasa syukur, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Musa Asyari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Noorhadi Hasan., M.A., M.Phil., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syari`ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak oktoberiansyah selaku Penasehat Akademik. 4. Bapak Dr. H. M. Nur, S.Ag., M. Ag., selaku Ketua Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari`ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 5. Bapak Subaidi,S.Ag.,M.Si. selaku pembimbing, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penyelesaian skripsi ini.
xii
6. Seluruh dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah melimpahkan ilmunya dan selalu memberi inspirasi. 7. Pegawai Tata Usaha (TU) Jurusan Jinayah Siayah, serta seluruh pegawai Tata Usaha Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membantu menyelesaikan segala urusan administrasi. 8. Ayahanda H. Syaefudin Zuhri dan Ibunda Hj. Ani terima kasih atas semua perhatian, kasih sayang dan doanya selama ini. 9. Bapak KH. Suhari terima kasih atas segala bimbingannya dan selalu menemani dalam setiap langkahku. 10. Istriku Tercinta Farah Susantia yang telah memberikan semangat yang tak pernah ada henti-hentinya dan slalu sabar menemani stiap langkahku. 11. Mertua ku Bapak Sunaryanto dan Ibu Lilis terima kasih atas semua perhatian, bimbingan dan kasih sayangnya selama ini. 12. Kakakku M. Syarif Hidatullah serta adikku-adiku yang selalu mendukungku, membuat tersenyum disegala waktu dan hari-hariku. 13. Kawan-kawanku Js A dan Js B angkatan 2009, Saudara-saudaraku seperjuangan di asrama Asy-Syathibi yang selalu setia menemaniku dan selalu menghiburku. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulis skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Tiada gading yang tak retak begitu juga dengan skripsi ini, penyusun sadar bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan mungkin jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penyusun mohon
xiii
maaf atas segala kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Yogyakarta, 03, Juni, 2013
Penyusun M.Jalaludin Assayuti 09370007
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................
I
ABSTRAK..........................................................................................
II
HALAMAN SURAT PERNYATAAN SKRIPSI.......................... ..
III
HALAMAN PERSETUJAN SKRIPSI...........................................
IV
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
V
HALAMAN MOTTO........................................................................
VI
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................
VII
PEDOMAN TRNSLITERASI ARAB-LATIN...............................
VIII
KATA PENGANTAR.......................................................................
XII
DAFTAR ISI.......................................................................................
XV
BAB
I
PENDAHULUAN ...............................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................1 B. Rumusan Masalah .......................................................6 C. Tujuan dan Manfaat penelitian ..................................6 D. Telaah Pustaka ............................................................7 E. Kerangka Teori ...........................................................10 F. Metode Penelitian ........................................................14 G. Sistematika Pembahasan .............................................16
BAB
II
TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN MAQASID SYARI`AH..........................................................................19 A. Teori Fungsionalisme Struktural 1. Pengertian teori Fungsionalisme Struktural…….19 2. Kerangka konsep…………………………………. 20
xv
B. Politik dan Kiai ............................................................25 1. Pengertian Politik ..................................................25 2. Pengertian Kiai ......................................................28 C. Maqasid Hifzh al-Ummah ............................................32 BAB
III
PERAN
POLITIK
K.H.A
TAUFIQURRAHMAN
DALAM
PILKADA TAHUN 2011 DI PEKALONGAN..................37 A. Latar Belakang Pondok Pesantren At-Taufiqy ..........37 B. Posisi dan Peran K.H.A Taufiqurrahman .................43 C. Tindakan Politik K.H.A Taufiqurrahman .................51 D. Strategi K.H.A Taufiqurrahman dalam Politik .........57 E. Faktor Pendorong K.H.A Taufiqurrahman dalam Politik................................................................59 F. Tujuan K.H.A Taufiqurrahaman dalam Politik ........62 BAB
IV ANALISIS ATAS PERAN K.H.A TAUFIQURRAHMAN DALAM PILKADA DI PEKALONGAN TAHUN 2011.................64 A. Peran K.H.A Taufqurrahman dan hubunganya dengan Maslahah ( Hifzh al-Ummah) ..........................64 B. Tindakan Dan Strategi Kiai dalam Politik ..................67 C. Faktor Dan Tujuan Kiai dalam Politik .......................70
BAB
V
PENUTUP ..........................................................................73 A. Kesimpulan ...................................................................73 B. Saran ............................................................................74
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................75
xvi
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar Terjemahan .........................................................................I 2. Biografi Ulama dan Tokoh .............................................................II 3. Pedoman Wawancara .....................................................................III 4. Bukti Penelitian ..............................................................................IV 5. Surat Izin Penelitian .......................................................................V 6. Curricullum Vitae ...........................................................................VI
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA), Kiai selalu memiliki peran yang sangat kuat dan besar pengaruhnya, sekalipun jaman telah banyak mengalami perubahan. Peran Kiai disini sangat besar dalam mempengaruhi suara dalam Pilkada yang sedang berlangsung, karena itu kontestan Pilkada memanfaatkan keberadaan seorang Kiai yang berpengaruh. Hal tersebut cukup ampuh untuk mendulang suara. Fenomena Kiai dewasa ini, tampaknya sedang mengalami pergeseran nilai dan peran yang cukup menarik untuk diteliti. Kiai yang pada prinsipnya bersifat istiqomah dslam membina pesantren dan para santrinya serta sebagai pengayom kebutuhan spiritual masyarakat, kini tampaknya sudah melirik kepada dunia politik. Ironisnya, Kiai dalam politik sering dijadikan dan dimanfaatkan oleh kalangan politisi tertentu. Artinya Kiai sering dijadikan sebagai alat legitimasi kepentingan politik penguasa. Kiai dalam bahasa Jawa memiliki makna yang sangat luas yaitu suatu gelar atau sebutan kehormatan bagi suatu sosok yang dianggap memiliki kelebihan, mulia dan keramat. Sedangkan dalam istilah yang lebih jelasnya, Kiai adalah suatu sebutan atau gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli dalam agama Islam yang memiliki atau menjadi pemimpin pesantren dengan menguasai dan mengajarkan kitab-kitab klasik kepada
1
santrinya, atau sebagai gelar kepada orang tua yang memiliki keistimewaan dan dihormati di daerahnya tersebut1. Ketika masyarakat dilanda krisis kepercayaan pemerintah, jika masyarakat
dibiarkan
terus-menerus
berada
dalam
krisis
yang
memprihatinkan ini, maka membuat peluang terjadinya pergolakan yang mengarah kepada disintegrasi bangsa. Untuk mengatasi persoalan inilah, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari Kiai, sebagai salah satu sosok yang diyakini mampu memberikan pesan-pesan moral kepada masyarakat2. Peran merupakan suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain (Masyarakat) dari diri seorang (Kiai) yang menduduki status tertentu dapat memberikan sumbangsih yang baik kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan termasuk persoalan politik yang kadang sering mengarah kepada urusan kerusuhan local (local caos)3. Dalam peran ketokohan seseorang masih sangat kental untuk mempengaruhi konsituennya. Baik dikarenakan karisma atau posisinya yang straregis sebagai elite agama4. Dalam suatu masyarakat peran elite agama dan elite penguasa cukup mempengaruhi kehidupan baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik.
