PERAN PEMERINTAH DALAM PELESTARIAN SENI TRADISIONAL MANOREK SINAR RAHAYU KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS ANGGA KHODRAT GUSTIAR Email :
[email protected] NPM : 3506120005 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN STISIP BINA PUTERA BANJAR ABSTRAK ABSTRAK Peran pemerintah dalam pelestarian seni tradisional manorek sinar rahayu kecamatan banjarsari kabupaten ciamis. Di era globalisasi ini negara kita indonesia menjadi salah satu negara yang terbawa arus budaya asing,bahkan mulai meninggalkan budaya budaya yang ada di sekitar kita.berbagai kesenian dan kebudayaan yang beraneka ragam warisan nenek moyang kita telah ditinggalkan oleh semua kalangan,baik kalangan orang tua atau kalangan muda.seni tradisional manorek merupakan seni yang lahir sejak tahun 1913,namun hampir punah keberadaannya.hal ini perlu dibangkitkan kembali dengan adanya peran dari pemerintah,bahkan kesadaran dari masyarakat itu sendiri.penelitian ini dilaksanakan di sanggar seni manorek sinar rahayu yang berlangsung selama dari tanggal 20 mei sampai dengan 20 juli 2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi dan wawancara secara langsung,yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari sejumlah informan yang dianggap dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya disajikan dalam bentuk display data kemudian dianalisis secara kualitatif – deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemerintah daerah memiliki peran dalam hal melestarikan kesenian tradisional khas kabupaten ciamis.adapun peran pemerintah daerah dalam melestarikan kesenian tradisional manorek adalah:(1)melaksanakn pembinaan kelompok kesenian;(2)menjadi fasilitator sarana/prasarana kepada kelompok seni dalam kegiatan pertunjukan seni tradisional;(3)menjadi mediator kepada masyarakat dalam mengembangkan seni tradisional untuk mendapatkan bantuan dana dari instansi swasta;(4)mengadakan acara rutin pagelaran seni tradisional.Faktor pendukung pelaksanaan pelestarian kesenian tradisional di kecamatan banjarsari adalah:(1)pemerintah;(2)masyarakat.Faktor penghambat dalam pelaksanaan kesinian tradisional adalah:(1)modernisasi;(2)kurangnya minat remaja mempelajari kesenian tradisional;(3)media massa kurang memuat informasi dan tayangan tentang kesenian tradisional;(4)perubahan sosial;(5) para pelaku seni tradisional yang kurang kreatif dan inovatif. Kata kunci:Peran pemerintah
Abstract Peran pemerintah dalam pelestarian seni tradisional manorek sinar rahayu kecamatan banjarsari kabupaten ciamis. In the era of globalization,our country indonesia has one of the foreign cultural drift,and even began to leave cultures that exist around us.various arts and cultural diverse haritage of our ancestors have ditinggalkan by all people,both among the erderly or the young.manorek traditional art is an art that was born since 1913,but the endangered existence.this needs to be revived with the rolr of goverment,even the awareness of the community itself.this research was conducted at art galleries manorek sinar rahayu start from 20 may until 20 july 2016. The method used is observation and interviews lagsung, which aims to collect data and information from a number of informants who are considered able to provide information related to the research problem. The data collected was presented in the form of display data is then analyzed qualitatively –descriptive. These results of reserch showed that local governments have a role in preserving traditional arts ciamis district. The local government’s role in preserving the traditional art manorek are: (1) implement guidance arts groups; (2) facilitating to arts groups in the traditional performing arts activities; (3) act as a society mediator in developing traditional arts to get funding from private institutions; (4) held regular traditional art events. Supporting factors the implementation of the preservation of traditional arts in the banjarsari subdistrict are: (1) government; (2) society. Inhibiting factor in the implementation of the traditional arts are: (1) modernization; (2) lack of interest young people to learn traditional arts; (3) the mass media cintains less information and impressions about the traditional arts; (4) social change; (5) the perpetrators of traditional art less creative and innovative. Key word: governmen’s role