1
M. Dawam Raharjo, “Pesantrean dan Pembaharuan,” (Jakarta : LP3S, !998), hlm. 10.
2
Hamdan Dawly,” Dakwah Diatas Persoalan Budaya dan Politik,” (Yogyakarta : LESFI, 2001), hlm. 130. 3
Bruce. J. Cohen, “Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar, Terj Saha Sinomora,” (Jakarta : Reinka Cipta, t,t.), hlm. 76. 4
Zainudin Maliki, “Agama Priyayi, Makna Agama di Tengah Elit Penguasa” (Pustaka Marwan : Yogyakarta, 2004). Hlm. xiv-xvii.
2
Kelompok tersebut antara lain aparat pemerintah dan tokoh masyarakat (Kiai). Seorang Kiai berada pada lapisan elit lapisan masyarakat dikarenakan beberapa hal5: pertama, tingginya mobilitas derajat Kiai dalam membangun jaringan hubungan dengan konitas di luarnya ataupun pertemuan dengan jaringan-jaringan tertentu, sehingga memungkinkan mereka memperoleh informasi baru yang dimiliki para santri dan masyarakat sekitarnya. Kedua, posisi sentral dan ketokohan Kiai di desa dan di pesantren, menjadikan mereka sebagai sumber rujukan bagi orang di luar desa, di mana orang-orang yang datang ke desa tidak bisa mengabaikan eksitensi dan peran Kiai. Ketiga, sebagai dampak atau tidak langsung dari posisinya, Kiai biasanya memiliki kelebihan yang bersifat material di bandingkan dengan masyarakat sekitarnya, termasuk pula memiliki akses yang lebih baik. Adanya keterlibatan Kiai dalam partai-partai politik tertentu mengakibatkan eksistensi Kiai dengan sendirinya berpihak kepada partaipartai tertentu. Memang hal tersebut bisa membawa dampak positif, karena mereka akan dapat ikut serta memberikan pendapat dalam proses pengembalian kebijakan pemerintah. Namun, hal ini juga tidak terlepas dari dampak negatife, jika mereka kemudian berupaya mempengaruhi umatnya untuk memilih partai yang didukungnya dengan cara yang tidak bijaksana. Dilihat dari realitas politik, masyarakat Kabupaten Pekalongan mempunyai karakteristik yang sangat menghormati Kiai. Kondisi ini tidak lepas dari penghargaan warga masyarakat Pekalongan terhadap peran Kiai 5
Achmad Patoni, “Peran Kiai Pesantren dalam Partai Politik” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 1-3.
3
yang tidak terbatas pada permasalahan agama saja, akan tetapi secara luas berpengaruh dalam kehidupan baik menyangkut aspek sosial maupun politik. Kiai memiliki pengaruh dan kharisma yang kuat yang menempatkan mereka menjadi kekuatan politik tersendiri dalam masyarakat (Wargatjie, 1996). Kekuatan ini yang membuat Kiai dan pesantrennya seringkali menjadi sasaran tarik menarik antar kekuatan sosial politik di Indonesia. Daerah
Kabupaten
Pekalongan
pada
tanggal
1
Mei
2011
melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA), tentunya tidak terlepas dari peran serta Kiai. Partisipasi politik tersebut ada yang bersifat aktif dan pasif, yang mana perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari sejauh mana pengorbanan yang dilakukan oleh agen-agen politik untuk kepentingan partainya. Batasan minimal dari bentuk partisipasinya adalah dengan adanya keikutsertaan dalam pemberian suara6. Kabupaten Pekalongan disebut sebagai kota Santri, karena mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam dan tempat berkumpulnya para alim ulama`. K.H.A. Taufiqurrahman, merupakan salah satu sosok seorang Kiai kharismatik yang disegani oleh Ulama’ dan Kiai di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya, namun tetap bersahaja dan tawadlu’. Beliau pendiri pondok Pesantren At-Taufiqy yang berdiri kurang lebih tahun 1990 M
adalah
lembaga pendidikan Islam yang sejak awal berdirinya hingga sekarang tetap mempertahankan sistem tradisional tidak mengadopsi sistem pendidikan modern bukan berarti lembaga pendidikan ini tidak diminati, malah 6
Micheal Rush Phillip Althoff, “Pengantar Sosiologi Politik,” (Jakarta : Raja Grafindo persada, 2005), hlm. 126-127 .
4
sebaliknya sangat banyak orang tua yang mempercayakan kepada pesantren ini untuk mendidik anak mereka menjadi santri di pondok pesantren AtTaufiqy. Sosok kharismatik K.H.A Taufiqurrahman serta ke istiqomahannya dalam mengkaji dan mengajarkan ilmu-ilmu kitab klasik sepertinya menjadi fenomena tersendiri sehingga pesantren bercorak tradisional ini tetap eksis dan diminati masyarakat. Sosok Kiai seperti ini yang cenderung dijadikan dan dimanfaatkan oleh kalangan politisi tertentu artinya Kiai sering dijadikan sebagai alat legitimasi kepentingan politik penguasa. Fenomena ini mencerminkan bahwa budaya politik7 Kiai berpengaruh luas dalam struktur kehidupan masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Kepemimpinan Kiai yang kharismatik merupakan sosok penting yang berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan figur kharismatik ini Kiai ikut berpengaruh dalam membentuk kehidupan sosial, kultural dan keagamaan warga masyarakat. Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat diambil benang merah untuk dijadikan persoalan dalam penelitian tersebut, yang terfokus kepada pertanyaan apakah K.H.A. Taufiqurrahman ikut terlibat secara formal dalam hal mobilisasi masa untuk berperan mendukung salah satu calon Kepala Daerah dan Wakilnya atau K.H.A. Taufiqurrahman tetap konsekuen (istiqomah) secara independen menjadi seorang pembimbing masyarakat. 7
Keberadaan sebagai pemimpin non formal memiliki tempat tersendiri dalam struktur kehidupan masyarakat di kabupaten Pekalongan, Lihat Chilchote, Ronald H.,2003, “Teori Perbandingan Politik : Penelusuran Paradigma”, Terjemahan dari Buku “ Theori of Comperative Politihs The Search foar a Freedom” oleh Haris Munandar, PT Grafindo Persada, Jakarta
5
B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah awal bagi pencarian jawaban dari sebuah persoalan, masalah atau problematika menurut Winarno Surachmat adalah: “setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan sebagai suatu rintangan yang meski di lalui dengan jalan atau cara mengatasi apabila kita ingin berjalan”8. Bertolak dari sebuah latar belakang diatas, skripsi ini membahas tentang K.H.A. Taufiqurrahman dan peranannya dalam pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011, untuk mengetahui pembahasan dan penjabaranya maka rumusan masalah akan menjelaskan tentang: 1. Tindakan politik apa yang dilakukan oleh K.H.A. Taufiqurrahman dalam mendukung proses Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Pekalongan tahun 2011? 2. Strategi apa yang digunakan K.H.A Taufiqurrahman dalam politik khususnya dalam Pilkada tahun 2011?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian Dari pembahasan yang akan dilakukan dalam skripsi tersebut, maka penyusun mempunyai tujuan yang dapat dipetik, yaitu:
8
Winarno Surachmat, “Pengantar Penelitian Ilmiah”: Dasar, Metode dan Teknik, (Bandung: CV. Tarsito, 1994), hlm. 34.
6
1.
Untuk menjelaskan Tindakan politik apa saja yang dilakukan oleh K.H.A. Taufiqurrahman dalam mendukung proses Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Pekalongan tahun 2011?
2. Untuk menjelaskan strategi yang digunakan K.H.A Taufiqurrahman dalam politik khusunya dalam Pilkada tahun 2011? 3. Untuk
menjelaskan
apakah
K.H.A.
Taufiqurrahman
benar-benar
mengutamakan kepentingan umat (Hifzh al-Ummah) atau terkurung dengan kepentingan partai. Sedangakan manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dari penyusunan skripsi ini adalah: 1. Sebagai masukan bagi kegiatan akademik, khususnya di bidang sosial politik maupun keagamaan. 2. Sebagai masukan dan sumbangan bagi tokoh agama, elit politik, serta masyarakat setempat untuk menumbuhkan kesadaran berpolitik yang sesuai dengan aturan-aturan yang baik. 3. Bagi kepentingan ilmu pengetahuan, dengan mengangkat tema seperti di atas dapat memperjelas secara empirik dan memperkaya pengetahuan serta pemahaman tentang peranan ulama dalam masyarakat.
D. Telaah Pustaka Hal yang perlu dilakukan seseorang ketika membuat karya ilmiah atau skripsi adalah mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai bahan dalam penyusunan skripsi tersebut. Untuk penelitian yang terfokus
7
pada kajian peran K.H.A. Taufiqurrahman dalam pilkada di Pekalongan tahun 2011 belum ada, namun telah banyak riset dan buku yang membahas tentang Kiai dalam politik diantaranya adalah: Karya ilmiah yang berjudul “ Budaya Politik Kiai di Pedesaan (Studi kasus Kiai Pesantren di Kabupaten Pekalongan)” oleh Amir Fadillah, karya ilmiah
tersebut
menjelaskan
tentang
upaya
Kiai
pesantren
dalam
mempertahankan otoritasnya melalui pembentukan jaringan di pedesaan kemudian memaparkan pandangan Kiai dan perannya dalam arena politik sesuai dengan karakteristik masing-masing Kiai pesantren. Karya Rini Pentania Arifa dalam skripsinya yang berjudul “Peran Kiai Dalam Politik Di Kabuten Sumenep Perspektif Fiqh Siayash” skripsi ini membahas tentang peranan-peranan Kiai dalam politik di kabupaten Sumenep yang tidak dapat memberikan kemaslahatan kepada masyarakat. Sebagaimana kewajiban pemimpin dalam islam harus memberikan kemaslahatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan mereka menjadi semacam rujukan (central of reference) mengenai bagaimana seharusnya umat berprilaku dan bersikap yang benar dalam kesehariannya para Kiai politisi tidak dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat muslim di Sumenep9. Khoiru Ummatin dengan karyanya yang berjudul “Perilaku Politik Kiai”, buku ini merupakan tesis beliau dalam menyelasaikan Program Sosial Konsentrasi Agama dan Perubahan Sosial Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, yaitu mengungkapkan tentang perjuangan Kiai NU dan pergeseran 9
Rini Pentania Arifa, “Peranan Kiai Dalam Politik Di kabupaten Sumenep”, skripsi, tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Sayria`ah, UIN Sunan Kalijaga,2005).