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi ini negara kita indonesia menjadi salah satu negara yang terbawa arus budaya asing, bahkan mulai meninggalkan budaya budaya yang ada disekitar kita. Masuknya budaya asing yang kurang sesuai dengan masih lemahnya karakter bangsa yang mengakibatkan daya saing terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia. Para penerus generasi bangsa merasa senang menerapkan budaya budaya asing dari pada budaya kita sendiri. Hal ini terlihat dari gaya berpakaian ataupun gaya dalam bertingkah laku. Berbagai kesenian dan kebudayaan yang beraneka ragam warisan nenek moyang kita telah ditingalkan oleh semua kalangan, baik kalangan orang tua atau kalangan muda. Kini orang orang beralih, dengan mudah menerima kesenian dan kebudayaan dari luar negri baik dari segi ekonomi, kesenian, budaya, dan juga gaya hidup semuanya itu berubah meniru dari adat dan kesenian orang lain. Bukan hanya masyarakat kota saja yang terkontaminasi akan tetapi udah mewabah sampai ke masayrakat pedesaan. Masyarakat desa pun sudah mulai meningalkan kesenian dan budaya warisan nenek moyang kita. Dalam hal ini perlu segara di benahi oleh semua kalangan baik kalangan akademisi tokoh agama atau pun tokoh msyarakat,dibwah naungan pemerintah. Keberadaan kesenian sebagai bagian dari kebudayaan tidak terlepas dari masyarakat pendukung yang memiliki perbedaan pikiran dan daerahnya masing masing, dan dari perbedaan itu akan menghasilkan suatu bentuk kesenian yang berbeda pula. Suatu karya seni mencerminkan identitas masyarakat dimana mereka tinggal, baik berupa adat istiadat maupun tata cara kehidupannya. Seni tradisional tidak lepas dari masyarakat pendukungnya, karena pada dasarnya seni budaya tumbuh dan berkembang dari leluhur masyarakat daerah pendukungnya. Seni tradisional hidup di tengah tengah masyarakat yang selalu mencoba mempertahankan eksistensinya. Seni tradisional tidak akan terlepas dari masyarakat dimana seni itu lahir. Kesenian tradisional yang ada di Indonesia sangat beragam sesuai dengan latar belakang suku bangsa. Adanya etnisitas yang beragam inilah yang menjadikan seni tradisional di Indonesia mempunyai ciri khas yang berlainan, yang mempunyai nilai estetik sendiri-sendiri. Di Kabupaten Ciamis khususnya di Desa Purwasari Kecamatan Banjarsari ada beberapa kesenian tradisional diantaranya ebeg, manorek, dan dangdut. Dari beberapa kesenian tradisional yang ada di Desa Purwasari kesenian Manorek yang kurang eksis karena kesenian Manorek salah satu kesenian tradisional yang lahir pada zaman dahulu dan tergolong tertinggal oleh zaman. Kesenian Manorek di Desa Purwasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis merupakan jenis kesenian lama dibandingkan dengan kesenian lainnya. Meskipun demikian, kesenian Manorek masih ada sejarah dan keberadaannya. Hal tersebut dapat diketahui dengan berdirinya kelompok kesenian Manorek Sinar Rahayu di Desa Purwasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis merupakan sejarah bagi Desa Purwasari. Manorek adalah salah satu seni tradisional yang pada zaman dulu sangat dikenal hingga meluas di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sni tradisional ini lahir
pada tahun 1913 yang bernama Seni Manorek Sinar Rahayu, yaitu seni yang menceritakan tentang penyebaran Agama Islam di Indonesia. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini mencoba menggambarkan peran Pemerintah dalam melestarikan kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu di Kecamatan Banjarsari. Masalah yang akan diangkat dalam penelitian kali ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana peran Pemerintah dalam melestarikan kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu di Kecamatan Banjarsari ? 2. Faktor faktor apa saja yang menghambat dalam pelestarian keseni tradisional Manorek Sinar Rahayu? 3. Bagaimana upaya Pemerintah dalam pelestarian kesenian tradisional Manorek di Kecamatan Banjarsari?
TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini akan diuaraikan teori-teori yang disesuaikan berdasarkan topik, judul, fokus penulisan. Konsep-konsep ini menjadi landasan atau kerangka berpikir dalam perumusan pelaksanaan studi, kajian, dan peneliatian yang akan dilaksanakan. Landasan Teori Peran Adapun beberapa buku sumber yang mendukung penelitian ini adalah : Pertama, (Soekanto, 2009:212-213). Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Pemerintah Daerah Indonesia merupakan suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, dimana pemerintah di daerah merupakan bagian integralnya. Dasar hukum dari adanya pemerintahan daerah terdapat dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Pasal 18 ayat (1) UUD 1945, menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Kemudian mengenai pemerintah di daerah diatur lebih rinci dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Peran Pemerintah Daerah Peran adalah suatu tindakan yang bermaksud untuk mencapai tujuan. Peran pemerintah daerah adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yaitu pemerintah Kabupaten Ciamis untuk mencapai sasaran atau tujuan yang diinginkan. Peran pemerintah daerah dalam penelitian ini yaitu tentang aktivitas yang dilakukan pemerintah dalam rangka melestarikan kesenian tradisional di Kabupaten Ciamis khususnya di Kecamatan Banjarsari. Peraturan Daerah (Perda) adalah instrument aturan yang secara sah diberikan kepada pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah. Sejak Tahun 1945 hingga sekarang ini, telah berlaku beberapa undang-undang yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menetapkan Perda. Kebudayaan Menurut Drs. Joko Tri Prasetya, dkk (2013:8) Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin : “Colore” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Pelestarian Pelestarian adalah suatu usaha atau kegiatan untuk merawat, melindungi dan mengembangkan objek pelestarian yang memiliki nilai guna untuk dilestarikan.