8
peran politik Kiai dalam konteks politik di Yogyakarta. Isi dari penelitian ini mengungkapkan secara eksplisit tentang signifikansi perpolitikan warga NU pasca reformasi dengan sebuah perubahan, baik dari sosial, budaya maupun politik. Artinya, perubahan tersebut merupakan bagian dari implementasi peran strategis Kiai NU di Yogyakarta yang terakumulasi dalam partai politik (PKB)10. Buku yang berjudul “Peran Kiai dalam Partai Politik” yang ditulis oleh Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag., diterbitkan Pustaka Pelajar 2007. Pembahasan didalam buku ini menjelaskan bagaimana peran Kiai yang telah memegang dua kunci, agama disatu sisi dan politik disisi lain. Ibnu Hajar dalam bukunya yang berjudul “Kiai Di Tengah Pusaran Politik” dalam buku ini banyak membahas tentang keterlibatan Kiai dalam politik praktis yang ada periode sebelumnya seorang Kiai merupakan sosok ideal yang di homati dan di segani. Karena Kiai adalah pemimpin Karismatik yang kata-katanya diikuti oleh penduduk muslim, namun masuknya Kiai diranah politik menjadi sosok yang kadang tidak diterima oleh santri dan masyarakat11. “Peran Politik Kiai Studi Pilkada 2006 di kabupaten Tasikmalaya” skripsi Encep Abdussalam yang memuat tentang kedudukan dan keberadaan Kiai sebagai pelapor masa depan umat ikut andil dalam politik praktis. Terjunya Kiai dalam dunia politik praktis diharapkan membawa implikasi 10
Khoiru Ummatin, “Perilaku Politik Kia”, cet ke-1, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2002), hlm.V. 11
Ibnu Hajar,” Kiai Di Tengah Pusaran Politik”, cetke-1 (Yogyakarta: IRCiSoD,2009).
9
terhadap situasi politik yang menggembirakan, keadaan demikian terjadi didalam penyelenggaraan Pilkada 2006 di Kabupaten Tasikmalaya12. Buku yang dikarang oleh Ahmad Qadri Azizy, yang berjudul “Islam dan permasalahan Sosial” memberikan penjelasan tentang kehidupan santri di Pondok Pesantren sampai perkembanganya13. Di pesantren, Kiai-Kiai merupakan sosok yang sangat penting (esensial) begitu pula dalam kehidupan masyarakat, Kiai merupakan panutan yang akan selalu didengar dari setiap ucapannya. Semakin tinngi ilmu Kiai, maka ia akan semakin lebih di kagumi dan dihormati14. Sekalipun dari sekian buku-buku maupun skripsi diatas berbeda dengan apa yang penulis teliti, namun buku-buku maupun skripsi diatas sangat berguna bagi penulis untuk dijadikan sebagai bahan rujukan dalam penulisan skripsi ini.
E. Kerangka Teori Dalam suatu tatanan masyarakat, Kiai selain sebagai seorang yang sangat paham terhadap berbagai pesoalan agama, Kiai juga akan dihadapkan kepada persoalan sosial, baik yang berdimensi agama atau yang lainya. Pentingnya peran adalah karena ia akan dapat mengetahui perilaku seseorang.
12
Encep Abdussalam,” Peran Politik Kiai Studi Pilkada 2006 di kabupaten Tasikmalaya”, skripsi, tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Syari`ah, UIN Sunan Kalijaga,2007). 13
Ahmad Qodri A.Azizy,” Islam dan Permasalahn Sosial : (Yogyakarta : LKIS,2000) , Hlm. 46. 14
Mencari Jalan Keluar”
Rajikin Damam,” Membidik NU : Dilema Percantuman Politik NU Pasca Khittah” (Yogyakarta : Gama Media, 2000), hlm. 48.
10
Peran yang menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan mengendalikan tindakan orang lain, sehingga orang lain itu akan dapat menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Hubungan-hubungan dalam masyarakat tersebut merupakan suatu hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Sebagai seorang yang memiliki kedudukan sosial yang terhormat yang menjadikan panutan masyarakat, Kiai dalam segala hal tindakanya hendaklah mementingkan terhadap kepentingan bersama (Maslahah al-`Ammah), yang bergerak menuju istilah Hifz al-Ummah. Mengutip pendapat Gross, Mason dan Mc. Eachern memberikan pengertian tentang peran yaitu sebagai perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menenmpati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, maksudnya diharapkan dapat melakukan hal-hal tertentu sebagai kedudukan seseorang dalam peran itu dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Didalam peran terdapat dua macam harapan, yaitu: 1. Harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban dari pemegang peran. 2. Harapan-harapan yang dimiliki oleh sipemegang peran terhadap orang lain yang mempunyai relasi dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya15.
15
David Berry, “Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi”, (Jakarta : Raja wali, 1981), hlm. 99-
101.