(Muis, 2009) Definisi dari ketiga bentuk pelestarian (Kamus bahasa indonesia lengkap, 2012) : 1. Merawat : kegiatan mengurus, menjaga dan memelihara 2. Melindungi : kegiatan menjaga,merawat,memelihara dan menyelamatkan (contoh kesenian rakyat) 3. Mengembangkan : kegiatan menjadikan suatu hal lebih maju,baik dan sempurna. Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting bagi generasi selanjutnya. Namun demikian tindakan pelestarian makin menjadi kompleks jika dihadapkan pada kenyataan sebenarnya. Tindakan pelestarian yang dimaksudkan guna menjaga karya seni sebagai kesaksian sejarah. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akan pentingnya budaya/kesenian daerah (tradisional) adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran setiap meraka adalah terus berusaha untuk mewarisi kesenian daerah (tradisional) dan menjadi kekuatan budaya / kesenian tradisional itu untuk tetap ada. Kesenian Pengertian seni menurut para ahli budaya : Iskandar berpendapat, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok, sedangkan Ahdian Karta Miharja, mengemukakan seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya, lain halnya dengan Ki Hajar Dewantara yang berpendapat baahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia dan menurut Plato dan Rousseau seni adalah hasil peniruan dari alam dengan segala seginya (Bastomi, 1990). Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Fungsi Kesenian Tradisional sebagai berikut : A. Sebagai sarana ritual Fungsi sarana ritual biasanya berkaitan dengan daur hidup manusia yang dianggap penting meliputi kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian. B. Sebagai ungkapan atau sarana hiburan pribadi Fungsi sebagai ungkapan terjadi apabila penikmat seni melibatkan diri dalam pertunjukan. C. Sebagai presentasi estetis Fungsi sebagai presentasi estetis memerlukan penggarapan dalam dalam penyajian, karena penikmat menuntut sajian pertunjukan yang baik. Tradisional Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Hampir disetiap penjuru
dunia,komunitas dan orang mempunyai pengetahuan yang diturunkan dari generasi ke generasi,dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional (traditional manner). Pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang sangat dasar,berasal dari pengalaman kehidupa sehari hari dan pada umumnya ditandai dengan suatu ciri yaitu tradisional. Pelestarian Kesenian Daerah (Tradisional) Menurut Bastomi (1990:55), Kesenian daerah (tradisional dapat dilestarikan dalam dua bentuk : 1. Culture Experience 2. Culture Knowledge Penjelasan Ad 1. Merupakan pelestarian kesenian daerah yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman cultural. Contohnya, jika kesenian tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Ad 2. Merupakan pelestarian kesenian daerah (tradisional) yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kesenian daerah (tradisional) itu sendiri. Pemerintah juga harus gencar dalam melakukan upaya pelestarian dan promosi budaya budaya local kepada dunia internasional. Upaya pemerintah ini akan menghadapi kendala besar jika tidak didukung sinergisitas aktif berbagai pihak, baik di level grassroot, para akademisi, maupun dari kalangan industri. Selain itu upaya pelestarian dan pengembangan sebaiknya melibatkan generasi muda sebagai penerus tradisi bangsa. (Nagiyalya,2013) Upaya pelestarian kesenian tradisional tidak bisa bersifat top down, tapi harus bottom up, melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satu strateginya adalah melibatkan kantong – kantong komunitas aktif yang tersebar di berbagai masyarakat. Dalam hal ini kantong komunitas pemuda menjadi sangat strategis. Sejarah Singkat Seni Tradisional Manorek Sinar Rahayu Manorek Sinar Rahayu berdiri sejak tahun 1913. Manorek berasal dari daerah Jawa Tengah yang menceritakan proses penyebaran Agama Islam pada zaman dahulu. Bapak Jimat (Alm) adalah orang yang pertama kali mendirikan Sanggar Seni Manorek Sinar Rahayu di wilayah Kabupaten Ciamis tepatnya di Desa Sindanghayu yang sekarang mengalami pemekaran menjadi Desa Purwasari. Ia dilahirkan di Kebumen Jawa Tengah. Semasa hidupnya ia besar di Kecamatan Banjarsari dan mempunyai seorang istri yang berasal dari Desa Sindangjaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Ciamis yang sekarang menjadi Kabupaten Pangandaran. Dari pernikahannya ia mempunyai seorang anak perempuan yang diberi nama Patimah. Selang beberapa tahun kemudian ia mempunyai istri yang ke-2 yang bernama Sariem yang berasal dari Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari.
Namun, pada tahun 1963 istri pertama dari pernikahan Bapak Jimat meninggal dunia dan selang beberapa tahun kemudian istri ke-2 Bapak Jimat pun sama meninggal dunia. Sejak ditinggalkannya oleh ke-2 istrinya ia pun menemukan sosok penggantinya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya yang bernama Ibu Rawen. Bersamanya ia mendirikan Sanggar Seni tersebut yang bertemakan Islamik yakni sejarah Agama Islam pada Zaman Nabi Adam. Seni manorek yang ia dirikan hanya melibatkan laki-laki saja, adapun satu perempuan hanya sebagai sinden saja. Pada zaman dahulu budaya sangat kental, dimana pementasan ini tidak diperbolehkan ada adegan sesama lawan jenis yang dianggap melanggar aturan sera. Namun, dengan berkembangnya zaman terjadi akulturasi dalam bahasa, karawitan, tari, maupun pemain yang melibatkan perempuan dan laki-laki. Seni manorek dominannya memakai bahasa jawa karena dasar dari lahirnya kesenian ini dari Jawa Tengah, dan beberapa pemain yang terlibat berasal dari Jawa Tengah.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe penelitian deskriptif yaitu suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data yang ada di lapangan tentang Peran Pemerintah dalam hal pelestarian kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu di kecamatan Banjarsari. Dasar penelitian yang digunakan yaitu observasi dan wawancara secara lagsung, yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari sejumlah informan yang dianggap dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian Penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian juga biasanya digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir yang merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar SI (Sarjana). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu untuk mendeskriptifkan dan yang mengkaji data yang diperoleh. Penelitian kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat dicermati. HASIL PENELITIAN Sesuai dengan disiplin ilmu peneliti maka penelitian yang akan dilaksanakan adalah bidang ilmu pemerintahan dan terkhusus membahas masalah Peran Pemerintah dalam melestarikan kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu di Kecamatan Banjarsari. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana peran Pemerintah dalam melestarikan kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu di Kecamatan Banjarsari. 2. Untuk mengatahui faktor apa saja yang menghambat dalam pelestarian seni tradisional Manorek Sinar Rahayu. 3. Untuk mengetahui upaya pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kesenian tradisional Manorek Sinar Rahayu.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa peran pemerintah dalam pelestarian seni Manorek Sinar Rahayu sebagai berikut : 1. Pemerintah mempunyai peran penting dalam pelestarian seni baik seni tradisional Manorek maupun seni lainnya yang ada di Indonesia. Seni tradisional merupakan ciri khas jati diri suatu bangsa yang harus dilestarikan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Dengan demikian pemerintah senantiasa mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam pelestarian seni terutama seni tradisional manorek yang ada di wilayah Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. 2. Seni pertunjukan Manorek Sinar Rahayu di Desa Purwasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis memiliki fungsi penting yaitu sebagai sarana ritual, ungkapan, presentasi estetis, kenikmatan estetis, hiburan, komunikasi, presentasi simbolis, respon fisik, ekspresi emosional, memperkuat konformitas norma norma sosial, pengesahan institusi institusi sosial, sumbangan pada pelestarian serta stabilitas kebudayaan dan membangun integritas masyarakat. Seni pertunjukan Manorek Sinar Rahayu memiliki fungsi ekonomi bagi anggotanya. Selain itu seni pertunjukan Manorek Sinar Rahayu merupakan presentasi estetis yang dinikmati sebagai hiburan oleh pelaku seni dan masyarakat Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dan masyarakat diluar Kabupaten CIamis. Namun, seiring perkembangan zaman seni manorek sinar rahayu jarang dalam pementasannya karena banyak bermunculan kesenian modern seperti dangdut, band, dan yang lainnya. 3. Dengan adanya revitalisasi dan bantuan sarana prasarana dari pihak pemerintah, diharapkan seni tradisional manorek bangkit dan dapat dinikmati oleh masyarakat Kecamatan Banjarsari maupun masyarakat diluar Kecamatan Banjarsari. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan yaitu : 1. Pemerintah harus lebih memperhatikan sejarah, peninggalan, bahkan kesenian tradisional dan melestarikan dengan cara merawat, melindungi, dan memanfaatkan sebaik baiknya. 2. kepada anggota kelompok seni Manorek Sinar Rahayu agar memberikan sajian yang lebih menarik dengan memodifikasi dalam pementasannya, serta melakukan rekrutmen pemain para generasi muda agar seni manorek tetap ada dan tidak punah. Latiahan rutin juga sangat penting, hal ini untuk menambah kekompakan dalam pertunjukan. 3. Dalam hal ini Pemerintah juga memberikan bantuan dari segi sarana/prasarana yang dibutuhkan oleh kelompok seni di wilayah Kabupaten Ciamis khususnya seni tradisional manorek sinar rahayu.