11
Dalam hubunganya dengan peran K.H.A. Taufiqurrahman dalam Pilkada di Kabupaten Pekalongan tahun 2011, peran tersebut tidak akan pernah lepas dari suatu harapan, baik itu yang timbul dari K.H.A. Taufiqurrahman itu sendiri atau dari masyarakat. Terdapat berbagai perspektif yang bisa digunakan untuk memahami dan menjelaskan tentang perilaku politik secara rasional. Hal yang paling dominan untuk menjelaskan hubungan politik dengan agama adalah teori fungsionalisme struktural. salah seorang ilmuan dari teori ini adalah Talcot Person dan Robert K. Merton teori fungsionalisme struktural sebagai tradisi teoritik dalam kajian-kajian kemasyarakatan khususnya yang menyangkut sturktur dan fungsi masyarakat. Asumsi dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural yaitu bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat adalah merupakan kumpulan sistem-sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan. Teori Fungsionalisme Struktural yang dipengaruhi oleh para sosiolog Eropa menyebabkan teori ini bersifat empiris, positivistis dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia itu didasarkan pada dorongan kemauan dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana (alat)
12
dan tujuan yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisikondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu bahwa tindakan individu manusia itu diarahkan pada tujuan. Di samping itu, tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedangkan unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Selain itu, secara normatif tindakan tersebut diatur berkenaan dengan penentuan alat dan tujuan atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tindakan itu dipandang sebagai kenyataan sosial yang terkecil dan mendasar yang unsur-unsurnya berupa alat, tujuan, situasi, dan norma. Dengan demikian, dalam tindakan tersebut dapat digambarkan yaitu individu sebagai pelaku dengan alat yang ada, akan mencapai tujuan dengan berbagai macam cara dan juga individu itu dipengaruhi oleh kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuan yang akan dicapai dengan bimbingan nilai dan ide serta norma. Perlu diketahui bahwa selain hal-hal tersebut di atas, tindakan individu manusia itu juga ditentukan oleh orientasi subjektifnya yaitu berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai. Berangkat dari pemaparan tentang pengertian peran secara umum dan sehubungan dengan teori fungsional dalam struktur masyarakat, K.H.A. Taufiqurrahman merupakan sosok yang mempunyai beberapa peran yang melibatkan harapan-harapan perilaku yang saling bertentangan, maka dalam mengkaji permasalahan yang menjadi objek penelitian ini, penyusun menggunakan teori peran fungsional dan konsep maslahah yang dianggap
13
relevan untuk membahas mengenai Peran Politik K.H.A. Taufiqurrahman dalam Pilkada di Pekalongan tahun 2011.
F. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan, sedangkan menurut Koentjarat Ningrat, metode artinya cara kerja di dalam mengadakan suatu riset agar dapat memahami obyek yang menjadi sesuatu ilmu yang bersangkutan16. Metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuain dengan obyek penelitian supaya penelitian dapat menyentuh sasaran. Dalam penelitian terhadap persoalan diatas, penyusun menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research study), yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dengan wawancara secara langsung dan bertatap muka dengan orang yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.
2.
Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran secermat mungkin peran K.H.A. Taufiqurrahman dalam Pilkada di Pekalongan tahun 2011.
16
Puis A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry,” Kamus Ilmiah Populer” (Surabaya : Arloka, 1994), hlm. 461
14
3.
Pendekatan Penelitian Pendekatan
yang
dilakukan
penyusun
dalam
penelitian
menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu sebuah pendekatan yang berusaha memahami makna, nilai, persepsi, dan juga pertimbangan etik di setiap tindakan dan keputusan pada dunia kehidupan K.H.A. Taufiqurrahman. 4.
Jenis Data Dalam penelitian ini, ada dua jenis data yaitu: pertama, Data Primer adalah semua data yang diperoleh penulis dengan terjun langsung ke obyek penelitian. Kedua, Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain tanpa terjun ke obyek penelitian seperti: studi pustaka dan hasil penelitian terdahulu.
5.
Metode Pengumpulan data Bertolak dari tujuan penelitian dan untuk mendapatkan data yang diperlukan maka penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Adapun metode yang digunakan meliputi: a. Metode Interview Metode Interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Metode Interview ini ditempuh dengan cara mencari informasi langsung. Adapun informasi adalah mereka yang menjadi saksi hidup atau berinteraksi
15
secara langsung dengan K.H.A. Taufiqurrahman, keluarga dan murid-muridnya. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah cara mencari sumber tertulis yang dapat memberikan informasi, baik yang berupa buku-buku, majalah, dokumen maupun data-data yang ada hubungannya dengan penelitian ini. 6. Teknik Analisis Data Sesudah data-data
yang diperlukan terkumpul,
kemudian
diklasifikasikan dan dikategorikan, sesuai dengan permasalahan yang ingin diungkap, selanjutnya dianalisis baik secara deduktif maupun induktif. 1. Deduktif, yaitu suatu pola berfikir dengan menarik kesimpulan dari data yang umum kepada yang khusus 2. Induktif, yaitu metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
G. Sistematika Pembahasan Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab pertama adalah pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Pada bab pendahuluan berfungsi untuk mengarahkan penelitian yang akan dilakukan
16
dan memberikan gambaran-gambaran umum tentang pembahasan dari permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, sehingga lebih mudah memahami dan mengetahui isi skripsi. Bab kedua membahas seputar Teori Fungsional dan Maqasid Syari`ah, pada bab ini menjelaskan tentang pengertian dan konsep teori Fungsionalisme Struktural. Kemudian memaparkan pengertian politik dan Kiai. Setelah itu, menjelaskan tentang Maqasid Syari`ah yang berkaitan dengan Hifzh alUmmah. Bab ketiga membahas mengenai peran politik K.H.A. Taufiqurrahman tahun 2011 dalam pilkada di Pekalongan pada bab ini memaparkan tentang latar belakang pondok pesantren At-Taufiqy, serta membahas posisi dan peran K.H.A Taufiqurrahman. Setelah itu, menjelaskan tindakan politik K.H.A
Taufiqurrahman
dan
strategi
yang
digunakan
oleh
K.H.A
Taufiqurrahman, dilanjutkan dengan membahas faktor yang mendorong K.H.A Taufiqurrahman dalam politik serta tujuan K.H.A Taufiqurrahman dalam politik. Bab keempat merupakan analisis atas peran politik K.H.A. Taufiqurrahman dalam pilkada di pekalongan tahun 2011 pada bab ini membahas tentang Peran K.H.A Taufiqurrahman dan hubunganya dengan Maslahah (Hifzh al-Ummah), kemudian dilanjutkan dengan menganalisis tindakan dan strategi K.H.A Taufiqurrahman serta menganalisis faktor dan tindakan K.H.A Taufiqurrahman dalam politik khususnya dalam pilkada tahun 2011 di Pekalongan.
17
Bab kelima merupakan penutup yang mencakup kesimpulan dari pembahasan secara keseluruhan serta saran-saran.
18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah mengadakan analisa terhadap penelitian, maka pemahaman yang saya simpulkan dari perumusan masalah serta keseluruhan pembahasan pada bab pertama hingga bab terakhir, setidaknya dapat ditemukan beberapa pokok pemikiran sebagai berikut: a. Keteribatan K.H.A. Taufiqqurrohman dalam dunia politik bersifat non aktif. Tindakan politik K.H.A. Taufiqurrahman mendukung partai tertentu sesuai hati nurani, namun tidak berada dalam garis depan dalam memperjuangkan keberhasilan partai yang didukung. Serta memberikan restu terhadap calon tertentu, akan tetapi tidak terlibat dalam aksi dukungan atau menjadi tim sukses. Sesuai peran dan fungsi sebagai seorang Kiai, K.H.A Taufiqurrahman hanya ingin menjalankan perannya sebagai seorang Kiai sesuai dengan peran dan fungsi utama seorang Kiai. b. Sesuai dengan peran dan fungsi seoarang Kiai tanpa terlibat jauh dalam dunia politik, strategi yang digunakan
adalah sebagaimana ketika
berperan sebagai pendidik yaitu dengan cara memberikan nasehat kepada santri dan masyarakat pada umumnya agar memilih pemimpin sesuai hati nurani dan memberikan guide (petunjuk) kepada calon kepala daerah dan wakilnya agar lebih mementingkan kemaslahatan ummat dan menjadi
73
pemimpin yang amanah dan mengemban jabatanyya. Tanpa menyebutkan nama partai tertentu. B. Saran Keterlibatan Kiai dalam bentuk aktor, partisipan maupun simpatisan dalam politik seyogyanya harus direspon secara positif, karena bagaimanapun juga ini adalah proses menuju penguatan masyarakat sipil yang baik ke depan. Sebagai suatu harapan, maka tentu keterlibatan kiai ke dalam politik ini harus juga di barengi dengan pengetahuan yang memadai tentang ilmuilmu terkait. Seperti ilmu politik,sosiologi politik dan ketatanegaraan dan lain sebagainya. Dan bagi masyarakat Pekalongan khususnya yang berada dalam di pedesaan hendaknya mendapatkan pembelajaran politik yang layak. Hal ini diharapkan mereka bisa mengetahui kegiatan politik selanjutnya secara professional dan tidak mengikuti budaya patronase.
74
DAFTAR PUSTAKA A. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an / Tafsir Departemen Agama, Al-Qur’an and Terjemahannya, 1990.
B. BUKU-BUKU Abdul Mun`in, Konsep Kekuasaan Politik Dalam al-qur`an, (Jakarta : LSIK, 1994) Achmad Patoni, “Peran Kiai Pesantren dalam Partai Politik” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ahmad Qodri A.Azizy, Islam dan Permasalahn Sosial : Mencari Jalan Keluar (Yogyakarta : LKIS,2000) David Berry, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, (Jakarta : Raja wali, 1981) Djoko Soryono, “Tradisi Dalam Histografi Jawa : Pengaruh Islam di Jawa” tulisan ini disampaikan pada seminar pengaruh Islam terhadap budaya Jawa, 31 November 2008 Drs. Chaerul Uman dkk, Ushul Fiqh I ( Bandung: Pustaka Setia,1998). Edy Suhardono, Teori Peran, Konsep, Derivasi, Implikasinya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994). Encep Abdussalam, Peran Politik Kiai Studi Pilkada 2006 di kabupaten Tasikmalaya, skripsi, tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Syari`ah, UIN Sunan Kalijaga George Ritzer-Douglas J. Goodman “Teori Sosiologi Modern” Edisi ke-6 (Jakarta : Kencana, 2008) H.A Djazuli, Fiqh Siyasah : Implemetasi Kemaslahatan Ummah dalam Ramburambu Syari`ah (Bandung : Kencana,2003) Hiroko Horikhosi, Kiai dan Perubahan Sosial, ter. Umar Basalim dan Andi Muarly Sunrawa, (Jakarta : P3M, 1987)
75
Ibnu Hajar, Kiai Di Tengah Pusaran Politik, cetke-1 (Yogyakarta: IRCiSoD, 2009). Imaduddin Ibn Muhammad at-Thabari, Ahkam al-Qur`an, cet. Ke-1 (Bairut : Dar al-Kutub al-Alamiyyah, 1405 H/1985 M) Imron Arifin, Kepemimpinan Kiai, Kasus Pondok Pesantren Tebuireng, (Malang : Kalimasahadad, 1993) Iskandar Zulkarnain dkk, Sejarah Sumenep. (Sumenep : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumenep, 2003) J.H. Rapar, Filsafat Politik Plato, (Jakarta : Rajawali press, 1981) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, edisi ke-2, cet. Ke-4, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995) Khoiru Ummatin, Perilaku Politik Kia, cet ke-1, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2002) Mariam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Granindo, 1993) Micheal Rush Phillip Althoff, “Pengantar Sosiologi Politik,” (Jakarta : Raja Grafindo persada, 2005) Muhammad Sobari, Membaca dengan Sikap Total dan Empati, Kiai Nyentrik Membela Pemerintah, (Yogyakarta : LKiS. 1997) Munawir Sjadzali, Islam dan tat Negara Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, cet ke-5 (Jakarta: UI Press, 1993). M. Quraish Shihab, Membumikan Al-qur`an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1996). Nirzalin, Pergeseran Kekuasaan Ulama Politik dalam Mayarakat Aceh, “tesis”, Program Studi Sosiologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003 Puis A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya : Arloka, 1994) Rajikin Damam, Membidik NU : Dilema Percantuman Politik NU Pasca Khittah (Yogyakarta : Gama Media, 2000) Ramalan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta : Granindo, 1993) Rini Pentania Arifa, “Peranan Kiai Dalam Politik Di kabupaten Sumenep”, skripsi, tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Sayria`ah, UIN Sunan Kalijaga)
76
Robert A. Dahl, Demokrasi dan para Pengkritiknya, terj. A. Rahman Zainudin, (Jakarta : Yayasan Obor, 1992) S Prawiroatmaja, Bausastra Jawa-Kawi, (Jakarta : Haji Masgung. 1992), hlm.264. Winarno Surachmat, “Pengantar Penelitian Ilmiah”: Dasar, Metode dan Teknik, (Bandung: CV. Tarsito, 1994) Zamakhsyari Dhofier, “Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai Dalam Jembatan Suramadu Respon Terhadap Indrustrialisasi”, (Yogyakarta : LKPSM, 1996) Zein M. Wiryoprawiro, Arsitektur Tradisional Madura Sumenep Dengan Pendekatan Historis Dan Deskriptif, cet. Ket -1 (Surabaya: Laboratium Arsitektur Tradisional ITS, 1986)
C. Lain-lain file:///F:/hak-pilih-warga-negara-sebagai-sarana-pelaksanaan-kedaulatan-rakyatdalam-pemilu.html http://www.pekalongankota.go.id ( Website Resmi Pemerintahan Kabupaten Pekalongan) Sumber Data : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka (DDA Th.2011, Bappeda & BPS Kabupaten Pekalongan). Sumber Data : Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan, tahun 2011. Wawancara dengan KH Suhari selaku Kepala Koprasi Pondok Pesantren AtTaufiqy Wawancara dengan Mas Ubaidillah (Obet) selaku Santri Pondok Pesantren AtTaufiqy Wawancara dengan Mas yusuf selaku Masyarakat yang sering mengikuti pengajian rutin K.H.A Taufiqurrahman Wawancara dengan Ibnu Kholdun selaku masyarakat yang sering mengikuti pengajian rutin K.H.A Taufiqurrahman
77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I TERJEMAHAN No
Hlm
F.N
1
45
2
45
64
III
3
45
66
III
4
47
69
III
5
50
73
III
62
BAB
Terjemahan
III
Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarrti ngkau tidak menyampaikan amanatNya. Dan Allah memelihara engakau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberikan petunjuk pada orang-orang kafir. (mereka kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukzizat) dan kitab-kitab dan kami turunkan Az-Zikir (AlQuran) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manuisa apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkanNya. Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkanNya bersama mereka kitab yang mengandung kebenaran, untuk member keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih yang telah diberi (kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karna kedengkian diantara mereka sendiri. Maka dengan kehendakNya Allah member petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah member petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus. Sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) Dan hendaklah di antara kamu ada segolong orang yang menyeru kepada kebijikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orangorang yang beruntung.
Lampiran II BIOGRAFI TOKOH DAN SARJANA
1. DR. H. ACHMAD PATONI, M.Ag
Ia lahir di Blitar 24 Mei 1960. Lulus Sekolah Negeri 1972 di Blitar, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1981 di Blitar, Madrasah Aliyah Negeri 1983 di Kediri. Sejak 1974 sampai 1982 mendalami ilmu Agama Islam di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Pada tahun itu juga setamat pondok pesantren melanjutkan kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Tulungagung, selesai program Sarjana Muda 1986. Kemudian melanjutkan program sarjana (doctor) di IAIN Sunan Ampel Malang tamat 1988. Pada 2000 berhasil menyelesaikan Program Pascasarjana (S2) Ilmu Pendidikan Islam (M.Ag) pada Universitas Islam Malang. Lulus Program Doktor Ilmu Sosial pada Program Pascasarjana Universitas Merdeka Malang pada tahun 2006.
Aktif dalam kegiatan penelitian dan penulisan karya Ilmiah. Beberapa karya tulis yang dihasilkan metode Khusus Pendidikan Agama (buku ajar 1994), Metodologi Pendidikan Agama Islam (buku 1997), Modernisasi Pendidikan di Pesantren” dalam meniti jalan pendidikan Islam, Akhyak, ed.(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), peran Kiai Pesantren dalam Partai Politik (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007) dan lain sebagainya.
2. Muhammad Quraish Shihab
Ia lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari 1944. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, dia melanjutkan pendidikan menengahnya di Malang, sambil "nyantri" di Pondok Pesantren Darul-Hadits AlFaqihiyyah. Pada 1958, dia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyyah Al-Azhar. Pada 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadis Universitas Al-Azhar. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di fakultas yang sama, dan pada 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Quran dengan tesis berjudul Al-I 'jaz Al-Tasyri'iy li Al-Qur an Al-Karim. Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif dalam kegiatan tulis-menulis. Di surat kabar Pelita, pada setiap hari Rabu dia menulis
dalam rubrik "Pelita Hati." Dia juga mengasuh rubrik "Tafsir Al-Amanah" dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta, Amanah. Selain itu, dia juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur'an dan Mimbar Ulama, keduanya terbit di Jakarta. Selain kontribusinya untuk berbagai buku suntingan dan jurnal-jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga bukunya diterbitkan, yaitu Tafsir AlManar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN Alauddin, 1984); Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama, 1987); dan Mahhota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta: Untagma, 1988).
3. Talcott Parsons Seorang sosiolog yang lahir pada tahun 1902 di Colorado. Dia lahir dalam sebuah keluarga yang memiliki latar belakang yang saleh dan intelek. Ayahnya adalah seorang pendeta gereja Kongregasional, seorang profesor dan presiden dari sebuah kampus kecil. Parsons mendapat gelar sarjana dari Amherst College tahun 1924 dan melanjutkan kuliah pascasarjana di London School of Economics. Pada tahun berikutnya, dia pindah ke Heidelberg, Jerman. Max Weber menghabiskan sebagian kariernya di Heidelberg, dan meski dia wafat lima tahun sebelum kedatangan Parsons, Weber tetap meninggalkan pengaruh mendalam terhadap kampus tersebut dan jandanya meneruskan pertemuan-pertemuan di rumahnya, yang juga diikuti oleh Parsons. Parsons sangat dipengaruhi oleh karya Weber dan sebagian disertasi doktoralnya di Heidelberg membahas karya Weber. Parsons menjadi pengajar di Harvard pada tahun 1927, dan meskipun ia berpindah jurusan beberapa kali, Parsons tetap berada di Harvard sampai dengan ia wafat tahun 1979. Perjalanan kariernya tidak pesat ia tidak memperoleh posisi tetap sampai dengan tahun 1939. Dua tahun sebelumnya, ia mempublikasikan buku the structure of social action, satu buku yang tidak hanya memperkenalkan teoritisiteoritisi sosial utama semisal Weber kepada sosiolog lain, namun juga menjadi dasar bagi pengembangan teori Parsons sendiri. 4. KH. Suhari Beliau adalah teman dekat K.H.A Taufiqurrahman dan sebagai salah satu orang kepercayaan Kiai, KH. Suhari menjabat sebagai kepala Koprasi di Pondok Pesantren At-Taufiqy.
Pertanyaan untuk orang terdekat K.H.A Taufiqurrahman 1. Menurut anda bagaimana K.H.A Taufiqurrahman memandang politik? 2. Menurut anda adakah dukungan K.H.A Taufiqurrahman secara khusus dalam Pilkada 2011 di Kabupaten Pekalongan? 3. Menurut anda bagaimana peran dan tindakan K.H.A Taufiqurrahman dalam Pilkada tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan? 4. Menurut anda adakah strategi yang di gunakan oleh K.H.A Taufiqurrahman dalam politik? 5. Faktor apa saja yang melatar belakangi K.H.A Taufiqurrahman dalam kegiatan politik khususnya dalam Pilkada? 6. Apa tujuan yang ingin di capai oleh K.H.A Taufiqurrahman dalam politik?
Pertanyaan untuk umum 1. Menurut anda bagaimana proses berjalanya pilkada tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan? 2. Menurut anda adakah dukungan K.H.A Taufiqurrahman secara khusus dalam pilkada tahun 2011? 3. Menurut anda apakah K.H.A Taufiqurrahman dalam politik bisa mementingkan kepentingan ummat (Hifz al-Ummah)
Surat Keterangan Dengan ini kami menerangkan bahwa, saudara: Nama
: M. Jalaludin Assayuti
NIM
: 09370007
Fakultas : Syari'ah dan Hukum Jurusan : Jinayah Siyasah Mahasiswa tersebut benar-benar telah melakukan wawancara ditempat kami di Pondok Pesantren AT-TAUFIQY, Tanggal
? l t
'1
)A.,,,, 'V'
-
,
1
Ol ~
sehubungan dengan keperluan
pencarian data skripsi yang berjudul "PERAN POLITIK K.H.A. TAUFIQURRAHMAN DALAM PILKADA DI PEKALONGAN TAHUN 2011". Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk digunakan sebagai mana mestinya
Pekalongan, '2'2 "'.,\" 1.,11"'-;/'
i
\I~ . ~{. r
7
'7..~' ~
Surat Keterangan Dengan ini kami menerangkan bahwa, saudara: Nama
: M. lalaludin Assayuti
NIM
: 09370007
Fakultas : Syari'ah dan Hukum Jurusan : Jinayah Siyasah Mahasiswa tersebut benar-benar telah melakukan wawancara ditempat kami di Pondok Pesantren AT-TAUFIQY, Tanggal 1,1, )0}\<.,J<:i..r ',
' ) sehubungan dengan keperluan
pencarian data skripsi yang berjudul "PERAN POLITIK K.HA. TAUFIQURRAHMAN DALAM PILKADA DI PEKALONGAN TAHUN 2011 ".
Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk digunakan sebagai mana mestinya
. . . . . ...":!;0.. .~):I .s.",.~""'Cl
...
Surat Keterangan Dengan ini kami menerangkan bahwa, saudara: Nama
: M. J alaludin Assayuti
NIM
: 09370007
Fakultas: Syari'ah dan Hukum Jurusan : Jinayah Siayasah Mahasiswa tersebut benar-benar telah melakukan wawancara di tempat kami di pondok pesantren At-Taufiqy, tanggal
sehubungan dengan keperluan pencarian
data skripsi yang berjudul "Peran Politik K.H.A Taufiqurrahman dalam Pilkada di Pekalongan tahun 2011" Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pekalongan,
jLJLil"'J(iii \
, , t...
'
l !1
~I
,, ,
I~
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALiJAGA
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
lOVFthejl'1ll1T\tS~:
CERT ISO 9001
Alamat: JI. Marsda Adisucipto Telp (0274) 512840, Fax. (0274) 545614 Yogyakarta 55281
No, UIN.02/0S,1/PP,QO,91 84 12012 Sifat Lamp, Hal : Permohonan izin
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Kepada Yth, Pemimpin Pondok Pesantren AT-TAUFIQY
di. Pekalongan
Assalamu'alaikum wr.wb. Oekan Fakultas Syari'ah dan Hukum LlIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan rekomendasi kepada mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tersebut di bawah ini :
N_o_,__l---_ _ _ _ _ _N_a_m_a_____~I---N-I-M~--___I 1____~M_._JA_L_A_L_U_DI_N_A_S_SA_Y_U_TI__________~i_____O_93_7_00_07_____j
;-r_ _
1~
___
Untuk melakukan penelitian skripsi denganjudul: PERAN POLITIK KHA TAUFIQURRAHMAN OALAM PILKAOA 01 PEKALONGAN TAHUN 2011 Oemikian kami sampaikan, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Wassalamu'ala;kum wr.wb.
Bidang Akademik,
Tembusan: Oekan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae
Nama
: M. Jalaludin Assayuti
Tempat dan Tanggal Lahir
: Pekalongan, 4 Maret 1991
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Ds. Jetak Kidul Rt 03 Rw 01 Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan.
Nomor Telepon / HP
: 087843130067
E-mail
:
[email protected]
Nama Orang Tua
:
Ayah
: H. M. Syaefudin Zuhri
Ibu
: H. Ani
Pekerjaan Orang Tua
: Wiraswasta
Pendidikan
: MI Njetak Kidul
Lulusan tahun 2003
MTS Ali Maksum
Lulusan tahun 2006
MA Ali Maksum
Lulusan tahun 2009
Fakultas Syari`ah dan Hukum
Masuk tahun 2009